Pada pemeriksaan intraoral, dilakukan untuk mengetahui keadaan
dalam rongga mulut pasien, meliputi keadaan gigi-geligi, mukosa rongga
mulut yang meliputi, a. Mukosa labial atas dan bawah b. Mukosa pipi kiri dan kanan c. Buccal fold atas dan bawah Kemudian juga pada gingiva, lidah, dasar mulut dan kelenjar sub lingualis, palatum, tonsil dan pharyn. !asil pemeriksaan pada pasien sebagai berikut " a. #igi-geligi b. Mukosa $eperti yang telah dijelaskan diatas, pemeriksaan mukosa meliputi pemeriksaan mukosa labial atas-bawah dan mukosa bukal kanan-kiri. Pemeriksaan mukosa ini dilakukan pertama- tama dengan inspeksi untuk melihat apakah terdapat kelainan. %ika ditemukan kelainan kemudian dilanjukan dengan palpasi untuk mengetahui konsistensi dan rasa sakit. !asil pemeriksaan mukosa menunjukkan tidak ada kelainan, baik pada mukosa bukal maupun mukosa labial. Pada mukosa bukal kanan pasien ditemukan bentukan linea alba memanjang dari regio gigi & sampai & , yang merupakan hiperkeratinisasi non patologis mukosa bukal. c. Buccal fold Pemeriksaan buccal fold dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pemeriksaan mukosa. %ika ditemukan kesulitan pemeriksaan dapat dilakukan dengan bantuan kaca mulut dan pencahayaan yang cukup. !asil pemeriksaan menunjukkan tidak ada kelainan pada buccal fold pasien. d. #ingiva e. 'idah f. (asar mulut dan kelenjar saliva sub lingualis g. Palatum Pemeriksaan palatum dilakukan pada palatum durum dan palatum molle. Palatum diperiksa dengan secara visual dan palpasi. (ari hasil pemeriksaan ditemukan suatu benjolan berupa vesikel dengan diameter )mm di kanan sutura media palatine tepat di rugae palatine. Benjolan ini berwarna kemerahan dan apabila dipalpasi terasi lunak. *ntuk diagnosis lebih lanjut akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya. h. +onsil i. pharyn