Anda di halaman 1dari 16

MODUL BAHAN GALIAN

“Bahan Galian Radioaktif”

Pembelajaran 4 “BAHAN GALIAN RADIOAKTIF”


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran Modul 4 ini diharapkan Peserta Didik: (1) dapat
mejelaskan Pengertian Bahan galian radioaktif, (2) jenis – jenis bahan galian
radioaktif, (3) Manfaat dan bahaya unsur radioaktif dan (4) Keselamatan kerja di
Tambang Radioaktif

B. Uraian Materi

B.1 Definisi Bahan Galian Radioaktif

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran
sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya
bersifat labil, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan
peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He),
partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk
energi yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang
atau materi sebagai partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Pada umumnya
ada dua jenis radioaktif yaitu:

a. Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur


radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti
uranium dan thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara).

b. Radioaktivitas buatan atau induksi: radioaktif ini merupakan salah satu yang
disebabkan oleh transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang
digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri
termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan


dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya
mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).
1
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


1
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Gambar 5.1 Tabel Periodik. Unsur radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor
atom di atas 83

Tabel periodik dengan elemen berwarna menurut hidup paruh isotop yang paling
stabil:

Elemen stabil;

Elemen radioaktif dengan isotop jangka panjang. Hidup paruh mereka lebih dari
4 juta tahun dan memiliki radiaktivitas yang sangat kecil;

Elemen radioaktif yang memiliki bahaya kesehatan rendah. Isotop paling stabil
memiliki hidup paruh antara 800 dan 34.000 tahun. Karena itu memiliki penerapan
komersial;

Elemen radioaktif yang memiliki risiko keselamatan tinggi. Isotop paling stabil
memiliki hidup paruh antara satu hari dan 103 tahun. Radioaktivitasnya memberi
potensi kecil untuk penggunaan komersial;

Elemen sangat radioaktif. Isotop paling stabil memiliki hidup paruh antara satu
hari dan beberapa menit. Memiliki risiko kesehatan tinggi. Beberapa di antaranya
digunakan di luar penelitian dasar;

Elemen radioaktif ekstrem. Sedikit diketahui tentang elemen ini karena


ketidakstabilan dan radioaktivitasnya yang ekstrem.
2
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


2
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

B.2 Jenis - jenis Bahan Galian Radioaktif

a. Uranium (UO2)

• Genesa Uranium

Uraninit adalah bijih utama dari uranium. Uraninit adalah radioaktif uranium yang
kaya mineral dan bijih dengan komposisi kimia yang sebagian besar UO 2, tetapi
juga mengandung UO3 dan oksida dari timah, thorium dan unsur tanah jarang.
Semua mineral uraninit mengandung sejumlah kecil radium sebagai peluruhan
radioaktif uranium produk. Uraninit juga selalu mengandung sejumlah kecil timbal
isotop Pb-206 dan Pb-207, produk akhir dari seri peluruhan isotop uranium U-238
dan U-235 masing-masing. Sejumlah kecil helium yang juga hadir dalam uraninit
sebagai hasil dari peluruhan alfa. Helium pertama kali ditemukan di Bumi dalam
uraninit setelah ditemukan spektroskopis di Sun atmosfer 's. Elemen sangat jarang
teknesium dapat ditemukan di uraninit dalam jumlah yang sangat kecil (sekitar 0,2
ng / kg), diproduksi oleh spontan fisil dari uranium-238.

Uranium adalah elemen alami yang dapat ditemukan dalam tingkat rendah di
semua batuan, tanah dan air. Uranium juga merupakan nomor unsur tertinggi
dapat ditemukan secara alami dalam jumlah yang signifikan di bumi dan selalu
ditemukan dikombinasikan dengan unsur lain.

Uranium lebih banyak dari antimon, timah, kadmium, merkuri atau perak, dan itu
melimpah di arsenik atau molibdenum. Uranium ditemukan dalam ratusan mineral
termasuk uraninit (bijih uranium yang paling umum), carnotit, autunit, uranofan,
torbernit dan kofinit. Konsentrasi uranium yang signifikan terjadi pada beberapa
zat seperti fosfat, deposit batu dan mineral seperti lignit dan monazit pasir dalam
uranium yang kaya.

• Penamaan

Mineral ini telah dikenal setidaknya sejak abad ke-15 dari tambang perak di
Pegunungan Erzgebirge, Jerman. Namun, lokalitas jenis mineral ini dijumpai di
Jachymov, Republik Ceko , dimana Febrückmann menjelaskan mineral uranium
pada tahun 1727. Klaproth pada 1789 menemukan unsur uranium.

• Sifat Fisik

Uranium – UO2
Sistem kristal : Isometrik
Belahan : Tidak jelas
Kekerasan :5-6
BD : 7,8 - 10
Kilap : Sub logam sampai berminyak
Warna : Hitam atau kecoklatan
3

Gores : Sama seperti warna, hitam atau kecoklatan


Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


3
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Terdapatnya : Terjadi di pegmatit granit dan syenit. Cairan kerak dalam zona
hidrotermal suhu tinggi. Dalam kerikil kuarsa konglomerat.

• Kegunaan

Uranium merupakan bahan bakar nuklir yang sangat penting. Uranium 238 bisa
diubah menjadi Plutonium. Kegunaan bahan bakar nuklir untuk menghasilkan
energi listrik, untuk membuat isotop yang digunakan untuk tujuan damai, dan
sebagai peledak. Kristal uranium bersifat triboluminesens (fenomena optis di mana
cahaya dihasilkan ketika ikatan asimetris rusak karena zatnya tergores atau
dihancurkan). Garam uranium juga digunakan untuk memproduksi kaca dan kilau
Vaseline kuning. Uranium dan senyawanya sangat beracun, baik dari sudut
pandang kimia dan radiologi.

• Penyebaran

Indonesia memiliki cadangan uranium 53 ribu ton yang dapat dimanfaatkan


sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yakni sebanyak 29
ribu ton di Kalimantan Barat dan 24 ribu ton sisanya ada di Bangka Belitung (Tabel
1). Papua juga diindikasikan memiliki cadangan uranium yang cukup besar tapi
masih akan diteliti lebih lanjut. Perkiraan bahwa Pulau Papua menyimpan
cadangan uranium atau bahan baku nuklir dalam jumlah besar didasarkan pada
kesamaan jenis batuan Papua dengan batuan Australia yang telah diketahui
menyimpan cadangan uranium terbesar di dunia. Jika suatu PLTN seukuran 1.000
MW membutuhkan 200 ton Uranium per tahun, maka dengan cadangan di Kalbar
saja yang mencapai 29 ribu ton Uranium. Sehingga cadangan uranium dapat
memasok selama 145 tahun.

Produksi di seluruh dunia uranium pada tahun 2009 sebesar 50.572 ton, dimana
27,3% ditambang di Kazakhstan. Negara uranium lainnya yang penting Kanada
(20,1%), Australia (15,7%), Namibia (9,1%), Rusia (7,0%) dan Niger (6,4%).
Diperkirakan bahwa 5,5 juta ton cadangan bijih uranium sementara 35 juta ton
diklasifikasikan sebagai sumber daya mineral. Australia memiliki 31% dari
cadangan bijih uranium dunia dan uranium terbesar dunia simpanan tunggal yang
terletak di Tambang Olympic Dam di Australia Selatan. Kazakhstan terus
meningkatkan produksi dan mungkin telah menjadi produsen terbesar uranium di
dunia pada tahun 2009 dengan produksi yang diharapkan dari 12.826 ton,
dibandingkan ke Kanada dengan 11.100 ton dan Australia dengan 9.430 ton.
Uranium yang tersedia diyakini cukup untuk setidaknya 85 tahun berikutnya
meskipun beberapa studi menunjukkan kurangnya investasi dalam akhir abad
kedua puluh dapat menghasilkan masalah pasokan di abad ke-21. Ada
peningkatan 300 kali lipat dalam jumlah uranium dipulihkan untuk setiap sepuluh
kali lipat penurunan di kelas bijih. Dengan kata lain, ada sedikit bijih kelas tinggi
dan proporsional jauh lebih rendah bijih yang tersedia.
4
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


4
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Tabel 5.1 Lokasi Batuan Granit


Provinsi Lokasi

Bangka Belitung Belinyu, Kelapa, Jebus, Sungailiat,


Muntok, Merawang, Mendo Barat, Pangkalan
Baru, Taman Sari, Pangkal Balam, Rangkui,
Bukit Intan, Koba, Payung, Sungai Selan,
Toboali, Kelapa Kampit, Tanjung Pandan,
Membalong, Gantung, Dendang, Manggar,
Lepar Pongok

Kalimantan Barat G. Raya, G. Burik, G. Banil, G. Pandang,


Bengkayang, Sanggau, Singkawang, Nanga
Sayan, Tanah Pinoh, Nanga Pinoh, Desa
Jelimpo, Desa Serimbu, Desa Ampadi, Desa
Darit, Desa Tanjung, Desa Rees, Desa
Pahauman, Desa Sejotang, Desa Subah, G.
Mumbun, Desa Pandan Sembuat, G.
Semahung, Perbukitan Silay, G. Buduk
Selatan, Desa Nekan Entikong, S. Parus, S.
Enci
Papua Ifar, P. Roan, S. Sentani

Papua Barat P. Maransabadi

b. Torbernit Cu (UO2) 2 (PO4) 2 •12 H2O Cu (UO2)2 (PO4)2 • 12 H2O

• Genesa Torbernit

Torbernit adalah isostructural terkait dengan mineral uranium, autunit. Rumus


kimia torbenit mirip dengan yang autunit di mana kation Cu2+ menggantikan Ca2+.
Jumlah molekul air hidrasi dapat bervariasi antara 12 dan 8, sehingga
menimbulkan berbagai metatorbernit spontan ketika dehidrasi. Komposisi kimia
masing-masing adalah sebagai berikut:

Torbernit Cu (UO2) 2 (PO4) 2 •12 H2O Cu (UO2)2 (PO4)2 • 12 H2O

Metatorbernit Cu(UO2)2 (PO4)2 •8 H2O Cu (UO2) 2(PO4)2 • 8 H2O


5

Nama yang paling umum Torbernit alternatifnya adalah tembaga dan cupro-uranit.
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


5
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Metatorbernit Cu(UO2)2 (PO4) 2 •8 H2O Cu (UO2) 2(PO4)2 • 8 H2O

Nama yang paling umum Torbernit alternatifnya adalah tembaga uranit dan cupro-
uranit.

• Penamaan

Torbernit yang namanya berasal dari ahli kimia Swedia Torbern Bergman(1735-
1784), adalah, radioaktif tembaga uranit fosfat mineral terhidrasi hijau, ditemukan
di granit dan uranium-bantalan deposito sebagai mineral sekunder. Torbernit
adalah isostructural dengan mineral uranium terkait, autunit.

Torbernit memiliki beberapa arti yang terbatas sebagai bijih uranium. Kaya warna
hijau dan berkembang dengan baik kristal khas (ukuran: mm sampai beberapa cm)
membuatnya mineral yang dicari kolektor. Namun, Torbernit seperti mineral
terhidrasi lain, dapat dengan mudah berubah dari hilangnya molekul air. Hilangnya
air dari mineral mengarah ke perubahan spesimen Torbernit pseudomorph, meta-
Torbernite.

Nama yang paling umum Torbernit yang alternatif


adalah tembaga uranit dan cu pronikel-uranit.

• Sifat Fisik Tobernit

Sistem kristal : Tetragonal


Belahan : Sempurna
Kekerasan : 2 – 2,5

BD : 3,2
Kilap : Vitreous; Pearly
Warna : Emerald hijau sampai apel hijau
Gores : Hijau pucat
Optik : Uniaksial (-)
Terdapatnya : ditemukan di granit dan endapan uranium sebagai mineral
sekunder.

• Kegunaan

Sebagai mineral radioaktif, torbernit memiliki beberapa signifikansi terbatas


sebagai bijih uranium. Kaya warna hijau dan berkembang dengan baik kristal khas
(ukuran: mm sampai beberapa cm) membuatnya mineral dicari kolektor. Kolektor
harus mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam penanganan dan
penyimpanan dari setiap spesimen.

• Penyebaran
6

Mineral tobernit terdapat pada batuan granit, sehingga penyebarannya dapat


Page

melihat dari penyebaran granit. Jadi dapat disimpulkan bahwa negara indonesia
XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page
6
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

memiliki banyak sekali endapan (mineral deposit) yang mengandung mineral


Torbernit.

Karena indonesia memiliki barisan gunung api yang panjang, dan dimana ada
gunung api pasti disana ada batuan beku salah satu batuan bekunya adalah granit
yang dapat menyimpan mineral torbernit.

c. AUTUNIT Ca (UO2)2 (PO4)2 • 10-12H2O

• Genesa Autunit

Autunit (kalsium fosfat uranil terhidrasi) dengan rumus: Ca (UO2)2 (PO4)2 • 10-
12H2O. Mineral ini menghasilkan uranium moderat dengan jumlah isi 48,27%.
Mineral autunit adalah radioaktif dan juga digunakan sebagai bijih uranium. Jika
mineral mengering, itu mengkonversi ke meta-autunit I, yang bisa berubah menjadi
meta-autunit-II setelah pemanasan. Kedua mineral berikutnya sangat jarang terjadi
di alam. Untuk studi ilmiah dianjurkan untuk menyimpan mineral di dalam wadah
tertutup untuk meminimalkan kehilangan air.

• Penamaan

Autunit pertama kali ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1852 di sekitar
Autun, Prancis. Maka dari itu nama Dari mineral ini adalah Autunit

• Sifat Fisik

Autunit – Ca (UO2)2 (PO4)2 • 10-12H2O

Sistem kristal : Tetragonal


Belahan : Sempurna – Tidak ada
Kekerasan : 2 – 2,5
BD : 7,8 - 10
Kilap : Kaca – mutiara
Warna : Kuning - Kehijauan
Gores : Kuning pucat
Optik : Biaksial (-)
Terdapatnya : Sebuah mineral sekunder yang
dihasilkan dari oksidasi mineral uranium utama dalam urat hidrotermal, pegmatit
granit, dll.

• Kegunaan

Mineral autunit merupakan mineral radioaktif yang moderat sekitar 48,27% untuk
menghasil uranium. Kegunaan dan pemanfaat yang lebih luas mengikuti sifat
radioaktifnya.
7

• Penyebaran
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


7
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Mineral autunit terdapat pada batuan granit, sehingga penyebarannya dapat


melihat dari penyebaran granit di Indonesia.

d. Carnotit K2 (UO2)2 (VO4)2 · 3 H2O

• Genesa

Carnotit adalah kalium uranium vanadat radioaktif mineral dengan rumus kimia :
K2 (UO2)2 (VO4)2 · 3 H2O. Kadar air dapat bervariasi dan sejumlah kecil kalsium,
barium, magnesium, besi dan natrium sering hadir. Kandungan tinggi uranium
membuat suatu carnolit bijih penting uranium dan juga radioaktif. Vanadium
sekunder dan mineral uranium biasanya ditemukan di batuan sedimen dalam
iklim kering. Bijih uranium penting dijumpai di Dataran Tinggi Colorado daerah
Amerika Serikat di mana itu terjadi sebagai disseminations dan konsentrasi dalam
batu pasir. Beberapa spesies mineral terkait: margaritasit (Cs, K, H3O)2 (UO2) (VO4)
2 · H2O) dan tyuyamunit, (Ca(UO2)2 (VO4)2 · 5-8H2O).

• Penamaan

Mineral ini pertama kali dijelaskan pada 1899 oleh ilmuwan Prancis MMC Freidel
dan E. Cumenge, yang diidentifikasi dalam spesimen dari Roc Creek di Montrose
County, Colorado, Amerika Serikat. Ini adalah nama untuk Marie Adolphe Carnot
(1839-1920), insinyur Pertambangan dan ahli kimia Prancis.

• Sifat Fisik

Sistem kristal : Monoklinik


Belahan : Sempurna di {001}
Kekerasa :2
BD : 4,70
Kilap : Dull, earthy
Warna : Cerah kuning ke kuning lemon, mungkin kuning kehijauan.
Gores : Sama seperti warna, hitam atau kecoklatan
Optik : Biaksial (-)
Terdapatnya : Mineral sekunder dari vanadium dan uranium yang biasanya
ditemukan di batuan sedimen dalam iklim kering. Biasanya sebagai kerak dan
serpih dalam batupasir.
D. Kegunaan

Carnotit merupakan mineral radioaktif yang menghasil uranium. Kegunaan dan


pemanfaat yang lebih luas mengikuti sifat radioaktifnya seperti untuk reaktor atom,
pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir serta kebutuhan yang lainnya.

E. Penyebaran

Konsentrasi terbesar yang diketahui dari deposito carnotite adalah di AS bagian


8

barat, khususnya di wilayah Dataran Tinggi Colorado. Deposito lainnya terjadi di


Page

Wyoming, South Dakota, dan Pennsylvania. Carnotite telah ditemukan dalam


XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page
8
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

jumlah kecil di banyak daerah di seluruh dunia; deposito komersial di luar AS


terjadi di dekat Kokand dan Ferghana di Uzbekistan timur. Untuk sifat fisik rinci,
lihat mineral vanadat di negara bagian AS dari Wyoming, Colorado, Arizona, Utah.
Hal ini juga terjadi di New Mexico dan Carbon County, Pennsylvania. Hal ini juga
dilaporkan dalam Zaire, Maroko, Radium Bukit, Australia, dan Kazakhstan.

B.3 Manfaat Dan Bahaya Unsur Radioaktif

a. Manfaat Radioaktif

Geokronologi (mengetahui umur dari batuan hingga 4500 juta tahun yang lalu).
Uranium-238 adalah unsur yang tidak stabil dan akan meluruh dari Parent isotope
menjadi Daughter isotope serta memancarkan energi dan panas, hingga menjadi
unsur-Pb yang stabil. Untuk melakukan geokronologi dengan metode U-Pb,
diperlukan mineral radioaktif (zirkon/monazit) dengan ukuran yang cukup besar (
>50 mikrometer), kemudian zirkon tersebut di analisa dengan alat yang bernama
LA-ICP MS (Laser Ablation Induced Coupled Plasma Mass Spectroscopy).

Pembangkit listrik tenaga nuklir. Reaksi ini menggunakan prinsip reaksi


"fisi" atau "fission", dimana U-238 di tembak oleh neutron, sehingga akan
memancarkan panas yang dikonversi menjadi energi. Reaksi ini dikontrol sehingga
benar-benar diketahui energi yang dihasilkan dari proses fisi untuk mencegah
reaksi berlebih yang berbahaya di reaktor. Hal ini yang membuat pembangkit energi
nuklir tidak menimbulkan polusi, renewable di masa mendatang (walaupun
beberapa negara ketakutan kalau teknologi ini dikuasai negara berkembang seperti
kasus Amerika dan Iran).

Mendeteksi arah sungai bawah tanah, yaitu dengan menggunakan beberapa


elemen yang dilarutkan di hulu (inlet), kemudian mendeteksi beberapa bagian dari
sungai di hilir (outlet=, untuk mengetahui arah dari sungai bawah tanah. Apa
pentingnya? Jika dikaitkan dengan isu lingkungan, misalnya di tambang
batugamping, sering kita menjumpai adanya sungai yang masuk ke dalam gua,
namun kita tidak mengetahui dimana ujung dari sungai tersebut. Perusahaan
sering kali disalahkan karena mengubah litologi dari alam, mencemari sungai dan
berakibat pada warga, padahal kita belum tahu apakah sungai tersebut mengarah
ke pemukiman warga atau tidak.

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa
juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai
contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berikut ini adalah
kegunaan radioaktiv dibidang kedokteran:

1) Sterilisasi radiasi.
2) Terapi tumor atau kanker.
3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
9
Page

5) Teknik Pengaktivan Neutron

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


9
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

b. Kerugian dari Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang


disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom
serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir
adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk
hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga
berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR
penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya
biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola
reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan.

Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang,
Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau
leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

B.4 Keselamatan Kerja Di Tambang Uranium

Ketentuan atau keselamatan kerja pada aktifitas penambangan uranium meliputi


kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan persiapan, penggalian, pengangkutan
dan penyimpanan bijih. Perlunya kerjasama diantara pekerja pertambangan
dengan pekerja dalam menjaga dan meningkatkan keselamatan kerja dari bahaya
radiasi dan zat radioaktif antara lain dengan melakukan tanggung jawab dan
kewajiban masing-masing, mengoptimalkan proteksi radiasi dan pembatasan dosis
ekivalen terhadap seorang pekerja, menggolongan pekerja radiasi dan membagi
daerah kerja.

a. Pihak yang Bertanggung Jawab

Terdapat pihak-pihak yang saling bekerjasama dan mempunyai tanggung jawab,


dalam mempengaruhi keselamatan kerja pada pertambangan uranium, antara lain
:
- Pengusaha Pertambangan - Pekerja
- Petugas Radiasi
- Petugas Ventilasi

Pengusaha Pertambangan mempunyai tanggung jawab atas pelaksanaan


Keselamatan Kerja di area kerja tambang antara lain :

1. Pengusaha Pertambangan bertanggung jawab atas pengawasan keselamatan


pekerja dari bahaya radiasi dan zat radioaktif. Pengusaha Pertambangan harus
10

mengawasi agar radiasi terhadap setiap pekerja, dan zat radioaktif yang masuk
ke dalam tubuhnya tetap berada dalam batas-batas yang di izinkan
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


10
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

2. Pengusaha Pertambangan harus mempertimbangkan proteksi terhadap


kesehatan dan keselamatan pekerja pada semua tahap sejak perancangan dan
perencanaan penambangan.
3. Pengusaha Pertambangan harus menjaga agar radiasi terhadap pekerja baik
secara peroranganmaupun kelompok tetap serendah mungkin, dengan
memperhatikan faktor ekonomi dan sosial.
4. Pengusaha Pertambangan harus menyediakan, memelihara dan menginspeksi
secara teratur sarana, gedung dan peralatan, dan harus mengatur pekerjaan
agar terjamin bahwa nilai batas yang tercantum tidak dilampaui.
5. Pengusaha Pertambangan harus menjamin bahwa setiap pekerja dan pengawas
dilatih mengenai dasar ventilasi dan praktek proteksi radiasi dari seluruh
kegiatan penambangan.
6. Pekerja dan pengawas juga harus diberi pengertian mengenai sifat, sumber dan
pengaruh zat radioaktif terhadap keselamatan dan kesehatan serta
pengendaliannya dengan cara pemeliharaan sistem ventilasi, kebersihan, dan
pemakaian peralatan pelindung perorangan.
7. Pengusaha Pertambangan harus menjamin bahwa setiap pekerja yang memulai
suatu pekerjaan baru diberi petunjuk secara menyeluruh tentang tugas dan
tanggung jawabnya, sumber radiasi dan zat radioaktif yang berkaitan dengan
pekerjaannya, dan tentang pengendalian, khususnya ventilasi.

Tanggung jawab dari Pekerja :

1. Pekerja harus mentaati semua ketentuan mengenai pengendalian radiasi dan zat
radioaktif dalam lingkungan kerja dan tidak boleh lalai dan bahkan harus tidak
melakukan kegiatan yang mungkin membawa akibat penyinaran yang tidak
semestinya bagi dirinya atau teman sekerjanya.
2. Pekerja harus memakai :
a) alat, sarana dan perlengkapan pelindung yang disediakan, untuk membatasi
radiasi dan zat radioaktif terhadapnya dan terhadap teman sekerjanya antara
lain: alat respirator yang harus dipakai apabila kontaminasi di udara melebihi
tingkat yang diijinkan, pakaian kerja, tutup kepala, sarung tangan, pakaian
khusus kedap udara, selubung kaki kedap air, dan apron kedap air, bagi para
pekerja.
b) dosimeter perorangan dan peralatan monitor lain yang disediakan untuk
memperkirakan radiasi dan zat radioaktif.
3. Tidak seorang pekerjapun diperkenankan, kecuali diberi wewenang, untuk
mengubah, memindahkan atau mengganti peralatan keselamatan, ventilasi atau
peralatan lainnya yang disediakan untuk melindungi dirinya atau melindungi
orang lain, atau mengubah metode atau proses yang digunakan untuk
pengendalian radiasi dan zat radioaktif.
4. Pekerja harus berusaha untuk mencegah kerusakan peralatan dan
mengusahakan agar peralatan tersebut selalu dalam keadaan siap pakai.
5. Pekerja harus membiasakan menjaga menjaga kebersihan misalnya mencuci
11

tangan sebelum makan dan merokok, memakai pakaian yang bersih dan mandi
setelah bekerja sehingga mengurangi kemungkinan zat radioaktif masuk ke
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


11
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

dalam tubuh.
6. Mereka yang berumur kurang dari 18 tahun tidak boleh dipekerjakan dalam
tambang uranium.

Petugas Proteksi Radiasi bertanggung jawab :


1. Melaporkan kepada Pengusaha Instalasi tentang aspek-aspek radiologi
pemonitoran daerah kerja dan dosimetri perorangan, juga tentang semua
persoalan proteksi radiasi lainnya meliputi perlengkapan pelindung dan
prosedur administrasi.
2. Mengindentifikasi sumber utama radiasi dan zat radioaktif dalam lingkungan
kerja.
3. Memimpin program rutin pemonitoran radiasi serta program pemonitoran
khusus.
4. Mengkalibrasi atau menjamin kalibrasi semua dosimeter dan instrumen yang
dipakai untuk pemonitoran daerah kerja dan dosimetri perorangan.
5. Turut serta dalam program latihan pekerja, mempersiapkan atau menyetujui
bahan latihan yang berkaitan dengan proteksi radiasi.
6. Menjamin bahwa catatan mengenai penyinaran disimpan sebaik-baiknya dan
salinannya dikirim ke Pengusaha Instalasi secara berkala.
7. Menelaah ulang catatan penyinaran untuk mendeteksi adanya hasil yang tidak
wajar atau kelainan dan menyelidiki hasil tersebut.
8. Turut serta dalam penyelidikan tentang penyinaran lebih dan lain-lain
penyinaran yang tidak wajar atau terjadi karena kecelakaan, dan juga turut serta
menulis laporan hasil penyelidikan tersebut ke Pengusaha Instalasi.
9. Membantu dokter dengan memberikan saran tentang kondisi penyinaran
radiasi.
10. Menjamin bahwa alat proteksi pernafasan digunakan sesuai dengan Ketentuan
ini.

Petugas ventilasi
Harus mendapat latihan dan pengalaman dalam merancang dan mengoperasikan
sistem ventilasi tambang dan ia bertanggung jawab:

1. Melaporkan kepada pengusaha pertambangan tentang semua hal yang


berkenaan dengan ventilasi dan sistem pembersihan udara, karena
digunakannya sistem ventilasi yang didesain secara baik dan diawasi dengan
semestinya dapat memperkecil penyinaran zat radioaktif di udara.
2. Menjamin sistem ventilasi beroperasi dengan baik seperti yang dirancang dan
melaksanakan perubahan apabila perkembangan tambang memerlukan. Desain
ventilasi dan perencanaan tambang harus dilakukan secara bersamaan dengan
tujuan untuk memperoleh sistem ventilasi sekali jalan atau paralel untuk
menjamin kualitas udara yang baik. Apabila sistem ventilasi diubah, rusak atau
dihentikan, pekerja hanya diizinkan kembali ke tempat kerja mereka setelah
sistem ventilasi beroperasi kembali.
12

3. Menjamin aliran dan kecepatan udara dan sesuai dengan ketentuan tentang
ventilasi yang berlaku.
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


12
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

4. Menjamin bahwa instrumen yang digunakan telah dikalibrasi dengan betul.


5. Memimpin program pengambilan contoh dan pengendalian debu.
6. Turut serta dalam program latihan, mepersiapkan atau menyetujui bahan
latihan yang berkaitan dengan ventilasi dan pengendalian debu.

b. Petunjuk Kerja

Untuk setiap jenis tempat kerja dan tugas, Pengusaha Pertambangan harus
menjamin bahwa lembaran petunjuk kerja yang berkaitan dengan peraturan dan
prosedur proteksi radiasi yang digunakan untuk tempat kerja dan tugas tersebut,
ditempatkan atau ditempel pada tempat yang mudah dilihat, dan bahwa
pemberitahuan ini harus menggunakan bahasa (termasuk pictogram) yang
dipahami oleh semua pekerja tambang, dan bahwa semuanya itu selalu dalam
keadaan masih dapat dibaca, petunjuk kerja sebaiknya mengenai :

1. Potensi bahaya terhadap kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.


2. Metoda dan teknik kerja yang aman.
3. Sikap seksama yang harus dilakukan untuk membatasi penerimaan radiasi dan
pemasukan zat radioaktif dan pertimbangan dilakukannya tindakan tertentu.
4. Ciri utama sistem ventilasi seluruh tambang dan pentingnya semua komponen
sistem itu bekerja sebagaimana mestinya.
5. Pemeliharaan terhadap ventilasi tambahan untuk pengadaan catu udara segar
ke tempat kerja.
6. Pentingnya pemanfaatan semua cara/alat untuk pengurangan debu.
7. Pentingnya dan cara pencegahan sirkulasi ulang udara setempat di tempat kerja
dan di daerah yang lebih luas dari seluruh tambang.
8. Perlunya melapor segera jika terjadi kemacetan sistem ventilasi kepada
pengawas atau Petugas Ventilasi.
9. Pemakaian, pengoperasian dan pemeliharaan sebagaimana mestinya peralatan
monitor perorangan dan pelindung perorangan.
10. Pentingnya higiene perorangan dalam membatasi pemasukan zat radioaktif.

c. Batas Dosis

Definisi dosis pembatas berdasarkan BSS adalah: Untuk paparan kerja, dosis
pembatas adalah suatu nilai yang berkaitan dengan sumber dari dosis individu
yang biasa digunakan untuk membatasi beberapa pilihan yang dipertimbangkan
dalam proses optimasi. Dosis pembatas tidak dapat digunakan sebagai batas, tetapi
sebagai tingkat minimum dari proteksi individu yang dapat dicapai dalam suatu
situasi tertentu, dengan memperhatikan semua keadaan yang mempengaruhi.

Suatu batas dosis didefinisikan dalam besaran dosis efektif atau ekivalen bagi
setiap orang dalam kegiatan praktis terkendali yang tidak boleh dilampaui. Batas
dosis efektif untuk paparan kerja merupakan jumlah dosis efektif dari sumber
13

eksternal dan dosis efektif terikat dari masukan radionuklida dalam periode waktu
yang sama.
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


13
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Dalam memproteksi pekerja pada tambang uranium maka batas dosis ekivalen :

1. Untuk mencegah terjadinya efek non-stokastik, digunakan batas 0,5 Sv (50 rem)
dalam 1 (satu) tahun untuk semua jaringan, kecuali lensa mata; untuk lensa
mata batas tahunan yang disarankan adalah 0,15 Sv (15 rem). Nilai batas ini
digunakan baik untuk penerimaan radiasi oleh suatu jaringan atau penerimaan
radiasi pada beberapa organ, tetapi jumlah penerimaan radiasi dari semua organ
dikalikan dengan faktor bobot masing-masing organ tidak boleh melebihi nilai
batas untuk efek stokastik sebesar 50 mSv (5 rem).
2. Untuk pembatasan efek stokastik, maka batas dosis ekivalen efektif tahunan
(HE) untuk penerimaan radiasi seluruh tubuh adalah 50 mSv (5 rem).

Apabila pekerjaan dilakukan secara bersama oleh sejumlah pekerja, maka


Pengusaha Pertambangan harus menjamin bahwa mereka semua paham akan
tanggung jawab bersama mereka untuk mengendalikan radiasi dan zat radioaktif
terhadap orang lain maupun mereka sendiri, dan bahwa mereka diawasi dengan
baik.

d. Penggolongan Pekerja Radiasi

Dengan bertujuan memonitori dan membatasi penyinaran pekerja radiasi


dibedakan menjadi dua kategori antara lain :

1. Kategori A, pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis sama dengan atau
lebih besar dari 15 mSv (1500 mrem) per tahun;
2. Kategori B, pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis lebih kecil 15 mSv
(1500 mrem) per tahun.

e. Pembagian Daerah Kerja

Penggolongan pekerja dapat dilakukan dengan berdasarkan pembagian daerah


kerja sesuai dengan laju penyinaran sebenarnya atau potensial yaitu:
1. Daerah pengawasan yaitu daerah kerja yang memungkinkan seorang pekerja
menerima dosis radiasi tidak lebih dari 15 mSv (1500 mrem) dalam satu tahun
dan bebas kontaminasi. Daerah ini dapat dibedakan atas daerah radiasi sangat
rendah dan daerah radiasi rendah.
2. Daerah pengendalian yaitu daerah kerja yang memungkinkan seorang pekerja
menerima dosis 15 mSv (1500 mrem) atau lebih dalam satu tahun. Untuk
memasuki daerah ini harus diawasi dan memenuhi ketentuan kerja. Dalam
daerah pengendalian baik pemonitoran perorangan maupun pemonitoran
daerah harus dilakukan. Dalam daerah ini harus terdapat tanda-tanda
peringatan yang ditempatkan pada pintu masuk maupun pada pintu
didalamnya. Wialayah tambang bawah tanah digolongkan sebagai daerah
pengendalian, karena laju penyinaran dalam tambang tersebut sangat beraneka
ragam. Dalam daerah pengendalian terdapat daerah radiasi sedang, daerah
14

radiasi tinggi, daerah kontaminasi rendah, sedang dan tinggi.


Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


14
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

f. Pengawasan

Pengawasan Lingkungan Tambang

Pengawasan bertujuan dalam mengevaluasi penyinaran terhadap pekerja dan


memperoleh data yang diperlukan untuk pengendalian batas dosis yang
diperbolehkan.
1. Mengawasi daerah kerja dimana penyinaran tahunan yang diterima perorangan
dapat melampaui 5 mSv harus di monitor di bawah pengawasan Petugas Proteksi
Radiasi dan berkonsultasi dengan Petugas Ventilasi.
2. Pemonitoran debu radioaktif harus dilaksanakan secara teratur, apabila di
dalam tambang dan instalasi pengolahan terdapat kemungkinan masuknya
debu radioaktif ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan atau pencernaan.
Frekuensi pemonitoran ini harus ditentukan dengan memperhatikan
konsentrasi debu radioaktif dan potensi.
3. Munculnya debu harus dikurangi dengan menggunakan teknik penambangan
dengan pola peledakan yang tepat, penggunaan air, dan sebagainya, dan
diharapkan tidak menyebar kemudian sebelum dibuang ke lingkungan harus
melalui filter. Penyebaran debu dikendalikan dengan sirkulasi pertukaran udara
untuk mengencerkan tingkat konsentrasi debu yang diperbolehkan.
Pengendalian debu sebaiknya dioperasikan terus-menerus.
4. Pengukuran kontaminasi radioaktif permukaan pada struktur dan peralatan di
daerah produksi akhir dalam instalasi pengolahan harus dilakukan untuk
memperkirakan hasil guna sistem pengendalian debu dan langkah-langkah
untuk mengawasi masuknya zat radiaktif ke dalam tubuh manusia.

Pengawasan Terhadap Pekerja Tambang uranium

Penyinaran eksternal perorangan harus ditentukan, maka hal ini harus dilakukan
dengan menggunakan detektor radiasi perorangan yang terus menerus dipakai oleh
seseorang selama bekerja.
1. Semua orang yang dipekerjakan dalam penambangan uranium harus diperiksa
kesehatannya sebelum mulai melakukan pekerjaan dan dalam selang waktu
yang memadai sesudahnya.
2. Pekerja harus segera melaporkan tiap penyakit yang di deritanya kepada dokter.
3. Apabila ada pekerja wanita yang hamil, kehamilan tersebut harus juga
dilaporkan kepada dokter.
4. Mencatat data kesehatan pekerja tambang uranium.
15
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


15
MODUL BAHAN GALIAN
“Bahan Galian Radioaktif”

Tugas BG: Bahan Galian Radioktif

1. Apa yang dimaksud Radiokatif dan Tuliskan Jenisnya beserta penjelasannya

2. Tuliskan Sifat Fisik dari mineral radioktif : Autunit, Carnonit, Monasit,


Radium,Thorium, Torbenit, Uranium

3. Tuliskan Manfaat dan Kerugian secara umum Mineral Radioaktif

4. Tuliskan Tanggung jawab dalam Keselamatan Kerja pada aktifitas penambangan


bahan galian radioaktif bagi: Pengusaha, Pekerja, Petugas Proteksi Radiasi,
Petugas Ventilasi

5. Tuliskan Pengawasan Lingkungan Tambang Uranium dan Pengawasan


Terhadap Pekerja Tambang Uranium.

16
Page

XI GEOLOGI PERTAMBANGAN SMKN 2 SANGATTA UTARA Page


16

Anda mungkin juga menyukai