Anda di halaman 1dari 2

Jalan Menuju Alloh itu Zhohir dan Bathin

Tabaruk Miftahus shudur, oleh : KH. Dadang Muliawan, dalam acara Manaqib di Pesantren
Sirnarasa pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014.

:



.
Sabda Guru Agung Syekh Ahmad Shohibul Wafa TajulArifin Qs :
Sesungguhnya jalan menuju kepada Alloh itu zhohir dan bathin, Zhohir jalan menuju
kepada Alloh itu adalah dengan Syariat dan Bathin jalan menuju kepada Alloh itu adalah
dengan Hakikat. Syariat itu dikuatkan dengan Hakikat , dan Hakikat itu di ikat dengan
Syariat. maka setiap yang ber-Syariat tanpa di barengi dengan Hakikat maka tidak diterima,
dan sebaliknya jika Hakikat tidak di ikat dengan Syariat maka tidak diterima. Dan Syariat itu
engkau beribadah kepada Alloh dan Hakikat itu engkau menyaksikan Alloh
Syukur Alhamdulillah, Kita tiada henti-hentinya senantiasa mengharap bimbingan baik
zhohir dan bathin dari Guru Mursyid kita semua, supaya kita dapat belajar mendekatkan diri
kepada Alloh subhanahu wa taala, supaya kita dapat kembali kepada Alloh subhanahu wa
taala, supaya kita dapat wushul kepada Alloh subhanahu wa taala, sampai kepada Alloh
subhanahu wa taala, kembali ke gusti Alloh subhanahu wa taala. Tidak inginkah kita
kembali kepada Alloh ? jawabnya pasti kita selalu rindu ingin kembali kepada Alloh
subhanahu wa taala. Kapan kita akan kembali kepada Alloh ? jawabnya pasti ingin
secepatnya kembali kepada Alloh yaitu sekarang juga. Memang jika di kalangan umum
memahami kembali kepada Alloh itu dipahami dengan kematian, jika jasad sudah dibungkus
kain kafan dan diantar kedalam liang kubur itu dipahami dengan kembali. Padahal makna
kembali kepada Alloh subhanahu wa taala itu adalah jika hati ingat kepada Alloh
subhanahu wa taala itulah makna kembali yang sebenarnya. Maka jika hati ingat kepada
sesuatu maka hati akan terbang kepada sesuatu yang diingatnya. Contohnya saja jika hati
ingat ke kantor maka hati terbang ke kantor, jika hati ingat ke sawah maka hati terbang ke
sawah, jika hati ingat kepada sang kekasihnya maka hati terbang kepadanya, jika hati ingat
kepada suami atau istri maka hati akan terbang kepada suami atau istri. Maka alangkah
indahnya begitu hati kita ingat kepada Alloh subhanahu wa taala maka hati terbang kepada
Alloh subhanahu wa taala dan akan sampai kepada Alloh subhanahu wa taala.
Maka kita tiada henti-hentinya dengan selalu senantiasa memohon bimbingan zhohir dan
bathin dari Guru yang berada ditengah-tengah kita, karena Abah Anom bersabda didalam
Kitab Miftahus Shudur karena Sesungguhnya jalan menuju kepada Alloh itu zhohir dan
bathin. Zhohir jalan menuju kepada Alloh itu adalah syariat dan bathin jalan menuju kepada
Alloh itu adalah hakikat , syariat itu dikuatkan dengan hakikat , dan hakikat itu di ikat
dengan syariat. maka setiap yang bersyariat tanpa di barengi dengan hakikat maka tidak
diterima, dan sebaliknya jika hakikat tidak di ikat dengan syariat maka tidak diterima. Dan
syariat itu engkau beribadah kepada Alloh dan hakikat itu engkau menyaksikan Alloh.

Jadi kesimpulannya ibadah itu harus sempurna Zhohir dan Bathinnya. Zhohir itu bungkus
nya dan Bathin itu isinya jadi keduanya tidak bisa dipisahkan kedunya saling bertautan.
Kita bersyukur karena kita belajar kepada Guru yang luar biasa, Beliau sangat menjaga
syariatnya, beliau sangat berpegang teguh terhadap syariat, sesibuk apapun didalam setiap
aktifitasnya dari amalan sholat-sholat sunnahnya belum ada yang Beliau ditinggalkan,
terutama untuk sholat malamnya Beliau memang tidak tidur, itulah Beliau yang sangat
menjaga syariat. Dan yang dimaksud hakikatnya, Beliau senantiasa berdzikir kepada Alloh.
Sesungguhnya Alloh terhubung dengan seseorang itu dengan qolbunya hati yang selalu
hidup mengingat Alloh, kita selaku ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok
Pesantren Suryalaya selalu di bimbing oleh Mursyid untuk senantiasa berdzikir dengan di
tanamkan di qolbunya kalimat dzikir itulah alat untuk kembali kepada Alloh itulah makna
Hakikat. Maka dari itulah kita dibimbing oleh Guru yang kuat zhohir dan bathinnya hingga
kita pun dikuat zhohir dan bathinnya hingga kita sampai kepada Alloh subhanahu wa taala.

Anda mungkin juga menyukai