Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

METODE DAN TEKNIK RENCANA KOTA

Oleh :

Alya Nathasya 17/410103/TK/45460


Dike Armelia Saviera 17/415094/TK/46383
Ihsan Rafsanjani 17/410116/TK/45473
Rahayu Santoso 17/413491/TK/45931
Putri 17/415104/TK/46393
Syarofina Azzahra

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH KOTA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
Definisi dari suatu rencana yang baik adalah rencana yang mempertimbangkan secara
tepat kondisi saat ini dan kondisi di masa yang akan datang dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia guna mencapai suatu tujuan tertentu di masa depan. Suatu rencana yang baik
juga harus tepat sasaran dan implementable agar rencana tersebut dapat mengarah ke perubahan
yang lebih baik.
Dalam bahasa Indonesia, implementable dapat diartikan sebagai dapat dilaksanakan.
Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis
Kurikulum, implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman, 2002:70).
Sedangkan yang dimaksud dengan rencana yang implementable adalah rencana yang
sekiranya dapat diterapkan dengan baik di suatu tempat atau daerah. Dalam membuat rencana
seharusnya seorang perencana dapat memperkirakan apakah rencana yang dibuatnya dapat
diimplementasikan di daerah tersebut atau tidak. Dalam membuat suatu rencana harus
mempertimbangkan segala aspek sehingga rencananya dapat diterapkan dan direalisasikan.
Terdapat tiga sifat dari sistem yang selalu digunakan seorang perencana untuk
menentukan apakah rencana yang digunakan dapat diakui oleh masyarakat, yakni acceptable,
implementable, dan appliable. Rencana implementable berdasar pada strategi atau program aksi
dan pengembangan. Strategi yang dimaksud adalah proses pentahapan dalam kegiatan disusun
berdasarkan program yang ingin direncanakan.
Menurut Edward III dalam Subarsono (2005: 90-92), implementabilitas atau ukuran dari
dapat terlaksananya suatu rencana dipengaruhi oleh empat faktor, antara lain:
a. Komunikasi
Keberhasilan implementasi kebijakan atau implementabilitas suatu rencana memiliki
beberapa syarat diantaranya agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Hal
yang menjadi tujuan dan sasaran suatu rencana harus ditransmisikan kepada kelompok
sasaran (target group) sehingga hal tersebut akan mampu mengurangi distorsi
implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu rencana tidak jelas, atau bahkan tidak
diketahui oleh kelompok sasaran, maka akan muncul kemungkinan terjadinya resistensi
dari kelompok sasaran.
b. Sumberdaya
Meskipun isi dari suatu kebijakan atau rencana sudah dikomunikasikan secara jelas
dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk
melaksanakannya, maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumberdaya tersebut
dapat berupa sumberdaya manusia, yaitu kompetensi implementor, dan sumberdaya
finansial.
c. Disposisi
Disposisi yang dimaksud adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh
implementor, seperti komitmen, kejujuran, maupun sifat demokratis. Apabila implementor
memiliki disposisi yang baik, maka dia akan mampu menjalankan suatu rencana dengan
baik pula.
d. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi memiliki tugas untuk mengimplementasikan rencana dan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Struktur birokrasi yang terlalu
panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape, yaitu
prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang menyebabkan aktivitas organisasi tidak
fleksibel, sehingga implementabilitas suatu rencana ikut terpengaruh.
Sedangkan berdasarkan Paduan Internasional Tentang Perencanaan Kota dan Wilayah
yang diterbitkan oleh UN Habitat, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi implementabilitas
suatu rencana adalah sebagai berikut:
a. Kerangka Hukum yang transparan dan dapat ditegakkan
Penekanan kerangka hokum harus pada pembentukan sistem tata aturan dan adanya
peraturan yang memberikan kerangka hukum jangka panjang yang kokoh dan dapat
dipercaya untuk pembangunan perkotaan.
b. Perencanaan dan desain kota yang baik dan fleksibel
Rancangan atau desain suatu kota diharapkan dapat memfasilitasi terjadinya interaksi
sosial serta aspek budaya dalam kehidupan kota.
c. Rencana keuangan untuk keterjangkauan dan efektivitas biaya
Keberhasilan implementasi rencana bergantung pada dasar keuangan yang sehat,
termasuk kemampuan awal investasi publik untuk menghasilkan manfaat ekonomi dan
keuangan serta untuk menutupi biaya operasional. Rencana keuangan harus berisi rencana
pendapatan yang realistis, termasuk pembagian nilai manfaat perkotaan antara semua
pemangku kepentingan serta penyediaan pembiayaan bagi persyaratan rencana
pembangunan perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai