Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau dalam bahasa umumnya dinyatakan
sebagai pembesaran prostat jinak (PPJ), merupakan suatu penyakit yang biasa
terjadi. Ini di lihat dari rekuensi terjadinya BPH di dunia, di !merik secara
umum dan di Indonesia secara khususnya.
"i dunia, diperkirakan bilangan penderita BPH adalah seramai #$ juta,
bilangan ini hanya pada kaum pria kerana %anita tidak mempunyai kalenjar
prostat, maka oleh sebab itu, BPH terjadi hanya pada kaum pria (emedicine,
&$$'). Jika dilihat secara epidemiologinya, di dunia, dan kita jaraskan menurut
usia, maka dapat di lihat kadar insidensi BPH, pada usia ($)an, kemungkinan
seseorang itu menderita penyakit ini adalah sebesar ($*, dan setelah
meningkatnya usia, yakni dalam rentang usia +$ hingga ,$ tahun, persentasenya
meningkat menjadi -$* dan diatas ,$ tahun, persen untuk mendapatkannya bisa
sehingga '$* (!... !bbas, &$$-). !kan tetapi, jika di lihat secara histologi
penyakit BPH, secara umum membabitkan &$* pria pada usia ($)an, dan
meningkat secara dramatis pada pria berusia +$)an, dan '$* pada usia ,$ .
"i indonesia, penyakit pembesaran prostat jinak menjadi urutan kedua
setelah penyakit batu saluran kemih, dan jika dilihat secara umumnya,
diperkirakan hampir -$ persen pria Indonesia yang berusia di atas -$ tahun,
dengan kini usia harapan hidup mencapai +- tahun ditemukan menderita penyakit
PPJ atau BPH ini. /elanjutnya, - persen pria Indonesia sudah masuk ke dalam
lingkungan usia di atas +$ tahun. 0leh itu, jika dilihat, dari &$$ juta lebih
bilangan rakyat indonesia, maka dapat diperkirakan 1$$ juta adalah pria, dan yang
berusia +$ tahun dan ke atas adalah kira)kira seramai - juta, maka dapat secara
umumnya dinyatakan bah%a kira)kira &.- juta pria Indonesia menderita penyakit
BPH atau PPJ ini. Indonesia kini semakin hari semakin maju dan dengan
Universitas Sumatera Utara
&
berkembangnya sesebuah negara, maka usia harapan hidup pasti bertambah
dengan sarana yang makin maju dan selesa, maka kadar penderita BPH secara
pastinya turut meningkat. (1ur2an, &$$#)
/ecara pasti, bilangan penderita pembesaran prostat jinak belum di dapat,
tetapi secara pre3alensi di 4/, sebagai contoh jika kita lihat di Palembang, di 4/
5ipto 6angunkusumo ditemukan (&# kasus pembesaran prostat jinak yang
dira%at selama tiga tahun (1''()1'',) dan di 4/ /umber 7aras sebanyak +1,
kasus dalam periode yang sama (Ponco Biro%o, &$$&). Ini dapat menunjukkan
baha%a kasus BPH adalah antara kasus yang paling mudah dan banyak
ditemukan.
.anker prostat, juga merupakan salah satu penyakit prostat yang la8im
berlaku dan lebih ganas berbanding BPH yang hanya melibatkan pembesaran
jinak daripada prostat. .enyataan ini adalah berdasarkan bilangan dan presentase
terjadinya kanker prostat di dunia secara umum dan Indonesia secara khususnya.
/ecara umumnya, jika diperhatikan, di dunia, pada &$$#, terdapat lebih
kurang &&$,'$$ kasus baru ditemukan, dimana, daripada jumlah ini, &',$$$
daripadanya berada di tahap membunuh (!... !bbas, &$$-) . /eperti juga BPH,
kanker prostat juga menyerang pria berusia lebih dari -$ dan pada usia di ba%ah
itu bukan merupakan suatu yang abnormal.
/ecara khususnya di Indonesia, menurut (7H0,&$$9), untuk tahun &$$-,
insidensi terjadinya kanker prostat adalah sebesar 1& orang setiap 1$$,$$$ orang,
yakni yang keempat setelah kanker saluran napas atas, saluran pencernaan dan
hati .
/etelah secara umum melihat dan mengetahui akan epidemiologi dari
kedua penyakit, yakni BPH dan kanker prostat, penulis tertarik untuk mengetahui
dengan lebih dalam lagi mengenai gambaran penyakit ini terutama berdasarkan
gambaran secara histopalogi memandangkan tiada penelitian khusus yang setakat
diketahui oleh penulis mengenainya dijalankan di 6edan.
Universitas Sumatera Utara
#
1.2 Rumusan Masalah
"ari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yang menjadi rumusan
dalam penelitian ini yaitu :bagaimanakah gambaran histopatologi penyakit
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dan kanker prostat di ;aboratorium Patologi
!natomi 4/<P !dam 6alek, 6edan, periode &$$9)&$$'=
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
<ntuk mengetahui gambaran secara histopatologi penyakit Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH) dan kanker prostat di ;aboratorium Patologi !natomi 4/<P
!dam 6alik, 6edan, periode &$$9)&$$'
1.3.2 Tujuan Khusus
1. <ntuk mengetahui gambaran secara histopatologi penyakit BPH dan
kanker prostat di ;aboratorium Patologi !natomi 4/<P !dam 6alik,
periode &$$9)&$$'.
&. <ntuk melihat perubahan karakteristik diagnostik penyakit BPH dan
kanker prostat menurut gambaran histopatologi di ;aboratorium Patologi
!natomi 4/<P !dam 6alik, periode &$$9)&$$'.
#. <ntuk melihat pola penyakit BPH dan kanker prostat secara gambaran
histopatologi di ;aboratorium patologi !natomi 4/<P !dam 6alik,
periode &$$9)&$$'.
(. <ntuk melihat perubahan pola penyakit menurut usia penyakit BPH dan
kanker prostat secara gambaran histopatologi di ;aboratorium 4/<P !dam
6alik, periode &$$9)&$$'.
1. Man!aat
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai gambaran
histopatologi dari BPH dan .anker Prostat di 4umah /akit Haji !dam
Universitas Sumatera Utara
(
6alik, 6edan dalam %aktu & tahun, yakni dari &$$9)&$$', dan
bagaimana penyakit)penyakit ini didistribusikan berdasarkan usia,
gambaran histopatologi serta klasiikasinya.
&. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan inormasi berguna buat
penelitian kesihatan terutama penelitian mengenai BPH dan .anker
Prostat.
#. >injauan pustaka telah diperjelas ulang dengan lebih dalam di mana dan
diambil dari pelbagai reerensi dan disusun menggunakan susunan kata
yang mudah dipahami, diharapkan dengan ini dapat memberikan
pembaca gambaran yang lebih jelas mengenai BPH dan .anker
Prostat dan seterusnya membantu para dokter dalam membuat diagnosa,
penatalaksanaan a%al dan pencegahan dini.
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai