SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI SEMARANG PROGAM STUDI D-3 FARMASI 2013 / 2014 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai pemersatu bahasa-bahasa daerah. Namun, dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang kurang memperhatikan kaidah berbahasa, khususnya dalam penulisan karya ilmiah. Banyak mahasiswa yang masih mengalami kesulitan dan kesalahan dalam penulisan huruf yang baik dan benar terutama pada penulisan huruf kapital, huruf miring dan huruf tebal. Oleh karena itu, kaidah penulisan huruf yang baik dan benar sangat dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat demi terciptanya bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penulisan huruf kapital yang baik dan benar menurut EYD ? 2. Bagaimana penulisan huruf miring dan huruf tebal yang baik dan benar menurut EYD ?
1.3 Tujuan Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kaidah penulisan huruf kapital yang baik dan benar 2. Mengetahui kaidah penulisan huruf miring dan huruf tebal yang baik dan benar
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Huruf Kapital
2.1.1 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Misalnya: - Dia membaca buku pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disepurnakan. - Glukosa merupakan senyawa kompleks yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. - Pekerjaan itu akan selesai dalam waktu satu jam dimulai dari sekarang.
2.1.2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: - Wayan berkata, Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama elektron dalam senyawa. -Kemarin engkau terlambat, katanya. -Besok pagi, kata Ibu, Dia akan berangkat. 2.1.3 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: - Islam - Quran - Kristen - Alkitab - Hindu - Weda - Allah - Yang Mahakuasa - Yang Maha Pengasih - Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya -Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. -Allah adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. -Negara Indonesia merupakan negara dengan pendudukan mayoritas Islam.
2.1.4.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: -Mahaputra Yamin - Imam Syafii -Sultan Hasanudin - Nabi Ibrahim -Haji Agus Salim - Raden Ajeng Kartini -Presiden pertama di Indonesia adalah Ir. Soekarno.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: - Dia baru saja diangkat menjadi sultan. - Pada tahun ini dia pergi naik haji. - Singgih hendak diangkat menjadi perdana menteri.
2.1.5.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya: -Wakil Presiden Adam Malik -Perdana Menteri Nehru -Profesor Supomo -Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara -Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian -Gubernur Jawa Tengah -Di tengah minimnya sarana dan prasarana penelitian, Profesor Effendy mampu menemukan dan menganalisis 730 senyawa baru pada tanaman holtikultura.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: -Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia. -Kegiatan karya tulis ilmiah untuk anak SMP sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan perangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya: -Berapa orang camat yang hadir dalam raat itu? -Devisi itu dipimpin oleh mayor jenderal. -Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
2.1.6.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya : -Amir Hamzah -Dewi Sartika -Wage Rudolf Supratman -Halim Perdanakusumah -Ampere -Suprapto Darmo Catatan : 1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama jerman), atau da (dalam nama portugal). Misalnya : -J.J de Hollander -J.P. van Bruggen -H. van der Giessen -Otto von Bismarck -Vasco de Gama
2. Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya: -Abdul Rahman bin Zaini -Ibrahim bin Adam -Munaroh binti Solikhin -Martha binti Budiarso
2.1.6.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satu ukuran . Misalnya: Pascal second Pas J / K atau JK-1 joule per Kelvin N Newton
2.1.6.c.Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya : mesin diesel 10 volt 5 ampere
2.1.7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya : bangsa Eskimo suku Jawa bahasa Indonesia 2.1.7.b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya : -pengindonesiaan kata asing -keinggris-inggrisan -kejawa-jawaan
2.1.8.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya : -tahun Hijriah -bulan November -hari Kamis -hari Nyepi -hari Lebaran
2.1.8.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya : -Perang Candu -Perang Dunia I -Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2.1.8.c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perrtama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya : -Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. -Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.
2.1.9.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya : -Bukit Barisan -Dataran Tinggi Dieng -Jalan Diponegoro -Selat Lombok -Danau Toba
2.1.9.c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya : -ukiran Jepara - pempek Palembang -tari Melayu - sarung Mandar -asinan Bogor
2.1.9.d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya : -berlayar ke teluk -menyeberangi selat -mandi di sungai -berenang di danau
2.1.9.e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya : -nangka belanda -kunci inggris -petai cina -pisang ambon
2.1.10.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya : -Republik Indonesia -Departemen Keuangan -Majelis Permusyawaratan Rakyat -Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
2.1.10.b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya : -beberapa badan hukum -kerja sama antara pemerintah dan rakyat -menjadi sebuah republik -menurut undang-undang yang berlaku
Catatan : Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintahan dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya : -Pemberian gaji bulan ke-13 sudah diseetujui Pemerintah. -Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu. -Surat itu sudah ditandatangani oleh Direktur.
2.1.11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamasetiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya : -Perserikatan Bangsa-Bangsa -Rancangan Undang-Undang Kepegawaian -Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial -Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
2.1.12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke,dan, dari, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya : -Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. -Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. -Dia adalah agen surat kabar Suara Merdeka. -Ia menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum Perdata.
2.1.13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya : Dr. Doktor S.E. sarjana ekonomi S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra S.Kp. sarjana keperawatan S.Farm sarjana farmasi M.A. master of arts K.H. kiai haji Prof. Profesor Ny. Nyonya
Catatan : Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
2.1.14.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya : -Adik bertanya,Itu apa, Bu? -Besok Paman akan datang. -Surat Saudara sudah saya terima. -Kapan Bapak berangkat? tanya Harto. -Silakan duduk, Dik! kata orang itu.
2.1.14.b. huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya : -Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. -Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. -Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
2.1.15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya : -Sudahkah Anda tahu? -Siapa nama Anda? -Surat Anda sudah saya terima dengan baik.
2.1.16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf perrtama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernytaa lengkap itu.
2.2.Huruf Miring
2.2.1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan Misalnya: -Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. -Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa. -Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka. -Saya membaca buku Kimia Dasar Jilid II yang ditulis oleh Raymond Chang. - Mahasiswa Pendidikan Kimia semester III mulai menelaah buku Kimia Fisik.
Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2.2.2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Contoh: -Lambang unsur hidrogen adalah H. -Pilihan kata Rokok Membunuhmu! menjadi peringatan keras bagi perokok. -Huruf pertama kata abad adalah a. -Dia bukan penipu, melainkan ditipu. -Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
2.2.3.a Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: - Buatlah larutan yang berasal dari magnesium. - Berhati-hatilah dalam menggunakan asam klorida. - Nama ilmiah buah manggis ialah Carciana mangostana - Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak. - Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. - Weltansdhauung dipadankan dengan pandangan dunia
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia. Misalnya: -Jangan lupa untuk melihat komposisi pada produk kemasan. -Dia melakukan percobaan pembuatan robot dihadapan publik. -Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. -Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digaris bawahi.
2.3.Huruf tebal
2.3.1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya : Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Daftar, indeks, dan lampiran : DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA INDEKS LAMPIRAN
2.3.2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atu kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya : - Akhiran i tidak dipenggal pada ujung baris. - Saya tidak mengambil bukumu. - Gabungan kata kerja sama ditulis terrpisah. Seharusnya ditulis dengan huruf miring: - akhiran i dipenggal pada ujung baris. - Saya tidak mengambil bukumu. - Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
2.3.3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya : Kalah v 1 tidak menang ... 2 kehilangan atau merugi ...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak menyamai mengalah v mengaku kalah Mengalahkan v 1 menjadikan kalah ...; 2 menaklukkan... ; 3 mengganggap kalah... terkalahkan v dapat dikalahkaan.. Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.