Anda di halaman 1dari 21

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI

Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin


akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna,
bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata
keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam
suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur ataupun jumlah.

Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi


keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau


keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya


persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman
dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati
lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan
hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan
menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem,
mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat,
melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan
berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil,
serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan
tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip
atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau
terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada
hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar
seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut

serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti
ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang
memiliki bulu dan bersayap.

Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti:
ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti
kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti
burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula
yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.

Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah


menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.

Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum
berikut:
1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN

Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis
pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran
dalam satu jenis disebut variasi.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan


keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk


menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini
memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning.
Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain
pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.

Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam
hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat
antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial
(jengger).

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam

Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada
buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada
ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang
disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki
perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom
yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi
susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan
perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu
spesies.

Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua


individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan
dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut
akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa
varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan
keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:

No. Mangga Bentuk Buah Rasa Arima


1. golek lonjong panjang manis tidak wangi
2. kuini bulat telur, besar manis wangi
3. gedong bulat, kecil lebih manis tidak wangi

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat


berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam,
putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk
rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat
apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang?
Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis,
kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan
antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan
benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang
keanekaragaman jenis.

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau


hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan
ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang


kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut
Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan
ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran
tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh
tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta
rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan

Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda


dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.

Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.

Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae,


tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok.
Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku,
serta lingkungan hidupnya.

Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :

No. Ciri-ciri Kucing Harimau Singa Citah


1. Ukuran Kecil Besar Besar Sedang
tubuh
2. Warna bulu Hitam, putih, Hitam, putih, Hitam, putih, Hitam/
kuning kuning kuning putih
3. Tempat Hutan, rumah Hutan Hutan Pohon
hidup
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan
dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi
batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti
tampak pada tabel pengamatan berikut ini.

No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Lontar


1. Tinggi >30m 25m 25 15-30m
Batang
2. Daun -Panjang tangkai -Panjang Tangkai -Panjang tangkai
daun 75-150cm tangkai daun daun 100cm
-Helaian daun 5m, daun 150cm pendek -Helaian daun
ujungruncing dan bulat, tepi daun
keras bercangap menjari
3. Bunga Tongkol Tongkol Tongkol Bulir

Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae

Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi
sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku
Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada
tingkat jenis.

Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar
yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan
makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.

Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen


biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler)
sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung
oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan
kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia,
seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau
bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu


melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk
hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang
menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak
geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem.

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim


menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya
matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap
jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.

Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang
tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan
beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan
yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan
fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.

Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam.
Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan
membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman
tingkat ekosistem.

Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi
bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang
berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen,


keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah
spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul.
Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila
ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat
menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau. kecilnya
gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-
lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain
penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung
berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan
keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil
dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki
keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman
hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga
tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat
banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik
(penyebaran terbatas).

Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai
keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati


yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub
(iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari
berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai,
ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain.
Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.

Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-


Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam,
Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia,
Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.

Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan
tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon
yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan
tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili
Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp),
Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah,
dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang
memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio
zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia
tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina
juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di
Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia.
Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur
liar, yaitu Tetrastigma.

Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya


sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi
sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini
memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa
(Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.

Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di


Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia
(Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat
Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:

1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah,


banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit,
bahkan hampir tidak ada.
2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang
utan.
3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong
(Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius
bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat
berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar
nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus),
elang putih (Mycrohyerax latifrons).

Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan


Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian,
Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri
hewannya adalah:

1. Mamalia berukuran kecil


2. Banyak hewan berkantung
3. Tidak terdapat species kera
4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru
(Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek
si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih
(Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian
terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).

Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang


terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain
tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa
(Babyrousa babyrussa).

TUGAS

Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut, silahkan


kerjakan tugas praktikum berikut ini:

I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen

Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.


Alat dan Berbagai macam buah mangga yang terdapat di
:
bahan sekitarmu.
Cara kerja :

1. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus


diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging
buah dan ukuran biji.
2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !

TABEL HASIL PENGAMATAN

No. Ciri-ciri Mangga


Harum manis Simanalagi Indramayu

Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!


Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)

Alat dan Bahan:


1. Penggaris
2. Timbangan
3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang
kapri, dan kacang panjang.
4. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:

1. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah.


2. Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.
3. Amati warna setiap biji kacang.
4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.
Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat
5.
timbangan
6. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.

No. Jenis Biji Bentuk Warna Panjang Berat


1. Kacang Hijau ....... ....... ....... .......
2. Kacang Tanah ....... ....... ....... .......
3. Kacang Kedelai ....... ....... ....... .......
4. Kacang Panjang ....... ....... ....... .......
5. Kacang Kapri ....... ....... ....... .......

Pertanyaan:

1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-


biji kacang tersebut?
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman
jenis?
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?

Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Alat dan Bahan:

1. 3 macam gambar ekosistem


2. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja :
1. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Pertanyaan:

1. Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3?


2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem
gambar 1, 2, 3?
3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem
gambar 1, 2, 3?
4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan
keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
5. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?

Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu


kandang
disebut ……..
A. evolusi
B. adaptasi
C. Variasi
D. Keberagaman
E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis


untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
A. lingkungan
B. Induknya
C. Jenisnya
D. lingkungan dan gen
E. gen dan plasma nutfah

3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan


komponen berikut ini, kecuali …………..
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
C. produktifitasnya
D. jenis konsumennya
E. komponen biotiknya

4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut


spesies
apabila …….
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil

5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing


tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing
tersebut ……
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
E. satu kingdom

6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan


savanna di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat
…….
A. genetik
B. species
C. ekosistem
D. populasi
E. individu

7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan


hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada
burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……
A. gen
B. genus
C. ekosistem
D. species
E. individu

8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber


keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah …………..
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
E. zigot

9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya


keaneragaman hayati adalah …………
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
E. keanekaragaman ekosistem

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………
A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
E. ekosistem
A. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya

Secara astronomis indonesia berada pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terlet
didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis anta
lain temperatur cukup tinggi (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya
subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.

Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni
sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. h
tersebut menyebabkan tanah menjadi subur.

Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan
17% dari spesies burung yang ada didunia.

sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat l

Contohnya adalah sebagai berikut:

1. burung cendrawasih di papua,

2. burung maleo di sulawesi,

3. komodo di pulau komodo.

4. anoa di sulawesi

5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampa
lampung.

6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.

Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:

1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus), antara lain , durian petruk dari randusaria jepara, durian
sitokong dari

ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali, durian simas dari bogor.

2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong karimunjawa berasal dari Karimunjawa.

3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka sleman dan salak bejalen dari
ambarawa.
B. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya

Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut
biogeografi . studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies
berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme
tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang
cocok terhadap daerah yang ditempatinya.

Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat
membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). adanya isolasi
geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.

Berdasarkan adanya persamaan fauna didaerah - daera h tertentu , maka dapat


dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai berikut:

1. Nearktik : Amerika utara

2. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara sebelah
utara.

3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.

4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.

5. Ethiopia : Afrika

6. Australian : Australia dan pulau - pulau sekitarnya.

C. Persebaran Hewan Di Indonesia

Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan / daerah bertemuyaitu kawasan


oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia. Wallace memperhatikan perbedaan
pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik garis pada peta sedemikian serupa
sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu sama lain.

1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Barat

Bagian barat yang merupakan paparan sunda memiliki fauna asia, contohnya berbagai
jenis kera, gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.

a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua,
harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.

c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung
panjang, dan beruang madu.

2. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Timur

Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung - burung
dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati
berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru
pohon.

dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau
komodo terdapat komodo (biawak besar).

Zona peralihan antara Oriental dn Australian

bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian
dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi.

D. Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi

Bioma dapat dairtikan sebagai macam komuniatas utama yang terdapat pada suatu
daerah yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenam[akan).

sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya
dan tanah).

Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone.
Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya
ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.

hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut. Ada berbagai bioma
didunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.

a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia dan Cina.
b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik, misalnya
di Amerika.

c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di amerika selatan
(Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan Afrika.

d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.

e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di Afrika
dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan, Australia, dan
Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).

e. Flora Malesiana

Indonesia memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma
savana. bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sanagt
tinggi adalah malesiana.

flora malesiana meliputi tumbuhan yang terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara,
dan kepulauan indonesia lainnya.

Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii. tumbuhan ini
merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau batangtumbuhan pemanjat
Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra (Aceh , Bengkulu), Malaysia,
Kalimantan dan jawa.

Di Papua ditemukan pohon buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini
rasanya hampir mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur
berbentuk bulat kecil, dan berkulit tipis.

f. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati

1) Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak , seperti:

- sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas)


- pangan (serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan
sebagainya)

- papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya)

- udara bersih (pepohonan)

keanekaragamn hayati yang dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk
hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.

2) Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya:

- transportasi (kuda, onta, sapi)

- rekreasi (hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan
sebagainya)

3) Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang
manfaatnya dapat ditukar dengan uang, misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan
yang diperdagangkan, dikatakan memiliki nilai ekonomi.

4) Bagi suatu negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan


karena keindahan atau kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari
kayu jati, lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati
tersebut memiliki niali budaya.

5) keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai sumber ilmu
atau tujuan lain (misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian
alternatif bahan pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati
memiliki nilai pendidikan.
Sistem pencernaan

Diagram sistem pencernaan manusia bagian perut

Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan
dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang
saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Diagram sistem
pencernaan

1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
(bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah
lidah)
5. Rongga mulut
6. Esofagus
7. Pankreas
8. Lambung
9. Saluran pankreas
10. Hati
11. Kantung empedu
12. duodenum
13. Saluran empedu
14. Kolon
15. Kolon transversum
16. Kolon ascenden
17. Kolon descenden
18. Ileum
19. Sekum
20. Appendiks
21. Rektum

22. Anus

[sunting] Pranala luar

Anda mungkin juga menyukai