Anda di halaman 1dari 46

Rancangan Pembelajaran

Matakuliah
Kode Mata Kuliah
Jumlah SKS
Dosen Pembina

: Pengantar Metoda Statistik


: SK141302
: 2 SKS.
: Drs.M.Nadjib M.,M.S.

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan difinisi difinisi yang digunakan pada statistik
serta cara pengolahan data sederhana yang disertai dengan contoh
perhitungan statistik dalam analisa kimia.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu berfikir kritis dalam mengolah data secara sederhana.
Pengantar perkuliaahan
Definisi, modus, mean, median
Pengolahan data
Penyajian data, analisis kesalahan data, metode sampling, akurasi &
presisi, komparasi, regresi dan aplikasi
PRASYARAT
Tidak ada
PUSTAKA UTAMA
James N Miller and Jane C Miller, Statistics and Chemometric for
Analytical Chemistry, 5ed, Pearson Educations Limited, England, 2004.
PUSTAKA PENDUKUNG
Sudjana,Metode Statistika, Edisi ke 6, Tarsito, Bandung, 2005
2

Definisi ilmu statistik


Cara dan aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan
penarikan kesimpulan dari data berupa angka-angka.
Statistik Deskriptif
Membicarakan penyusunan data ke dalam daftar, jadwal, grafik dll yang
tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
Contoh : Berikut ini nilai 10 orang mahasiswa kelas pagi dan kelas sore
Mh

10

Pa

60

54

70

66

70

80

45

75

60

70

So

63

80

74

53

90

89

75

66

64

36

Berapakah nilai rata-rata kelas?

Nilai rata-rata kelas pagi 65; kelas sore 69. Itulah statistik deskriptif.
Tugas-1 (15 menit): Berikan satu contoh kasus, selain dari kasus diatas,
sebagai statistik deskriptif.

Statistik Induktif
Menarik kesimpulan yang berlaku umum dari data yang sudah tersusun
dan diolah.
Tugas-2 (15 menit): Buatlah satu atau beberapa kesimpulan pada
fenomena kelas pagi dan sore pada kasus diatas.
Tugas-3 (15 menit): Apa peran statistik dalam kehidupan sehari-hari?

Diantara peran penting statistik dalam kehidupan sehari-hari:


1. Dalam Perindustrian: untuk mendapatkan optimasi produk bermutu;
kebutuhan energi; dll.
2. Dalam Demografi: untuk melihat kecenderungan pada angka
pertumbuhan jumlah penduduk; usia harapan hidup; kesehatan dll.
3. Bidang ekonomi dan pembangunan: pendapatan percapita; GNP;
peredaran mata uang; angka penduduk prasejahtera; dll.
4. Bidang klimatologi: perioda pergantian musim; arah angin;
keselamatan angkutan (khususnya laut dan penerbangan); dll.
5. Bidang ipteks: riset berbagai perkembangan ilmu sains, rekayasa
teknologi, dan seni; dll.

Modus (data tak tersusun)


Sekumpulan data yang terdiri dari bilangan-bilangan, yang banyak
muncul, disebut Modus.
Contoh : Tunjukkan modus dari kumpulan data berikut ini.
a) 2 2 5 6 7 7 7 9 10 11 11
b) 1

10

11

c) 5

10 11

13

13

13

14

unimodal

15 bimodal

Mean (= rataan)
1. Rataan Hitung Sederhana
x1 + x1 + .. + x n
X=
=
n

xi

i=1

Berapa rataan berat badan 5 orang berikut: 50 75 84 61 66 kg


Dengan cara diatas X = 366/5 = 67,2 kg

2. Rataan Bobot
Berapa rataan deret angka berikut: 2 2 2 3 3 5 5 5 5
(3x2) + (2x3) + (4x5)
Rataan bobot X =
= 3,5
3+2+4

3. Rataan Gabungan
X = ni xi / ni
Berapa rataan 3 sub-sampel berukuran 10 6 8 masing-masing
rataannya 145 118 162
(10x145) + (6x118) + (8x162)
Rataan gabungan X =
= 143,9
10 + 6 + 8
4. Rataan Harmonik
H = n / (1/ xi )
Berapa rataan kecepatan kendaraan p-p, jika saat pergi 10 km/jam,
sedangkan saat kembali 20 km/jam?
9

2
Rataan Harmonik H =

= 13,3 km/jam
(1/10) + (1/20)

5. Rataan Tumbuh (untuk fenomena yang bersifat tumbuh)


Po = keadaan awal Pt = keadaan akhir
Pt = Po (1 + X /100)t
t = satuan waktu X = rataan persat-waktu
Berapa % rataan laju pertumbuhan pertahun penduduk Indonesia,
jika pada 1946 terdapat 60 juta, sedangkan pada 1956 berjumlah
78 juta? (kunci Jawaban 2,67 %)

10

Median
Ialah nilai yang membagi 2 kumpulan, sehingga dari nilai tsb.
Cara mencari median :
urutkan data, dari kecil ke besar
jika ganjil, ambil data yang di tengah
jika genap, jumlahkan 2 data yang di tengah dibagi dua
Soal
1. Tentukan median data titrasi: 25,01
(jawab: M = 25,05 mL)
2. Tentukan median data (a) 4 12
(b) 12 7
(jawab: Ma = 8 Mb = 11)

25,04

25,06

5 7 8 10
8 14 16 19

10
10

25,21 mL

11

Soal
Dalam suatu eksperimen untuk menentukan apakah Pb2+ terinterferensi
oleh enzim glucose dalam makanan olahan, 9 bahan diberi 0,1 mM
larutan Pb2+, 4 lainnya sebagai kontrol. Laju katalitik reaksi enzim diukur
pada tiap bahan, dan dikoreksi terhadap jumlah glucose yang ada.
Tentukan median, pada makanan olahan dan kontrol.
Makanan olahan: 21 1
4 26 2 27 11 24 21
Kontrol
: 22 22 32 23

12

Penyelesaian:
Urutkan : 1 2 4 11 21 21
Median pada makanan olahan = 21
Urutkan : 22 22 23 32
Median pada makanan kontrol = 22,5

24

26

27

Penyajian data
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel (daftar) dan grafik (diagram).
diagram batang
diagram garis
diagram lambang (simbol)
diagram pastel (lingkaran)
diagram peta (kartogram)
diagram pencar (titik)

13

2
2

14

ERROR DALAM ANALISA KIMIA


Ada 3 Tipe Error pada data percobaan
(1) Random (indeterminate) Error
Penyebaran data simetris sekitar harga mean. Berpengaruh
pada presisi. Apa penyebabnya?
gerak Brown molekul udara
fluktuasi arus pada tegangan jarum listrik
landasan yang bergetar
radiasi latar belakang
bising
(2) Systematic (determinate) Error
Dari beberapa sumber. Pembacaan menyebabkan data tinggi/
rendah. Berpengaruh pada akurasi. Apa penyebabnya?
kesalahan kalibrasi
kesalahan titik nol
kesalahan komponen alat
15

kesalahan gesekan
kesalahan paralaks
kesalahan saat bekerja
Instrument Error
Butuh sering dikalibrasi dan perawatan, pada alat-alat seperti
gelas ukur, buret, alat elektronik seperti spektrofotometer.
Method Error
Karena tidak cukup sifat fisik dan kimia dari reagen/reaksi
(lambat atau reksi tidak sempurna).
Contoh asam nicotinat tidak bereaksi sempurna dibawah
kondisi normal Kjeldahl untuk penentuan nitrogen.
Meminimalkan Method Error bisa dengan cara analisa standar
bersertifikat; menggunakan 2 atau lebih metode; analisis
blanko.
16

Personal Error
Misal tidak sensitiv pada perubahan warna; cenderung
memperkirakan skala pembacaan untuk meningkatkan presisi;
ide mempertimbangkan harga sebenarnya.
Meminimalkan personal errors dapat dilakukan dengan
bekerja hati-hati dan disiplin.
Systematic error
Dapat konstan. Misal eror pada pembacaan buret, tidak
penting pembacaan volume besar/proporsional karena adanya
interferensi dalam sampel, signifikan pada semua harga
pengukuran.

(3) Gross Errors


Biasanya jelas, memberikan pembacaan diluar. Mampu
dideteksi oleh replikasi pengukuran.
17

Ketepatan data & angka bermakna


Suatu bilangan meningkat ketepatannya jika dituliskan dengan
angka yang lebih banyak
Batas tersirat selalu mempunyai satu angka diluar angka buncit
hasil pengukuran.
Misal
Batas tersirat
193
192,8
192,76
7,80

192,5
193,5
192,75 192,85
192,755 192,765
7,795
7,805

Angka terakhir harus mempunyai arti bahwa jangkauan


pengukuran satuan langkah di bawah dan di atas nilai tersirat.

18

Misal
26,58
133,7137
0,03725
0,03715
18,316
17,3476

Angka bermakna diinginkan


2
5
3
3
2
3

Penulisan
27
133,71
0,0372
0,0371
18,000
17,3

Aturan pembulatan
jika angka terkiri yang harus dihilangkan 4 maka angka
terkanan yang mendahuluinya tidak berubah.
Contoh:
5 9, 3 7 5 9
3 angka terkiri 9 angka terkanan
19

jika angka terkiri yang harus dihilangkan 5 diikuti oleh angka


bukan nol, maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah
satu.
Contoh:
6 1, 9 4 6 2
9 angka terkiri ( 5); 1 angka terkanan
aturan genap ganjil, jika angka terkiri yang harus dihilangkan
hanya angka 5; yang diikuti oleh angka nol, maka angka terkanan
yang mendahuluinya tetap jika genap, tambah satu jika ganjil.
Contoh: 4, 5
5
4
7, 5 0
8 tanpa
8
dengan
1, 5 0 0 2 aturan
2
aturan
6, 5
7
+
6
2 0, 0 0 0

22

20
20

contoh toleransi bobot & alat gelas menurut BSI dan ASTM
(British Standards Institution & American Society for Testing and Materials)

Klasifikasi

Class 1

Class 3

Grade A

100 g
1g
10 mg
100 g
1g
10 mg
50 mL
250 mL
25 mL
50 mL

Toleransi

0,25 mg
0,034 mg
0,010 mg
1,0
mg
0,10 mg
0,030 mg
0,25 mL
0,12 mL
0,03 mL
0,05 mL

gelas ukur
labu takar
pipet
buret

21

Perhatikan

22

Akurasi dan Presisi


Akurasi
Hasil beberapa kali pengamatan yang mendekati nilai benar Xo
Presisi
Hasil beberapa kali pengamatan yang memiliki simpangan terkecil
(berhubungan dengan reprodusibilitas)
Perhatikan data berikut ini:
Pengamat

Hasil Pengukuran

Klasifikasi

10,08 10,11 10,09 10,10 10,12 Presisi; tidak akurat

9,88 10,14 10,02 9,80 10,21 Akurat; tidak presisi

10,19 9,79 9,69 10,05 9,78 Tidak akurat; tdk presisi

10,04 9,98 10,02 9,97 10,04 Akurat dan presisi

Tugas: pindahkan data pada garis berskala


berikan komentar pada masing-masing pengamat

23

Penyelesaian
A

96

98

10


102

Presisi, tidak akurat

Akurat, tidak presisi

Tdk akurat, tdk presisi

Akurat, presisi

24

Soal
1. Standar serum darah manusia mengandung 42,0 g/L albumin.
5 Lab pada hari yang sama melapork hasil 6 kali pengukurannya
sbb:
A 42,5
41,6
42,1
41,9
41,1
42,2
B 39,8
43,6
42,1
40,1
43,9
41,9
C 43,5
42,8
43,8
43,1
42,7
43,3
D 35,0
43,0
37,1
40,5
36,8
42,2
E 42,5
41,6
42,0
41,8
42,6
39,0
Beri komentar mengenai akurasi & presisi masing-masing lab.
2. Dengan sampel yang sama, Lab A melakukan pengukuran ulang
konsentrasi albumin selama 6 hari berturut-turut. Bagaimana
akurasi dan presisi lab A?
Lab A 41,5 40,8 43,3 41,9 42,2 41,7 g/L
25

Penyelesaian
1. xA = 41,9
xB = 41,9
xC = 43,2
xD = 39,1
xE = 41,5

range
range
range
range
range

41,1
39,8
42,7
35,0
39,0

~
~
~
~
~

42,5
43,9
43,8
43,0
42,6

=>
=>
=>
=>
=>

akurat dan presisi.


akurat tetapi tidak presisi.
tidak akurat tetapi presisi.
tidak akurat & tidak presisi.
akurat dan presisi.

2. xA = 41,9; range 40,8 ~ 43,3 => akurat dan presisi.

26

Deviasi Standar

xi
X
n

( xi x) 2
(n 1)

Soal
Sebuah titrasi dikerjakan oleh 4 mhs dengan 5 kali pengulangan:
A
B
C
D

10,08 10,11 10,09 10,10 10,12 mL


9,88 10,14 10,02 9,80 10,21 mL
10,19 9,79 9,69 10,05 9,78 mL
10,04 9,98 10,02 9,97 10,04 mL

Gunakan rataan dan deviasi standar untuk mengetahui perbed.

27

Penyelesaian
xA = 10,10
sA = 0,02

xB = 10,01
sB = 0,17

B dan D akurat

xC = 9,90
sC = 0,21

xD = 10,01
sD = 0,03

A dan D presisi

Soal
1. Seorang analis melapork hasil penentuan kadar Fe dalam sample
air sumur sbb: 41,15
40,8
43,3
41,9
42,2
41,7 ppm.
Berikan komentar pada hasil ini.
2. Sebuah pengukuran dengan hasil: 1,95
Bagaimana presisi dan akurasinya ?

1,95

1,92

1,97

28

Interfval (batas rataan)

t.s
X
n

(X ) n
t
s

t = t tabel
= nilai benar
t = t hitung

Soal
1. Kandungan ion Na dalam contoh urin ditentukan dengan
elektroda ion selektif sbb: 102 97 99 98 101 106 mM.
Hitung konsentrasi Na pada batas 95% dan 99%.
2. Skala absorban sebuah spektrometer diuji pada tertentu
menggunakan larutan standar yang memiliki serapan 0,470.
Sepuluh pengukuran absorbans memberikan data: x = 0,461
dan s = 0,003. Tentukan interval absorbans pada batas 95% dan
apakah terdapat kesalahan bersistem?
29

Penyelesaian
1. xNa = 100,5
sNa = 3,27
df = n-1 = 5
t tab 95% = 2,57
t tab 99% = 4,03
95 = 100,5 2,57(3,27)/6 = 100,5 3,4
99 = 100,5 4,03(3,27)/6 = 100,5 5,4 mM.
2. df = n-1 = 9
t tab 95% = 2,26
95 = 0,461 2,26(0,003)/10 = 0,461 0,002
hasilnya tidak mencapai 0,470 => ada kesalahan bersistem.

30

Soal
3. Dalam sebuah metode penentuan Hg melalui serapan atom uap
dingin dari material standar yang mengandung 38,9 % Hg
diperoleh kadar Hg: 38,9 37,4 37,1 %
Apakah terdapat kesalahan bersistem?
4. Suatu alloy memerlukan spesifikasi 2,30 % V. 10 replikasi
memberikan rataan V 2,33 % dengan deviasi standar 0,02.
Apakah terdapat perbedaan terhadap spesifikasi, pada batas 95 %
dan 99 %?

31

Penyelesaian
3. = 38,9
x = 37,8
s = 0,964
df = n-1 = 2
t tab 95 % = 4,30
= x t.s/n
=> |t hit|= (x )n/s = |(37,8-38,9)3/0,964| = 1,98
t hit < t tab berarti tidak ada kesalahan bersistem.
4. x = 2,33
= 2,30
s = 0,02;
t = (2,33 2,30)10/0,02 = 4,74 df = n-1 = 9
t tab 95 % = 2,26
t tab 99 % = 3,25
t hit > t tab => terdapat perbedaan spesifikasi yang signifikan.

32

Membandingkan dua rataan


Digunakan untuk memeriksa apakah nilai rataan suatu kelompok data,
berbeda secara signifikan atau tidak.
2
2
(
n

1
)
s

(
n

1
)
s
2
s2 1 1 2
n1 n2 2
_

x1 x 2
s

1 1
n1 n2

df

s12
n1

s22 2
n2

( )
s12 2
n1

( )

(n1 1)

s22 2
n2

( )

(n2 1)

x1 x 2
t

s12
n1

s 22
n2

df dan t jika n1 n2

33

1. Untuk membandingkan 2 metode, dilakukan penentuan boron pada


sampel tanaman dengan 10 kali pengukuran. Aapakah rataan ke-2
metode berbeda?
Spektrofotometri: x = 28,00 s = 0,30 g/g
Fluorometri
: x = 26,25 s = 0,23 g/g
2. Suatu seri percobaan pada penentuan Sn dalam buah setuf, sampel
direflux dengan HCl lama waktunya berbeda. Apakah rataannya juga
berbeda?
Waktu (menit)
Sn (mg/kg)
30
55 57 59 56 56 59
75
57 55 58 59 59 59
3. Berikut ini adalah data konsentrasi thiol dalam lysis darah relawan.
Kelompok pertama normal, yang kedua penderita rheumatoid arthritis.
Apakah konsentrasi ke-2nya beda?
Normal
: 1,84 1,92 1,94 1,92 1,85 1,91 2,07
Rheumatoid: 2,81 4,06 3,62 3,27 3,27 3,76
34

Penyelesaian

1.
s2 =

28,00 26,25

(9)(0,30)2 + (9)(0,23)2
= 0,267 ; t =
10 + 10 2

0,267(1/10 + 1/10)

t = 14,7 df = 18; ttab 95% = 2,10; thit > ttab => berbeda secara signifikan
2. x30 = 57,00; s230 = 2,80; x75 = 57,83; s275 = 2,57; sgab= 1,64
thit =0,84; df =10; ttab 95% = 2,23; thit < ttab => tidak berbeda
3. n1 = 7; x1 = 1,921; s1 = 0,076; n2 = 6; x2 = 3,465; s2 = 0,440
t = (1,921 - 3,465)/(0,005776/7 + 0,1936/6) = 8,5
df = [(0,005776/7 + 0,1936/6)2/{(0,005776/7)2/8 + (0,1936/6)2/7}] 2 = 5
ttab 99% = 4,03; thit > ttab => konsentrasi ke2nya berbeda.
35

4. Dalam suatu titrasi, pembacaan awal pada buret 3,51 mL, dan
pembacaan akhir 15,67 mL. Jika simpangan baku 0,02 mL, berapakah
volum titran pada batas kepercayaan 95 % ?

36

Sampling
Istilah penting dalam sampling
Populasi : sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan
obyek penelitian.
Elemen : setiap satuan populasi. Kalau dalam populasi terdapat
30 laporan keuangan, maka setiap laporan keuangan tersebut
adalah unsur atau elemen penelitian.

simpulan
populasi

sampel

analisi

37

Syarat sampel yang baik


Akurasi atau ketepatan. Makin sedikit tingkat kekeliruan yang
ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut.
Agar sampel dapat memprediksi populasi dengan baik, sampel
harus selengkap mungkin memiliki karakteristik populasi.
Presisi mengacu pada, sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku
(standard error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan
baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku
dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.
Ukuran Sampel
Pertimbangannya: (1) derajat keseragaman (2) rencana analisis (3)
biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia.
Untuk penelitian deskriptif, sampelnya10% dari populasi.
Penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi.
Penelitian perbandingan kausal, 30 elemenper kelompok.
Penelitian eksperimen15 elemen per kelompok.
38

Alasan menggunakan sampel


a. Populasi sangat banyak, tidak mungkin seluruh elemen diteliti
b. Keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya manusia
c. Penelitian terhadap sampel lebih realibel daripada populasi
d. Jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh
elemen menjadi tidak masuk akal
Sampling
Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi, mempelajari
dan memahami sifat-sifat subyek dalam sampel, maka kita
mampu menggenalisir sifat-sifat tersebut ke dalam elemenelemen populasi
Cara pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling
atau teknik pengambilan sampel .

39

Teknik pengambilan sample


Random sampling : cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan kepada setiap elemen populasi. Jika elemen populasi
ada 100; sampelnya 25; maka tiap elementer mempunyai
kemungkinan 25/100.
Non-random (nonprobability) sampling, setiap elemen tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel
Pada sampel acak (random sampling) dikenal istilah : simple
random sampling, stratified random sampling, cluster sampling,
systematic sampling, dan area sampling.
Pada nonprobability sampling dikenal teknik : convenience
sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball
sampling.
Pada random sampling
Cara pengambilan sampel bisa melalui undian
Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi

40

Stratified random sampling


Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan
melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata.
Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara
random sesuai proporsinya.
Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik
yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III.
Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; lakilaki dan perempuan, dll.
Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila
menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu
kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.

41

Contoh Stratified Random Sampling


Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Group I
300 orang

Group II
300 orang

Group III
300 orang

Pilih secara acak

Pilih secara acak

Pilih secara acak

Untuk 90 orang

Untuk 90 orang

Untuk 90 orang

42

Cluster Sampling
Elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster (kelompok), jika
ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompok
nya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering
digunakan oleh para peneliti di lapangan yang wilayahnya luas.
Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal
ketepatan serta tidak umum.
Sistematic Sampling
Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke
n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih
sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval
misalnya ditentukan angka pembagi 5; 6 atau 10. Atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad
Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar
semua anggota populasi
Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya,
43
tapi bisa menimbulkan bias.

Non Probability Sampling


Cara pengambilan sampel pada prinsipnya menggunakan
pertimbangan tertentu yang digunakan oleh peneliti. Misalnya,
jumlah responden terlalu kecil, jumlah populasi tidak diketahui
secara pasti.
4 Macam Teknik Non Probability Sampling
Accidental (kebetulan)
Purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan penilaian
peneliti, yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
Quota sampling. Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel
distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak
melainkan secara kebetulan saja.
Snowball sampling. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak
banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu
atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan
sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu
diaminta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain
44
yang kira-kira bisa dijadikan sampel.

Regresi dan Korelasi


y = bx + a

Catatan:
-1r+1

{ ( xi x ) ( yi y ) }
r=

{ ( xi x )2 } { ( yi y )2 }

r 0,99 memuaskan

r 0,90 tidak memuaskan

Soal-1
Fluorisensi suatu larutan standar diperiksa dengan spektrofotometer
pendarfluor. Dari data berikut, tentukan koefisien korelasi r.
Intensitas (unit)
:
Konsentrasi (pg/mL) :

2,1 5,0 9,0 12,6 17,3 21,0 24,7


0
2
4
6
8
10
12

Penyelesaian:
xi

yi

(xi x)

(xi x)2 (yi y) (yi y)2

0
2
4
6
8
10
12

2,1
5,0
9,0
12,6
17,3
21,0
24,7

-6
-4
-2
0
2
4
6

36
16
4
0
4
16
36

-11,0
-8,1
-4,1
-0,5
4,2
7,9
11,6

121,00
65,61
16,81
0,25
17,64
62,41
134,56

66,0
32,4
8,2
0
8,4
31,6
69,6

42 91,7

112

418,28

216,2

x = 42/7 = 6

y = 91,7/7 = 13,1

r = 216,2/(112 x 418,28)= 0,9989

(xi x)(yi y)

Anda mungkin juga menyukai