Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ANALISIS SWOT

3.1 Isu-Isu Strategis


Berberapa isu strategis yang secara Beberapa isu strategis yang secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama telah menciptakan batasan atau wawasan baru bagi
perkembangan dan penyempurnaan sektor pendidikan tinggi dalam pengembangan Tri
dharma dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Peningkatan fasilitas perguruan tinggi
b. Transformasi metode dan substansi pembelajaran
c. Pergeseran nilai keberadaan Perguruan Tinggi

3.2 Analisis SWOT


Faktor-faktor strategis merupakan berbagai faktor yang dapat didentifikasi dan dinilai
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pada saat ini maupun ada masa
mendatang, yang bersumber dari lingkungan internal maupun dari lingkungan eksternal.
Faktor-faktor strategis dimaksud adalah sebagaimana berikut ini:
a. Faktor Internal
Faktor-faktor strategis yang bersumber dari lingkungan internal dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua) yaitu faktor-faktor strategis positif yang merupakan kekuatan (strength)
dan faktor-faktor strategis yang bersifat negatif yang merupakan kelemahan (weakness).
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor strategis yang bersumber dari lingkungan eksternal STIKES Panakkukang
Makassar dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Faktor-faktor strategis yang bersifat
positif yang merupakan peluang (opportunities) serta aktor-faktor strategis yang bersifat
negatif yang merupakan ancaman (threat).
Untuk implementasi program dalam Renstra 2022–2026, diperlukan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats) saat ini hingga 5 tahun ke depan, baik
aspek internal terkait dengan kekuatan (S) dan kelemahan (W) maupun aspek eksternal
terkait peluang (O) dan ancaman (T) sebagai berikut:
A. Tata Kelola Institusi (Dr. Ns. Makkasau)
1. Kekuatan (S)
a. Adanya Pedoman Dikti dan Statuta yang mengatur semua unsur, fungsi, peranan
dan wewenang dalam perguruan tinggi
b. Adanya pembagian tugas dan kewenangan yang jelas baik diantara pimpinan
STIKES Panakkukang Makassar di semua jenjang termasuk BPH.
c. Berfungsinya Senat STIKES Panakkukang
2. Kelemahan (W)
a. Masih belum optimalnya tata kelola institusi, karena relatif kurang di pahaminya
aturan yang ada sebagai acuan oleh unit-unit lainnya.
b. Masih belum efektifnya sinergisitas antara administrasi institusi dan program
studi terkait penyusunan RAB.
3. Peluang (O)
Adanya kebijakan Pemerintah (Ditjen Dikti) yang memberikan hibah kompetisi untuk
pembiayaan pengelolaan institusi.
4. Ancaman (T)
a. Semakin ketatnya data yang diperlukan oleh pemerintah tentang tata kelola
institusi.
b. Adanya peraturan yang ketat tentang pengangkatan dan pengembangan dosen.
B. Kegiatan Akademik (Mikawati)
1. Kekuatan (S)
a. Terciptanya kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan di
STIKES Panakkukang Makassar.
b. Adanya kebijakan STIKES Panakkukang Makassar yang mendorong dosen dan
mahasiswa untuk berkreativitas dan berkompetisi.
c. Terlaksananya revisi kurikulum bagi semua prodi secara teratur dan berkala.
d. Tersedianya SOP pengembangan kurikulum.
e. Adanya pengembangan kurikulum yang berorientasi KKNI.
f. Terintegrasinya SIAKAD yang mendukung akademik, keuangan, kepegawaian
dan kemahasiswaan.
g. Tersedianya fasilitas pendukung kegiatan akademik (media belajar, laboratorium,
perpustakaan, dan lain-lain).
2. Kelemahan (W)
a. Belum semua dosen menyampaikan materi ajar dan teknik pengajaran sesuai
kurikulum terbaru.
b. Belum seragamnya prodi menerapkan sistem perkuliahan (SKS dan Paket).
c. Disiplin mahasiswa mengisi dan mengajukan KRS masih rendah.
d. Belum semua prodi menyelesaikan KHS tepat waktu.
e. Masih ada dosen yang belum memenuhi standar maksimal menyampaikan
perkuliahan (14 – 16 kali) pertemuan.
f. Belum semua prodi mengembangkan kurikulum sesuai KKNI.
3. Peluang (O)
a. Telah terbitnya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
b. Adanya Pedoman Yayasan Perawat Sulawesi Selatan yang memberi
kewenangan seluas-luasnya pada pimpinan STIKES Panakkukang Makassar
untuk pengelolaan akademik secara otonom.
c. Tersedianya berbagai hibah dari pihak eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan akademik.
d. Meningkatnya minat masyarakat setiap tahun masuk untuk studi lanjut di STIKES
Panakkukang Makassar.
4. Ancaman (T)
a. Selalu ada perubahan peraturan perundang-undangan yang ter-kadang tidak
sinkron dengan kurikulum yang ada.
b. PTS membuka prodi baru yang sama dengan prodi yang ada di STIKES
Panakkukang.
c. Masyarakat semakin selektif memilih PT untuk studi lanjut.
d. Instansi pemerintah maupun swasta semakin selektif merekrut calon tenaga kerja
(akreditasi prodi B dan institusi minimal C).
C. Sumber Daya Manusia (Kens Napolion)
1. Kekuatan (S)
a. Memiliki dosen dan tenaga kependidikan yang memadai baik kuantitas maupun
kualifikasinya (untuk setiap Prodi)
b. Adanya peraturan tentang rekrutmen dosen yang akan datang minimal S2 dan
diutamakan berkualifikasi S3.
c. Dosen tetap yang memiliki jabatan fungsional.
d. Kenaikan pangkat/golongan dosen dan pegawai tetap, termasuk jabatan
fungsional dosen dilakukan secara terencana dan teratur.
e. Adanya SOP yang mengatur tentang manajemen sumber daya manusia,
termasuk kedisiplinan, penggajian sesuai pangkat/ golongan, kodek etik dan lain-
lain.
f. Adanya program kesejahteraan bagi dosen dan pegawai tetap, seperti tunjangan
fungsional, dan reward bagi dosen dan pegawai yang berprestasi.
2. Kelemahan (W)
a. Belum semua tenaga kependidikan memiliki kemampuan sesuai kebutuhan unit-
unit kerja.
b. Rasio dosen terhadap mahasiswa untuk prodi tertentu masih tinggi (1:20).
c. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan belum terlaksana secara
maksimal.
d. Masih ada dosen yang prose memiliki NIDN sebagai syarat untuk mengajukan
Jafung dan serdos.
3. Peluang (O)
a. Tinggi minat masyarakat yang berkualifikasi pendidikan S2 dan S3 untuk menjadi
dosen di STIKES Panakkukang Makassar.
b. Tersedianya berbagai sumber beasiswa untuk studi lanjut dosen.
c. Tersedianya berbagai sumber beasiswa bagi mahasiswa, termasuk Bidikmisi
bagi mahasiswa dari keluarga miskin.
d. Meningkatnya intensitas pembinaan dosen dan tenaga kependidikan oleh Ditjen
Dikti dan Kopertis Wilayah IX.
e. Adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan tunjangan profesi (serdos) bagi
dosen yayasan.
4. Ancaman (T)
a. Keterbatasan rekrutmen dan penempatan dosen dpk ke PTS.
b. Minat masyarakat untuk memilih prodi tertentu di STIKES Panakkukang
Makassar relatif rendah.
c. Adanya kebijakan pemerintah yang memperketat syarat pengurusan NIDN dan
Serdos.
D. Riset, Pengabdian kepada masyarakat dan Kerjasama (Dr. Ns. H. Thabran Thalib
dan Ns. Muh Yusuf Tahir)
1. Kekuatan (S)
a. Adanya peningkatan dosen melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat setiap tahunya.
b. Adanya peningkatan mahasiswa melaksanakan PKM setiap tahunnya.
c. Kualifikasi pendidikan dosen cukup mendukung budaya riset, karena >90% S2
dan 10% S3.
d. Memiliki jurnal ilmiah yang ber-ISSN.
e. Jumlah kerjasama dengan institusi lain memadai, baik dalam negeri maupun luar
negeri.
f. Adanya peningkatan dosen yang melakukan publikasi ilmiah.
2. Kelemahan (W)
a. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat setiap tahunya masih relatif rendah.
b. Jumlah mahasiswa melaksanakan PKM setiap tahunya masih relatif rendah.
c. Jumlah dosen yang melakukan publikasi ilmiah masih relatif rendah.
d. Belum memiliki jurnal ilmiah terakreditasi.
e. Keterlibatan mahasiswa pada penelitan dan pengabdian masyarakat oleh dosen
masih kurang
f. Hasil penelitian belum dapat menghasilkan hak paten dan berKontribusi untuk
pengembangan Ipteks.
g. Tindak lanjut kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri masih belum
maksimal.
3. Peluang (O)
a. Adanya kebijakan Pemerintah yang terus meningkatkan alokasi bantuan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat/PKM.
b. Adanya disentralisasi bantuan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
melalui Kopertis.
c. Terbukanya tawaran kerjasama dengan institusi lain, baik dalam maupun luar
negeri.
4. Ancaman (T)
a. Semakin tingginya persaingan akademik baik regional, nasional maupun
internasional.
b. Perkembangan Ipteks yang demikian pesat dan cepat, jika di bandingkan dengan
terbatasnya sumberdaya yang dimiliki STIKES Panakkukang Makassar
c. Semakin ketatnya syarat dosen sebagai peneliti, khususnya pada penelitian
hibah kompetisi dan riset unggulan terpadu maupun strategi nasional.
d. Semakin banyaknya dosen di berbagai perguruan tinggi baik swasta maupun
negeri yang ikut mengajukan proposal penelitian kompetitif.
E. Penjaminan Mutu (Ns. Rizky Pratiwi)
1. Kekuatan (S)
a. Memiliki unit pelaksana penjaminan mutu di institusi dan gugus kendali mutu
pada tiap program studi yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan ketua
STIKES Panakkukang No.824/STIKES-PNK/BAUK-1/III/2022 tentang penetapan
gugus kendali mutu STIKES Panakkukang.
b. Memiliki dokumen mutu berupa buku pedoman penjaminan mutu dan laporan
hasil kendali mutu yang diterbitkan oleh UPPM setiap semester.
c. Melakukan pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) yang dilaksanakan oleh unit
penjaminan mutu STIKES Panakkukang dengan bekerja sama dengan instansi
LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara.
d. Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu cukup baik.
e. Tindak lanjut dari audit internal penjaminan mutu berpengaruh positif terhadap
perbaikan pembelajaran, fasilitas, pelayanan, dan lain-lain.
2. Kelemahan (W)
a. Kinerja personil lembaga penjamin mutu belum optimal.
b. Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan sebagai audit
internal (auditor).
c. Hasil audit internal dan eksternal belum maksimal digunakan untuk perbaikan
kinerja unit-unit yang ada.
d. SOP yang dimiliki belum sepenuhnya dijadikan sebagai manual mutu yang ideal.
3. Peluang (O)
a. Sangat banyak pelaksanaan pelatihan penjaminan mutu oleh pemerintah dan
oleh institusi-institusi lainya sehingga memungkinkan bagi STIKES Panakkukang
untuk melakukan kerjasama maupun studi banding dalam bidang penjaminan
mutu.
b. Adanya kontribusi STIKES Panakkukang Makassar untuk membina penjaminan
mutu baik dalam tingkat PT maupun Program Studi.
4. Ancaman (T)
a. Adanya rencana pemerintah untuk mempublikasikan melalui media massa terkait
PT sehat dan tidak sehat.
b. Adanya perubahan persyaratan yang lebih berat tentang standar akreditasi prodi
dan institusi.
c. Semakin banyaknya institusi yang telah meraih telah memiliki sistem jaminan
mutu yang tersertifikasi ISO 9000/Standar Internasional Perguruan Tinggi.

F. Administrasi, Keuangan, Sarana dan Prasarana (Kens Napolion)


1. Kekuatan (S)
a. Memiliki statuta, buku pedoman dan SOP untuk pengelolaan administrasi
keuangan, sarana dan prasarana.
b. Sistem manajemen kepegawaian (dosen dan tenaga kependidikan) telah
terlaksana dengan baik, seperti pengaturan pangkat/golongan, DP3, Jafung,
serdos dan perbaikan gaji dan tunjangannya.
c. Memiliki sistem teknologi informasi keuangan yang terpadu.
d. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai (ruang kuliah, laboratorium,
perpustakaan, alat transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya).
e. Memiliki asset tanah yang cukup luas dan memadai.
f. STIKES Panakkukang Makassar telah melakukan audit internal.
2. Kelemahan (W)
a. Masih ada dosen dan tenaga kependidikan yang belum tertib mengurus
pangkat/golongan, jafung, dan DP3.
b. Pelayanan terhadap mahasiswa masih belum maksimal, seperti KHS, laporan
EPSBED/PDPT, dan lain-lain.
c. Proporsi pendapatan keuangan masih dominan bersumber dari mahasiswa.
d. Sistem monitoring dan evaluasi kinerja keuangan menyeluruh dan disertai
rencana tindak lanjut belum maksimal.
e. Pemanfaatan sarana dan prasarana baik oleh mahasiswa maupun dosen belum
optimal (terutama pemiliharaan dan perawatan).
3. Peluang (O)
a. Meningkatnya kuantitas kegiatan pelatihan admnistrasi oleh kopertis dan institusi
terkait, berpengaruh pada kualitas pelayanan administrasi.
b. Tersedianya hibah yang bersumber dari Ditjen Dikti, Pemda dan institusi terkait
lainnya untuk pengadaan sarana-prasarana.
c. Adanya tunjangan sertifikasi bagi dosen yayasan oleh pemerintah cukup
membantu beban keuangan untuk PTS.

4. Ancaman (T)
a. Persaingan globalisasi yang demikian pesat, menuntut kemampuan pelayanan
administrasi yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
b. Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga-harga
bahan baku untuk sarana dan prasarana belum/tidak stabil.
G. Pendayagunaan Sistem Informasi (Ns. Muh. Yusuf Tahir)
1. Kekuatan (S)
a. Adanya pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk akademik,
SDM, keuangan, perpustakaan, mahasiswa dan lain-lain.
b. Memiliki pedoman/SOP untuk pengembangan Sistem Informasi Manajemen.
c. Adanya optimalisasi sistem informasi untuk dosen dan mahasiswa melalui
jaringan internet yang dimiliki STIKES Panakkukang Makassar.
d. Memiliki Pusat Komputer (Puskom) mandiri.
2. Kelemahan (W)
a. Pendayagunaan sistem informasi untuk mendukung proses pembelajaran belum
optimal.
b. Terbatasnya dana untuk memenuhi kelengkapan dan pengembangan sistem
informasi.
c. Sumberdaya manusia yang memahami operasional Sistem Informasi Manajemen
Akademik (SIAKAD) masih terbatas.
3. Peluang (O)
a. Perkembangan teknologi informasi mempermudah penanganan kegiatan
akademik dan non akademik.
b. Penguasaan teknologi informasi oleh dosen dan tenaga kependidikan,
mempemudah mengakses informasi baik skala nasional maupun internasional.
4. Ancaman (T)
a. Penggunaan teknologi informasi, rawan disalahgunakan oleh pihak lain yang
tidak bertanggung jawab (hacker dan cracker).
b. Harga perangkat teknologi informasi selalu mengikuti perkembangan pasar
global.
c. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat.
H. Mahasiswa dan Lulusan (Mikawati & Ns. Muh. Yusuf Tahir)
1. Kekuatan (S)
a. Sistem penerimaan calon mahasiswa baru sudah selektif.
b. Adanya peningkatan minat calon mahasiswa baru memilih STIKES Panakkukang
Makassar.
c. Adanya peningkatan keragaman kegiatan ekstrakurikuler melalui lembaga
kemahasiswaan dan UKM.
d. Adanya peningkatan IPK (> 3,00) dan lulus tepat waktu (80%).
e. Adanya peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam PKM.
f. Adanya peningkatan waktu tunggu lulusan lebih singkat untuk memperoleh
pekerjaan (< 6 bulan).
2. Kelemahan (W)
a. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan PKM masih rendah.
b. Belum memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk menerima mahasiswa
berkebutuhan khusus.
c. Masih terbatas kemampuan memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari
kalangan ekonomi lemah dan berprestasi.
d. Pelacakan lulusan (tracer study) belum terlaksana secara optimal.
3. Peluang (O)
a. Masih cukup tinggi peminat untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
b. Alumni STIKES Panakkukang Makassar yang diterima bekerja di instansi
pemerintah dan swasta.
4. Ancaman (T)
a. Semakin banyaknya pembukaan PT/prodi baru di Kabupaten/Kota di Sulawesi
Selatan, menimbulkan daya saing di antara Perguruan Tinggi sangat ketat.
b. Adanya kebijakan pemerintah yang memberi peluang perguruan tinggi luar
negeri beroperasi di Indonesia.
I. Keunggulan Program Studi dan Institusi (Dr. Ns. Makkasau, Ns. Suriyani, Ns. Muh.
Zukri Malik)
1. Kekuatan (S)
a. Memiliki 4 program studi yang telah memperoleh ijin dan terakreditasi.
b. Adanya beberapa program studi yang telah menghasilkan lulusan yang memiliki
posisi penting dalam institusi pemerintah dan swasta.
c. STIKES Panakkukang Makassar salah satu PTS di Sulawesi selatan yang
dikelola oleh PPNI.
2. Kelemahan (W)
a. Semua Program studi yang ada masih terakreditasi C.
b. Rasio dosen terhadap mahasiswa untuk program studi tertentu belum ideal.
3. Peluang (O)
a. Adanya ketentuan LAM-PTKes untuk melakukan re-akreditasi bagi program studi
yang masih berakreditasi rendah setahun sejak diterbitkannya SK akreditasi.
b. Adanya peluang banding bagi program studi yang memperoleh nilai kurang.
4. Ancaman (T)
a. Kebijakan Pemerintah dalam penyelenggaraan program studi selalu berubah-
ubah, terkadang memberatkan PTS.
b. Peluang kerja bagi lulusan program studi tertentu akan terbatas.
c. Pembukaan program studi baru semakin sulit dan dengan persyaratan yang
berat.

Anda mungkin juga menyukai