Kualitas Pembakaran Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Kualitas Pembakaran Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pendahuluan
Indonesia sebagai negara agraris, mempunyai
sumber energi biomassa yang melimpah. Salah
satu sumber energi biomassa di Indonesia yang
potensial adalah limbah pertanian, seperti sekam
padi, jerami, ampas tebu, batang dan tongkol
jagung serta limbah-limbah pertanian/perkebunan
lainnya. Salah satu limbah pertanian yang cukup
potensial untuk diolah menjadi bahan bakar
alternatif adalah tongkol jagung, karena
ketersediaannya yang melimpah namun belum
dimanfaatkan secara maksimal. Menurut data
Kementerian Pertanian (2007), produksi jagung
rata-rata diperkirakan sebanyak 12.193.101 ton
__________
* Alamat korespondensi: email: untoro_b_s@yahoo.co.id
14
CO
(1)
2CO
CO + H2
(2)
(3)
Metode Penelitian
Bahan dan peralatan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tongkol jagung (Gambar 1.a). Tongkol
jagung yang telah dihancurkan, diayak dengan
mesin pengayak dengan ukuran antara 30 dan 50
mesh. Gel kanji digunakan sebagai perekat pada
proses pembriketan. Pembriketan dicetak pada
15
2
1
5
4
3
Prosedur penelitian
Tongkol jagung dikarbonisasi selama 2 jam
pada tiga variasi suhu, yaitu 220C, 300C,
380C. Hasil karbonisasi (Gambar 1.b)
selanjutnya diremuk dan diayak dengan mesin
pengayak. Bubuk arang dicampur dengan gel
kanji (perbandingan 1 : 1) dan dicetak dengan
cetakan briket (Gambar 2) setelah lebih dulu
dioven selama 1 jam untuk mengurangi kadar
airnya. Pembentukan briket dilakukan dengan
menekan campuran arang dan gel kanji sebanyak
3,5 gram di dalam cetakan pada alat pembriket
dengan variasi tekanan 24,4 MPa, 48,8 MPa, 73,2
MPa dan 97,6 MPa. Setelah dicetak, biobriket
(Gambar 1.c) dikeringkan lagi di dalam oven
selama 2 jam pada temperatur 45C - 65C.
Aliran udara
Aliran gas pemanas
1. Blower
2. Katup pengatur aliran udara
3. Thermocouple reader
4. Kawat termokopel
5. Tungku pembakar
6. Gas Analyser
7. Kawat penggantung briket
8. Timbangan elektrik
9. Komputer
Gambar 3. Skema susunan peralatan
pembakaran
pengujian
16
(a)
0,350
4,150
4,650
4,350
(b)
4186,54
6566,88
7038,85
7128,38
(a)
(b)
17
(a)
(b)
(b)
18
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kualitas pembakaran biomassa limbah tongkol
jagung dapat ditingkatkan dengan proses
karbonisasi.
Proses
karbonisasi
dapat
meningkatkan kadar karbon dan nilai kalor dari
limbah tongkol jagung. Dengan dilakukan
karbonisasi nilai kalor tongkol jagung meningkat
sekitar 65% dan kadar karbonnya meningkat
sekitar 67%. Pada temperatur karbonisasi yang
semakin tinggi akan diperoleh kadar karbon
terikat dan nilai kalor yang semakin tinggi. Kadar
karbon terikat dan nilai kalor tertinggi diperoleh
pada temperatur karbonisasi 380C yaitu 52,6%
dan 7128,38 kkal/kg. Tongkol jagung yang
dikarbonisasi mengandung kadar zat mudah
menguap yang rendah, sehingga menurunkan
emisi CO dalam gas pembakarannya. Dengan
tekanan pembriketan yang semakin tinggi, laju
pembakaran akan semakin lambat dan emisi CO
maksimumnya juga akan lebih rendah.
Daftar Pustaka
Bhattacharya, S.C., Leon, M.A. and Rahman, M.M.,
1996. A Study on Improved Biomass Briquetting,
Energy Program, SERD-AIT, Pathumthani,
Thailand.