Anda di halaman 1dari 64

TIRO

IRONIS, UANG CETAK AL QURAN DIEMBAT

Edisi 82/Nopember 2014

Majalah Hukum

PEMBERANI & TANGGUH

Jakarta Rp 30.000,Luar Kota Rp 35.000,-

GEMPUR :

Tumpas Habis
Koruptor

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Satu-satunya Majalah Hukum


yang paling BERANI & AKURAT

Informasi & Berlangganan

0812 9862 5730 (Yudi)


2

Facebook: majalah tiro


Email: majalahtiro@yahoo.com
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014
Website: www.majalahtiro.com

Beranda
Saprudin Roy
Pemimpin Redaksi

GEMPUR

Siap Melaksanakan
Pemberantasan Korupsi

i dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi


Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) memiliki visi jangka
panjang dan menengah. Visi periode jangka panjang itu, dari 2012- 2025,
yakni, terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung
nilai budaya yang berintegritas.
Adapun untuk jangka menengah dari tahun 2012-2014, visinya terwujudnya
tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas
pencegahan dan penindakan serta nilai budaya yang berintegritas. Visi
jangka panjang dan menengah itu akan diwujudkan di segenap ranah, baik di
pemerintahan dalam arti luas, masyarakat sipil, hingga dunia usaha.
Untuk mencapai visi tersebut, maka dirancang 6 strategi yaitu: Pencegahan,
Penegakan Hukum, Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan, Kerjasama
Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor, Pendidikan dan Budaya
Antikorupsi, serta Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.
Terkait hal tersebut, LSM Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor (GEMPUR),
siap melaksanakan stretegi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Pada
hakekatnya, zaman sekarang tidak ada orang yang kebal hukum, baik presiden,
pejabat kementerian, maupun pejabat daerah seperti Bupati, Walikota, Kepala
Dinas, SKPD, Camat, dan Lurah.
Negara kita adalah negara hukum, segala sesuatunya bisa diselesaikan
secara hukum. Dalam hal ini Gempur menekankan, bahwa organisasi gempur
tidak bisa disuap dan tidak mau disuap. Kami akan tetap babat habis para
koruptor beserta antek-anteknya.
Dalam mewujudkan pemberantasan korupsi, Gempur sengaja dideklarasikan
sebagai wadah organisasi perlawanan untuk menumpas tindak pidana korupsi.
Karena kemunculan Gempur pun sebagai aktualisasi bentuk keprihatinan
terhadap maraknya pemerintahan yang korup.
Aktualisasi good goverment di lingkup Pemerintah Daerah sulit direalisasi,
pasalnya pejabat bermental pungli dan korup, sampai kini masih melekat
disetiap Kepala Daerah, SKPD sampai di pejabat wilayah tingkat Kecamatan
bahkan hingga Kelurahan.

Redaksi!
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Penerbit
PT. Warta Pembaharu Bangsa
Pemimpin Redaksi
Saprudin Roy
Redaktur Pelaksana
Amri Siregar
Redaktur Eksekutif
Madroji Dian Swara
Redaktur
Yudi Permana
Wahyudi
Editor
Yuniarti
Sekretaris Redaksi
Astrid Rahma
Staf Redaksi
Acym Siregar, Rio Andika, Bobby,
Moris Gilaga, Mahfuddin, Sonny, Udin
Syarifuddin, Agus Herman, Ahmad
Suhendar
Fotographer
Boy dan Doddy
Artistik
Asep Walam
Kontributor Daerah
Banten: Benny Rahmat Hakim. Serang: Rudi
Manurung. Tangerang: Ismail Fahmi, Yoyok
Agus Priyono, Sarinan. Tangerang Selatan:
Ronny Wahyudi. Bekasi: Karabil Hutahuruk,
Mundar MB, Bekman Hutabarat, Herwanto
Irawan. Karawang: Yudi Alam. Depok: Joko
Warihnyo. Bandung : Budi CB, Rudi Sanjaya.
Sumut: Dicky. Medan: Bintang Simorangkir.
Jambi: Sabar Siagian. Kepulauan Meranti:
Washington. Kalimantan Timur: Dedison
Jupray. Kutai Kartanegara: Lidya Haw
Liah. Kalimantan Utara: Mudy. Kepulauan
Riau: Hendri. Batam: Yayat, Muhammad
Effendi. Manado: Chrisman Lintjewas, Lexy
Sumaraw. Gorontalo: Suharso Utiarahman.
Alamat Redaksi:
Ruko Duta Bintaro Blok AB 1-8
Jl. KH Mas Mansyur, Pakujaya,
Tangerang Selatan, Banten.
Telp. (021) 955 00 557
SMS : 0812 9862 5732
Email: tiromajalah@gmail.com
Website: majalahtiro.com

Kami Mengajak Seluruh Komponen


Masyarakat Yang Peduli Terhadap

PEMBERANTASAN KORUPSI
Untuk Bergabung Menjadi :

relawan
anti
korupsi
PENDAFTARAN VIA SMS

021 - 955.00.557
www.gempur79.com

SAPRUDIN ROY
Ketua Umum GEMPUR

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

TIRO
Majalah Hukum

Daftar Isi
LAPORAN UTAMA

PEMBERANI & TANGGUH

Edisi 82 / Nopember 2014

Laporan Utama ........................ 06


Nasional ................................... 12
Politik .......................................

16

06

Hukum ...................................... 18
Korupsi ..................................... 30
Daerah ...................................... 35
Opini ......................................... 58
Selebriti .................................... 62
Directory ................................... 63
HUKUM

Tumpas Habis Koruptor


LSM Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor (GEMPUR)
sengaja dideklarasikan sebagai wadah organisasi perlawanan
untuk menumpas tindak kejahatan korupsi. Karena kemunculan
Gempur pun sebagai aktualisasi bentuk keprihatinan terhadap
maraknya pemerintahan korup.

DAERAH

30
Ironis, Uang Cetak Al Quran Diembat
Direktorat Jendral Bimas Islam diduga mengembat uang cetak
Al-Quran milik PT SPI, alasannya karena ada rekomendasi
dari BPK. Benarkah ada rekomendasi itu, atau hanya akalakalan saja?
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

GEMPUR :

Rugikan Negara Rp 38 Milyar

Marwan Ibrahim Di Pengadilankan

54

Kasus pengadaan tanah yang telah dijual dan dibeli


kembali ini, menyeret Wakil Bupati Pelalawan,
Marwan Ibrahim ke penjara. Karena telah
merugikan keuangan Negara sebesar Rp.38 milyar.
5

LAPORAN UTAMA

Deklarasi LSM Gempur

GEMPUR :

Tumpas Habis Koruptor


LSM Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor (GEMPUR)
sengaja dideklarasikan sebagai wadah organisasi
perlawanan untuk menumpas tindak kejahatan korupsi.
Karena kemunculan Gempur pun sebagai aktualisasi bentuk
keprihatinan terhadap maraknya pemerintahan korup.

emua komponen masyarakat harus


mempunyai mental yang berani
sebagai petarung pemberantas
korupsi lantaran pemerintahan
korup dipastikan tidak pro terhadap

penyelenggaraan pemerintahan yang


bersih.
Siapapapun birokrasinya yang masih
bermain-main dengan korupsi, hayoo
ramai-ramai kita sikat, ucap Saprudin Roy,

Ketua Umum LSM Gempur saat deklarasi


dan kampanye anti korupsi, di Jalan
Graha Bintaro, Kelurahan Parigi Lama,
Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel,
(Minggu, 26/10/2014).
Dalam pantauan Tiro, masyarakat yang
hadir diperkirakan mencapai seribu massa
untuk mengahadiri acara deklarasi dan
kampanye anti korupsi tersebut. Sejumlah
masyarakat yang menghadiri acara itu
berpendapat, bahwa mereka sangat
mendukung dengan adanya lembaga
yang konsen terhadap pemberantasan

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

LAPORAN UTAMA

Ketua Umum LSM Gempur Saprudin Roy bersama Sekjen LSM Gempur Benny Rahmat Hakim

korupsi. Karena selama ini kepercayaan


masyarakat mulai luntur lantaran pejabat
birokrasi tidak menjalankan fungsinya
sebagai abdi Negara.
Mereka bahkan, tetap mendukung
sepenuhnya meski tanpa kehadiran
kepala daerah atau pejabat dilingkungan
Pemerintahan Daerah se-Tangerang Raya.
Dalam tingkat kepercayaan yang
lemah, dikatakan Saprudin Roy dalam
orasi kampanye anti korupsi mengatakan,
masyarakat tergiring ke arah opini
bahwa hukum tidak lagi dipercayai
sebagai wadah penyelesaian keadilan.
Masyarakat cenderung menyelesaikan
konflik dan permasalahan mereka
melalui caranya sendiri yang justru kerap
berseberangan dengan hukum. Maka dari
itu kami mengajak kepada semua elemen
masyarakat untuk menggilas korupsi yang

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

sudah tersistem di tingkat birokrasi dan


aparatur. Pemberantasan korupsi harus
dilakukan dengan mental yang kuat dan
berani. Kebutuhan oknum pejabat adalah
rakyat yang menggaji, kata Saprudin.
Dalam Perpres Nomor 55 Tahun
2012 kata Saprudin Roy menyatakan,
bahwa strategi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (PPK) memiliki
visi jangka panjang dan menengah. Visi
periode jangka panjang adalah, mengacu
kepada terwujudnya kehidupan bangsa
yang bersih dari korupsi dengan didukung
nilai budaya yang berintegritas. Adapun
untuk jangka menengah bervisi terhadap
terwujudnya tata kepemerintahan yang
bersih dari korupsi dengan didukung
kapasitas pencegahan dan penindakan
serta nilai budaya yang berintegritas,
katanya menuturkan.

Minimal dengan berprinsip visi


jangka panjang dan menengah itu akan
kita wujudkan di setiap ranah, baik di
pemerintahan dalam arti luas, masyarakat
sipil, hingga dunia usaha yang diyakini
Saprudin Roy akan terus bertumbuh secara
signifikan.
Menurut Benny Rahmat Hakim,
Sekretaris Jendral (Sekjen) Gempur,
ketidak hadiran para pejabat daerah meski
sudah diundang merupakan indikasi bahwa
pemerintahan kotor tidak akan mau bekerja
sama dalam menuntaskan persoalan
korupsi yang sudah melekat di birokrsi itu
sendiri, katanya.Harus kita lawan, jangan
takut kalau kita memang benar, ungkap
Benny menegaskan.
Sebelum acara berlangsung seperti
diberitakan beberapa media saat
comperensi press beberapa waktu lalu,
acara ini menurut ia sengaja digelar pada
bulan Oktober karena mengambil moment
semangat perayaan hari Sumpah Pemuda.
Cikal bakal keberadaan Gempur
sejatinya telah lama dimunculkan bersama
Majalah Tiro yang notabene dipegang oleh
Saprudin Roy sebagai Pemimpin Redaksi
hingga saat ini. Dan saya salah seorang
yang masuk dalam manajemen majalah
Tiro.
Benny melanjutkan, Tahun 2011
lalu, pemberitaan masalah korupsi yang
melibatkan Gubernur Provinsi Banten, Ratu
Atut Chosiyah sudah gencar diberitakan
oleh Majalah Tiro. Artinya, kata mantan
anggota DPRD Kota Tangerang ini
melanjutkan, sejak dahulu bersama LSM
lain yang peduli terhadap pemberantasan
korupsi kami sudah focus untuk mendorong
kasus korupsi di Banten ke KPK.
Cuma baru ini saat ini Atut sudah
meringkuk di Rumah Tahanan (Rutan)
karena sejumlah kasus tindak pidana
korupsi yang sebenarnya sudah kami
munculkan beberapa tahun lalu, tandasnya
menjelaskan.
n Wahyudi/Acym/Yudi

LAPORAN UTAMA

Pejabat Daerah Bermental Pungli

Ketua Umum LSM Gempur Saprudin Roy dan pengurus lainnya sedang konfrensi pers di Kantor Sektretariat LSM GEMPUR

Aktualisasi good gouverment di lingkup Pemerintah Daerah


sulit direalisasi, pasalnya pejabat bermental pungli
sampai kini masih melekat disetiap Kepala Daerah, SKPD
sampai di pejabat wilayah tingkat Kecamatan bahkan
hingga Kelurahan.

aprudin Roy, Ketua Umum LSM


Gempur saat orasi deklarasi dan
kampanye akbar anti korupsi
menekankan bahwa penyakit ini harus
di berantas secara tuntas. Dari para
oknum pejabat dari tingkat Kepala Daerah
Kabupaten dan Kota, Provinsi secara
nasional hingga tingkat kementrian. Unsur
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
wilayah Tangerang Raya menurut Saprudin
diindikasikan tidak luput dari tindak pidana
korupsi.
Mereka menggondol uang rakyat yang
dikatakan Saprudin Roy dengan memeras
tanpa sungkan, padahal sejatinya mereka
sudah mendapat gaji dari rakyat sehingga
APBD akhirnya menguap tidak tepat

sasaran. Catatan pejabat yang kini


meringkuk di KPK pun menjadi parameter
sebagai bukti.
Epeknya, contoh kasus busung lapar
masih marak di Provinsi Banten, sarana
dan prasarana pendidikan belum memadai
banyak yang hancur, infrastruktur banyak
mangkrak tidak bisa digunakan oleh
masyarakat secara layak, semuanya kata
Saprudin Roy akibat anggaran daerah
yang tidak digunakan sebagaimana
mestinya.
Kita jangan takut, yang menggaji
mereka dari adalah kita dari pajak yang
kita bayarkann dan menikmati berbagai
macam fasilitas yang Negara berikan,
lantas mengapa mereka masih melakukan

tindakan yang melanggar Undang-undang.


Jangan mentang karena menjabat sebagai
Walikota, Bupati, Kepala Dinas atau pejabat
lainnya lantas mereka memperlakukan
rakyat secara semena-mena.
Semua proyek di monopoli, bahkan
perizinan dimonopoli yang nota bene
untuk kemajuan daerah itu sendiri karena
mendapatkan PAD. Hal ini tidak bisa
dibiarkan lantaran gempur adalah wadah
perjuangan melawan ketidak adilan.
Sangat ironis jika mereka mempermainkan
kita karena tugas mereka adalah
melayani masyarakat, kata Saprudin Roy
bersemangat.
Yang tidak masuk akal, Tanggerang
Raya ini daerah yang kaya dan makmur
dengan potensi PAD yang ada, tapi kita
semua sangat miris karena Pemerintahan
tidak mampu dikelola untuk kepentingan
masyarakat. Persoalanya timbul juga
karena kejahatan korupsi kata dia
sudah sangat membahayakan, masuk
kesendi Negara yang otomatis merugikan
masyarakat hingga akhinya disebut ekstra
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

LAPORAN UTAMA

Ketua Umum LSM Gempur Saprudin Roy berorasi saat deklarasi LSM GEMPUR

ordinary crime. Maka harus diberantas


secara bersama, katanya.
Rekan-rekan sudah membangun
kesepakatan, dan beritekad bahwa
setiap indikasi atau tindakan korupsi harus
diberatas. Saat ini perekrutan sudah kami
lakukan dari segenap masyarakat yang
peduli terhadap pemberantasan korupsi.
Lebih jauh Saprudin mengatakan
bahwa hidup-mati, jiwa dan raga
kami untuk memberantas korupsi. Itu
merupakan tekad semua pengurus
sejak awal. Karena sudah lama kami
menginginkan pemerintahan yang bersih.
Oleh karenanya, kedepan upaya yang kami
lakukan adalah mendorong KPK supaya
kasus-kasus korupsi yang menyeruak di
Tangerang Raya segera diusut secara
tuntas.
Jika masyarakat menemukan atau
mengalami tindakan pemerasan yang
dilakukan oleh oknum pejabat, datang
kepada kami, kita gempur bersama-sama.
Mulai hari ini sejak kita mendeklarasikan
Gempur. Jika ada masyarakat yang
merasa dizolimi oleh pemerintah, ramai
ramai kita demo, ramai-ramai kita ganyang
pelaku korupsi itu. Siapapun pelakunya,
wajib kita dorong untuk ditangkap.
Saya berterimakasih kepada seluruh
pengurus Gempur, seluruh relawan,
ternyata responnya sangat luar biasa.
Yang bergabung di Gempur sebagai
relawan merupakan dari berbagai macam
latar belakang, ada yang pengacara,
notaris, ustad, preman, guru, dokter, PNS,
mahasiswa bahkan sebagai anggota Polri
aktif dn TNI aktif ikut bergabung.
Yang paling penting, kedepan LSM
Gempur secara professional menggunakan
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

divisi-divisi di internal yang tentunya


bisa memudahkan langkah kami untuk
pemberantasan korupsi.
Dengan bergabungnya berbagai
elemen masyarakat, setelah menggelar
acara deklarasi dan kampanye anti
korupsi, Gempur bakal melakukan aksi
pemberantasan korupsi yang menurut
Saprudin Roy sudah menggurita
yang imbasnya menggerogoti sistem
perekonomian masyarakat. Insya Allah,
setelah acara pendeklarasian kita sudah
bisa action (bekerja, red), ucapnya.
Rencana kedepan, menurut pria
yang akrab dipanggil Roy ini menuturkan,
konsentrasi kami setelah pendeklarasian
akan melakukan pemberantasan korupsi

di wilayah Tangerang Raya dahulu, setelah


itu wilayah Banten. Dan bersama KPK kami
akan medorong bentuk bentuk korupsi
yang ada.
Masih banyak kasus korupsi yang
belum tuntas dan bahkan tidak tersentuh
merupakan pekerjaan rumah kami juga
untuk mendorongnya. Supaya berjalan
maksimal dan memenuhi ekspektasi
masyarakat Gempur tidak main-main
terhadap pemberantasan korupsi di
Tangerang Raya. Masyarakat sudah
menanti-nanti karena penyelesaian hukum
di wilayah Tangerang belum dirasakan adil
dan transparan. Akhirnya wajar saja jika
tingkat kepercayaan (trust) masyarakat
terhadap hukum dan aparaturnya semakin
kosong, ungkapnya.
Kita hanya menjadi korban, seharusnya
hak hidup yang lebih baik sudah kita bisa
rasakan, tapi hilang karena banyak dimakan
oleh pejabat yang bermental korup. Tidak
ada tujuan pragmatis yang di lakukan oleh
Gempur nantinya, tetapi menjadikan sistem
good gouvement (pemerintahan yang
bersih, red) merupakan cita-cita pendiri
bangsa, tujuannya agar rakyat merasa
sejahtera lantaran kami berharap semua
anggaran akan tepat sasaran, ungkapnya.
Kembali Saprudin Roy menegaskan,
bahwa penegakan hukum khususnya
tindak pidana krupsi harus diberantas
secara bersama, dari unsur pemerintah,
aparat penegak hukum, masyarakat
hingga ke generasi muda. Karenanya kami
membuka diri kepada siapa saja supaya
bisa menjadi anggota relawan anti korupsi
di LSM Gempur, tandasnya menjelaskan.
n Wahyudi/Acym/Yudi

LAPORAN UTAMA
Sekjen Gempur, Benny Rahmat Hakim SH:

Gempur Tidak Minta Proyek,


Tapi Menumpas Korupsi

Sekjen LSM Gempur Benny Rahmat Hakim

engan suara lantang, Sekertaris


Jendral (Sekjen) Gerakan
Masyarakat Pemburu Korupsi
(Gempur) berorasi didepan ratusan
tamu dan undangan serta masyarakat
Tanggerang Selatan yang berantusias
untuk menyaksikan kampanye akbar anti
korupsi dan deklarasi Gempur.
Dalam orasi tersebut, Benny
menyampaikan bahwa pada hari ini,
ditempat yang sederhana ini, Gempur
telah mendeklarasikan dirinya. Kami hadir
di Tanggerang Raya, Provinsi Banten ini,
dalam rangka memburu koruptor yang ada
di Provinsi Banten, ujarnya, Minggu, 26
Oktober 2014 di Graha Bintro.
Menurut Bang Ben panggilan akrab
Benny, dirinya miris kala mendengar
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah
hanya dihukum empat tahun penjara,
karena kalau masyarakat mencuri, misalnya
kerbau, bisa mati karena dihukum massa.
Begitu menyakitkan di hati rakyat, dia
hanya mendapatkan hukuman empat
tahun, sedangkan kalau kita yang mencuri
kerbau, kadang-kadang bisa mati karena
dihukum massa, ujarnya.
Lebih lanjut, dalam orasinya Benny
mengajak teman-temannya di Gempur
serta undangan maupun pengunjung
yang datang, untuk menyumpahin aparat
pemerintahan yang pihak Gempur undang
tidak datang. Hari ini, mereka kita undang
10

tidak datang, jadi kita sumpahin saja biar dia


mampus, ujarnya dengan suara lantang,
sambil menyatakan setuju, dan disambut
dengan perkataan setuju oleh orang-orang
yang ada disitu.
Dalam hal ini, Benny merasa prihatin
karena Walikota Tanggerang Selatan, Airin
Rahmy Diani yang diundang tidak hadir.
Kita begitu perihatin dihari ulang tahun
Tanggerang Selatan yang katanya Walikota
kita, tercantik di Banten, kita undang
mereka, tidak hadir. Berarti mereka wajib
dikandangin oleh KPK, katanya sambil
melanjutkan bertanya, mengapa? Karena
uang. Karena uang yang teriliunan, yang
ada di kota Tanggerang Selatan ini di
korupsi.
Benny menjelaskan, awal mula Gempur
berdiri. Menurutnya, sudah ada dua tahun
yang lalu, tetapi hari ini baru di deklarasikan.
Awalnya kami kumpul dengan pengusahapengusaha muda idealis dan anti korupsi,
serta beberapa wartawan yang sekarang
bergelut dibidang bisnis. Karena kesalnya
terhadap korupsi, akhirnya kami mendirikan
yang namanya Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dengan nama Gerakan
Masyarakat Pemburu Koruptor (Gempur),
jelasnya.
Menurut mantan Anggota DPRD
Kota Tanggerang ini, teman-temannya
pengusaha muda yang ada di Tanggerang
Raya, khususnya Provinsi Banten, merasa

miris dengan maraknya korupsi. Korupsi


sudah menggurita di Kota Tanggerang ini,
ungkap Benny. Seharusnya masyarakat
Tanggerang Raya dan Tanggerang
Selatan tidak miskin, seperti sekarang ini.
Kemiskinan ini gara-gara sudah di korupsi
oleh Pemerintah kita, sehingga banyak
warga kita yang masih sengsara, karena
mereka tidak mampu untuk mengenyam
pendidikan, tukasnya.
Selanjutnya, Benny berpesan kepada
para LSM yang datang, dengan mengatakan
jangan khawatir dengan hadirnya Gempur,
karena Gempur itu tidak ujuk-ujuk hadir,
atau ikut-ikutan mendirikan LSM supaya
dikenal. Hadirnya Gempur di Tanggerang
Raya, Provinsi Banten ini, menurutnya
dikarenakan para pengusaha muda merasa
terdjolimi . misalnya ketika membuat surat
ijin, mereka sering kali di persulit.
Jadi, teman-teman LSM tolong
sampaikan kepada ketua-ketua saudara,
kata Benny sambil melanjutkan, tolong
sampaikan kepada pemerintah juga, bahwa
Gempur itu tidak pernah berharap dibagi
proyek oleh pemerintah. Karena ada yang
berbisik kepada saya, Bang Ben Gempur
hadir ini, apakah karena ingin dapat jatah
proyek? Saya jawab oh mohon maaf,
proyek teman-teman pengusaha yang ada
di Gempur lebih banyak dari pada proyek
yang ada di Provinsi Banten, tandasnya.
Lebih lanjut, Benny menegaskan,
kalau ada yang meminta-minta duit atas
nama Gempur, tolong sampaikan ke
posko kami. Karena Gempur tidak pernah
meminta-minta, bahkan banyak lembaga
swadaya yang masuk ke posko Gempur,
minta bantuan, ya kita bantu, tegasnya.
Gempur berdiri di Provinsi Banten ini,
dalam rangka pemberantasan korupsi. Hal
itu dikarenakan teman-teman pengusaha
yang ada di Tanggerang Raya ini,
khususnya di Provinsi Banten merasa sakit
hati ketika mengurus perijinan. Padahal
semuanya sudah di lengkapi sesuai dengan
prosedur. Akan tetapi, kita masih juga
diperas, dimintai duit oleh pemerintah. Jadi
sekali lagi kita sumpahin kepada aparatur
pemerintah yang kita undang hari ini tidak
datang, besok biar mampus, ujarnya
sambil berterik Gempur, Gempur, Gempur,
pungkasnya menutup orasinya, dengan
mengucapkan terimakasih. n
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

SELAMAT & SUKSES


Atas Dilantiknya

Dr Ir Mochamad Basoeki Hadimoeljono MSc


Sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
pada Kabinet Kerja Periode 2014-2019

DINAS PEKERJAAN UMUM


PROVINSI JAMBI

BIDANG CIPTA KARYA


DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAMBI

BIDANG BINA MARGA


DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAMBI

Ir. AHMAD FAUZI ANSORI MTP


KEPALA DINAS

YAPRIZAL ST MM
KEPALA BIDANG

H. ARFAN ST MM
KEPALA BIDANG

BIDANG SUMBERDAYA AIR


DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAMBI

SATUAN KERJA SKPD-TP


DINAS PU PROVINSI JAMBI

SEKSI TEKNIK & PERENCANAAN BIDANG


BINA MARGA DINAS PU PROVINSI JAMBI

IBNU ZIADY MZ, ST MH


KEPALA BIDANG

Ir. HENDRI ERIADI MM


KEPALA SATUAN KERJA

Ir. TETAP SINULINGGA


KEPALA SEKSI

PPK PENGEMBANGAN KAWASAN


PERMUKIMAN PERDESAAN

SNVT PELAKSANAAN
JALAN NASIONAL WILAYAH I JAMBI

SNVT PELAKSANAAN
JALAN NASIONAL WILAYAH II JAMBI

EKA PRASETYAWATY ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Ir. SARWOJOYO SOEYONO ST MM


KEPALA SATUAN KERJA

Ir. MUCHTAR EFENDI HARAHAP


KEPALA SATUAN KERJA

PPK PENGEMBANGAN KAWASAN


PERMUKIMAN PERKOTAAN

SNVT PENYEHATAN
LINGKUNGAN PROVINSI JAMBI

SNVT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN


JALAN NASIONAL PROVINSI JAMBI

SLAMET ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

INDRA GUNAWAN SE MT
KEPALA SATUAN KERJA

SUBAGIO ST MT
KEPALA SATUAN KERJA

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH I JAMBI

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH I JAMBI

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH I JAMBI

Ir, NIRWANSYAH
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

NANA WINARNI BADAR ST


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MIRAL MUKHAZI ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH I JAMBI

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH II JAMBI

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH II JAMBI

AGUS SUHENDRA ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Ir. DARMA PUTRA MT


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ENDRY DJAMAL ST MT
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH II JAMBI

SATUAN KERJA PELAKSANAAN


JALAN NASIONAL WILAYAH II JAMBI

SATUAN KERJA SKPD-TP


DINAS PU PROPINSI JAMBI

AGUNG SETYAWAN ST MT
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

CAHNYOTO ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Ash. SHUBAIKI ST
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

BIDANG BINA MARGA


DINAS PU PROVINSI JAMBI

PT. PERDANA LOKA GUNA

BIDANG BINA MARGA


DINAS PU PROVINSI JAMBI

Ir. YAN SUHERI


PPTK

AKENG
DIREKTUR UTAMA

Ir. ASHAR
PPTK

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

11

NASIONAL

Pro
dan
Kontra
Demi Kabinet Yang Bersih
Demi menghasilkan kabinet yang bersih, presiden terpilih meminta bantuan dua lembaga
independen untuk mencari calon menteri. Langkah ini tentu menimbulkan pro dan kontra.
Pasalnya, kesalahan yang dilakukan oleh menteri bukan melulu masalah uang negara
melainkan soal kewenangan.

omisi Pemberantasan Korupsi


(KPK) diberitakan berperan
aktif dalam penyusunan kabinet
Presiden terpilih Jokowi. Ajakan KPK
ditanggapi oleh Jokowi. Jika tidak, KPK
menilai pemerintahan Jokowi kotor karena
diisi menteri berlabel koruptor. Langkah
Jokowi menuai pro-kontra karena kasus

yang kerap menjerat Menteri tidak serta


merta menggondol uang negara, namun
karena salah kewenangan.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), Abraham Samad sebelumnya
berharap Presiden Joko Widodo tidak
memilih menteri yang memiliki nilai merah
dan kuning. Jika tetap dipilih, maka bisa

disimpulkan pemerintahan Jokowi kotor.


Untuk itu rekomendasi menteri yang
sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi
merupakan garansi pemerintahan bersih.
Kalau tetap dipilih, itu berarti kita
bisa simpulkan bahwa pemerintahan
ini tidak bersih, kata Abraham . Ia
mengatakan, pemberian tanda merah

Hamdi Muluk

Abraham Samad

Taufiqurrahman Ruki

12

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

NASIONAL
korupsi selama menjabat nantinya.

dan kuningmenunjukkan bahwa calon


menteri yang diajukan Jokowi rawan di
korupsi. Menurutnya, bisa jadi dalam
waktu satu atau dua tahun calon tersebut
akan bermasalah dengan KPK.
Jadi, antara merah dan kuning
kadarnya sama, sehingga tidak boleh
jadi menteri, tegas Abraham. KPK
pun memastikan tetap bekerja secara
profesional, fokus memberantas
korupsi. Kendati memberi masukan
dan rekomendasi calon menteri kepada
Pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi,
jika sampai Jokowi-JK tetap memilih
dan melantik calon menteri yang telah
mendapat label merah dan kuning alias
tidak layak karena berpotensi diproses
hukum.
Begini, posisi KPK adalah lembaga
independen dan lembaga penegakkan
hukum, yang lebih memfokuskan
pemberantasan korupsi. Karena itu, kami
tetap bekerja secara profesional, kata
Ketua KPK, Abraham Samad di Jakarta,
Rabu (22/10/2014).
Juru Bicara KPK, Johan
Budimenegaskan, tidak ada jaminan
100 persen calon menteri yang
direkomendasikan tersebut adalah
bersih, baik atau pun tidak pernah
bersentuhan dengan KPK akan bebas
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Rekomendasi KPK minimalisir


kelompok penekan
Berkonsultasinya Presiden terpilih
Jokowi dengan KPK dan Pusat
Pengkajian Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) dimungkinkan karena ingin
isi kabinetnya bersih dari intervensi
dan bersih dari KKN. Dan terlepas dari
kelompok penekan, karena sejatinya stok
orang yang berkompeten di Indonesia
tidak kurang. Terkadang, kepentinganlah
yang membuat persoalan korupsi di
kementrian bisa menyeruak.
Namun keterlibatan pemilihan menteri
yang dilakukan Presiden Jokowi dari
kedua lembaga tersebut menuai prokontra. Ada yang menyambut baik dan
mengapresiasi langkah yang dilakukan
Jokowi. Tetapi ada juga yang melihatnya
sebagai langkah yang kurang tepat.
Stok orang baik di negeri ini yang
punya kompetensi dan mumpuni di
bidangnya banyak. Kenapa harus
ngotot mengambil catatan orang-orang
bermasalah yang karena dekat dengan
kelompok-kelompok penekan? kata
pakar Psikologi Politik, Hamdi Muluk.
Menurut Hamdi, publik memiliki
kriteria ideal yang diinginkan dalam
kabinet Jokowi-JK kelak. Publik juga
ingin figur-figur kuat dan terbaik yang
akan duduk di kabinet.Namun, bila
publik menilai Jokowi-JK dianggap salah
dalam memilih figur di kabinet, maka akan
beresiko.
Ya n g di tunggu publ i k adal ah
figur yang sesuai dengan visi-misi
Jokowi yang memiliki komitmen dalam
menjalankan pemerintahan, jelas Hamdi.
Hal ini dilakukan karena meminimalisir
kemungkinan adanya kelompok penekan
yang memasukan nama-nama tersebut
ke daftar calon menteri, jadi langkah
tersebut sudah tepat.
Padahal nama-nama yang dititipkan
itu mendapatkan penolakan dari publik
yang diwakili KPK-PPATK, sehingga ini
dijadikan senjata untuk melawan balik
agar nama-nama tersebut dikeluarkan
dari daftar, jelas Hamdi.
Sementara itu, menurut mantan Ketua
KPK pertama, Taufiqurrahman Ruki
dan pengamat hukum dari Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda,
Jokowi sebetulnya tak perlu sampai
meminta pertimbangan KPK dan PPATK.
Seharusnya Jokowi memanfaatkan
badan intelijen (BIN). Presiden kan
punya BIN yang tugasnya mencari
informasi di antaranya. Suruh saja BIN

( untuk melakukan tracking rekam jejak


calon menteri -red) secara rahasia, kata
Chairul.
Senada dengan Chairul, Ruki dalam
sebuah acara di salah satu stasiun TV
mengatakan, kalau saya jadi ketua KPK,
saya tidak akan menjawab permintaan
Presiden Jokowi. Menurut Ruki, KPK
tidak punya wewenang (dalam UU KPK)
untuk memberikan penilaian terhadap
calon menteri.
Selain itu, masih menurut Ruki,
penyeleksian menteri bukan domain KPK,
itu domain politik, bukan domain hukum.
Jokowi seharusnya meminta
BIN untuk mencari tahutrack
recordcalon menteri, kata Ruki. BIN
bisa memanfaatkan KPK dan PPATK
untuk mencari data, lalu melaporkan
kepada Jokowi secara tertutup. Jangan
dilaporkan secara terbuka begini
(diumumkan ada calon menteri yang
bermasalah), malah menambah masalah
baru, paparnya
Chairul Huda menambahkan,
Jangankan dugaan korupsinya,
dia (calon menteri yang di-tracking)
selingkuh dengan siapa saja bisa ketemu.
Dikhawatirkan, KPK pun akan tercoreng
sebagai lembaga hukum.Bukankah
itu akan mencoreng KPK? bukankah
KPK jadi dilema untuk menegakkan
hukum terhadap bersangkutan karena itu
menteri yang direkomendasi?
Jika KPK punya bukti seharusnya
calon-calon menteri bermasalah itu
segera ditangkap dan tidak membiarkan
jadi asumsi publik semata. KPK, tambah
Chairul, dengan begitu melanggar asas
praduga tak bersalah. Chairul juga
menyoroti pernyataan Ketua KPK,
Abraham Samad terkait calon-calon
menteri yang bermasalah. Abraham
bilang jika nama-nama itu dipaksakan
jadi menteri maka kemungkinan tidak
bertugas lama karena ditangkap KPK.
Tujuan Jokowi membuat kabinet
yang bersih itu bagus. Semua pihak
pasti mendukungnya. Namun, cara
untuk membuat kabinet yang bersih juga
harus diperhatikan. Selain itu, argumen
bahwa Jokowi takut nanti ada menteri
yang ditangkap KPK seperti tiga menteri
di era SBY juga tidak menjamin nanti
menteri-menterinya tidak akan terlibat
kasus dan ditangkap KPK.
Seperti kita ketahui, banyak dari kasus
korupsi yang terjadi pelanggarannya
adalah pelanggaran kewenangan.
Artinya, tidak benar-benar ada uang
negara yang diambil.
n Wahyudi

13

NASIONAL

Rivalitas KMP vs KIH

Mencair di Injury Time

Kedatangan Prabowo menyambangi Presiden terpilih


membawa perubahan kontelasi politik secara menyeluruh.
Efek domino secara politikpun terlihat. Situasi ini
diharapkan mampu mengademkan atmosfir politik.

ivalitas Jokowi dan Prabowo


Subianto mencair menjelang
injury time pelantikan Presiden
RI. Menurunnya tensi politik di tanah
air menurut sejumlah pengamat karena
Jokowi mampu meninggalkan kebiasaan
politik Megawati yang dikabarkan kerap
tak bersahabat dengan lawan politik.
Perseteruan di internal Partai Golkar
juga berangsur kondusif, disebutkan
pengamat lantaran Jokowi berhasil
memegang kepala gerbong KMP,
yakni Prabowo sehingga membawa
perubahan kontelasi politik secara
menyeluruh.
Pertemuan Presiden terpilih, Joko
Widodo dengan rivalnya Prabowo
Subianto semestinya ditiru oleh Ketua
Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Megawati selama ini terlihat kurang
cakap dalam membangun komunikasi
politik.
Lantas, apakah isu penggagalan
pemerintahan Presiden Jokowi oleh KMP
bisa terbantahkan dengan konstelasi
politik yang saat ini diprediksi bakal
berlangsung kondusif. Parameternya,

Prabowo secara gentle hadir dalam


pelantikan. Ada yang meragukan,
bahwa ini akal-akalan politik Prabowo
yang dinilai banyak kalangan bahwa
paska pilpres tetap akan melawan
Presiden terpilih supaya mendapat
respon positif dari masyarakat.
Berubahnya konstelasi politik paska
bertemunya Jokowi dan Prabowo bisa
jadi berindikasi benar. Terkesan, ia akan
mengakomodir gerbong KMP. Akhirnya
efek domino secara politik terlihat.
Karena tak lama berselang, Aburizal
Bakrie alias Ical bertandang ke Wakil
Presiden Jusuf Kala (JK), itupun signal
bahwa perseteruan di internal partai
berlambang pohon beringin mulai
adem, kembali disebutkan pengamat
jika hal ini lantaran Jokowi berhasil
memegang kepala gerbong KMP.
Sebelumnya, paska pilpres
berlangsung, salah satu kubu Golkar
sempat menyerukan Musyawarah
Nasional Luar Biasa (Munaslub) .
Dalam pertemuan tersebut, JK dan Ical
menyatakan bahwa tidak membahas
menteri yang akan diplot dari Golkar.

Wakil Presiden Jusuf Kala bersama Aburizal Bakrie dan Suryo Paloh

14

Pengamat: Biasanya Peralihan


Kekuasaan Berjalan Tegang
Pakar politik dan militer kawakan,
Salim Said mengatakan, beberapa
peristiwa peralihan kekuasaan di negeri
ini biasanya selalu terjadi dalam suasana
ketegangan. Dari Bung Karno (Presiden
Soekarno) ke Pak Harto (Presiden
Soeharto) juga tegang, bahkan butuh
dua tahun, ucapnya.
Salim kemudian menguraikan bahwa
setelah era Soeharto, memasuki era
reformasi peralihan kekuasaan juga masih
diwarnai ketegangan politik. Bahkan saat
peralihan dari Presiden ke-5 RI Megawati
ke Presiden ke-6 Susilo Bambang
Yudhoyono terjadi ketegangan hubungan
di antara keduanya. Saya terharu, dan
berharap bangsa ini bersyukur kepada
Tuhan karena tidak banyak bangsa di
dunia bisa seperti ini, kata Salim.

Megawati Soekarnoputri

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

NASIONAL

Sementara pengamat politik


Universitas Indonesia (UI), Cecep
Hidayat, mengatakan pertemuan antara
Presiden terpilih Joko Widodo alias
Jokowi dan Prabowo mengindikasikan
bahwa tensi politik yang sebelumnya
meninggi tersebut mereda.
Karena belakangan ada kekhawatiran
Jokowi bakal dijegal, lalu juga karena
parlemen dikuasai KMP. Yang pasti,
pemerintahan kedepan dikhawatirkan
penuh trik politik untuk menyandera
kebijakan pemerintah. Maka langkah
itu baik saat yang muda mendatangi
seniornya. Ia menambahkan bahasa
tubuh yang ditunjukan oleh Prabowo
dan Jokowi juga berlangsung hangat di
hadapan rakyat. Salah satunya yakni saat
Prabowo salam hormat kepada Jokowi.
Bagusnya saat salam hormat militer
itu, Jokowi menunduk. Prabowo hormat
kepada yang muda, lalu Jokowi hormat
kepada seniornya. Ini memberikan bingkai
serta harapan positif bagi rakyat. Belum
lagi pasar yang memberikan efek positif,
jelasnya.
Cecep meyakini tensi politik makin
menurun tak hanya sekadar di awalawal pemerintahan Jokowi-JK. Cecep
menilai jika harus menunggu Megawati
Soekarnoputri untuk ikut serta dalam
pertemuan tersebut, akan semakin lama
untuk membuka ruang komunikasi. Belum
lagi jika harus mengajak elite KIH ikut
serta, apalagi waktu itu, pelantikan sudah
didepan mata.
Jokowi cukup cerdik melihat situasi
politik, menampilkan sosok yang lugu
tetapi paham situasi politik. Menunggu
Mega atau KIH kan akan susah. Jokowi
tampilkan yang luwes saja, tandasnya.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Sementara dinyatakan Idil Akbar,


pengamat politik nasional, Megawati
memiliki hubungan tidak harmonis dengan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY). Megawati juga tidak harmonis
dengan Prabowo sejak perjanjian batu
tulis yang disepakati keduanya untuk
mengusung mantan Danjen Kopassus itu
kandas karena PDIP memilih mengusung
Jokowi.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo
memang dapat dinilai sebagai usaha
penting membangun rekonsiliasi nasional.
Pertemuan ini memberi pencerahan
bagi pembangunan demokrasi yang
lebih kondusif dan menurunkan tensi
politik. Semestinya, rekonsiliasi ini
terjadi tak hanya pada mereka berdua,
namun seluruh tokoh nasional termasuk
Megawati dan Prabowo, kata Idil Akbar.
Menurut Idil, tak heran sikap Megawati
yang hingga saat ini terkesan tidak
membuka diri menuai pertanyaan berbagai
pihak. Sedianya Megawati bisa meniru
Jokowi, karena yang dilakukan mantan
Wali Kota Surakarta itu memberikan
efek positif bukan hanya untuk Koalisi
Indonesia Hebat (KIH) tetapi juga bagi
dinamika politik nasional.
Penting bagi Megawati untuk
membuka diri untuk dialog dengan tokoh
nasional lainnya agar rakyat bisa melihat
dan merasa tenang akan masa depan
demokrasi Indonesia yang lebih kondusif,
terangnya.
Idil menambahkan, tak penting siapa
yang memulai pertemuan, baik Megawati,
Prabowo atau SBY seharusnya bisa
bersama-sama mengenyampingkan ego
masing-masing dan bisa menunjukkan
kenegarawanannya. Apalagi, sebagai
tokoh bangsa, mereka harus berpikir
untuk kepentingan rakyat. Ajakan
bisa dari siapa pun namun terpenting
adalah masing-masing mampu menjaga
komitmen dan konsekuensi untuk
membangun komunikasi yang positif
dan konstruktif, pungkas pengamat dari
Universitas Padjajaran ini.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri juga mengapresiasi
kedatangan Prabowo Subianto dan
Hatta Rajasa dalam pelantikan Joko
Widodo dan Jusuf Kalla di Gedung MPR.
Mantan calon presiden dan wakil presiden
Prabowo dan Hatta datang bersama
petinggi Koalisi Merah Putih seperti
Ketua Umum DPP Golkar Aburizal
Bakrie dan Presiden Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Anis Matta. Menurut
saya sebagai suatu keluarga bangsa
tentunya harus demikian, kata Megawati

kepada wartawan di Gedung MPR/DPR,


Jakarta.
Megawati mengatakan dalam
proses pemilihan umum akan diakhiri
dengan terpilih seorang presiden. Jadi
tentunya kedewasaan ini yang dilanjutkan
kemudian hari, katanya.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan
Maharani melihat kedatangan Prabowo
bentuk dukungan kepada Pemerintahan
Jokowi. Pak Prabowo akan mengkritisi
dan semangat dalam membangun ke
depan, ujar Puan.
Dalam prosesi pelantikan, Zulkifli
Hasan, Ketua Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR-RI) awalnya menyebut
nama Presiden SBY kemudian Presiden
terpilih Jokowi. Keduanya mendapatkan
tepuk tangan dari anggota MPR yang
hadir dan undangan. Kemudian Ketua
MPR menyebut nama Wapres Boediono
dan Wapres terpilih Jusuf Kalla.
Saat menyapa para tamu undangan,
Zulkifli menyapa para mantan Presiden
dan Wakil Presiden dimulai dari BJ
Habibie, Megawati, istri mendiang Gus
Dur, Sinta Nuriyah, kemudian Wapres Try
Sutrisno dan terakhir Hamzah Haz.
Tak lupa, ucapan terima kasih khusus
kami sampaikan kepada Bapak Prabowo
Subianto dan Bapak Hatta Rajasa, ucap
Zulkifli yang disambut gemuruh tepuk
tangan para hadirin.
Prabowo yang duduk di belakang
Sultan Brunei Hassanal Bolkiah berdiri
dan menjura dengan menundukkan
badannya. Zulkifli pun kemudian
menyapa para tamu undangan dari
negara sahabat seperti PM Malaysia
Najib Razak, PM Singapura Lee Hsien
Loong, Presiden Timor Leste Taur Matan
Ruak, PM Australia Tony Abbott, Menlu AS
John Kerry, dan sejumlah utusan negara
sahabat lainnya.
Prabowo tiba di gedung DPR sekitar
pukul 09.00 WIB menaiki kendaraan sport
utility vehicle pribadinya yang berwarna
putih. Prabowo yang mengenakan jas
berwarna abu-abu dan dasi berwarna
merah langsung naik ke ruang pimpinan
DPR.
Muzani menuturkan, kehadiran
Prabowo karena untuk memenuhi
undangan yang telah diberikan oleh
Ketua MPR. Menurutnya, Prabowo hadir
dalam pelantikan Jokowi-JK karena taat
pada peraturan. Prabowo hadir karena
menghormati konstitusi. Sebab ini upacara
kenegaraan, tuturnya. Namun, inilah bukti
konsistensi dari seorang pemimpin. Yang
meletakkan kepentingan bangsa di atas
segala-galanya, ucapnya. n
15

POLITIK

Politik Airin Blunder Karena TCW

Airin Rachmi Diany

Lingkaran orang dalam Airin yang banyak terlibat kasus


korupsi membuat ia bakal berat jika ingin menjadi Tangsel
1 kembali di pemilihan mendatang lewat pilkada secara
langsung. Namun jika secara langsung, Airin masih punya
peluang jadi Walikota Tangsel

abatan yang dipegang Airin


Rachmy Diani sebagai Walikota
dan Ketua DPD II Partai Golkar,
Kota Tangerang Selatan (Tangsel),
diprediksi bukan modal politik mulus
menjelang Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) di Tangsel. Hal itu malah jadi
blunder karena TCW alias Wawan yang
notabene suami Airin identik dengan
kasus korupsi di Tangsel. Kemudian jika
Perpu Pilkada berjalan, Airin pun bakal
nganggur tidak sebagai calon bertahan.
Artinya akan ada kekosongan kursi
jabatan Walikota di Pemkot Tangsel
karena masa jabatan Airin habis pada
April 2016. Pasalnya, jika mengacu
kepada Peraturan Pengganti Undangundang (Perppu) Pilkada yang diterbitkan
oleh Pemerintah Pusat beberapa
waktu lalu, kepala daerah yang masa
jabatannya habis pada tahun 2016, akan
mengikuti Pilkada secara serentak pada
tahun 2018. Otomatis kekuatan seorang
incumbent atau petahana akan berkurang
drastis, kecuali jika Walikota berparas ayu
ini menempatkan Plt Walikota.
16

Meskipun Perpu tersebut diprediksi


menjadi argumen keras karena DPRRI belum tentu menerima begitu saja untuk
disyahkan. Tetapi dengan mencairnya
rivalitas kubu Koalisi Indonesia Hebat dan
gerbong Koalisi Merah Putih bisa jadi dapat

diketuk palu untuk disyahkan. Kemudian


siapa yang akan meraup keuntungan politik
jika konstelasi politik sudah seperti ini?
Keinginan Airin supaya melenggang
kembali menjadi walikota sejatinya tersirat
saat ia maju sebagai calon Ketua DPD II
Partai Golkar di Tangerang Selatan. Dan
bersamaan itu pula ketika Undang-undang
tentang jabatan rangkap sebagai pimpinan
partai dan kepala daerah diperbolehkan
oleh pemerintah.
Menurut sejumlah kalangan, Airin
langsung menangkap peluang tersebut.
Meskipun ketika dikonfirmasi ia tidak
merespon dan kerap berdalih. Dirinya
hanya mengatakan, tak ingin berpikir
pencalonan terlebih dahulu. Baginya,
yang terpenting adalah menyelesaikan
pekerjaan yang diamanatkan rakyat
Tangsel. Saya terus fokus bekerja dan
bekerja untuk masyarakat, ujarnya.
Aru Wijayanto, Koordinator LSM
TangerangPublic Transparency Watch
(TRUTH), terkait langkah Airin menjadi
Ketua DPD II Golkar, Kota Tangerang
Selatan, supaya bisa melenggang
menjadi Walikota periode selanjutnya
beranggapan, bahwa kemungkinan itu
memang ada, meski bisa saja hal itu
sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak
yang bakal diuntungkan bila Airin kembali
mencalonkan diri sebagai Walikota. Saya
kira apa pun mekanisme pilkada nanti,
apakah langsung atau tidak langsung,
pendapat saya sama saja, ucapnya.
Katakanlah pilkada dilakukan melalui
DPRD. Apakah kita yakin hanya Airin yang

Aru Wijayanto

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

POLITIK
ngebet menjadi Walikota dari Golkar?
Bisa saja ada sosok lain dari internal
Golkar yang juga berminat maju dan
akan menghembuskan isu korupsi untuk
menggagalkan rekomendasi partai untuk
Airin. Tapi, andai Airin tetap dimajukan oleh
Golkar, saya kira itu sebuah investasi buruk
bagi masa depan partai berlambang pohon
beringin. Sebab masyarakat akan menilai
bahwa Golkar kembali terbukti sebagai
partai yang tidak memiliki komitmen dalam
pemberantasan korupsi, ujarnya.
Sejatinya, kata Aru, ada satu
pertanyaan penting terkait dengan
wacana apakah Airin bakal maju atau
tidak dalam pilkada mendatang, yaitu,
apakah kita semua yakin kalau Airin dapat
menyelesaikan masa kerjanya hingga
menjelang pilkada Tangsel tidak terseret
dugaan kasus korupsi di Tangsel yang
sudah kian merebak?
Kasus korupsi di Tangsel terjadi secara
sistematis, hingga besar kemungkinan
melibatkan kepala daerah sebagai bagian
dari rangkaian korupsi yg dimaksud.
Saya sendiri sebenarnya tidak yakin
kalau naiknya Airin menjadi Ketua DPD
II Golkar Kota Tangerang Selatan karena
keinginannya sendiri untuk maju kembali
sebagai Walikota Tangsel periode ke dua,
kata Aru meyakinkan.
Menurut Aru, orang-orang di
sekelilingnya yang telah diuntungkan
karena keberadaan Airin sebagai Walikota,
dan tentunya mereka sangat berhasrat
agar Airin tetap bertahan menjadi orang
nomor satu di Tangsel. Sebab kalau
dilihat dari berbagai perspektif, Airin saat
ini nyaris tidak punya nilai jual lagi untuk
maju kembali sebagai kepala daerah.
Pemicunya tentu sejumlah kasus korupsi
yang telah dilakukan suaminya (TB
Chaery Wardana) dan kakak iparnya (Atut
Chosiyah), yang keduanya sudah didakwa
pengadilan tipikor dan sedang menjalani
hukuman penjara.
Coba bayangkan, bagaimana caranya
ia (Airin, red) bisa menjelaskan kepada
publik Tangsel bahwa suaminya telah
terjerat banyak kasus dugaan korupsi di
kota yang ia pimpin sendiri, mulai dari
kasus penyuapan Ketua MK, TPPU,
kasus Alkes Banten, maupun kasus Alkes
Tangsel, yang semuanya ditangani KPK.
Belum lagi dengan kasus terbaru,
yakni dugaan korupsi pembebasan lahan
Puskesmas di Tangsel yang ditangani
Kejagung RI, dan telah menahan Kepala
Dinas Kesehatan Tangsel, kata pria
yang tercatat sebagai pendiri sekolah anti
korupsi ini menerangkan.
Artinya, dengan kondisi demikian, ia
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Deddy Ramanta

sendiri sebenarnya sudah cukup repot


memikirkan bagaimana agar dirinya,
sebagai kepala daerah, juga tidak ikut
terseret dalam pusaran kasus korupsi
tersebut. Sebab banyak kalangan
menduga, termasuk kami para penggiat
gerakan antikorupsi (TRUTH, ICW, dan
MATA Banten), besar kemungkinan
Airin Rachmy Diany memiliki hubungan
kausalitas dengan sejumlah kasus korupsi
yang terjadi Tangsel, terutama yang
melibatkan suaminya, paparnya.
Kemudian, dengan konstelasi seperti
ini, maka hal ini sangat menguntungkan
bagi calon lain, lantaran posisi Airin saat
ini sangat lemah dan rentan terseret
kasus korupsi di lingkungan kerjanya.
Toh kita tahu, pihak yang telah menjadi
tersangka dan terdakwa korupsi di Tangsel
dan Banten adalah sebuah jejaring yang
mengerucut pada satu kelompok, yakni
keluarga Atut Chosiyah beserta koleganya.
Kondisi ini jelas akan menguntungkan
kompetitor atau lawan politiknya dalam
Pilkada Tangsel mendatang bila Airin akan
maju kembali untuk periode ke-2. Ini terjadi
bila mekanisme pemilihan kepala daerah
berubah dari pemilihan langsung menjadi
pemilihan tidak langsung, tandas Aru
Wijayanto.
Plus minus Airin di Pilkada Tangsel
Jika Airin Rachmi Diany kembali maju
sebagai walikota untuk untuk periode
kedua, dari informasi yang dihimpun
ia mendapat poin plus minus. Menurut
Direktur Sekolah Demokrasi Deddy
Ramanta, ada beberapa alasan yang
mendasari mengapa Airin memiliki peluang
lebih besar terpilih menjadi Walikota untuk
kedua kalinya bila mekanisme pilkada

dipilih lewat DPRD.


Pertama, mengontrol 50 suara anggota
DPRD jauh lebih mudah ketimbang
mengorganisasi satu juta suara lebih
rakyat Tangsel. Kedua, jabatan Airin
sebagai ketua DPD Partai Golkar Tangsel
yang memiliki sembilan kursi DPRD Kota
Tangsel membuat ia mudah berkomunikasi
dengan fraksi partai lain.
Kedua analisis itu yang membuat
langkah Airin menjadi Walikota lebih
mudah bila mekanisme dipilih tidak
langsung ketimbang langsung, ujarnya.
Deddy menilai, bila nanti RUU Pilkada
disahkan dan keputusannya mekanisme
pemilu melalui anggota DPRD, tentu sangat
menguntungkan Airin. Ia juga melihat ada
beberapa faktor yang mendasari mengapa
langkah Airin akan terjal bertarung menjadi
Walikota Tangsel jika mekanisme pilkada
tetap dipilih langsung oleh rakyat. Pertama,
pada bidang kesehatan. Di mana semasa
menjadi Walikota publik melihat bidang
ini paling banyak kasus korupsinya. Ini
bisa terlihat dari beberapa pejabat Dinkes
Tangsel yang tersandung korupsi. Padahal,
persoalan kesehatan paling digemborgemborkan Airin sewaktu kampanye lalu.
Kedua, lanjutnya, persoalan
infrastruktur jalan. Warga melihat tidak ada
yang siginifikan dari pembangunan jalan
di Kota Tangsel. Bahkan, ada beberapa
ruas jalan yang tidak kunjung bagus,
meski sudah berulang kali diperbaiki.
Ini menimbulkan ketidakpuasan publik
terhadap kinerja Airin. Kemudian,
persoalan sampah yang juga tidak kunjung
bisa diatasi, masalah itu menjadi skala
prioritas Airin saat kampanye tahun 2011
lalu.
n Wahyudi

17

HUKUM

Basrief Arief Pamit


di Rakernas Kejaksaan
Jaksa Agung Republik Indonesia, Basrief Arief menutup
secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan
RI di Badiklat, Jakarta Selatan.

eskipun Rakernas dilaksanakan


dalam waktu relatif singkat,
namun seluruh daya, upaya,
tenaga serta pikiran benar-benar difokuskan
sebagai wujud sense of belongings untuk
institusi Kejaksaan yang kita cintai, ujar
Basrief Arief saat menutup acara Rakernas,
pada Jumat, 10 Oktober 2014 lalu, di
Jakarta.
Basrief juga mengingatkan agar segala
permasalahan yang mengemuka dalam
Rakernas, menuntut untuk dilakukan
perubahan dan bukan sekedar kata-kata
yang dirumuskan dalam rekomendasi.
Ini sangat sejalan dengan pelaksanaan
reformasi birokrasi yang sedang dilakukan
yang terkait dengan perubahan pola pikir,
budaya dan perilaku, ujarnya.
Dalam acara yang berlangsung selama
empat hari tersebut, para petinggi Kejaksaan
Agung RI memberikan pengarahan kepada
seluruh Kejati, Aspidum, Aspidsus dan
Asintel di seluruh Indonesia. Para petinggi
Kejaksaan tersebut diantaranya Jaksa
Agung, Basrief Arief; Wakil Jaksa Agung,

18

D. Andhi Nirwanto; Jaksa Agung Muda


Pembinaan, Bambang Waluyo; Jaksa
Agung Muda Intelijen, Arminsyah; Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Umum, A.K
Basuni Masyarif dan pengarahan diakhiri
oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus,
Widyopramono.
Pembukaan rakernas
Sebelumnya, Basrief Arief yang
langsung membuka secara resmi Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan RI di
Badiklat tersebut, pada Selasa, 7 Oktober
2014 lalu.Rakernas kali tahun ini bertema,
Melalui Rapat Kerja Nasional Tahun 2014
Kita Aktualisasikan Jati Diri Kejaksaan
Sebagai Institusi Penegak Hukum Yang
Modern, Dapat Dipercaya, Disegani Dan
Bermartabat.
Tema tersebut sejalan dengan
keinginan kita bersama dalam mewujudkan
Kejaksaan sebagai organisasi modern,
ujar Basrief. Lebih lanjut, mantan
JamIntel ini menjelaskan, rapat kerja kali
ini menjadi momentum yang strategis

dalam menghadapi hambatan, tantangan


dalam mencapai rencana kerja yang
telah ditetapkan. Untuk itu ia sangat
mengharapkan Rakernas Kejaksaan tahun
2014 benar-benar menggambarkan hasil
dari upaya pemetaan dan pengidentifikasian
permasalahan, baik yang sedang maupun
yang akan kita hadapi.
Saya juga berharap Rapat Kerja kali ini
dapat menghasilkan rumusan yang dapat
dijadikan acuan dalam menyusun rencana
strategis lima tahun kedepan yaitu Renstra
tahun 2015 2019. Oleh karenanya,
agar kegiatan ini menghasilkan rumusan
program kerja yang konkret, terukur, dan
aplikatif, hendaknya mekanisme yanmg
ditentukan dalam rapat ini benar benar
disusun dalam perspektif kebersamaan dan
semangat membangun Kejaksaan secara
bersama-sama, katanya.
Basrief juga menyampaikan bahwa
tahun ini merupakan tahun terakhir dalam
jabatannya sebagai Jaksa Agung dalam
Kabinet Indonesia Bersatu II. Walau
sudah banyak capaian yang telah diraih,
namun dirasa masih kurang untuk merebut
kembali kepercayaan masyarakat. Oleh
karena itu ia berharap kejaksaan akan
kembali menemukan kejayaannya, menjadi
parameter keberhasilan penegakan hukum
di tanah air.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada saudarasaudara sekalian yang dengan penuh
dedikasi, loyalitas, profesionalitas dan
integritas telah mengantarkan kejaksaan
mencapai berbagai capaian untuk
keberhasilan kita bersama,tandasnya.
n Amri Siregar/Acym

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM

Kejari Jaktim Dua Kali Juara


Kejaksaan Negeri Jakarta
Timur, yang dinahkodai
oleh Jhony Manurung SH.,
kembali mendapat juara.

alaupun tahun ini hanya mendapat


peringkat ketiga, dari tahun 2013
lalu mendapat peringkat pertama,
menurut Jhony, dirinya merasa puas.
Karena keberhasilan ini tak lepas dari kerja
keras anggotanya, terutama Kepala Seksi
Pidana Khusus, Silvia Desty Rosalina dan
Kepala Seksi Intelijen, Asep Sontani.
Terkait turunya peringkat tersebut,
Silvia Desty Rosalina menyatakan jika
kategori juara berdasarkan kualitas dan
kuantitas..Kalau kita kerja aja deh. Kita
bekerja dengan benar untuk melakukan
pemberantasan korupsi. Dalam penyidikan
itu, kita kerja dengan benar, ikhlas,
kerjasama dari tim, tetap konsisten dan
Alhamdulillah kita masih bisa masuk
tiga besar di seluruh Indonesia, ujarnya
tersenyum.
Pada tahun 2014 ini, Kejaksaan Negeri
Jakarta Timur sedang melakukan 11
penyidikan kasus korupsi. Dan ada 20
kasus yang saat ini sedang dalam proses
penuntutan di persidangan termasuk
juga sudah ada yang dijatuhkan vonis.
Sementara yang sudah dieksekusi ada
sembilan perkara. Kita juga berhasil
menyelamatkan uang negara sekitar Rp
1,7 miliar, kata Silvi kepada Tiro, Selasa
14 Oktober 2014 lalu di ruang kerjanya.
Seperti diketahui, tahun lalu kasus yang
menonjol di Kejaksaan Negeri Jakarta

Kepala Seksi Pidana Khusus, Silvia Desty Rosalina

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Jhony Manurung SH (paling kanan) bersama Kasubagbin dan Kasipidum

Timur adalah kasus Lurah dan Camat.


Saat ini, kasus di Suku Dinas (Sudin)
Pertanian dan Kehutanan. Menurut Silvi,
kasus tersebut menyangkut masalah hutan
kota dan sawah abadi. Kalau di Jakarta
itukan banjir, tentunya program-program
seperti itu bagus untuk penyerapan air dan
lingkungan. Tapi ternyata kok ada korupsi
di situ, ujarnya.
Menurut jaksa yang murah senyum
itu,kasus dugaan korupsi pembangunan
Hutan Kota di Ujung Menteng, Cakung,
Jakarta Timur ini, untuk anggaran tahun
2012, dengan nilai proyek kurang lebih Rp
10,9 miliar. Penghitungan kami selaku
penyidik, ada kerugian Negara dalam
kasus ini sekitar Rp 2,3 miliar, ungkapnya.
Dan untuk kasus sawah abadi, dengan nilai
proyeknya sekitar Rp 7 miliar ini, menurut

Silvi diduga terjadi juga kasus korupsi


dengan kerugian negara sekitar Rp 1 miliar.
Proyek tersebut dua-duanya dari Sudin
Pertanian dan Kehutanan dari anggaran
tahun 2012 APBD DKI Jakarta, jelasnya.
Dalam kasus hutan kota ini, kata
Silvi, pihaknya sudah menetapkan tiga
orang menjadi tersangka. Yakni, Inisial
DJA dari rekanan, Kepala Suku Dinas
Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur,
Bambang Wisanggeni dan tersangka
lainya dari konsultan pengawas. Saat
ini sudah kami lakukan pemanggilan,
Cuma belum kami lakukan penahanan,
katanya. Sedangkan untuk kasus sawah
abadi, menurut Silvi juga sudah ada
tersangkanya. Ada beberapa tersangka,
misalnya KPA merangkap PPK, kemudian
dari rekanan dan konsultan pengawasnya,
imbuhnya.
Dalam kasus ini, para tersangka akan
dijerat Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 juncto
Pasal 55 ayat 1 Undang Undang Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Ancamannya kurungan
penjara maksimal 20 tahun.
Terkait keberhasilan ini, seharusnya
pemimpin di Kejaksaan Agung memberikan
promosi kepada jaksa-jaksa yang telah
berhasil ini. Apalagi telah dua kali
berperestasi, karena prestasi tersebut, bisa
tercapai berkat kerja keras, keberanian dan
keuletannya dalam mengungkap kasuskasus korupsi. Jadi harus difikirkan juga,
untuk kesejahraan para jaksa tersebut.
n Amri Siregar/Acym

19

HUKUM

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Mengoptimalkan Seluruh
Bidang Kerja

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Teguh SH. MH.

Hampir semua bidang kerja Kejari Jaksel tahun ini


mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tentu
hal ini tak terlepas dari kebersamaan kerja antara pimpinan
dan seluruh bidang terkait. Seperti apa paparan jelasnya ?

udah banyak prestasi yang


berhasil ditorehkan Kejaksaan
Negeri yang terletak di selatan
Jakarta ini. Namun tak banyak orang
mengetahui seperti apa dan bagaimana
kinerja di dalamnya. Seperti dibeberkan
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari)
Jakarta Selatan, Teguh SH. MH., sejak
awal ia menjabat, sudah ada tekad
untuk menjalankan program kerja
bersama antara Kajari yang didukung
oleh para kepala seksi bersama seluruh
staf. Pengoptimalan seluruh bidang
merupakan inti program kerja yang
20

dijalankan. Adanya optimalisasi kinerja


masing-masing bidang seluruhnya,
tanpa kecuali. Baik dari pidana khusus,
(pidsus), pidana umum (pidum),
intelegen, perdata dan tata usaha negara
(datun) dan pembinaan, paparmya.
Teguh selalu berupaya agar setiap
tahun kinerja yang dicapai oleh lembaga
yang dipimpinnya selalu mengalami
peningkatan. Pada akhir september
lalu, pernah dilakukan evaluasi. Kami
melihat ada beberapa peningkatan
kinerja, ujarnya kepada Tiro, Senin 13
Oktober 2014 lalu.

Lebih lanjut Teguh memberikan


contoh misalnya di bidang datum.
Pada tahun lalu hanya ada 8 kerjasama
(MoU) dan menerima Surat Kuasa
Khusus (SKK) sebanyak 771. Jumlah
itu, sekarang mencapai peningkatan
hingga 18 MoU dan 3.051 SKK
yang terdiri dari 2.078 SKK masalah
perusahaan wajib belum daftar (PWDB)
dan 973 SKK masalah piutang iuran
wajib kepesertaan kepada BPJS
ketenagakerjaan.
Kemudian mengenai pemulihan
keuangan negara, menurut Teguh, telah
berhasil dilakukan hingga mencapai nilai
sebanyak Rp 41.266.000.038. Jumlah
ini terdiri dari 2 jenis permasalahan,
yaitu masalah piutang iuran wajib yang
macet, sebanyak 973 SKK. Sedangkan
permasalahan perusahaan wajib belum
daftar (PWBD) sebanyak 2.078 SKK.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM
Setelah dilakukan negosiasi,
hasilnya telah berhasil sebanyak 217
perusahaan mendaftar menjadi peserta
BPJS ketenagakerjaan dengan total
tenaga kerja 1.518 orang yang telah
membayar iuran kepersertaan kepada
BPJS.
Selain itu perkara litigasi, menurut
Teguh, Kasi Datun Kejari Selatan
berhasil mencatatkan sebanyak 8
perkara. Tercatat juga permohonan
pendampingan sebanyak dua, yaitu
permohonan pendampingan hukum
pelaksanaan kegiatan di sekretaris
kota Jakarta Selatan, dan permohonan
pendapat hukum dari Lurah Grogol
Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama.
Kepala Seksi Perdata dan Tata
Usaha Negara (Kasi Datun), Suwanto
SH. MH., menyatakan jika Kasi Datun
Kejari Selatan telah melampaui target
yang telah ditetapkan Kejagung yaitu
anggaran disediakan atau ditargetkan
hanya 2 perkara litigasi dan 2 non
litigasi. Sementara perkara litigasi
yang ditangani saat ini mencapai 8
perkara dan non litigasi mencapai 3.51
SKK. Sementara pengembalian uang
negara menurut Suwanto mencapai
Rp 21.266.000.000 sampai akhir
September 2014.
Kendati demikian menurut Teguh,
ada peningkatan yang sangat signifikan
dibandingkan dengan tahun yang lalu.
Jadi prinsip kerja kami, bagaimana
supaya bidang-bidang ini lebih
optimal dalam menjalankan tugasnya
dibandingan dengan tahun yang lalu.
Begitu juga seluruh bidang seperti

pidsus, pidum, intelijen dan lainnya,


urai Teguh.
Untuk Pidsus, menurut Kepala
Seksi Tindak Pidana Khusus, Safrianto
Zuriat Putra SH. MH., pada 2014 ini
kinerja yang berhasil dicapai antara
lain, pada penyidikan ada 8 kasus,
dan sudah ditetapkan tersangka
semuanya ada 8 orang. Kemudian
yang sudah dilimpahkan ke penuntutan
ada 4, dari total penuntutan sebanyak
14 kasus. Penyelamatan keuangan
negara sebesar Rp 8,3 miliar. Jumlah
ini berasal dari pembayaran uang
pengganti Rp 4,8 miliar. Sedangkan
dari uang pembayaran denda mencapai
Rp 2,1 miliar dan uang sitaan atau uang
rampasan sebesar Rp 1,4 miliar.
Sedangkan Kasi Pidana Umum,
Chandra Saptiaji SH., menyatakan telah
berhasil menghukum perkara narkotika
dengan menuntut Mohammad Syawal
Siregar bin Amirudin Siregar dengan
pidana penjara selama 20 tahun. Selain
itu Azhari alias Azboen Yusran alias Iyus
dengan pidana penjara seumur hidup.
Lebih lanjut Chandra menyatakan
saat ini pihaknya menangani beberapa
perkara lainnya seperti kasus perbuatan
cabul di Jakarta International School
(JIS) dengan tersangka Afrizal Styani
alias Icha dan kawan-kawan. Selain itu,
atas nama terdakwa Ferry Ludwankara
alias Ferry Setiawan CS, perkara 378
dan 372 KUHP dan Pasal 5 UU RI NO
8 tahun 2010 tentang pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang.
n Amri Siregar

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Teguh SH. MH. bersama Kasipidusus, Kasipidum dan Kasidatun

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

21

HUKUM
Safrianto Zuriat Putra SH. MH., Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus

Selamatkan Uang Negara Rp8,3 M

Safrianto Zuriat Putra SH. MH

Prestasi luar biasa juga dicapai oleh bidang pidana khusus


(pidsus). Tengok saja, pada 2014 kinerja yang berhasil
dicapai bidang pidsus berupa, penyidikan sebanyak 8
kasus yang semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka
sebanyak 8 orang.

ementara yang sudah dilimpahkan


ke penuntutan ada 4 kasus. Adapun
total penuntutan berjumlah 14, dan
penyelamatan keuangan negara sebesar
Rp 8,3 miliar. Jumlah ini berasal dari
pembayaran uang pengganti Rp 4,8 miliar,
darii uang pembayaran denda Rp 2,1 miliar
dan dari uang sitaan atau uang rampasan
sebesar Rp 1,4 miliar.
Menurut pria tampan kelahiran TeunomAceh pada 3 September 1977 ini, kasus
yang paling berkesan yang ia tangani
adalah kasus Susno Duadji. Berkesan
karena ia berhasil menarik uang negara
dari Purnawirawan Komisaris Jendral Polisi
tersebut sebesar Rp 4,2 miliar kala itu.
Nah dalam hal ini kasus terbaru
yang ditanganinnya, Safri berhasil
mengeksekusi Indar Atmanto yang terkait
kasus Indosat. Dalam kasus ini, Safri
langsung turun ke lapangan menyambangi
rumah terpidana Indar Atmanto, dan
berhasil mengelandangnya ke penjara dari
kantornya di Indosat. Sekarang kita sedang
mengupayakan penagihan uang pengganti
sebesar Rp 1,3 triliun dari Indosat yang
dibebankan kepada IM2 (Indosat Mega
Media red) .
22

Safri berkisah, waktu itu, Selasa 16


September 2014, tim jaksa eksekutor
terdiri dari 11 orang yang dipimpin langsung
olehnya, menyambangi gedung Indosat
di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Saat itu, terjadi negosiasi yang sangat
alot, sampai akhirnya kami dipertemukan
dengan Indar Atmanto oleh staf legal.
Pihak kami menyampaikan secara
baik-baik kepada, bahwasanya kedatangan
tim jaksa eksekutor itu untuk mengeksekusi
Indar. Kemudian kami mengajaknya ke
Kantor Kejaksaan Negeri, Jakarta Selatan.
Akhirnya ia ikut ke kantor, jelas Safri.
Sampai di Kejari Jaksel, Indar menerima
penjelasan tentang putusan perkaranya
sambil dipersiapkan kelengkapan
administrasinya. Setelah administrasi
beres, terpidana Indar Atmanto langsung
dieksekusi , dan dimasukan ke penjara, di
Lapas Sukamiskin, Bandung.
Uang pengganti
Terhadap pelaksanaan eksekusi uang
pengganti, pihaknya tetap akan melakukan
eksekusi. Dimana uang pengganti berupa
denda, uang pengganti dibebankan kepada
IM2. Isi putusan uang pengganti harus

dibayar oleh IM2 sebesar Rp 1,3 triliun.


Apabila dalam 1 bulan tidak membayar
uang pengganti, sudah putusan inkrah atau
mempunyai kekuatan hukum tetap, maka
PT Indosat Mega Media (IM2) disita oleh
jaksa, dan dilelang untuk membayar uang
pengganti tersebut,
Menurut pria muda yang pernah
menjalani pendidikan dan pelatihan
penanganan perkara tindak pidana cyber
(cyber crime ) pada tahun 2010 lalu
ini, pihaknya tidak boleh serta merta
melakukan tindakan. Harus terlebih
dahulu dibicarakan dan dikomunikasikan
dengan pihak Indosat. Dalam hal ini kita
sudah berbicara dengan expert legal stock
holder Indosat, ujarnya.
Dari hasil pembicaraan tersebut,
intinya mereka meminta waktu untuk
membicarakan hal tersebut pada tingkat
jajaran direksi. Pada prinsipnya mereka
beriktikad akan membayar uang pengganti
yang merupakan kerugian keuangan
negara, ujar Safri yang juga pernah belajar
pendidikan dan pelatihan Penanganan
Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia
pada tahun 2013, ini.
Jadi intinya pihak kejaksaan
menyampakan kepada mereka,
bahwasanya atas putusan MA ini, IM2
dibebankan dan diwajibkan membayar
uang pengganti sebesar Rp 1,3 triliun.
Adapun jangka waktunya adalah setelah
1 bulan dari inkrah. Atas dasar itulah
pihak kejaksaan duduk bersama dengan
expert legal stock holder Indosat , yang
kemudian menyanggupi beritikad baik akan
membayar.
Tapi expert legal stock holder Indosat
tidak bisa memastikan apakah membayar
sekaligus atau mencicil karena akan
dibicarakan di jajaran direksi. Setelah
ada kesimpulan dari jajaran direksi, pihak
mereka akan menyurati kami, ujar Safri
menjelaskan.
Lebih lanjut mantan Kasi Penuntutan
pada Aspidsus Kejati Riau tahun 2012 ini
menyatakan hasil keinginan dari Indosat
itu akan disampaikan pada pimpinan.
Kita laporkan secara berjenjang sampai
ke Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda
Pidana Khusus (Jampidsus). Apabila
pimpinan di Kejaksaan Agung menyetujui,
baru dilaksanakan apa yang menjadi
keinginan dari pihak PT Indosat tersebut,
tandasnya.
n Amri Siregar

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

KORUPSI

Lagi-lagi Proyek PT PLN


Terindikasi Korupsi

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta M. Adi Toegarisman

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengutus tim penyidiknya


berangkat ke Bali. Untuk mengungkap kasus dugaan
korupsi pengadaan gardu induk di PT PLN Persero sebesar
Rp 1 Triliun.

ima orang tim penyidik Kejaksaan


Tinggi DKI Jakarta yang dipimpin
langsung oleh Asisten Intelijen
Firdaus Dewilmar berangkat ke Bali.
Keberangkatannya tersebut bukan untuk
berwisata ke pulau Dewata, seperti
orang-orang biasanya. Melainkan untuk
melihat secara langsung pembangunan
fisik gardu induk, yang terindikasi
korupsi.
Mereka berangkat untuk
menuntaskan penyidikan dugaan
korupsi pengadaan pelaksanaan
kegiatan pembangunan gardu induk,
pada unit induk pembangkit dan
jaringan Jawa Bali dan Nusa Tenggara
PT PLN Persero. Siang tadi, tim
penyidik perkara gardu induk berangkat
ke Bali. Tim yang berangkat sebanyak
lima orang, dipimpin langsung Asisten
Intelijen Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,
ujar Kepala Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta M. Adi Toegarisman Selasa,
21 Oktober 2014 di Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan usai acara Rakerda
Kejaksaan, se DKI Jakarta.
Lebih lanjut orang nomor satu
di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

mengungkapkan, ada dua pembanguan


gardu induk di wilayah Bali yang
berada di dua tempat diantaranya di
Sanur. Kita lihat riil pembangunan
fisiknya dalam rangka penyidian,
ungkapnya seraya menyatakan, untuk
di wilayah Nusa Tenggara, menurut
Adi proyek pembangunan Gardu Induk
ada yang belum terlaksana. Tidak jadi
kontraknya, tetapi itu terus kita teliti,
ujarnya.
Seperti diketahui, Kejaksaan Tinggi
(Kejati) DKI Jakarta dalam kasus ini
sudah menetapakan sembilan orang
tersangka. Para tersangka tersebut
diantaranya Yusuf Mirand selaku
General Manager IKITRING Jawa
Bali Nusa Tenggara Selaku Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK). Yusuf
menjadi tersangka berdasarkan Surat
Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan
Tinggi DKI Jakarta Nomor : Print913/0.1/Fd.1/06/2014, tanggal 19 Juni
2014 lalu.
Selain itu, Ferdinand Rambing
Dien selaku Direktur PT Hyfemerrindo
Yakin Mandiri, dalam hal ini ia sebagai
Penyedia Barang dan Jasa. Lalu Totot

Fregatanto selaku ketua merangkap


anggota Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan (PPHP) untuk Gardu Induk
Jatiluhur dan Jatirangon II. Dan Fauzan
Yunas selaku Manajer Unit Pelaksana
Kontruksi (UPK) Jaringan Jawa Bali
(JJB) IV Region Jawa Barat.
Sedangkan lima tersangka lainnya,
yakni, Syaifoel Arief selaku Manajer Unit
Pelaksana Kontruksi (UPK) Jaringan
Jawa Bali (JJB) IV Region DKI Jakarta
dan Banten. I Nyoman Sardjana selaku
Manajer Kontruksi dan Operasional
Ikitring Jawa Bali, Nusa Tenggara. Egon
selaku Dirut PT Arya Sada Perkasa,
dalam hal ini Egon yang menjadi
pelaksanaan untuk pembangunan
Gardu Induk New Sanur, Tanggul
Priamandaru. Dan Wiratmoko Setiadji
selaku Kuasa Direksi PT ABB Sakti
Industri yang melakukan pembangunan
untuk Gardu Induk Kadipaten, Cirebon,
Jawa Barat.
Nah, ke Sembilan orang tersangka
tersebut, akan dijerat dengan pasal
2, pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) huruf b
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
jo Undang-undng Nomor : 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Korupsi
Jo pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.
Untuk diketahui, kasus ini berawal
pada saat PT PLN (Persero) melakukan
kegiatan pembangunan sebanyak 21
(dua puluh satu) Gardu Induk, pada unit
pembangkit dan Jaringan Jawa Bali dan
Nusa Tenggara. Dananya bersumber
dari APBN sebesar Rp 1 Triliun lebih,
untuk anggaran tahun 2011 sampai
dengan 2013.
Nah, waktu pelaksanaan kontrak,
d i l a k u k a n p a d a D e s e m b e r 2 0 11
hingga Juni 2013. Dengan lingkup
pekerjan, pengadaan pemasangan dan
transfortasi pekerjaan elektromekanikal
serta pengadaan pemasangan dan
transfortasi pekerjaan sipil.
Ironisnya, pada saat pelaksanaan
penandatangan kontrak, kegiatan
pembangunan Gardu Induk tersebut,
masih menuai permasalahan
pembebasan tanah. Karena tanah
yang akan digunakankan tersebut
belum diselesaikan oleh Unit Induk
Pembangunan V Gandul. Kemudian,
setelah dilakukan pembayaran pencairan
uang muka pada termin pertama, ternyata
pelaksanaan pekerjaannya tidak sesuai
progress fisik yang dilaporkan, alias fiktif.
Misalnya untuk kegiatan pembangunan
gardu induk 150 KV Jati Rangon 2 dan
Jati Luhur sebesar Rp 36,5 milyar.
n Amri Siregar/Acym

23

HUKUM
Sumatera Persada Energi

Berdamai Dengan Kreditur

Setelah menjalani persidangan dan melalui


pemungutan suara (voting), akhirnya mayoritas kreditur
perusahaaneksplorasi minyak dan gas,PT Sumatera
Persada Energi (dalam PKPU) menyetujui rancangan
proposal perdamaian yang ditawarkan tim pengurus,
walaupun sebagian ada yang menolak.

T Sumatera Persara Energi (dalam


PKPU) telah disahkan berdamai.
Dan perdamaian tersebut disahkan oleh
majelis Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
yang diketuai oleh Bambang Koestopo.
Menurutnya, berdasarkan laporan hakim
pengawas perdamaian, telah tercapai
perdamaian antara debitur dan para
kreditur melalui pemungutan suara
proposal perdamaian pada Senin, 13
Oktober 2014 lalu.
Menyatakan, sah proposal
perdamaian yang diajukan debitur.
Debitor dan kreditur harus menaati
proposal perdamaian, ujar Bambang
dalam amar putusannya, pada Kamis,
16 Oktober 2014 di Pengadilan Niaga
pada PN Jakarta Pusat. Dalam amar
putusan tersebut, sebanyak 31 kreditur
konkuren atau 83,3% menyetujui skema
pembayaran utang selama 10 tahun.
Dan suara tersebut mewakili tagihan
Rp.448,17 miliar.
Bank CIMB Niaga, menurut Bambang,
sebagai kreditur separatis juga menyetujui
proposal yang ditawarkan. Namun,
13 kreditur konkuren lain atau 16,64%
menolak proposal perdamaian tersebut,
24

mereka mewakili tagihan senilai Rp.89,46


miliar. Dengan ditetapkannya perdamaian
dan disahkannya proposal perdamaian,
maka proses PKPU PT Sumatera Persada
Energi resmi berakhir.
Terkait perdamaian itu, kuasa hukum
PT SPE, Allova Mengko mengatakan
pihaknya akan menghormati putusan
hakim tersebut. Kita pada prinsipnya,

putusan dan pertimbangan hakim


merupakan yang terbaik, baik yang telah
disampaikan oleh SPE dan kreditur. Kami
mohon dari para pihak kreditur untuk
menghormati putusan tersebut, ujarnya
kepada Tiro di Pengadilan Negeri Pusat.
Lebih lanjut Allova mengatakan,
pihaknya akan melakukan pembayaran
sesuai dengan perjanjian. Kita juga
akan menjalankan sesuai dengan
jadwal pembayaran yang telah ada di
perjanjikan, ujarnya sambil berharap
agar para kreditur juga mengikuti sesuai
ketetapan hukum yang berlaku.
Karena di ranah kepailitan juga sudah
di atur, dan bagi semua kreditur juga
berlaku kata Allova. Mudah-mudahan ini
lembaran baru para kreditur dan debitur
agar bisa komunikasi dengan lebih baik,
tandasnya. Berdasarkan Pasal 281
ayat 1 Undang-Undang No. 37/2004
tentang kepailitan dan PKPU (penundaan
kewajiban pembayaran utang) huruf a,
mengatur rencana perdamaian dapat
diterima berdasarkan persetujuan lebih
dari separuh jumlah kreditur konkuren
yang haknya diakui dan hadir dalam rapat
kreditur serta mewakili paling sedikit 2/3
bagian dari seluruh tagihan yang diakui.
Sedangkan huruf b, menjelaskan
persetujuan lebih dari jumlah kreditur
yang piutangnya dijamin dengan gadai,
jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek,
atau hak agunan atas kebendaan lainnya
yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3
dari seluruh tagihan.
Nah, salah seorang tim pengurus
PT Sumatera Persada Energi (SPE),

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM

Kristandar Dinata

Allova Mengko

Kristandar Dinata mengatakan tidak ada


perubahan dari penjadwalan pembayaran
utang selama 10 tahun oleh debitur.
Perubahan yang ada hanya sebatas
penjelasan secara redaksional.
Sekitar 83% kreditur yang hadir setuju
terhadap proposal tersebut, sedangkan
sisanya 16% menolak. Dengan demikian
proposal perdamaian debitur telah
diterima, ujar Kristandar kepada Tiro,
pertengahan Oktober 2014, di Jakarta.
Menurut Kris panggilan akrab
Kristandar Dinata, peserta yang memiliki
hak suara adalah 44 kreditur konkuren
yang mewakili tagihan sebesar Rp 537,63
miliar dan satu kreditur separatis yakni
PT CIMB Niaga Tbk dengan nilai tagihan
sebesar Rp 51,23 miliar.
Lebih lanjut Kristandar menjelaskan
setelah dilakukan pemungutan
suara, hasilnya sebanyak 31 kreditur
konkuren atau 83,3% menyetujui skema
pembayaran utang selama 10 tahun.
Suara tersebut mewakili tagihan Rp
448,17 miliar.
Bank CIMB Niaga, lanjutnya, sebagai
kreditur separatis juga menyetujui
proposal yang ditawarkan. Namun,
13 kreditur konkuren lain atau 16,64%
menolak proposal perdamaian tersebut,
mereka mewakili tagihan senilai Rp 89,46
miliar.
Ia menambahkan sebelum rapat
pemungutan suara tersebut, PT Tri
Mandala Yudha yang merupakan kreditur
konkuren mencabut tagihannya, yang
telah diakui, secara lisan dan minta ditulis
dalam berita acara rapat.
Kala itu, pihak Tri Mandala menyatakan
keberatan atas pembayaran utang
selama 10 tahun. Mereka berencana
akan membatalkan perjanjian sewa dan
mengancam akan menarik alat-alat berat
yang masih digunakan SPE.
Maka komposisi nilai tagihan kreditur
konkuren berkurang dari Rp 571,28 miliar
menjadi Rp 541,56 miliar. Tagihan mereka
sebesar Rp29,78 miliar, sehingga total

tagihan keseluruhan menjadi Rp 679


miliar, ujarnya.
Kris mengatakan tagihan yang
terdaftar dan telah diakui terdiri dari
kreditur preferen senilai Rp 46,93 miliar,
kreditur separatis sebesar Rp 51,23
miliar, dan kreditur konkuren termasuk
PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejumlah Rp
569,25 miliar.
Jadwal pembayaran untuk kreditur
konkuren akan dicicil selma 10 tahun yakni
pada 2015 hingga 2024. Pembayaran
akan dilakukan setiap tahun sekali pada
September, tandasnya.
Lebih lanjut Kris menjelaskan, sesuai
Pasal 273 ayat 2 Undang-Undang No.
37/2004 tentang kepailitan dan PKPU,
perhitungan utang menggunakan mata
uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia pada saat
ditetapkan yakni Rp11.710 per dolar AS.
Pihaknya merinci skema pembayaran
antara lain 2015 Rp5,85 miliar; 2016
Rp11,71 miliar; 2017 Rp11,71 miliar; 2018
Rp11,71 miliar; 2019 Rp17,56 miliar; 2020
Rp76,11 miliar; 2021 Rp64,4 miliar; 2022
Rp46,84 miliar; 2023 Rp40,98 miliar; dan
2024 Rp141,89 miliar.
Selain itu, pembayaran seluruh
utang CIMB Niaga mengacu pada akta
perubahan perjanjian kredit pada 8
Februari 2010 dengan tenor 6 tahun yakni
pada 2014 hingga 2019.

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Tidak bayar kontrak


Seperti diketahui,awalnya padaSenin,
1 September 2014, majelis hakim
Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat
menjatuhkan putusan kepada PT
Sumatera Persada Energi (SPE),karena
masuk proses Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU).
Te r h a d a p t p u t u s a n t e r s e b u t ,
pengurus PKPU mengundang secara
resmi para kreditur untuk menghadiri
rapat perdana dan mengajukan tagihan,
termasukverifikasi utang.Permohonan
PKPU terhadap SPE diajukan salah satu

krediturnya yakni PT Hartika Gemilang


(HG) pada 12 Agustus 2014 lalu dengan
nomor perkara 42/pdt-sus/pkpu/2014/
pn.jkt.pst.
Dalam berkas gugatan, kuasa hukum
HG Muhammad Ismak mengatakan jika
kliennya menyampaikan permohonan
PKPU terhadap SPE lantaran menilai
perusahaan gas dan minyak tersebut
diperkirakan tidak dapat melanjutkan
pembayaran utangnya yang sudah jatuh
tempo dan dapat ditagih.
Ismak menjelaskan, awalnya kliennya
ditunjuk SPE melakukan pekerjaan
pembuatan skimming pit di lokasi
pendalian 3 blok Kampar, Provinsi Riau.
Hal itu sesuai dengan service order
No.122-A/SO/OPR/V/11 yang selanjutnya
dituangkan dalam perjanjian pembuatan
skimming pit di lokasi penggalian 3 west
kamar blok-Riau No.037/CON/SPE/2011.
Pemohon PKPU telah melaksanakan
dan menyelesaikan pekerjaan, dan
selesainya pekerjaan ini sudah
diserahterimakan berdasarkan bukti
berita acara antara pemohon PKPU dan
termohon PKPU, ujar Ismak seperti
dikutip dalam berkas gugatannya.
Karena telah menyelesaikan
tugasnya, maka HG berhak mendapatkan
pembayaran secara penuh dan tepat
waktu. Karena ituHG mengirim invoice
(tagihan) No.001/HG/INV/X/2011 perihal
permohonan pembayaran tertanggal
10 Oktober 2011 dengan tanda terima
kepada SPE dengan nilai tagihan sebesar
Rp 345,6 juta. Invoice tersebut menjadi
jatuh tempo dan harus dibayar SPE paling
lambat 30 hari kerja pasca diterimanya
invoice.
Namun setelah invoice dikirimkan,
SPE tidak membayar kewajibannya.
Atas keterlambatan itu, kedua pihak
telah berkali-kali melakukan mediasi
tapi sayangnya tidak membuahkan
kesepakatan. Karena itu, SPE terbukti
telah memiliki utang yang telah jatuh
tempo dan dapat ditagih sebesar Rp 345,6
juta. Selain itu, SPE juga berkewajiban
membayar denda keterlambatan
pembayaran sebesar 1% per hari kalender
dinilai dari nilai tagihan yang terlambat
dibayarkan hingga permohonan PKPU
diajukan.
Untuk memenuhi syarat PKPU
soal lebih dari satu kreditur, HG juga
menunjukkan bahwa SPE memiliki lebih
dari satu kreditur. Kreditur lain tersebut
yakni PT Berkat Bintang Gemilang yang
memiliki piutang sebesar Rp 1,6 miliar,
dan CV Calista memiliki piutang sebesar
Rp 13 miliar.HG juga mengajukan nama
Kristandar Dinata dan Ryan Gunawan
Lubis sebagai pengurus PKPU dan
kurator bila SPE divonis pailit. n
25

HUKUM
Kisruh Utang

PT Antam vs PT Minerina Bhakti

Hakim Pengawas Absoro SH (ketiga dari kiri) dan Tim Pengurus PKPU

Merasa memiliki piutang pada PT Antam, PT Minerina ingin melakukan negosiasi terkait
hal tersebut. Seandainya berhasil dana itulah yang bakal digunakan membayar pada
kreditur. Demi negosiasi tersebut PT Minerina meminta PKPU pada pengadilan. Sayangnya
PT Antam merasa tak berpiutang.

engadilan Niaga (PN)


Jakarta Pusat memutuskan
mengabulkan permohonan
perpanjangan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) terhadap
PT Minerina Bhakti selama 30 hari
ke depan. Keputusan tersebut
membuka peluang bagi Minerina
untuk mematangkan negosiasi dengan
PT Antam Tbk .terkait adanya klaim
piutang kepada perusahaan plat
merah tersebut.
Ketua Majelis Hakim, Jamaludin
Samosir mengatakan setelah
mendapatkan laporan dari hakim
pengawas dan pengurus PKPU,
maka majelis hakim tidak menemukan
adanya halangan perpanjangan PKPU
Minerina selama 30 hari ke depan.
Mengabulkan permohonan PKPU
tetap Minerina Bhakti, ujar Jamaludin

26

dalam amar putusannya, Senin (22/9).


Kuasa Hukum Minerina, Syairul
Irwanto mengatakan, putusan majelis
hakim tersebut memberi peluang dan
waktu bagi kliennya untuk kembali
melakukan negosiasi dengan pihak
Antam. Dimana Minerina mengklaim
memiliki tagihan sebesar Rp 89 miliar.
Kami berharap dengan perpanjangan
PKPU ini ada waktu luang untuk
negosiasi dengan Antam, dan bisa
maksimal. Sebab sekarang belum ada
titik terang, ujarnya usai sidang.
Sementara itu pengurus PT
Minerina Bhakti dalam PKPU, Prasetyo
mengatakan bersedia memfasilitasi
pertemuan antara debitur, kreditur
dan Antam terkait pembicaraan
soal klaim piutang Minerina kepada
Antam. Kami berharap Antam mau
bernegosiasi lagi soal ini, tuturnya.

Ia mengatakan kepastian pembayaran


debitur masih bergantung pada utang
Antam. Mereka meminta perpanjangan
proses PKPU untuk mengoptimalkan
proses negosiasi tersebut.
Kalau Antam mengakui dan
bisa melunasi, maka uang itu akan
dialokasikan secara utuh kepada
seluruh kreditur yang telah mendaftar
dan kami verifikasi. Kalau tidak,
pembayaran sesuai dengan yang di
proposal, kata Prasetyo dalam rapat
kreditur, Selasa (16/9/2014). Pihak
d e b i t u r, l a n j u t n y a , m e n g u s u l k a n
penambahan masa PKPU menjadi 30
hari sejak 22 September 2014 atau
menunggu masa PKPU sementara
berakhir. Jika dalam prosesnya belum
tercapai perdamaian, waktu bisa
diperpanjang kembali karena debitur
mempunyai hak hingga 270 hari.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM
Minerina berstatus PKPU
sementara sejak putusan majelis No.
41/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.
Jkt.Pst pada 8 Agustus 2014.
Perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan nikel ini mengajukan
permohonan secara sukarela.
Total tagihan yang telah diverifikasi
senilai Rp 54,22 miliar yang terdiri
dari tagihan satu kreditur separatis
s e n i l a i R p 4 , 0 6 m i l i a r, d a n 1 4
kreditur konkuren sebanyak Rp50,16
miliar. Beberapa kreditur tersebut
diantaranya PT Bank BNI Syariah,
PT Antam (Persero) Tbk., Dana
Pensiun Antam, UD Karya Jaya, PT
Nenggapratama Internusantara, dan
PT William Makmur Perkasa.
Menurut Bob, salah satu kuasa
hukum PT Menerina Bhakti (MB),
dasarnya para kreditur sudah sangat
mendesak, karena ini lebih cenderung
dominan terkait dengan adanya
kerjasama atau MoU antara PT
Antam dan PT MB. Bahwa pekerjaan
yang diberikan oleh PT Antam itu
sebenarnya berdasarkan pengadaan
barang dan jasa sesuai dengan
perundang-undangan yang di atur
oleh Undang-undang. Artinya itu
melalui tender, dan dimenangkan oleh
PT MB pada saat itu, tender tepatnya
pada 2008.
Pada saat kita menagih apa yang
menjadi hak kita, yaitu klien kami
PT MB, dengan para kreditur lain,
PT Antam tidak mengakui itu, dan
yang perlu diketahui bahwa pada
saat itu pekerjaan menambang nikel
dari PT Antam pada PT MB bukan
dihentikan oleh karena ketidakbaikan

Tim kuasa hukum PT Antam

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Tim kuasa hukum PT Minerina Bhakti

atau ketidakcakapan kerja daripada


kita. Tetapi karena adanya sebuah
perijinan yang belum dipenuhi oleh
pihak Antam,ujar Bob.
Lebih lanjut menurutnya, dari total
yang harus ditambang sejumlah 5 ton,
sebanyak 2,5 juta ton sudah keluar
yang merupakan kerugian negara.
PT Antam membantah tidak ada
utang kepada PT MB. Artinya para
kreditur ini sadar pekerjaan ataupun
hak tagihnya terkait pekerjaan antara
kerjasama Antam dengan PT MB.
Oleh karena itu kita membawa ke
PKPU, dan yang inisiatif ke PKPU
nya adalah kita PT MB. Nilai yang di
PKPU kan Rp 89 miliar sebagai utang
kerja, karena tidak ada pemutusan
hubungan kerja. Sementara dermaga
dan jalan sudah di bangun semuanya.

Itu dermaga jalan atas kesepakatan


setelah full pekerjaan sebanyak 5
juta ton, atau 5 tahun kerja. Sampai
dengan detik ini tidak ada pemutusan
hubungan kerjasama, cetus Bob
dengan tegas.
Menurutnya, penambangan
nikel sudah selesai 2,5 juta ton,
tapi perjanjian 5 juta ton. Kontrak 5
tahun, tapi diputus dalam waktu 2
tahun. Kontrak yang sisanya 3 tahun
lagi itu membuat perusahaan rugi.
Nilai inilah yang kemudian dihitung
sebagai kerugian. Sisanya itu kita
klaim sebagai kerugian. Kita klaim ke
Antam, tapi pihak Antam tidak mau
menanggung kerugian karena bukan
tanggung jawab Antam,katanya.
Sementara itu di tempat terpisah
Andre Hutapea selaku kuasa hukum
Antam mengatakan, PT MB dinyatakan
PKPU, didalam perjalanan PKPU itu
ada PT MB ini pengklaim bahwa
Antam punya utang terhadap PT MB.
Piutang itulah yang dipakai skema
untuk perdamaian PT MB. Sementara
pihak PT Antam merasa tidak memiliki
dokumen-dokumen tentang utang
PT Antam tersebut. Jadi kita kuasa
hukum dari PT Antam menolak piutang
itu, dan jangan dipakai sebagai
skema untuk perdamaian PT MB,
karena memang tidak ada perjanjian.
Dokumen-dokumen kerjasama tidak
ada, dan selama proses PKPU ini juga
PT MB tidak pernah menyerahkan
dokumen yang menyatakan bahwa
PT Antam punya utang kepada PT
MB. Jadi apa dasarnya PT Antam itu
bayar, kata Andre.
n Yudi/AS

27

HUKUM

Tachiana Mencari Kambing Hitam

Tachiana Sumampouw

Metsie T. Kandou SH MH menyerahkan berkas kepada Hakim Pengawas Absoro SH (tengah), diapit Tim Kurator Bambang Siswanto Samuel SH MH dan Panitera Suroso SH

Demi menghindari membayar utang, Tachiana tega memutar


balik fakta dan menuduh asisten pribadinya. Melihat gelagat
yang ditunjukan Tachiana, pihak krediturpun menggugat pailit
paska dua kali somasi yang tidak diindahkan.

utusan Pailit No. 27/Pdt./SusPailit/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.


yang dibacakan oleh Hakim Ketua
Majelis, Arief Waluyo pada 3 September
2014, dan diberitahukan melalui iklan
release Pemberitahuan Putusan Pailit
No. 27/Pdt./Sus-Pailit/2014/PN.Niaga.
Jkt.Pst. seperti yang pernah dilansir
salah satu media pada 5 September
2014 yang sudah berkekuatan hukum
tetap (inkracht).
Tapi Tachiana Sumampouw (TS)
(dalam pailit) belum menunjukkan
tanda-tanda untuk menyerah, meskipun
tidak mengajukan upaya hukum apaapa. Justru pada acara rapat kreditur
ke-1 (25/9) Tachiana hadir didampingi
oleh kuasa hukum, Metsie T. Kandou,
SH, MH, di Pengadilan Negeri (PN)
Niaga, Jakarta Pusat.
Ada beberapa tuduhan serius
yang disampaikan oleh Debitur Pailit
Ta c h i a n a s a a t c u r h a t d i d e p a n
Hakim Pengawas Absoro, SH. Konon,
pada acara rapat kreditur, Kamis, 25
September 2014 lalu, di PN Niaga
Jakarta Pusat, Tachiana dengan lantang
menyebutkan dirinya adalah korban dari
persekongkolan orang-orang dekatnya.
DitegaskanTachiana bahwa Franciska A.
28

Pontoh (FAP) sering bohong, dan sering


meminjam uang orang lain dengan
memakai namaTachiana. Padahal
Tachiana mengaku dalam perkara pailit
saat menerima putusan pengadilan.
Namun, selain tuduhan yang
dialamatkan kepada Franciska bahwa
dirinya disebutkan sebagai penyebab
sakitnya Tachiana, dituduh sekongkol

dengan Lewi, Hanita Sentono (HS) dan


Noviani, mengambil uang dari lemari
Tachiana, dan dituduh mengambil uang
TS dari rekening Panin Bank. Selain
itu ada juga tuduhan Tachiana yang
dialamatkan kepada Lewi Katiandago
(LK) bahwa sering berkhotbah tentang
kekudusan, dan penuh kenajisan oleh
Tachiana. Tachiana juga memfitnah
Hanita dengan mengatakan bahwa
Hanita menyebut Franciska pelacur. Ia
(Tachiana -red) mengaku bahwa semua
orang di rumahnya dianggap anak.
Menanggapi tuduhan yang
disampaikanTachiana kepada Franciska,
Lewi dan kreditur lain. Metsie T Khandu

Us dan Acym saat hendak konfirmasi

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM

Hartono Tanuwidjaja

selaku kuasa hukum Tachiana enggan


berkomentar. Malah ia mengatakan
akan mengundang para awak media
setelah mendapat putusan. Menurutnya,
pihaknya masih terus melakukan upaya
hukum.
Semua tuduhan itu menurut
Franciska tidaklah benar. Saya dituduh
jual pulau, dituduh mencuri uang di
lemari, ujar Franciska, Senin, 13
Oktober 2014 di daerahThamrin, Jakarta
Pusat. Senada dengan Franciska, Lewi
juga tidak mengerti mengapa Tachiana
melakukan tuduhan kepada dirinya
mengenai persekongkolan. Saya tidak
pernah sekongkol dengan Franciska,
Hanita, dan Noviani, ujarnya via telpon
Senin, 13 Oktober 2014 di Jakarta.
Sementara itu, Hartono Tanuwidjaja
selaku kuasa hukum Franciska,
mengatakan bahwa pada saat rapat
kreditur pertama di PN Niaga Jakarta
Pusat, jelas ada statemen statemen
negative dari debitur pailit Tachiana.
Statemen itu mengarah kepada namanama tertentu.Tachiana menuding
kepada Franciska yang merupakan
asistennya yang dipercaya selama ini
mengurus segala keperluan Tachiana,
menyangkut urusan ke bank, leasing,
mencari pinjaman, membayar utang,
beli dollar dan lain-lain.
Tachiana saat ini dalam posisi
punya banyak utang, ia mencari
kambing hitam supaya asistennya
dijadikan tersangka dengan tuduhan
mencuri uang, menggelapkan sertifikat
dan BPKB mobil, serta melakukan
pemerasan. Padahal secara materil,
Franciska (FAP) hanya membantu
Tachiana untuk mendapatkan utang
pinjaman dari para kreditur. Bukti
kwitansi utangnya di tandatangan
oleh Tachiana sendiri.Bahkan Noviani
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

sebagai pemohon pailit memegang


surat pernyataan Tachiana. Jadi jika
Tachiana mengatakan itu tidak benar,
terlihat sangat tidak masuk akal. Ada
surat pernyataan dari Tachiana yang
disaksikan oleh kedua anaknya, ujar
Hartono.
Ini merupakan utang terakhir yang
tidak pernah dibayar. Sebelumnya
Tachiana pernah melakukan pembayaran
dan ada buktinya. Jumlah utang itu
sebanyak Rp 10 miliar ditambah dengan
bunga sehingga totalnya mencapai
Rp 14,7 miliar. Seperti ada contoh,
Franciska dituduh menggelapkan
sertifikat, karena ada bukti sertifikat
beralih ke Yusakhento yang merupakan
kreditur lain. Tapi ternyata ada surat
kuasa dari Tachiana kepada Franciska
bahwa sertifikat tersebut sebagai
pegangan peminjaman uang.
Selain itu dalam statemen lain,
Tachiana di PN Niaga Jakpus, menyebut

Hanita Sentono (HS) sebagai rentenir.


Padahal, ia mengaku tidak pernah
berutang kepada HS. Tuduhan Tachiana
kepada HS sebagai rentenir sebenarnya
merupakan indikator bahwa ia memiliki
utang pada HS dengan bunga yang
besar.
Hartono, mengungkapakan ada bukti
kwitansi pinjaman yang ditandatangani
Tachiana. Bahkan pernah dilakukan
pembayaran utang anatara Tachiana
dengan Hanita. Akan tetapi Tachiana
tidak pernah mengakui mempunyai
utang ke HS. Selain tuduhan kepada
Hanita, Tachiana juga mengatakan
bahwa Noviani adalah seorang PNS,
yang notabene tidak memiliki dana
besar. Kalau dia tidak mengakui
berutang pun tidak masalah, karena
bukti-bukti semuanya lengkap, tegas
Hartono.
Kronologis kasus
Kasus ini berawal dari utang
Tachiana kepada Noviani sebesar Rp
14,7 miliar yang tak kunjung dilunasi.
Pihak Novi sudah menayangkan 2 kali
somasi lewat kuasa hukumnya, hingga
akhirnya mengajukan gugatan pailit ke
PN Niaga Jakarta Pusat.
Tachiana sendiri tidak pernah
merespon untuk melakukan pembayaran
utang kepada Noviani dan para kreditur
lain sehingga total utang Tachiana
selaku termohon pailit totalnya mencapai
Rp 18,4 miliar. Padahal, sebelumnya ia
pernah melakukan pembayaran utang.
Namun kali ini ia berkelit bahkan
melakukan tuduhan palsu terhadap
asisten pribadinya yang berinisial FAP
ke Polres Jakarta Pusat dengan tuduhan
melakukan penggelapan, pencurian
sertifikat dan pemerasan.
n Amri/Acym

Dari kiri ke kanan: Jennifer Sumampouw, Tachiana Sumampouw dan Benny Sumampouw

29

KORUPSI

Ironis, Uang Cetak Al Quran Diembat

Drs Muchtar Luthfi SH MH

Direktorat Jendral Bimas Islam diduga mengembat


uang cetak Al-Quran milik PT SPI, alasannya karena ada
rekomendasi dari BPK. Benarkah ada rekomendasi itu, atau
hanya akal-akalan saja?

asih teringat jelas dalam ingatan,


Kamis 10 April 2014 lalu,
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,
menghukum Ahmad Jauhari dengan
hukuman 8 tahun penjara. Hukuman ini
dijatuhkan karena Hakim menilai Jauhari
terbukti bersalah melakukan korupsi proyek
penggandaan Al-Quran tahun anggaran
2011 dan 2012 yang merugikan keuangan
negara sekitar Rp 27 miliar.
Kala itu, Jauhari selaku pejabat
pembuat komitmen (PPK) bersama-sama
Abdul Karim (Sesditjen Bimas Islam),
Mashuri (Ketua Tim ULP), Nasaruddin
Umar (Wakil Menteri Agama), Zulkarnaen
Djabar (anggota DPR), Fahd El Fouz,
Ali Djufrie, dan Abdul Kadir Alaydrus
telah menetapkan PT Adhi Aksara Abadi

30

Indonesia (A3I) sebagai pelaksana


penggandaan Al Quran TA 2011.
Nah, apakah ada hubungan antara
kasus tersebut dengan perkara ini. Garagara diduga mengembat Rp 22 miliar,
Kementrian Agama (Kemenag) Republik
Indonesia, cq Direktur Jendral (Dirjen)
Bimbingan Masarakat Islam (Bimas Islam)
digugat PT Sinergi Pustaka Indonesia
(PT SPI) dengan gugatan wanprestasi
(ingkarjanji). Gugatan sebanyak 15
halaman tersebut, diajukan oleh kantor
Advokat MM dan rekan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, dan diregister
dengan nomor 289/PDT.G/2014/PN.JKT.
PST.
Penasehat Hukum penggugat, Drs
Muchtar Luthfi SH. MH., dalam gugatannya

menyatakan bahwa hubungan hukum


PT SPI dengan Bimas Islam merupakan
kontraktual berdasarkan perjanjian kontrak
pengadaan kitab suci Al Quran tahun 2012,
nomor: Dj.II.2/6/K.01.7/291/2012 tanggal
16 Maret 2012 jo. Surat perintah mulai
kerja (SPMK) pengadaan kitab suci tahun
anggaran 2012.
Uang muka sebesar 20 persen
Bersamaan dengan kontrak itu, kata
Muchtar Luthfi, PT SPI menerima uang
muka sebesar Rp 11, 015 miliar atau 20
persen dari nilai kontrak. Sedangkan sisa
pembayaran 80 persen atau sebesar Rp
44, 060 miliar akan dibayarkan setelah
perkerjaan selesai.
Nah, pada 6 juli 2012, PT SPI telah
berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Hal
ini dibuktikan dengan surat permohonan
untuk melakukan pemeriksaan barang
barang dipesan. Dan akhirnya barang
tersebut diperiksa pada 16 Juli 2012
bersama tim pemeriksa dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bedasarkan hasil pemeriksaan tersebut,
menurut Muchtar Luthfi, semua barang
yang dipesan tidak ada masalah. Hal
ini dibuktikan dengan ditandatanganinya
kedua berita acara pemeriksaan barang
oleh kedua institusi tersebut. ujarnya di
ruang kerjanya pada awal Oktober 2014
lalu.
Lebih lanjut Muchtar menyatakan,
setelah selesai semua pekerjaan, Bimas
Islam tidak melakukan pelunasan sisa
pembayaran sesuai perjanjian. Padahal PT
SPI sudahmengajukantagihankepadapiha
ktersebutpada 17 Juli 2012 lalu. In-cassu,
Bimas Islam melakukan wanprestasi
kepada PT SPI, ujarnya.
Dengan wanprestasinya Bimas Islam
ini, berarti tidak melunasi sisa pembayaran
kepada PT SPI, akibatnya PT SPI menderita
kerugian. Selain hilangnya keuntungan
yang harus diterima dari proyek itu, PT
SPI dalam menjalankan proyek pekerjaan
tersebut banyak berutang kepada para
supplier bahan baku dan bank dengan
menjaminkan aset-aset pribadi Direktur
Utama PT SPI, ungkapnya.
Muchtar menyatakan gara gara
hal tersebut, Direktur SPI terancam
kehilangan aset pribadinya berupa
sebidang tanah miliknya, yang akan jatuh
tempo berdasarkan perjanjian penegasan
penyelesaian pelunasan pembayaran
antara PT SPI dengan pihak supplier bahan
baku tanggal 15 Agustus 2012.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

KORUPSI
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10
juta setiap harinya atas keterlambatan
melaksanakan isi putusan ini.

Kantor Kementerian Agama RI

Menurut Muchtar, kenapa semua


tagihan tersebut tidak diindahkan Bimas
Islam. Sehingga beralasan dan berdasar
hukum apabila majelis hakim menyatakan
tergugat telah melakukan wanprestasi atas
perjanjian kontrak pengadaan kitab suci
tanggal 16 Maret 2012 yang mengakibatkan
kerugian bagi penggugat, tandasnya.
Keputusan sepihak
Ironisnya pada bulan November
2012, menurut Muchtar Luthfi, Bimas
Islam mengambil keputusan secara
sepihak dan sewenang-wenang dengan
menyatakan akan membayar tetapi
dengan potongan sisa pembayaran
sebesar Rp 22 miliar dengan alasan
adanya rekomendasi BPK. Padahal
seharusnya sisa pembayaran Rp 44,060
miliar sebagaimana yang ditentukan
dalam kontrak, ujarnya.
Kami menolak keras adanya
keputusan sewenang-wenang dan sepihak
dari Bimas Islam tersebut, karena sangat
merugikan PT SPI. Hal ini hanyalah akalakalan tergugat semata, untuk mengingkari
kesepakatan dalam perjanjian kontrak
pengadaan kitab suci tahun anggaran 2012
tersebut, tegasnya
Karena kondisi penggugat saat itu
sangat memerlukan dana dan terpojok
karena terancam kehilangan aset-aset
pribadinya, menurut Muchtar, terpaksa
pihak PT SPI menyetujui potongan sisa
tagihan sebesar Rp 22 milyar tersebut,
pada 3 Desember 2012. Dan akhirnya
pada tanggal yang sama, Bimas Islam
melakukan pembayaran kepada PT
SPI sebesar Rp 21,977 miliar. Padahal
seharusnya sebesar Rp 44 miliar, ungkap
orang yang paling disegani di Universitar
Muhammadiyah Jakarta tersebut.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Asas facta sunservanda


Sesuai dengan asas facta sunservanda
dalam pasal 1338 KUHPerdata, semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka
pembuatnya. Sehingga tidak ada alasan
bagi Bimas Islam untuk mengingkari kontrak,
ungkap Muchtar sambil melanjutkan, bahwa
pemotongan sisa pembayaran sebesar Rp
22 miliar oleh Bimas Islam dengan alasan
sesuai rekomendasi BPK karena dianggap
kemahalan dalam pekerjaan proyek,
tidak dimasukkan sebagai addendum
kontrak seharusnya tidak mengikat kepada
penggugat.
Karena berdasarkan berita acara serah
terima, menurut Muchtar semua barang
yang diserahkan oleh PT SPI telah sesuai
kontrak dan dengan tegas pihak Bimas
Islam menyatakan menerima penyerahan
barang tersebut secara lengkap, baik dan
barang dapat diterima.
Dalam hal ini Muchtar melihat ada
kejanggalan, sebab rekomendasi BPK
tersebut diterbitkan empat bulan setelah
selesainya pekerjaan. Kenapa tidak
bersamaan dengan pemeriksaan fisik
tanggal 16 dan 17 Juli 2014, ataukah
hal ini hanya alasan yang dicari-cari
tergugat untuk mengingkari kontrak
demi keuntungan tergugat dengan
mengorbankan kepentingan penggugat,
ujarnya bertanya-tanya.
Oleh karena itu, Muchtar Luthfi
berharap agar majelis hakim menghukum
dan memerintahkan Bimas Islam untuk
membayar lunas sisa pembayaran sebesar
Rp 22 miliar kepada PT SPI secara tunai
dan sekaligus. Dan untuk menjamin
agar dapat dilaksanakannya putusan ini
dengan baik, Muchtar juga berharap agar
Bimas Islam dihukum untuk membayar

Rekomendasi BPK
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Bimas
Islam mengajukan jawaban. Ironisnya
jawaban yang diajukan tersebut tidak
mamakai kop surat. Dalam eksepsinya,
Dirjen Bimas Islam menolak dan
membantah secara tegas gugatan PT SPI.
Kecuali mengenai hal-hal yang secara jelas
dan tegas diakui kebenarannya, ujarnya
dalam jawaban yang diajukan pada 17
September 2014 lalu di PN Jakarta Pusat.
Dalam jawaban tersebut juga diakui adanya
pemotongan sisa pembayaran sebesar Rp
22 miliar oleh Dirjen Bimas Islam, dengan
alas an sesuai rekomendasi BPK.
Menurut Bimas Islam alasan PT SPI
tidak didasarkan fakta-fakta hukum karena
keputusan Bimas Islam untuk melakukan
pemotongan sisa pembayaran adalah
nyata, berdasarkan rekomendasi BPK yang
tertuang dalam laporan hasil pemeriksaan
atas barang dan jasa tahun anggaran
2010, 2011 dan 2012 pada Dirjen Bimas
Islam, Kemenag di Jakarta, Nomor: 40/HP/
XVIII/112012 tanggal 29 Oktober 2012 dan
surat BPK nomor 53/S/VII-XVIII/11/2012
tanggal 30 November 2012.
Dalam pokok perkara, Dirjen Bimas
Islam juga menolak dan membantah secara
tegas seluruh uraian dan dalil-dalil gugatan
yang dikemukakan PT SPI.Akan tetapi,
Bimas Islam mengakui adanya hubungan
hukum yang terjadi antara penggugat
dengan tergugat. Dan merupakan hubungan
kontraktual berdasarkan perjanjian kontrak
pengadaan kitab suci tahun 2012 jo SPMK
pengadaan kitab suci tahun anggaran 2012
nomor Dj.II.2/6/Ks.01.7/292/2012 tanggal
16 Maret 2012.
Terkait jawaban itu, PT SPI melalui
penasehat hukumnya Muchtar Luthfi
mengajukan replik, pada 24 September
2014.Dalam replik tersebut, Muchtar
meragukan keabsahan jawaban Bimas
Islam, karena menurutnya secara formal
, surat jawaban dari Dirjen Bimas Islam
terdapat beberapa kejanggalan, misalnya
surat jawaban tidak dibuat dengan kop surat
resmi, padahal Dirjen Bimas Islam sebagai
institusi negara.
Selain itu, Muchtar juga meragukan
keaslian tanda tangan kuasa Dirjen Bimas
Islam nomor 2, Asaad Adi Nugroho dan
nomor 4, Muhammad Rudiansyah. Oleh
karenanya, Muchtar berharap majelis
hakim mencocokan tanda tangan tersebut
dengan surat kuasanya. Waduh , asli apa
palsu ya tanda tangannya?
n Amri Siregar
31

HUKUM
Benang Kusut

Dalam Kasus Pailit PT PISS

Keputusan pailit PT PISS yang terkesan janggal ternyata


mengurai banyak alur di dalamnya. Siapa saja mereka dan
bagaimana kisruh kasus ini ?

emilik bekas perusahaan PT


Pantai Indah Selat Sunda (PISS),
Stefanus Setiono Gunawan,
mengugat tim kurator yang melikuidasi
aset PISS dan otoritas lelang Kota Bekasi.
Walau likuidasi dilakukan setelah ada
pernyataanpailit oleh Pengadilan Niaga
(PN) Jakarta Pusat, namunStefanus
menuding kedua kurator PISS bernama
Sugiharta Gunawan dan Suharti telah
melakukan perbuatan melawan hukum
(PMH).
Kuasa hukum Stefanus, Jahmada
Girsang mengatakan proses kepailitan
PISS hingga eksekusi lelang aset dinilai
cacat hukum. Pasalnya menurut Jahmada
pemohon pailit seharusnya adalah direktur
utama yakni kliennya. Namun dalam kasus
ini, justru pemegang saham minoritaslah,
yakni Dadi Darmawan yang mendalangi
permohonan pailit. Padahal, tidak pernah
ada Rapat Umum Pemegang Saham.
Jadi putusan kepailitan ini janggal, terang
Jahmada, Kamis (23/10).
Jahmada menjelaskan bahwa
kliennya tidak pernah menerima
berkas-berkas apa pun secara sah
terkait dengan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) PISS dan
kepailitan PISS. Bahkan, Stefanus juga
tidak mengetahui risalah lelang atas
aset PISS yang dilakukan pada 21 April
2014, kendati sudah mengajukan surat
permohonan kepada Ketua PN Jakarta
Pusat dan Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Bekasi.
32

Jahmada mengatakan telah meminta


risalah dari KPKNL Bekasi. Namun
hingga berkas gugatan dengan No. 196/
Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst didaftarkan pada
28 April 2014, KPKNL Bekasi tidak dapat
memberikan dan menunjukkan risalah
tersebut. Padahal, hal tersebut bisa
menjadi bukti yang paling penting bagi
penggugat sebagai pihak yang mewakili
PISS.
KPKNL Bekasi telah melakukan lelang
aset dengan nilai sebesar Rp 22 miliar
pada 21 April 2014. Atas lelang tersebut,
lanjut Jahmada, kliennya tersebut
menderita kerugian sebesar Rp 10 miliar
karena minimnya harga lelang tersebut.
Menurut Jahmada, permohonan PKPU
awalnya diajukan oleh Dadi Darmawan
pemilik saham minoritas PISS. Padahal,
Stefanus dan direksi PISS yang lain
tidak pernah melakukan RUPS dan tidak
menyetujui Dadi untuk mewakili PISS
mengajukan permohonan PKPU. Hal
itusesuai dengan ketentuan Pasal 224
Undang-Undang No. 37/2004 tentang
Kepailitan dan PKPU. Dalam hal debitur
adalah perseroan terbatas, permohonan
PKPU atas prakarsanya sendiri hanya
dapat diajukan setelah mendapatkan
persetujuan RUPS yang sah. Dengan
demikian, putusan PKPU dan pailit harus
dinyatakan batal demi hukum.
Jahmada mengungkapkan
berdasarkan pasal tersebut KPKNL Bekasi
telah melanggar prosedur karena bukti
kepemilikan hak tanah sedang dijaminkan
penggugat di Bank Mutiara.
Berdasarkan berkas jawabannya,
kuasa hukum kurator, Ferry G. Panggabean
membantah tudingan Stefanus. Ia
berpendapat kliennya tidak berkapasitas
menjawab tudingan tersebut, karena
penunjukkan kedua kurator dilakukan
berdasarkan putusan pengadilan.
Atas sengketa tersebut, majelis
hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
mengabulkan eksepsi absolut yang
diajukan tergugat pada Rabu (22/10).
Gugatan Stefanus pun akhirnya kandas.
Tapi, Jahmada mengatakan pihaknya
mempertimbangkan upaya hukum atas

putusan tersebut. Bisa upaya hukum


banding atau gugatan baru.
Semantara itu PT Pantai Indah Selat
Sunda mengajukan gugatan perbuatan
melanggar hukum terhadap kedua
kuratornya dan otoritas lelang Kota Bekasi
atas proses kepailitan hingga eksekusi
lelang aset yang dinilai cacat hukum.
Direktur Utama PT Pantai indah Selat
Sunda (PISS) Stefanus S. Gunawan
yang diwakili kuasa hukumnya Jahmada
Girsang mengatakan terdapat beberapa
hal dalam koridor hukum yang telah
dilanggar oleh para tergugat. Kedua
kurator tersebut adalah Sugiharta
Gunawan dan Suharti.
Dia menceritakan PISS telah
dinyatakan pailit berdasarkan putusan
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 36/
Pdt.Sus-Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst
pada 6 September 2012. Sebelumnya,
perusahaan pengembang tersebut
telah berstatus penundaan kewajiban
pembayaran utang (PKPU) pada 19
Juli 2012 dengan putusan No. 32/Pdt.
Sus-PKPU/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Namun, Stefanus tidak pernah
menerima berkas-berkas apapun secara
sah terkait dengan kedua putusan
tersebut. Bahkan, penggugat juga tidak
mengetahui risalah lelang atas aset PISS
yang dilakukan pada 21 April 2014, kendati
sudah mengajukan surat permohonan
kepada Ketua PN Jakarta Pusat dan
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi.
Hingga berkas gugatan dengan No.
196/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst didaftarkan
pada 28 April 2014, KPKNL Bekasi tidak
dapat memberikan dan menunjukkan
risalah tersebut. Padahal, hal tersebut bisa
menjadi bukti yang paling penting bagi
penggugat sebagai pihak yang mewakili
PISS.
KPKNL Bekasi telah melakukan lelang
aset dengan nilai sebesar Rp22 miliar
pada 21 April 2014. Atas lelang tersebut,
penggugat menderita kerugian sebesar
Rp10 miliar dengan minimnya harga lelang
tersebut.
Jahmada menuturkan permohonan
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM
PKPU awalnya diajukan oleh Dadi
Darmawan. Padahal, penggugat dan
direksi PISS yang lain tidak pernah
melakukan RUPS serta tidak menyetujui
Dadi untuk mewakili PISS mengajukan
permohonan PKPU.
Berdasarkan ketentuan Pasal 224
Undang-Undang No. 37/2004 tentang
Kepailitan dan PKPU, dalam hal debitur
adalah perseroan terbatas permohonan
PKPU atas prakarsanya sendiri hanya
dapat diajukan setelah mendapatkan
persetujuan RUPS yang sah. Dengan
demikian, putusan PKPU dan pailit harus
dinyatakan batal demi hukum.
Kemudian tidak tahu kenapa, tiba-tiba
dikarang bahwa Stevanus ini punya utang
dari tujuh kreditur. Dikumpulkanlah tujuh
kreditur, untuk memenuhi syarat, soalnya
2 kreditur juga bisa kepailitan, tapi di
kumpulkan tujuh kreditur, termasuk disitu
ada kurator pengacara juga,ujar Jahmada
kepada TIRO.
Lebih lanjut menurutnya, yang
mengajukan PKPU adalah Dedi
Darmawan sebagai salah satu Komisaris.
Otomatis gugat perusahaan sendiri, tapi
yang digugat itu orang lain. Kalau masuk
ia sendiri, berarti kejanggalan hukum. Kok!
bisa gugatan bisa bergulir sampai pailit,
ujar Jahmada. Menuurut undang-undang
kepailitan dan PT, seharusnya Stevanus.
Tapi persidangan kok tetap jalan, ini yang
menurut kami fakta hukum, sekalipun kami
dikalahkan,cetusnya.
Selain itu pihak lawan juga mengajukan
eksepsi yang memang bukan PN Niaga
Jakarta Pusat yang tidak berwenang
mengabulkan perkara ini, tetapi malah
dikabulkan gugatanya. Otomatis kami
kalah, maka kami naik banding dan kami
sedang dipikirkan upaya hukum lain,
tegasnya
Permasalahan kedua masalah
verifikasinya hanya punya utang Stevanus
ini di bawah Rp 1 miliar. Bisa-bisa
mengembang menjadi Rp 6 miliar. Oleh
sebab itu memenuhi untuk di pailitkan
karena asetnya Rp 100 miliar. Kalau hanya
300 juta, dan di bawah 100 miliar, mana
mungkin bisa dipailitkan. Ini aneh banget,
dan menurut dugaan saya bahwa kurator
ada yang tidak beres, imbuhnya.
Berdasarkan Pasal 6 angka 4 huruf (f)
dan (g) dalam beleid tersebut menyebutkan
dokumen persyaratan lelang berupa
asli/fotokopi diperlukan adanya bukti
kepemilikan atau apabila bukti tidak
dikuasai harus ada surat pernyataan dan
persetujuan hakim pengawas bahwa
boedel pailit dijual melalui lelang.

SULUT

Paska Ditetapkanya UU Pilkada Oleh DPR

SVR Berpeluang Pimpin


Sulut Tahun 2015-2020
Ditetapkannya Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah
(UU Pilkada) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
bagi seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota, dikaitkan dengan
Pilkada Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Periode 2015-2020,
bisa memastikan jika Stevanus Vreke Runtu (SVR) sangat
berpeluang untuk menduduki Kursi orang nomor 1 di Bumi
Nyiur Melambai ini.

enurut Prof. DR. Drs. Welly


Areros, MSi, pengamat politik
dan pemerintahan yang
juga Dosen Fisip Unsrat Manado,
mengungkapkan bahwa ditetapkanya
UU Pilkada oleh DPR hal ini adalah
salah satu power partai politik dalam
proses pilkada Gubernur, Bupati dan
Walikota untuk mendapatkan calon
yang berkualitas. Ia mencermati
secara mendalam peluang ini ada
didalam Kualisi Merah-Putih (KMP)
dan KMP ada pada Partai Golkar
dimana Posisinya saat ini salah satu
partai yang tergabung dalam KMP
memperoleh Kursi terbanyak dari
27 Kursi KMP Partai Golkar 9 Kursi,
Gerindra 6 Kursi, Demokrat 6 Kursi,
Pan 3 Kursi, PKS 2 Kursi dan PPP
1 Kursi.
Seperti diketahui, SVR Adalah
Ketua DPD Partai Golkar SULUT yang
juga Wakil Ketua DPRD Sulut Periode
2014-2019. Dalam pengamatan
Areros, SVR adalah salah satu figur
parpol kuat bersama figur lainya
seperti, Vonny Aneke Panambunan
(VAP) dan Henny Wulur dalam satu
koalisi. Disamping itu figur lainya
seperti Olly Dondokambey dan Vanda
Sarundajang dari Koalisi Indonesia
Hebat (KIH) yang presentatif dan
punya kemampuan. Namun sejauh
ini apa yang dimiliki SVR baik dalam
Posisi KMP secara internal suara
dan kursi terbanyak juga sebagai
ketua partai sudah berpengalaman
dalam pemerintahan yang dua kali
periode berturut-turut menjabat Bupati
Minahasa sehingga menjadikan SVR

Prof. DR. Drs. Welly Areros, MSi

akan lebih leluasa dan tanguh dalam


menghadapi lawan politiknya menuju
kursi gubernur.
Namun demikian SVR juga perlu
membangun komunikasi politik seperti
pendekatan terhadap birokrat yang
memiliki kemampuan dan sudah sesuai
aturan untuk mendampinginya sebagai
wakil. Hal ini disebabkan karena dalam
aturan, wakil gubernur harus diambil
dari birokrat, setidaknya golongan
IV/C. Itu merupakan salah satunya
deal yang perlu dilakukan mengingat
hasilnya akan lebih efektif dan baik.
Apabila semua ini dilakukan SVR
maka tidak menutup kemungkinan
kursi orang nomor satu di Sulawesi
Utara akan didudukinya untuk periode
2015-2020, terang Areros.
n Chris

n Yudi/AS

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

33

HUKUM
Desak KPK Melakukan Penyelidikan

Keterlibatan PT Tatar Kertabumi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang


masa tahanan 2 tersangka korupsi. Mereka, yakni Bupati
Karawang Ade Swara.

de diperpanjang masa tahanannya


untuk 30 hari lagi ke depan. Iya
diperpanjang, (Ade) untuk 30 hari,,
ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan
Publikasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta,
Selasa (14/10/2014).
Bupati Karawang Ade Swara
mengklaim bahwa dirinya sama sekali
tidak pernah melakukan pemerasan kepada
siapa pun selama ini. Tudingan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap
dirinya tentang pemerasan, diakui Ade
Swara membuat dirinya sakit hati. Itu yang
saya sangat sakit hati, demi Allah, tutur
Ade usai menjalani pemeriksaan di Gedung
KPK, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Selain itu, Ade juga menepis kabar yang
mengatakan bahwa istrinya, Nurlatifah,
terlibat dalam perkara dugaan tindak pidana
korupsi pemerasan pengurusan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
atas nama PT Tatar Kertabumi.
Menurut Ade, dirinya tidak pernah
menginstruksikan istrinya untuk melakukan
pemerasan kepada siapa pun terlebih
kepada perusahaan sekaliber PT Agung
Podomoro Land. Kalau istri saya terlibat,
ya saya tahunya di sini, kalau dikatakan
terlibat. Tetapi kalau dikatakan saya
menyuruh, itu demi Allah saya katakan
tidak, kata Ade.

34

Kendati demikian, Ade tidak ingin


menjelaskan lebih jauh tentang keterlibatan
dirinya beserta istri dalam kasus pemerasan
yang menjerat keduanya sebagai tersangka
KPK. Pasalnya, perkara tersebut masih
dalam proses hukum. Tapi maaf ya, ini kan
masih dalam proses. Jadi tolong juga kita
sama-sama punya tugas, punya kewajiban,
jalankan itu dengan baik dan benar supaya
semua bisa berjalan secara berkeadilan,
tukasnya.
Sebelumnya, Bupati Karawang Ade
Swara dan istrinya Nurlatifah berhasil
diamankan KPK dalam Operasi Tangkap
Tangan (OTT) beberapa waktu lalu di
sebuah mal dan di rumah dinas Bupati
Karawang.
Dari hasil OTT KPK beberapa waktu
lalu, terjerat pula dua perwakilan PT Agung
Podomoro Land di Karawang, Aking
Saputra, dan Rajen Diren, serta Kepala
Desa Cilamaya Nana serta tiga orang
lainnya.
Padahal, Aliansi Masyarakat yang
terdiri atas Konsorsium Pembaruan Agraria,
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan, Perhimpunan Bantuan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Jakarta,
Indonesia Corruption Watch dan Serikat
Petani Karawang menduga ada keterlibatan
PT Agung Podomoro Land dalam perkara
tersebut.

Oleh karena itu, Aliansi Masyarakat yang


terdiri atas Konsorsium Pembaruan Agraria
mendesak KPK untuk terus melanjutkan
penyelidikan dan mencari keterlibatan dari
PT Agung Podomoro Land.
Perkara tersebut juga berkaitan dengan
sengketa lahan di Desa Margamulya,
Desa Wanasari dan Desa Wanakerta di
Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang
dengan luas lahan sebesar 350 hektar
yang disengketakan perusahaan properti,
PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP), yang
dimiliki PT Agung Podomoro Land. Menurut
Aking Saputra, dirinya tidak tahu terkait
kasus sengketa tanah di Teluk Jambe,
Karawang Jawa Barat. Apakah kasus
korupsi ini serupa dengan kasus korupsi
Bupati Bogor, Rachmat Yasin?
Sementara itu menurut Hendra
(sumber yang dirahasiakan) , jika itu
betul akan menjadi penyuapan yang
kedua kali. Karena secara set plan,
Grand Taruma bermasalah terkait tanah
pengairan disertifikasi oleh Grand Taruma
senilai Rp 4 miliar. Sebenarnya jika KPK
mengidentifikasi kasus Grand Taruma, itu
kunci awal membongkar mafia perizinan,
tuturnya.
Untuk diketahui, PT Tatar Kertabumi
merupakan anak perusahaan PT Agung
Podomoro Land (APL). Perusahaan
itu diakuisisi APL melalui PT Pesona
Gerbang Karawang dan rencananya
akan mengembangkan superblock mini di
Kabupaten Karawang di atas lahan seluas
5,5 hektar.
Sebelumnya, KPK menetapkan
Bupati Karawang Ade Swara dan istrinya,
Nurlatifah yang merupakan anggota DPRD
Karawang Fraksi Partai Gerindra sebagai
tersangka kasus dugaan suap dengan
pemerasan terhadap PT Tatar Kerta Bumi.
Ade dan Nurlatifah diduga meminta
uang dengan cara memaksa senilai Rp 5
miliar dalam bentuk dollar Amerika Serikat
kepada PT Tatar Kerta Bumi terkait izin
penerbitan surat persetujuan pemanfaatan
ruang (SPPR) di daerah Karawang.
KPK kemudian menjerat suami-istri
itu dengan Pasal 12 e atau Pasal 23
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) jo Pasal 421 jo Pasal 55 KUH
Pidana. n
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

HUKUM
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Dilaporkan ke KY dan MA
Tujuh orang korban kasus investasi PT Brent Ventura
dengan penyertaan modal pokok Rp 3,25 miliar, melaporkan
tiga orang majelis hakim Pengadilan Niaga, di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat. Hakim tersebut dilaporkan ke
Komisi Yudisial (KY) dan ditembuskan ke Badan Pengawas
Mahkamah Agung (MA).

Sutio Jumagi Akhirno

iga orang hakim yang jadi terlapor


tersebut, adalah Aswijon, Sutio
Jumagi Akhirno dan Masud.
Mereka dilaporkan karena diduga
melakukan pelanggaran kode etik dan
pedoman perilaku hakim oleh majelis
hakim dalam perkara nomor: 52/Pdt.Sus/
PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst, pada 13
Oktober 2014 lalu.
M e n u r u t N g u d i Yu n i t a S u g i r i
(Pemohon PKPU - red) yang juga salah
seorang pelapor, dalam surat laporannya,
yang diajukanke KY dan MA pada Jumat
24 Oktober 2014 ini menyatakan,mereka
melaporkan ketiga hakim ini karena
putusan majelis hakim tersebut, yang
pada intinya menolak permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU).
Pemohon PKPU telah jelas dengan
bukti asli, membuktikan adanya utang
jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan
PP-5 perjanjian nomor 59, tanggal 8 Mei
2014, yang dibuat oleh Notaris Faisal
Abu Yusuf.Pada pasal 3 junto PP-6A,
jadwal pelunasan surat pengakuan utang
jangka menengah, medium term notes
(MTN) nomor 001563 dan PP-6B jadwal
pelunasan MTN nomor 0002770,ujarnya.
Dalam laporan tersebut, Ngudi Yunita
menyatakan, bahwa PT Brent Ventura
(termohon PKPU - red) tidak dapat
melaksanakan pembayaran bulan Mei
sampai Agustus 2014 untuk MTN, sampai
melewati tanggal yang ditentukan untuk
membayarnya, dengan total sebesar Rp
339 juta.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Akan tetapi, dalam pertimbangannya,


majelis hakim tersebut menarik
kesimpulan utang, termohon PKPU
kepada pemohon PKPU ternyata belum
jatuh tempo untuk ditagih pembayaran
atau pelunasannya oleh pemohon PKPU.
Yang belum dibayar sesuai tanggalnya
sehingga sudah jatuh tempo dan dapat
ditagih.Bahwa pertimbangan tersebut
sangat menafikan, bukti-bukti dan tanggal
pembayaran bulan Mei sampai Agustus
2014, untuk kedua MTN tersebut,
ujarnya.
Ironisnya, majelis Hakim tersebut
langsung menggunakan tahap atau
jadwal pembayaran akhir yakni 30 April
2015 untuk menyatakan tanggal jatuh
tempo, dan dapat ditagih utang termohon
PKPU kepada pemohon PKPU seperti
disebutkan dalam pertimbangannya.
Dalam hal ini, majelis hakim tidak
menjaga dan mempertahankan mutu
pekerjaan sehingga tercapai setinggitingginya mutu hasil pekerjaan. Terlapor
tidak menghindari dan telah melakukan
kekeliruan dalam membuat keputusan,
atau mengabaikan fakta pihak pelapor.
Sehingga dengan sengaja membuat
pertimbangan yang menguntungkan
pihak tertentu dalam mengadili perkara
yang ditanganinya, katanya.
Kasus investasi PT Brent Ventura ini
telah meresahkan masyarakat, sehingga
dengan perkara yang dilaporkan ini telah
ditolak terlapor membuat dampak salah
satu upaya penyelesaiannya, melalui
jalur hukum PKPU menjadi madek. Hal
ini bisa berakibat menambah keresahan
masyarakat.
Dalam laporan tersebut menyatakan,
bahwa perbuatan hakim tersebut dapat
dikualifikasikan sebagai pelanggaran
sedang atau berat sebagaimana diatur
dalam peraturan bersama MA RI nomor
02/PB/MA/IX/2012 dan KY nomor 02/
PB/P/P.KY/09/2012 tentang pengaduan

penegakan kode etik dan pedoman


perilaku hakim, pasal 14 junto pasal 18
ayat 4, jelasnya.
Dalam hal ini, beberapa orang
tersebut pelapor, diantaranya Ngudi
Yunita Sugiri, Theodora, Lauw Victor
Santoso dan Inggrianny Alphons.
Menanggapi laporan tersebut, salah
seorang Hakim yang dilaporkan, Sutio J
Akhirno menyatakan kalau Ngudi Yunita
itu kreditur lain, Biarin aja, karena
belum habis satu tahun, sedangkan
dia itu kreditur lain. Yang di tolak itu
permohonan dia, bukan kita nyatakan
hutang tidak ada, ujarnya kepada
wartawan Jumat, 24 Oktober 2014, di
PN Jakarta Pusat.
Lebih lanjut Sutio mengatakan bahwa
Ngudi itu, selaku pemohon PKPU, masih
punya perjanjian dengan PT Brent
Ventura. Dia itu pemohon PKPU masih
punya perjanjian dengan termohon.
Mereka punya restrukturisasi perjanjian,
bahwa dalam 1 tahun itu akan dibayar
hutangnya, ujar Hakim yang juga humas
PN Jakarta Pusat itu seraya mengatakan,
karena belum habis setahun, berarti
hutang itu belum jatuh tempo, katanya.
Sutio mengakui bahwa ada hutang.
Ada beberapa bulan, Mei sampai
Agustus, itu betul. Kalau di ajukan
gugatan biasa, itu bisa kita diterima,
ungkapnya.
Sutio menyatakan sambil bertanya,
Persyaratan PKPU apa? ujarnya
bertanya sambil melanjutkan, kan
setelah jatuh tempo, bisa di tagih.
Karena ada perjanjian ini sampai
Desember antara mereka sendiri,
tegasnya. Jadi hutang dari debitur itu
belum jatuh tempo dan belum di tagih,
sebab antara debitur dan kreditur,
pemohon dengan termohon masih ada
perjanjian restrukturisasi hutang antara
mereka sendiri, tandasnya
n Amri/Yudi

35

BANTEN

Bersengketa Kepentingan
di Bandara Soetta
Terkait tapal batas, yang bermuara pada potensi PAD,
Pemkot dan Pemkab Tangerang berseteru. Seperti apa
kisruhnya dan lika liku terkait kasus ini ?
otensi ekonomi Bandara
Internasional Soekarno-Hatta
kerap bersengketa kepentingan.
Pemerintah Kabupaten (pemkab) dan
Pemerintah Kota (pemkot) Tangerang
dikabarkan berseteru lantaran berebut
PAD bandara. Bahkan, Pemkot akan
mem-PTUN kan putusan Permendagri jika
tak menguntungkan.
Terkait tapal batas, sebelum Arief
Rachadiono Wismansyah (ARW) menjabat
Walikota Tangerang periode 2013-2018,
kurang lebih sekitar 19 tahun perbatasan
yang potensi Penghasilan Asli Daerah
(PAD) nya mencapai ratusan miliar per
tahun itu kerap sudah dipersoalkan.
Menurut ARW, selama ini ia mengaku
telah berusaha mepertahankan batas
wilayah di bandara supaya tetap masuk ke

kota berjuluk Akhlakul Karimah ini. Bahkan


ia sudah bertemu dengan sejumlah
walikota periode sebelumnya yakni,
Zakaria Mahmud, M. Thamrin dan H.
Wahidin Halim, berkonsultasi perihal batas
wilayah itu.
Namun kata ARW, batas wilayah di
Bandara Soetta secara legalitas data yang
terhimpun hanya berdasarkan sketsa saja.
Tidak ada titik koordinatnya sebagai bukti.
Pemkot Tangerang pun mengacu dari SK
Gubernur tahun 1986, ujarnya.
Pemkot mem-PTUN-kan Mendagri
Sejumlah kalangan memang
mendorong bahwa persoalan batas
bandara harus dikembalikan seperti
sebelumnya. Ibnu Jandi, Dosen
Universitas Muhamadiyah Tangerang

(UMT) serta Direktur Lembaga Kajian


Publik (LKP) menyatakan, bahwa sikap
politik Walikota ARW lemah buat membela
kedaulatan masyarakat Kota Tangerang.
Nantinya, gengsi Kota Tangerang
akan hilang, padahal wilayah tersebut
sudah diSK-an oleh Gubernur Jawa
Barat waktu itu, dengan nomor 593,321 /
Sk.77/Ditag/85 tanggal 27 Mei 1985 dan
keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
146/Kep.174/86 tentang penetapan batas
wilayah Desa Selapajang, Jurumudi dan
Belendung, Kecamatan Batu Ceper yang
masuk ke wilayah Kota Tangerang.
Makanya saya mendorong Walikota
Tangerang untuk mem-PTUN kan
Mendagri, jika dalam keputusannya
merugikan Pemkot dan masyarakat,
tutur Ibnu. Menurut Ibnu, sejak ada signal
bahwa lahan potensial itu bakal dicaplok
Pemkab seharusnya pihak Pemkot
berkomunikasi secara intens kepada tokohtokoh masyarakat yang tahu soal sejarah
wilayah yang disengketakan. Yakni tokoh

Dodi Riatmadji

Suparmi, Ketua DPRD Kota Tangerang

Yudis Tiawan

36

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

BANTEN
masyarakat dari Selapajang, Benda, Batu
Ceper dan Neglasari atau yang lainnya.
Sehingga mempunyai dukungan dari
masyarakat juga jika memang wilayah itu
sudah masuk ke Kota Tangerang.
Akhirnya Jandi menyatakan, terminal
II dan III yang ada di kawasan bandara
dengan PAD yang bernilai miliaran rupiah
kedepan berpotensi hilang lantaran
berpindah tangan ke Pemkab Tangerang.
Yang disesalkannya, kenapa dari DPRD
Kota Tangerang diperiode itu hanya diam
saja. Mereka itu wakil rakyat, tapi ketika
hak dan aset Kota Tangerang dirampas
mengapa mereka diam, tandasnya.
Suparmi, Ketua DPRD Kota
Tangerang, periode 2014-2019 ketika
dimintai komentarnya menyatakan, DPRD
2009-2014, telah melakukan inisiatif untuk
membahas soal tapal batas di Bandara
Soeta kepada anggota. Saat itu ia telah
mendorong supaya dibuatkannya gapura
di setiap perbatasan antara Kabupaten
dan Kota Tangerang. Diakui Suparmi
bahwa permasalahan ini telah lama
disengketakan oleh kedua pihak. Sejak
dahulu kami sudah menyarankan supaya
langkah itu harus dilakukan, biar tidak ada
kesan rebutan antara kedua belah pihak,
katanya, Kamis,(23/10).
Terkait soal Pemkot Tangerang akan
mem-PTUN kan persoalan tersebut jika
dalam keputusan Permendagri merugikan
pihak Kota Tangerang, ketua dewan wanita
pertama di Kota Berjuluk Akhlakul Karimah
ini menjelaskan, kalau keputusannya dapat
merugikan warga Kota Tangerang kita
akan dukung langkah walikota. Apalagi
jika PAD Kota Tangerang akan hilang.
Kami jelas akan mendukung. Kita kan
mitra dengan pemda, jadi membangun
pemerintahan di daerah harus bersama
sesuai peraturan yang ada. Kita akan
dorong sesuai fungsi, kata politisi asal
PDI-P ini menjelaskan.
Sementara Walikota ARW kembali
menyatakan kepada Tiro, bahwa pihak
pemkot akan mem-PTUN kan perkara ini,
jika keputusan itu merugikan. Untuk itu ia
akan menyurati Mendagri terkait belum
diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri). Suratnya sudah
ditandatangani oleh Sekretaris Daerah
(Sekda), Kota Tangerang. Kalau surat
Permendagri sudah turun, maka akan
ketahuan apakah Pemkot Tangerang
dirugikan atau tidak?, dan kita serius
menyikapi ini, paparnya.
Mendagri Siap Digugat
Respon Kementrian Dalam Negeri
terkait keputusan tapal batas di Bandara
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Ahmed Zaki Iskandar

Arief Rachadiono Wismansyah

Soekarno Hatta tidak merasa keberatan


dan siap digugat dari Pemkot Tangerang
jika dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri tidak menguntungkan pihak-pihak
lain. Namun Kemendagri telah melakukan
semua tahapan tapal batas yang ada di
wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang.
Hal tersebut dinyatakan langsung oleh
Dodi Riatmadji, Kapuspen Mendagri ketika
dikonfirmasi Tiro. Menurutnya, persoalan
tapal batas yang ada di bandara sudah
selesai. Dalam proses gugatan di PTUN,
duduk perkaranya akan kami sampaikan di
persidangan nanti. Sejak dari proses awal
sampai diterbitkannya Permedagri nanti,
ungkapnya. Soal tapal batas sekarang
ini sedang dalam proses pendaftaran di
Menkumham untuk dicamtumkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia,
ucap Dodi. Jadi, masalah tapal batas
bandara Soekarno Hatta di Mendagrinya
sudah selesai dan akan segera diterbitkan
setelah masuk di Lembaran Negara.
Pihak Angkasa Pura (AP) II terkait
persoalan batas wilayah ketika dikonfirmasi
mengatakan jika pihaknya tidak merasa
ada beban terkait persoalan itu. Sebagai
pembayar wajib pajak, kita sifatnya hanya
menunggu saja. Artinya, pembayaran
soal retribusi dan pajak tinggal mengikuti
keputusan dari Mendagri. Apakah ke pihak
Pemkot atau Pemkab, kata Yudis Tiawan,
Manajer Humas dan Protokoler Bandara
Soekarno Hatta.
Bandara diakui memang berada di
kedua wilayah tersebut, dan AP II hanya
sebagai pengelola. Menurut Yudis, pihak
AP II sedang menunggu keputusan dari
pemerintah. Setelah Permendagri terbit,
kemungkinan surat itu akan ditembuskan
kepada kami. Selama ini kami membayar
pajak ke Pemkot Tangerang. Dan jika
dilihat dari jumlah yang dibayarkan
sebelumnya, sampai saat ini pembayaran
pajak kami memang lebih besar ke Pemkot
Tangerang. Datanya ada pada kami, cuma

harus dicari lebih dahulu, katanya lagi.


Yudis melanjutkan, wilayah manapun
(Pemkab dan Pemkot - red) berhak atas
lahan tersebut, pihaknya hanya mengikuti.
Apabila diputuskan menjadi wilayah
Kabupaten Tangerang maka pajak kami
bayar ke Kabupaten Tangerang. Begitu
pula jika diputuskan wilayah masuk ke Kota
Tangerang maka pajak AP II dibayarkan ke
Kota Tangerang.
Pemkab Bakal meraup PAD dalam
jumlah besar
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki
Iskandar mengatakan, pihak Pemkab
menyerahkan putusan tapal batas wilayah
kepada Pemerintah Pusat. Pasalnya
menurut Zaki soal batas wilayah antara
Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang
di kawasan Bandara Soekarno Hatta,
sudah final. Keputusan Kemendagri
merupakan putusan tertinggi terkait
dengan batas wilayah.
Keputusan Kemendagri itu berdasarkan
kesepakatan dari peninjauan langsung
ke wilayah Bandara Soeta. Putusan
permendagri itu sudah di chek bersama
pihak pemerintah provinsi Banten. Jadi,
batasnya sudah jelas, dalam hal ini patok
yang ada di luar bandara maupun dalam
bandara, kata Bupati Zaki.
Informasi yang berhasil dihimpun
di lapangan konon menyebutkan,
terkait begitu mudahnya tapal batas
di wilayah bandara kabarnya lantaran
Arief Rachadiono Wismansyah (ARW)
kalah panut menghadapi Bupati Ahmed
Zaki Iskandar yang dalam silsilah urutan
keluarga tercatat lebih tua. Diketahui,
Ahmed Zaki Iskandar mempunyai
hubungan keluarga dengan ARW.
Selain itu, sejumlah kalangan di
Tangerang Raya pun menyatakan, bahwa
Zaki dikenal lebih piawai memainkan peran
dan lobi sebagai kepala daerah.
n Wahyudi/Sarinan

37

BANTEN
Banten Expo 2014

Dapat Tingkatkan Perekonomian

Pembukaan Banten Expo di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Rabu (24/9/2014)

Banten Expo di tahun 2014 merupakan rangkaian produk


jasa unggulan usaha kecil menengah (UKM) dan industri
kreatif tiap tahunan di Provinsi Banten.

erakan Nasional Pembayaran


Non Tunai menjadi tema utama
dan resmi di buka Plt. Gubernur
Banten, H. Rano Karno, pada Minggu
(24/9/2014). Kegiatan ini diharapkan
mampu meningkatkan perekonomian
di Banten. Oleh karena itu, dari tahun
ke ke tahundilakukan evaluasi agar
perkembangannya lebih baik.
Acara ini merupakan kegiatan
rutin dalam rangka menyambut HUT
Provinsi Banten.Dan dari tahun
ketahun selalu dilakukan evaluasi agar
perkembangannya lebih baik. Untuk itu
Banten Expo ini mampu meningkatkan
perekonomian di Banten, kata Rano.
Asisten Daerah II Pemprov Banten
Widodo Hadi juga mengungkapkan
bahwa Banten Expo mengalami
perkembangan dibandingkan tahun
lalu. Pada tahun ini, Banten Expo diikuti
104 peserta dengan 165 stan. Adapun
pesertanyamerupkan satuan kerja
perangkat daerah Pemprov Banten,
perbankan, UMKM, pemerintah daerah
di Banten, dan peserta dari luar Banten.
Disamping itu, Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Provinsi Banten, Ranta
Soeharta, memngungkapkan jika selama
lima hari pameran Banten Expo ini telah
meraup omzet Rp 5 miliar, baik dari
38

kunjungan langsung maupun kontrak


penjualan. Sejak dibuka, pameran
Banten Expo ini mendapat respon positif
dari masyarakat, tergambar dari tingginya
kunjungan masyarakat setiap harinya
sampai hari terakhir, ungkapnya.
Ditambahkan, produk-produk
usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) cukup tinggi berkontribusi
dalam menentukan nilai omzet tersebut.
Ia berharap, kegiatan mendatang
akan lebih banyak lagi UMKM yang
berkembang. Banten Expo juga dapat

berfungsi sebagaiknowledgeyang bisa


dijadikan transformasi pengetahuan
dalam melakukan dan memperkaya
perekonomian masyarakat.
Harapan kami kegiatan ini dapat
memacu semua pihak untuk dapat
melaksanakan kegiatan dengan lebih
baik dengan mengintegrasikannya
bersama kegiatan yang lainnya sehingga
ke depan dapat menjadi ikon yang dikenal
masyarakat luas, tutur Ranta.
Setelah lima hari berjalan, kegiatan
Banten Expo resmi ditutup. Plt.
Sekda Banten, Asmudji HW, dalam
penjelasannya mengungkapkan jika
Banten Expo merupakan media promosi
produksi untuk para pelaku usaha. Oleh
karena itu, ia berharap kegiatan tersebut
juga menjadi pemacu para pelaku usaha
menciptakan produksi dengan sentuhansentuhan inovasi sehingga mempunyai
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Pameran ini juga sebagai media
yang tepat untuk menginformasikan
potensi daerahnya, sehingga dapat
ditawarkan kepada pihak lain untuk
dimanfaatkan, katanya. Menurutnya
kegiatan tersebut harus dijadikan sebagai
media informasi dan pelaporan bagi para
kepala satuan kerja perangkat daerah
(SKPD), sebagai pertanggungjawaban
kepada masyarakat Banten, agar
masyarakat mengetahui sudah berapa
jauh tugas dan fungsi SKPD-SKPD untuk
mencapai masyarakat Banten sejahtera
berlandaskan iman dan takwa.
n Rudi Manurung

Plt. Sekda Banten, Asmudji HW,

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

BANTEN
Dibalik Penyamaran Randis Banten

Diduga Rugikan Negara Rp 5,7 M

Berberapa Randis Provinsi Banten plat nomornya telah berubah warna

Kinerja aparatur Provinsi Banten dalam menunaikan tugas


perlu ditunjang fasilitas pendukung berupa kendaraan dinas
sebagaimana diatur Permendagri nomor 7 tahun 2006.

amun apa jadinya jika fasilitas


yang diberikan malah disiasati
dengan merubah platnya menjadi
plat hitam. Hal ini diduga kuat guna
menghindari konsumsi Bahan Bakar
Minyak (BBM) non subsidi
Dari penelusuran TIRO, kendaraankendaraan yang sudah dirubah platnya,
menurut sumber pegawai SPBU
yang namanya minta dirahasiakan
mengatakan bahwa dirinya sering
mengisikan BBM jenis premium untuk
randis (kendaraan dinas) berplat
hitam. Karena saya kurang tahu
soal kendaraan pemerintah itu yang
mana. Masalahnya plat hitam, terlebih
kendaraan itu tidak dibubuhi logo-logo
pemerintah, paparnya.
Ta b i a t b u r u k k i n e r j a P e j a b a t
Pemerintah Provinsi (pemprov)
Banten memang tak berbanding lurus
dengan fasilias yang didapatkan.
Dari pengamatan TIRO di lingkungan
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
Banten (KP3B) sangat sulit meminta
konfirmasi kepada pejabat di lingkungan
Dinas Pemvrop. Hal serupa dibenarkan
E d d y, D i r e k t u r E k s e k u t i f S e n t r a l
Informasi dan Advokasi Kebijakan
(DPP LSM SIDAK). Kepada TIRO Eddy
membenarkan, bahwa jika hendak
meminta pelayanan informasi ataupun

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

klarifikasi khususnya secara lisan, diakui


sangat sulit sehingga pihaknya kerap
melakukan konfirmasi secara tertulis dan
jawabannya pun terkadang lamban dan
kurang memuaskan.
Selain itu, menurut Edi jumlah
kendaraan Dinas Pejabat Pemprov
Banten yang platnya hitam sudah
mencapai puluhan. Parahnya lagi tren
ini mulai diadopsi pejabat di Kabupaten
/ Kota yang ikut-ikutan merubah plat
randisnya. Akibat penggunaan BBM
subsidi oleh randis yang platnya telah
berubah jelas dapat mengerucut pada
kerugian negara. Pasalnya anggaran
untuk belanja BBM pegawai sudah
disiapkan melalui dinas masing-masing.
Artinya oknum pejabat yang belanja BBM
subsidi dapat meminimalisir pengeluaran
hingga mencapai Rp 40 ribu / 10 liter.
Sebagai asumsi : selisih antara BBM
subsidi dengan non subsidi mencapai
Rp 4000 untuk 1 kendaraan x 10 liter
untuk komsumsi dalam kota x 24 hari x
12 bulan. Maka kerugian mencapai Rp
11,520 juta dalam 1 tahun per kendaran.
Nah jika jumlah ini ditotal keseluruhan
kendaraan Dinas di Provinsi Banten dan
8 Kabupaten/ Kota mencapai 20 ribu
kendaraan, maka minimalnya saja 500
kendaraan berplat hitam, maka kerugian
negara mencapai Rp 5,7 miliar.

Padahal setiap SKPD telah


menganggarkan belanja BBM untuk
randis. Mungkin jurus mengesampingkan
budaya rasa malu sangat efektif untuk
mengelabui masyarakat seolah-olah
kendaraan tersebut milik pribadi padahal
mobil dinas. Terlebih lagi, pegawai
SPBU tidak bisa membedakan muslihat
para pejabat nakal ini karena kendaraan
tidak dibubuhi logo pemerintah juga
sticker BBM non subsidi dari Kemertrian
ESDM, paparnya
Dari penelusuran TIRO, mengenai
penatakelolaan aset dan fasilitas randis,
berdasarkan informasi yang diperoleh
bahwa untuk mendapatkan randis
yang bagus, harus memesan kepada
oknum Biro Aset dan Perlengkapan
serta diduga harus mengeluarkan uang
sebagai pelicin. Bukan hanya itu, bagi
oknum pejabat eselon III dan eselon
IV yang memiliki kedekatan dengan
pejabat teras Pemprov seperti Asisten
Daerah dan Sekretaris Daerah, bisa
mendapatkan mobil dinas yang layak.
Jika pejabat eselon III atau IV yang
tidak memiliki kedekatan dengan akses
ke Biro Aset dan Perlengkapan, hanya
mendapatkan mobil dinas biasa,
katanya.
Untuk memperjelas situasi diatas,
TIRO menyambangi Kantor Biro Aset
dan Perlengkapan Provinsi Banten
(10/10/14). Namun Kepala Biro, Dian
Wirtadipura, sedang tidak ditempat.
Selain itu investigasi TIRO di samsat
di Kota Serang (13/10) menurut sumber,
membenarkan bahwa Nomor Plat A
459 dan 1046 atas nama milik Provinsi
Banten sedangkan salah satu mobil
mewah dengan plat A 2000 tidak memiliki
data dalam komputerisasi sehingga
belum jelas apakah milik pemprov atau
nomor palsu. Yang jelas kami akan
segera melacak keberadaan kendaraan
plat A2000, ungkap sumber Polisi di
Samsat Kota Serang.
Ditempat terpisah Kasat Lantas
P o l r e s S e r a n g , A K P. B u s r o n i .
menjelaskan kepada TIRO di KP3B
(9/10), bahwa pihaknya tidak segansegan menilang jika mengetahui ada
randis yang platnya dirubah. Kami telah
banyak mem proses kasus randis hingga
ke meja hijau, tergasnya.
n Rudi Manurung

39

BANTEN

DSDAP Banten Siapkan Mobilitas Air


Siap Konsumsi Paska Kekeringan

Dampak pemanasan Global berimbas kepada berbagai


sektor tak hanya dunia, di Banten sendiri kurangnya
intensitas curah hujan telah menyebabkan kekeringan
berkepanjangan di beberapa tempat.

engantisipasi hal ini, Pemerintah


Provinsi Banten melalui Dinas
Sumber Daya Air dan Pemukiman
(DSDAP) mulai menyiapkan mobilitas
Instalasi Pengolahan Air (IPA) siap minum
dan mobil tangki penampung air demi
mengantisipasi kebutuhan air bersih
saat kemarau berkepanjangan. Sarana
tersebut nantinya akan digunakan untuk
menjangkau wilayah-wilayah di Banten
yang terkena musibah kekeringan.
Menurut Kepala DSDAP, Iing S,
pihaknya telah melakukan upaya tanggap
darurat dengan menyiapkan armada
darurat untuk memenuhi kebutuhan air.
Misalnya melalui mobil tangki, Instalasi
Pengolahan Air (IPA) mobile dan
perlengkapan hidran umum (HU). Ke
depan, pihaknya akan bekerjasama
dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD). Sembari meyakinkan Iing
meminum air di hadapan awak media, serta
menjelaskan cara kerja mobil yang didesain
canggih mengelola air yang awalnya kotor
di saluran kolam KP3B namun dalam
hitungan kurang dari 10 menit air dapat
langsung dikomsumsi.

40

Ia mengatakan, air bersih merupakan


hal utama yang harus dipenuhi pada saat
bencana maupun musim kemarau. Dalam
program darurat jangka pendek DSDAP
Banten ini pihaknya sudah memiliki 5 unit
tangki air, 14 pompa yang dipergunakan

untuk sawah-sawah yang mengalami


kekeringan, 20 unit HU, dan satu unit IPA
mobile seharga Rp 730 jutaan.
Dengan adanya IPA mobile ini
sangat dibutuhkan di Banten, guna
menjangkau wilayah-wilayah yang
terkena musibah. Kegunaannya memang
untuk menyalurkan air bersih ke titik-titik
rawan air, langsung kami datangi ke
lokasi dan mencari bahan baku air
seperti sungai, nanti akan menjadi air
bersih dan bisa juga untuk di konsumsi
sekaligus. Kami juga berkoordinasi
dengan Badan Penangulangan Bencana
Daerah jelasnya.
Sementara Kasi Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan pada
DSDAP Provinsi Banten, Adib Solihin
mengatakan, penyediaan air bersih
prioritas penanggulangan kemiskinan
bagi daerah perdesaan dan perkotaan di
kabupaten/kota se-Provinsi Banten sejak
tahun 2008 hingga 2014 mencapai 794
titik lokasi. Kemudian untuk pembangunan
bronchaptering, reservoir, dan perpipaan
sebanyak 41 titik lokasi yang tersebar di
Kabupaten Serang, Pandeglang, dan
Lebak.
Kami juga sudah membangun sumur
bor produksi di 9 lokasi di wilayah
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten
Serang, paparnya.
n Rudi Manurung

Kadis SDAP Iing, meminum air yang telah di olah IPA Mobile

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

JAWA BARAT
Peraturan dan Sanksi Penurunan Pangkat

Diberlakukan Disdik Jabar

Untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai di dinas atau


instansi pemerintah, memang perlu ada ketegasan
sikap dari pimpinan. Dengan demikian, kedisiplinan dan
ketertiban pegawai dapat berjalan dengan baik.

inas Pendidikan (Disdik)


Provinsi Jawa Barat, sebelum
diberlakukannya Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah
mulai bebenah untuk menuju ketertiban
dan kedisiplinan pegawai di lingkungan
instansinya. Pasalnya, belum lama ini, ada
tiga orang pegawai yang terkena sanksi
penurunan pangkat.
Hal itu, dibenarkan oleh Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian H.
Mulyana. Dikatakannya bhawa selama ia
menjabat, sudah tiga orang yang terkena
sanksi penurunan pangkat, dari golongan
tiga C ke tiga B. Sementara dua orang lagi
sedang dalam proses. Ini semata-mata
untuk meningkatkan kedisplinan dan
ketertiban pegawai. Karena mau tidak mau
setelah UU ASN diberlakukan pada tahun
2015 konsekuensi kedisiplinan pegawai
akan lebih meningkat, ujar Mulyana.
Adapun alasan penurunan pangkat
kepada tiga orang karyawan tersebut
Mulyana menuturkan, jika hal itu terkait
dengan masalah kedisipinan. Dari sejumlah
400 orang lebih karyawan di Disdik Jabar,
tidak semua sama, ada yang rajin bekerja
ada juga yang pemalas. Nah, bagi yang
pemalas dan tidak disiplin ini mereka yang
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

dikenakan sanksi.
Terobosan yang dilakukan sub bagian
umum dan kepegawaian ini, lebih kepada
aturan yang diterapkan. Pertama bagi
karyawan yang terkena sanksi, dilakukan
pemanggilan. Jika masih saja tidak
berubah sikap, maka diberi surat secara
tertulis. Tetap masih tidak diindahkan,

maka ada panggilan ketiga. Jika tidak


diindahkan juga, maka akan diberikan
sanksi pemecatan. Karena didalam UU
ASN itu, ketika 46 Jam tidak masuk
dalam satu tahun akan dikenakan sangsi
pemecatan PNS-nya.
Lanjutnya, pemerintah telah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN. Dalam berlakunya
aturan tersebut, maka karyawan pegawai
pemerintah ini agar dapat memenuhi
atuaran yang diberlakukan. Terutama
kedisiplinan pegawai. Kedepannya, dalam
regulasi yang diteken Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada 15 Januari 2014
tidak dikenal lagi istilah tenaga honorer di
Indonesia.
Ditambahkannya, dalam klausal pada
pasal 1 ayat 1 disebutkan: Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Kemudian, kata Mulyana, dalam pasal 1
ayat 2 UU ASN berbunyi Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
n Rudy Sanjaya

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian H. Mulyana

41

JAWA BARAT

DPRD Kota Bekasi Anggarkan


Belanja Rp3,8 Triliun
Kamis, 09 Oktober 2014 lalu, bertempat di Gedung DPRD Kota
Bekasi telah digelar rapat paripurna dan membahas tentang
rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015
serta Rancangan KUA PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2014.

apat paripurna dipimpin Ketua


DPRD Kota Bekasi, H Tumai.
Rapat paripurna tersebut dihadiri
oleh anggota DRPD Kota Bekasi, Unsur
Musyawarah Pimpinan Daerah Kota Bekasi
dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota Bekasi.
Dalam rapat paripurna tersebut,
Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu,
membacakan langsung laporan Rancangan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) tahun anggaran 2015 dan
Rancangan KUA PPAS perubahan Tahun
Anggaran 2014, serta menjelaskan bahwa
pendapatan daerah pada tahun 2015
yang akan datang direncanakan mencapai
Rp 3,438 triliun. Jumlah penerimaan
pendapatan ini berasal dari sumber dana
perimbangan sebesar Rp1,337 triliun
atau 39 % dari total target penerimaan
pendapatan makro daerah. Asumsi yang
mendasari penyusunan APBD adalah
kebijakan pendapatan daerah, kebijakan
42

belanja daerah, kebijakan pembiayaan


daerah dan strategi pencapaiannya.
Anggaran belanja tahun 2015
mendatang direncanakan sebesar Rp
3,847 triliun. Adapun komposisi nilai ini
terdiri dari belanja langsung sebesar Rp
2,301 triliun atau 59,8 % dari total anggaran
belanja 2015 dan belanja tidak langsung
sebesar Rp 1,546 triliun atau 40,1% dari
total anggaran belanja 2015.
Selanjutnya Wakil Walikota Bekasi juga
mengatakan, secara garis besar perubahan
dalam kebijakan umum perubahan APBD
2014 dan PPAS perubahan APBD 2014
yaitu pada komponen pendapatan terdapat
kenaikan sebesar Rp 33,053 miliar,
sehingga menjadi Rp 3,45 triliun yang
disebabkan oleh perubahan asumsi pada
pendapatan asli daerah dari Rp 1,042 triliun
meningkat sebesar Rp 124 miliar menjadi
Rp 1,167 miliar.
Jadi dari sisi belanja kita harus dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas
belanja. Anggaran belanja harus dapat

kita gunakan secara berkualitas, efektif dan


efesien. Kebocoran anggaran tidak boleh
terjadi, setiap rupiah yang dibelanjakan
harus kita gunakan untuk kegiatan dan
program yang produktif dan mampu
memberikan nilai tambah yang sebesar
besarnya bagi kesejahteraan masyarakat
khususnya masyarakat kota Bekasi,
tambahnya.
Rancangan KUA PPAS 2015 dan
KUA PPAS Perubahan 2014 ini kemudian
ditandatangani Ketua DPRD Kota Bekasi,
H. Tumai, serta diikuti para wakil ketua
DPRD. Rapat paripurna dilanjutkan dengan
keputusan DPRD tentang penugasan
Badan Anggaran DPRD untuk membahas
KUA PPAS 2015 serta KUA PPAS
Perubahan 2014. Kemudian agenda rapat
paripurna diakhiri dengan pembacaan
Rancangan Keputusan DPRD mengenai
penugasan komisi B DPRD Kota Bekasi
untuk tahun jamak.
Kunjungan Kerja di Kecamatan
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPRD) Kota Bekasi Komisi A, yang terdiri
dari Ariyanto Hendrata (Ketua), Solihin
(Sekretaris), Lilik Hariyoso (Wakil), Anim
Imanudin , Dariyanto , Uri Huryati, Winoto,
Syaiful Bahri , Sodikin, Chairuman J. Putro
dan Sarni, tepatnya pada hari Senin, 06
Oktober 2014 melakukan Kunjungan Kerja
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

JAWA BARAT
ke Kecamatan Bekasi Utara dan bertempat
di Aula Pedepokan Kecamatan Bekasi
Utara. Kunjungan tersebut disambut baik
oleh Camat Bekasi Utara, Drs. H. Junaedi,
M.Si, Camat Bekasi Timur, Lukman Hakim,
beserta semua jajaran / aparatur kedua
kecamatan termasuk UPTD / UPTB.
Kunjungan Kerja Komisi A DPRD
Kota Bekasi dilakukan dalam rangka
pengawasan pelayanan publik dan
membahas semua jenis pelayanan yang
ada di kedua kecamatan. Adapun pelayanan
yang dimaksud adalah pelayanan yang
telah dilimpahkan Walikota Bekasi, antara
lain tentang perizinan.
Kunjungan Kerja Perdana Komisi A
DPRD Kota Bekasi merupakan kunjungan
pertama yang dilakukan sekaligus untuk
memperkenalkan diri dan silaturahmi ke
Kecamatan Bekasi Utara dan Bekasi Timur.
Pada kesempatan tersebut Camat Bekasi
Utara menyampaikan Ucapan selamat
datang kepada Ketua dan Wakil Ketua
dan kepada semua anggota Komisi A
dalam kunjungan kerja pertamanya. Camat
berharap mudah mudahan pertemuan ini
bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan serta menunjang proses
pembangunan yang lebih baik lagi di Kota
Bekasi.
Lebih lanjut Junaedi menjelaskan bahwa
jumlah penduduk di Kecamatan Bekasi Utara
merupakan yang terbesar, maka sudah
pasti jumlah pelayanannya lebih besar juga.
Hal ini menyebabkan pencapaian PAD
yang besar juga.Salah satunya, untuk
Bekasi Utara target pajak dalam satu
tahun mencapai Rp 16 miliar. Saat ini kita
sudah mencapai Rp 11 miliar. Dan untuk
mencapai target 30 miliar, sangat diperlukan
ferivikasi data yang lengkap, ungkapnya.
Camat Bekasi Utara, mengatakan
bahwa untuk pelayanan publik masalah
perizinan mengalami kenaikan signifikan.
Pihaknya bertekat akan selalu memberi
pelayanan yang terbaik dan akan
memperbaiki pelayanan yang kurang baik
terhadap masyarakat.
Namun Camat BekasiUtara juga
mengeluhkan terkait dengan pembangunan
kantor kelurahan yang bisa mencapai lebih
dari dua tahun proses pembangunannya.
Ia berharap proses pembangunan kantor
kelurahan ini bisa diselesaikan dalam satu
tahun sehingga pelayanan tidak terganggu.
Pada kesempatan berikutnya Camat
Bekasi Timur, Lukman Hakim mengatakan
bahwa selama ini pelayanan yang diberikan
terhadap masyarakat sudah maksimal
dilakukan. Pada kunjungan kerja tersebut
Tim Komisi A mengatakan bahwa tak
kenal maka tak sayang, tak sayang maka
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

tak cinta. Artinya, jika kita sudah memiliki


kecintaan akan pekerjaan kita maka proses
pelayanan yang prima akan tercapai.
Ariyanto juga mengungkapkan bahwa
kunjungan timnya ke Bekasi Utara dan
Bekasi Timur merupakan pertama kalinya
dilakukan sejak dilantik menjadi anggota
DPRD Kota Bekasi dan sebagai tugas
dari dewan sebagai bentuk pengawasan
terhadap pelayanan publik. Selain itu,
sebagai bentuk tindak lanjut program
Walikota yaitu fakta integritas dalam
pelayanan mewujudkan kota Bekasi yang
maju sejahtera dan ihsan. Kita sudah
memantau kantor Kecamatan Bekasi Utara
dan Bekasi Timur maka untuk itu kantor
kantor yang belum bisa terselesaikan, akan
diprogramkan selesai dalam jangka waktu
satu tahun, terang Ariyanto.
Sidak ke Dukcapil Kota Bekasi
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPRD) Kota Bekasi Komisi A, yang
dipimpin oleh Ketua Komisi A, Ariyanto
Hendrata, beserta anggota-anggota
komisi A lainnya, lakukan sidak (inspeksi
mendadak) di Kantor Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi
pada hari Selasa , tanggal 21 Oktober 2014.
Sidak tersebut disambut baik oleh
Kepala Dinas Dukcapil Kota Bekasi, Drs.
Alexander Zulkarnaen, M.Si beserta seluruh
jajaran stafnya .
Sidak tersebut dilakukan oleh Komisi
A DPRD Kota Bekasi didasari dengan
adanya informasi dari masyarakat
bahwa dalam pengurusan Akte, Kartu
Keluarga, KTP dan surat-surat yang
berkaitan dengan kependudukan sering
mengalami keterlambatan. Ditambah lagi

adanya informasi bahwa pegawai yang


melaksanakan tugas dalam pelayanan
ke masyarakat tidak maksimal. Hal ini
dikarenakan kehadiran pegawainya sering
mangkir, sehingga banyak keluhan dari
masyarakat.
Hal tersebut dibantah oleh Kepala Dinas
Dukcapil, dan mengatakan keterlabatan
pelayanan bukan semata mata oleh
pegawai, akan tetapi perangkat (selfer)
yang ada pada saat ini sudah kurang
memadai sebab perangkat tersebut sudah
sering mengalami kerusakan. Kemudian
masyarakat juga tidak sepenuhnya
memahami persyaratan (berkas) yang
seharusnya, sehingga tidak dapat dilayani
oleh Dukcapil. Selanjutnya Kepala Dinas
Dukcapil Kota Bekasi berharap kelurahan
dan kecamatan terkoneksi agar pelayanan
berjalan dengan baik .
Terkait dengan kehadiran pegawai,
Alexander mengatakan bahwa mereka
tidak berada di kantor bukan karena alpa,
akan tetapi sebagian dari mereka ada yang
mengikuti rapat dinas dan ada juga yang
bertugas di luar kota. Sementara pegawai
yang ada di dinas tidak mencukupi dan PNS
juga sangat minim.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi
mengatakan untuk lancarnya pelayanan
ke masyarakat diminta agar perangkat
yang memang sudah harus diganti segera
diusulkan pengadaannya dan masalah
kekurangan pegawai agar diusulkan ke
BKD Kota Bekasi. Daftar hadir pegawai juga
diusahakan tidak lagi manual. Diharapkan
pelayanan terhadap masyarakat bisa
dioptimalisasikan yang pada akhirnya visi
dan misi Kota Bekasi dapat diwujudkan.
n TIM

Sidak ke Dukcapil Kota Bekasi

43

PROFIL BISNIS
Apartemen Metropolitan Park

Hunian Tematik
Pertama di Bekasi
Sudah dua bulan terakhir ini, proses pembangunan
Apartemen Metropolitan Park di Bekasi Utara berlangsung
adem ayem. Memang banyak usulan yang disampaikan
warga sekitar kepada pihak pengembang yang kemudian
disambut baik oleh pihak PT SKI (Satrindo Kapital Indonesia).

ak heran jika sebagian besar warga


sekitar terlihat menyambut baik
kehadiran apartemen tersebut.
Pembangunan apartemen ini juga
diharapkan mampu menyerap banyak
tenaga kerja dari lingkungan sekitar dimana
apartemen ini berdiri. Baik dalam proses
pembangunan maupun saat kegiatan
apartemen ini sudah berjalan.
Realita di lapangan saat ini Bekasi
memang sedang banyak mengalami
kemajuan. Daya beli yang tinggi membuat
banyak pengembang melirik wilayah
ini untuk melebarkan sayap usahanya.
Selain itu banyaknya keluarga muda
yang tinggal di wilayah ini membuat
kebutuhan akan tempat tinggal di Bekasi
cukup tinggi. Potensi demografis juga
turut memberikan keuntungan bagi
para pengembang sektor ini. Namun
pembangunan apartemen-apartemen ini
diharapkan tidak mengganggu resapan air
hujan dan daerah hijau.

Pembangunan mulai berjalan


Penanaman tiang pancang pertama
(ground breaking) yang menandakan
dimulainya pembangunan apartemen
Metropolitan Park di Telaga Mas, Bekasi
Utara, digelar PT Satrindo Kapital Indonesia
(SKI) tepatnya pada hari Minggu, 28
September 2014 lalu. Kegiatan tersebut
dihadiri oleh jajaran direksi dan pemegang
saham PT SKI, konsultan pembeli serta
calon pembeli Apartemen Metropolitan
Park.
Direktur Utama PT SKI, Wahjono
mengatakan acara ground breaking
ini juga sebagai wujud komitmen PT
SKI, dengan dimulainya pembangunan
Apartemen Metropolitan Park di Bekasi.
Proyek yang dibangun di atas lahan
seluas 1,7 hektar itu mengusung konsep
The First Thematic Living at Bekasi.
Sedangkan rencananya serah terima
apartemen ini akan dimulai pada
Desember 2016.

Wahjono, Direktur Utama PT Starindo Kapital Indonesia (kanan) dan Subur Kusuma, GM Marketing & Sales PT
Starindo Kapital Indonesia (kiri) saat memperkenalkan apartemen Metropolitan Park.

44

Selanjutnya, General Manager


Marketing and Sales PT SKI, Subur
Kusuma mengatakan, bahwa masyarakat
menunjukkan minat yang luar biasa
terhadap Apartemen Metropolitan Park
yang akan dibangun dua tower, yakni
Tower Paris dan Milan, ini. Dari total
500 unit yang ada di Tower Paris, telah
terjual sebanyak 82 persen dalam kurun
waktu empat bulan. Sedangkan untuk
Tower Milan akan segera diluncurkan.
Kami optimis seluruh unit Tower Paris
akan habis terjual sampai akhir tahun,
dan Tower Milan akan terjual sampai 70
persen, kata Subur.
Lebih jauh ia menjelaskan, di Tower
Paris ada dua tipe apartemen yang
ditawarkan, yakni tipe studio dan tipe 2
kamar tidur + 1. Tipe Studio dengan luas
20 meter persegi dibandrol dengan harga
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

PROFIL BISNIS

Rp 196.550.000, sedangkan untuk tipe 2


kamar tidur +1 seharga Rp 390.070.250.
Sejak soft launching pada Juni 2014
lalu, kami sudah mengalami kenaikan
harga sebanyak 2 kali. Dan setelah ground
breaking ini, kami akan memberlakukan
kenaikan harga lagi, ungkapnya.
Subur mengaku, untuk memperingan
pembeli dalam melakukan pembayaran,
pihaknya memberlakukan cara pembayaran
tunai bertahap, yakni 39 dan 51 kali. Ada
juga pembayaran comboflat yakni 24 kali
dengan cicilan Rp 3 juta per bulan. Dan
cara pembayaran bertahap ini memang
dilakukan oleh mayoritas pembeli.
Adapun keunggulan prospek investasi
yang dimiliki apartemen ini, menurut
Subur adalah lokasi yang sangat strategis,
yakni hanya berjarak 2,5 km dari Mall
Summarecon Bekasi maupun kawasan
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

industri Pondok Ungu Permai. Sedangkan


koresinya adalah untuk di kawasan
industri terdapat 20 persen pekerja yang
memiliki level non buruh, serta adanya
pengembangan kawasan komersial
township seluas minimal 20 persen.
Pastinya akan banyak pendatang
dan pekerja baru yang berpotensi sebagai
penyewa Apartemen Metropolitan Park,
sehingga akan menciptakan investment
yield dan capital gain yang luar biasa,
paparnya.
Selain itu, Subur menambahkan,
Apartemen Metropolitan Park juga sudah
dilengkapi fasilitas eksternal, seperti
pendidikan, kesehatan dan moda
transportasi 24 jam, ditambah dengan
kelengkapan kartu akses dan CCTV,
sehingga dapat memberikan rasa
nyaman bagi setiap penghuni. Kami yakin

Apartemen Metropolitan Park merupakan


hunian tematik pertama di kawasan Bekasi
yang memberikan sebuah pengalaman
baru, yang akan meningkatkan kualitas
hidup dan memanjakan para penghuninya,
pungkasnya.
Masalah dampak lingkungan
dalam pembangunan apartemen ini
pun tak diabaikan. Dampak lingkungan
pembangunan apartemen ini diminimalisir
dengan pembangunan infrastruktur lewat
dana APBD / APBN. Macet bukan hanya
di Bekasi Utara saja, akan tetapi di semua
sudut Kota Bekasi terutama pada Jumat dan
Sabtu. Makanya masyarakat diharapkan
harus tetap mendukung pembangunan
sehingga Kota Bekasi dapat mewujudkan
visi dan misinya, kata Drs. H. Junaedi,
Msi., Camat Bekasi Utara.
n KH

45

JAMBI

Drainase Berwawasan Lingkungan

Menjadi Solusi Atasi Banjir


Drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi
air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir
dari air mengalir. Pemerintah Provinsi Jambi melaluiDinas
Pekerjaan Umum tengah melakukan perbaikan drainase
secara sistematis agar berfungsi baik untuk mencegah banjir.

epala Satuan Kerja (Kasatker)


Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman Jambi,
Indra Gunawan SE, MT, mengatakan
bahwa kapasitas saluran drainase yang
sudah tidak memadai menyebabkan
air hujan meluap dan menggenangi
daerah sekitarnya. Salah satu cara untuk
mengurangi terjadinya luapan banjir adalah
dengan meningkatkan kapasitas saluran
yang ada dengan upaya revitalisasi sistem
drainase atau mengangkat sampah dan
endapan lumpur agar fungsi drainase
kembali normal serta melarang masyarakat
membuang sampah disembarang tempat.
Dikatakan Indra Gunawan, perbaikan
sistem drainase di kota-kota yang ada di
Provinsi Jambi dilakukan setiap tahun.
Seluruh drainase khususnya di daerah
rentan banjir akan diperbaiki. Harapannya,
dapat mencegah terjadinya banjir akibat
curah hujan yang besar seperti yang terjadi
pada musim hujan.
Selain memperbaiki sistem drainase,
Indra Gunawan mengaku telah memiliki

46

sejumlah cara untuk mencegah banjir di


musim penghujan. Salah satu cara dengan
meningkatkan kegiatan gotong royong
membersihkan got / drainase agar air yang
mengalir lancar hingga ke pembuangan
akhir.
Drainase didefinisikan sebagai
pembuangan air permukaan, baik secara
gravitasi maupun dengan pompa dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya
genangan, menjaga dan menurunkan
permukaan air sehingga genangan air dapat
dihindarkan. Drainase perkotaan berfungsi
mengendalikan kelebihan air permukaan
sehingga tidak merugikan masyarakat
dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. Kelebihan air tersebut
dapat berupa air hujan, air limbah domestik
maupun air limbah industri. Oleh karena itu
drainase perkotaan harus terpadu dengan
sanitasi, sampah, pengendali banjir kota
dan lainnya, ujar Indra Gunawan.
Pengembangan permukiman di
perkotaan yang demikian pesatnya justru
makin mengurangi daerah resapan air

hujan karena luas daerah yang ditutupi oleh


perkerasan semakin meningkat dan waktu
berkumpulnya air (time of concentration)
pun menjadi jauh lebih pendek sehingga
pada akhirnya akumulasi air hujan yang
terkumpul melampaui kapasitas drainase
yang ada.
Banyak kawasan rendah yang semula
berfungsi sebagai tempat parkir air
(retarding pond) dan bantaran sungai kini
menjadi tempat hunian. Kondisi ini akhirnya
akan meningkatkan volume air permukaan
yang masuk ke saluran drainase dan
sungai. Hal ini dapat dilihat dari air yang
meluap dari saluran drainase, baik di
perkotaan maupun di permukiman, yang
menimbulkan genangan air atau bahkan
banjir. Hal itu terjadi karena selama ini
drainase difungsikan untuk mengalirkan
air hujan yang berupa limpasan (run-off)
secepat-cepatnya ke penerima air/badan
air terdekat.
Lebih lanjut Indra Gunawan menjelaskan,
untuk mengatasi permasalahan infrastruktur
tersebut diperlukan sistem drainase
yang berwawasan lingkungan dengan
prinsip dasar mengendalikan kelebihan
air permukaan sehingga dapat dialirkan
secara terkendali dan lebih banyak memiliki
kesempatan untuk meresap ke dalam
tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi
air tanah dapat berlangsung dengan baik
dan dimensi struktur bangunan sarana
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

JAMBI

Indra Gunawan SE MT (sebelah kiri)

drainase dapat lebih efisien.


Pengelolaan drainase secara terpadu
berwawasan lingkungan merupakan
rangkaian usaha dari sumber (hulu) sampai
muara (hilir) untuk membuang/mengalirkan
hujan kelebihan melalui saluran drainase
dan atau sungai ke badan air (pantai/
laut, danau, situ, waduk, dan bozem)
dengan waktu seoptimal mungkin sehingga
tidak menyebabkan terjadinya masalah
kesehatan dan banjir di dataran banjir
yang dilalui oleh saluran dan atau sungai
tersebut (akibat kenaikan debit puncak
dan pemendekan waktu mencapai debit
puncak). Berbeda dengan prinsip lama,
yaitu mengalirkan limpasan air hujan ke
badan air penerima secepatnya, drainase
berwawasan lingkungan bekerja dengan
berupaya memperlambat aliran limpasan
air hujan.
Prinsipnya, air hujan yang jatuh ditahan
dulu agar lebih banyak yang meresap ke
dalam tanah melalui bangunan resapan,
baik buatan maupun alamiah seperti kolam
tandon, sumur-sumur resapan, biopori,
dan lain-lain. Hal ini dilakukan mengingat
semakin minimnya persediaan air tanah
dan tingginya tingkat pengambilan air,
tandas Indra Gunawan
Pengembangan prasarana dan sarana
drainase berwawasan lingkungan ditujukan
untuk mengelola limpasan permukaan
dengan cara mengembangkan fasilitas
untuk menahan air hujan sesuai dengan
kaidah konservasi dan keseimbangan
lingkungan. Konsep inilah yang ingin
mengubah paradigma lama dalam
pembangunan drainase khususnya di
perkotaan.
Pelestarian prasarana dan sarana
drainase mandiri berbasis masyarakat
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

sangat bergantung pada kemauan


dan kemampuan masyarakat dalam
mengoperasikan, memanfaatkan, dan
memelihara prasarana dan sarana yang
ada. Secara umum aspek yang perlu
diperhatikan dalam pelestarian adalah
pengelolaan prasarana dan sarana serta
penyuluhan dan pedoman pemeliharaan
yang mengedepankan partisipasi
masyarakat. Masyakarat dapat berperan
dan berpartisipasi dalam setiap tahapan
perencanaan, pembangunan, operasional
dan pemeliharaan sistem jaringan drainase.
Cara paling efektif agar drainase
berwawasan lingkungan ini dapat
berkelanjutan adalah peran serta
masyarakat untuk ikut aktif di dalam
penerapan pelestarian air tanah karena jika
persediaan air tanah habis, merekalah yang
paling merasakan akibatnya. Masyarakat
dapat berperan aktif untuk ikut menabung
air melalui kolam tandon penampung
air hujan, berupa reservoir bawah tanah
maupun dengan tangki penampung yang
berfungsi menampung dan mengalirkan
air hujan yang jatuh dari permukaan tanah,
bangunan, juga atap rumah.
Sumur resapan adalah salah satu solusi
murah dan cepat untuk masalah banjir.
Umumnya sumur resapan berbentuk bundar
dengan diameter minimal 1 meter. Lubang
galian sebelah atas sampai lapisan tanah
relatif keras dan bersemen agar dilindungi
dengan bidang penahanan longsoran
dinding sumur (bisa dari bambu, pasangan
bata, base beton atau drum). Kedalaman
sumur resapan relatif tergantung kondisi
formasi batuan dan muka air tanah. Untuk
daerah yang muka air tanahnya dalam,
kedalaman sumur resapan dapat dibuat
hingga mencapai 5 meter.

Idealnya dalam perencanaan drainase


di suatu wilayah perlu direncanakan adanya
sumur resapan sehingga dimensi saluran
drainase dapat lebih diminimalkan. Untuk
hasil yang lebih maksimal, penggunaan
sumur resapan dapat divariasikan dengan
bangunan drainase lainnya seperti kolam
resapan. Upaya ini akan berdampak besar
bila semua masyarakat sadar dan mau
menerapkannya.
Peran sumur resapan tentu tidak akan
berarti bila hanya beberapa rumah yang
menerapkannya. Bayangkan, bila setiap
rumah memiliki sumur resapan yang
masing-masing mampu meresapkan air
hujan sejumlah satu meter kubik dan
satu kawasan terdapat sepuluh ribu
rumah maka akan didapatkan 10 ribu
meter kubik air yang dapat meresap
ke tanah. Kawasan tersebut dapat
mengurangi limpasan permukaan yang
akan membebani saluran drainase di
hilir dan mampu mengurangi masalah
kekeringan pada musim kemarau karena
pada musim penghujan, mereka telah
menabung air.
Lebih lanjut Indra Gunawan
menjelaskan, masyakarat dapat berperan
dan berpartisipasi dalam setiap tahapan
perencanaan, pembangunan, operasional
dan pemeliharaan sistem jaringan drainase
melalui beberapa tahap, antara lain:
Tahap survei dan investigasi : masyarakat
dapat memberikan informasi calon
lokasi yang akan dibangun dan kondisi
setempat seperti kelayakan dari segi
teknis dan ekonomi.
Tahap perencanaan : masyarakat
dapat ikut serta dalam persetujuan,
kesepakatan dan penggunaan dari
perencanaan yang telah dibuat.
Tahap pembebasan lahan : masyarakat
memberi kemudahan dan memperlancar
proses pembebasan lahan apabila
lahan masyarakat terkena dampak
pembangunan.
Tahap pembangunan : masyarakat dapat
ikut serta dalam pengawasan dan terlibat
dalam pelaksanaan sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan.
Tahap operasi dan pemeliharaan
: masyarakat ikut serta aktif dalam
pemeliharan dan pengoperasian,
melaporkan jika ada kerusakan.
Tahap monitoring dan evaluasi :
masyarakat dapat memberikan data yang
benar dan nyata sesuai dengan kondisi
eksisting di lapangan terkait segala
sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek serta dampak yang
ditimbulkannya.
n Sabar Siagian

47

JAMBI

Panen Sawit di Kebun Sendiri,

Malah Dikriminalisasi
Seorang petani kelapa sawit di Jambi bernama Budi
Sulaiman ditetapkan oleh Polres Muaro Jambi menjadi
tersangka karena memanen buah sawit di kebun sendiri.

enetapan Budi Sulaiman menjadi


tersangka dengan alasan adanya
pengaduan Yan Isharyanto alias
Asiong. Padahal kebun kelapa sawit
tersebut diusahakan bersama antara
Alm. Handrisanto alias Opu (orang tua
Yan Isharianto alias Asiong) dengan B.J.
Sulaiman (orang tua Budi Sulaiman)
sejak tahun 1996.
Paling sedikit ada 4 bukti yang
ditunjukkan oleh B.J. Sulaiman, Alvin
dan M Hasibuan untuk membuktikan
hak mereka pada kebun sawit yang
diusahakan bersama dengan Alm.
Handrisanto alias Opu (orang tua Yan
Isharianto alias Asiong) sejak tahun 1996.
Keempat bukti tersebut adalah riwayat
pembelian lahan, laporan keuangan,
pembagian hasil usaha dan dokumen
rapat-rapat dari Kelompok Tani Maro
Sebo. Dari keempat bukti tersebut
tidak bisa dikesampingkan pada kasus
Budi Sulaiman (anak B.J. Sulaiman).
Penetapan Budi Sulaiman jadi tersangka
oleh Polres Muaro Jambi terkesan
prematur dan terindikasi dikriminalisasi.
M.Hasibuan, salah seorang pemilik
kebun sawit tersebut mengatakan,
perkara ini sebenarnya diawali dari upaya
pelapor Yan Isharyanto alias Asiong
untuk menguasai secara keseluruhan
areal perkebunan kelapa sawit Kelompok
Tani Maro Sebo Makmur yang awalnya
dikelola dan dimodali bersama antara
orang tua Yan Isharianto alias Asiong
(Handrisanto alias Opu) dengan orang tua
tersangka (B.J. Sulaiman), M Nasir dan
Alfin Tjoewito (Sukirman) di Desa Sakean
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi, dengan cara membuat
kebun sawit tersebut menjadi hak PT
Saroha Mitra Abadi dan kemudian diganti
menjadi hak PT Kumpeh Karya Lestari.
Dikatakan Hasibuan, upaya pelapor
Asiong untuk menguasai secara
keseluruhan areal perkebunan sawit
Kelompok Tani Maro Sebo Makmur
adalah dengan cara memalsukkan surat48

surat kepemilikan tanah. Kasus Asiong


ini sudah dilaporkan B.J. Sulaiman dan
Alvin, sejak 2013 ke Mabes Polri (LP/B345/IV/2013, 24 April 2013).
Lebih lanjut Hasibuan menjelaskan,
pelapor (Asiong red) tidak transparan
dalam mengelola Perkebunan Sawit
K e l o m p o k Ta n i t e r s e b u t d i a t a s .
Khususnya mengenai pembagian hasil,
sehingga diadakanlah rapat antara para
pemodal (Yan Isharianto/Asiong, BJ
Sulaiman dan Alfin Tjowito) pada tanggal
17 Agustus 2008, 7 Desember 2008 dan
18 Desember 2009. Dimana salah satu
hasil rapat menunjukkan B.J.Sulaiman/
Budi Sulaiman sebagai salah satu yang
mengelola perkebunan Sawit Kelompok
Tani Maro Sebo Makmur.
Karena ketidaksesuaian pendapat
diantara Asiong dengan B.J. Sulaiman cs
di kelompok Tani Maro Sebo, maka melalui
surat tertanggal 12 Mei 2010,Asiong,
dengan memakai Kop Surat PT Kumpeh
Karya Lestari mengusulkan pembagian
areal Kelompok Tani Maro Sebo sesuai
porsi kepemilikan di areal tersebut yaitu
51 : 49 %, disertai dengan penentuan blok
dan peta-peta pembagian dan mendapat
tanggapan dari terdakwa mewakili B.J.
Sulaiman dan Alfin Tjoewito.
Setelah berkomunikasi sesuai suratsurat diatas, maka direncanakan untuk
pembuatan nota kesepakatan antara
terdakwa juga mewakili pemodal lain
denganpelapor. Akan tetapi pelapor
tidak bersedia menandatanganinya dan
bahkan dengan paksa mengambil alih
kembali seluruh areal perkebunan Kelapa
Sawit Kelompok Tani Maro Sebo .
Karena pelapor tidak bersedia
membagi hasil panen sawit dari areal
Kelompk Tani Maro Sebo sebagaimana
yang dilakukan sebelumnya, terdakwa I
menyuruh terdakwa II untuk mengkoordinir
orang (Fahmi cs) untuk melakukan
pemanenan kelapa sawit Kelompok
Tani Maro Sebo Makmur di lokasi yang
sebelumnya ditawarkan akan ditunjuk

Yan Ishariyanto alias Asiong (sebelah kanan)


pada saat mediasi di Polda Jambi

oleh Asiong untuk bagian terdakwa cs,


dan atas perbuatan pemanenan kelapa
sawit tersebutlah terdakwa I dan terdakwa
II dilaporkan melakukan pencurian oleh
Asiong ke kepolisian yang perkaranya
saat ini disidangkan.
Dari fakta-fakta hukum tersebut diatas,
terbukti bahwa terdakwa I menyuruh
terdakwa II dan kawan kawan melakukan
pemanenan kelapa sawit bukan di lahan
milik PT Kumpeh Karya Lestari akan
tetapi di areal perkebunan kelapa sawit
Kelompok Tani Maro Sebo Makmur yang
ditentukan oleh pelaporyang menjadi
bagian terdakwa dan Alfin Tjoewito.
Meskipun kasus Asiong sudah
dilaporkan B.J. Sulaiman dan Alvin, sejak
tahun 2013 ke Mabes Polri (LP/B-345/
IV/2013, 24 April 2013 ), langkah mediasi
masih tetap diutamakan. Demikian juga
ketika kasus Asiong dilimpahkan ke
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

JAMBI

Bareskrim Polri (B/2281/OPS /IV/2013/


Bareskrim, 29/4-2013.
Sementara itu, ditemui di ruang
kerjanya, penyidik Polda Jambi Aiptu
Suparno menyatakan Yan Isharyanto
alias Asiong sudah ditetapkan jadi
tersangka, tetapi tidak dijelaskan kapan
Asiong akan ditahan. Lain halnya
pada laporan Asiong di Polres Muaro
Jambi yang cukup cepat ditanggapi
dan menetapan Budi Sulaiman menjadi
tersangka.
Penasehat hukum terdakwa, Iksan
SH dalam eksepsinya pada persidangan
9 Oktober 2014 di Pengadilan Negeri
Sengeti mengatakan, menurut pelapor
(Yan Ishariyanto alias Asiong) terdakwa
menyuruh orang melakukan pemanenan
sawit di areal milik PT Kumpeh Karya
Lestari, sudah barang tentu hal tersebut
jadi permasalahan (sengketa) mengenai
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

kepemilikannya, karena jauh sebelumnya


areal perkebunan kelapa sawit tersebut
adalah milik Kelompok Tani Maro Sebo
Makmur.
Kebun kelapa sawit tersebut
diusahakan bersama antara Alm
Handrisanto alias Opu (orang tua Yan
Isharyanto alias Asiong) dengan B.J.
Sulaiman (orang tua Budi Sulaiman)
sejak tahun 1996. Ada bukti yang
otentik bahwa kebun sawit tersebut
diusahakan bersama yaitu riwayat
pembelian lahan, laporan keuangan,
pembagian hasil usaha dan dokumen
rapat-rapat dari Kelompok Tani Maro
Sebo.
Berdasarkan fakta hukum diatas
sangat jelas, bahwa perbuatan terdakwa
tidak termasuk ranah hukum pidana, akan
tetapi ranah hukum perdata, atau paling
tidak harus dibuktikan terlebih dahulu

siapa pemilik lahan sebenarnya, ujar


Iksan SH.
Dikatakan Iksan, dilihat dari uraian
kejadian perkara yang dibuat oleh jaksa
penuntut umum dalam dakwaan, kedua
terdakwa hanya berperan sebagai orang
yang menyuruh melakukan pemanenan,
bukan orang yang terlibat langsung dalam
pemanenan. Dengan demikian tidaklah
tepat kalau terdakwa didakwa dengan
dakwaan pasal 363 ayat (1) ke-4 KUH
Pidana yang salah satu unsur pasalnya
adalah mengambil.
Karena didalam dakwaan tidak
ada diuraikan bagaimana cara terdakwa
melakukan pengambilan, terdakwa hanya
disebut menyuruh dan mengawasi.
Dengan tidak dicantumkannya bagaimana
cara melakukan pengambilan(salah satu
unsur dari pasal yang didakwakan),
maka dakwaan jaksa penuntut dapat
dikategorikan sebagai dakwaan yang
tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap,
sebagaimana diharuskan oleh pasal 143
ayat (2) huruf b undang-undang nomor 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), dan sesuai dengan ketentuan
pasal 143 ayat(3) KUHAP, dakwaan yang
demikian haruslah dinyatakan batal demi
hukum, ujar Iksan.
Sebenarnya, untuk kepastian hukum
pertanahan, Polres Muaro Jambi masih
bisa menunggu beberapa waktu, hasil
mediasi yang difasilitasi Polda Jambi
atas kasus ini. Dalam kasus ini, unsur
mendesak disegerakan tidak terlalu
signifikan. Sejatinya, dalam semangat
MOU BPN dengan Polri dan MOU antara
BPN dengan Kejaksaan, yang dicari dari
berbagai benang kusut kasus pertanahan
seperti ini bukan hanya kesegeraannya,
tetapi kepastian hukumnya.
Menurut Mangara SH, kesalahan
paling mendasar dari dakwaan Jaksa
seperti itu ialah tidak menjelaskan pada
lahan siapa pencurian dilakukakan.
Konsekuensinya kalau dijelaskan, kasus
tersebut dengan sendirinya menjadi
terang, perdata atau pidana.
Mangara menambahkan, bila ada
indikasi kriminalisasi, yang dimotori
Asiong, pada hal kasusnya perdata,
kriminalisasi itu bakal gagal, paling
tidak di Pengadilan Negeri Sengeti.
Kalau dakwaan Jaksa terhadap Budi
Sulaiman, hanya sebatas menyuruh
dan mengawasi, maka hal itu benar
benar tidak sama dengan mencuri. Kalau
didalilkan sama, dakwaan itu menjadi
tidak jelas dan kabur bahkan terindikasi
dakwaan nakal dan akal-akalan.
n Sabar Siagian

49

KEPRI
Terkait Adanya Jual Beli Lapak Pedagang

Kejari Karimun Diminta


Periksa Kadis Perindag dan UKM

Pasar Puan Maimun

ecurigaan beberapa kalangan


masyarakat terhadap adanya
trasnsaksi jual beli lapak meja bagi
pedagang di Pasar Puan Maimun mulai
terbukti. Apalagi setelah ditemukannya
beberapa kwitansi jual beli lapak meja
bagi pedagang Pasar Puan Maimun
oleh Laskar Merah Putih (LMP) Markas
Cabang Karimun yang kemudian dan
melaporkannya ke Kejaksaan Negeri
Karimun .
Jual beli lapak meja bagi pedagang
Pasar Puan Maimun oleh seorang
makelar diduga ada keterkaitan dan kerja
sama dengan oknum dari tim relokasi
pemindahan pasar.
Temuan kwintansi bukti jual beli
lapak meja kepada pedagang Pasar
Puan Maimun tersebut, merupakan salah
satu bentuk dari buruk nya kinerja tim
50

relokasi pemindahaan pedagang dari


Pasar Puakang ke Pasar Puan Maimun.
Bukti kwitansi merupakan bukti jual
beli lapak meja bagi pedagang yang
direlokasi. Padahal pasar tersebut
dibangun dari APBD, ungkap Djufrial,
Sekretaris LMP Marcab Karimun
Penyerahaan bukti-bukti kwitansi jual
beli lapak meja pedagang yang merupakan
aset negara tersebut dilakukan sebagai
langkah mendorong kinerja Kejaksaan
dalam penegakan hukum. Aksi jual beli
lapak meja pedagang ,dinilai telah masuk
ke ranah tindak pidana korupsi. Hal itu
didasari adanya dugaan gratifikasi dan
pembiaran dilakukan oleh oknum pejabat,
hingga terjadinya aksi jual beli lapak dan
meja yang diperuntukan bagi pedagang .
Kejaksaan Negeri Karimun, diminta
agar dapat memeriksa Kepala Dinas

Perindustrian Perdagangan dan UKM


Karimun, HM Hasby , terkait adanya jual
beli lapak meja pedagang Pasar Puan
Maimun.
Hal yang sama juga disampaikan
Jamaludin SH, mantan anggota DPRD
Karimun, bahwa adanya jual beli meja
lapak pedagang dengan bangunan
pasar yang dibangun berasal dari dana
APBD merupakan bentuk tindak pidana
korupsi.
Tindak pidana korupsi dalam hal
ini bukan hanya mereka yang dapat
menikmati langsung, tetapi pejabat
yang memberikan akses dan melakukan
pembiaran terjadinya penyimpangan
terhadap tujuan program yang
dianggarkan melalui dana yang berasal
dari APBN maupun APBD.
n Hendri

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

KEPRI
Wacana Pemkab Kepulauan Meranti

Gunakan Teknologi Hemat BBM


Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui
Dinas Pertambangan dan Energi berwacana akan
menggunakan Teknologi Hemat BBM Bahan Baku Air.

al tersebut diungkapkan H.
Herman, SE.MM., Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi
Kabupaten Kepulauan Meranti kepada
wartawan, Selasa 26 Agustus 2014 lalu
di kantornya. Sekaligus melakukan
uji teknologi hemat Bahan Bakar
Minyak (BBM) dari Bahan Baku Air.
Rencana tersebut merupakan kerja
sama dengan Organisasi Kesultanan
Siak, yang menggunakan tenaga ahli
dari Negeri Ginseng, Korea Selatan
yang bernama Mr. Cong dan Mr. Kim
yang merupakan ahli kelistrikan dan
pertambangan.
Untuk menindaklanjuti program
tersebut, Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kepulauan Meranti
akan mengajukan permohonan kepada

pihak terkait jika wacana tersebut


terwujud. Wacana tersebut dinilai
menguntungkan Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Meranti dan bermanfaat
untuk masyarakat. Proyek ini akan
menjadi program prioritas sebab
apabila wacana teknologi tersebut
tepat guna dengan penghematan BBM
tersebut mencapai 50 persen pastinya
sangat menyentuh masyarakat.
Tengku Muhammad Syater, selaku
Ketua Koordinator Tim Kesultanan Siak
kepada wartawan menjelaskan, bahwa
tenaga ahli dan pendamping teknologi
tersebut dikoordinir oleh organisasi
Kesultanan Siak dengan tenaga ahli
dari Korea Selatan dan didampingi
Ir. Irwanto dari Dinas Pendapatan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

H. Herman, SE.MM

Menurutnya, tim tersebut akan


melakukan uji teknologi di Kabupaten/
Kota se Provinsi Riau. Teknologi Hemat
BBM dengan menggunakan bahan
baku air tersebut sangat bermanfaat
untuk masyarakat dan mendorong
pertumbuhan devisa daerah.
n Washinton Hutasoit

Mantan Ketua DPRD Kab. Kepulauan Meranti

Gelapkan Barang Inventaris Kantor


Sepak terjang Hafizoh,S.Ag, mantan Ketua DPRD Kabupaten
Kepulauan Meranti, menjadi buah bibir di gedung Parlemen
Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Syaiful Ikram, S.Ag.SH

afizoh telah membawa dan


mengangkut barang-barang
berupa investaris milik kantor
(pemerintah) Sekretariat DPRD

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Kabupaten Kepulauan Meranti, berupa


meja, kursi, komputer, laptop, lemari
buku, lemari es, dispenser, jendela dan
barang investaris lainnya.
Parahnya lagi ada barang investaris
yang belum dibayar oleh PPTK tahun
anggaran 2014 juga turut diangkat ke
rumahnya. Tindakan yang dilakukan
oleh Hafizoh tersebut sama dengan
merampok barang milik orang lain, sebab
barang-barang investaris yang diangkat
oleh Hafizoh tersebut adalah milik negara
yang merupakan hak rakyat.
Menyikapi apa yang dilakukan
oleh Hafizoh, Syaiful Ikram, S.Ag.

SH, Ketua BP2KM (Badan Pejuang


Pemekaran Kabupaten Kepulauan
Meranti) dan Kabid Infokom Dishub,
meminta Sekwan DPRD Kabupaten
Kepulauan Meranti, Drs. Nuriman
Khair agar membuat surat dinas yang
ditujukan kepada Hafizoh. Isinya tentang
himbauan agar mengembalikan barangbarang investaris milik pemerintah
(milik Sekretariat DPRD Kabupaten
Kepulauan Meranti red) tersebut.
Sayangnya sampai berita ini
diturunkan pihak yang bersangkutan
(Hafizoh red) belum berhasil dihubungi.
n TIM

51

KEPRI

Sekwan DPRD Kabupaten Kepulauan


Meranti Cekal Wartawan

M. Toha

Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 1999


tentang pers dan Undang-Undang Republik Indonesia No.
14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP),
tampaknya tak berlaku di lingkungan Sekretariat Dewan
(Sekwan) Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Kepulauan Meranti.

uktinya kala sejumlah wartawan


hendak meliput dan mengabadikan
acara pelantikan 30 orang anggota
DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti
(15/9/14) yang bertempat di gedung
dewan, terjadi pencekalan terhadap
insan pers yang dilakukan oleh petugas.
Alasannya diperintahkan oleh panitia.
Pelarangan tersebut dialami oleh Nurul
Fadli, wartawan Sigap News.com.
Nurul Fadli diusir oleh petugas kala
hendak masuk ke gedung dewan untuk
melakukan tugas peliputan pelantikan
anggota DPRD Kabupaten Kepulauan
Meranti periode 2014-2019.
52

Terkait masalah ini, Jefri Hidayat,


Ketua DPD Komnas-WI Kabupaten
Kepuluan Meranti, menyesalkan dan
memprotes petugas yang telah mengusir
dan menghalang-halangi wartawan yang
melakukan tugas peliputan tersebut.
Menurut Jefri, ada yang tidak beres
dalam kepanitiaan acara pelantikan
tersebut. Acara yang dimeneg oleh
Sekwan dan Bagian Humas DPRD
Kabupaten Kepulauan Meranti, telah
melakukan diskriminasi dan pelecehan
terhadap wartawan, yang dilakukan
oleh Sekwan dan Kepala Bagian Humas
DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti.

Maka berdasarkan Undang-Undang


Nomor 40 tentang pers tersebut, telah
diatur pada bab II yang berbunyi Asas,
Fungsi, Hak, Kewajiban, dan Peranan
Pers, pasal 2 : Kemerdekaan pers
adalah salah satu wujud kedaulatan
rakyat yang berasaskan prinsipprinsip demokrasi, keadilan dan
supermasi hukum. Pasal 3: Pers
Nasional mempunyai fungsi media
informasi, pendidikan dan kontrol
sosial. Pasal 4: kemerdekaan pers
dijamin sebagai hak asasi warga
negara terhadap Pers Nasional tidak
dikenakan penyensoran, pemberedelan
atau pelarangan penyiaran, untuk
menjamin kemerdekaan pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh
dan menyebar luaskan gagasan dan
informasi. Pasal 5: Pers Nasional
berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini.
Dan menurut Jefri, dalam UndangUndang Pers tersebut dalam bab VIII
pasal 18 telah diatur ketentuan pidana
setiap orang yang secara melawan
hukum dengan sengaja melakukan
tindakan yang berakibat menghambat
atau menghalangi pelaksanaan
ketentuan pasal IV ayat 2 dan ayat 3
dapat dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 tahun atau denda paling
banyak Rp 500 juta.
Maka sejumlah wartawan di
Kabupaten Kepulauan Meranti yang
tergabung dalam Ikatan Wartawan
Kabupaten Kepuluan Meranti (IWK2M)
dan yang tergabung dalam KOMNAS-WI
DPD Kabupaten Kepulauan Meranti
melakukan aksi kekecewaannya dan
langsung pada tanggal 16 September
2014 menjumpai Kepala Bagian Humas
DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, M.
Toha. Menurut Toha, alasan pelarangan
tersebut an tersebut karena kapasitas
gedung yang tidak memadai, sehingga
hanya 2 orang wartawan saja yang
diperkenankan meliput langsung acara
pelantikan tersebut. Ia juga mengaku
jika sebelumnya telah berkoordinasi
dengan PWI perwakilan Kabupaten
Kepulauan Meranti dan secara pribadi
pihaknya meminta maaf.
n TIM

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

RIAU

Carut Marut Program


Pendidikan Gratis Kota Batam

Said Indra Ketua DewanPendidikan Kota Batam

Yahya Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam

Program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh


pemerintah pusat adalah suatu hal yang sangat disukai
dan didambakan seluruh rakyat Indonesia.

engan adanya pendidikan garatis


khususnya pada program wajib
belajar sembilan tahun tentunya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas
kehidupan bangsa Indonesia dimasa
depan dengan tersedianya kesempatan
belajar bagi seluruh tunas bangsa tanpa
kecuali dengan kondisi ekonomi maupun
tingkat strata kehidupan sosial apapun.
Sudah tergambar dengan jelas dalam
bayangan kita betapa mampannya
tingkat pengetahuan bangsa Indonesia
kelak.
Namun ilustrasi diatas tidaklah sesuai
dengan kondisi yang terjadi. Bayangan
meningkatnya kualitas sumber daya
manusia Indonesia kedepan nampaknya
masih berupa khayalan dan mimpi
belaka tanpa melihat realita yang ada.
Hal ini dibuktikan dengan kondisi yang
terjadi di saat tahun ajaran baru 2014
ini, dimana masih banyaknya anak-anak
usia sekolah terutama dari kalangan
yang tidak mampu harus bersabar
dan menahan keinginan untuk dapat
menimba ilmu disekolah sekolah yang
berstatus negeri alias gratis. Dan selalu
alasan yang diterima alasan yang klasik
dan itu-itu saja yang selalu digunakan
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

jauh dari program pendidikan gratis ini


diadakan yaitu terbatasnya kapasitas
daya tampung, terbatasnya tenaga
pendidik serta alasan klise lainya.
Salah satu contoh kasus
amburadulnya program, seperti apa
yang dialami oleh hampir sebagian besar
murid-murid sekolah. Pasa penerimaan
siswa baru di kota Batam propinsi
Kepulauan Riau, dimana sekolah pada
umumya untuk tenaga pengajar selalu
kekurangan guru, karena kebijakan
dalam hal penerimaan tenaga guru
honorer harus melalui dinas pendidikan.
Hasil pantauan TIRO, di sekolahsekolah paska penerimaan siswa baru
sekolah negeri di kota Batam khususnya
Sekolah Dasar Negeri (SD) mendapat
kesan yang sangat menyedihkan,
karena para kepala sekolah mengeluh
disebabkan oleh kekurangan tenaga
guru. Itu pun guru yang ada banyak
mengajar melebihi jam kerja yang telah
ditentukan oleh pemerintah.
Sebenarnya itu penyebabnya,
saya sebagai kepala sekolah merasa
serba salah tentang penerima tenaga
guru honor. Disatu sisi memang saya
membutuhkan. Tapi kalau saya terima

darimana untuk membayar gaji mereka


apabila saya ambil gaji dari dana bos,
hanya 20 persen saja dari total dana
BOS yang sekolah terima, papar salah
seorang kepala sekolah yang enggan
disebut namanya.
Dari hasil konfirmasi dengan
Yahya, Sekretaris Dinas Pendidikan
Kota Batam, mengatakan bahwa untuk
penerimaan tenaga guru honorer tidak
ada karena tidak ada anggaran dari Dinas
Pendidikan. Itupun kalau sekolah mampu
untuk menerima tenaga guru honorer,
maka dana hanya bisa diambil dari BOS
yang besarnya hanya 20 persen saja.
Kalau sekolah cukup untuk membayar
tenaga guru honor, boleh saja.
Ketika diminta tangapan dan
penjelasannya tentang Pendidikan di
Kota Batam, Said Indra, Ketua Dewan
Pendidikan Kota Batam membenarkan
bahwa itulah sebenarnaya problem
sekolah wajib belajar yang dibiayai oleh
dana Bantuan Operasional Sekolah (
BOS ). Dinas pendidikan sendiri tidak
mendapatkan anggaran APBD tahun
2014, khusus untuk membayar gaji guru
honorer. Sementara sekolah menerima
siswa baru tahun 2014 ini terlalu
banyak, padahal pemerintah belum
juga mengangkat Calon Pegawai Negeri
(CPNS) dari tenaga Honorer K2 menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
n Moh.Effendi, Yat

53

RIAU
Rugikan Negara Rp 38 Milyar

Marwan Ibrahim Di Pengadilankan

Kejati Riau, Setia Untung Arimuladi

Kasus pengadaan tanah yang telah dijual dan dibeli kembali


ini, menyeret Wakil Bupati Pelalawan, Marwan Ibrahim ke
penjara. Karena telah merugikan keuangan Negara sebesar
Rp.38 milyar.

ejaksaan Tinggi (Kejati) Riau,


setelah memeriksa perkara korupsi
dan dinyatakan lengkap, akhirnya
berkas perkara Tindak Pidana Korupsi
Wakil Bupati Pelalawan, Marwan Ibrahim,
Jumat, 3 Oktober 2014 dilimpahkan
ke pengadilan Tindak Pidana Korupsi
untuk disidangkan di Pengadilan Tipikor,
Pekanbaru, Riau.
Pelimpahan perkara Nomor:
B-1478/N.4.23/FT.1/10/2014 tanggal 3
Oktober 2014 dengan Penunjukan Jaksa
Penuntut Umum, Adnan, Adhyaksa, Sepni
54

Yanti,, Romy Banu, Herlambang dan Deny


Anteng sesuai dengan surat perintah
Kepala Kejaksaan Negeri Pelalawan No :
05/N.4.23/Ft.2/09/2014tanggal 28 Agustus
2014, ujar Kejati Riau, Setia Untung
Arimuladi kepada Tiro via email dalam
siaran persnya, Jumat, 3 Oktober 2014.
Lebih lanjut mantan Kapuspenkum
Kejagung itu menjelaskan, pelimpahan
perkara ini berkaitan dengan perbuatan
tersangka pada saat menjabat sebagai
Sekretaris Daerah Kabupaten Palalawan.
Saat itu Marwan bersamasama dengan

Syahrizal Hamid, Al Azmi, Lahmudin


dan T. Alfian Helmi (masing-masing
telah diputus dalam berkas terpisah),
H. Rahmad (telah dilakukan penuntutan
dalam berkas terpisah dan telah menjadi
terpidana), dan H. Tengku Kasroen, saat
ini telah dilakukan penuntutan dalam
berkas terpisah, ujar Untung seraya
menyatakan mereka semua saat ini
ditahan.
Menurut Untung, Marwan telah
melakukantindak pidana Korupsi atau
penyalahgunaan wewenang dalam
jabatan, dalam kegiatan pengadaan
tanah untuk perluasan perkantoran
Bhakti Praja TA. 2002, 2008, 2009, saat
dirinya menjabat Sekda Kabupaten
Pelalawan pada tahun 2002.
Modus operandinya, kata mantan
Kejari Jakarta Selatan ini dengan cara
menyetujui pembayaran uang sebanyak
Rp.500 juta kepada Syahrial Hamid dan
olehnya dipergunakan untuk membeli
tanah PT. Katulistiwa, untuk perkantoran
Pemkab. Pelalawan. Selain itu, Marwan
kembali menjabat Sekda Pelalawan pada
tahun 2009, dan menjabat sebagai Ketua
Panitia Pengadaan Tanah tahun anggaran
2009.Ironisnya, ia tidak melaksanakan
tupoksi sebagai Ketua Panitia Pengadaan
tanah yang dilaksanakan oleh DPKKD.
Selain menyalahgunakan wewenang
dan jabatannya, menurut Untung, Marwan
juga menerima suap dan hadiah atau
grafitasi berbentuk uang sebanyak Rp.1,5
milyar, berdasarkan kwitansi tertanggal
19 Juni 2008, yang dananya bersumber
dari APBD. Dan uang Rp. 1,115 milyar
tanpa kwitansi yang diterimanya dari Al.
Azmi, dari kegiatan pengadaan perluasan
perkantoran Bakti Praja tersebut.
Terkait dengan kegiatan pengadaan
tanah yang telah dibeli kembali pada
tahun anggaran 2007, 2008, 2009 serta
2011, kata Untung, negara mengalami
kerugian sebesar Rp.38 milyar. Dan
akibat dari pada perbuatannya, Marwan
diacam dengan pasal 2 Jo Pasal 3 Jo 5
Ayat 2 Jo Pasal 11 Jo Pasal 12 huruf a
dan b Jo Pasal 18 UU RI No. 31 tahun
1999 sebagaimana yang telah diubah
dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.
n Amri Siregar

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

RIAU
Demi Hindari Pajak,

Oknum Lakukan Penyelundupan

Kegiatan di pelabuhan tikus Punggur dalam Batam

raktek penyelundupan barang melalui pelabuhan tikus


Punggur dalam kota Batam mulai menggeliat lagi. Hal
ini terlihat dari sepinya lori pengangkut barang melalui
pelabuhan resmi roro telaga Punggur Batam. Maklum saja, para
calo jasa pengurusan dokumen memang mengarahkan pengiriman
barang secara illegal lewat pelabuhan tikus.
Mereka membuat dua sistem pengiriman barang yaitu pada jam
kerja pagi sampai sore dilakukan pengiriman barang ke Tanjung
Pinang melalui pelabuhan resmi. Baru, pada sore sampai subuh

mereka melalukan pengiriman barang lewat pelabuhan tikus alias


pelabuhan tidak resmi.
Umumnya barang yang dikirim lewat pelabuhan resmi adalah
barang dengan nilai pajak yang rendah. Sebaliknya jika nilai
pajaknya tinggi, maka pengiriman lewat pelabuhan tikus menjadi
pilihan.
Seperti diketahui, sesuai dengan peraturan pemerintah (PP)
no 10 tahun 2011 setiap barang yang dikeluarkan dari kawasan
bebas menuju kawasan bebas lainnya tidaklah dikenakan pajak.
Namun jika barang dari kawasan bebas dibawa menuju kawasan
tidak bebas maka akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan
PP tersebut.
Dalam hal ini, maka apabila barang keluar dari Batam melalui
jalur pelabuhan resmi tujuanTanjung Uban dan Tanjung Pinang
pasti barang tersebut dikenakan pajak. Tapi jika dikeluarkan lewat
pelabuhan tikus, maka kewajiban pajaknya bisa diabaikan. Sudah
sepantasnya pihak yang berwajib segera bertindak atas perbuatan
penyelundupan pajak yang merugikan negara ini.
Saat dikonfirmasikan pada Koordinator Petugas Pencegahan
Penyeludupan (P2), Zaipudin, ia mengatakan jika hal ini akan
ditindaklanjuti dan akan segera dilakukan koordinasi dengan
petugas patroli bea dan cukai di laut.
n Moh. Effendi

Buku Kurikulum 2013

Diperjualbelikan Oknum
B

uku kurikulum 2013


merupakan buku
yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
tahun 2013 dan penerbitan buku
tersebut sepenuhnya dibiayai
oleh dana negara dan diberikan
secara gratis kepada setiap siswa dengan metode dipinjamkan.
Sayangnya niat baik ini dikotori oleh oknum yang mencoba mencari
keuntungan pribadi.
Hal itu terlihat dari diperjualbelikannya buku kurikulum 2013
di beberapa toko buku di Kecamatan Karimun dan Kecamatan
Meral. Buku-buku yang diperjualbelikan pada umumnya buku
tingkat sekolah dasar .
Buku kurikulum 2013 yang akan diperjualbelikan masih tertulis
dalam sampul luar pada halaman belakang tertulis, milik negara
tidak diperdagangkan. Oleh oknum, buku-buku ini diletakan pada
rak-rak buku di tempat penjualan buku yang ada di toko buku
dimana buku negara tersebut dijual.
Setiap buku kurikulum 2013 yang tertulis milik negara tidak
diperdagangkan yang akan dijual, coba ditutup dengan meletakan
harga bandrol penjualan maupun membiarkan tulisan tersebut
tetap terbuka diantara rak buku etalase tempat penjualan buku,
di beberapa toko buku yang menjual buku kurikulim 2013 .
Walau diketahui, buku kurikulum 2013 tersebut dilarang untuk
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

diperdagangkan, ujar Karto warga Meral pada Tiro .


Terkait beredarnya buku yang semestinya gratis ini, Jamaludin
SH., mantan anggota DPRD Karimun mengatakan bahwa
adanya buku-buku kurikulum 2013 milik negara diperjualbelikan di
beberapa toko buku itu , menunjukan tingkat penyimpangan dan
kebocoran anggaran negara pada level yang memprihatinkan.
Setiap lini, pada setiap program pemerintah yang diluncurkan
dengan pembiayaan anggaran berasal dari dana negara, sangat
rawan diselewengkan.
Instrumen dalam pemberian buku-buku kurikulum 2013 dari
pihak sekolah diharapkan bisa dijelaskan secara transparan pada
murid dan wali murid. Diduga masih minimnya penjelasaan,
hingga ada ketidaksamaan pemahaman terhadap pemberian
buku kurikulum 2013. Baik antara pihak sekolah, murid dan wali
murid, hingga membuat wali murid terjebak membeli buku di toko
buku, padahal buku tersebut milik negara yang akan dibagikan
secara gratis .
Jamaludin SH mendesak agar para penegak hukum untuk
dapat mengusut oknum-oknum yang telah memperjualbelikan
buku-buku kurikulum 2013 yang berasal dari dana negara
yang diduga diperdagangkan di beberapa toko buku itu. Selain
Jamaludin, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten
Karimun, Sudarmadi, sudah dicoba dikomfirmasikan tentang
adanya buku kurikulum 2013 diperjual belikan ini. Sayangnya,
hingga berita ini diturunkan, Tiro belum mendapatkan jawaban.
n Hendri

55

RIAU

Anggota Dewan Baru Diharapkan


Mampu Jalankan Roda Pemerintahan

Setelah melalui proses cukup panjang, unsur pimpinan


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Berau
akhirnya resmi dilantik Senin (13/10) beberapa waktu lalu.

Ruslan Taha

iga partai politik (parpol) pemenang


pemilu masing-masing menunjuk
wakilnya duduk dalam unsur pimpinan.
Dalam rapat paripuran istimewa
yang digelar seperti biasa masih
dipimpin Elita Herlina, Ketua sementara
sekaligus mantan Ketua DPRD
periode 2009-2014.
Masing-masing parpol pemenang
yakni Golkar menunjuk Syarifatul Syadiah
sebagai Ketua Dewan didampingi
Wakil Ketua I H. Saga dari Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dan
Anwar dari Partai Demokrat. Ketiganya
dilantik Ketua Pengadilan Negeri
56

Tanjung Redeb, Widiarso, disaksikan


bupati, wakil bupati dan anggota
dewan serta tamu undangan.
Syarifatul kemudian didaulat menuju
kursi pimpinan yang ditinggalkan
Elita dalam paripurna kemarin.
Dalam sambutannya, ia
sangat berterima kasiih kepada partai
Golkar yang telah mempercayakan
dirinya duduk sebagai wakil rakyat
sekaligus ditunjuk menjadi ketua
dewan.
Tidak hanya membanggakan tapi
juga menurut saya ini adalah sebuah
amanah dan beban yang tidak ringan.
Namun saya berharap teman-teman
anggota dewan lainnya dapat
mendukung kami pimpinan agar dapat
bersinergi, ungkapnya. Sebab dalam
kebersamaan dua bulan terakhir
sebelum dilantik dirinya merasakan
sebuah kebersamaan yang hangat.
Syarifatul juga menyinggung kesetaraan
gender dalam unsur dewan kali
ini. Meski masih kurang dalam kuota,
namun dirinya bersyukur bahwa
masih ada 3 orang wakil perempuan
di periode kali ini. Komposisi ini
masih sama dengan periode 20092014 yakni 3 orang dan hanya tersisa

satu dari periode sebelumnya


yakni Elita Herlina. Ketiga srikandi
di parlemen Berau semuanya berasal dari
Partai Golkar.
Sebagai pimpinan, Syarifatul juga
kembali mengingatkan terhadap tugas
pokok yang akan dilaksanakan.
Dalam waktu dekat kita selesaikan
tata tertib, pembentukan alat kelengkapan
dewan, pembahasan APBD 2015 dan
sisa paperda anggota dewan periode
2009-2014, ujarnya lagi.
Sementara itu, Bupati Makmur HAPK,
berpesan agar unsur pimpinan dapat
menjalankan roda kepemimpinannya
bersama dengan anggota dewan lain
untuk bersinergi dengan eksekutif
menjalankan roda pemerintahan 5
tahun ke depan. Dewan boleh berganti
namun kasus dewan tidak bisa ditingalkan
begitu saja kasus dana bansos dan bintek
yang sempat mengebu-gebu ditelinga
warga Berau karena pemberitan media
masa 2 tahun terakhir ini yang konon akan
segera ditetapkan tersangkanya, sekarang
mulai mengendor, tuturnya.
Ketika awal-awal pemberitan dapat
dipastikan setelah pergantian angota
DPRD Berau, pasti ada yang dipangil.
Namun kenyatannya sampai sekarang
belum ada yang dipanggil. Pasti ada
yang dikorbankan bukan yang menikmati
dari kegiatan tersebut namun orang lain,
ujar Ruslan Taha, Ketua LSM Laskar Anti
Korupsi. n
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

KALTIM

Rakyat Segah Masih Menanti


Listrik Menyala 24 Jam

Camat Segah

Bupati Berau, Makmur

Jalan tembus menuju Kecamatan Segah sudah mendekati


usai. Jika dulu memakan jarak tempuh 2,5 jam untuk menuju
Kota Tanjung Redeb, sekarang cukup ditempuh dengan
waktu 1,5 jam saja.

elain itu, ekonomi masyarakat


juga dapat dipastikan meningkat,
karena adanya beberapa Bank
yang sudah dibuka di Kecamatan
Segah. Diantaranya BRI dan BPD
Tak hanya itu, bendungan senilai
Rp 16 miliar yang dibangun oleh PT
Bawakaraeng Purnama Wijaya juga
terlihat sangat cantik untuk mengaliri
sawah yang berada di sekitar kecamatan
dan kampung terdekat lainnya.
Dalam acara halal bihalal kunjungan
Bupati Berau ke Kecamatan Segah
sekaligus meresmikan PLN yang dibantu
oleh PT KLK Grub agar dapat menyala
24 jam karena sebelumnya lampu di
Kecamatan Segah, hanya menyala 12
jam, yaitu pada malam hari dari pukul
18.00 sampai dengan 06.00 pagi.
Sayangnya, janji listrik menyala selama
24 jam ternyata hanya saat kunjungan
bupati. Hingga saat ini rakyat Segah
masih menunggu sampai kapan listrik
di desanya bisa menyala selama 24 jam.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Dalam kunjungannya, Bupati


Berau, Makmur mengatakan bahwa
Kecamatan Segah sudah banyak
mengalami perkembangan dalam hal
perkebunan, ekonomi, kemasarakatan,

pendidikan dan juga pembangunan.


Hal ini tidak terlepas juga dari bantuan
perusahaan-perusahaan besar seperti
perkebunan sawit, pertambangan dan
lain-lain yang ada di wilayah ini.
Ya n g m e n j a d i p e r m a s a l a h a n
sampai sekarang ini adalah dana
ADK, banyak para kepala kampung
yang masih merasakan kesulitan
dikarenakan sumber daya manusia
demi membangun kampung yang
mandiri.n

Bendungan yang dibangun oleh PT Bawakaraeng Purnama Wijaya

57

KALTARA
Hari Ulang Tahun Kabupaten Bulungan

Diwarnai Kelangkaan Bensin

Birau adalah sebuah festival budaya yang menjadi


agenda tahunan dan berlangsung di Kabupaten Bulungan,
Kalimantan Timur. Birau ditetapkan pada setiap tanggal 12
Oktober, dan ketetapan tersebut dikukuhkan dalam Perda
Tingkat II Bulungan Nomor 02 Tahun 1991.

etelah itu disahkan lagi dalam SK


Gubernur Kepala Daerah (KDH)
Tingkat I Kaltim No 003.3-IV.2-144
Birau adalah sebuah kata dalam
bahasa Bulungan yang artinya, pesta
besar. Suatu tradisi pesta adat yang
diselenggarakan oleh para Sultan
Bulungan secara turun-temurun.
Dulunya, birau diselenggarakan pada
perkawinan putera-puteri sultan, khatam
Al Quran, sunatan putera sultan, naik
ayun dan injak tanah putera-puteri
sultan, dan penobatan sultan.
Menurut data/arsip yang tersimpan
di Museum Kesultanan Bulungan di
Tanjung Palas, birau secara intensif
diselenggarakan di masa pemerintahan
Ali Kahar. Sultan Bulungan ke V yang
bergelar Sultan Kaharuddin II atau
Puen Tua. Ia memerintah dari tahun
1875-1889. Pesta akbar ini seakan jadi
pesta syukur dan kegembiraan bagi
58

masyarakat Bulungan yang terdiri dari


berbagai etnis dan suku hingga terakhir
kali diselenggarakan tahun 1955 pada
saat khatam dan khitanan Datuk Ali
putera Sultan Maulana Djalaluddin.
Kembali menurut data tersebut,
penyelenggaraan birau yang paling
meriah dan besar yang berlangsung
selama 40 hari 40 malam terjadi
pada tahun 1946. Saat itu, Sultan
Bulungan ke- X yang bernama Sultan
Maulana Djalaluddin dianugerahi
p a n g k a t L e t n a n K o l o n e l Ti t u l e r
oleh Ratu Belanda, Wilhelmina.
Namun, sejak Sultan Maulana Djalaluddin
pada 12 Desember 1958 meninggal
dunia, tidak ada lagi ditemukan catatan
penyelenggaraan birau di Bulungan,
atau bekas Kesultanan Bulungan yang
meliputi wilayah Tarakan, Nunukan,
Malinau, dan Tanah Tidung, yang
sekarang dimekarkan jadi kota dan

kabupaten. Tapi, setelah H. Jusuf Dali


terpilih sebagai Bupati pada tahun 1991,
ia menetapkan penyelenggaraan birau
setiap dua tahun, yang kemudian oleh
Bupati RA Bessing (almarhum) dijadikan
setiap tahun untuk mengembangkan
produk wisata di wilayah utara Provinsi
Kalimantan Timur yang berbatasan
langsung dengan Negara Bagian Sabah
dan Serawak, Malaysia Timur.
Pelaksanaan Birau telah menjadi
agenda resmi Pemerintah yang
dilaksanakan setiap tahunnya pada
tanggal 12 Oktober bersamaan dengan
peringatan HUT Kota Tanjung Selor
dan Kabupaten Bulungan. Tujuan
pelaksanaan Birau adalah:
- U p a y a u n t u k m e l e s t a r i k a n d a n
menggali potensi adat dan seni
budaya asli Kabupaten Bulungan.
- M e m b e r i k a n h i b u r a n k e p a d a
masyarakat dan penyampaian
informasi hasil pembangunan daerah.
- Sebagai media promosi pariwisata
daerah dan upaya menarik wisatawan.
Sesuai dengan tujuan tersebut,
maka dalam pelaksanaan Birau,
selain menampilkan atraksi adat
dan seni budaya daerah, tari kreasi,
juga dipadukan hiburan modern dan
kegiatan pameran pembangunan,
serta pasar malam.
Ironisnya, KotaTanjung Selor yang
menjadi Provinsi Kaltara di hari ulang
tahunnya, harus mengalami kelangkaan
bensin. Harga ecerannya mencapai
Rp 15 ribu per liter. Masyarakat banyak
mengeluh karena hilanganya bahan
bakar bensin di ibu kota provinsi Kaltara.
Kasat Reskrim Polres Tanjung
Selor, Jamuri mengungkapkan bahwa
memang sudah dilakukan penertiban
pedagang bensin eceran. Hal ini sudah
sesuai dengan surat edaran bupati untuk
melakukan penertiban pedagang bensin
eceran yang tidak memiliki ijin berjualan
di pinggir jalan. Oleh karenanya, dengan
kondisi ini< masyarakat berharap agar
dapat membangun satu SPBU baru lagi,
guna mengatasi kelangkaan bahan bakar.
Hal ini merupakan upaya agar tidak ada
lagi yang mengeluh tentang langkanya
bahan bakar, apalagi di hari jadi kabupaten
sampai ada yang mendorong motor
karena bensin langka. n
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

OPINI

Mengenal

Filsafat Hukum
Oleh: Prof Dr Suhandi Cahaya SH MH MBA*

I.

ABSTRAK
Yakobus 4 ayat 14 mengetakan sebagai berikut :
BAHASA INDONESIA :
Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi
besok. Apakah arti hidupmu ? hidupmu itu sama
seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap
BAHASA INGGRIS :
et you do not know [the least thing] about what
may happen tomorrow. What is the nature of your
life? You are but a wisp of vapor (a puff of smoke,
a mist) that is visible for a little while and then
disappears [into thin air].
Bahwa penulis adalah staff pengajar dari Sekolah Tinggi
Ilmu Hukum (IBLAM) yang juga mengajar tentang Filsafat
Hukum. Bahwa segala sesuatu yang terjadi didalam kehidupan
ini tentunya ada yang melatar belakangi munculnya peristiwa
itu.
Bahwa menurut PURNADI PURBACARAKA dan
SOERJONO SOEKANTO misalnya merumuskan filsafat
hukum itu sebagai perenungan dan perumusan nilai-nilai.
Kecuali itu, filsafat hukum juga mencakup penyerasian
nilai-nilai misalnya penyerasian antara ketertiban dengan
ketenteraman, antara kebendaan dengan keakhlakan,
dan antara kelanggengan atau konservatisme dengan
pembahuruan.
Sedangkan pendapat SATJIPTO RAHARDJO yang
mengemukakan pendapatnya bahwa filsafat hukum itu
mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar
dari hukum. Pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat hukum,
tentang dasar-dasar bagi kekuatan mengikat dari hukum.
Lainpula dengan pendapat dari GUSTAV RADBRUCH yang
merumuskannya dengan sederhana yaitu bahwa filsafat
hukum itu adalah cabang filsafat yang mempelajari hukum
yang benar, sedangkan pendapat dari LANGEMEYER
mengatakannya pembahasan secara filosofis tentang hukum.

II. PENDAHULUAN
Orang Batak mengatakan :
HUMAROJOR MABOLA HUDONNA,
HUMALAPUT TATA INDAHANNA
Artinya :
TERGOPAH-GOPAH PERIUK PECAH, TERBURUBURU NASI MENTAH
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Maksudnya, Segala Segala Sesuatu Dalam


Kehidupan Ini Harus Melalui Proses. Biarkanlah
Proses Situ Berjalan Sebagaimana Adanya Agar
Hasil Yang Diinginkan Tercapai.
Dalam Bahasa Inggris :
IF HURRIED THE POT BREAKS, IF RUSHED THE
RICE STAYS UNCOOKED
Everything in life must go through its natural
process.
Let everything take its course to achieve the
desired result
Bahwa untuk membuka pintu pemahaman mengenai
filsafat hukum pertama sekali perlu dipahami apa yang
dinamakan filsafat dan apa itu hukum. Bahwa dengan
mengetahui kedua hal tersebut diatas sekaligus juga akan
diketahui apa kaitannya antara filsafat dan filsafat hukum,
serta dimana letak filsafat hukum dalam konstelasi (ilmu)
filsafat, setelah mendapat pengertian yang bulat tentang
filsafat hukum, perlu juga diketahui apa pentingnya orang
mempelajari filsafat hukum ini dan apa perbedaannya
dengan ilmu-ilmu lain yang objektif juga hukum.
Bahwa salah satu kelebihan manusia yang tidak dimiliki
oleh makhluk Tuhan lainnya adalah keinginannya yang sangat
dalam terhadap segala sesuatu didalam semesta ini dan
sesuatu yang diketahui oleh manusia itu disebut dengan nama
Ilmu Pengetahuan.
Bahwa apabila pengetahuan itu diperoleh melalui
indera manusia maka disebut pengetahuan indera
(pengetahuan biasa) dan jika pengetahuan tersebut
diperoleh mengikuti metode dan system tertentu serta
bersifat universal disebutlah pengetahuan itu sbagai
pengetahuan ilmiah.
59

OPINI
Oleh karena itu hendaklah dibedakan dahulu antara
pengertian pengetahuan (Knowledge) dengan ilmu
pengetahuan, bahwa pengetahuan ialah segala sesuatu
yang diketahui berdasarkan pengalaman yang dijumpai baik
yang lahir maupun yang batin, baik yang langsung maupun
tidak langsung, dengan demikian belum tentu semua hal yang
diketahui merupakan ilmu pengetahuan.
Sedangkan ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang
disusun secara sistimatis atau terlalu sistimatika, urutanurutan yang tertentu dari unsur-unsur yang merupakan suatu
kebulatan yang berusaha membuktikan secara objektif dan
memberi insight (inzichat, pranawa, gambaran) dalam garis
besarnya dengan jelas kepada penuntutnya
III. PERMASALAHAN
We are free because
We live under civil laws
Adalah pendapat dari CHARLES DE SECONDAT
MONTESQUIEU (Tahun 1688-1755) seorang filsuf dari
Perancis, pencetus teori trias politica.
Bahwa banyak dasar yang mengaju tentang filsafat hukum
tetapi banyak sekali para mahasiswa yang tidak mengerti
tentang filsafat, kenapa ???
Bahwa penulis mengajar tentang mata kuliah filsafat
hukum dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (IBLAM)
dan setelah penulis belajar tentang mata kuliah filsafat hukum
tersebut dapat penulis berikan kepada mahasiswa penulis dan
yang menjadi permasalahan dalam artikel ini adalah :
APA YANG DAPAT KITA KETAHUI TENTANG
FILSAFAT HUKUM
IV. PEMBAHASAN
Bahwa GUSTAV VON RADBRUCH pernah mengatakan
sebagai berikut : Ultimatevalues must be belived, they
cannot be proved. Bahwa dasar-dasar utama filsafat hukum
barat asalnya dari formuleeringen para ahli pikir Yunani dari
Homerus sampai kaum Stoa, yang merupakan latar belakang
tetap dari renungan tentang hukum dan pemerintahan
bangsa Yunani adalah timbulnya dan berkembangnya polis
(negara kota) yunani, dimulai dengan lukisan mengenai
penghidupan di negara kota di atas tameng Achilles (tertulis
dalam Iliad karangan Homerus) sampai renungan PLATO

dan ARISTOTELES. Bahwa begitu banyaknya permasalahan,


banyak kemelut dari pemerintah yang tyranny sehingga
menyebabkan hamper setiap orang penduduk berfikir
dengan keras untuk menyelamatkan Negara pada umumnya
dan menyelamatkan diri sendiri pada khususnya maka
SOETIKSNO mengatakan tiap-tiap orang adalah filsuf padalah
kenyataannya hal ini sesungguhnya agak berlebih-lebihan dan
tidak benar. Bahwa dari uraian filsafat hukum tersebut diatas
timbul suatu pertanyaan dimana sebenarnya letak filsafat
hukum? apakah filsafat hukum itu merupakan bagian dari
filsafat atau bagian dari ilmu hukum?
Sudah kita ketahui bersama bahwa hukum berkaitan
erat dengan norma-norma untuk mengatur perilaku
manusia, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat
hukum adalah sub cabang filsafat manusia yang disebut
etika atau filsafat tingkah laku yang mempelajari hakikat
hukum. Begitu pula seperti yang dikatakan oleh BENDER
O.P yang menjelaskan hubungan antara filsafat hukum
dengan filsafat?
Bahwa filsafat itu terdiri dari beberapa bagian, salah satu
bagian utamanya adalah filsafat moral yang disebut juga
dengan etika. Objek dan bagian utama ini adalah tingkah laku
manusia dari segi baik dan buruk yang khas yang diturunkan
dalam tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk menurut
kesusilaan.
Sama halnya seperti yang dinyatakan oleh GE
LANGEMEIJER dalam bukunya Inleiding Tot De Studie Van
Dewijsbegeerte Des Rechts , bahwa filsafat hukum adalah
bagian dari filsafat dan bahwa pilihan menjadi titik tolak
kefilsafatan yang umumnya ikut menentukan pandangan apa
yang dianut orang tentang filsafat hukum. Dengan kata lain
filsafat hukum adalah :
Pembahasan secara filosofis tentang hukum
Refleksi tentang hukum yang mempermasahkan hukum
dari berbagai pertanyaan yang mendasar, seperti :
Apakah hukum itu ?
Apa dasar-dasar mengikatnya hukum ?
Mengapa hukum berlaku umum ?
Bagaimana hubungan anatara hukum dengan
keluasan, moral dan keadilan ?
Bahwa GUSTAV VON RADBRUCH memberikan rumusan
bahwa filsafat hukum adalah cabang filsafat yang mempelajari
hukum yang benar, sedangkan PURNADI PURBACARAKA
dan SOERJONO SOEKANTO menyatakan bahwa filsafat
hukum adalah perenungan dan perumusan nilai-nilai kecuali itu
filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai misalnya

60

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

OPINI
penyerasian antara :
Antara ketertiban dengan ketenteraman
Antara kebendaan dengan keakhlakan
Antara kelanggangan/konservatisme dengan
pembaharuan.
MAHADI berpendapat bahwa filsafat hukum adalah :
Filsafat tentang hukum
Filsafat tentang segala sesuatu dibidang hukum secara
mendalam sampai keakar-akarnya secara sistematis.
SOEDJONO DIRDJOSISWORO mengemukakan filsafat
hukum adalah pendirian atau penghayatan kefilsafatan yang
dianut orang atau masyarakat atau Negara tentang hakikat
ciri-ciri serta landasan berlakunya hukum.
VAN APELDOORN bahwa filsafat hukum menghendaki
jawaban atas pertanyaan apakah hukum itu ? ia menghendaki
agar kita berpikir masak-masak tentang tanggapan kita dan
bertanya pada diri sendiri apa yang sebenarnya kita tanggap
tentang hukum.
SATJIPTO RAHARDJO mengemukakan pendapatnya
bahwa filsafat hukum itu mempersoalkan pertanyaanpertanyaan yang bersifat dasar dari hukum.
Pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat hukum
Tentang dasar0dasar bagi kekuatan mengikat hukum.
LAGEMEYER mengatakan buku tentang filsafat hukum
melakukan pembahasan secara filosofis tentang hukum.
E. UTRECHT mengatakan sebagai berikut : filsafat hukum
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti :
Apakah hukum itu sebenarnya ? (persoalan : adanya
dan tujuan hukum)
Apakah sebabnya kita mentaati hukum ? (persoalan :
berlakunya hukum)
Apakah keadilan yang menjadi ukuran untuk baikburuknya hukum itu ? (persoalan : keadilan hukum)
Jumlah pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya juga
dijawab oleh ilmu hukum, akan tetapi bagi orang banyak
jawaban ilmu hukum tidak memuaskan. Ilmu hukum sebagi
suatu ilmu empiris hanya melihat hukum sebagai suatu gejala
saja yaitu menerima hukum sebagai suatu gegebenheit belaka.
Filsafat hukum hendak melihat hukum sebagai kaidah dalam
arti kata Ethisch Wardeoordeel
Filsafat hukum berusaha membuat dunia etis menjadi latar
belakang yang tidak dapat diraba oleh pancaindera dari hukum
(de onzichtbare ethische wereld achter het recht) filsafat hukum
menjadi ilmu normatif seperti halnya dengan ilmu politik hukum.
Filsafat hukum berusaha mencari suatu rechtsideaal yang
dapat menjadi dasar ilmu dan etis (ethisch) bagi berlakunya
sistim hukum positif suatu masyarakat.
V. PENUTUP
KESIMPULAN :
Demikianlah artikel ini dipersembahkan oleh Penulis untuk
kita semua khususnya untuk mahasiswa penulis di Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum (IBLAM) Jakarta, terhadap permasalahan
tersebut penulis berpendapat bahwa filsafat hukum adalah
bagian dari ilmu filsafat yang menganalisa hukum sampai
sedalam-dalamnya.
TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

SARAN :
Penulis menyarankan bahwa para siswa fakultas
hukum juga Para Advokat lebih banyak mempelajari dan
memperdalam ilmu filsafat hukum karena banyak sekali
manfaat atas ilmu pengetahuan tersebut khususnya dibidang
hukum. Semakin banyak anda mengenal filsafat hukum maka
anda akan semakin bijak didalam mengurangi hidup ini seperti
apa yang dikatakan oleh PLATO ahli filsafat dari Yunani,
suatu Negara akan lebih baik diperintah oleh orang-orang
ahli filsafat karena orang ahli filsafatlah banyak memikirkan,
mempertimbangkan nasib orang lain.
Jakarta, 15 Agustus 2014
Hormat Penulis
Prof.Dr.SUHANDI CAHAYA,SH,MH,MBA.

Advokat-Kurator-Dosen-Konsultan HKI-Saksi AhliKetua Litbang AAI-Anggota Litbang PERADIDosen Pasca Sarjana Universitas Jayabaya Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah PalembangDosen Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dosen Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (IBLAM)

BAHAN BACAAN:
Holy Bible.
Dr. D.F Walker., Konkordansi Alkitab.
Prof.Darji Darmodiharjo,SH., & SHIDARTA, SH.,M.
Hum., Pokok-pokok filsafat hukum, apa dan
bagaimana filsafat hukum Indonesia.
Dr. Theo Huijbers., Filsafat Hukum Dalam Lintasan
Sejarah,
Victorianus M.H. Randa Puang., SH., M.Kn., Dipl
Theol., Filsafat Hukum Sub Cabang Filsafat Hukum.
Prof.Dr.H.Lili Rasjidi, SH., S.Sos., LLM & Ira Thania
Rasjidi., SH., Pengantar Filsafat Hukum.
Mr. Soetiksno., Filsafat Hukum Bagian I
Prof.Dr.Suhandi Cahaya., SH.,MH.,MBA., Diktat Mata
Kuliah Pokok-Pokok Filsafat Hukum.
Dr.Bernard L Tanya., SH.MH & Dr. Yoan N Simanjuntak
SH.,MH., & Markus Y.Hage, SH,MH., Teori Hukum
Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi
Drs.Mangala Pakpahan.PU., Batak Toba Karakter
Kearifan Indonesia.
Jl. Gajahmada No.10 Lt.2, Jakarta Pusat
Telp.: 021-6386.6636/ 021-6386.6637
61

SELEBRITI

unia entertainment
memang begitu
glamour dan penuh
dengan sensasi. Tidak
jarang, seorang artis
membuat aksi atau sensasi yang
begitu kontroversial. Popularitas
pun terkadang menjadi dewa
bagi mereka. Berita gosip sering
menyebar luas tanpa sumber
yang jelas. Itu pula yang pernah
dirasakan oleh artis cantik Pevita
Pearce
Adalah itu berita nggak
benar. Tapi itu risiko, akan selalu
ada positif dan negatifnya juga,
kata Pevita Pearce kepada
wartawan di Birdcage, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan pada 6
Oktober 2014.
Sebagai publik figur, Pevita
tidak selalu mengambil sisi
negatifnya. Jika pikiran negatif yang
dikedepankan, menurutnya, tidak
akan mengantarkan seseorang pada
kesuksesan.
Kalau selalu lihat ke negatifnya
nggak berkembang. Sekarang
tutup kuping, kacamata gajah saja.
Cobaan dibilang berat atau tidak
individu melihat cobaan seperti
apa, ujarnya.
Tidak dibantah, Pevita mengaku
nervous menghadapi setiap
cobaan yang datang. Namun,
dirinya yakin bisa menghadapinya
dengan tips yang selama diyakini
kemanjurannya.
Gosip ya fitnah, lebih sabar,
lapang dada, terus positif berkarya.
Pevita nggak tahu cobaan apalagi
di depan. Aku yakin cobaan adalah
sesuatu yang derajatnya diangkat
sama Allah. Makannya aku tidak
terlalu memikirkan, aku menikmati
akting sebagai hobi, aku bisnis,
kuliah, kesibukan seperti pada
orang seumuranku, tandasya.

Pevita Pearce:

KAPANLAGI

Dunia Selebriti Penuh


Fitnah dan Gosip
62

62

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014


TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

63

(021) 9860-5678
64

TIRO | Edisi 82 / Nopember 2014

Anda mungkin juga menyukai