“WOLFRAMITE“
DISUSUN OLEH:
MARSELINO ANDRIANO LERONG
(1806100009)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi wolframite
2. Untuk engetahui bagaimana cara eksporasi wolframite
3. Untuk mengethui cara eksploitasi wolframite
4. Untuk mengetahui bagaimana pengolahan wolframite
5. Untuk mengetahui apa fungsi wolframite
6. Untuk mengetahui sepertia apa sifat – sifat fisik wolframite
7.Sifat-sifat kimia Wolframite
BAB II
PEMBAHASAN
Dimulai dengan studi kepustakaan meliputi hal-hal yang menyangkut keadaan geologi
secara regional dan keadaan tektoniknya. Kemudian disusul dengan pemeriksaan lapangan
guna diusahakan menemukan adanya singkapan (out crop) atau rembesan aspal serta
mengambil beberapa sampel.
Gambar 1. Rembesan aspal di salah satu anak sungai di buton utara (www.pusjatan.pu.go.id)
2. Pemetaaan Geologi
Setelah proses penyelidikan umum telah diuraikan untuk penyelidikan yang lebih rinci,
langkah berikutnya dalam proses pengumpulan data eksplorasi biasanya berupa peta
geologi yang sesuai. Hal ini didapatkan dari kegiatan pemetaan geologi oleh ahli geologi
(geologist). Sampel yang berukuran kecil dapat dikumpulkan untuk studi mineralogi atau
tekstur lebih lanjut dengan teknik mikroskop dilaboratorium. Analisis kimia juga
menghasilkan informasi penting untuk mineral explorer.
Peta akurat yang mendokumentasikan jenis batuan, perubahan mineralogi, dan data
struktural seperti sesar, lipatan, pola tegasan dan dip dari lapisan batuan serta sebaran
potensi aspal,
Perkiraan tentang kualitas,
Interpretasi tentang geometri dan struktur endapannya.
3. Eksplorasi Geofisika
Kegiatan eksplorasi geofisika yang digunakan untuk survey perkiraan daerah yang
berpotensi aspal dilakukan dengan dua cara, yaitu eksplorasi seismik dan geoelektrisitas,
yang selanjutnya akan disebut dengan resistivitas.
Pemodelan secara 2-D maupun 3-D berdasarkan nilai resistivitas akan memperlihatkan
persebaran asbuton pada daerah penelitian. Pemodelan tersebut akan mampu memperhitungkan
besar sumberdaya dari asbuton.
4. Pengeboran
Salah satu keputusan penting di dalam kegiatan eksplorasi adalah menentukan kapan
kegiatan pemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting jika
kegiatan yang dilakukan adalah menentukan zona endapan dari permukaan. Kegiatan ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran geometri endapan dari permukaan sebaik
mungkin, namun demikian kegiatan pemboran dapat dihentikan jika telah dapat
mengetahui gambaran geologi permukaan dan geomtetri endapan bawah permukaan
secara menyeluruh.
Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya denganmenggunakan magnetik atau proses
kimia. Dengan reaksi reduksi asam wolfram(H2WO4) dengan suhu 700C diperoleh bubuk
wolfram. Bubuk wolframkemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang disebut
metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atm, 1600C) tanpaterjadi
oksidasi.Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapatdiperkecil
menjadi 0,01 mm (penarikan dilakukan pada keadaan panas).Penggunaan walfram pada teknik
listrik antara lain untuk : filamen (lampu pijar,lampu halogen, lampu ganda), elektroda, tabung
elektronik, dan lain-lain.
3.1 Kesimpulan
wolframite ialah senyawa kimia. Unsur bebas yang luar biasa untuk sifat fisik yang kuat,
terutama fakta bahwa ia memiliki tertinggi titik lebur semua non- paduan logam dan tertinggi
kedua dari semua unsur setelah karbon . Juga luar biasa adalah densitas yang sangat tinggi dari
19,3 kali lipat dari air. kepadatan ini sedikit lebih daripada uranium dan 71% lebih dari itu timah.
Elemental tungsten menolak serangan oleh oksigen , asam , dan basa . [17]
Yang paling umum formal oksidasi dari tungsten adalah 6, tapi pameran semua negara oksidasi
dari -2 ke 6 Tungsten biasanya menggabungkan dengan oksigen untuk membentuk kuning oksida
tungstic , WO 3, yang dilarutkan dalam air solusi basa untuk membentuk ion Tungstat, WO 2-4.
karbida tungsten (W 2 C dan WC
3.2 Saran
penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik
dalam segi penulisan maupun data yang disajikan. untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sanga penulis harapkan demi terwujudnya makalah yang lebih efektif dalam segi
penyajian data maupun sistematika penulisan. sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://training.ce.washington.edu/wsdot/modules/03_materials/033_body.htm#ductility_test, 10
Januari 2009, pukul 15.30
Witeng. Kennedy, Neville, 1976, Basic Statistical Methods For Engineers and Scientists, 2nd
Edition, Harper & Row, Publishers, New York
Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
Supranto, M.A.J, 1987, Statistik, Teori dan Aplikasi Edisi Kelima, Jilid 1, Penerbit Erlangga.
Surabaya.