0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
205 tayangan2 halaman
Aktinium adalah unsur radioaktif yang ditemukan pada tahun 1899. Aktinium bersifat radioaktif dan berbahaya, berwarna perak, dan mengandung isotop utama 227Ac yang memiliki waktu paruh 21,772 tahun. Aktinium digunakan dalam pengobatan kanker dan sebagai agen untuk terapi radioimun untuk menargetkan sel kanker.
Aktinium adalah unsur radioaktif yang ditemukan pada tahun 1899. Aktinium bersifat radioaktif dan berbahaya, berwarna perak, dan mengandung isotop utama 227Ac yang memiliki waktu paruh 21,772 tahun. Aktinium digunakan dalam pengobatan kanker dan sebagai agen untuk terapi radioimun untuk menargetkan sel kanker.
Aktinium adalah unsur radioaktif yang ditemukan pada tahun 1899. Aktinium bersifat radioaktif dan berbahaya, berwarna perak, dan mengandung isotop utama 227Ac yang memiliki waktu paruh 21,772 tahun. Aktinium digunakan dalam pengobatan kanker dan sebagai agen untuk terapi radioimun untuk menargetkan sel kanker.
Sejarah (Yunani, aktis, aktinos, sinar atau pancaran sinar). Ditemukan oleh Andre Debierne di tahun 1899 dan juga oleh F. Giesel di tahun 1902. Unsur ini terdapat secara alami dan mengasosiasikan diri dengan mineral-mineral uranium. Aktinium-227, produk hasil radiasi uranium-235 adalah pemancar sinar beta dengan 21.6 tahun half-life. Hasil radiasi Ac-227 yang utama adalah torium- 227 (18,5 hari), radium-223 (11,4 hari), dan beberapa unsur lainnya seperti radon, bismuth, polonium dan isotop timbal. Jika berada dalam status kesetimbangan dengan produk-produk hasil radiasinya, Aktinium merupakan sumber pemancar sinar alpha yang kuat. Logam aktinium telah berhasil dipersiapkan dengan mereduksi aktinium fluorida dengan uap litium pada suhu 1100 sampai 1300 derajat celcius. Sifat kimia aktinium adalah sangat serupa denganrare-earths, terutama lantanium. Aktinium yang telah dimurnikan mencapai equilibrium dengan produk-produk hasil radiasinya di akhir 185 hari, untuk seterusnya merosot menurut 21.6 tahun paruh waktu. Unsur ini merupakan 150 kali lebih aktif ketimbang radium, menjadikannya sangat penting dalam memproduksi netron.
vUnsur: Aktinium A. Karakteristik Aktinium berwarna perak, bersifat radioaktif yang cukup berbahaya dan merupakan unsur logam. Aktinium adalah unsur radioaktif yang cukup kuat, bersinar di kegelapan dengan warna biru terang. Ditemukan hanya dalam peluruhan bijih uranium sebagai 227Ac, peluruhan sinar dan dengan waktu paruh 21.772 tahun. Satu tonbijih uranium mengandung sekitar 10 gram aktinium.
B. Penggunaan Aktinium sebagai 227Ac digunakan dalam pengobatan untuk menghasilkan 213Bi, atau dapat digunakan sebagai agen untuk radio- immunoterapi untuk Targeted Alpha Therapy(TAT).
C. Sejarah Aktinium ditemukan pada tahun 1899 oleh Andre-Louis Debierne, seorang ahli kimia asal Perancis yang memisahkannya dari pitchblende. Friedrich Oskar Giesel secara terpisah menemukan aktinium pada tahun 1902. Struktur kimia dari aktinium sama dengan Unsur bumi yang jarang ditemukan yaitu lantanida. Kata aktinium berasal dari bahasa Yunani aktis, aktinos yang berarti cahaya. D. Isotop Aktinium alam yang terjadi terdiri dari 1 buah isotop radioaktif, 227Ac. 36 radioisotop yang lainnya memiliki karakteristik yang khas, tetapi yang cukup stabil yaitu 227Ac dengan waktu paruh 21.772 tahun, 225Ac dengan waktu paruh 10 hari dan 226Ac dengan waktu paruh 29,3 jam. Sementara isotop radioaktif yang lain memiliki waktu paruh kurang dari 10 jam dan kebanyakan memiliki waktu paruh kurang dari 1 menit. Isotop yang paling pendek waktu aktifnya adalah 217Ac yang meluruh dengan peluruhan sinar dan penangkap elektron, yang memiliki waktu paruh 69 ns. Aktinium juga memiliki 2 keadaan meta. Interval massa atom dari isotop aktinium adalah dari 206 amu (206Ac) to 236 1mu (236Ac).
E. Efek Keradioaktifan Aktinium Aktinium-227 adalah radioaktif yang cukup kuat dan sangat potensial untuk mengeluarkan radiasi yang dapat menimbulkan efek pada kesehatan. Jumlah kecil dari aktinium-227 akan mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius. Akibat yang paling parah dari keradioaktifan pada kehidupan seperti yang kita tahu adalah kerusakan struktur genetik yang merupakan keseluruhan informasi dari suatu spesies. Kerusakan genetik dari radiasi akan terakumulasi dalam waktu yang cukup lama.
Pengembangan teknologi nuklir menyertai perubahan yang cukup besar pada atmosfer, tanah, lautan, pantai dan air tanah, yang ditunjukkan oleh menurunnya perkembangan hewan, tumbuhan dan materi aktif lainnya. Radiasi merusak spesies khususnya dalam proses rantai makanan. Radioaktif tidak hanya merusak struktur genetis manusia tapi juga semua makhluk hidup dan menyebabkan kanker, penurunan kekebalan tubuh, leukemia dan masalah kesuburan.