PENDAHULUAN
A.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan paradigma?
b. Bagaimana paradigma para tokoh perintis sosiologi?
c. Bagaimana paradigma para tokoh sosiologi masa kini?
d. Bagaimana perbedaan paradigma dalam sosiologi?
e. Apa kasus paradigma yang ada dalam kehidupan riil?
C. Tujuan
a. Menjelaskan arti dari paradigma.
b. Menjelaskan paradigma para tokoh perintis sosiologi.
c. Menjelaskan paradigma para tokoh sosiologi masa kini.
d. Membedakan paradigma dalam sosiologi. e. Memberikan contoh kasus riil di
masyarakat terkait dengan paradigma dalam sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pengertian Paradigma
Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Khun di dalam
karyanya The structure of Scientific Revolution. Namun didalam bukunya ini dia
tidak merumuskan secara jelas apa arti dari paradigma. Kuhn sendiri nampaknya
megartikan paradigma sebagai keseluruhan susunan kepercayaan, nilai-nilai serta
teknik-teknik yang sama-sama dipakai oleh anggota komunitas ilmuwan tertentu.1
Sedangkan menurut George Ritzer paradigma adalah pandangan dasar dari
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (discipline).2
Jadi istilah paradigma itu diartikan sebagai pandangan mengenai pokok persoalan
yang menjadi pusat perhatian dalam suatu ilmu pengetahuan. Paradigma
menentukan apa yang seharusnya menjadi obyek studi dalam disiplin tertentu.
] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta:CV Rajawali, 1985),hal.6
Ibid.,hal.8.
] Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Jakarta, 2004),hal.18
4
George Ritzer, .hal.16
5
Ibid.,hal.17.
3
1. Dalam bentuk material. Yaitu barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan
diobservasi. Contohnya arsitektur dan normahukum.
2. Dalam bentuk non material. Yaitu sesuatu yang dianggap nyata (external).
Contohnya adalah egoism, altruism dan opini.
Secara garis besar pusat perhatian paradigma ini adalah struktur sosial dan
pranata sosial.Dalam sosiologi modern pranata sosial cenderung dipandang
sebagai antar hubungan norma-norma dan nilai-nilai yang mengitari aktifitas
manusia
atau
kedua
masalahnya.6
Contohnya
keluarga,
pemerintahan,
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta:CV Rajawali, 1985),hal.23
Ibid.,hal.22
8
Ibid.,hal.24
7
Pokok persoalan yang dibahas dari paradigma ini adalah sosiologi sebagai studi
tentang tindakan sosial antar hubungan sosial. Yang dimaksudkannya dengan
tindakan sosial itu adalah tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai
makna atau arti subyetif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.9
Tindakan sosial yang dimaksudkan Weber bisa berupa tindakan yang nyata-nyata
diarahkan kepada orang lain ada juga tindakan yang berupa membatin atau
bersifat subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh situasi positif.
Weber mengemukakan ada lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian
sosiologi yaitu:10
Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif. Ini
meliputi berbagai tindakan nyata.
Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja
diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam
Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.
Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain
itu.
Selain dari ciri diatas tindakan sosial juga bisa dibedakan dari sudut waktu.
Tindakan sosial yang diarahkan kepada waktu sekarang atau yang akan datang.
Ada tiga teori yang masuk dalam paradigma ini yaitu:11
Teori aksi
Teori interactionism
Fenomenologi
Ketiganya mempunyai persamaan pandangan bahwa manusia adalah actor
yang kreatif dari realitas sosial, dan realitas sosial bukan merupakan alat yang
statis yang dipaksakan sepenuhnya oleh fakta sosial tidak sepenuhnya ditentukan
oleh noram-norma dan nilai yang ada.
Metode yang digunakan untuk penelitian
]Ibid.,hal.44
10
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta:CV Rajawali, 1985),hal.45
11
Ibid.,hal.49
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta:CV Rajawali, 1985),hal.85
Kumanto Sunarto, Pengantar Sosiologi ,., hal. 13.
13
imajinasi
sosiologi.
Menurut
Mills
sociological
imagination
ini
akan
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Paradigma itu diartikan sebagai pandangan mengenai pokok persoalan yang
DAFTAR PUSTAKA