Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan yang layak. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akrif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.

Pendidikan dilakukan seumur hidup sejak usia dini sampai akhir hayat, pentingnya pendidikan diberikan
pada usia dini terdapat di dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah
tentang pendidikan anak usia dini pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa :
Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut paud, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini diperjelas lagi oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.

Di dalam pembelajaran membaca melalui media gambar bagi anak di Taman Kanak-Kanak Kartika XIV-II
Kota Banda Aceh pada kelas B3 yang jumlah anaknya 33 orang dengan usia anak berkisar 5-6 tahun tidak
lepas dari penggunaan media, terutama media visual. Karena media visual (gambar) merupakan alat
bantu komunikasi yang mewujudkan tujuan komunikasi dari anak, dan disamping itu anak lebih mudah
belajar memahami lewat gambar-gambar (visual learners).
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak bertujuan membantu kea rah perkembangan sikap pengetahuan,
keterampilan, daya cipta dan menyiapkan anak untuk pendidikan dasar dengan mengembangkan nilainilai agama (moral), fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional dan seni. Bahasa sebagai salah satu
aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada usia Taman Kanak-Kanak merupakan media
komunikasi agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Bahasa dapat berbentuk lisan,
gambar, tulisan, isyarat, dan bilangan. Membaca merupakan bagian dari perkembangan bahasa dapat
diartikan menterjemahkan symbol atau gambar ke dalam suara yang dikombinasikan dengan kata-kata,
kata-kata disusun agar orang lain dapat memahaminya.

Anak yang menyukai gambar, huruf, buku, cerita dari sejak awal perkembangannya akan mempunyai
keinginan membaca lebih besar karena mereka tahu bahwa membaca memberikan informasi baru dan
menyenangkan.

Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu keterampilanketerampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Pembelajaran
bahasa pada anak usia dini 4-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Kartika XIV-II diawali dengan pembelajaran
reseptif. Dengan demikian keterampilan produktif dapat ikut ditingkatkan.

Empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pembelajaran bahasa adalah : 1)
keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, dan 4) keterampilan
menulis (Muchlisoh, 1996:257).

Pada dasarnya, membelajarkan persiapan membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak dapat saja
dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra-skolastik (pra-akademik).
Pembelajaran persiapan membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak hendaknya dapat diberikan
secara terpadu dalam program pengembangan kemampuan dasar, dalam hal ini bidang pengembangan
bahasa dan motorik.

Di sekolah tempat penulis mengadakan penelitian yaitu pada Taman Kanak-Kanak Kartika XIV-II pada
kelas B3 dengan jumlah anak 33 orang dengan usia antara 5-6 tahun penulis menemukan
permasalahan, kurangnya mengenal dan memahami gambar huruf-huruf, yang dilakukan dengan cara
melihat, memahami, meraba, mengenalkan huruf (literacy), dan anak-anak menyebutkan nama-nama
huruf media gambar tersebut dengan bantuan pertanyaan dari Pendidik sehingga penerapan membaca
pada anak didik sangatlah terbatas dan hanya beberapa anak saja yang dapat menjawab pertanyaanpertanyaan dari pendidik dengan kurangnya mengenal huruf-huruf tersebut.

Berdasarkan pengamatan penulis, di kelas masih ada anak belum bisa membaca melalui media gambar
dengan huruf-huruf, dalam hal ini dikarenakan anak belum begitu mengenal huruf serta kurangnya
kepekaan anak terhadap mengenal konsep pembelajaran tersebut.

Dengan kenyataan yang ditemukan di kelas, penulis berkeinginan untuk perbaikan pembelajaran dengan
berbagai model pembelajaran dengan fasilitas yang mendukung diantaranya penataan kelas yang
menyenangkan yang pada dinding kelasnya diperbanyak ditempelkan gambar-gambar yang di bawahnya

bertuliskan keterangan gambar berupa huruf-huruf agar dapat memperkaya kosa kata anak.
Pengelolaan kelas yang teratur pemanfaatan alat peraga, adanya perpustakaan yang menyediakan
gambar-gambar dan kartu-kartu huruf tersebut agar anak dapat mengenal huruf-huruf dengan cepat
dan dapat mengembangkan minat baca anak.

B. Rumusan Masalah
Agar dapat lebih terarah, maka secara operasional permasalahan penelitian ini difokuskan pada
perbedaan mengenalkan huruf-huruf berupa media gambar dalam pelaksanaannya, sehingga proses
belajar mengajar dapat meningkatkan pemahaman membaca di kelas B3 Taman Kanak-Kanak Kartika
XIV-II Kota Banda Aceh dan dapat menambah gairah dalam memotivasi belajar anak. Permasalahan
penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran pembelajaran membaca dengan media gambar berupa huruf-huruf
pada Taman Kanak-Kanak secara klasikal.
2. Bagaimanakah pembelajaran membaca pada Taman Kanak-Kanak dengan media gambar berupa
huruf-huruf secara kelompok.
3. Apakah peningkatan kemampuan anak dalam membaca setelah mereka mengikuti
pembelajaran membaca dengan menggunakan media gambar berupa huruf-huruf.

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan perbaikan sebagai berikut
:
1. Anak untuk aktif dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar dengan huruf-huruf
pada kelas B3 Taman Kanak-Kanak Kartika XIV-II.
2. Keberanian mengungkapkan ide dalam membaca melalui media gambar dengan huruf-huruf.
3. Melatih imajinasi anak agar lebih kreatif dan inovatif.

D. Manfaat Perbaikan
Ditinjau secara praktis maupun teoritis, maka manfaat perbaikan dari penelitian tindakan kelas ini
adalah :
A. Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk anak mengenai perbaikan dalam menggunakan
media gambar dalam pemahaman untuk membaca.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi pengelola pendidikan anak usia dini dalam membuat
kebijakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.
B. Secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sevagai berikut :
1. Menambah khasanah keilmuan terutama berkenaan dengan upaya meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak melalui pengenalan huruf-huruf menggunakan media gambar.
2. Dapat digunakan sebagai kajian lebih mendalam bagi penelitian-penelitian lanjutan yang
sifatnya lebih luas dan mendalam baik dari sisi wilayah maupun substansi permasalahannya.
3. Dapat dijadikan kajian apakah penggunaan media gambar memang tepat dan pas untuk
dikembangkan di Indonesia, sehingga dapat menarik peneliti yang lain untuk mengembangkan
lebih lanjut.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Permainan Membaca dan Menulis

Anda mungkin juga menyukai