Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare adalah buang air besar dengan tinja, berbentuk cairan
atau setengah cairan(setengah padat). Dengan denikian kandungan
air pada tinja, lebih banyak dari biasanya, normalnya 100-120 ml per
jam tinja (Manssjoer, 2002).
Menurut !", 1#$0 diare adalah buang air besar encer
atau lebih dari tiga kali sehari. Diare akut berlangsung singkat dan
a%alnya mendadak dalam beberapa jam atau beberapa hari.
&ementara di indonesia, Gantroentenitis akut adalah penyakit utama
kedua yang paling sering menyerang anak-anak ('et(, 2002).
'erdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada
Mei 200) di *&+D dr. &ai,ul -n%ar, yakni . (enam) ibu mengatakan
tidak tahu tentang iritasi perineal serta bagaimana pera%atannya.
&edangkan 2 (dua) ibu mengatakan bah%a iritasi perineal adalah
kemerahan sekitar anus tetapi tidak mengerti tentang cara pera%atan
yang tepat dan dari hasil obser/asi didapatkan bah%a cara ibu
mera%at anaknya yang mengalami iritasi dengan mengusap anus
menggunakan kain yang kemudian diganti popoknya. 'erdasarkan
data dari *&+D dr. &ai,ul -n%ar, pada Maret sampai -gustus 200)
jumlah anak yang berumur 1 0 1 tahun terdapat 11. dari 22# ji%a anak
yang menderita diare dan menjalani ra%at inap.
1
Masih tingginya angka penderita diare disebabkan beberapa
,aktor antara lain karena kesehatan lingkungan yang belum memadai,
keadaan gi(i yang belum memuaskan, pengetahuan yang kurang,
keadaan ekonomi maupun pendidikan dan perilaku masyarakat yang
secara langsung atau tak langsung mempengaruhi penyakit diare ini
(Depkes *3, 2000).
Diare juga dapat menyebabkan iritasi perineal diantaranya
adalah berupa lecet-lecet pada pantat serta pera%atan personal dan
hygiene kurang. -pabila iritasi perineal tidak segera dira%at maka akan
terjadi gangguan rasa nyaman pada anak dan iritasi tersebut juga akan
bertambah lebar. Maka untuk penyembuhan iritasi hendaknya ibu
mengetahui pera%atannya. &alah satunya adalah dibersihkannya kulit
perineal dengan sabun kemudian dikeringkan dengan handuk (Depkes
*3, 1#$#). Diare juga mempunyai komplikasi diantataranya berupa
ruam kulit karena pengaruh dari dehidrasi (4elson, 1##2).
Sebagaimana pengertian tantang pengetahuan yang merupakan
hasil dari tahu (mengingat kembali) dan ini terjadi setelah manusia melakukan
penginderaan terhadap objek, maka pengetahuan yang benar tentang
pencegahan komplikasi diare yaitu iritasi perineal akan membawa keluarga
(khususnya ibu) untuk berpikir danberusaha mengatasinya atau
mengulanginya. Bila keluarga (khususnya ibu) sudah merasa yakin dengan
pengetahuan yang mereka miliki, maka keluarga (ibu) tersebut akan bersikap
2
baik atau positif dalam mencegah iritasi perineal pada anak diare
(otoatmodjo, 1!!").
5eran keluarga di sini sangatlah penting, terutama yang
diahadapi adalah penderita dari anggota keluarga(anak) sendiri.
&ebagaimana pengertian keluarga adalah dua atau lebih dari dua
indi/idu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perka%inan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannannya masing-
masing dan menciptakan serta memperthanankan kebudayaan 6
perilaku ( &al/icion 7. 'ailon, 1#$#). Dalam hal ini keluarga yang
dimaksud adalah peran ibu yang lebih banyak bertemu dengan anak-
naknya.
'erdasarkan uraian di muka dan hasil studi pendahuluan
yang peneliti lakukan, maka peneliti tertarik dan ingin mengetahui
hubungan pengetahuan ibu dan tindakan pencegahan iritasi perineal
pada anak yang menderita diare.
!asil pengamatan peneliti menunjukkan bah%a hanya
sebagian kecil keluarga (ibu) yang sudah melakukan personal hygiene
dengan baik. !al tersebut disebabkan pengetahuan yang kurang atau
salah. 8arena itu sikap personal hygiene memegang peran yang
sangat penting guna mencegah terjadinya iritasi perineal .
4otoatmodjo, 1##2, mengatakan bah%a pengetahuan juga memgang
peran yang sangat penting dalam menentukan sikap seseorang.
#
B. Rumusan Masalah
'agaimanakah peran ibu dalam pencegahan iritasi perineal
pada anak diare9

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
+ntuk mempelajari atau mengkaji peran ibu dalam serta
tindakan pencegahan iritasi perineal pada anak diare.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pendidikan ibu dan cara
pencegahan iritasi perieal pada anak diare.
b. Mengetahui pengetahuan ibu tentang pencegahan
iritasi perineal pada anak diare.
c. Mengetahui perilaku kesehatan tentang personal
hygiene dan sanitasi lingkungan ibu.
d. Mengetahui status ekonomi keluarga terkait
dengan cara mencegah iritasi perineal pada anak diare.
B. Manfaat Peneltan
1. Ba! Insttus
&ebagai bahan masukan tentang bagaimana peran ibu di rumah
dalam mencegah iritasi perineal pada anak diare sesuai dengan
yang diharapkan.
$
2. Ba! Mahass"a
Mahasis%a dapat mengaplikasikan teori penelitian proposal yang
diperoleh melalui riset pada kondisi nyata dan mashasis%a dapat
menambah in,ormasi tentang peran ibu dalam mencegah iritasi
perineal pada anak diare sebagai pertimbangan untuk penelitian
tentang iritasi perineal pada anak diare selanjutnya.

%

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB 1 Demam Typoid
    BAB 1 Demam Typoid
    Dokumen9 halaman
    BAB 1 Demam Typoid
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Demam Typoid
    BAB 1 Demam Typoid
    Dokumen9 halaman
    BAB 1 Demam Typoid
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Pterigium
    Leaflet Pterigium
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Pterigium
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Ivd
    Bab 1 Ivd
    Dokumen11 halaman
    Bab 1 Ivd
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • LP Diare
    LP Diare
    Dokumen13 halaman
    LP Diare
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Contoh
    Contoh
    Dokumen3 halaman
    Contoh
    vivi
    Belum ada peringkat
  • LP LANSIA-HIPERTENSI
    LP LANSIA-HIPERTENSI
    Dokumen25 halaman
    LP LANSIA-HIPERTENSI
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Ivd
    Bab 1 Ivd
    Dokumen11 halaman
    Bab 1 Ivd
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Demam Typoid
    BAB 1 Demam Typoid
    Dokumen9 halaman
    BAB 1 Demam Typoid
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipertensi Koe
    Askep Hipertensi Koe
    Dokumen20 halaman
    Askep Hipertensi Koe
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Demam Typoid
    BAB 1 Demam Typoid
    Dokumen9 halaman
    BAB 1 Demam Typoid
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep Anemia
    Askep Anemia
    Dokumen26 halaman
    Askep Anemia
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • BAB I Askep CVA
    BAB I Askep CVA
    Dokumen31 halaman
    BAB I Askep CVA
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep PJK
    Askep PJK
    Dokumen12 halaman
    Askep PJK
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep Pneumonia
    Askep Pneumonia
    Dokumen30 halaman
    Askep Pneumonia
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Kejang Demam
    Bab 1 Kejang Demam
    Dokumen35 halaman
    Bab 1 Kejang Demam
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipertensi Yudha Lely Saputra
    Askep Hipertensi Yudha Lely Saputra
    Dokumen20 halaman
    Askep Hipertensi Yudha Lely Saputra
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Varicela
    Varicela
    Dokumen29 halaman
    Varicela
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Otitis Eksterna
    Otitis Eksterna
    Dokumen16 halaman
    Otitis Eksterna
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • GGK Arum
    GGK Arum
    Dokumen21 halaman
    GGK Arum
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep GEA Yudha Lely
    Askep GEA Yudha Lely
    Dokumen27 halaman
    Askep GEA Yudha Lely
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • DM Bab 1
    DM Bab 1
    Dokumen25 halaman
    DM Bab 1
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Askep CVA INFARK
    Askep CVA INFARK
    Dokumen13 halaman
    Askep CVA INFARK
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat
  • Varicela
    Varicela
    Dokumen29 halaman
    Varicela
    Yudha Shasima
    Belum ada peringkat