Alat Periksa
Untuk membuat diagnosis pada kelainan mata.
Diperlukan alat-alat khusus yang diperlukan
untuk memeriksa satu keadaan mata.
Alat :
Kartu Snelen atau E
Teknik Pemeriksaan
Pasien duduk menghadapi kartu Snellen dengan jarak 6 meter.
Mata yang tidak akan diperiksa ditutup terlebih dahulu.
Pemeriksaan biasanya didahului dengan mata kanan.
Pasien diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen
yang dimulai dengan membaca huruf yang lebih besar pada
garis atas. Kemudian ditentukan letak baris terakhir yang masih
dapat dibaca.
Kemampuan tajam penglihatan dinilai dengan jarak baca/angka
pada huruf yang dapat terbaca. Jika pasien dapat membaca
huruf 30 pada jarak 6 meter, visusnya 6/30. Tajam penglihatan
normal adalah 6/6.
Snellen Chart
Snellen Chart
Snellen 6 m
Snellen 20
Sistem
Efisiensi (%)
% Hilang
kaki
Desimal
Sentral
6/3
20/10
2.0
6/5
20/15
1.33
100
6/6
20/20
1.0
100
6/7,5
20/25
0.8
95
90
10
Penglihatan Normal
20/30
0.7
5/9
15/25
0.6
6/12
20/40
0.5
85
15
6/15
20/50
0.4
75
25
6/18
20/60
0.33
6/21
20/70
0.285
6/24
20/80
0.25
60
40
6/30
20/100
0.2
50
50
6/38
20/125
40
60
35
20/200
0.1
20
80
6/90
20/300
0.066
15
85
6/120
20/400
0.05
10
90
Uji Miopia
Uji Hipermetropia
Trial Frame
Pemeriksaan Retina
Pemeriksaan retina dilakukan dengan melihat
keadaan fundus okuli dengan oftalmoskop
yang memiliki sumber cahaya.
Kekeruhan Lensa dan keadaan fundus okuli dapat
terlihat
Retina
Eksudat
Perdarahan subhialoid
Perdarahan intraretina, lidah api, dots, blots.
Edema retina
Edema makula
Makula Lutea
Diperiksa terakhir karena pasien akan merasa silau
sekali. Makula bebas pembuluh darah dan sedikit lebih
berpigmen dibanding retina lainnya.