Anda di halaman 1dari 31

THE ROLE OF LOCAL

GOVERMENT

Askif Azikri 17/410107/TK/45464


Agy Arif Awaluddin 17/415088/TK/46377
Muti’ah Rihul Jannah 17/413486/TK/45926
Rahayu Santoso Putri 17/413491/TK/45931
Rita Noor Hidayanti 17/413495/TK/45935
Rissa Nadhifah Andriany Rambe 17/413494/TK/45934
Sari Ratih 17/410128/TK/45485
PERAN PEMERINTAH
DALAM PASAR EKONOMI

STABILISASI RETRIBUSI ALOKASI SUMBERDAYA


PENDAPATAN
• Stabilisasi, pemerintah memegang kebijakan moneter dan fiskal untuk mengendalikan inflasi.
Namun, yang memegang peran ini adalah pemerintah pusat karena jika setiap pemerintah daerah
diberi wewenang atas kebijakan moneter dan fiskal daerahnya bisa terjadi kekacauan. Contohnya
setiap daerah dapat mencetak mata uang sendiri dan dalam pengelolaan pendapatannya pun sebagian
besar pendapatannya digunakan untuk belanja barang yang berasal dari luar daerahnya, akibatnya
kebijakan moneter dan fiskal local akan relatif lemah dan tidak efektif. Oleh karena itu pemerintah
pusat mengambil tanggung jawab atas stabilisai dalam kebijakan moneter dan fiskal.

• Redistribusi pendapatan, pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan dengan


diberlakukannya pajak dan subsidi. Apabila kebijakan distribusi dikendalikan oleh pemerintah
daerah akan timbul masalah karena mobilitas dari pembayar pajak dan penerima subsidi karena
banyaknya pembayar dan penerima yang bermigrasi keluar kota. Oleh karena itu program
redistribusi pendapatan diambil alih oleh pemerintah pusat karena sedikit mobilitas yang terjadi
antar negara dibandingkan antar kota.
• Alokasi sumber daya, Pemerintah bertanggungjawab atas penyediaan barang dan jasa, meliputi keputusan
mengenai bagaimana sumberdaya ekonomi yang dialokasikan. Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk
menyediakan kebutuhan lokal daerahnya seperti sekolah, jalan, pemadam kebakaran, fasilitas kesehatan, dll.
LOCAL PUBLIC GOODS
Nonrivalrous, Nilai dari suatu fasilitas umum tidak akan
berkurang meskipun digunakan oleh banyak orang

Nonexcludeable, semua orang membayar untuk fasilitas


Karakteristik
umum baik pengguna maupun bukan pengguna.

Jangakauan manfaat, manfaat yang diberikan oleh fasilitas


umum terbatas pada wilayah geografis yang relatif kecil.
• Nonrivalrous, Pemerintah telah menyediakan komoditas publik seperti taman yang pada kenyataannya nilai
dari taman ini sendiri dapat berkurang jika digunakan lebih dari kapasitasnya. Contoh lainnya yaitu pada
saat peak hours terjadi kemacetan karena berkurangnya nilai atau fungsi dari jalan atau tol yang disebabkan
karena banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan tersebut.

• Nonexcludeable, Semua orang diharapkan membayar komoditas yang disediakan oleh pemerintah,
walaupun pada kenyataannya tidak semua orang membayar. Contohnya pada taman, pemerintah bisa
menerapkan biaya masuk pada pengunjung akan tetapi pemerintah harus mengeluarkan biaya lebih untuk
membangun pagar di sekeliling taman, biaya pengamanan, dan lain-lain.

• Terbatas wilayah, Ukuran manfaat yang diterima oleh masyarakat dari komoditas publik yang tersedia
terbatas oleh cakupan wilayah atau cakupan pelayananya.
Implementasi di Kota Kebumen

• Nonrivalrous, terdapat alun-alun kota yang terletak di tengah kota dan merupakan salah satu pusat kegiatan di
Kota Kebumen. Di alun-alun pada pagi-siang hari biasanya digunakan sebagai tempat berolahraga oleh
sekolah-sekolah yang berada di sekitarnya. Jadi manfaat alun-alun sendiri tidak berkurang saat digunakan oleh
sekolah-sekolah, hanya akan berkurang saat orang yang berkegiatan disana sudah crowded.
• Nonexcludeable, Setiap orang yang hendak untuk ke alun-alun kota kebumen tidak dikenakan biaya masuk
• Terbatas wilayah, dominannya orang yang pergi ke alun-alun hanya orang yang tinggal di kota kebumen itu
jarang orang yang berada di luar kota kebumen dating hanya untuk ke alun-alun karena jaraknya yang cukup
jauh.
The Efficiency Quantity of Local Public Goods

Tingkat optimum dari barang publik lokal adalah


kuantitas di mana manfaat sosial marjinal sama
dengan biaya sosial marjinal. Keuntungan sosial dari
taman kota adalah jumlah dari manfaat yang diberikan
kepada warga, dan manfaat sosial marjinal adalah
jumlah dari keuntungan marginal individu.

Dalam Gambar 16–1, manfaat sosial marjinal dari


akre keenam adalah $ 96 (titik), sama dengan jumlah
manfaat marginal $ 20 untuk Lois, $ 28 untuk Marian,
dan $ 48 untuk Hiram. Demikian pula, untuk ukuran
taman lainnya, kami menambahkan manfaat marginal
individu untuk mendapatkan manfaat sosial marjinal.
Kurva manfaat sosial marginal adalah jumlah vertikal
dari kurva marginal-benefit individual.
The Median Voter Picks the Equilibrium Quantity
Equilibrium quantity adalah jumlah yang lebih disukai dari median voter. Misalnya, pemerintah
mengenakan pajak kepala umum sebesar $ 20 per orang per hektar taman, setiap warga negara menghadapi
biaya marjinal $ 20 per acre, dan Marian pemilih median lebih suka 12 hektar taman (titik m). Jika pemerintah
mengadakan serangkaian pemilihan berpasangan antara jumlah yang lebih disukai dari tiga warga negara,
pemilih median akan menang. Pemilih median selalu menang karena dia bisa mendapatkan satu orang lain
untuk memilih melawan opsi lain.

Tiebout Model: Voting with Feet


• Kebebasan memilih lokasi, setiap rumah tangga bebas memilih kawasan lokal yang menyediakan
fasilitas umum yang ideal.
• Informasi dan mobilitas yang sempurna, semua warga memiliki akses ke semua informasi yang relevan
tentang ruang alternatif kota tanpa dipungut biaya.
• Tidak ada eksternalitas antar kawasan, semua manfaat dari fasilitas umum bertambah untuk warga di
dalam kawasan.
• Tidak ada skala ekonomi, biaya rata-rata tidak bergantung pada output yang dihasilkan.
• Pajak perorangan (head taxes), biaya yang dikeluarkan untuk sebuah fasilitas umum berasal dari pajak
perorangan.
Benefit Taxation

Misalkan pemerintah mengetahui kurva marginal yang


menguntungkan rakyatnya dan dapat menentukan
tingkat optimal - setara dengan 16 hektar.

Pemerintah mengalokasikan biaya kepada warganya


sesuai dengan keinginan mereka untuk membayar
(keuntungan marginal).

Diluar pajak manfaat, warga negara yang mendapat


manfaat lebih besar membayar pajak yang lebih tinggi,
dan keragaman permintaan disesuaikan dengan
keragaman kewajiban pajak.
Natural Monopoly
Monopoli alami dioperasikan pemerintah, seperti system air dan limbah. Misalkan, Input menjadi
besar dikarenakan pemerintah memonopoli dengan cara menyediakan pipa besar dan pabrik
pengolahan yang besar. Biaya rata-rata turun dikarenakan output yang meningkat, dan perusahaan
yang bekerja secara efisien akan kehilangan uang. Pemerintah memiliki beberapa alternatif pilihan
dalam menanggapi defisit ini:
1. Menghasilkan layanan sendiri. Dengan harga efisien, menutup defisit melalui pemasukan dari
pajak.
2. Mensubsidi perusahaan swasta untuk membangun layanan pengolahan limbah. Dengan harga
yang efisien, dan kota pun menutup defisit dengan pemasukan dari pajak.
3. Mengizinkan seluruh kebijakan perusahaan swasta (memungut biaya lebih tinggi, kuantitas <
standar efisien, dan biaya rata-rata = harga). Tetapi, perusahaan menanggung semua biayanya
sendiri
Eksternalitas
“Eksternalitas menciptakan ketidakefisienan.”

Education Pemerintah merumuskan langkah


Meningkatkan keuntungan eksternal Utuk meningkatkan pendidikan
Ex: peningkatan kualitas pekerja

Subsidi Pendidikan untuk Semua Sekolah


[baik swasta(private) maupun negeri(public)]
Imbas adanya subsidi untuk sekolah bersifat swasta
(+) Sekolah negeri akan lebih bersaing dengan sekolah swasta.
(+) Baik sekolah negeri maupun swasta akan sama-sama meningkatkan kualitas nya sebaik mungkin untuk
menarik masyarakat dan menjadi sekolah favorit.
(+) Pendidikan yang terintegrasi

Masalah yang dihadapi


• Subsidi tidak merata.
• Kuantitas Subsidi yang ada.

Public Safety
Eksternalitas dari Pengerahan Polisi yang berkaitan tentang fakta, bahwa tindak kriminal sifatnya bergerak
secara bebas di setiap wilayah hukum yang ada.
(+) Saat Penangkapan Kriminal Eksternalitasnya berupa keamanan dirasakan oleh seluruh Wilayah hukum
yang ada.
(-) Saat kriminal lepas dan berhasil berpindah ke daerah hukum yang lain, Menimbulkan kerugian bagi dua
Kota yang terkait sehingga terjadi kerugian dan ketidak tentraman bagi keduanya.
FEDERALISM AND METROPOLITAN
GOVERNMENT
Berdasarkan tanggung jawab, local public goods dibagi menjadi :
1. Pemerintah Nasional
2. Negara bagian
3. Pemerintah daerah
Kelebihan dan kekurangan public goods

1. Diversity in demand,pemerintah mengakomodasi beragam local public goods untuk meningkatkan


efisensi
2. Externalities, local public goods tersedia di daerah itu saja, sehingga di luar itu menjadi terabaikan
yang berakibat tidak efisien
3. Scale Economies, memberlakukan local public goods dalam skala ekonomi akan mengakibatkan
tingginya biaya produksi
local public goods dapat dikatakan efisien jika :
• 1. Deversity in demand-nya cenderung besar
• 2. Eksternalities relative kecil dalam lingkup geografi
• 3. Scale Economies-nya kecil

Jadi, jika pengadaan local public goods oleh pemerintah daerah tidak efisien, maka lebih baik
diserahkan kepada pemerintah dengan jenjang yang lebih tinggi
A Closer Look at The Median Voter Result

A Series of Budget Elections


Hasil median-voter dapat berlaku dalam segala pemilu. Menentukan anggaran dengan
mempertimbangkan distrik-distrik yang mengusulkan anggaran dan menyelenggarakan pemilihan.
Apabila proposal tersebut gagal menerima suara masyoritas maka pihak dewan akan mengurangi
anggaran dan memegang pemilihan yang lain. Proses tersebut berlanjut hingga warga mayoritas
menyetujui anggaran yang disarankan.
The Median Voter in a Representative Democracy
Warga membuat keputusan anggaran secara tidak langsung, dengan memilih orang yang anggarannya
konsisten dengan preferensi mereka. Pertimbangkan sebuah kota yang menyediakan satu fasilitas
umum(layanan kepolisian). Ada 2 kandidat dengan pengeluaran besar dan sedikit. Dalam ekuilibrium, kedua
kandidat mengusulkan anggaran yang sama dengan yang disukai anggaran pemilih median-voter. Karena
kedua kandidat mengusulkan anggaran yang sama, itu tidak masalah kandidat mana yang memenangkan
pemilu. Dalam kedua kasus, median-voter menentukan ukuran anggaran polisi.

Implication of the Median-Voter Rule


1. Tidak adanya harapan pemungutan suara untuk menghasilkan level sosial yang efisien dari fasilitas umum
2. Kemampuan untuk memprediksi hasil pemilihan dengan cara mengidentifikasi median-voter kemudian
memperkirakan anggarannya. Secara masalah praktis sulit untuk mengidentifikasi median-voter. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan adalah mengasumsikan pengeluaran yang bergantung pada
variabel lain (usia, ukuran rumah, dll) sesuai dengan pendapatan. Sehingga orang dengan pendapat rata-
rata adalah median-voter
3. Menggunakan hasil pemilihan untuk memperkirakan elastisitas permintaan dari fasilitas umum
Limitation of the Median-Voter Model
3 asumsi yang membatasi penerapan model, antara lain :

NO IDEOLOGY SINGLE ISSUE ALL CITIZENS VOTE

Politisi hanya Jika ada beberapa masalah Manfaat pemungutan suara


memperdulikan untuk pemilu (mis., Anggaran akan kecil apabila:
memenangkan pemilu. polisi, - Hasil suara antar
Sehingga kandidat anggaran taman, kebijakan kandidat yang hampir
menggunakan ideology untuk tunawisma), kandidat setara
sebagai dasar dan akan menawarkan paket - Kandidat tebaik jauh dari
menggunakan kampanye yang warna negara yang
untuk meyakinkan pemilih berurusan dengan pemilih, menjauh dari pemilu,
sebagai calon pemimpin dan gagasan median-voter maka hasil median-voter
yang benar menghilang menghilang
LOCAL GOVERNMENT
REVENUE

2 sumber penting pendapatan pemerintah daerah:


1. Pajak properti
2. Hibah antar pemerintah
WHO PAYS THE RESIDENTIAL PROPERTY
TAX?
Pajak properti merupakan pajak tahunan pada hunian, komersil, dan properti industri.
Contoh: kota taxon, dimana seluruh lahannya disewakan untuk hunian dalam bentuk mobile homes.
Firma perumahan menghasilkan rumah hunian dengan input:
1. Structures (Capital) : dimana mobile homes dapat berpindah dari satu kota ke kota lainnya
2. Land: firma perumahan menyewakan lahan yang ditempati oleh mobile homes.
The Land Portion of Property Tax

Ketersediaan lahan sangat tidak elastis, dengan ketersediaan lahan yang pasti
sebanyak 900. Permintaan lahan banyak berasal dari firma perumahan, yang akan
digunakan untuk persewaan rumah.

• Kurva permintaan berpotongan dengan kurva ketersediaan lahan di titik i,


dengan harga awal sewa lahan $1000.

• Kurva permintaan menunjukkan seberapa besar firma perumahan rela membayar


kepada pemilik lahan. Jika firma perumahan membayar pajak sebesar $200,
maka ia akan membayar $200 lebih sedikit kepada pemilik lahan, sehingga
didapatkan kesetimbangan baru di titik t, dengan sewa sebesar $800.

Jika pemilik lahan menolak untuk memotong sewa sebesar $200, harga dari lahan
(sewa plus pajak) akan naik diatas $1000. Hasilnya, jumlah dari permintaan tanah
akan lebih sedikit dari ketersediannya yang berjumlah 900 dan akan berakhir
kepada kelebihan ketersediaan lahan yang menyebabkan penurunan harga sewa
hingga mencapai $800.
Structure Portion: A partial Equilibrium Approach

Analisisnya parsial karena mengabaikan efek dari pajak pada pasar dan kota
lain.
Kurva ketersediaan awal untuk mobile homes adalah $4000. dimana firma
perumahan menyewa mobile homes dan harus membayarkan sewa kepada
pemilik modal. Kurva ketersediaan menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh
firma perumahan untuk mobile homes yaitu $4000. dimana kurva
ketersediaan awal berpotongan dengan kurva permintaan di titik i,
dengan jumlah 900 lahan dan harga sewa $4000
Pajak $800 mengubah kurva ketersediaan naik, sesuai dengan jumlah pajak.
Maka, untuk setiap bangunan, firma perumahan dikenakan $4000 kepada
pemilik modal dan $800 kepada pemerintah, sehingga marginal costnya
$4800 dan jumlah tempat tinggal 700. dengan kata lain, seluruh pajak
diteruskan kepada konsumen, dimana mereka membayar $800 untuk tempat
tinggal.
Jadi, firma perumahan tidak membayar pajak property, dimana mereka
menukar lahan kepada pemilik lahan. Mereka mendapatkan uang untuk
membayar pajak $1000 dengan membayar $200 lebih sedikit untuk
lahan dan meminta konsumen membayar sebesar $800.
General Equilibrium Approach
Analisis kesetimbangan parsial mengabaikan efek dari pajak
terhadap orang-orang diluar kota. Pajak tersebut menurunkan
jumlah bangunan di Taxton dari 900 ke 700.
Kemanakah perginya mobile homes? Apakah konsekuensi
ekonominya? Melalui general equilibrium approach akan
terjawab.
Kita dapat memperluas contohnya dengan menambahkan satu
kota lagi dari wilayah yang sama yang tidak terdapat pajak
properti, yaitu kota Untax. Sebelum Taxton menetapkan pajak
properti, kedua kota awalnya sama: setiap kota memiliki 900
mobile home dan kesetimbangan sewanya $4.000
Kita mengasumsikan kalau mobile homes dapat berpindah dari
dan ke kedua kota tersebut tapi tidak boleh keluar dari wilayah
yang sama. Dengan kata lain, ketersediaan bangunan (modal)
di wilayah tersebut sudah ditetapkan.
General equilibrium analysis harus memperhitungkan 200 mobile homes yang
tidak membayar pajak di Taxton. Pada gambar, hasil partial equilibrium
terlihat di titik t di panel A. Terdapat 700 bangunan di Taxton (berkurang dari
900 di titik i) dan konsumen membayar $4800 untuk setiap bangunan, yang
cukup untuk menutupi pengembalian modal sejumlah $4000 dan pajak $800.
Di panel B, jika 200 bangunan berpindah ke kota Untax , dari titik u ke titik w
terjadi penurunan modal dari $4000 ke $3200, disebabkan agar konsumen di
Untax menyewa mobile homes, firma perumahan harus memotong sewa
bangunan. Jika tidak, beberapa mobile homes akan kosong dan tidak
menghasilkan sewa.
Perpindahan mobile homes dari Taxton ke Untax menghasilkan jarak antara
pengembalian modal antara kedua kota. Di Taxton, sebesar $4000, di Untax
karena terjadi peningkatan mobile homes sehingga turun menjadi $3200. Hal
ini bukanlah sebuah kesetimbangan karena pemilik modal memiliki dorongan
untuk memindahkan mobile homes nya ke Taxton, dimana equilibrium harus
sama dalam pengembalian modal terhadap kedua kota.

Perpindahan kedua dari Untax ke Taxton terlihat pada kenaikan kurva permintaan Untax dan penurunan permintaan Taxton. Jika terjadi perpindahan,
maka kurva bergeser dari titik w ke v di Untax sehingga terjadi kenaikan sebesar $3600. di Taxton, dari titik t ke h terjadi penurunan $3600 (konsumen
membayar $4400 dan dipotong pajak $800). Dari titik v dah h, pengembalian modal menjadi sama dan terjadi titik kesetimbangan, dengan 800 bangunan
di Taxton dan 1000 bangunan di Untax
Kesimpulannya, pajak dibayarkan oleh pemilik modal. Pajak $800 per bangunan di suatu kota menurunkan
pengembalian modal sebesar $400 di kota lain pada wilayah yang sama.
Pajak tersebut sepenuhnya dialihkan kembali kepada pemilik modal karena karena ketersediaan modal
wilayah diasumsikan tetap serta ketersedian lahannya juga tetap.
Bagaimana dengan konsumen? Jika diasumsikan konsumen dapat berpindah dengan mudah antara kedua kota,
maka firma perumahan akan mendapatkan keuntungan ekonomi nol, sehingga sewa perumahan akan cukup
untuk membayar biaya yang dikeluarkan firma perumahan:

Sewa perumahan = pengembalian modal + pajak bangunan + sewa lahan

Diasumsikan jika sewa lahan $1000, maka di Taxton harga sewa perumahan sebesar $5400 ($3600 + $800 +
$1000) dibandingkan dengan Untax hanya $4600 ($3600 + $1000). Hasilnya, konsumen akan berpindah dari
Taxton ke Untax
Keseimbangan lokasi untuk konsumen membutuhkan sewa perumahan yang sama untuk kedua kota,
sesuai dengan aksioma ekonomi perkotaan:
“harga disesuaikan untuk menghasilkan keseimbangan lokasi”
Pada kasus ini, harga lahan akan menyesuaikan untuk menyamakan sewa perumahan.
Pada table, jarak pada sewa rumah dapat tidak terlalu jauh jika sewa lahan turun $600 di Taxton dan meningkat
$1400 di Untax. Dengan perubahan ini, sewa perumahan di kedua kota akan menjadi $5000 sehingga konsumen
tidak perlu mempertimbangkan antara kedua kota tersebut. Sehingga pajak bangunan akan menyebabkan
pemilik lahan di Taxton kehilangan $400 sedangkan di Untax mendapatkan $400.
Jadi, siapa yang menanggung biaya dari bangunan terhadap pajak properti?

- Pemilik modal yang menanggung pajak. Pengembalian modal turun sebesar $400 per bangunan di
kedua kota
- Pemilik lahan di wilayah tersebut megalami nol perubahan pada sewa, dengan pemilik lahan di
Untax mendapatkan keuntungan dari yang dibebankan kepada pemilik lahan di Taxton
- Konsumen membayarkan harga yang sama unutk perumahan, sehingga mereka tidak menanggung
pajak manapun
- Firma perumahan membuat keuntungan ekonomi nol. Di Taxton, mereka mendapatkan uang untuk
membayar $800 dengan membayar $400 lebih sedikit ke pemilik modal dan $400 lebih sedikit ke
pemilik lahan. Di Untax, mereka membayar $400 lebih sedikit ke pemilik modal namun membayar
$400 lebih banyak ke pemilik tanah.
Intergovernmental Grants
• Membahas tentang hibah antar pemerintah yang memberikan 2/5 dari pendapatan pemda dan ¼ dari pendapatan
kotamadya.
• Hampir separuh dari uang hibah tersebut dialokasikan untuk pendidikan, dan sisanya untuk peningkatan kesejahteraan.
• Mengapa pemerintah lokal tidak membayar sendiri, mendukung program pembelanjaan mereka dengan pajak lokal?
1. Pertama, hibah antar pemerintah dapat digunakan untuk menginternalisasi spillovers interjurisdiksi, seperti yang dibahas dalam bab
sebelumnya.
2. Kedua, jika pengeluaran yang diinginkan untuk barang publik lokal naik lebih cepat daripada basis pajak lokal (misalnya nilai
properti dan penjualan ritel), akan ada ketidakcocokan antara pembelanjaan yang diinginkan dan pendapatan lokal.
Di tingkat nasional, penerimaan pajak meningkat lebih cepat dengan pendapatan, memberikan peluang untuk mentransfer dana
surplus ke pemerintah daerah. Tentu saja, tanggapan yang lebih langsung terhadap masalah ketidaksesuaian akan
meningkatkan tarif pajak lokal.
2 Jenis Hibah Pemerintah

Lup-Sum Grants
• Merupakan hibah tetap
• Dana yang dikeluarkan sudah ditetapkan
penggunaannya hanya di program tertentu saja,
contohnya pendidikan, rumah sakit, dll.
• Hibah lump-sum $ 20 per kapita menggeser garis
anggaran dari pemilih median dari ab ke acd, dan titik
pemaksimalan utilitas bergerak dari titik i ke titik f.
Hibah ini meningkatkan pengeluaran untuk program
sasaran (pendidikan khusus) sebesar $ 5 dan
meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang lain
sebesar $ 15.
Matching Gratns

• Merupakan hibah dengan dana anggaran 1 : 1


• Semakin banyak hibah yang diberikan, semakin besar
uang yang dapat digunakan untuk keperluan lain,
seperti perbaikan fasilitas
• Dana tunjangan satu-untuk-satu memiringkan garis
anggaran dari pemilih median ke luar, dan titik
pemaksimalan utilitas bergerak dari titik i ke titik g.
Hibah ini meningkatkan pengeluaran untuk program
sasaran (pendidikan khusus) sebesar $ 15 dan
meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang lain
sebesar $ 5. Dana yang cocok memberikan stimulus
yang lebih besar daripada hibah lump-sum karena
mengurangi biaya peluang pengeluaran pada program
target.
Implementasi di Kota Kebumen

• Pajak Properti, penerapan akan pajak properti di Kota Kebumen yaitu berupa Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB). Namun, terdapat keringanan untuk membayar PBB di Kebumen dengan adanya program Bank
Samiun. Dalam rangka ini, masyarakat dapat membayar PBB sekaligus mengurangi sampah yang ada
dengan cara membayar PBB menggunakan sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, kertas,
dll.

Anda mungkin juga menyukai