BAB I
PENDAHULUAN
Melalui
percobaan
J.W
Gibbs
membentang
pendekatan
termodinamika klasik hingga ke zat yang sedang mengalami perubahan fisis dan
kimiawi.
Apabila materi diperhatikan dari sudut pandang mikroskopik, pokok bahasan
termodinamika statistik yang dianggap sebagai mekanika statistik. Pendekatan
mikroskopik berfokus pada perilaku statistik suatu massa yang terdiri atas sejumlah
molekul yang berdiri sendiri dan mengaitkan sifat-sifat makroskopik materi dengan
konfigurasi molekul dan dengan gaya-gaya antara molekul. Perbedaan antara kedua
pendekatan ini adalah dengan memperhatikan tekanan yang dikerahkan oleh gas yang
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah untuk:
1. Dapat memahami tentang hukum-hukum termodinamika
2.
Mengetahui besaran terukur dari suatu sistem ditinjau melalui persamaanpersamaan termodinamika
1.4 Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam
alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi
kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya
magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara
alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu
bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut
sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip thermodinamika tersebut
sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari
menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energi tersebut
berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia
juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang
sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa
menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan
kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang
sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan
bakar atau sumber perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.
Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja.
Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin airconditioning, mesin pemanas,
dan
refrigeratorsyang
thermodinamika
yang
menggunakan
begitu
luas
prinsip
dasar
dimungkinkan
thermodinamila.
karena
Aplikasi
perkembangan
ilmu
thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris,
dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph
Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika
dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku
umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut
pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat
berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang
merupakan perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika
statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan
teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang
sangat besar.
Metode termodinamika statistik dikembangkan pertama kali beberapa tahun terakhir
oleh Boltzmann di Jerman dan Gibbs di Amerika Serikat. Dengan ditemukannya teori
kuantum, Bose, Einstein, Fermi, dan Dirac memperkenalkan beberapa modifikasi ide asli
Boltzmann dan telah berhasil dalam menjelaskan beberapa aspek yang tidak dipenuhi
oleh statistik Boltzmann.
Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan termodinamika dan teori kinetik.
Untuk sistem partikel di mana energi partikel bisa ditentukan, kita bisa menurunkan
dengan statistik mengenai persamaan keadaan dari suatu bahan dan persamaan energi
bahan tersebut. Termodinamika statistik memberikan sebuah penafsiran tambahan tentang
konsep entropi.
Termodinamika statistik (Mekanika statistik), tidak seperti teori kinetik, tidak fokus pada
pertimbangan tumbukan antara 1 molekul dengan molekul lain atau dengan permukaan
secara detail. Malahan ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa molekul itu memiliki
jumlah yang sangat banyak dan sifat rata-rata dari sejumlah besar molekul bisa dihitung
walaupun tidak berisi informasi tentang molekul tertentu. Jadi sebagai misal, perusahaan
asuransi bisa memprediksi dengan ketelitian yang tinggi tentang harapan hidup rata-rata
semua orang yang yang lahir di Amerika Serikat pada tahun yang diberikan, tanpa
mengetahui keadaan kesehatan salah satu dari orang-orang tersebut.
Sistem
termodinamika
bisa diklasifikasikan ke dalam
tiga kelompok:
1. Sistem tertutup; 2. Sistem terbuka; dan 3. Sistem terisolasi.
1. Sistem tertutup.
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat
yang menempatinya. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan,
dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas
masuk kedalam masa udara didalam balon Sistem tertutup ditunjukkan oleh gambar 1.
Gas di dalam silinder dianggap sebagai suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari
sumber luar, temperatur gas akan naik dan piston bergerak ke atas.
bertekanan
rendah
(L.P)
yang
Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk,
yaitu energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik adalah
keberadaan energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu
referensi yang ditentukan. Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE)
dan energi potensial (PE). Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur
internal dari= zat pembawa energi sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya,
yaitu struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai
energi internal (U).
Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa energi, dan
pengaruh luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan tegangan
pemukaan fluida. Energi kinetis KE adalah energi yang disebabkan oleh gerakan relatif
terhadap suatu referensi, dan besarnya adalah:
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan
gravitasi, dan besarnya adalah:
PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi
z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur
dan aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar
molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan
gerak molekul. Energi laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar
molekul, sehingga masa berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi
sensibel merubah kecepatan gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari
masa yang ditinjau. Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi
kimia sua tu zat, yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut.
Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam molekul,
sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis) misalnya dalam reaksi
pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi internal lainnya
adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain yaitu
energi magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan, sehingga energi total E
dari masa pembawa energi tersebut adalah:
E = U+ KE+ PE= U+ + mgz
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u + + gz
Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya
tidak bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial dan
energi kinetisnya sama dengan nol.
2.7 Karakteristik
Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1
melalui berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermidinamika biasanya digambarkan
dalam sistem koordinat 2 dua property, yaitu P-V diagram, P-v diagram, atau T-S
diagram. Proses yang berjalan pada satu jenis propertytetap, disebut proses iso - diikuti
nama propertynya, misalnya proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume
konstan), proses isothermis (temperatur konstan) dan la in-lain. Suatu sistem disebut
menjalani suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses,
dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya. Pada Gambar 1.3 (a) terlihat
suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar 1.3 (b) siklus lain dengan 4 jenis
proses.
(a). Siklus
dengan 2
proses (b).
Siklus
dengan 4
proses
Gambar 1.3.
Diagram
siklus thermodinamika
sistem yang dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan sistem Metris. Dalam
sistem SI ada 7 macam dimensi dasar, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu (detik),
temperatur (K), arus listrik (A), satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul (mol).
Satuan gaya merupakan kombinasi dari masa dan percepatan, dan mempunyai besaran N
(Newton), yang didefinisikan menurut Hukum Newton,
F=ma
Dan 1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/det2
pada suatu masa sebesar 1 kg sehingga.
1 N = 1 kg. m/det2
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan percepatan
sebesar medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W=mg
Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2 di
permukaan laut dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang merupakan
salah satu bentuk energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m, dan disebut pula J
(Joule) yaitu,
1 J = 1 N.m
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya dalam
kJ (kilojoule) atau MJ (Mega Joule).
2.8.2 Tekanan.
luas area. Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress). Satuan tekanan
adalah Pa (Pascal), yang didefinisikan sebagai, 1 Pa = 1 N/m2 Karena satuan Pascal
terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa).
Satuan tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm (standard
atmosphere), sebagai berikut.
1 bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1 atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar
Pengukuran tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut disebut
tekanan absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan relatif terhadap
tekanan atmosfir. Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1 atm, yaitu perbedaan antara
tekanan atmosfir dengan tekanan absolut, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.4. sebagai
berikut,
Alat
tekanan
diatas
pengukur
atmosfir
adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum disebut manometer vakum, sedang alat
pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat banyak jenis metode pengukuran
tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser elektronik.
2.8.3 Temperatur
Volume dikecilkan
Suhu dinaikkan
tekanan naik
panjang bertambah
`Apabila volume (V), suhu (T) dan massa (m) diatur dengan nilai tertentu, maka
nilai tekanan (P) tidak bisa sebarang. Ada hubungan antara besaran-besaran ini sbb: f(P,
V, T, m) = 0
Hubungan ini disebut persamaan keadaan.Biasanya persamaan keadaan
dituliskan berdasarkan sifat-sifat alam bukan berapa banyakmaterial berada, sehingga
besaran ekstensif diganti dengan nilai spesifiknya. Seperti Vmenjadi v=
sehingga
Pv/Ttidakkonstan
Pada tekanan rendah ketiga kurva menyatu pada nilai Pv/T= Rdengan Rmerupakan
konstanta gas universal.
Pada suhu tinggi, kurva mendekati garis lurus
Oleh karena itu seringkali digunakan pendekatan gas ideal yang mengasumsikan bahwa
rasio Pv/Tselalu sama dengan Runtuk semua tekanan dan temperatur. Kita tahu bahwa di
alam tidak ada gas ideal semacam itu, gas yang mendekati gas ideal terjadi pada
tekanan rendah dan suhu tinggi, namun studi tentang gas ideal sangat bermanfaat sebagai
salah satu pendekatan untuk mengetahui sifat-sifat gas sesungguhnya.
Persamaan gas ideal:
Pv = RT
karena v= maka persamaan gas ideal juga dapat ditulis
PV = nRT
Permukaan kurva gas ideal
i
V
Pada proses ini V = 0, maka usaha yang dilakukan W = 0, sehingga
Q = U = n cvT
V
Pada proses ini usaha yang dilakukan W = p V = p (Vf - Vi ) , sehingga
U = Q - W
U = n cpT - p V
Pada proses ini T = 0, maka perubahan tenaga internal U = 0, dan usaha yang
dilakukan :
W = p dV
p = nRT/V, maka
W = nRT (1/V) dV
W = nRT ln (Vf/Vi)
Q= W
f
V
Usaha yang dilakukan pada proses adiabatis :
W = p dV
p = k/V , k = konstan , maka
W = (k/V) dV
W = 1/(1-) { pfVf - piVi}
U = -W
sehingga diperoleh
U 2 - U 1 = q + w... (9)
U = q + w..(10)
Persamaan (10) merupakan bentuk matematik dari hukum pertamatermodinamika. Menurut
ungkapan ini, energi suatu sistem dapat berubah melalui kalor dan kerja.Bila kerja yang dilakukan
oleh sistem hanya terbatas pada kerja ekspansi (misalnyapada kebanyakan reaksi kimia), maka
persamaan (10) dapat diubah menjadi
U = q pd V ... (11)
pada volume tetap,
d V = 0, maka U = q.... (12)
atau untuk perubahan besar,
U = q (13)
Menurut persamaan (13) perubahan energi dalam adalah kalor yang diserap oleh sistem bila proses
berlangsung pada volume tetap
Secara matematik:
Q = U+W
dimana, Q= kalor yang dipindahkan
U= perubahan energi dalam
W = kerja yang dilakukan dalam satuan kalor
Persamaan di atas bisa juga ditulis dalam bentuk diferensial atau untuk perubahan
infinitisimal :
dQ = dU+ dW
ketidakteraturan sistem.Keadaan sistem yang kacau ialah keadaan di mana partikel-partikel (molekul,
atom atau ion) tersusun secara tidak teratur. Makin kacau susunan keadaan sistem, makinbesar
kebolehjadian keadaan sistem dan makin besar entropi. Oleh karena itu zatpadat kristal pada umumnya
mempunyai entropi yang relatif rendah dibandingkandengan cairan atau gas. Gas mempunyai entropi
yang paling tinggi karena keadaansistem paling tidak teratur.Seperti telah diuraikan di atas bahwa makin
kacau atau tidak teratur susunanmolekul, makin tinggi harga W dan entropi. Sebaliknya makin teratur
susunanmolekul sistem, makin rendah harga W dan entropi. Kalau suatu zat murnididinginkan hingga
dekat 0 K, semua gerakan translasi dan rotasi terhenti danmolekul-molekul mengambil kedudukan
tertentu dalam kisi kristal. Molekul hanyamemiliki energi vibrasi yang sama besar sehingga berada dalam
keadaan kuantumtunggal. Ditinjau dan kedudukan dan distribusi energi, penyusunan molekulmolekuldalam suatu kristal yang sempurna pad 0 K hanya dapat dilaksanakan dengan satucara. Dalam
hal ini W = 1 dan ln W = 0, sehingga menurut persamaan boltzmann S = 0. Jadi, entropi suatu
kristal murni yang sempurna ialah nol pada 0 K . Pernyataan initerkenal sebagai Hukum Ketiga
Temomedinamika. Ungkapan matematik hukumtermodinamika ketiga adalah
0S T=0 = 0
A, A=U-TS
Bila persamaan dideferensiasi, diperolehd
A = d U - T dS Sd T
bagi proses yang berjalan reversibel dan isoterm
d A = W ..
jadi penurunan energi bebas helmholtz, A , ialah kerja maksimum yang dapatdihasilkan dan suatu proses yang dikerjakan secara isoterm.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji berbagai bentuk energi danhubungannya satu
dengan yang lain. bersifat mendasar untuk semua ilmu. Ruanglingkup termodinamika kimia ialah
hubungan antara berbagai energi jenis tertentudengan sistem kimia. Hukum pertama termodinamika
adalah suatu pernyataan hukumpelestarian energi. Energi total suatu sistem adalah energi dalamnya yang
merupakansuatu fungsi keadaan. Suatu perubahan energi dalam, U , dilaksanakan dengantransfer
kalor ataupun perlakuan kerja.Termokimia menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor
yangmenyertai proses kimia. Kebanyakan pengukuran semacam itu dilakukan dengan sebuah
kalorimeter. Kespontanan suatu reaksi kimia tertentu dapat terjadi tidak hanya bergantungpada perubahan
entalpi, H ,tetapi juga pada temperatur dan perubahan entropi, S ,yang mengukur perubahan
dalam derajat ketidakteraturan suatu sistem. Entropicenderung mencapai harga maksimum yang
dimungkinkan oleh besarnya energidalam sistem. Hal ini diungkapkan dalam hukum kedua
termodinamika. Pada 0 K(suhu mutlak) nilai entropi pada semua zat nyata adalah nol, dan ini
merupakanhukum ketiga termodinamika.
3.2 Saran
Disarankan kepada para pembaca, khususnya progam pendidikan
fisika haruslah dapat mengetahui dan memahami tentang model-model atom, karena
materi inii sangat berkaitan dengan ilmu fisika. Dan materi ini juga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam mempelajarinya.
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem melakukan
kerja 1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Panduan jawaban :
U = Q W
U = 2000 J 1000 J
U = 1000 J
2.
Kurva 1-2 pada dua diagram di bawah menunjukkan pemuaian gas (pertambahan
volume gas) yang terjadi secara adiabatik dan isotermal. Pada proses manakah kerja yang
dilakukan oleh gas lebih kecil ?
Kerja
yang
adiabatik
yang
proses b-c, Kalor (Q) sebanyak 800 Joule ditambahkan ke sistem. Tentukan :
a) Perubahan energi dalam pada proses a-b
b) Perubahan energi dalam pada proses a-b-c
P1 = 2 x 105 Pa = 2 x 105
N/m2
P2 = 4 x 105 Pa = 4 x 105
N/m2
V1 = 2 liter = 2 dm3 = 2 x
10-3 m3
V2 = 4 liter = 2 dm3 = 4 x 10-3 m3
Panduan jawaban :
a)
Pada proses a-b, kalor sebanyak 600 J ditambahkan ke sistem. Proses a-b =
proses isokorik (volume konstan). Pada proses isokorik, penambahan kalor pada
sistem hanya menaikkan energi dalam sistem. Dengan demikian, perubahan
energi dalam sistem setelah menerima sumbangan kalor :
U = Q
U = 600 J
b)
Proses a-b = proses isokorik (volume konstan). Pada proses a-b, kalor sebanyak
600 J ditambahkan ke sistem. Karena volume konstan maka tidak ada kerja
yang dilakukan oleh sistem.
Proses b-c = proses isobarik (tekanan konstan). Pada proses b-c, kalor (Q)
sebanyak 800 Joule ditambahkan ke sistem. Pada proses isobarik, sistem bisa
melakukan kerja. Besarnya kerja yang dilakukan sistem pada proses b-c (proses
isobarik) adalah :
W = P(V2-V1) tekanan konstan
W = P2 (V2-V1)
W = 4 x 105 N/m2 (4 x 10-3 m3- 2 x 10-3 m3)
W = 4 x 105 N/m2 (2 x 10-3 m3)
W = 8 x 102 Joule
W = 800 Joule
Kalor total yang ditambahkan ke sistem pada proses a-b-c adalah :
Q total = Qab + Qbc
Q total = 600 J + 800 J
Q total = 1400 Joule
Kerja total yang dilakukan oleh sistem pada proses a-b-c adalah :
W total = Wab + Wbc
W total = 0 + Wbc
Sebuah mesin uap bekerja antara suhu 500 oC dan 300 oC. Tentukan efisiensi ideal
(efisiensi Carnot) dari mesin uap tersebut.
Panduan jawaban :
Suhu harus diubah ke dalam skala kelvin
TH (suhu tinggi) = 500 oC = 500 + 273 = 773 K
TL (suhu rendah) = 300 oC = 300 + 273 = 573 K
5.
Sebuah mesin kalor menyerap kalor sebanyak 3000 Joule (Q H), melakukan usaha alias
kerja (W) dan membuang kalor sebanyak 2500 Joule (Q L). Berapakah efisiensi mesin
kalor tersebut ?
Panduan jawaban :
e=1e=1e = 1 0,83
e = 0,17
e = 17%
6.
Agar efisiensi ideal alias efisiensi mesin Carnot mencapai 100 % (1), berapakah suhu
pembuangan (TL) yang diperlukan ?
Panduan jawaban :
e=11=1=11
=0
Tl = (0)(TH) = 0
Agar efisiensi ideal alias efisiensi mesin kalor sempurna bisa mencapai 100 %
(semua kalor masukkan bisa digunakan untuk melakukan kerja) maka suhu
pembuangan (TL) harus = 0 K.
Karena efisiensi 100 % tidak bisa dicapai oleh mesin kalor maka kita bisa
menyimpulkan bahwa tidak mungkin semua kalor masukan (Q H) digunakan untuk
melakukan kerja.Pasti ada kalor yang terbuang (QL). Hasil ini bisa ditulis dengan
bahasa yang lebih gaul :
Tidak mungkin ada mesin kalor (yang bekerja dalam suatu siklus) yang dapat
mengubah semua kalor alias panas menjadi kerja seluruhnya (Hukum kedua
termodinamika pernyataan Kelvin-Planck).
7. Sejumlah gas dalam sebuah wadah mengalami pemuaian adiabatik. Berapakah perubahan
entropi gas tersebut ?
Panduan juawaban :
Selama proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem (gas).
Karena Q = 0 maka delta S = 0. Bisa disimpulkan bahwa pada proses pemuaian
adiabatik, entropi sistem tidak berubah alias selalu konstan
Bagaimanakah dengan penekanan adiabatik ? Pada dasarnya sama saja. Selama
penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (Q = 0).
Karenanya entropi sistem tidak berubah alias selalu konstan.
8.
Sebuah tangki berisi 4 liter gas oksigen (O2). Suhu gas oksigen
tersebut = 20 oC dan tekanan terukurnya = 20 x 105 N/m2. Tentukan
massa gas oksigen tersebut (massa molekul oksigen = 32 kg/kmol =
32 gram/mol)
Panduan jawaban :
P = Patm + Pukur = (1 x 105 N/m2) + (20 x 105 N/m2) = 21 x 105
N/m2
T = 20 oC + 273 = 293 K
V = 4 liter = 4 dm3 = 4 x 10-3 m3
R = 8,315 J/mol.K = 8,315 Nm/mol.K
Massa molekul O2 = 32 gram/mol = 32 kg/kmol
Massa O2= ?
PV = nRT
PV =
(massa)(R)
RT
Massa =
Massa =
Massa
=
Massa =
Massa
1,1x102 gram
Pada suhu 20 oC, tekanan ukur ban mobil = 300 kPa. Setelah
mobil melaju dengan kecepatan tinggi, suhu di dalam ban naik
menjadi 40 oC. Berapa tekanan di dalam ban sekarang ?
Panduan jawaban :
T1 = 20 oC + 273 = 293 K
T2 = 40 oC + 273 = 313 K
P1 = Patm+ Pukur 1= 101 kPa+ 300 kPa = 401 kPa
P2= ?
=
P2 =
P2 =
V2 = 428,4 kPa
Kurangi dengan tekanan atmosfir
P2 = 428,4 kPa 101 kPa = 327,4 kPa
C, tekanan dalam
ban bertambah menjadi 327,4 kPa. Ini adalah tekanan ukur. Besarnya
pertambahan tekanan adalah : 327,4 kPa 300 kPa = 27,4 kPa
Kalau dihitung dalam persentase :
x 100% = 0,09 %
Kenaikan tekanan di dalam ban sebesar 0,09 %
Berikut ini seperangkat peralatan perang dan amunisi yang mungkin
dibutuhkan :
Volume
1 liter (L) = 1000 mililiter (mL) = 1000 centimeter kubik
3
(cm )
1 liter (L) = 1 desimeter kubik (dm3) = 1 x 10-3 m3
Tekanan
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 1,013 x 105 Pa = 1,013 x 102 kPa =
101,3 kPa (biasanya dipakai 101 kPa)
Pa = pascal
atm = atmosfir
10. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Penyelesaian :
11.
Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada tekanan
tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:
a.
b.
c.
Penyelesaian:
Q = ... ?
a.
U = n R (T1 - T2)
b.
W = P (V2 V1)
W = nR(T2T1) =
W = 0,004 x 8,314 (373 273) = 3,326 J
c.
Q = U x W
12.
Suatu mesin Carnot dengan reservoirpanasnya bersuhu 400 K mempunyai efisiensi 40%.
Jika mesin tersebut reservoirpanasnya bersuhu 640 K, tentukan efisiensinya!
Penyelesaian:
T1 = 400 K
1 = 40%
= ... ? (T1 = 640 K)
= x 100 %
0,4 =
= x 100 %
0,4=
= x 100 %
= 0,4
= 37,5 %
T2 = 160 K
13. Suatu sistem gas berada dalam ruang yang fleksibel. Pada awalnya gas berada pada
kondisi P1 = 1,5 105 N/m , T1 = 27 C, dan V1 = 12 liter.Ketika gas menyerap kalor dari
lingkungan secara isobaric suhunya berubah menjadi 127 C. Hitunglah volume gas
sekarang dan besar usaha luar yang dilakukan oleh gas!
Penyelesaian :
V2= ... ?
b. W = ... ?
a.
=
V2 =
V2 =
V2 = 1,6 x 10-2
m3
penyelesaian
Qserap = Qlepas
Qair = QCu
m2 .c2(T T2) = m1 . c1(T1 T)
T=
T=
T = 26,608940C = 299,60894
K
15. ada bungkusan sebuah biskuit terdapat tulisan : karbohidrat = 10
kkal. Berapakah tambahan energi yang diperoleh tubuh jika biskuit
tersebut dimakan ?
Panduan Jawaban :
1 kkal = 1000 kalori = 4.186 Joule
10 kkal = (10)(4186 Joule) = 41.860 Joule
Tubuh kita tidak mengubah semua karbohidrat menjadi energi.
Sebagian
energi
pasti
terbuang
selama
berlangsungnya
proses
1.
DAFTAR PUSTAKA