Anda di halaman 1dari 3

Alveolalgia

Disebut juga dry socket, alveolitis sicca dolorosa, postoperative osteitis, localized acute
alveolar osteomyelitis, alveolar osteitis.
1. Etiologi
Pada dasarnya, alveolalgia adalah osteomyelitis focal yang disebabkan
hilangnya penggumpalan darah (blood clot), dengan diikuti munculnya bau yang tidak
enak dan rasa sakit yang menusuk, tanpa adanya supurasi.
Keadaan ini umum terjadi pada perokok serta sering terjadi setelah traumatik
ekstraksi dan pengambilan impaksi gigi molar ketiga mandibula. Alveolalgia juga
umum terjadi pada pasien yang mengonsumsi kontrasepsi oral. Hal ini disebabkan
oleh karena komponen estrogen pada kontrasepsi oral yang mampu mempengaruhi
aktivitas fibrinolitik. Komplikasi ini biasanya muncul dalam beberapa hari pertama
pasca ekstraksi tapi biasanya baru disadari satu minggu setelahnya.
Rusaknya blood clot disebabkan oleh adanya aksi dari enzim proteolitik yang
dihasilkan oleh bakteri atau oleh adanya aktivitas fibrinolitik yang bertanggung jawab
atas hilangnya clot dan rasa sakit yang tajam.
Faktor predisposisi dari dry socket adalah kerusakan jaringan lokal, pre
surgical local bacterial infection, dan kontrasepsi oral.
(Rajendran & Sivapathasundharam, 2009)
2. Tanda dan gejala
Clot yang tidak mengisi soket
Bare bony socket
Tulang alveolar terbuka
Radang gingiva
Limfadenopati
Bau mulut dan rasa tidak enak
Sakit hebat
Dry socket biasanya terjadi selama 7-10 hari dengan rasa sakit yang tajam dan
terkadang diikuti dengan demam ringan serta limfadenopati ipsilateral. Soket dapat
mengandung debris makanan yang terdekomposisi sehingga menimbulkan bau dan
rasa yang tidak enak.
(Pedersen, 1996) & (Laskaris, 2005)

3. Pencegahan dan Perawatan


Pencegahan

Mengurangi trauma
Pembersihan alveolus
Dilakukan packing sebagai profilaksis dengan pembalut obat.
(Pedersen, 1996)

Perawatan
Pemantauan dengan
Anestesi lokal apabila pasien tidak bisa menahan sakit
Irigasi dengan larutan saline hangat
Dilakukan packing dengan pembalut obat.
Tindak Lanjut : bila perlu, pembalut diganti setiap 24-48 jam
Apabila tidak membaik dalam 5-7 hari lakukan rontgen, memugkinkan terjadi
osteomielitis
(Pedersen, 1996)
Penatalaksanaan:
Untuk perawatan dipersyaratkan tindakan yang tenang, halus dan hati-hati. Bagian
yang mengalami alveolitis diirigasi dengan larutan saline yang hangat, dan diperiksa.
Palpasi yang hati-hati dengan menggunakan aplikator kapas akan membantu dalam
menentukan sensitivitas. Apabila pasien tidak tahan, maka dapat dilakukan anestesi
topical atau local sebelum melakukan packing. Pembalut obat-obatan dimasukkan ke
dalam alveolus. Pembalut diganti sesudah 24-48 jam, kemudian diirigasi dan
diperiksa lagi. Kadang-kadang diperlukan resep analgesic. Jika terlibat nanah, maka
perlu terapi antibiotic dan kultur. Kebanyakan dry socket sembuh dalam 4-5 hari.
Persistensi yang berkepanjangan yaitu sampai lebih dari 10 hari, merupakan keadaan
yang perlu perhatian khusus karena memungkinkan terjadinya osteotitis akut insipient
atau osteomielitis. Keadaan ini dapat diketahui dari radiologi periapikal yang
memperlihatkan kaburnya batas lamina dura. Apabila sudah terjadi keadaan tersebut,
pasien dapat dirujuk untuk mendapatkan perawatan yang menyeluruh misalnya
pembersihan.

(Pedersen, 1996)
Perawatan sistemik

Pemberian kortikosteriod dosis rendah ( 10 20 mg/hari prednisone) selama 3-

4 hari untuk mengurangi rasa sakit


Antibiotik sistemik seperti metronidazole 250-500 mg 3 kali sehari atau
tetracycline 500 mg 3 kali sehari
(Laskaris, 2005)

DAFTAR PUSTAKA
Rajendran, R & B. Sivapathasundharam. 2009. Shafers Textbook of Oral Pathology.
Elsevier. India
Laskaris, George. 2005. Treatment of oral disease : a concise textbook. Thieme. Germany
Pedersen, G.W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai