Jurnal Karbopol
Jurnal Karbopol
PENDAHULUAN
ukuran luka sebesar 51%. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Junaid (3) konsentrasi ekstrak
lidah buaya dalam bentuk serbuk yang digunakan
untuk luka bakar adalah 0,2 %.
Berdasarkan hal tersebut lidah buaya sangat potensial untuk diformulasi menjadi sediaan
topikal. Salah satu bentuk sediaan yang efektif
untuk terapi topikal adalah gel. Gel lebih disukai
karena pada pemakaian meninggalkan lapisan
tembus pandang, elastis, pelepasan obatnya baik
dan penampilan sediaan yang menarik. Senyawasenyawa pembentuk gel yaitu polimer alam (seperti alginat, tragakan, gom arab, pektin, karagenan,
dan lain-lain), polimer akrilik (seperti karbomer 934
P dan karbopol 934 P), derivat selulosa, polietilen,
padatan koloidal terdispersi, surfaktan dan bahan
pen-gel lain seperti beeswax (4).
Komponen aktif bahan alam seperti lidah
buaya sangat kompleks dan belum diketahui dengan jelas sifat kimia fisikanya, oleh karenanya
kemungkinan interaksi pada saat pengembangan
formulasi mungkin terjadi, oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan formulasi menggunakan
beberapa jenis basis gel, dan pengujian stabilitas
fisika setelah penyimpanan pada waktu tertentu.
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain, alatalat gelas, lumpang dan stamfer, tangas air,
timbangan analitik, viskometer (Brookfield), termometer, dan alat-alat lain yang lazim digunakan di
laboratorium.
79
80
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.2 Juli 2012, hlm. 79 84
Ekstrak Lidah
buaya
Gliserin
Metil paraben
0,2
0,2
0,2
0,2
Na CMC
1,5
1,5
Karbopol
0,5
0,5
Trietanolamin
Propilenglikol
10
10
10
10
100
100
100
100
0,2
0,2
10
10
10
10
Nur Ida dan Sitti Fauziah Noer, Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera L.)
81
Kondisi
Warna
Bau
Hijau
kekuningan
Hijau
kekuningan
Khas
aromatis
Khas
aromatis
Formula 1
(Basis
Natrium
CMC)
Sebelum
Formula 2
(Basis
Karbopol)
Sebelum
Hijau
kekuningan
Khas
aromatis
Sesudah
Hijau
kekuningan
Sebelum
Putih jernih
Sesudah
Putih jernih
Sebelum
Putih jernih
Sesudah
Putih jernih
Khas
aromatis
Khas
aromatis
Khas
aromatis
Khas
aromatis
Khas
aromatis
Kontrol
Formula 1
Kontrol
Formula 2
Sesudah
Sesudah
Formula 1 (Basis
Natrium CMC)
Homogen
Homogen
Formula 2 (Basis
Karbopol)
Homogen
Homogen
Kontrol Formula 1
Homogen
Homogen
Kontrol Formula 2
Homogen
Homogen
24,7
13,0
-11,7
Formula 2 (Basis
Karbopol)
45,0
40,3
-4,7
Kontrol Formula 1
32,7
43,0
- 10,3
Kontrol Formula 2
53,0
56,3
+3,3
82
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.2 Juli 2012, hlm. 79 84
Sesudah
Perubahan
nilai pH
Formula 1 (Basis
Natrium CMC)
6,68
6,65
- 0,03
Formula 2 (Basis
Karbopol)
7,83
7,75
-0,08
Kontrol Formula 1
6,89
6,68
-0,21
Kontrol Formula 2
7,86
7,75
-0,11
Ekstrak Lidah
Buaya
6,44
Formula
Nur Ida dan Sitti Fauziah Noer, Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera L.)
83
5. Allen, V.L. 1998, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding. American Pharmaceutical Assosiation, Washington
D.C.
6. Anief, M. 1997. Formulasi Obat Topikal, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
7. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C.
(eds), 2006, Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Association. Electronic version.
8. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, 1979, Farmakope Indonesia, ed.3,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
9. Boyland, C.J. 1986, Handbook of Pharmaceutical Excipients, American Pharmaceutical Association, Washington DC USA.
10. Gennaro, A.R. 1990, Remingtons Pharmaceutical Science, 18th ed., McPublishing Co., Pennsylvania.
11. Howard, A.C. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi, ed.4, UI Press, Jakarta
12. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, 1995, Farmakope Indonesia, ed.4,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta
13. Lachman, L. 1994, Teori dan Praktek Industri
Farmasi II, ed.3. UI-Press, Jakarta.
14. Astawan, M. 2004, Mari Kita Santap Lidah
Buaya, www.DarfaHerba.net, diakses tanggal
19 November 2008.
15. Padmadisastra, Y. 2003. Formulasi Sediaan
Cair Gel Lidah Buaya (Aloe vera Linn.) Sebagai
Minuman Kesehatan), Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran. Bandung.
16. Perdanakusuma , D.S., 2008, Anatomi Fisiologi
Kulit dan Penyembuhan Luka, Departemen
Ilmu Bedah Plastik, Surabaya.
84
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.2 Juli 2012, hlm. 79 84