No Soal
1. Jelaskan apa yang disebut eksternalitas, dan jelaskan jenis-jenis eksternalitas, serta sebab-sebab
terjadinya eksternalitas
Jawaban :
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang timbul karena beberapa aktivitas atau transaksi yang
ditimpakan atau dikenakan pada pihak lain diluar aktivitas atau transaksi itu. Kadang disebut
dengan tumpahan atau efek lingkungan.
Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh
terhadap pihak lain yang tidak ada kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak
tersebut. Syarat terjadinya eksternalitas ada dua yaitu adanya pengaruh dari suatu tindakan, dan
tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima.
Ada dua jenis eksternalitas, yaitu eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Negatif berarti yang
memunculkan biaya, sedangkan positif memberikan manfaat.
Biaya eksternalitas merugikan orang lain atau lingkungan. Itu dapat mengambil bentuk seperti
radiasi, polusi sungai atau udara, atau kebisingan. Masyarakat sekitar harus menderita dan tidak
ada kompensasi untuk itu.
Manfaat eksternal adalah efek positif aktivitas ekonomi terhadap pihak lain yang tidak terlibat
langsung. Misalnya, petani lebah yang mendapat manfaat dari petani buah yang ada disekitarnya
(lebah madu dapat dengan mudah memetik sari dari pohon buah) tanpa harus membayarnya.
Eksternalitas seringkali muncul karena penegakan hak properti yang tidak jelas. Untuk beberapa
barang seperti tanah, bangunan dan uang, penegakan hak kepemilikan adalah mudah. Tapi, itu
tidak untuk yang lainnya seperti udara dan air. Air dan udara mengalir bebas melintasi batas
kepemilikan pribadi. Itu membuat jauh lebih sulit untuk menetapkan kepemilikan.
Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif mewakili konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi)
ke pihak ketiga yang tidak terkait. Beberapa eksternalitas negatif sangat berbahaya seperti limbah,
polusi dan pencemaran lingkungan.
Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah manfaat dari kegiatan ekonomi bagi pihak ketiga yang tidak terlibat.
Meskipun memberikan manfaat, namun eksternalitas semacam ini juga menciptakan inefisiensi
pasar.
Beberapa contoh eksternalitas positif, baik yang terkait dengan produksi dan konsumsi:
Riset dan pengembangan. Perusahaan yang menemukan teknologi baru sebagai hasil dari
kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) menciptakan manfaat yang membantu
masyarakat secara keseluruhan. Penelitian semikonduktor misalnya, tidak hanya
bermanfaat bagi produsen semikonduktor, tetapi juga bagi industri telekomunikasi modern,
stereo dan perangkat komputer.
Pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan dan jaringan transportasi lainnya
bermanfaat bagi mobilitas barang dan orang. Tidak hanya itu, agen real estat juga
mendapatkan keuntungan. Harga real estat naik karena pembangunan membuat
aksesibilitas yang lebih baik. Agen real estate memperoleh komisi yang lebih tinggi.
Pendidikan dan pelatihan. Perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan tidak hanya
bermanfaat pekerja dan perusahaan. Tetapi, itu juga bermanfaat bagi perekonomian secara
keseluruhan. Dengan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik, pekerja mendapat gaji yang
lebih tinggi dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas. Bagi perekonomian, itu
merangsang pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat pengangguran, peningkatan
pendapatan masyarakat, barang lebih murah dan bervariasi, dan berkurangnya angka
kejahatan.
Vaksinasi. Manfaat tidak hanya bagi orang yang divaksinasi tetapi juga orang lain karena
risiko penularan menurun.
Pajak Lingkungan adalah pajak yang di terapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan isu
lingkungan. Penerapan pajak lingkungan ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata dari
pemerintah dalam merespon isu-isu kerusakan lingkungan yang ada.
Pajak lingkungan menurut Eurostat adalah pajak yang berdasarkan pada sesuatu yang bersifal fisik
(yang berhubungan dengan hal tersebut) atas sesuatu yang telah terbukti secara spesifik
berdampak negatif terhadap lingkungan. Bentuk kerusakan lingkungan yang dikenakan pajak dapat
digolongkan menjadi empat kategori, yaitu:
Pajak energi,
Pajak transportasi,
Pajak atas polusi, dan
Pajak atas sumber daya.
Pemungutan pajak juga harus dilakukan berdasarkan tiga prinsip umum berikut ini:
1. Prinsip Pencemar Membayar (polluters pay principle)
Pihak yang mengakibatkan pencemaran haruslah bertanggung jawab atas biaya yang
harus dikeluarkan untuk memperbaiki lingkungan.
3. Fungsi Stabilitas
Fungsi Pajak Lingkungan sebagai fungsi stabilitas disini maksudnya adalah keberadaan
pajak berfungsi untuk menjaga kestabilitasan keadaan yang ada dalam keadaan ataupun
kondisi tetrtentu. Dalam konteks lingkungan keberadaan pajak lingkungan berfungsi untuk
menjaga ketabilitasan lingkungan yang baik dan bersih.
Terkait implementasi pajak lingkungan diatur dalam Pasal 38 Ayat 2 Poin B PP 46/2017. Pajak
lingkungan hidup ini diberlakukan oleh pemerintah pusat serta daerah untuk pihak-pihak yang
memanfaatkan sumber daya alam - termasuk pemanfaatan air tanah, pemanfaatan air permukaan,
sarang burung walet, penggunaan kendaraan bermotor, dll, berdasarkan kriteria dampak lingkungan
hidup.
Besaran pajak yang dikenakan tergantung dari dampak yang diakibatkan terhadap lingkungan.
Semakin besar dampaknya, semakin besar pula pajak yang harus ditanggung nantinya. Pajak
lingkungan yang disahkan melalui PP 46/2017 merupakan langkah penting yang diambil oleh
pemerintahan Joko Widodo sebagai komitmennya pada isu-isu lingkungan hidup.
Terimakasih.