Anda di halaman 1dari 45

Kuliah 2 Eko Ling

Environmental problems in economic activities

Natural system:
•Carrying Capacity
•Assimilative
Capacity
•Harmony
•Diversity

Waste Water

Extraction Externality

• Damage
Economicf - Loss of biodiversity
system • Environment Polution
S D - Green effect
- Global warning
Equilibrium

Social System
Pertanyaan Dasar
• Bagaimana mengatasi masalah polusi dengan
kebijakan publik (pajak) ?
• Siapa yang harus menanggung keamanan
lingkungan ?
• Apakah kebijakan anggaran pendidikan, subsidi, dan
beasiswa dapat diberikan secara efisien?
• Bagaimana pengendalian lingkungan hidup akibat
paberik yang mencemari lingkungan hidup?

SEMUA PERTANYAAN INI BERHUBUNGAN DENGAN


KONSEP EKSTERNALITAS!

3
Pasar
Price

Supply
(private cost)

Equilibrium

Demand
(private value)

4 0 QMARKET Quantity
Kegagalan Pasar
Mekanisme pasar di dalam ekonomi dianggap
sebagai keputusan yang paling efisien
Selalu ada kegagalan pasar dalam transaksi
Kegagalan pasar contohnya terjadi pada
kerusakan lingkungan hidup dimana proses
produksi menciptakan limbah, merusak LH.
Dampak negatif terhadap pihak lain, yang tidak
terlibat di dalam transaksi pasar adalah
eksternalitas

5
EKSTERNALITAS

Manfaat (Benefit) dan/atau Biaya (Cost) yang


tidak dapat diperhitungkan secara langsung
dalam proses produksi barang/jasa

…………. harga atas barang/jasa sulit/ tidak


dapat ditentukan oleh pasar (market)
EKSTERNALITAS MELIPUTI (Mishan, 1990). :
1. External effects
2. Neighboorhood effects
3. Side effects
4. Spillover effects

Bentuknya (+) atau (-) dan bisa terjadi secara


bersamaan (simultan)

KONSEKUENSI ADANYA EKSTERNALITAS :


1. Inefisiensi pasar (market in-efficient)
2. Munculnya pemanfaat luar (free rider)
JENIS-JENIS EKSTERNALITAS
2

PRODUSEN KONSUMEN

1 3

PRODUSEN KONSUMEN

4
JENIS-JENIS EKSTERNALITAS

Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen


lain (effects of producers on other producers).

Efek atau dampak samping kegiatan produsen


terhadap konsumen (effects of producers on
consumers)

Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap


konsumen lain (effects of consumers on consumers)

Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap


produsen (effects of consumers on producers)
JENIS (1): Produsen Produsen Lain

Aktivitas yang mengakibatkan terjadinya perubahan


atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain

Contoh:

Dampak atau efek dalam bentuk biaya pemurnian atau


pembersihan air yang dipakai (eater intake clean-up
cost) oleh produsen hilir (downstream producers)
yang terkena pencemaran air (water polution) akibat
dari produsen hulu (upstream producers).
JENIS (2): Produsen Konsumen

Aktivitas yang merubah/ menggeser fungsi utilitas/


pemanfaatannya oleh rumah tangga (konsumen).

Contoh Polusi.

1. Polusi suara (noise)


2. Menurunnya daya tarik alam (amenity)
karena pertambangan
3. Bahaya radiasi
JENIS (3): Konsumen Konsumen lain

Aktivitas seseorang atau kelompok tertentu


mempengaruhi/ mengganggu fungsi utilitas
konsumen yang lain.

Contoh:

1. Pembakaran sampah oleh tetangga


2. Bising suara radio atau televisi tetangga
3. Asap rokok bagi orang lain.
JENIS (4): Konsumen Produsen

Aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi


suatu produsen atau kelompok produsen tertentu.

Contoh:

Limbah rumahtangga yang dibuang ke sungai


sehingga mengganggu usaha tertentu yang
memanfaatkan air tersebut. Misalnya usaha
perikanan (nelayan), perusahaan air bersih
BENTUK EKSTERNALITAS
Baumol dan Oates (1975)

Eksternalitas yang bisa habis (deplatable externality): yaitu suatu


dampak eksternal yang mempunyai ciri barang privat.

Jika barang tersebut dikonsumsi oleh seseorang individu, barang


itu tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain.

Eksternalitas yang tidak habis (undeplate externality):


yaitu efek eksternal yang mempunyai ciri barang publik
(public goods).

Konsumsi seseorang terhadap barang tersebut tidak akan


mengurangi konsumsi bagi yang lainnya.
Externalities negatif dan inefisiensi Perusahaan
P
MSC
MC

P1
A B
P0

MEC

0
QA QB Q
MEC = marginal external cost, biaya tambahan
yang menjadi beban produsen atau
konsumen sebagai dampak dari produksi
suatu barang.

Contoh: jika pabrik tapioka membuang limbah ke


sungai yang digunakan oleh nelayan yang pada
giliran berikutnya menanggung biaya untuk dapat
menangkap ikan di area aliran sungai di hilir
pabrik.
Berarti makin besar produksi tapioka, makin besar
pula biaya nelayan.
MSC = biaya tambahan sosial (marginal social
cost) adalah penjumlahan dari biaya
eksternal ditambah dengan biaya
tambahan.

MSC = MEC + MC

Produksi yang efisien dicapai jika MSC = P pada


QA
Externalities negatif dan inefisiensi Industri
P
MSCI
MCI

P1 A

P0 B

MECI

D
0
QA Q B Q
Pandangan ekonomi kapitalis terhadap
eksternalitas negatif
Sistem ekonomi kapitalis mengakui adanya
eksternalitas negatif. Juga mengakui bahwa
mekanisme pasar tidak mampu mengatasi
eksternalitas ini (kegagalan pasar). Namun
demikian, ia tidak memberikan solusi bagaimana
mengatasinya. Padahal, faktanya eksternalitas
selalu hadir dalam melakukan setiap kegiatan
produksi
Externalitas
• Eksternalitas terjadi bila aktivitas seorang
pelaku ekonomi mempengaruhi aktivitas
pelaku ekonomi yang lain, namun
pengaruhnya tidak terefleksikan pada
transaksi di pasar
– Pabrik bahan kimia mengeluarkan bahan
beracun
– Kebisingan lalu lintas pesawat di bandara
– Sampah yang mengotori sungai
Eksternalitas antar Perusahaan
• Terdapat 2 perusahaan, yang satu membuat
barang x, yang lain barang y
• Produksi x akan memiliki external effect
terhadap produksi y, jika output y tidak
hanya ditentukan oleh input yang digunakan,
namun juga oleh tingkat produksi x, yaitu:
y = f(k,l;x)
Eksternalitas Saling Menguntungkan
(Beneficial Externalities)

• Hubungan antar perusahaan bisa saling


menguntungkan, misalnya;
– Satu perusahaan memproduksi apel dan
perusahaan lain memproduksi madu.
Eksternalitas untuk Utilitas
• Eksternalitas dapat terjadi jika aktivitas
seorang pelaku ekonomi secara langsung
mempengaruhi utilitas individu
– Eksternalitas dapat menurunkan atau
meningkatkan utilitas
• Kemungkinan utilitas seseorang
dipengaruhi/terkait dengan utilitas orang
lain
utility = US(x1,…,xn;UJ)
Eksternalitas Barang Publik
• Barang publik = nonexclusive
– Bila barang publik diproduksi, maka barang
tersebut memberikan manfaat bagi seluruhnya
(kelompok)
– Tidak mungkin (terlalu mahal biayanya) untuk
membatasi manfaatnya hanya untuk seseorang
(individu) saja.
Eksternalitas dan In-Efisinsi Alokasi <1>

• Eksternalitas dapat mendorong in-efisiensi


alokasi sumber daya karena harga pasar
(market prices) tidak secara tepat
mencerminkan biaya tambahan (additional
costs) atau manfaat (benefits) bagi pihak
lain (pihak ketiga)
Eksternalitas dan In-Efisinsi Alokasi <2>

• Misalkan fungsi utilitas seseorang adalah


utility = U(xc,yc)
: xc dan yc = tingkat konsumsi barang x dan y
• Individu memiliki stok awal x* dan y*
– Stok tersebut dapat dikonsumsi atau digunakan
untuk berproduksi
Eksternalitas dan In-Efisinsi Alokasi <3>

• Asumsi: barang x hanya diproduksi dengan


menggunakan barang y
xo = f(yi)
• Asumsi: output y tergantung pada jumlah x
yang digunakan dalam produksi dan jumlah
x yang diproduksi
yo = g(xi,xo)
Eksternalitas dan In-Efisinsi Alokasi <4>

• Contoh: y diproduksi dihilir sungai,


sedangkan x di hulu sungai, sehingga
perusahaan yang membuat y akan
dipengaruhi polusi dari produksi x
• Implikasinya: g1 > 0 and g2 < 0
Eksternalitas dan In-Efisiensi Alokasi <5>

• Jumlah setiap barang dalam ekonomi


dibatasi oleh stok awal yang tersedia dan
oleh tambahan jumlah produksi
xc + xi = xo + x*
yc + yi = xo + y*
Faktor-faktor penyebab eksternalitas
• Keberadaan barang publik (public goods)  Barang
yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tdk
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tsb.
Ciri utama public goods :
=> Joint suply dan non-rivarly in consumption
=> Non-exclusion ( penawaran tidak diperuntukkan utk
seseorang dan mengabaikan yang lainnya
Contoh : Udara segar, pemandangan indah, tempat
rekreasi, air bersih.
Akan mendorong terjadinya perilaku “free rider”
Faktor-faktor penyebab eksternalitas (ljt)
• Sumberdaya milik bersama bersama
Sumberdaya ini tidak dikuasai oleh perorangan atau
agen ekonomi terttentu, maka sehingga akses
terhadap sumberdaya itu tidak dibatasi sehingga
mendorong terjadi eksploitasi yang berlebihan dan
berdampak negatif terhadap lingkungan. Eksploitasi
SDA ini akan menguntungkan pihak yang duluan
memanfaatkannya. Contoh klasik adalah apa yang
diperkenalkan oleh Hardin (1968) dengan istilah
tragedi massal (the tragedy of the commons), yang
mengilustrasikan tentang pemanfaatan padang
rumput untuk pengembalaan. Contoh lain dalam kasus
ini kegiatan berburu bison di Amerika.
Faktor-faktor penyebab eksternalitas..(ljt)
• Ketidaksempurnaan pasar (imperfect market)
Masalah lingkungan juga bisa terjadi bila salah satu
partisipan didalam suatu tukar menukar hak
kepemilikan mampu mempengaruhi hasil yang terjadai.
Hal ini terjadi pada pasar yang tidak sempurna.
Misalnya monopoli minyak oleh OPEC.
• Kegagalan Pemerintah (Government Failure)
Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan
kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu
(interest group) yang tidak mendorong efisiensi dan
tidak berwawasan lingkungan. Kelompok tertentu
memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan
(rent seeking) melaui proses politik, kebijakan dsb,
misalnya: proteksi, subsidi, uang pelicin.
Commons resources

Sumberdaya alam atau buatan manusia yang karena terlalu


besar sehingga akses pengguna terhadapnya sulit
dikontrol/dibatasi. Karena aksesnya sulit dikontrol maka
demand (permintaan) atas sumberdaya ini tinggi sementara
supplynya bersifat terbatas karena sifat alamiahnya. Contoh:
hutan, laut, air tanah, sungai, padang gembala (grazing
land).
Mekanisme pasar tidak mampu mengendalikan demand
untuk menyeimbangkannya dengan supply yang terbatas.
Harga tidak dapat dijadikan instrumen pembatas. Pasar
mengalami kegagalan
Public Goods

Sumberdaya alam atau buatan manusia yang karena terlalu


besar sehingga akses pengguna terhadapnya sulit
dikontrol/dibatasi namun supplynya juga bersifat tidak
terbatas. Contoh: Sinar matahari, udara di alam terbuka,
lampu penerangan jalan, ramalan cuaca, dll.

Tidak ada mekanisme pasar yang menyeimbangkan


demand dan supply. Intrumen harga tidak berperan. Pasar
mengalami kegagalan
Status Kepemilikan SDAL dan Hak Pemanfaatannya
• Sumberdaya milik bersama (common property resource)
yang pemanfaatannya berdasarkan prinsip “first come
first served“. Karena bersifat terbuka dan menjadi milik
umum, maka SDAL mudah sekali mengalami perubahan
dalam kuantitas dan kualitasnya sebagai akibat dari
ketidak jelasan hak-hak atas pengelolaan dan
pemanfaatannya.
• Status kepemilikan suatu sumberdaya akan menentukan
apakah pengalokasian sumberdaya tersebut efisien atau
tidak.
Tietenberg (1992), status kepemilikan suatu sumberdaya
akan dapat menghasilkan pengalokasian yang efisien
dalam mekanisme pasar harus memilki 4 ciri penting
Ciri-ciri pengalokasian yang Efisien
• universality, artinya suatu sumberdaya dimiliki secara pribadi
dan hak-hak yang melekat dari kepemilikan tersebut dapat
diungkapkan secara lengkap dan jelas,
• exclusivity, artinya semua manfaat dan biaya yang timbul dari
kepemilikan dan pemanfaatan sumberdaya tersebut, baik
secara langsung maupun tidak langsung hanya dimiliki oleh
pemilik sumberdaya tersebut,
• transferability, artinya seluruh hak kepemilikannya itu dapat
dipindah tangankan dari satu pemilik ke pihak lain melalui
transaksi yang bebas, dan
• enforceability, artinya hak kepemilikan tersebut tidak dapat
dirampas atau diambil alih oleh pihak lain secara paksa. Jika
salah satu dari keempat faktor ini tidak terpenuhi, maka
pengalokasian sumberdaya tersebut akan menjadi tidak efisien.
Nasib common property resources !
Tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang
jelas serta tidak dikuasai oleh individu atau agen
ekonomi tertentu, sehingga akses terhadap
sumberdaya ini tidak dibatasi, yang pada gilirannya
akan mendorong terjadinya pengeksploitasian yang
berlebihan yang dapat berdampak negatif terhadap
keberlanjutan lingkungan hidup.. Maka terjadilah
apa yang disebut oleh Hardin (1977) dengan istilah
tragedi massal ( the tragedy of the commons). Lebih
lanjut Hardin mengilustrasikan dengan sebuah
kasus pada padang pengembalaan umum
MENGATASI EKSTERNALITAS NEGATIF

Regulasi:
Misalnya EPA (Environmental Protection Agency)
mewajibkan semua pabrik untuk mengurangi limbahnya
hingga 300 ton per tahun.

Pajak Pigovian:
EPA mengenakan pajak sebesar Rp.5.000.000 untuk setiap ton
limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.

Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab


Sosial Perusahaan)
PENERAPAN PRINSIP EKSTERNALITAS

Penerapan Teorema Coase

Pelaku-pelaku ekonomi pribadi/swasta, dapat mengatasi sendiri


masalah eksternalitas yang muncul diantara mereka melalui
negosiasi sehingga efisien bagi kedua pihak

Ijin polusi yang dapat diperjual belikan

Asuransi
Solusi terhadap masalah Eksternalitas <1>

• Output perusahaan yang mengeluarkan


eksternalitas terlalu tinggi nilainya
dibandingkan nilai yang terjadi di pasar
(market equilibrium)
• Solusi berbasis insentif diusulkan oleh Pigou,
yang menyarankan pemberlakuan pajak
pada entitas yang membuat eksternalitas
Solusi terhadap masalah Eksternalitas <2>
Price MC’
Market equilibrium pada p1,
x1
S = MC

Bila ada external cost saat


memproduksi x,
p1
Social marginal costs (MC’)

Quantity of x
x1
Solusi terhadap masalah Eksternalitas <3>
Price MC’

Tax = tambahan MC akan


menurunkan output optimal
S = MC sosial (x2)

p2

tax
Harga yang dibayar (p2),
mencerminkan seluruh biaya

Quantity of x
x2
Pigouvian Tax <1>
• Penetapan pajak yang tepat pada perusahaan x
dapat menyebabkan perusahaan tersebut
menurunkan biaya faktor produksi (labor), sampai
seluruh eksternalitas dapat dihilangkan
• Karena sungai diperkirakan mampu menampung
polutan setara dengan output x = 38.000, maka
perusahaan diharapkan memproduksi x sebanyak
itu
Thank you

Anda mungkin juga menyukai