GOVERMENT
• Nonexcludeable, Semua orang diharapkan membayar komoditas yang disediakan oleh pemerintah,
walaupun pada kenyataannya tidak semua orang membayar. Contohnya pada taman, pemerintah bisa
menerapkan biaya masuk pada pengunjung akan tetapi pemerintah harus mengeluarkan biaya lebih untuk
membangun pagar di sekeliling taman, biaya pengamanan, dan lain-lain.
• Terbatas wilayah, Ukuran manfaat yang diterima oleh masyarakat dari komoditas publik yang tersedia
terbatas oleh cakupan wilayah atau cakupan pelayananya.
Implementasi di Kota Kebumen
• Nonrivalrous, terdapat alun-alun kota yang terletak di tengah kota dan merupakan salah satu pusat kegiatan di
Kota Kebumen. Di alun-alun pada pagi-siang hari biasanya digunakan sebagai tempat berolahraga oleh
sekolah-sekolah yang berada di sekitarnya. Jadi manfaat alun-alun sendiri tidak berkurang saat digunakan oleh
sekolah-sekolah, hanya akan berkurang saat orang yang berkegiatan disana sudah crowded.
• Nonexcludeable, Setiap orang yang hendak untuk ke alun-alun kota kebumen tidak dikenakan biaya masuk
• Terbatas wilayah, dominannya orang yang pergi ke alun-alun hanya orang yang tinggal di kota kebumen itu
jarang orang yang berada di luar kota kebumen dating hanya untuk ke alun-alun karena jaraknya yang cukup
jauh.
The Efficiency Quantity of Local Public Goods
Public Safety
Eksternalitas dari Pengerahan Polisi yang berkaitan tentang fakta, bahwa tindak kriminal sifatnya bergerak
secara bebas di setiap wilayah hukum yang ada.
(+) Saat Penangkapan Kriminal Eksternalitasnya berupa keamanan dirasakan oleh seluruh Wilayah hukum
yang ada.
(-) Saat kriminal lepas dan berhasil berpindah ke daerah hukum yang lain, Menimbulkan kerugian bagi dua
Kota yang terkait sehingga terjadi kerugian dan ketidak tentraman bagi keduanya.
FEDERALISM AND METROPOLITAN
GOVERNMENT
Berdasarkan tanggung jawab, local public goods dibagi menjadi :
1. Pemerintah Nasional
2. Negara bagian
3. Pemerintah daerah
Kelebihan dan kekurangan public goods
Jadi, jika pengadaan local public goods oleh pemerintah daerah tidak efisien, maka lebih baik
diserahkan kepada pemerintah dengan jenjang yang lebih tinggi
A Closer Look at The Median Voter Result
Ketersediaan lahan sangat tidak elastis, dengan ketersediaan lahan yang pasti
sebanyak 900. Permintaan lahan banyak berasal dari firma perumahan, yang akan
digunakan untuk persewaan rumah.
Jika pemilik lahan menolak untuk memotong sewa sebesar $200, harga dari lahan
(sewa plus pajak) akan naik diatas $1000. Hasilnya, jumlah dari permintaan tanah
akan lebih sedikit dari ketersediannya yang berjumlah 900 dan akan berakhir
kepada kelebihan ketersediaan lahan yang menyebabkan penurunan harga sewa
hingga mencapai $800.
Structure Portion: A partial Equilibrium Approach
Analisisnya parsial karena mengabaikan efek dari pajak pada pasar dan kota
lain.
Kurva ketersediaan awal untuk mobile homes adalah $4000. dimana firma
perumahan menyewa mobile homes dan harus membayarkan sewa kepada
pemilik modal. Kurva ketersediaan menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh
firma perumahan untuk mobile homes yaitu $4000. dimana kurva
ketersediaan awal berpotongan dengan kurva permintaan di titik i,
dengan jumlah 900 lahan dan harga sewa $4000
Pajak $800 mengubah kurva ketersediaan naik, sesuai dengan jumlah pajak.
Maka, untuk setiap bangunan, firma perumahan dikenakan $4000 kepada
pemilik modal dan $800 kepada pemerintah, sehingga marginal costnya
$4800 dan jumlah tempat tinggal 700. dengan kata lain, seluruh pajak
diteruskan kepada konsumen, dimana mereka membayar $800 untuk tempat
tinggal.
Jadi, firma perumahan tidak membayar pajak property, dimana mereka
menukar lahan kepada pemilik lahan. Mereka mendapatkan uang untuk
membayar pajak $1000 dengan membayar $200 lebih sedikit untuk
lahan dan meminta konsumen membayar sebesar $800.
General Equilibrium Approach
Analisis kesetimbangan parsial mengabaikan efek dari pajak
terhadap orang-orang diluar kota. Pajak tersebut menurunkan
jumlah bangunan di Taxton dari 900 ke 700.
Kemanakah perginya mobile homes? Apakah konsekuensi
ekonominya? Melalui general equilibrium approach akan
terjawab.
Kita dapat memperluas contohnya dengan menambahkan satu
kota lagi dari wilayah yang sama yang tidak terdapat pajak
properti, yaitu kota Untax. Sebelum Taxton menetapkan pajak
properti, kedua kota awalnya sama: setiap kota memiliki 900
mobile home dan kesetimbangan sewanya $4.000
Kita mengasumsikan kalau mobile homes dapat berpindah dari
dan ke kedua kota tersebut tapi tidak boleh keluar dari wilayah
yang sama. Dengan kata lain, ketersediaan bangunan (modal)
di wilayah tersebut sudah ditetapkan.
General equilibrium analysis harus memperhitungkan 200 mobile homes yang
tidak membayar pajak di Taxton. Pada gambar, hasil partial equilibrium
terlihat di titik t di panel A. Terdapat 700 bangunan di Taxton (berkurang dari
900 di titik i) dan konsumen membayar $4800 untuk setiap bangunan, yang
cukup untuk menutupi pengembalian modal sejumlah $4000 dan pajak $800.
Di panel B, jika 200 bangunan berpindah ke kota Untax , dari titik u ke titik w
terjadi penurunan modal dari $4000 ke $3200, disebabkan agar konsumen di
Untax menyewa mobile homes, firma perumahan harus memotong sewa
bangunan. Jika tidak, beberapa mobile homes akan kosong dan tidak
menghasilkan sewa.
Perpindahan mobile homes dari Taxton ke Untax menghasilkan jarak antara
pengembalian modal antara kedua kota. Di Taxton, sebesar $4000, di Untax
karena terjadi peningkatan mobile homes sehingga turun menjadi $3200. Hal
ini bukanlah sebuah kesetimbangan karena pemilik modal memiliki dorongan
untuk memindahkan mobile homes nya ke Taxton, dimana equilibrium harus
sama dalam pengembalian modal terhadap kedua kota.
Perpindahan kedua dari Untax ke Taxton terlihat pada kenaikan kurva permintaan Untax dan penurunan permintaan Taxton. Jika terjadi perpindahan,
maka kurva bergeser dari titik w ke v di Untax sehingga terjadi kenaikan sebesar $3600. di Taxton, dari titik t ke h terjadi penurunan $3600 (konsumen
membayar $4400 dan dipotong pajak $800). Dari titik v dah h, pengembalian modal menjadi sama dan terjadi titik kesetimbangan, dengan 800 bangunan
di Taxton dan 1000 bangunan di Untax
Kesimpulannya, pajak dibayarkan oleh pemilik modal. Pajak $800 per bangunan di suatu kota menurunkan
pengembalian modal sebesar $400 di kota lain pada wilayah yang sama.
Pajak tersebut sepenuhnya dialihkan kembali kepada pemilik modal karena karena ketersediaan modal
wilayah diasumsikan tetap serta ketersedian lahannya juga tetap.
Bagaimana dengan konsumen? Jika diasumsikan konsumen dapat berpindah dengan mudah antara kedua kota,
maka firma perumahan akan mendapatkan keuntungan ekonomi nol, sehingga sewa perumahan akan cukup
untuk membayar biaya yang dikeluarkan firma perumahan:
Diasumsikan jika sewa lahan $1000, maka di Taxton harga sewa perumahan sebesar $5400 ($3600 + $800 +
$1000) dibandingkan dengan Untax hanya $4600 ($3600 + $1000). Hasilnya, konsumen akan berpindah dari
Taxton ke Untax
Keseimbangan lokasi untuk konsumen membutuhkan sewa perumahan yang sama untuk kedua kota,
sesuai dengan aksioma ekonomi perkotaan:
“harga disesuaikan untuk menghasilkan keseimbangan lokasi”
Pada kasus ini, harga lahan akan menyesuaikan untuk menyamakan sewa perumahan.
Pada table, jarak pada sewa rumah dapat tidak terlalu jauh jika sewa lahan turun $600 di Taxton dan meningkat
$1400 di Untax. Dengan perubahan ini, sewa perumahan di kedua kota akan menjadi $5000 sehingga konsumen
tidak perlu mempertimbangkan antara kedua kota tersebut. Sehingga pajak bangunan akan menyebabkan
pemilik lahan di Taxton kehilangan $400 sedangkan di Untax mendapatkan $400.
Jadi, siapa yang menanggung biaya dari bangunan terhadap pajak properti?
- Pemilik modal yang menanggung pajak. Pengembalian modal turun sebesar $400 per bangunan di
kedua kota
- Pemilik lahan di wilayah tersebut megalami nol perubahan pada sewa, dengan pemilik lahan di
Untax mendapatkan keuntungan dari yang dibebankan kepada pemilik lahan di Taxton
- Konsumen membayarkan harga yang sama unutk perumahan, sehingga mereka tidak menanggung
pajak manapun
- Firma perumahan membuat keuntungan ekonomi nol. Di Taxton, mereka mendapatkan uang untuk
membayar $800 dengan membayar $400 lebih sedikit ke pemilik modal dan $400 lebih sedikit ke
pemilik lahan. Di Untax, mereka membayar $400 lebih sedikit ke pemilik modal namun membayar
$400 lebih banyak ke pemilik tanah.
Intergovernmental Grants
• Membahas tentang hibah antar pemerintah yang memberikan 2/5 dari pendapatan pemda dan ¼ dari pendapatan
kotamadya.
• Hampir separuh dari uang hibah tersebut dialokasikan untuk pendidikan, dan sisanya untuk peningkatan kesejahteraan.
• Mengapa pemerintah lokal tidak membayar sendiri, mendukung program pembelanjaan mereka dengan pajak lokal?
1. Pertama, hibah antar pemerintah dapat digunakan untuk menginternalisasi spillovers interjurisdiksi, seperti yang dibahas dalam bab
sebelumnya.
2. Kedua, jika pengeluaran yang diinginkan untuk barang publik lokal naik lebih cepat daripada basis pajak lokal (misalnya nilai
properti dan penjualan ritel), akan ada ketidakcocokan antara pembelanjaan yang diinginkan dan pendapatan lokal.
Di tingkat nasional, penerimaan pajak meningkat lebih cepat dengan pendapatan, memberikan peluang untuk mentransfer dana
surplus ke pemerintah daerah. Tentu saja, tanggapan yang lebih langsung terhadap masalah ketidaksesuaian akan
meningkatkan tarif pajak lokal.
2 Jenis Hibah Pemerintah
Lup-Sum Grants
• Merupakan hibah tetap
• Dana yang dikeluarkan sudah ditetapkan
penggunaannya hanya di program tertentu saja,
contohnya pendidikan, rumah sakit, dll.
• Hibah lump-sum $ 20 per kapita menggeser garis
anggaran dari pemilih median dari ab ke acd, dan titik
pemaksimalan utilitas bergerak dari titik i ke titik f.
Hibah ini meningkatkan pengeluaran untuk program
sasaran (pendidikan khusus) sebesar $ 5 dan
meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang lain
sebesar $ 15.
Matching Gratns
• Pajak Properti, penerapan akan pajak properti di Kota Kebumen yaitu berupa Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB). Namun, terdapat keringanan untuk membayar PBB di Kebumen dengan adanya program Bank
Samiun. Dalam rangka ini, masyarakat dapat membayar PBB sekaligus mengurangi sampah yang ada
dengan cara membayar PBB menggunakan sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, kertas,
dll.