Kualitas
Kedokteran
lingkungan
Kegunaan kimia Konsentrasi bilirubin dan enzim
analitik fosfatase alkali, gula dalam darah
dll
o Gravimetri.
o Titrasi (volumetri) Titrasi Asam basa, Pengendapan,
Pembentukan komplek, Oksidasi reduksi.
o Ekstraksi
o Kromatogarfi HPLC, GC-MS, GC, FID
o Elektro analisis kimia Polarografi, Potensiometri,
Konduktometri.
o Spektrofotometri Spektrofotometri sinar tampak (visibel),
sinar UV, sinar, Infra merah (IR), serapan atom (AAS),
NMR.
2). Angka Penting dan Pembulatan
Angka Penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran. Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka
taksiran atau angka yang diragukan.
Contoh 1
Lihat angka 234.68. Tentukan angka penting, angka pasti dan angka
taksiran
Jawab;
Angka penting = 234.68
Angka pasti = 234.6
Angka taksiran = 8
Aturan-aturan angka penting adalah sebagai berikut:
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 362,4 mempunyai 4 AP.
2) Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 390,004 mempunyai 6 AP.
3) Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi terletak setelah
tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 435,0000 mempunyai 7 AP.
4) Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol
adalah angka penting. Contoh: 45,500 mempunyai 5 AP.
5) Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir tanpa
tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 650000 mempunyai 2 AP.
6) Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah
angka tidak penting. Contoh: 0,00063 mempunyai 2 AP.
Contoh 2
Empat orang mahasiswa A, B, C dan D melakukan percobaan
penimbangan terhadap suatu benda yang berbobot 10.00 kg. Laporan
percoabaan dari ke-empat mhasiswa tersebut seperti yang disajikan di
tabel
Percobaan Hasil Pengukuran Rata-rata ± SD
A 10,21; 10, 22; 10,24; 10,25; 10,24 ± 0.02
10,26
B 9,88; 10,14; 10,02; 9,80; 10,21 10,01 ± 0,17
C 10,19; 9,79; 9,69; 10,05; 9,78 9,90 ± 0,21
D 10,04; 9,98; 10,02; 9,97; 10,04 10,01 ± 0,03
Tentukan !
1.Berapa nilai rata-rata dari masing-masing penimbangan
mahasiswa tersebut ?
2.Tuliskan hasil sesuai angka pentingnya !
3.Percobaan mahasiswa manakan yang lebih teliti ?
4.Percobaan mahasiswa manakah yang lebih tepat ?
5.Percobaan mahsiswa manakah yang lebih teliti dan tepat ?
Jawaban
1) Rata-rata
A = 10.24
B = 10.01
C = 9.90
D = 10.01
2) Angka penting
A = 10.236 = 10.24
Maka hasilnya harus memiliki 2 decimal. Angka 4 terakhir adalah
pembulatan dari angka 36 (lihat aturan pembulatan)
B = 10.01
C = 9.90
D = 10.01
3). Ketelitian
SD = ±
Lihat Contoh A
Nilai rata-rata = 10.24 ; n = 5 (jumlah kali percobaan)
X1 = 10.21 (X1 - ) = (10.21 – 10.24) = - 0.03
X2 = 10.22 (X2 - ) = (10.22 – 10.24) = - 0.02
X3 = 10.24 (X3 - ) = (10.24 – 10.24) = 0.00
X4 = 10.25 (X4 - ) = (10.25 – 10.24) = 0.01
X5 = 10.26 (X5 - ) = (10.26 – 10.24) = 0.02
SDA = ±
SDA = ± 0.02
Jadi,
SDA = ± 0.02; Dengan cara yang sama diperoleh;
Maka,
Urutan ketelitian yang lebih baik adalah;
Lihat Table 1
A 10,24 ± 0.02; B 10,01 ± 0,17; C 9,90 ± 0,21; D 10,01 ±
0,03
Percobaan B
Ketelitian rendah
10 Ketepatan tinggi
Hasil sesungguhnya
Percobaan C
Ketelitian rendah
10 Ketepatan rendah
Percobaan D
Ketelitian tinggi
10 Ketepatan tinggi
Angka Penting dalam Perkalian
Contoh 4
Seorang ahli kimia sedang menyelesaikan suatu reaksi kimia asam
basa seperti berikut;
HCl + NaOH NaOH + H2O
Tentukan:
1. Berapa gram HCl dapat bereaksi 2,25 mol NaOH ?.
2. Buatkan hasilnya berdasarkan angka penting yang sesuai !.
Jawaban
1). Berapa gram HCl dapat bereaksi 1 mol NaOH ?.
Ingat pehitungan kimia, jumlah mol NaOH akan bereaksi dengan jumlah
mol yang sama dengan HCl, Maka;
Δx =
δx1 =
δx2 =
δx3 =
KR =
Contoh 6
Seorang mahasiswa melakukan pengukuran dua suhu yang berbeda
menggunakan termometer. Hasil pengukuran dilaporkan sebagai T1 =
(29,0 ± 0,5) oC dan T2 = (32,0 ± 0,5) oC. Tentukan pengukuran
mana yang lebih teliti.
Jawaban
Ketidakpastian relatif T1 KR1 = = 1.7 %
Ketidakpastian relatif T2 KR2 = = 1.6 %
Pengukuran yang lebih teliti adalah T2
c). Tingkat kepercayaan (TK)suatu pengukuran
Tingkat kepercayaan suatu pengukuran merupakan selisih nilai ideal
(100 %) dengan ketidakpastian relative (KR).
TK = 100 % - KR %
Semakin besar nilai TK, maka semakin boleh dipercaya pengukuran
tersebut.
Lihat contoh 7
KR1 = 1.7 % dan KR2 = 1.6 %; maka
Pengurangan
A = (x1 + Δx1)
RK
B = (x2 + Δx2)
A - B = (x1 + Δx1) - (x2 + Δx2) = (x1 - x2) + (Δx1 + Δx2)
Contoh 7
Penjumlahan dari A = (0,31 ± 0,02) dan B = (0,71 ± 0,03 ), maka rambatan
kesalahan adalah;
RK
A + B = (0,31 + 0,71) ± (0,02 + 0,03) = (1,02 ± 0,05)
Contoh 8
Pengurangan dari A = (0,71 ± 0,03) dan B = (0,31 ± 0,02), maka rambatan
kesalahannya adalah;
RK
A – B = (0,71 – 0,31) ± (0,03 + 0,02) = (0,40 ± 0,05)
2). Perkalian dan Pembagian
Dalam memperhitungkan kesalahan pada perkalian dan pembagian
menggunakan kesalahan relative (KR) = (.
Perkalian
A = (x1 ± Δx1) KRA = (
=
=
Contoh 9
Perkalian dari A = (0,31 ± 0,02) dan B = (0,71 ± 0,03), maka rambatan
kesalahannya (RK) adalah;