Pioderma merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococc
us atau keduanya. Spesies bakteri penyebab pioderma tersering adalah S.aureus dan Str eptococcus Beta hemolyticus. Sementara itu, S.epidermidis sebagai flora normal juga bis a menyebabkan infeksi, meskipun jarang. Dapat juga disebabkan oleh kuman gram nega tif seperti Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, E.Coli, dan Klebsiella.
Pioderma primer - terjadi pada kulit yang normal - biasanya disebabkan oleh satu mikroorganisme - gambaran klinisnya tertentu 1. Erisipelas eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas disertai gejala konstitusi (demam,ma laese) pada dermis dan epidermis. Predileksinya adalah tungkai bawah dengan didahul ui trauma. Pada pinggir lesi tampak tanda radang akut, bisa terdapat edema, vesikel, da n bula. 2. Selulitis Sama dengan erisipelas namun, kelainan kulitnya lebih difus, disubkutan dengan tanda- tanda radang akut. 3. impetigo krustosa, bulosa 4. Folikulitis peradangan pada folikel rambut superfisial : muncul di tungkai bawah berupa papul atau pustul eritematosa dan di teng ahnya terdapat rambut, biasanya multipel. profunda : teraba infiltrat di subkutan. Contohnya adalah sikosis barbe yang berlokasi d i bibir atas dan dagu, bilateral. 5. Furunkel/Karbunkel Furunkel merupakan radang folikel rambut dan sekitarnya. Akan disebut furunkulosis ji ka lebih dari satu. Kumpulan dari furunkel disebut karbunkel. Jika pecah, dapat tampak banyak fistel. Kuman penyebabnya paling sering S.aureus. Pasien seringkali mengeluhk an nyeri. Kelainan yang dapat muncul berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahny a terdapat pustul. Lesi ini kemudian dapat melunak menjadi abses berisi pus dan jaringa n nekrotik, lalu memecah membentuk fistel. Predileksi furunkel adalah tempat yang ban yak gesekan seperti aksila dan bokong. Pada gejala klinis karbunkel, infeksi awalnya ter asa sangat nyeri dan tampak benjolan merah, permukaan halus, bentuk seperti kubah d an lunak. Dalam beberapa hari, makin membesar hingga berukuran 3-10 cm. Supurasi t erjadi setelah 5-7 hari dan pus keluar dari banyak lubang fistel. Setelah nekrosis, tampa k nodula yang menggaung atau luka yang dalam dengan dasar yang purulen. 6.ektima dasar ulkus dangkal diatasnya krusta tebal berwarna kuning pada tungkai bawah 7. eritrasma 8. paronikia 9. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) Pioderma sekunder - terjadi pada kulit yang sudah mengalami lesi sebelumnya - Gambaran tidak khas dan mengikuti perjalanan penyakit yang sudah ada 1. Hidradenitis supurativa infeksi kelenjar apokrin, biasanya didahului oleh trauma, seperti banyak keringat, pema kaian deodoran atau rambut ketiak digunting. 2. Ulcers 3. Infeksi sekunder 4. intertrigo Obat pioderma utk penghasil penisilinase Oksasilin Klosaksilin Diklosaksilin Flukosaksilin Hasil px KOH pd tinea versikolor (+) apabila ditemukan hifa pendek, lurus, & spora bula t berkelompok Perbedaan DKI dan DKA
DKI DKA penyebab iritan primer alergen kontak Permulaan pada kontak pertama kontak berulang Penderita semua orang pada orang alergi Lesi batas lebih jelas, eritema j elas batas tidak terlalu jelas, er itema kurang jelas tes tempel lbh dari 24 jam bila diangk at, lesi akan hilang lebih dari 24 jam bila dian gka, lesi akan menetap/m eluas