Anda di halaman 1dari 5

PWKL4203

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Ryan Ageng Prihantoro

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042501351

Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4203 / Prasarana Wilayah dan Kota

Kode/Nama UPBJJ : 45 / UPBJJ YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
PWKL4203

Penyelesaian
1. Jawab :
a. SNI 03-1733-2004
b. kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya
- utilitas
- aksesibilitas
- jalan
- daerah manfaat jalan
- daerah milik jalan
- jalur
- ruang terbuka
c. yang perlu diperhatikan :
- Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan
lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat.
- Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status
kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan ekologis.
- Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya, dengan
mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta pengaruhnya
terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di kawasan
yang dimaksud.
d. Metode Penscoring

2. Jawab :
a. Kesalahan :
- Drainase yang tidak berfungsi/tidak adanya drainase
- Mutu Asphalt Hotmix yang tidak baik
- Overtonase (kelebihan beban tonase) kendaraan
- Kesalahan perencanaan tebal perkerasan jalan
PWKL4203

- Lapis pondasi agregat yang tidak padat


- Kondisi konstruksi tanah dasar yang tidak stabil
- Faktor bencana alam
- Pelaksanaan pekerjaan pengaspalan yang tidak baik
- Tidak dilakukan perawatan jalan secara berkala
b. Penjelasan :
1) Drainase yang tidak berfungsi/tidak adanya drainase
Salah satu item penting pada proyek jalan adalah drainase atau saluran, suatu jalan
yang tidak memiliki saluran/drainase atau yang drainasenya tersumbat, akan
mengakibatkan air menjadi tergenang di badan jalan. Air pada asphalt hotmix akan
mengakibatkan terjadi pelepasan butiran agregat asphalt hotmix atau mengurangi
daya lekat aspal sehingga jalan akan mudah terjadi kerusakan.
2) Mutu Asphalt Hotmix yang tidak baik
Sebelum dilakukan pengaspalan, harus dilakukan Job Mix Design (JMD) dan memiliki
Job Mix Formula (JMF) agar menghasilkan mutu asphalt hotmix yang sesuai dengan
mutu yang dipersyaratkan.
3) Overtonase (kelebihan beban tonase) kendaraan
Salah satu faktor yang sering mengakibatkan kerusakan dini pada jalan raya adalah
overtonase/overloading kendaraan seperti truk, tronton, dan lain-lain. Beban
sumbu suatu kendaraan yang melintasi jalan raya harus sesuai dengan ketentuan
yang telah dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Dinas Perhubungan, Oleh karena
itu, diperlukan peran fungsi dari jembatan timbang, dan jenis kendaraan melewati
jalan sesuai dengan kapasitas dan tipe yang kendaraan yang dipersyaratkan.
4) Kesalahan perencanaan tebal perkerasan jalan
Kerusakan jalan raya juga dapat disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan
tebal perkerasannya, Oleh karena itu diperlukan pengambilan data-data yang tepat
sesuai yang dibutuhkan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan.
5) Lapis pondasi agregat yang tidak padat
Umumnya konstruksi jalan raya memiliki lapisan Lapis Pondasi Agregat Klas A
maupun Lapis Pondasi Agregat Klas B. Pelaksanaan lapis pondasi agregat yang tidak
PWKL4203

padat atau tidak sesuai yang dipersyaratkan akan menyebabkan aspal hotmix
diatasnya menjadi bergelombang atau menjadi tidak stabil menahan terhadap
beban lalu lintas di atasnya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan kepadatan
Lapis Pondasi Agregat sebelum dilakukan pengaspalan menggunakan pengujian
kepadatan lapangan dengan alat conus pasir (Sand Cone Test).
6) Kondisi konstruksi tanah dasar yang tidak stabil
Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki kondisi tanah dasar yang tidak
stabil. Oleh karena itu diperlukan penyelidikan teknis terhadap tanah dasar, agar
dapat dilakukan penanganan teknis yang sesuai keadaan kondisi tanah dasar
tersebut.
7) Faktor bencana alam
Untuk faktor bencana alam memang sulit kita hindari, seperti kerusakan jalan akibat
gempa bumi atau bencana banjir dan lainnya. Namun kita perlu mengambil
pelajaran yang terjadi dengan beupaya membuat konstruksi jalan yang lebih pada
daerah yang rawan bencana alam.
8) Pelaksanaan pekerjaan pengaspalan yang tidak baik
Untuk menghidari kerusakan dini pada jalan, pelaksanaan pekerjaan pengaspalan
harus diperhatikan, seperti jumlah passing, suhu aspal saat penghamparan, tebal
asphalt hotmix yang dihampar, dan yang lainnya.
9) Tidak dilakukan perawatan jalan secara berkala
Jalan yang telah mulai mengalami kerusakan apabila ditangani dengan segera akan
menyebabkan kerusakannya semakin parah. Oleh karena itu diperlukan perawatan
jalan secara berkala oleh instansi terkait agar tidak membahayakan masyarakat
pengguna transportasi terutama pengendara sepeda motor.

3. Jawab :
a. Plambing merupakan seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal kuantitas,
kualitas maupun kontinuitas yang sesuai dengan syarat dan penyaluran air buangan
dari tempat-tempat tertentu dengan tidak menyemari bagian terpenting lainnya,
PWKL4203

untuk mencapai kondisi yang higenis dan kenyaman serta kepuasan yang diinginkan.
(Anonim, 2002). Sistem instalasi air bersih merupakan sistem pemipaan yang harus
disiapkan pada bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan untuk
mengalirkan air bersih dari sumber menuju ke outlet (keluaran). Sistem instalasi air
bersih direncanakan guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang sesuai
dengan syarat sehingga layk konsumsi. Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam sistem penyediaan air bersih yaitu mengenai kualitas air yang
akan didistribusikan, sistem penyediaan air bersih yang digunakan, pencegahan
pencemaran air, laju aliran air dalam pipa, kecepatan aliran serta tekanan air.
b. Kapasitas instalasi air bersih = 30.000 x 95.000 x 100% = 2.850.000.000 liter

4. Jawab :
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang selanjutnya disingkat SPALD adalah
serangkaian kegiatan pengelolaan air limbah domestik dalam satu kesatuan dengan
prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik. SPALD dapat berupa SPALD
Setempat dan Terpusat. Pada artikel ini akan sedikit dibahas tentang SPALD Setempat.
SPALD Setempat yang selanjutnya disebut SPALD-S adalah sistem pengelolaan yang
dilakukan dengan mengolah air limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya
lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan
Lumpur Tinja.

b. Kapasitas unit pengolah air limbah = 95.000 : 300 x 100% = 316,7 units

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai