TINJAUAN TEORI
1.1.2 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. Banyak faktor
yang mempengaruhinya seperti : genetic, lingkungan hiperaktivitas
susunan.
2) Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal, hipertensi
vaskuler renal dan hipertensi berhubungan dengan kehamilan
(ArifMansjoer, 2001; 158).
1.1.3 Fisiologi
Perubahan tekanan terjadi dalam kamar jantung selama siklus jantung
dimulai dengan diastolic saat ventrikel berelaksasi. Selama diastolic katub
arterioventrikularis terbuka dan darah mengalir ke atrium kemudian ke
ventrikel. Akhir periode diastolic otot atrium akan berkontraksi sebagai
respon dari nodus SA sehingga menimbulkan peningkatan tekanan di dalam
atrium dan mendorong darah ke vertrikel, sehingga tekanan darah di dalam
ventrikel bertambah 15 % - 25 %. Pada titik ini ventrikel dengan cepat
meningkat, mendorong katub AV menutup dan katub pulmonalis dan aorta
terbuka dan darah dipompa ke arteri pulmonalis dan ke aorta.
Keluar darah mula-mula cepat, ketika tekanan masing-masing
ventrikel dan arteri mendekati keseimbangan aliran darah secara bertahap
melambat. Pada saat berakhirnya sistolik, otot ventrike1 berelaksasi dan
tekanan dalam kamar menurun dengan cepat. Sehingga mengakibatkan darah
mengalir balik dan arteri ke ventrikel yang mendorong katub semiluner.
Untuk menutup secara bersamaanbegitu tekanan di dalam ventrikel menurun
drastis sampai di bawah tekanan atrium nodus AV akan membuka ventrikel
mulai terisi urutan terjadi berulang lagi (Smeltzer dan Bare, 2001).
1.1.5 Klasifikasi
1) Normotensi
Jika tekanan sistolik < 140 mmHg dan diastolic <90 mmHg
2) Hipertensi ringan
Jika tekanan darah sistolik 140-180 mmHg dan diastolic 90-105 mmHg
3) Hipertensi perbatasan
Jika tekanan darah sistolik 140-160 mmHg dan diastolic 90-95 mmHg
4) Hipertensi sedang dan berat
Jika TD sistolik > 180 mmHg dan diastolic > 105 mmHg
5) Hipertensi sistolik terisolasi
Jika tekanan darah > 140 mmHg dan diastolic < 90 mmHg
6) Hipertensi sistolik perbatasan
Jika tekanan darah sistolik 140-160 mmHg dan sistolik < 90 mmHg
1.1.8 Penatalaksanaan
1) Pencegahan
(1) Mengatur TD secara teratur
(2) Jangan lupa mengkonsumsi obat sesuai aturan dokter
(3) Mengontrol BB
(4) Tidak mengkonsumsi garam berlebihan
(5) Makan makanan rendah lemak
(6) Berhenti merokok
(7) Latihan fisik sesuai anjuran dokter
(8) Mengatasi kehidupan secara normal dan sehat
2) Pengobatan
Non farmakologi
(1) Menurunkan BB, karena obesitas dapat meningaktkan tonus
simpatis sehingga menyebabkan peningkatan TD
(2) Pengurangan asupan garam, karena pengurangan natrium dapat
menurunkan TD
(3) Olah raga teratur dapat menurunkan BB sehingga dapat
menurunkan TD
(4) Mendiskusikan faktor-faktor resiko : merokok, alcohol dan stress
(5) Diet rendah lemak darah
Farmakologi
(1) Upaya penurunan TD dicapai dengan pengurangan obat anti
hipertensi
(2) Pengobatan hipertensi ditujukan untuk menurunkan TD dengan
harapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi
(3) Obat anti hipertensi memberi kesempatan pada tubuh untuk
menyesuaikan dengan yang mungkin memerlukan waktu
mengendalikan TD
1.2.3 Evaluasi
1) Tidak terjadi penurunan curah jantung
2) Nyeri hilang atau berkurang
3) Menunjukkan penurunan tanda-tanda intoleransi
4) Nutrisi terpenuhi secara adekuat
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital :-
Pendidikan : AUB ( Akademi Uang dan Bank )
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Asuransi : Pensiunan BRI
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Dsn. Banaran, Kec. Pesantren, Kediri
Tanggal Masuk : 05 Pebruari 2009
Tanggal Pengkajian : 06 Pebruari 2009
No. Register : 0901091
Diagnosa Medis : Hipertensi
Genogram :
Keterangan : 5
6
= Perempuan 6
6
= Laki-laki 6
6
6
= Pasien 6
5 6
7 = Hubungan Perkawinan 6
6
6
= Hubungan Keturunan
7
= Meninggal
= Tinggal serumah
4. Data Penunjang (Pemeriksaan Diagnostik) :
o Pemeriksaan kimia darah tanggal 06 Pebruari
o Darah lengkap tanggal 06 Pebruari 2009
2009
BUN 15, 10 23 mg / dl WBC 8,1 K / ML 4,1 10,9 k/L
GDS 154 76 110 mg / dl LYM 3,0 36,8% t 0,6 - 41
Creatinine 1,00 0,5 1:1 mg / dl MID 0,6 7,6% G 0,0 1.8
+
Sodium (Na ) 138,2 136 146 mg / dl GRAN 4,5 55,6% G 2.0 7,8
Postassium (K+) 3,52 3,6 5.0 mg / dl RBC 5,82 m/ul 4,20 6,30 m/L
HGB 15,3 g/dl 12,0 18,0 g/dl
o Urine Lengkap tanggal 06 Pebruari 2009 HCT 45,0 % 37,0 51,0 %
Macroscopis Microscopis
MCV 77,4 Fl 80,0 97,0 Fl
- Warna : kuning - Eritrosit : 2 4
MCH 26,3 Pg 26,0 32,0 Pg
- Kejernihan : keruh - Lekosit : 25 35
MCHC 34,0 g/dl 31,0 36,0 g/dl
- Epithcells sedikit
RDW 14,6 % 11,5 14,5 %
PLT 286 k/L 140 440 k/L
2.6 EVALUASI
TANGGAL, DIAGNOSA EVALUASI
JAM
06-02-2009 Nyeri Akut S : Pasien mengatakan kepala masih pusing
12.00 am O : - Pasien tampak menyeringai menahan
pusing
- Pasien sering memegangi kepalanya
A : Tujuan belum tercapai
P : Intervensi 1 5 dilanjutkan
07-02-2009 Nyeri Akut
12.00 am S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing
O : - Pasien tampak rileks
- TD : 140 / 90 mm Hg
A : Tujuan sudah tercapai sebagian
P : Interverensi di lanjutkan 4 - 5
06-02-2009 Intoleransi Aktifitas
12.00 am S : Pasien mengatakan masih sulit bergerak
dan melakukan aktifitas.
O : - Pasien hanya berbaring di tempat tidur
- Keadaan umum lemah
N : 15 x /mnt
TD : 90 / 60 mm Hg
- MMT 2 5
4 5
A : Tujuan belum tercapai
P : Interverensi 1 3 dilanjutkan