Anda di halaman 1dari 43

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman Hayati
• Keanekaragaman : keadaan bermacam-macam suatu
benda, akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur ataupun jumlah.
• “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup.
• Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-
macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
• Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
• Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena
akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk,
jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Keanekaragaman Makhluk Hidup
• Keanekaragaman makhluk hidup dapat terlihat dengan
adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.
• Lingkungan sekitar ada bermacam-macam tumbuhan dan
hewan.
• Tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem,
mangga, beringin, kelapa.
• Berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, mawar dan lainnya.
• Ada yang berdaun lebar, berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni.
• Tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti:
tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang
atau serabut, berbiji tertutup dan lain-lain.
• Begitu pula pada hewan-hewan, terdapat
hewan-hewan yang bertubuh besar seperti
kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil
seperti semut serta kupu-kupu.
• Ada hewan berkaki empat, seperti kucing.
Berkaki dua seperti ayam.
• Berkaki banyak seperti lipan dan luwing.
• hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas,
lele, ikan gurame.
• Hewan yang hidup di darat seperti kucing,
burung dan lain-lain.
• Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu
seperti burung, ayam.
• Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan
mas, dan ada pula yang berambut seperti
kucing, kelinci dan lain-lain.
TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen


• Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat
dasar penyusun gen yang sama.
• Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau
sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua
kepada keturunannya.
• Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya
sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-
masing induknya.
• Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.
Contoh Keanekaragaman Tingkat Gen

• Tanaman mawar memiliki bunga yang berwarna-


warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning.
• Tanaman mangga, keanekaragaman pada bentuk
buahnya, rasa, dan warnanya.
• Ayam, ada ayam kampung, ayam hutan, ayam
ras, dan ayam lainnya.
• Keanekaragaman pada bentuk dan ukuran tubuh,
warna bulu dan bentuk pial (jengger).
• ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat
pembawa sifat yang disebut dengan gen.
Apa penyebab terjadinya keanekaragaman gen?

• Perkawinan antara dua individu makhluk hidup


sejenis.
• Keturunan dari hasil perkawinan memiliki
susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya.
• Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk
tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
individu dalam satu spesies berupa varietas-
varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau
secara buatan.
• Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah
akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap
individu dengan lingkungan.
• Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat
yang tampak (fenotip) suatu individu di samping
ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip).
• Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi
antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

• Diantara antara tumbuhan yang sejenis


familinya ditemukan ciri-ciri yang berbeda
antara ciri satu dengan yang lainnya.
• Pada hewan meski termasuk dalam satu
familia, tetapi diantara mereka terdapat
perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok.
• Misalnya, perbedaan warna bulu, ukuran
tubuh, tingkah laku, serta lingkungan
hidupnya.
Contoh, dalam kacang-kacangan,
• antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau
dan kacang buncis.
• Di antara jenis kacang-kacangan tersebut ditemukan
ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
• Misalnya ukuran batang (ada yang tinggi dan pendek);
kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat),
bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta
rasanya yang berbeda.
Contoh keanekaragaman pada keluarga kucing

No. Ciri-ciri Kucing Harimau Singa Citah

1 Ukuran Kecil Besar Besar Sedang


tubuh

2 Warna bulu Hitam, Hitam, Hitam, Hitam/


putih, putih, putih, putih
kuning kuning kuning

3 Tempat rumah Hutan Hutan Pohon


hidup
• Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan
keanekaragaman pada tingkat jenis.
• Hal yang sama terdapat juga pada tanaman
kelapa, aren, pinang, dan lontar yang
termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
• pada kelompok tumbuhan di dataran tinggi
dan dataran rendah akan memperlihatkan
perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi
batang, daun dan bunga.
No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Lontar
Tinggi
1. >30m 25m 25 15-30m
Batang

-Panjang
-Panjang tangkai
tangkai daun
daun 100 cm
75 -150 cm -Panjang Tangkai
-Helaian daun
2. Daun -Helaian daun tangkai daun daun
bulat, tepi daun
5m, ujung 150cm pendek
bercangap
runcing dan
menjari
keras

3. Bunga Tongkol Tongkol Tongkol Bulir


Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

• Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat


dengan lingkungan tempat hidupnya.
• Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen
abiotik.
• Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai
yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel
banyak (multi seluler).
• Komponen abiotik meliputi
faktor fisik : iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban ().
faktor kimia: salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan
kandungan mineral.
• Didalam ekosistem, seluruh makhluk hidup di
dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik,
baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup
dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
• Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem.
• Penyebab terjadinya keanekaragaman tingkat
ekosistem adalah Perbedaan letak geografis antara
lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai
bentuk ekosistem.
• Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim.
• Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan
temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lamanya penyinaran.
• Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu
daerah.
• Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang
menempati suatu daerah akan membentuk
ekosistem yang berbeda.
• Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat
ekosistem.
• Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem
menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk,
penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya
pada tingkat yang berbeda-beda merupakan
keanekaragaman hayati.
• Keanekaragaman hayati berkembang dari
keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman
tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat
ekosistem.
• Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena
didalamnya terdapat sejumlah spesies asli
sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas
unggul.
• Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu
ekosistem akan terganggu bila ada komponen-
komponennya yang mengalami gangguan
• Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen
ekosistem menimbulkan perubahan pada tatanan
ekosistemnya.
Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain
• Penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan
hewan secara liar
• Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan
dapat memusnahkan ekosistem.
• Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat
ekosistem.
• Bencana tsunami.
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI DUNIA

• Kehadiran makhluk hidup ditentukan oleh faktor


lingkungan.
• Faktor lingkungan dapat dibedakan sebagai kondisi dan
sumber daya.
• Kondisi adalah suatu faktor yang besarannya dapat
diukur dan tidak habis jika digunakan oleh organisme.
Contoh kondisi adalah suhu, intensitas cahaya, curah
hujan, dan radiasi matahari.
• sumber daya adalah faktor lingkungan yang habis
ketersediaanya bila sudah digunakan, misalnya
makanan dan ruang (tempat tinggal).
Matahari
• Matahari adalah sumber energi utama untuk
kehidupan di bumi.
• Jumlah sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi menentukan penyebaran
makhluk hidup.
• Karena permukaan bumi bulat maka setiap
tempat di permukaan bumi mendapatkan sinar
matahari dengan jumlah yang berbeda-beda.
• Akibatnya suhu di berbagai tempat di permukaan
bumi berbeda-beda.
Berdasarkan letak terhadap garis lintang, maka bumi
dibagi dalam beberapa daerah iklim sebagaiberikut

a). Daerah tropik berada di antara 23,50 LU dan


23,50 LS. Daerah ini hanya memiliki dua musim.
b). Daerah iklim sedang (subtropik) berada di antara
23,50 dan 660. Daerah ini memiliki empat musim,
yaitu panas, gugur, seni, dan dingin (salju).
c). Daerah kutub (artik) berada pada garis lintang lebih
dari 660.
d). Daerah peralihan antara subtropik dan kutub
(subartik).
Faktor Suhu
• Faktor lingkungan penting yang mempengaruhi kehadiran dan
penyebaran oraganisme.
• Variasi suhu lingkungan menentukn proses kehidupan, penyebaran
dan kelimpahan organisme.
• Variasi suhu lingkungan alami dapat bersifat siklik (musiman,
harian).
• Variasi suhu berdasarkan garis lintang berkaitan dengan variasi
musim yang disebabkan oleh posisi poros bumi terhadap matahari.
• Interaksi antara suhu, kelembapan, angin, altitudinal, latitudinal,
dan topografi menghasilkan daerah iklim yang luas yang dinamakan
bioma.
• Setiap bioma memiliki hewan dan tumbuhan tertentu yang khas.
• Beberapa bioma di bumi antara lain tundra, taiga, hutan gugur,
hutan hujan tropik, padang rumput, dan gurun.
Tundra
• Tundra terdapat di lingkungan kutub utara dan kutub
selatan, Green Land, Siberia utara.
• Daerah ini selalu tertutup salju.
• Tumbuhan : lumut Sphagnum dan lumut kerak.
• Tumbuhan tahunan hampir tidak ada.
• Tumbuhan semusim berumur pendek dan berbunga
serempak pada musim panas, serta memiliki biji-biji
yang dorman selama musim dingin.
• Hewan-hewan yang ada adalah beruang kutub, serigala
kutub, reinder, dan caribou bull (sebangsa rusa).
TAIGA

• Taiga terdapat di antara daerah subtropik dan kutub,


misalnya di Rusia dan Eropa Utara, Kanada, dan Alaska.
• Tumbuhan khas : konifer atau tumbuhan berdaun jarum
(pohon spruce, alder, dan birch).
• Taiga juga sering disebut sebagai hutan boreal.
• taiga juga sangat dingin pada musim salju, tetapi musim
panasnya lebih lama.
• Hewan yang ada adalah beruang hitam dan serigala.
Hutan Gugur
• Hutan gugur terdapat di daerah subtropik di
Eropa Barat, Korea, Jepang utara, dan Amerika
Timur.
• Bioma ini memiliki curah hujan 75 – 100 cm per
tahun, memiliki empat musim.
• Tumbuhan yang ada terutama mapel, oak, peach,
yang selalu menggugurkan daunnya pada musim
gugur.
• Hewan-hewan yang umum adalah rusa, beruang,
dan rubah.
• Hutan Hujan Tropik
• Bioma ini berada di daerah tropik, yaitu di
Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya, Costa
Rica, dan Malaysia.
• Curah hujan tinggi yaitu 200 – 255 cm per tahun,
matahari bersinar sepanjang tahun.
• Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi, serta
banyak cabang dengan daun yang lebat sehingga
membentuk tudung atau kanopi.
• Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan)
dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan
beraneka ragam.
• Tumbuhan khas:kelompok liana, yaitu
tumbuhan yang merambat, misalnya rotan,
dan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang
menempel pada tumbuhan lain, misalnya
anggrek.
• Binatang yang menghuni hutan hujan tropik
adalah berbagai macam burung, kera, babi
hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa.
Padang Rumput
• Padang rumput banyak terdapat di Nusa
tenggara, Amerika Serikat bagian Tengah, Afrika
Tengah dan Selatan, serta Eropa Timur.
• Bioma ini curah hujannya rendah yaitu 25 -30 cm
per tahun.
• Tumbuhan utama adalah rumput-rumputan.
• Hewannya meliputi bison, zebra, kanguru,
jerapah, kijang, singa, serigala, jaguar, binatang
pengerat, reptilia, dan beberapa burung. Padang
rumput di daerah tropik disebut sebagai savana.
Gurun
• Bioma gurun terdapat di Asia Kecil, Afrika utara, Chima,
Mongolia, dan Amerika Barat.
• Curah hujan sangat rendah kurang lebih 25 cm per tahun,
suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam
hari, kelembapan udara rendah, tanahnya tandus.
• Tumbuhannya terutama kaktus, dan tumbuhan efemera
(tumbuhan yang pada waktu hujan cepat tumbuh, cepat
berbunga dan memiliki biji yang dorman).
• Hewan yang ada adalah unta, tikus, ular, kadal, dan semut.
Bioma Air Tawar
• Ekosistem air tawar memiliki kadar garam rendah.
• Air tawar memiliki kemampuan menyerap panas dari cahaya matahari
sehingga perubahan suhu tidak terlalu besar.
• Berdasarkan ada tidaknya arus, ekosistem air tawar dibedakan menjadi
ekosistem lentik (air tidak mengalir) misalnya danau, kolam, rawa, serta
ekosistem lotik (air mengalir) misalnyasungai.
• Tumbuhan yang menghuni lingkungan perairan tawar meliputi tumbuhan
yang berukuran besar (makrohidrofita) serta tumbuhan yang berukuran
kecil, yaitu ganggang.
• Tumbuhan biji di ekosistem air tawar misalnya teratai dan eceng gondok.
• Sedangkan tumbuhan yang berukuran mikroskopik misalnya ganggang
biru, ganggang hijau, dan diatomae.
• Hewan yang menghuni air tawar adalah udang-udangan, ikan, dan
serangga.
• Habitat air tawar memiliki kadar garam yang lebih
rendah daripada sel-sel organisme yang ada di habitat
ini.
• tekanan osmosis air tawar lebih rendah dibandingkan
dengan tekanan osmosis sel-sel organisme air tawar.
• Akibat perbedaan tekanan osmosis tersebut maka
hewan air tawar, misalnya ikan, terus-menerus
kemasukan air.
• Untuk mengatasi hal tersebut, ikan beradaptasi dengan
mengeluarkan banyak urin dan mengabsorbsi garam-
garaman melalui insangnya.
Bioma Air Laut
• Bioma air laut luasnya lebih dari dua pertiga
permukaan bumi.
• Bioma air laut kurang terpengaruh oleh perubahan
iklim dan cuaca.
• Ciri khas air laut adalah mempunyai kadar garam yang
tinggi.
• Di daerah khatulistiwa kadar garamnya lebih tinggi.
• Organisme laut memiliki pola adaptasi terhadap
tekanan osmosis air laut yang tinggi dengan cara yang
berlawanan dengan organisme air tawar.
• Ikan laut misalnya, mengatasi kekurangan cairan akibat
keluarnya cairan tubuh secara osmosis, dengan cara bayak
minum air, sedikit mengeluarkan urin dan mengekskresikan
garam-garaman melalui insang.
• Suhu air di permukaan lebih tinggi daripada di bagian
dalam.
• Perbedaan ini menyebabkan air yang ada di permukaan
tidak dapat bercampur dengan air yang ada di lapisan
bawahnya.
• Ini disebabkan air yang suhunya lebih dingin memiliki
massa jenis yang lebih besar.
• Di antara kedua lapisan air yang dingin dan lapisan yang
hangat itu terdapat lapisan termoklin.
Vegetasi Pantai
• Di perbatasan antara laut dan darat terdapat daerah
pasang surut.
• Biasanya tumbuhan yang ada berupa tumbuhan menjalar
dengan geragih yang panjang.
• Pada pantai yang landai biasanya terdapat daerah pasang
surut yang berlumpur.
• Daerah ini membentuk hutan bakau yang disebut dengan
mangrove.
• Tumbuhan yang terdapat di mangrove misalnya Avicennia,
Rhizophora, Achantus, Cerbera, Bruguiera, dan Ceriops.
• Mangrove yang dasarnya koral berpasir umumnya
didominasi oleh Sooeratiaalba.

Anda mungkin juga menyukai