Anda di halaman 1dari 5

Fakultas : Sains dan Teknologi

Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota


Kode/Nama MK : PWKL4310/Mk. Ekonomi Lingkungan
Tugas : 2 (Dua)
PenulisSoal/Institusi : Agus Susanto/Universitas Terbuka

No Soal
1. Jelaskan apa yang disebut eksternalitas, dan jelaskan jenis-jenis eksternalitas, serta sebab-sebab
terjadinya eksternalitas
Jawaban :

Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang timbul karena beberapa aktivitas atau transaksi yang
ditimpakan atau dikenakan pada pihak lain diluar aktivitas atau transaksi itu. Kadang disebut
dengan tumpahan atau efek lingkungan.

Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh
terhadap pihak lain yang tidak ada kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak
tersebut. Syarat terjadinya eksternalitas ada dua yaitu adanya pengaruh dari suatu tindakan, dan
tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima.

Ada dua jenis eksternalitas, yaitu eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Negatif berarti yang
memunculkan biaya, sedangkan positif memberikan manfaat.

Biaya eksternalitas merugikan orang lain atau lingkungan. Itu dapat mengambil bentuk seperti
radiasi, polusi sungai atau udara, atau kebisingan. Masyarakat sekitar harus menderita dan tidak
ada kompensasi untuk itu.

Manfaat eksternal adalah efek positif aktivitas ekonomi terhadap pihak lain yang tidak terlibat
langsung. Misalnya, petani lebah yang mendapat manfaat dari petani buah yang ada disekitarnya
(lebah madu dapat dengan mudah memetik sari dari pohon buah) tanpa harus membayarnya.

Eksternalitas seringkali muncul karena penegakan hak properti yang tidak jelas. Untuk beberapa
barang seperti tanah, bangunan dan uang, penegakan hak kepemilikan adalah mudah. Tapi, itu
tidak untuk yang lainnya seperti udara dan air. Air dan udara mengalir bebas melintasi batas
kepemilikan pribadi. Itu membuat jauh lebih sulit untuk menetapkan kepemilikan.

Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif mewakili konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi)
ke pihak ketiga yang tidak terkait. Beberapa eksternalitas negatif sangat berbahaya seperti limbah,
polusi dan pencemaran lingkungan.

Beberapa contoh eksternalitas negatif:


 Polusi udara akibat asap kendaraan bermotor atau pabrik yang menggunakan bahan bakar
fosil.
 Polusi air, misalnya, akibat tumpahan minyak kapal tanker. Polusi semacam ini dapat
menghancurkan ekosistem di laut dan mempengaruhi orang-orang yang tinggal di daerah
pesisir.
 Polusi suara, misalnya, akibat kebisingan pesawat. Masyarakat yang tinggal di dekat
bandara besar.
 Merokok menghasilkan efek negatif tidak hanya bagi perokok tetapi tetapi juga bagi
kesehatan orang lain di sekitar perokok (perokok pasif).

Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah manfaat dari kegiatan ekonomi bagi pihak ketiga yang tidak terlibat.
Meskipun memberikan manfaat, namun eksternalitas semacam ini juga menciptakan inefisiensi
pasar.

Beberapa contoh eksternalitas positif, baik yang terkait dengan produksi dan konsumsi:
 Riset dan pengembangan. Perusahaan yang menemukan teknologi baru sebagai hasil dari
kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) menciptakan manfaat yang membantu
masyarakat secara keseluruhan. Penelitian semikonduktor misalnya, tidak hanya
bermanfaat bagi produsen semikonduktor, tetapi juga bagi industri telekomunikasi modern,
stereo dan perangkat komputer.
 Pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan dan jaringan transportasi lainnya
bermanfaat bagi mobilitas barang dan orang. Tidak hanya itu, agen real estat juga
mendapatkan keuntungan. Harga real estat naik karena pembangunan membuat
aksesibilitas yang lebih baik. Agen real estate memperoleh komisi yang lebih tinggi.
 Pendidikan dan pelatihan. Perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan tidak hanya
bermanfaat pekerja dan perusahaan. Tetapi, itu juga bermanfaat bagi perekonomian secara
keseluruhan. Dengan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik, pekerja mendapat gaji yang
lebih tinggi dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas. Bagi perekonomian, itu
merangsang pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat pengangguran, peningkatan
pendapatan masyarakat, barang lebih murah dan bervariasi, dan berkurangnya angka
kejahatan.
 Vaksinasi. Manfaat tidak hanya bagi orang yang divaksinasi tetapi juga orang lain karena
risiko penularan menurun.

Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas


Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya eksternalitas yaitu:

a. Keberadaan barang publik


Barang publik (public goods) yang sering disebut barang social (social goods), atau barang
kolektif (collective goods) adalah barang yang bebas dikonsumsi. Pemanfaatan barang atau
jasa tersebut oleh seseorang sama sekali tidak mengurangi kesempatan bagi orang lain
untuk turut menikmatinya barang yang tidak ada tandingan dalam konsumsi dan/atau
manfaat tidak bisa dipisahkan.

Barang publik atau public goods memliki dua karakteristik yaitu :


1) Tidak ada pesaing (non rival) dalam konsumsi
Suatu barang bersifat non rival jika untuk suatu level produksi tertentu, biaya
pembiayaan marginal kepada seorang konsumen tambahan adalah nol. Untuk
kebanyakan barang yang disediakan secara swasta atau privat, biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut secara lebih banyak adalah positif. Tetapi untuk sejenis
jumlah barang, para konsumen tambahan tidak memberikan biaya.

2) Tidak bersifat eksklusif / sulit memperolehnya (nonexclusife)


Sifat pertama yang mebedakan barang-barang public dengan barang-barang lainya
adalah apakah orang-orang bisa menikmatibarang-barang yang dibeli dan dimilkinya
secara sendirisendiri atau tidak.Untuk barang-barang privat, biasanya ekslusivitas ini
bisa dilakukan.Jadi kalau barang-barang privat bisa dipisahkan pengkonsumsianya,
maka barang-barang publik sangat sulit dipisah pisahkan pengonsumsianya.

b. Sumber Daya Milik Bersama


Biasanya faktor eksternalitas timbul saat sumber daya- sumber daya dapat digunakan
tanpa biaya. Sumber daya-sumber daya milik umum ini merupakan sesuatu yang diperoleh
setiap orang secara gratis. Akibatnya, sumber daya akan di manfaatkan secara berlebihan.
Air dan udara merupakan dua contoh paling umum dari tipe sumber daya ini.

Solusi untuk eksternalitas


Untuk mengurangi eksternalitas, terutama eksternalitas negatif. Berikut beberapa diantaranya solusi
untuk eksternalitas adalah:
 Penegakan hak kepemilikan properti
 Pajak
 Peraturan
 Subsidi
2. Apa yang dimaksud dengan pajak lingkungan, apa manfaat, dan keuntungannya, serta jenis-jenis
pajak lingkungan
Jawaban :

Pajak Lingkungan adalah pajak yang di terapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan isu
lingkungan. Penerapan pajak lingkungan ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata dari
pemerintah dalam merespon isu-isu kerusakan lingkungan yang ada.

Pajak lingkungan menurut Eurostat adalah pajak yang berdasarkan pada sesuatu yang bersifal fisik
(yang berhubungan dengan hal tersebut) atas sesuatu yang telah terbukti secara spesifik
berdampak negatif terhadap lingkungan. Bentuk kerusakan lingkungan yang dikenakan pajak dapat
digolongkan menjadi empat kategori, yaitu:
 Pajak energi,
 Pajak transportasi,
 Pajak atas polusi, dan
 Pajak atas sumber daya.

Pemungutan pajak juga harus dilakukan berdasarkan tiga prinsip umum berikut ini:
1. Prinsip Pencemar Membayar (polluters pay principle)
Pihak yang mengakibatkan pencemaran haruslah bertanggung jawab atas biaya yang
harus dikeluarkan untuk memperbaiki lingkungan.

2. Prinsip Pencegahan (the prevention principle)


Setiap negara harus mengetahui jenis kegiatan yang menghasilkan polusi dan
menimbulkan kerusakan lingkungan.
3. Prinsip Kehati-hatian (the precautionary principle)
Penanggulangan harus dilakukan atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

Tujuan penerapan pajak lingkungan


adalah untuk pelestarian lingkungan hidup. Dengan pengadaan penerapan pajak lingkungan, maka
dana yang didapatkan dari hasil pemungutan pajak tersebut dapat dialokasikan dan digunakan
untuk menyelamatkan lingkungan. seperti kegiatan penghijauan, dana untuk rehabilitasi kawasan
hutan yang telah rusak, serta untuk melakukan konservasi biota dan satwa yang sedang terancam
kepunahan.

Fungsi Penerapan Pajak Lingkungan


Adapun fungsi penerapan pajak lingkungan berdasarkan prinsip fungsi penerapan pajak dapat
dikategorikan menjadi 4 fungsi utama. Fungsi pajak tersebut dapat dikategorikan sebagai fungsi
dana, fungsi kebijakan, fungsi stabilitas dan fungsi pemerataan pendapatan.

1. Fungsi Dana atau Fungsi Budgetting


Fungsi Pajak lingkungan sebagai fungsi dana disini maksudnya adalah penerapan pajak
lingkungan akan menjadi salah satu upaya atau jalan oleh pemerintah dalam
mengumpulkan dana dari masyarakat yang mana dana tersebut akan digunakan untuk
kegiatan bernegara. Dalam konteks lingkungan pendanaan yang didapatkan diutamanakn
penggunaannya untuk keperluan lingkungan.

2. Fungsi Kebijakan atau Fungsi Regulatory


Fungsi Pajak lingkungan sebagaii fungsi kebijakan atau fungsi regulatory disini maksudnya
adalah pengadaan kebijakan tentang pajak lingkungan ini dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam konteks lingkungan hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan pemerintah
untuk melindungi lingkungan dalam bentuk kebijakan. baik itu berupa larangan ataupun
himbauan yang tertera dalam peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah.

3. Fungsi Stabilitas
Fungsi Pajak Lingkungan sebagai fungsi stabilitas disini maksudnya adalah keberadaan
pajak berfungsi untuk menjaga kestabilitasan keadaan yang ada dalam keadaan ataupun
kondisi tetrtentu. Dalam konteks lingkungan keberadaan pajak lingkungan berfungsi untuk
menjaga ketabilitasan lingkungan yang baik dan bersih.

4. Fungsi Pemerataan Pendapatan


Fungsi Pajak sebagai fungsi pemerataan pendapatan maksudnya adalah keberadaan pajak
dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk penigkatan kesempatan
kerja yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

3. Bagaimana penerapan pajak lingkungan di Indonesia, serta dampaknya seperti apa?


Jawaban :
Penerapan Pajak Lingkungan di Indonesia
Indonesia sudah mulai mencanangkan pajak lingkungan di bawah pemerintahan Joko Widodo
dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi
Lingkungan Hidup. Dalam UU ini diatur tiga bentuk pendanaan yang akan digunakan untuk proses
pemulihan lingkungan hidup.

Tiga bentuk pendanaan tersebut yaitu :


- Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup (DJPLH),
- Dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan pemulihan lingkungan hidup
(DP2KPLH), dan
- Dana amanah/bantuan konservasi.

Sumber pendanaannya akan diambil dari:


- Anggaran pendapatan belanja negara (APBN),
- Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD),
- Dana hibah,
- Pajak, dan
- Retribusi hidup.

Terkait implementasi pajak lingkungan diatur dalam Pasal 38 Ayat 2 Poin B PP 46/2017. Pajak
lingkungan hidup ini diberlakukan oleh pemerintah pusat serta daerah untuk pihak-pihak yang
memanfaatkan sumber daya alam - termasuk pemanfaatan air tanah, pemanfaatan air permukaan,
sarang burung walet, penggunaan kendaraan bermotor, dll, berdasarkan kriteria dampak lingkungan
hidup.

Besaran pajak yang dikenakan tergantung dari dampak yang diakibatkan terhadap lingkungan.
Semakin besar dampaknya, semakin besar pula pajak yang harus ditanggung nantinya. Pajak
lingkungan yang disahkan melalui PP 46/2017 merupakan langkah penting yang diambil oleh
pemerintahan Joko Widodo sebagai komitmennya pada isu-isu lingkungan hidup.

Dampak dari penerapan pajak lingkungan di Indonesia.


Menurut Pratiwi dan Setyawan (2014, 449) :
- Mempermudah pemerintah dalam mengatur kebijakan eksploitasi sumberdaya alam,
- Sebagai alternatif yang bisa dilakukan pemerintah dalam mengumpulkan biaya untuk
perbaikan lingkungan,
- Sebagai sarana saving dalam pengembangan energi alternatif, dan
- Sebagai sarana dalam upaya mengurangi jumlah polusi udara.
Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development atau OECD (2011), kelebihan
dari diberlakukannya environmental taxes atau pajak lingkungan adalah berkaitan dengan
efektivitas penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan, efisiensi perekonomian, kemampuan
dalam meningkatkan pendapatan suatu negara, dan transparansi.

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai