Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DAN ARTI AKUNTABILITAS

Dalam definisi tradisional, Akuntabilitas adalah istilah umum untuk menjelaskan


betapa sejumlah organisasi telah memperlihatkan bahwa mereka sudah memenuhi misi
yang mereka emban ( BENVENI!E, "uy, # $%%$&' Definisi lain menyebutkan
akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban(kewajiban dari indi)idu(indi)idu atau
penguasa yang diper*ayakan untuk mengelola sumber(sumber daya publik dan yang
bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal(hal yang menyangkut
pertanggungjawabannya' Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan
kontrol terutama dalam hal pen*apaian hasil pada pelayanan publik dan
menyampaikannya se*ara transparan kepada masyarakat ( A+I,I-ADI, !eguh,# .//0 &'
1onsep tentang Akuntabilitas se*ara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut
dengan a**outability yang diartikan sebagai 2yang dapat dipertanggungjawabkan3' Atau
dalam kata sifat disebut sebagai a**ountable' 4alu apa bedanya dengan responsibility
yang juga diartikan sebagai 2tanggung jawab3' 5engertian a**ountability dan
responsibility seringkali diartikan sama' 5adahal maknanya jelas sangat berbeda'
Beberapa ahli menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan birokrasi, responsibility
merupakan otoritas yang diberikan atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan'
edangkan a**ountability merupakan kewajiban untuk menjelaskan bagaimana realisasi
otoritas yang diperolehnya tersebut'
Berkaitan dengan istilah akuntabilitas, irajudin 6 aleh dan Aslam I7bal
berpendapat bahwa akuntabilitas merupakan sisi(sisi sikap dan watak kehidupan manusia
yang meliputi akuntabilitas internal dan eksternal seseorang' Dari sisi internal seseorang
akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban orang tersebut kepada !uhan(nya'
edangkan akuntabilitas eksternal seseorang adalah akuntabilitas orang tersebut kepada
lingkungannya baik lingkungan formal (atasan(bawahan& maupun lingkungan
masyarakat'
Deklarasi !okyo mengenai petunjuk akuntabilitas publik menetapkan pengertian
akuntabilitas yakni kewajiban(kewajiban dari indi)idu(indi)idu atau penguasa yang
diper*ayakan untuk mengelola sumber(sumber daya publik dan yang bersangkutan
dengannya untuk dapat menjawab hal(hal yang menyangkut pertanggungjawaban fiskal,
manajeria dan program' Ini berarti bahwa akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan
e)aluasi (penilaian& mengenai standard pelaksanaan kegiatan, apakah standar yang dibuat
sudah tepat dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dan apabila dirasa sudah tepat,
manajemen memiliki tanggung jawab untuk mengimlementasikan standard(standard
tersebut' Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam
pen*apaian hasil pada pelayanan publik' Dalam hubungan ini, diperlukan e)aluasi kinerja
yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pen*apaian hasil serta *ara(*ara yang
digunakan untuk men*apai semua itu' 5engendalian (*ontrol& sebagai bagian penting
dalam manajemen yang baik adalah hal yang saling menunjang dengan akuntabilitas'
$
Dengan kata lain pengendalian tidak dapat berjalan efisien dan efektif bila tidak ditunjang
dengan mekanisme akuntabilitas yang baik demikian juga sebaliknya'
8edia akuntabilitas yang memadai dapat berbentuk laporan yang dapat
mengekspresikan pen*apaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi,
karena pen*apaian tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja indi)idu maupun unit
organisasi' !ujuan tersebut dapat dilihat dalam ren*ana stratejik organisasi, ren*ana
kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap berpegangan pada +en*ana 9angka
5anjang dan 8enengah (+958& dan +en*ana 1erja 5emerintah (+15&' 8edia
akuntabilitas lain yang *ukup efektif dapat berupa laporan tahunan tentang pen*apaian
tugas pokok dan fungsi dan target(target serta aspek penunjangnya seperti aspek
keuangan, aspek sarana dan prasarana, aspek sumber daya manusia dan lain(lain'
1onsep tentang Akuntabilitas dan Implementasinya di Indonesia
De*ember $%, .//0, $/#$: pm; Artikel
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
<a*ana tentang good go)ernan*e atau kepemerintahan yang baik merupakan isu
yang paling mengemuka belakangan ini' !untutan masyarakat agar pengelolaan negara
dijalankan se*ara amanah dan bertanggung jawab adalah sejalan dengan keinginan global
masyarakat internasional pada saat ini'
1ata go)ernan*e dalam bahasa inggris sering di artikan dengan tata kelola atau
pengelolaan dengan kata dasar to go)ern yang bermakna memerintah' 28emerintah3
diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau mengurus daerah sebagai bagian
dari negara'
Dari istilah tersebut diatas dapat diketahui bahwa istilah go)ernan*e tidak hanya
berarti sebagai suatu kegiatan, tetapi juga mengandung arti pengurusan, pengelolaan,
pengarahan, pembinaan, penyelenggaraan dan bisa juga diartikan pemerintahan'
5emahaman umum tentang good go)ernan*e mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun
$%%/(an dan semakin populer pada era tahun .///(an' 1epemeritahan yang baik banyak
diperkenalkan oleh lembaga donor atau pemberi pinjaman luar negeri seperti <orld
Bank, Asean De)elopment Bank, I8, maupun lembaga(lembaga pemberi pinjaman
lainnya yang berasal dari negara(negara maju' "ood go)ernan*e dijadikan aspek
pertimbangan lembaga donor dalam memberikan pinjaman maupun hibah'
Dalam good go)ernan*e, akuntabilitas publik merupakan elemen terpenting dan
merupakan tantangan utama yang dihadapi pemerintah dan pegawai negeri' Akuntabilitas
berada dalam ilmu sosial yang menyangkut berbagai *abang ilmu sosial lainnya, seperti
.
ekonomi, adminitrasi, politik, perilaku, dan budaya' elain itu, akuntabilitas juga sangat
terkait dengan sikap dan semangat pertanggungjawaban seseorang' Akuntabilitas se*ara
filosofi timbul karena adanya kekuasaan yang berupa mandat=amanah yang diberikan
kepada seseorang atau pihak tertentu untuk menjalankan tugasnya dalam rangka
men*apai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sarana pendukung yang ada'
Permasalahan
$' Bagaimanakah konsep dan pemahaman tentang akuntabilitas kaitannya dengan good
go)ernan*e>
.' ejauhmana implementasi konsep akuntabilitas di Indonesia>
Pembahasan
Konse tentang Akuntab!l!tas
Akuntabilitas se*ara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut dengan a**outability
yang diartikan sebagai 2yang dapat dipertanggungjawabkan3' Atau dalam kata sifat
disebut sebagai a**ountable' 4alu apa bedanya dengan responsibility yang juga diartikan
sebagai 2tanggung jawab3' 5engertian a**ountability dan responsibility seringkali
diartikan sama' 5adahal maknanya jelas sangat berbeda' Beberapa ahli menjelaskan
bahwa dalam kaitannya dengan birokrasi, responsibility merupakan otoritas yang
diberikan atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan' edangkan a**ountability
merupakan kewajiban untuk menjelaskan bagaimana realisasi otoritas yang diperolehnya
tersebut'
Berkaitan dengan istilah akuntabilitas, irajudin 6 aleh dan Aslam I7bal berpendapat
bahwa akuntabilitas merupakan sisi(sisi sikap dan watak kehidupan manusia yang
meliputi akuntabilitas internal dan eksternal seseorang' Dari sisi internal seseorang
akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban orang tersebut kepada !uhan(nya'
edangkan akuntabilitas eksternal seseorang adalah akuntabilitas orang tersebut kepada
lingkungannya baik lingkungan formal (atasan(bawahan& maupun lingkungan
masyarakat'
Deklarasi !okyo mengenai petunjuk akuntabilitas publik menetapkan pengertian
akuntabilitas yakni kewajiban(kewajiban dari indi)idu(indi)idu atau penguasa yang
diper*ayakan untuk mengelola sumber(sumber daya publik dan yang bersangkutan
dengannya untuk dapat menjawab hal(hal yang menyangkut pertanggungjawaban fiskal,
manajerial, dan program'
Ini berarti bahwa akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan e)aluasi (penilaian&
mengenai standard pelaksanaan kegiatan, apakah standar yang dibuat sudah tepat dengan
?
situasi dan kondisi yang dihadapi, dan apabila dirasa sudah tepat, manajemen memiliki
tanggung jawab untuk mengimlementasikan standard(standard tersebut'
Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam
pen*apaian hasil pada pelayanan publik' Dalam hubungan ini, diperlukan e)aluasi kinerja
yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pen*apaian hasil serta *ara(*ara yang
digunakan untuk men*apai semua itu' 5engendalian (*ontrol& sebagai bagian penting
dalam manajemen yang baik adalah hal yang saling menunjang dengan akuntabilitas'
Dengan kata lain pengendalian tidak dapat berjalan efisien dan efektif bila tidak ditunjang
dengan mekanisme akuntabilitas yang baik demikian juga sebaliknya'
8edia akuntabilitas yang memadai dapat berbentuk laporan yang dapat mengekspresikan
pen*apaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi, karena pen*apaian
tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja indi)idu maupun unit organisasi' !ujuan
tersebut dapat dilihat dalam ren*ana stratejik organisasi, ren*ana kinerja, dan program
kerja tahunan, dengan tetap berpegangan pada +en*ana 9angka 5anjang dan 8enengah
(+958& dan +en*ana 1erja 5emerintah (+15&' 8edia akuntabilitas lain yang *ukup
efektif dapat berupa laporan tahunan tentang pen*apaian tugas pokok dan fungsi dan
target(target serta aspek penunjangnya seperti aspek keuangan, aspek sarana dan
prasarana, aspek sumber daya manusia dan lain(lain'
Imelementas! Akuntab!l!tas d! Indones!a
1onsep akuntabilitas di Indonesia memang bukan merupakan hal yang baru' 6ampir
seluruh instansi dan lembaga(lembaga pemerintah menekankan konsep akuntabilitas ini
khususnya dalam menjalankan fungsi administratif kepemerintahan' ,enomena ini
merupakan imbas dari tuntutan masyarakat yang mulai digemborkan kembali pada awal
era reformasi di tahun $%%0' !untutan masyarakat ini mun*ul karena pada masa orde baru
konsep akuntabilitas tidak mampu diterapkan se*ara konsisten di setiap lini
kepemerintahan yang pada akhirnya menjadi salah satu penyebab lemahnya birokrasi dan
menjadi pemi*u mun*ulnya berbagai penyimpangan(penyimpangan dalam pengelolaan
keuangan dan administrasi negara di Indonesia'
Era reformasi telah memberi harapan baru dalam implementasi akuntabilitas di
Indonesia' Apalagi kondisi tersebut didukung oleh banyaknya tuntutan negara(negara
pemberi donor dan hibah yang menekan pemerintah Indonesia untuk membenahi sistem
birokrasi agar terwujudnya good go)ernan*e'
@ND5 menegaskan bahwa prinsip(prinsip good go)ernan*e antara lain terdiri dari
partisipasi, ketaatan hukum, transparansi, responsif, berorientasi kesepakatan, kesetaraan,
efektif dan efisien, akuntabilitas dan )isi stratejik' !ergambarkan jelas bahwa
akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting dalam good go)ernan*e'
Beberapa negara maju di Eropa seperti jerman dan Inggris telah menerapkan konsep
akuntabilitas hampir di setiap aspek kepemerintahan sejak tahun $%A/(an' Inggris di era
9ohn 8ajor dan !oni Blair memasyarakatkan akuntabilitas dengan menyusun Butput and
C
5erforman*e Analysis (B5A "uidan*e& atau pedoman tresuri kepada departemen=badan di
lingkungan kepemerintahan dan "uiden*e on Annual +eport yang berisikan petunjuk
dalam menyusun laporan tahunan suatu badan kepada menteri, parlemen, dan masyarakat
umum' Disamping itu pemerintah Inggris menetapkan gagasan tentang 5ubli* er)i*es
for !he ,uture# 8odernisation, +eform, A**ountability yang intinya adalah setiap
keputusan hendaknya jangan hanya berorientasi pada berapa banyak pengeluaran dan
atau penyerapan dana untuk tiap area, tetapi juga mengenai peningkatan jasa yang
diberikan dan perbaikan(perbaikan'
Berbeda dengan Inggris, 9erman sebagai negara yang berbentuk federasi, menetapkan
bahwa keterlibatan pusat (*entral in)ol)ement& dalam kegiatan setiap menteri dibatasi
pada masalah kepegawaian, teknologi informasi dan hal(hal keuangan' Dari pola
pemerintahan ini, maka pemerintah sesuai dengan tingkatannya se*ara formal
mempunyai akuntabilitas (publi* a**ountability& kepada parlemen di tiap tingkatan
pemerintahan (federal, negara bagian, dan lokal&' Demikian pula dengan menikmati
tingkat independen operasional yang tinggi, maka seorang menteri dapat se*ara leluasa
melakukan kegiatannya, dan dengan demikian konsep dan prinsip akuntabilitas dapat
dilakukan se*ara komprehensif '
Di Indonesia, sosialisasi konsep akuntabilitas dalam bentuk Akuntabilitas 1inerja Instansi
5emerintah (A1I5& telah dilakukan kepada C$ Departemen=45ND' Di tingkat unit kerja
Eselon I, dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak unit kerja yang bersangkutan, oleh
karenannya *apaian dan *akupannya masih tergolong rendah'
Dengan komitmen tiga pihak yakni 4embaga Administrasi Negara (4AN&, ekretariat
Negara, dan B515, maka pemerintah mulai memperlihatkan perhatiannya pada
implementasi akuntabilitas ini' 6al ini terlihat jelas dengan diterbitkannya Inpres No' A
tahun $%%% tentang Akuntabilitas 1inerja Instansi 5emerintah' Inpres ini
menginstruksikan setiap akhir tahun seluruh instansi pemerintah (dari eselon II ke atas&
wajib menerbitkan 4aporan Akuntabilitas 1inerja (4A1&' Dengan 4A1 seluruh instansi
pemerintah dapat menyampaikan pertanggungjawabannya dalam bentuk yang kongkrit ke
arah pen*apaian )isi dan misi organisasi'
5erkembangan penyelenggaraan negara di Indonesia memperlihatkan upaya sungguh(
sungguh untuk menghasilkan suatu pemerintahan yang berorientasi pada pemenuhan
amanah dari seluruh masyarakat' @ndang(undang Nomor .0 !ahun $%%0 tentang
5enyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas 11N menguraikan mengenai aDas
akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara dan pengelolaan pemerintahan' 6al ini
mengisyaratkan bahwa untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang responsif, bebas
11N serta berkinerja, kondisi akuntabilitas merupakan suffi*ient *ondition atau kondisi
yang harus ada '
<ujud lain dari implementasi akuntabilitas di Indonesia adalah dengan lahirnya @ndang(
undang Nomor $A !ahun .//? !entang 1euangan Negara khususnya di pasal $C ayat (.&
:
yang menyatakan bahwa instansi pemerintah diwajibkan menyusun ren*ana kerja dan
anggaran yang didasarkan pada prestasi kerja yang akan di *apainya' Dengan demikian
terdapat hubungan yang erat antara anggaran pemerintah (A5BN dan A5BD& dengan
kinerja yang akan di*apainya berdasarkan peren*anaan stratejik tersebut'
Namun demikian, impelementasi konsep akuntabilitas di Indonesia bukan tanpa
hambatan' Beberapa hambatan yang menjadi kendala dalam penerapan konsep
akuntabilitas di Indonesia antara lain adalahE rendahnya standar kesejahteraan pegawai
sehingga memi*u pegawai untuk melakukan penyimpangan guna men*ukupi
kebutuhannya dengan melanggar aDas akuntabilitas, faktor budaya seperti kebiasaan
mendahulukan kepentingan keluarga dan kerabat dibanding pelayanan kepada
masyarakat, dan lemahnya sistem hukum yang mengakibatkan kurangnya dukungan
terhadap faktor punishment jika sewaktu(waktu terjadi penyimpangan khususnya di
bidang keuangan dan administrasi'
emua hambatan tersebut pada dasarnya akan dapat terpe*ahkan jika pemerintah dan
seluruh komponennya memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya implementasi
akuntabilitas disamping faktor moral haDard indi)idu pelaksana untuk menjalankan
kepemerintahan se*ara amanah'
1esimpulan
Kes!mulan dalam enul!san !n! adalah"
a' Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban(kewajiban dari indi)idu(indi)idu atau
penguasa yang diper*ayakan untuk mengelola sumber(sumber daya publik dan yang
bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal(hal yang menyangkut
pertanggungjawabannya' Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan
kontrol terutama dalam hal pen*apaian hasil pada pelayanan publik dan
menyampaikannya se*ara transparan kepada masyarakat'
b' Implementasi akuntabilitas di Indonesia pada prinsipnya telah dilaksanakan se*ara
bertahap dalam lingkungan pemerintahan' Dukungan peraturan(peraturan yang
berhubungan langsung dengan keharusan pernerapan akuntabilitas di setiap instansi
pemerintah menunjukan keseriusan pemerintah dalam upaya melakukan reofrmasi
birokrasi' Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan dalam implementasi
akuntabilitas sepertiE masih rendahnya kesejahteraan pegawai, faktor budaya, dan
lemahnya penerapan hukum di Indonesia'
Saran
aran dalam penulisan ini adalah#
$' 5enerapan akuntabilitas di instansi pemerintah seharusnya didukung adanya upaya
perbaikan kesejahteraan pegawai'.' 6ilangkan budaya ewuh pakeuwuh yang berpotensi
kolusi dalam penyelenggaraan kepemerintahan=jajaran birokrasi dan utamakan asas
pertanggungjawaban dalam setiap kegiatan'
F
?' !egakkan hukum se*ara konsisten khususnya dalam lingkungan
birokrasi=pemerintahan'
Penul!s# Teguh Ar!$!%ad!& S' (Insektorat )enderal Dekom!n$o*
Tul!san boleh d!kut!+d! ,o%+d! ,etak+d!erban%ak sean-ang men%ebut nama
sumber.
Da$tar Ba,aan
Inpres +I Nomor A !ahun $%%% tentang Akuntabilitas 1inerja Instansi 5emerintah
Ismail 8ohammad dkk, 1onsep dan 5engukuran Akuntabilitas,@ni)ersitas !risakti,
9akarta, .//C '
1eputusan 1epala 4AN Nomor :0%=IG=F=-=$%%% tentang 5edoman 5enyusunan
5elaporan Akuntabilitas 1inerja Instansi 5emerintah'
8odul istem Akuntabilitas 1inerja Instansi 5emerintah Edisi 1edua, 4embaga
Administrasi Negara +epublik Indonesia, 9akarta, .//C
oerjono oekanto dan ri 8amudji, 5enelitian 6ukum Normatif uatu !injauan
ingkat, HV +ajawali, 9akarta, $%0:'
irajudin 6 aleh I Aslam I7bal, 2A**ountability3, Hhapter I in a Book 2A**ountability
!he Endless 5rophe*y3 edited by irajudin 6 aleh and Aslam I7bal, Asian and 5a*ifi*
De)elompent Hentre, $%%:'
<inarno urakhmad' 8etode dan !ekhnik dalam bukunya 5engantar 5enelitian Ilmiah
Dasar 8etode !ekhnik, !arsito, Bandung, $%%C'

A

Anda mungkin juga menyukai