Anda di halaman 1dari 3

Nama : Halimatus Sakdiyah

NIM : 143190045

Kelas : EP-B

Dosen Pengampu : Dr. Sri Suharsih, S.E., M.Si.

Hari/Tanggal Ujian : Selasa / 17 November 2020

1. Buatlah analisis mengenai penyediaan barang publik di Indonesia! jelaskan dengan


disertai contoh!
Jawab: Penyediaan barang publik di Indonesia sudah cukup baik. Akhir-akhir ini,
pembangunan infrastruktur dalam rangka penyediaan barang publik gencar
dilakukan oleh pemerintah. Tak hanya di kota, pembangunan infrastruktur ini juga
dilakukan di desa-desa atau di area pelosok. Pemerintah menanggarkan dana cukup
banyak untuk penyediaan barang publik. Salah satu sumber dananya berasal dari
pajak. Seperti yang dilansir dari laman kemenkeu.go.id, disebutkan bahwa dalam
unggahan beberapa foto di instagram Kemenkeuri, terlihat realisasi APBN berupa
infrastruktur barang publik seperti Jembatan Hotelkamp di Papua, Jembatan Petuk
dan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur, Jembatan Mahakam Kota II di
Kalimantan Timur, dan infrastruktur lain seperti air bersih, sanitasi, dan perbaikan
jalan kampung. Semua pembangunan infrastruktur tersebut dibiayai oleh APBN dan
digunakan secara bebas oleh masyarakat Indonesia.
Meskipun demikian, masih banyak PR tentang penyediaan barang publik di
Indonesia. Masih banyak PR dalam hal pembangunan dan pemerataan barang
publik di Indonesia. Masih terjadi ketimpangan yang cukup jauh antara penyediaan
barang publik di desa dan kota. Mengingat memang wilayah geografis Indonesia
yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau. Banyak wilayah di pedalaman
Indonesia yang belum tersentuh oleh listrik, jalan yang sudah tidak layak dan sulit
dilewati, belum mendapatkan air bersih yang cukup, sarana kesehatan yang baik,
dan berbagai permasalahan lain
2. Mengapa eksternalitas menyebabkan inefisiensi dalam perekonomian? Menurut
Saudara cara terbaik seperti apa yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak
dari suatu eksternalitas? Jelaskan mengenai contoh eksternalitas di Indonesia!
Jawab: Karena eksternalitas dapat menyebabkan pasar tidak dapat mengalokasikan
sumber-sumber ekonomi secara efisien. Hal ini disebabkan oleh harga pasar yang
tidak secara tepat mencerminkan biaya tambahan atau manfaat bagi pihak lain.
Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari suatu eksternalitas ada
tiga cara, yaitu:
a. Dengan regulasi, karena bagaimanapun regulasi menjadi acuan pokok dalam
mengendalikan atau mengatur tindakan manusia atau masyarakat dalam
berkegiatan dengan penerbitan aturan atau pembatasan.
b. Dengan penetapan pajak. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan
eksternalitas harus membayar pajak yang sama dengan dampak marjinal
yang ditimbulkannya. Dengan ditetapkannya pajak, maka pelaku eksternalitas
akan mengurangi dampak eksternalitasnya agar tidak mengeluarkan biaya
tambahan untuk pajak kepada yang terdampak aktivitas eksternalitas
tersebut.
c. Dengan pemberian property rights atau hak kepemilikan (Teori Coase)
dengan intervensi pemerintah sama dengan nol. Pollute bisa mengontrol
tingkat pencemaran dengan cara membeli hak pencemaran itu. Sehingga
kesempatan untuk mengeluarkan polutan bagi polluter menjadi berkurang.
Namu kelemahannya adalah pada free rider (ikut menikmati, tidak ikut
berkontribusi)
d. Dengan pemberian subsidi oleh pemerintah untuk mengurangi dampak
pencemaran. Biasnya diberikan dalam bentuk srana pengolahan limbah
dengan konsepsi pajak tertentu di kemudian hari. Kelemahannya pemberian
subsidi ini sseperti mendukung polluter untuk mengeluarkan pollutan.

Contoh eksternalitas di Indonesia yaitu salah satunya di kecamatan saya,


Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, pemerintah tengah membangun sebuah
bendungan Sungai Bogowonto yang mana digadang-gadang akan menjadi
bendungan terbesar di Asia Tenggara. Proyek bendungan ini memberikan insentif
bagi lahan (tanah, sawah,hutan) warga sekitar yang terdampak akibat pembangunan
bendungan tersebut. Meskipun pemberian insentif dianggap tidak layak dan tidak
sesuai dengan janji awal. Tanah terdampak hanya dihargai Rp 50.000/m persegi.
Hingga sempat menuai kontra hingga demo di DPRD Kabupaten Purworejo oleh
para masyarakat terdampak.

3. Efisiensi dalam perekonomian dapat tercapai pada saat biaya sosial minimal.
Setujukah Saudara dengan pernyataan tersebut? Bagaimana kaitan tercapainya
efisiensi dengan pemungutan suara? Jelaskan dengan fenomena Pemungutan suara
yang dilakukan di Indonesia!
Jawab: Setuju, karena bila biaya sosial minimal atau kecil, maka menunjukkan
bahwa kepuasan masyarakatnya tinggi. Kaitan tercapainya efisiensi dengan
pemungutan suara yaitu barang publik yang disediakan pemerintah harus
mencerminkan keinginan atau kesukaan masyarakat. Salah satu cara untuk
mengetahui barang publik apa yang diinginkan oleh masyarakat bisa diketahui
dengan melakuakan pemungutan suara. Pemungutan suara di Indonesia
keputusannya diambil apabila jumlah orang yang setuju jumlahnya lebih banyak dari
orang yang tidak setuju, menggunakan system 50%+1 (1/2n+1). Meskipun
sebenarnya cara ini belum bisa dikatakan mencerminkan keinginan masyarakat
secara keseluruhan karena masih ada setidaknya hamper 50% orang yang tidak
setuju (kurang ideal, idealnya 5/6 suara yang menang).
4. Dalam penyediaan barang public secara teoritis harus dilakukan analisis teknis,
analisis manfaat biaya ekonomi, analisis manfaat biaya public dan analisis
lingkungan. Buatlah analisis manfaat biaya public pembangunan Bandara
Yogyakarta Indonesia Airport ! Mengapa pada beberapa proyek Pemerintah harus
dilakukan analisis manfaat biaya public? Jelaskan!
Jawab: analisis manfaat biaya publik Bandara YIA

Manfaat Biaya Publik Analisis


Primer Tersedia sarana transportasi
Sekunder Udara bersih, polusi suara
Tangible Sarana transportasi
Intangible Menyediakan lapangan pekerjaan
Internal Keuntungan penyelenggara jasa pernerbangan
Eksternal Mengurangi lahan warga terdampak
pembangunan

Pada beberapa proyek pemerintah harus dilakukan analisis manfaat biaya public
karena untuk melihat sejauh mana suatu keputusan tersebut memberikan manfaat
yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan terutama dalam konteks ekonomi.
Manfaat dari analisis manfaat-biaya antara lain:
a. Membantu proses pengambilan keputusan khususnya dalam penilaian setiap
alternatif keputusan yang ada.
b. Mendorong munculnya ide baru terkait alternatif keputusan.
c. Mengantisipasi timbulnya biaya yang tidak efektif dari suatu alternatif keputusan.

Anda mungkin juga menyukai