Askep Ima & CHF
Askep Ima & CHF
i)
DEFINISI
jantung atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tibatiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup.
ii)
ETIOLOGI
kritis
arteri
koroner
akibat
antara
suplai
dan
Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terusmenerus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah
dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
mengganggu
neuroreseptor
(menumpulkan
pengalaman nyeri)
2. Laboratotium
Pemeriksaan Enzim jantung
CPK-MB/CPK
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara
4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam,
36-48 jam.
LDH/HBDH
Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk
kembali normal
AST/SGOT
Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam,
memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari
3. EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang
T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen
ST.Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang
Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.
iv)
DIAGNOSTIK
nitrat sublingual
Pemeriksaan EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang
T tinggi dan simetris.Setelah
LDH/HBDH
Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk
kembali normal
AST/SGOT
Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam
memuncak dalam 24 jam kembali normal dalam 3 atau 4 hari
v)
Tujuan
PENATALAKSANAAN
penatalaksanaan
kerusakan
medis
adalah
untuk
meminimalkan
awitan
nyeri
dada,
selama
terjadi
neurosis
jaringan
transmural.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Tetapkan
penatalaksanaan
dasar
untuk
mendapatkan
informasi
positif.
Perokok
Diaforesis.
Dispneu.
Faktor perangsang.
Kualitas.
Lokasi.
Beratnya.
4. Pemeriksaan Diagnostik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan
Dapat dihubungkan dengan : Iskemik, kerusakan otot jantung,
penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
Kemungkinan dibuktikan oleh :
Nyeri dada
Tujuan :
Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas selama
dilakukan tindakan perawatan di RS.
Kriteria :
Daerah perifer hangat, tak sianosis, gambaran EKG tak menunjukan
perluasan infark RR 16-24 x/ menit tak terdapat clubbing finger,
kapiler refill 3-5 detik, nadi 60-100x / menit, TD 120/80 mmHg
Rencana Tindakan :
2. Nyeri
Dapat dihubungkan dengan: Iskemia jaringan sekunder terhadap
sumbatan arteri coroner.
pemberian analgetik.
3. Kemungkinan terhadap kelebihan volume cairan
ekstravaskuler
Faktor resiko meliputi :
Penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium/ retensi air,
peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma
( menyerap cairan dalam area interstisial/ jaringan )
Kriteria :
Mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh
tekanan darah dalam batas normal, tak ada distensi vena perifer/
vena dan edema dependen, paru bersih dan berat badan ideal
( BB idealTB 100 10 %)
Perencanaan tindakan :
Ukur masukan / haluaran, catat penurunan ,
berikan diuetik.
tingkat aktifitas, contoh bengun dari kursi bila tidak ada nyeri,
ambulasi dan istirahat selam 1 jam setelah mkan.
Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan
Tujuan :
Pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya menguat setelah
diberi pendidikan kesehatan selam di RS
Kriteria :
Menyatakan pemahaman tentang penyakit
prhatian cepat.
Tindakan :
manuver valsava
i. DEFINISI
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien. (Diane C.
Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000)
Suatu keadaan
patofisiologi
adanya kelainan
fungsi jantung
metabolisme
disertai peninggian
tekanan pengisian
disebabkan
yang
menurunnya
mendasari
kontraktilitas
penyebab
kelainan
jantung.
fungsi
otot
Terjadi
miokardium
(kematian
sel
jantung)
biasanya
Peradangan
dan
karena
kondisi
yang
secara
langsung
merusak
dan
penyakit
berhubungan dengan
secara langsung
myocardium
gagal jantung
degeneratif,
karena kondisi
ini
kontraktilitas menurun.
Penyakit jantung lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya, yang ssecara langsung mempengaruhi
jantung.
perikarditif
konstriktif,
atau
stenosis
AV),
Faktor sistemik
Terdapat
sejumlah
besar
faktor
yang
berperan
dalam
Meningkatnya
peperlukan
peningkatan
curah
jantung
untuk
II.
III.
IV.
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dominan :
Meningkatnya volume intravaskuler
Kongestif jaringan
akibat
curah
berbeda
penurunan
tergantung
terjadi .
Gagal jantung kiri :
jantungManifestasi
meningkat
kongesti
dapat
akibat
penimbunan
cairan
dalam
alveoli
dan
meningkatnya energi
gangguan oksigenasi
tidak
ekstrimitas
bawah
(edema
dependen),
biasanya
pada kuadran
kanan atas
pembesaran
vena
dan
D. EVALUASI DIAGNOSTIK
Meliputi
evaluasi
manifestasi
klinis
dan
pemantauan
hemodinamik.
Pengukuran tekanan preload, afterload dan curah jantung
dapat diperoleh
pada
berbagai interfal sepanjang kateter. Pengukuran CVP ( N 1520 mmhg ) dapat menghasilkan pengukuran
preload yang
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah :
Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium
dengan preparat farmakologi, dan
Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan
cara memberikan terapi antidiuretik, diit dan istirahat.
Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung.
Digitalis , meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung
dan
memperlambat
dihasilkan
tekanan
:
vena
frekuensi
peningkatan
dan
curah
volume
Terapi diuretik.
jantung.Efek
jantung,
darah
dan
yang
penurunan
peningkatan
Terapi vasodilator.
Obat-obat
fasoaktif
impadansi tekanan
digunakan
terhadap
untuk
penyemburan
mengurangi
darah oleh
tekanan engisian
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Fokus pengkajian keperawatan
adanya
tanda-tanda
ditujukan
untuk mngobservasi
irama jantung,
nadi
nadi jugularis
warna kulit
nafsu
makan
mual,
muntah,
penambahan
diit tinggi
mudah
tersinggung
Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut kronuk nyeri abdomen
gelisah
Pernafasankeamanan
Dispnea
saat
aktifitas
tidur
sambil
duduk
atau
dngan
Pemeriksaan Diagnostik :
Penurunan
perfusi
jaringan
behubungan
dngan
Kriteria :
Daerah perifer hangat, tak sianosis, gambaran EKG tak
menunjukan perluasan infark RR 16-24 x/ menit tak terdapat
clubbing finger, kapiler refill 3-5 detik, nadi 60-100x / menit, TD
120/80 mmHg
Rencana Tindakan :
Tidak sesak nafas, tidak gelisah, GDA dala batas Normal ( pa O2 <
80 mmHg, pa Co2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg )
Tindakan :
Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
DAFTAR PUSTAKA