Teori MTB
Teori MTB
TINJAUAN PUSTAKA
4. Langkah Buang
- Piston bergerak dari TMB ke TMA.
- Katup hisap tertutup.
- Katup buang terbuka.
- Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar.
Tekanan (P)
2
3
2
Po
6
1
5
Entropy (s)
[2.1]
Sumber: (Lit. 5 hal. 93)
Keterangan:
P0
V1
V6
W61
[2.2]
[2.3]
V2 = VTDC = mm RT2 / P2
[2.4]
Q1 2 = 0
[2.5]
W1 2 = mm R(T2 T1 ) / 1 k
[2.6]
Sumber: (Lit. 5 hal. 93)
Keterangan:
P1
P2
T1
T2
V1
V2
W1 2
c. Proses 2-3. Tekanan Konstan Panas Masuk (Pembakaran) semua katup tertutup:
Q23 = Qin = m f Q HV c = mm C p (T3 T2 ) = (ma + m f )C p (T3 T2 )
[2.7 ]
[2.8 ]
[2.9 ]
[2.10]
T3 = Tmax
[2.11]
Cut of Ratio :
= V3 V2 = T3 / T2
[2.12]
Sumber: (Lit. 5 hal. 93)
Keterangan:
P3
P2
T3
T2
QHV
Qin
= efisiensi pembakaran
mm
Cp
W23
[2.13]
T4 = T3 (V3 / V4 )
k 1
= T3 (V3 / V4 )
k 1
P4 = P3 = (V3 / V4 ) = P3 (V3 / V4 )
k
[2.14]
[2.15]
[2.16]
Sumber: (Lit. 5 hal. 93)
Keterangan:
P4
P3
T3
T4
V3
V4
mm
W3 4
[2.17]
W4 5 = 0
[2.18]
[2.19]
[2.20]
Sumber: (Lit. 5 hal. 93-94)
Keterangan:
T4
T5
mm
Cv
W45
[2.21]
Sumber: (Lit. 5 hal. 94)
Keterangan:
P0
V5
V6
W56
[2.22]
Sumber: (Lit. 5 hal. 94)
T
4
p=c
3
2
s=c
v=c
2
s=c
5
v=c
1
v
Gambar 2.3 Diagram P v dan diagram T s Siklus Dual Cycle
Sebagaimana terdapat pada siklus Otto maupun siklus Diesel, prosesproses yang terjadi pada diagram T-s adalah sebagai berikut:
a. Proses 1-2 adalah kompresi isentropik
b. Proses 2-3 adalah penambahan kalor pada volume konstan
c. Proses 3-4 adalah penambahan kalor pada tekanan konstan
d. Proses 4-5 adalah ekspansi isentropik sebagai tahap akhir langkah kerja
e. Proses 5-1 adalah diakhiri dengan pelepasan kalor pada volume konstan
Captiva VCDI lebih terlihat minim asap hitam ketimbang mesin Diesel jaman
dahulu.
Sesuai dengan perkembangan mesin diesel, para ahli mengembangkan
sistem yang paling mutakhir pada mesin diesel yakni yang dikenal dengan CRDI
(Common Rail Direct Injection) teknologi ini telah digunakan oleh Chevrolet
Captiva Diesel CRDI/VCDI dengan kapasitas mesin 2000cc 16 katup segaris
memuntahkan tenaga 150 Daya Kuda pada kitiran 4000 Rpm dengan torsi max
320 Nm pada putaran 2000 Rpm kemudian diikuti pada saat ini oleh kijang
innova denga 16 katup, segaris 4 silinder yang akan menghasilkan tenaga besar
namun efisien.
2.3 Parameter Performansi/Unjuk Kerja Mesin Diesel
2.3.1 Tekanan efektif rata-rata (mep)
Selama siklus berlangsung, temperatur dan tekanannya selalu berubahubah. Oleh karena itu sebaiknya dicari harga tekanan tertentu (konstan) yang
apabila mendorong torak sepanjang langkahnya dapat menghasilkan kerja
persiklus yang sama dengan siklus yang dianalisis. Tekanan tersebut dinamai
tekanan efektif rata-rata (mep), yang diformulasikan sebagai:
mep =
Wnett
Vd
[2.23]
Sumber: (Lit. 4 hal. 57)
dimana:
mep
Vd
i =
WnettxN
n
[2.24]
Sumber: (Lit. 5 hal. 51)
dimana:
i
Wnett
[2.25]
Sumber: (Lit. 5 hal. 51)
dimana:
b
= torsi (Nm)
= 3,14
Sfc = f / b
[2.26]
Sumber: (Lit. 5 hal.56)
dimana:
f =
mf N jumlahsilinder
n
dimana:
sfc
mf
ma
berlebihan juga
tak terbakar. Gas buang yang berbentuk cair akan meresap ke dalam fase padat.
Buangan ini disebut partikel. Partikel-partikel tersebut berukuran mulai dari 100
mikron hingga kurang dari 0,01 mikron. Partikulat yang berukuran kurang dari 10
mikron memberikan dampak terhadap visibilitas udara karena partikulat tersebut akan
memudarkan cahaya. Pembentukan partikel tersebut dapat dilihat pada gambar 2.4
dibawah.
Molecules
Precursor molecules
Nucleation
Soot Nuclei
Coalescent
Coagulation
Surface growth
Particles
Spherule
Chain forming
coagulation
Surface growth
20mm
Soot Particle
Gambar 2.5 Pembentukan Soot Particle
(Lit. 2 hal.15)
[2.27]
Sumber: (Lit. 5 hal.47)
dimana:
m
= efisiensi mekanis
v = ma /( a Vd )
[2.28]
Sumber: (Lit. 5 hal. 60)
dimana:
= efisiensi volumetrik
ma
Vd