Anda di halaman 1dari 12

APA ITU SISTEM OPERASI LINUX ?

Linux adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU, sistem operasi
32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat dijalankan pada berbagai macam
platform perangkat keras mulai dari Intel (x86), hingga prosesor RISC. Linux sebagai
program open source yang gratis Salah satu yang membuat Linux terkenal adalah karena
gratis. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap
dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi
sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah
lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk
penggandaan maupun pengiriman program. Lisensi lengkap dari GNU, dapat Anda baca di
Lampiran III. Penerjemahan lisensi GNU ke dalam Bahasa Indonesia, saat buku ini disusun
masih dilakukan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Anda dapat memperoleh Linux tanpa harus
membayar sama sekali. Jika Anda harus membayar tiap kali instal perangkat lunak di lain
komputer, maka dengan Linux Anda dapat menginstalnya dimana saja tanpa harus
membayar lisensi.
Kebebasan yang paling penting dari Linux, terutama bagi programmer dan administrator
jaringan, adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan kebebasan untuk
mengubahnya. Ini berimplikasi pada beberapa hal penting. Pertama keamanan, yang kedua
dinamika.
Jika perangkat lunak komersial tidak memperkenankan Anda untuk mengetahui kode
sumbenya maka Anda tidak akan pernah tahu apakah program yang Anda beli dari mereka
itu aman atau tidak (sering disebut security by obscurity). Hidup Anda di tangan para
vendor. Dan jika ada pemberitahuan tentang bug dari perangkat lunak komersial tersebut,
seringkali sudah terlambat. Dengan Linux, Anda dapat meneliti kode sumbernya langsung,
bersama dengan pengguna Linux lainnya. Berkembangnya pengguna Linux sebagai komunitas
yang terbuka, membuat bug akan cepat diketahui, dan secepat itu pula para programmer
akan memperbaiki programnya. Anda sendiri juga yang menentukan kode yang cocok sesuai
dengan perangkat keras maupun kebutuhan dasar perangkat lunak lainnya untuk dapat
diimplementasikan. Ibarat sebuah mobil, Anda bisa memodifikasi sesukanya, bahkan hingga
mesin sekalipun, untuk memperoleh bentuk yang diinginkan.

Keterbukaan kode sumber juga memungkinkan sistem operasi berkembang dengan pesat.
Jika sebuah program dengan sistem tertutup dan hanya dikembangkan oleh vendor
tertentu, paling banyak sekitar seribu hingga lima ribu orang. Sedangkan Linux, dengan
keterbukaan kode sumbernya, dikembangkan oleh sukarelawan seluruh dunia. Bug lebih
cepat diketahui dan program penambalnya (patch) lebih cepat tersedia. Pendekatan
pengembangan sistem operasi ini disebut Bazaar. Kebalikannya sistem Chatedraal sangat
tertutup dan hanya berpusat pada satu atau dua pengembang saja.
Sebagai tambahan, Linux menyediakan bahasa pemrograman gratis, lengkap dengan
kompilernya, maupun program pembantunya. Beberapa diantaranya adalah :

ADA

BASIC

C++

Expect

FORTRAN

GTK, untuk membuat aplikasi GUI di Linux

PASCAL

Phyton

Skrip Shell

TCL

Perl (The Practical Extraction and Report Language), sering dipakai untuk membuat
skrip CGI di web.

Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE ?

Banyak pengguna Linux ataupun OS BackTrack bingung saat memutuskan untuk menggunakan Linux / OS BackTrack dengan
Desktop Environment (DE) GNOME atau KDE. Bagi kalian yang belum tahu atau bertanya "Apa itu Linux" dan "Apa itu OS
Backtrack" silahkan baca postingan saya sebelumnya yang sudah membahas mengenai kedua hal itu, sekarang mari kita bahas
antara DE GNOME dan KDE. Saya sendiri bertanya-tanya pada awalnya apa "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan
KDE". Semoga tulisan ini membuat cara pandang kita pada perbedaan keduanya, sebelumnya mari kita bahas DE terlebih
dahulu untuk lebih baiknya.

Apa itu Desktop Environment (DE)

Desktop Environment (DE) yang terdapat dalam Linux seperti kita ketahui bahwa dulunya linux berjalan hanya pada text mode
(terbayang kan bagaimana membosankannya DE yang dulu itu), ya perintah berbasis text yaitu melalui terminal. Makannya
banyak orang pikir linux itu sulit, mungkin untuk jaman dahulu itu masuk akal, tetapi sekarang sudah tidak asing lagi orang
menggunakan linux dengan berkembangnya DE, dengan adanya DE pada linux sekarang kita dibuat lebih mudah dalam
pengoperasiannya. Sebenarnya DE tidak hanya GNOME dan KDE, tapi kepopuleran DE GNOME dan KDE sehingga lebih banyak
digunakan. Lalu ada apa saja DE itu?

Apabila saya sebutkan yang saya tahu DE itu ada :


1. GNOME

GNOME salah satu desktop envi yang menjadi bagian dari GNU Project dengan tujuan untuk memberikan akses bagi user
ataupun developer dalam mengoperasikan desktop mereka, hal dasar yang ada pada gnome adalah kesederhanaan dan
kemudahan dalam pengoperasiannya untuk setiap orang. Gnome memiliki komunitas yang luas ( worldwide ) yang bekerja
sama dalam membangun dan terus mengembangkannya. Selain itu Gnome juga didukung oleh banyak perusahaan yang bekerja
dalam lingkungan GNU/Linux dan Unix, termasuk HP, IBM, Mandriva, Novell, Red Hat dan Sun. Untuk lebih jelasnya coba
hubungi foundation.gnome.org. Selanjutnya pembahasan dilanjutkan di bawah.

2. KDE
KDE adalah salah satu tim yang membangun desktop komputer. Yang menjadi basis dari KDE ini adalah Linux dan juga Unix.
Dalam paketnya KDE telah menyertakan software produktif untuk Office, internet, aplikasi web, multimedia dan hiburan,
pendidikan serta grafis. Saat ini KDE telah diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa dan dikembangkan dengan tujuan kemudahan
dalam operasionalnya.Tampil dengan gaya yang anggun dan modern. Selanjutnya pembahasan dilanjutkan di bawah.

3. XFCE
XFCE Desktop Environment yang ringan, jelasnya XFCE dibuat untuk menjalankan aplikasi dengan cepat meski dengan resource
yang berat

4. LXDE
Lightweight X11 Desktop Environment salah satu desktop envi yang seperti namanya, ringan. artinya ga butuh resource dewa
untuk medapatkan performa sistem yang extreme)

Oke sekarang kita lanjut ke inti pembicaraan mengenai "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan KDE"

Kelebihan dan kekurangan antara kedua DE tersebut

Kalau berbicara bagus yang mana, masing-masing DE memiliki kelebihan dan kekurangan tentunya.
GNOME memiliki kelebihan ringan dan pemakaian memory yang tidak terlalu banyak. Kekurangannya yang tidak terlalu friendly
dibandingkan dengan KDE dan menaruh perhatian besar pada tampilan walaupun tidak begitu berpengaruh terhadap
performance sebenarnya.
KDE memiliki kelebihan pada grafis yang menggikuti standar antarmuka yang ramah dan efisien bagi penggunanya, sehingga
tidak salah kalau tampilan KDE lebih menarik dibandingkan dengan GNOME, dan KDE juga didesign sedemikian rupa sehingga
pengoperasiannya semudah mengoperasikan desktop pada lingkungan Windows maupun MacOS. Tetapi kekurangannya adalah
karena berorientasi pada grafis dan kemudahan pemakaian memory yang besar tidak dapat dihindarkan.

Untuk yang baru belajar lebih bagus pakai yang mana?

Saya tidak membatasi harus memakai DE versi GNOME atau KDE yang pasti menggunakan versi apapun kita tetap bisa
menggunakannya, toh yang kita cari bukan tampilannya tapi aplikasi-aplikasi yang ada didalamnya. Untuk tampilan kita masih
bisa mengakalinya dengan menambahkan efek-efek tertentu.

Lebih stabil mana GNOME atau KDE?

Stabil itu kan melihat banyak faktor, misalnya kecepatan, manajemen memory, pemaksimalan prosesor, crash system, dan
masih banyak lagi, oleh karena seperti tadi saya tuliskan bahwa dukungan komunitas yang banyak pada kedua DE ini
meminimaliskan ketidak stabilan.

Untuk aplikasi apakah ada perbedaan?

Karena berasal dari source dan developer yang sama, tentu aplikasi-aplikasi didalamnya tidak ada perbedaan, jadi jangan takut
pada perbedaan aplikasi dari 2 versi tersebut. Mungkin baru itu saja yang bisa saya jelaskan tentang perbedaan DE versi
GNOME dan KDE menurut sepengatahuan saya. Sekarang kita tahu kan "Perbedaan Desktop Environment (DE) GNOME dan
KDE".

Silahkan anda pilih mau menggunakan GNOME atau KDE? atau mungkin akan mencoba DE XFCE atau LXDE?

JENIS SISTEM OPERASI (DISTRO) LINUX YANG BANYAK DIGUNAKAN ?

1. Ubuntu (www.ubuntu.com)

Bisa dibilang, ini merupakan kakek buyut dari Linux. Karena Ubuntu telah hadir cukup lama di
pasaran. Bersama Fedora dan Debian, mereka telah hadir lebih dulu. Namun nama Ubuntuyang lebih
sering orang awam dengar. Ubuntu ini memiliki interface yang user friendly yang artinya mudah
digunakan oleh orang yang baru menggunakan Linux sekalipun. Karena tujuannya adalah untuk
menyaingi Windows agar pengguna Windows beralih menggunakanUbuntu. Dengan memanfaatkan
Windows

yang

kala

itu

sering

diserang

ditawarkannya. Dan hasilnya cukup jitu.

2. Linux Mint (www.linuxmint.com)

oleh

virus, Ubuntuhadir

dengan

keamanan

yang

Sampai saat ini, Linux Mint telah mencapai rilis versi 12. Dan baru-baru ini mengalahkan Ubuntu
sebagai distro nomor 1 yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Apa sih kelebihannya? Mimin
pernah mencoba Linux Mint ini dengan versi 11. Hasilnya, cukup memuaskan mimin. Semua
hardware ternyata berjalan dengan sangat baik pada Linux Mint 11. Printer, modem, dan USB
terbaca dengan sangat baik tanpa bantuan software bawaan hardware. Hanya perlu skill tentang
terminal, maka sahabat pun dapat langsung menjalankan hardware. Tampilannya pun user friendly,
sama seperti Ubuntu.

3. Backtrack (www.backtrack-linux.org)

Namanya cukup seram ya. Situs resmi dari Backtrack pun tak kalah seram. Dengan desain yang
sebagian

besar

didominasi

oleh

warna

hitam,

membuat Backtrack terlihat

garang.

Lalu

kenapa Backtrack banyak digunakan oleh banyak orang? Alasannya karena Backtrack ini dilengkapi
oleh tool untuk keperluan hacking yang sangat mumpuni. Jadi jangan heran jika kebanyakan
pengguna Backtrack adalah para hacker. Oh ya, sahabat jangan salah sangka dulu. Hacker disini
adalah hacker yang baik. Mereka mencari kelemahan dari software atau jaringan untuk diberitahukan
kepada pemiliknya agar cepat digunakan. Bisa juga untuk menguji suatu situs apakah pertahanannya
sudah baik atau belum. Namun tidak tertutup kemungkinan dipakain untuk kejahatan. Dan
rilis Backtrack ini sekarang sudah mencapai versi 5.

Tertarik menggunakan salah satu dari tiga distro Linux diatas? Cobalah sahabat menggunakannya.
Mimin

jamin,

sahabat

pasti

betah

menggunakan

Linux.

Yang

paling

penting

dalam

Linux

adalah, sahabat tidak perlu khawatir tentang ancaman virus dan antek-anteknya karena Linux
tahan terhadap virus. Bahkan sahabat pun tidak perlu menginstal antivirus di Linux. Menarik bukan?

Daftar Distro Linux buatan Indonesia


Perkembangan sistem operasi Linux di Indonesia, terutama sejak milenium baru banyak melahirkan distro-distroberbahasa Indonesia,
atau setidaknya distro Linux 'buatan' komunitas IT Indonesia. Untuk diagram sejarahperkembangan asal-usul distro GNU/Linux
Indonesia, bisa dilihat di situsnya Mas Made. Berikut ini daftar distro Linux Indonesia yang sempat dirilis (beberapa link mungkin
down):

Trustix Merdeka, merupakan sebuah distribusi Linux untuk desktop dengan mengambil basis Trustix Secure Linux. Dengan
penekanan pada security, paket-paket aplikasi yang disertakan di dalam Trustix Merdeka merupakan paket pilihan, dengan
auditing yang cukup ketat untuk setiap sumber yang disertakan. Distribusi Made in Indonesia ini bertujuan lebih dari sekedar
distro Linux saja. Ditargetkan menjadi jalur komunikasi masyarakat Linux dan IT. Bahasa Indonesia yang digunakan dapat
dikatakan sebagai faktor pemersatu. Trustix Merdeka terhenti pengembangannya sejak Maret 2003.
Bijax, adalah sistem Linux sendiri yang dikembangkan pada mulanya berdasarkan linuxfromscratch. Bijax dapat dibuat untuk
promosi linux, bisa juga digunakan bagi yang mau kenal linux, tapi enggak mau install, distro ini tidak mendukung jaringan.
WinBI, adalah perangkat lunak yang berisikan aplikasi umum berbahasa Indonesia. Dengan Software RI diharapkanmengejar
ketertinggalan adopsi teknologi komputer secara luas di masyarakat, selain itu dimungkinkan untuk digunakan pembelajaran
bahasa asing dalam teknologi komputer.

Hal ini dimungkinkan dengan tersedianya alternatif penggantian bahasa yang digunakan dalam Software RI ini. Software RI juga
disebarluaskan untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan komputer pada masyarakat pada umumnya selain sebagai
piranti pelatihan yang murah, handal dan legal. Dengan demikian diharapkan maka masyarakat Indonesia akan banyak
menggunakan komputer tanpa keraguan dan kendala bahasa.

- Rimbalinux, dilatarbelakangi minimnya distro buatan Indonesia, minimnya semangat kerjasama dalam komunitas
Linux Indonesia, dan belum ada distro yang mewakili identitas Indonesia, maka distro Rimbalinux dibuat sebagai distro
Linux desktop ringan yang bisa dikembangkan (expandable lightweight linux desktop distribution).
TrustCafe, adalah distribusi Linux yang dibuat oleh ATLANTIS INDONESIA bagi yang ingin membuat
Warung/Kafe Internet, namun tidak mau dipusingkan dengan Sistem Operasi. Sistem ini ini memiliki modul billing
sistem yang terintegrasi dengan TrustCafe. Distro ini menjadi bonus majalah InfoLinux edisi November 2002
ROSe, sebuah distro turunan Knoppix yang di-remaster dengan aplikasi khusus oleh RAB Indonesia. Terdapat dua edisi
yang sempat beredar, yaitu edisi Game (dipaket bersama Buku Mini InfoLinux edisi Game), dan edisi Kasir/PoS (bonus
majalah InfoLinux edisi Maret 2004).
LinuxSehat, merupakan sebuah program komunikasi (kampanye) penggenalan Linux bagi para pemula, merupakan
repackaging dari Knoppix, yang dibagokan secara gratis untuk menyambut pemberlakuan UU Hak Cipta tahun 2003.
Komura adalah sistem jaringan server dan klien yang lebih murah karena sudah disertai sistem operasi
tersendiri. Komura sudah memiliki cukup banyak aplikasi untuk penggunaan internet, perkantoran hingga game.
Pengguna komputer tinggal menyesuaikan pilihan aplikasi dengan kapasitas hard disk yang dimilikinya. Distro ini
menjadi bonus majalah InfoLinux edisi Januari 2004.
De2 (Debian Depok), link susah diakses, lihat De2.UI di bawah.
DeAl (Debian Alternatif), lihat De2.UI di bawah.
De2.UI Debian Depok U-buntu I-untung, terdiri dari sepasang berkas ISO Image. Pertama; berkas ISO instaler turunan

UBUNTU Linux. Kedua; kumpulan paket-paket campur-sari terakhir dari Debian, Ubuntu, dan lain-lain. Distro ini
biasanya diperbaharui (update) setiap akhir pekan.

BlankOn 1.0, distro Linux berbasis Fedora Core yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).

Tujuan pengembangan BlankOn Linux adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan penggunakomputer
umum di Indonesia. Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bekerja sama dengan UNESCO dan komunitas Linux lainnya telah
mengembangkan BlankOn Linux 1.0 ini menjadi sistem operasi yang lengkap berbasis

Fedora Core 3 yang memanfaatkan software open source. Versi 2 berbasis Ubuntu dan dikembangkan bersama Komunitas
Ubuntu Indonesia.

- InulLinux, sebuah distro berbasis MoviX, live CD yang akan langsung menjalankan MPlayer setelah booting,
khusus edisi ini menampilkan video klipnya Inul bergoyang ngebor....
DollyLinux, distro berbasis Fedora Core (info diperoleh dari situs Mas Made di atas, info lebih lanjut belum ditemukan)
Xnuxer, XNUXER LINUX dibangun di atas core Debian Sarge 3.1 dimana file binary diambil dari KNOPPIX 3.9.

Menurut sejarah perkembangan asal-usul distro GNU/Linux di Indonesia, ada tiga versi Xnuxer, yaitu: versi disket
(turunan dari Trustix Secure Linux), versi live (turunan dari Knoppix/Debian), dan versi install (turunan dari Slackware).

Konsep/ide yang di aplikasikan di XNUXER LINUX adalah membuat linux bisa digunakan dengan mudah oleh end-user
dengan memaksimalkan/mempercantik penampilan KDE tanpa mengurangi performance sehingga kalau Anda melihat
tampilan KDE XNUXER LINUX sangat berbeda dengan tampilan KDE yang umum.

Sebagian besar file binary yang ada di XNUXER LINUX di ambil dari KNOPPIX 3.9 (Knopper) yang sudah di customize.

Garis Perintah - Setelah sebelumnya ane memperkenal diri di Halaman Tentang Saya. Baru saatnya sekarang untuk
menulis Artikel pertama. Untuk artikel perdana ini sebenarnya sudah banyak dibahas dimana-mana tapi ga ada
salahnya bukan saya tulis sesuai dengan gaya saya sendiri xD?
Apa itu Linux?
Sebelumnya anda tau apa itu Windows XP? atau Windows 7? Nah, kebanyakan dari kita sudah mengetahuinya tapi
apakah anda tahu Linux itu apa? Kalau belum saya jelaskan sedikit aja yo, daripada kepanjangan pegel juga nulisnya
wkwkwkwk
Linux adalah
Operang Sistem yang Open Source alias bisa kita oprek OS tersebut sampe dalemannya, berbeda dengan Windows XP
dan Keluarganya yg sangat membataskan Penggunanya utk mengoprek Windows itu sendiri. Biasanya Linux itu
disebut juga OS GNU/Linux dimana GNU itu adalah Lisensi dimana kita bebas untuk mengcopy, memodifikasi, dan
mendistribusikannya sesuka kita dan juga bukan berarti Gratis, soalnya ada juga yang Berbayar hehehehe (cth:
RedHat)
Kenapa sih milih Linux bukannya yang lain?
Nah, ini ane nemu sebuah Artikel yg bisa dibilang cukup nyentrik yg membahas kenapa memilih Linux, ane langsung
kopas aja yo
Jangan Pakai Linux!
Ya! Buat kamu yang belum pernah mencoba menggunakan sistem operasi yang identik dengan logo pinguin ini,
ada baiknya untuk tidak mencoba memakainya! Loh? Kenapa? Berikut beberapa alasan untuk tidak
menggunakan Linux.
1. Linux itu susah!Iya itu faktanya. Linux itu susah! Bener-bener susah! Sekali kamu coba memakainya maka
akan sulit bagi kamu untuk tidak mengulangi untuk memakainya lagi. Linux bagai candu yang akan membuat
pemakainya betah berlama-lama berinteraksi dengannya, dan seringkali memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang unik dan menarik.
2. Linux itu mainan para hacker!Buat yang merasa dirinya bukan hacker, sangat disarankan untuk tidak
memakai Linux. Mengapa? Iya, karena Linux akan membuat kamu mandiri.
Hmmm mandiri? Contohnya?
Di Linux, kamu akan menemukan banyak hal baru dan menarik. Kamu akan terus mencoba dan mencoba.
Sedikit demi sedikit hack pada sistem operasi ini akan kamu lakukan.
Hack? Iya, hack! Terdengar keren dan begitu geek, bukan? Semua itu legal untuk dilakukan di Linux, karena
source codenya dengan mudah dapat kamu peroleh, kamu modifikasi, ubah sana, ubah sini, dan
menyebarkannya ulang dengan bebas pula, selama tidak keluar dari ruang lingkup General Public License.
3. Linux itu merugikan!Pihak-pihak yang mendukung konsep proprietary software tentulah akan merasa
dirugikan. Mengapa? Karena bila semakin banyak pengguna Linux (dan open source) tentu lahan bisnis mereka
akan semakin tergerus terus dan terus.
Tapi, tidak hanya kerugian dari segi finansial saja yang akan mereka dapat. Melainkan juga ada banyak
keuntungan yang akan mereka peroleh, meskipun tidak mereka rasakan secara langsung. Contohnya? Karena
software open source tersedia source codenya dengan bebas, maka pengembang software proprietary pun dapat
mengintip dan mencomot beberapa bagian software yang mereka anggap menarik untuk kemudian
diintegrasikan ke dalam software komersial mereka.

Duh, contohnya masih kurang nih! Oke oke Kita ambil contoh Sun Microsystems dengan software office suite
mereka yang ternama, OpenOffice dan StarOffice.
Hmmm ada apa dengan OpenOffice dan StarOffice? Sungguh menarik melihat fenomena yang terjadi di sini.
OpenOffice dibangun berdasarkan source code StarOffice, lisensi yang disematkan ke OpenOffice ini bersifat
open source yang dikembangkan secara gotong royong dengan komunitas yang tersebar di seantero benua di
muka bumi ini. Dari hasil pengembangan OpenOffice, Sun Microsystems kemudian mengambil beberapa bagian
kodenya untuk kemudian diintegrasikan ke StarOffice dengan ditambahkan beberapa hasil keringat orang
dalam Sun Microsystems. Lisensi StarOffice sendiri bersifat proprietary. Sebuah hubungan timbal balik yang
unik dan saling menguntungkan, bukan?
4. Linux itu jelek dan tidak menarikPernyataan itu tidak salah, namun tidak juga benar. Bila kita melihat
Linux secara parsial, yakni hanya kernel/intinya saja tentu pernyataan itu dapat dibenarkan. Apa sih yang bisa
dilakukan oleh seonggok kernel? Dan meskipun kernel itu bisa dipakai, apa sih yang menarik dari tampilan
command line based dengan background hitam dan teks putih saja?
Namun bila kita melihat Linux secara keseluruhan sebagai satu kesatuan sistem operasi yang komplit, dengan
desktop environment dan lingkungan kerja berbasis GUI (Graphical User Interface) yang indah, kemungkinan
kamu akan membantah pernyataan itu. Kasih contoh dong! Oke, mari kita tilik sejenak desktop GNOME atau
KDE (atau yang lainnya) dengan Compiz enabled dan setting animasi desktop yang maksimal, saya yakin kamu
akan takjub melihat keindahannya. Tidak percaya? Silakan berkunjung ke YouTube dan masukkan kata kunci
pencarian compiz desktop, tonton salah satu video demonstrasinya.
5. Linux itu membingungkanAmat sangat membingungkan! Itulah perasaan yang akan kamu temui saat
pertama kali menatap wajah Tux si pinguin ini. Bingung mau memakai distribusi Linux apa, bingung mau pakai
software yang mana, bingung untuk menginstal aplikasi apa diantara sekian banyak aplikasi, bingung untuk
memilih desktop environment (GNOME, KDE, Xfce, dsb), dan banyak kebingungan-kebingungan lain yang
mungkin akan kamu jumpai.
Semua itu wajar. Di dunia Linux dan open source, freedom is the will. Saking beragamnya kebebasan yang
ditawarkan, maka tidaklah mengherankan bila perkembangan Linux dan software open source pada umumnya
dapat dibilang pesat.
Belum lagi ditambah dengan kebingungan mau bertanya kepada siapa bila nantinya kamu menemui kendala
yang serius dikarenakan saking banyaknya LUG (Linux User Group) baik yang bertaraf lokal maupun
internasional yang siap membantu menyelesaikan masalah yang kamu temui.
6. Linux itu mahalBenar sekali! Linux itu mahal! Karena kamu kemungkinan akan mengeluarkan uang yang
tidak sedikit untuk mendapatkannya. Iya! Semahal satu dua keping CD/DVD blank untuk membakar
salinan/ISOnya.
Juga untuk membayar koneksi internet (bila ada) atau CD/DVD repository (paket software dalam CD/DVD). Kita
ambil contoh DVD repository Ubuntu yang dijual di berbagai toko online, harganya berkisar antara 50.000 s.d
100.000 rupiah! Dudududu mahal sekali
Setuju! Mahal sekali biaya yang harus dikeluarkan demi mendapatkan tambahan paket software free dan open
source berkualitas yang super lengkap dan super banyak! Coba bandingkan dengan harga satu lisensi sistem
operasi proprietary yang harganya berkisar diatas US$ 100 atau harga lisensi untuk satu software proprietary
yang harganya bervariasi mulai dari US$ 19.99 hingga ratusan dollar! Ah, jauh sekali perbedaannya. Linux
memang mahal.
Ubuntu, melalui program shipitnya menawarkan pengiriman CD Ubuntu gratis ke seluruh penjuru dunia. Namun
tidak sepenuhnya gratis! Melainkan mesti membayar semacam pajak yang entah terang atau gelap ke Kantor
Pos, yang biayanya berkisar antara 5000 s.d 7000 rupiah. Mahalnya
7. Linux itu membodohkanMaksudnya?
Begini, betapa bodohnya orang-orang itu, sudah capek-capek membuat program eh kok malah diberikan
begitu saja kepada orang lain, berikut source codenya pula! Tanpa meminta imbalan apa-apa! Logis nggak sih?
Melalui tindakan yang bodoh itu, para programmer dan mereka yang berkecimpung di dunia open source telah
berkontribusi yang tidak sedikit demi kemanusiaan dan perkembangan teknologi informasi untuk masa kini dan
masa yang akan datang.
Melaui kebodohan mereka pula, perkembangan software open source akan semakin cepat karena akan ada
banyak orang yang turut berpartisipasi dalam mencari bugs yang mungkin ada untuk kemudian diperbaiki dan
dioptimasi serta ditingkatkan fitur-fiturnya.
8. Linux itu berdosaYa, berdosa kepada pengembang software proprietary karena tidak memberikan
pemasukan ke kantong mereka dikarenakan software proprietary buatannya mendapatkan saingan dari
software open source yang lebih murah, halal, dan legal dengan fitur yang tidak kalah (bahkan melebihi fiturfitur yang ada pada software proprietary tersebut).

9. Linux itu menyedihkanSangat menyedihkan malah, bagaimana mungkin sistem operasi dengan usia yang
relatif muda ini mampu berkembang pesat seperti sekarang ini, bahkan berani menghadapi sistem operasi
proprietary yang telah dikembangkan jauh sebelumnya dan memiliki pangsa pasar yang tidak sedikit di seluruh
dunia.
Bila dulu, banyak pihak yang meramalkan IBM OS/2 adalah sistem operasi masa depan, namun kenyataannya
sekarang sungguh berbeda, OS/2 telah down (bila tidak ingin dikatakan mati). Mari kita lihat bagaimana
perkembangan Linux beserta software-software open source lainnya beberapa tahun kedepan.
Yup, diatas adalah beberapa alasan yang cukup logis untuk tidak memakai Linux. Sekarang terserah kepada
kamu, masih mau memakai Linux?
Catatan:* Tulisan diatas hanyalah sebuah pemikiran bodoh dari penulis yang hanya seorang lamer yang tidak
tahu dan tidak mengerti apa-apa. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan di hati para
pembaca dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun.
http://idrus.net/2009/02/07/jangan-pakai-linux.shtml

Kepanjangan kan Artikelnya :hammer:


Bagaimana dengan anda?
Apakah sudah menggunakan Linux?
*ane udah donk xD
Read more: http://garisperintah.blogspot.com/2011/08/belajar-mengenal-apa-itu-linux.html#ixzz2YiG1v75I

Anda mungkin juga menyukai