0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang profesi di bidang perencanaan. Ada beberapa profesi utama yang ditempuh lulusan planologi seperti PNS, konsultan, akademisi, LSM dan pengusaha. Dokumen juga membahas tentang peran Ikatan Ahli Perencana (IAP) dalam memberikan sertifikasi dan menetapkan kode etik bagi para perencana untuk menjaga kompetensi dan profesionalitas mereka. Selain itu, dibahas pula subprofes
Dokumen tersebut merangkum tentang profesi di bidang perencanaan. Ada beberapa profesi utama yang ditempuh lulusan planologi seperti PNS, konsultan, akademisi, LSM dan pengusaha. Dokumen juga membahas tentang peran Ikatan Ahli Perencana (IAP) dalam memberikan sertifikasi dan menetapkan kode etik bagi para perencana untuk menjaga kompetensi dan profesionalitas mereka. Selain itu, dibahas pula subprofes
Dokumen tersebut merangkum tentang profesi di bidang perencanaan. Ada beberapa profesi utama yang ditempuh lulusan planologi seperti PNS, konsultan, akademisi, LSM dan pengusaha. Dokumen juga membahas tentang peran Ikatan Ahli Perencana (IAP) dalam memberikan sertifikasi dan menetapkan kode etik bagi para perencana untuk menjaga kompetensi dan profesionalitas mereka. Selain itu, dibahas pula subprofes
Profesi sebagai planner merupakan profesi yang akan sangat prospektif kedepannya. Menurut hasil survey, lulusan planologitersebar menjadi beragam macam profesi sebagai berikut: - 10% bekerja sebagai PNS - 50% bekerja di konsultan - 5% bekerja sebagai dosen peneliti atau akademisi - 3% bekerja di LSM - 2% bekerja sebagai pengusaha - 30% bekerja di keprofesian lainnya (misal bank atau ibu rumah tangga) Perencana yang bekerja di konsultan atau PNS bersinggungan langsung dengan dunia nyata melalui proyek. Proyek dalam perencanaan merupakan salah satu media paling strategis untuk mengubah dunia nyata. Proyek menjadi solusi dari kebutuhan perencana. Proyek menjadi sebuah perubaha baik yang tercipta untuk suatu wilayah dan kota. Sehingga sebagai perencana menjadi ujung tombak dari perubahan pembangunan, perencana harus kreatif dalam melaksanakan perencanaan. Keefektifan suatu perencanaan (spatial planning) akan efektif terpengaruhi oleh kekuatan dan keuasaan lain seperti adanya politik. Ketika suatu rencana di implementasi dan membutuhkan anggaran, maka politik lah yang terlibat. Tetapi ketika perencanaan dapat berjalan seiringan dengan kekuatan politik, maka rencana akan lebih mudah diimplementasikan secara teknis. Terdapat klasifikasi planner yang terbagi menjadi 5 macam planner, dilihat dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan eksisting yaitu sebagai berikut: 1. Pure blood planner, yaitu planner yang menjalani jenjang pendidikan dan profesinya berkaitan dengan perencanaan. 2. Half blood planner, yaitu seorang planner yang awalnya tidak menjalani jenjang pendidikan di bidang perencanaan, namun akhirnya mngambil pendidikan sebagai planner. 3. Disorted planner, yaitu seorang planner yang pada akhirnya tidak bekerja sebagai planner. 4. Mud blood, yaitu seorang planner yang tidak memiliki latar belakang planner, namun masih ilmunya diperlukan dalam implementasi rencana namun tidak bersinggungan dengan bidang perencanaan yang dibahas. 5. Squib, seorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sebagai planner atau tidak memiliki kompetensi sebagai planner, namun mengakui dirinya sebagai planner dan keberadaannya cenderung mengacaukan sistem.
Ikatan Ahli Perencana (IAP) dalm perencanaan bertindak dalam memeberikan sertifikasi kepada perencana untuk menguji kinerja perencana sehingga memiliki kompetensi dan menghilangkan distorsi-distorsi dari squib. IAP memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh perencana untuk melindungi masyarakat dari kesalahan praktik, IAP memiliki badan sertifikasikepada perencana yang ingin mendapatkan sertifikasi sebagai perencana. Sertifikasi yang diberikan memiliki standar dan penilaian tersendiri bagi setiap pemilik sertifikat yang akan menjadi suatu billing rate tersendiri. Kompetensi dasar yang dimiliki adalah meliputi knmowledge, skill, dan perilaku yang merupakan enhacing process atau diukur dengan bantuan kompetensi. Dukungan kepada perencana dari berbagai pihak semakin meningkat. Dukungan tersebut berasal mulai dari dunia akadmeik seperti planning school, teori atau ilmu, dan sarjana planologi, serta dunia profesi seperti asosiasi profesi, teknis atau metode dan planner. Usulan keahlian dari lulusan planologi dapat dibedakan menjadi perencana kota dan perencana wilayah. Dalam perencana kota terdapat subprofesi seperti perencana pariwisata kota, urban designer, pembuat kebijakan kota, dan lain-lain. Sedangkan dalam perencana wilayah terdapat subprofesi seperti perencana wilayah, perencana pesisir dan pulau kecil. Setelah lulus menjadi sarjana planologi, lulusan planologi sebaiknya mengikuti asosiasi seperti IAP. Asosiasi memiliki kewajiban untuk membina anggota sehingga anggota yang terdaftar dalam asosiasi tersebut dapat mengikuti dan mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti mengikuti diskusi, potongan harga untuk mengikuti seminar. IAP telah bekerjasan dengan beberapa universitas di Indonesia sehingga setelah lulus, lulusan planologi dapat langsung mendapatkan sertifikasi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional