Anda di halaman 1dari 73

CES 2412

BAHASA KOMPUTER

BAHAN PENGAJARAN
(LECTURE NOTES)

SYAFRI WARDI, ST
E-mail : syafriwardi90@yahoo.com

Jurusan Teknik Sipil


Institut Teknologi Padang

2013

STANDAR KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan mata kuliah Bahasa Komputer
mahasiswa mampu mengembangkan paket program aplikasi
mandiri untuk menyelesaikan masalah keteknikan khususnya
Teknik Sipil dengan bahasa FORTRAN

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menggunakan Program FORTRAN dan dapat
menerapkan konsep dasar aliran logika pemrograman dalam
membuat program aplikasi

INDIKATOR
1. Mahasiswa dapat membedakan karakteristik dari
berbagai macam bahasa pemrograman yang ada.
2. Mahasiswa dapat menggunakan program FORTRAN.
3. Mahasiswa dapat merancang aliran logika
pemrograman yang logis sebelum menuliskan kode
program.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

1.1 BAHASA PEMROGRAMAN


Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa
komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer.
Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan
semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini
memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana
yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan,
dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
Untuk dapat menggunakan komputer, maka kita harus dapat menyediakan
serangkaian instruksi yang dapat diproses oleh komputer. Perencanaan rangkaian
instruksi yang dapat dimengerti oleh komputer disebut memprogram, atau
penulisan program komputer. Dimana, pekerjaan penulisan program ini sangat
bergantung kepada pengertian tentang persoalan yang dihadapi, struktur dan
rencana penyelesaiannya, serta pemilihan bahasa pemrograman yang sesuai.
Dalam merencanakan pembuatan program komputer secara efektif dan
effisien perlu adanya pertimbangan tentang kebutuhan bahasa pemgrograman.
Tidak semua program komputer dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam
menangani suatu persoalan. Sebagai contoh, untuk memprogram yang lebih
condong kepada interpretasi perangkat keras (hardware), bahasa Binnary atau
Assembler akan lebih cocok. Sebaliknya, untuk urusan bisnis, COBOL akan lebih
gampang digunakan. Tetapi, untuk membuat program yang berhubungan dengan
masalah-masalah keteknikan bahasa FORTRAN, PASCAL, atau C++ jauh lebih
tepat untuk dipilih.
Dalam pemrograman komputer, dikenal beberapa macam bahasa yang
digunakan untuk dapat berkomunikasi dengan komputer, yaitu :

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

a. Bahasa Aras Rendah (Low Level Language) atau sering disebut bahasa
mesin (Machine Language) merupakan bahasa pemrograman yang paling
primitif dalam memprogram komputer digital. Bahasa ini sangat dekat dengan
kerja dari mesin komputer itu sendiri. Seluruh instruksi bahasa mesin tidak
menggunakan tanda-tanda abjad, hanya menggunakan tanda tanda numerik
yang merupakan perpaduan dari bilangan 0 dan 1. Program yang ditukis
dalam bahasa ini langsung dimengerti oleh komputer tanpa harus
diterjemahkan lebih dahulu.
Contoh

b. Bahasa Assembler merupakan instruksi-instruksi yang dibuat dengan abjad


dan tanda-tanda numerik. Instruksi yang digunakandalam bahasa ini disebut
Mnemonic.

Program

yang

dibuat

dalam

bahasa

assembler,

harus

diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa mesin sebelum dijalankan di


komputer. Bahasa menggunakan register dan segmen memori komputer yang
disebut ofset. Bahasa Assembler sangat sulit dan kompleks sehingga hanya
dipergunakan oleh pemrogram berpengalaman.
Contoh Program Assembler
DOSSEG
.MODEL SMALL
.STACK
.CODE
EXTRN WRITE_DECIMAL:PROC
TEST_WRITE_DECIMAL
PROC
MOV
DX,12345
CALL
WRITE_DECIMAL
MOVE
AH, 4Ch
INT
21h
TEST_WRITE_DECIMAL
ENDP
END
TEST_WRITE_DECIMAL

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

c. Bahasa Aras Tinggi (high-level language) merupakan bahasa pemrograman


yang mendekati bahasa manusia. Bahasa aras tinggi ini menggunakan katakata dalam bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan titik, koma dan
sebagainya dan tanda-tanda aljabar yang telah dikenal. Contoh bahasa tipe ini
adalah FORTRAN, PASCAL, C, C++, BASIC.
1.2 BAHASA FORTRAN
Bahasa FORTRAN, kepanjangan dari FORmula TRANslator merupakan
bahasa aras tinggi (High Level Language) atau bahasa yang berorientasi kesuatu
masalah tertentu (Problem Oriented Language) tertua dan pertama. Sebelum ada
bahasa FORTRAN, seorang pengguna komputer dalam menyelesaikan suatau
masalah tertentu harus memakai bahasa mesin/biner yang merupakan bahasa aras
rendah (Low Level Language) atau menggunakan bahasa perakit (Assembler).
Bahasa ini lebih dekat dengan operasi mesin sehingga sangat sulit dikerjakan
karena perintah-perintahnya merupakan perpaduan antara 0 dan 1, sehingga sulit
untuk dipahami, terutama dalam mencari kesalahan (bug) program.
FORTRAN, yang dikembangkan sekitar tahun 1950-an,

Bahasa

berorientasi ke

permasalahan rumus-rumus (formulas) atau permasalahan sain, teknik dan


rekayasa.
Dalam perkembangannya, FORTRAN mengalami bebarapa tonggak
perkembangan. Referensi pertama mengenai FORTRAN baru dikeluarkan dalam
bentuk laporan pada tahun 1954 oleh Programming Research Group, suatu divisi
teknik terapan (Applied Science Devision) dari IBM dan baru tahun 1957
diterapkan pada komputer IBM 704. Pada tahun 1958 FORTRAN II dikeluarkan
dan masih digunakan pada komputer jenis yang sama dari pendahulunya. Tahun
1962, FORTRAN IV dikenalkan di komputer IBM 7030 yang terutama
digunakan untuk tujuan teknik. Popularitas FORTRAN menyebabkan banyak
dikeluarkan Compiler FORTRAN yang berbeda-beda.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Standarisasi FORTRAN dimulai tahun 1966 oleh American Standard


Association Committee. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompatibilitas dari
masing-masing program FORTRAN. Artinya, setiap program yang dibuat dengan
Compiler FORTRAN tertentu akan dapat dijalankan di Compiler FORTRAN
yang lain dengan perubahan seminimal mungkin. Standar yang baru, yaitu
FORTAN IV atau dikenal juga dengan FORTRAN 66 bertahan sampai tahun
1978 ketika komite standar yang baru yaitu American National Standard Institute
(ANSI) menrapkan FORTRAN 77 sebagai standar FORTRAN dengan standar
nomor X3.9-1978. Salah satu pengembangan standar FORTRAN yang populer
untuk pendidikan adaladh WATFIV (Waterloo FORTRAN IV) yang kemudian
dikembangkan menjadi WATFOR (Waterloo FORTRAN). Selain itu ada juga
kompiler FORTRAN yang cukup populer yang dikembangkan oleh raksasa
perangkat lunak Microsoft dengan nama MS-FORTRAN.
Pada mata kuliah ini, akan digunakan MS Fortran Power Station 4.0, yang
dapat digunakan secara interaktif. MS Fortran juga menyediakan text editor untuk
menuliskan kode sumber (source) program FORTRAN, sehingga tidak
diperlukan text editor atau word processor lain. Dengan MS Fortran pengguna
dapat langsung mengetik program FORTRAN dan menjalankannya, semua satu
paket, tanpa harus melalui tahap kompilasi maupun penggabungan (linkage).
Kelebihan Bahasa Pemrograman FORTRAN

FORTRAN bisa menangani ekspresi matematika dan logika yang kompleks.

Pernyataanya cukup pendek dan sederhana.

Program FORTRAN yang dikembangkan pada satu tipe komputer bisa


dengan mudah dimodifikasi agar bisa bekerja pada tipe yang lain.

Kekurangan Bahasa Pemrograman FORTRAN

FORTRAN tidak menangani operasi input dan output pada peralatan


penyimpanan seefisien bahasa lain yang levelnya lebih tinggi

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Memiliki keterbatasan untuk mengekspresikan dan memproses data


nonnumerik

Tidak bisa dibaca atau dipahami semudah bahasa level tinggi yang lain

Terdapat beberapa hal yang menjadikan bahasa pemrograman FORTRAN


lebih unggul dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yaitu,
1. proses eksekusi / kompilasi program yang cukup cepat.
2. metode penulisan program sangat fleksibel, setiap bagian blok program dapat
ditulis secara tidak berurutan.
3. mendukung teknik kompilasi secara menyeluruh (all compilation), maksudnya
misalkan kita memiliki 5 buah file FORTRAN yang saling berhubungan maka
semua file tersebut dapat langsung dikompilasi semua dalam satu perintah
dengan bantuan makefile yang kita buat.
4. memilki kompilator (compiler) yang cukup banyak berkembang.

Masih banyak keunggulan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman ini yang
mungkin dapat dirasakan ketika kita membuat program.
1.3 LOGIKA PEMROGRAMAN
Pekerjaan membuat program aplikasi komputer dapat dipecahkan dalam
beberapa tahapan, yaitu :
Pertama : menyatakan persoalan yang harus dipecahkan sejelas mungkin dan
secara terperinci;
Kedua

: menyusun algoritma, yaitu prosedur penyelesaian persoalan secara


bertahap;

Ketiga

: menyususn flow-chart, atau peta prosedur penyelesaian (peta aliran)


yang menguraikan algoritma secara grafis;

Keempat : menterjemahkan peta prosedur penyelesaian dalam bahasa yang


dapat diproses oleh komputer;

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Penyusunan algoritma merupakan tahap yang penting sesudah persoalan


didefinisikan. Pada dasarnya algoritma ini terdiri dari langkah-langkah sederhana,
yang dapat dilaksanakan oleh komputer. Jadi penyelesaian suatu persoalan
dengan komputer sebenarnya merupakan penyelesaian simultan persoalan
tersebut melalui langkah-langkah sederhana. Langkah-langkah sederhana ini
misalnya dapat berbentuk penjumlahan, pengurangan, menentukan mana terbesar,
dan sebagainya.
1.3.1 ALGORITMA DAN PETA ALIRAN (FLOW-CHART)
Secara umum algoritma dapat diartikan sebagai penjabaran proses dari
keadaan awal ke keadaan akhir yang diinginkan dengan menentukan langkahlangkah secara terperinci berdasarkan langkah-langkah elementer, dan merupakan
susunan perintah/instruksi pelaksanaan proses langkah demi langkah. Untuk dapat
melihat urutan langkah-langkah tersebut, algoritma diterjemahkan menjadi
diagram yang disebut peta aliran (flow-chart). Sebelum melangkah lebih jauh ke
permasalahan program komputer yang lebih kompleks, kita

tinjau keadaan

sehari-hari. Sebagai contoh, bagaimana membuat algoritma dan flow-chart dalam


penggantian ban mobil yang bocor. Dari permasalahan tersebut dapat dibuat
algoritma dan flow-chart seperti terlihat dalam gambar 1.7.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

ALGORITMA :
Mulai

1. Angkat mobil dengan pengungkit


1

2. Lepaskan baut-baut roda


3. Lepaskan roda yang bocor

4. Pasang roda cadangan

5. Pasang baut-baut roda

6. Turunkan mobil
5
6
Akhir

Gambar 1.7. Algoritma dan Flow-Chart untuk persoalan


mengganti ban mobil bocor
Setelah flow-chart digambarkan, harus selalu ditinjau apakah masih dapat
disempurnakan, sehingga tiap kotak pada flow-chart merupakan perintah
satu elementer.
a. pada contoh flow-chart penggantian ban bocor, perlu diperiksa apakah
ban cadangan bocor atau tidak. Bila ternyata ban cadangan juga bocor,
maka perlu memanggil mobil penarik, atau ban cadangan ditambal lebih
dahulu, dan proses penggantian ban tidak dapat dilaksanakan segera.
Untuk keperluan ini perlu ditambahkan simbol baru dalam flow chart
seperti gambar 1.8 berikut.
Mulai

Ban cadangan
bocor?

Tidak
Angkat mobil dengan pengungkit

Gambar 1.8. Proses percabangan

YA

Perbaikan ban

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

b. Selain persyaratan pengambilan keputusan, juga perlu ditinjau perintah


satu macam tugas yang dilaksanakan berulang-ulang. Perintah seperti ini
harus diuraikan menjadi langkah-langkah elementer. Misalnya, ada 4
(empat) baut, sehingga kotak nomor 2 pada gambar 1.7 dapat
disempurnakan menjadi gambar 1.9 berikut.

Lepas baut roda

Lepas baut roda

Lepas baut roda

TIDAK
Lepas baut roda
Semua baut
sudah
dilepas ?

Lepas baut roda


Lepas baut roda

YA

(a)

(b)

(c)

Gambar 1.9 Proses pengambilan keputusan bersyarat


a. Tidak praktis, pengulangan perintah yang sama
b. Tidak mempunyai akhir
c. Pilihan logika yang baik
Dari hal tersebut diatas ( gambar1.8 dan 1.9 ) maka gambar flow-chart
untuk penggantian ban bocor pada gambar 1.7 dapat disempurnakan menjadi
gambar 1.10 berikut.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Mulai

Ban cadangan
bocor?
Tidak

YA

Perbaikan ban

2
Tidak
Semua baut
sudah dilepas ?
YA

3
4

5
Tidak
Semua baut
sudah dipasang ?
YA

6
Akhir

Gambar 1.10 Flow-chart penggantian ban bocor yang telah disempurnakan

- 10

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 11

1.3.2 ALGORITMA NUMERIK


Tinjau suatu soal yang menyangkut dalil Pythagoras untuk menentukan
apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku seperti terlihat dalam
gambar 1.11 berikut.

c2

a2

c2 = a2 + b2
b2

Gambar 1.11 Logika pemrograman untuk menentukan


segi tiga siku-siku
Misalkan a, b, c adalah bilangan-bilangan positif yang menyatakan panjang
sisi-sisi suatu segi tiga. Akan ditentukan, apakah segitiga bersangkutan sikusiku dengan c sebagai hipotenusa (sisi miring). Untuk penyederhanaan, kita
tetapkan bahwa bila bilangan | c2 (a2 + b2)| lebih kecil dari suatu bilangan
kecil, misalnya 0,1, ABC dapat dianggap segitiga siku-siku.
Algoritma :
1. Pilih (baca) a;
2. Kwadratkan a;
3. Simpan hasilnya (a2) sementara dalam suatu tempat yang disebut
TEMP 1;
4. Pilih (baca) b;
5. Kwadratkan b;

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 12

6. Simpan hasilnya (b 2) sementara dalam suatu tempat yang disebut


TEMP 2;
7. Pilih (baca) c;
8. Kwadratkan menjadi c2;
9. Kurangi c2 dengan harga pada TEMP 1, menjadi c 2 - a2
10. Kurangi c2 dari hasil 9 diatas dengan harga pada TEMP 2, menjadi
c2 - a2 - b2 atau c2 (a2 + b2);
11. Berilah harga absolut dari hasil diatas | c 2 (a2 + b2)|;
12. Tanyakan hal berikut :
Apakah hasil pada langkah 11 kurang dari 0.01?
13. Tergantung jawaban pertanyaan ini, lakukan salah satu hal berikut :
-

Bila jawaban tidak, nyatakan : ABC bukan segitiga siku-siku;

Bila jawaban ya, nyatakan ABC segitiga siku-siku

Perhatikan bahwa langkah 1 sampai 10 dapat dianggap bersifat elementer


bila ditinjau dari segi komputer.
1.3.3 KONVENSI-KONVENSI PENULISAN FLOW-CHART
Suatu flow-chart sangat membantu penulisan program FORTRAN, dan
dapat dianggap sebagai suatu cara atau bahasa untuk menyatakan prosedur
algoritma. Sebagai suatu kebiasaan yang sistematis, sebelum menuliskan
progran FORTRAN, sebaiknya dibuatkan flow-chart untuk program
tersebut, terutama bagi mereka yang baru mempelajari pemrograman
komputer. Tabel 1 menunjukkan konvensi tanda-tanda pada penulisan flowchart.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 13

Tabel 1. Konvensi Flow-Chart


Simbol

Arti
Statemen input

Statemen output

Atau

Statemen input
atau output

Statemen
Pengerjaan

Statemen
Kondisional

Informasi
dalam simbol
Daftar hal yang
diinputkan
Daftar hal yang
dikeluarkan atau
Pesan dengan
menggunakan
medan Hollerith
FORTRAN. Pesan
dinyatakan
diantara tanda
kutip
Satu atau beberapa
statemen dalam
bentuk V=E

Keterangan

Contoh
A, B, C
Z, P, T(I)

INI ADA
PESAN
TA(I)
A(I)A(I)+1
A(I+1) T

Kondisi yang betul


atau salah

A>C
F

Variabel yang
bernilai kurang
dari, sama dengan
atau lebih dari nol
Transfer tanpa
syarat atau
statemen GO TO
Iterasi
(pengulangan)
atau statemen DO

<0

0>

Tiga cabang pada


harga-harga dari
C

=0
52

Parameter
pengulangan

Bila syarat A>C


dipenuhi
lanjutkan menurut
arah T bila tidak
menurut arah F

5
I 1,N, 2

GO TO 52

DO 5 I = 1, N, 2

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 14

Tabel 1. (Lanjutan)
Simbol

Arti
Pengenal
statemen yang
dipergunakan
sebagai titik
pertemuan

Informasi
dalam simbol
Nilai numerik

Keterangan

Contoh
Contoh 1

Umumnya ditulis
harus sebelum isi
statemen
yang
bersangkutan;
dapat
juga
berbentuk
statemen
CONTINUE

15

C=Z+T
D=C+K

Contoh 2
22
I 1,N
T

I=K
F

A(I)=B

A(I)=C

22

GO TO dengan
hitungan

Penghubungan ke
suatu program
SUB-ROUTINE

Nama variabel
(integer) yang
digunakan
sebanyak indeks
penghitung

Identifikasi titik
penghubung ke
suatu sub
program

Nama fungsi dari


argumen
penghubung
dalam tanda
kurung
Nama fungsi
disertai oleh
argumen dalam
tanda kurung

Memulai dan
mengakhiri
program
(terminator)

Perkataan :
START
RETURN
END

Contoh
dalam
FORTRAN :
GO TO (4,5,5,8)L

CALL
SORT(A,MN)

SORT
(B,K,L)

RETURN

Dalam
FORTRAN
CALL
SORT(A,M,N)
Dalam
FORTRAN :
SUBROUTINE
SORT
(B,K,L)
Dalam
FORTRAN :
RETURN

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 15

SOAL-SOAL YANG DIPECAHKAN

1. Buatlah algoritma dan flow-chart untuk menentukan bilangan yang terbesar dari
kumpulan bilangan-bilangan atau set bilangan A=[ a1, a2, ,an], untuk n>2.

Jawab :
Dari soal di atas, kita ketahui n dan kita diminta untuk menentukan salah satu
bilangan a yang terbesar. Sebelum menyelesaiakan soal di atas untuk sembarang
harga a, lebih dahulu kita tinjau prosedur untuk menentukan bilangan terbesar antara
tiga bilangan a1, a2, dan, a3.
Algoritma :
1. Pilih harga a1
2. Bandingkan dengan harga a2
3. Bila a1 lebih besar dari a2, atau a1 sama dengan a2, simpan harga a1
4. Bila a2 lebih besar dari a1, Simpan harga a2
5. Bandingkan harga yang disimpan dengan a3
6. Bila harga yang disimpan lebih besar dari a3, simpan lagi harga tersebut
7. Bila a3 lebih besar dari harga yang disimpan pada langkah 3 atau 4, simpan
harga a3
8. Bilangan yang disimpan merupakan bilangan yang terbesar

Pernyataan-pernyataan di atas dapat disederhanakan dan diperbaiki dengan


menggunakan suatu variabel tambahan z, yang harganya akan selalu disimpan setelah
dilakukan pembandingan. Dengan demikian, digunakan urutan-urutan pernyataan
dalam algoritma berikut :
1. Tetapkan z = a1
2. Bila syarat z > a2 dipenuhi, lanjutkan ke langkah 4, bila tidak dipenuhi
lanjutkan ke langkah 3.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 16

3. Tetapkan z = a2
4. Bila syarat z > a3 dipenuhi, lanjutkan ke langkah 6, bila tidak dipenuhi
lanjutkan ke langkah 5.
5. Tetapkan z = a3
6. z merupakan jawaban yang dicari (yaitu yang berharga sama dengan bilangan
yang terbesar diantara a1, a2, dan a3)

Mulai

Z = a1

YA

Z< a2

Z = a2

Tidak

Z< a3

YA

Tidak
6

Z = a3

Selesai

Gambar 1.12 Flow-chart untuk menentukan bilangan terbesar

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Latihan 1 :
C PROGRAM MENJUMLAHKAN 3 BILANGAN
I = 24
J = 3
K = 7
LS = I+J+K
WRITE(*,5) I,J,K, LS
5 FORMAT(1X,I4,I4,I4,I6)
END

Latihan 2 :
C PROGRAM DAN MENGALIKAN 3 BILANGAN
I = 24
J = 3
K = 7
LP = I*J*K
WRITE(*,5) I,J,K, LP
5 FORMAT(1X,I4,I4,I4,I6)
END

Latihan 3 :
C MENGHITUNG KUADRAT BILANGAN GANJIL
N = 1
21 K=N*N
WRITE(*,5) N, K
5 FORMAT(1X,I8, I8)
N=N+2
IF(N .LT. 12) GOTO 21
STOP
END

- 17

STANDAR KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan mata kuliah Bahasa Komputer
mahasiswa mampu mengembangkan paket program aplikasi
mandiri untuk menyelesaikan masalah keteknikan khususnya
Teknik Sipil dengan bahasa FORTRAN

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat mengaplikasikan dasar-dasar pemrograman
yang dimiliki dalam bentuk program aplikasi
komputer sederhana

INDIKATOR
1. Mahasiswa dapat menuliskan kode sumber (Source
Program) program aplikasi sederhana sesuai
dengan organisasi Fortran
2. Mahasiswa dapat menggunakan elemen-elemen dasar
program Fortran dalam menulis program aplikasi
sederhana.
3. Mahasiswa dapat memilih tipe-tipe data yang
sesuai untuk setiap data yang digunakan di
dalam program aplikasi yang dibuat.
4. Mahasiswa dapat menggunakan statemen read/write
dalam memanipulasi tampilan pemasukkan data dan
tampilkan
hasil
eksekusi
program
sehingga
program yang dihasilkan lebih interaktif.

18

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

19

2.1 STRUKTUR PROGRAM FORTRAN


Salah satu konsep dasar yang paling penting dan perlu diketahui oleh
mereka yang ingin mempelajari suatu bahasa komputer adalah struktur dari
program yang akan ditulis dengan bahasa tersebut. Tanpa mengetahui strukturnya
dengan tepat, maka seseorang tidak akan dapat menulis suatu program
FORTRAN dengan benar. Yang lebih parah lagi, anda tidak akan tahu bagaimana
harus memulai menulisnya.
Struktur dari program FORTRAN dibagi menjadi 5 bagian kolom dan tiaptiap baris didalam program dapat berisi :

Metacommand
Metacommand atau compiler directive sifatnya adalah opsional di dalam
program FORTRAN, artinya tidak harus ada. Metacommand digunakan
apabila ingin berkomunikasi dengan compiler mengenai informasiinformasi tertentu.

Komentar
Komentar (comment) dapat berupa tulisan bebas apapun yang berguna
untuk memberikan keterangan pada program, sehingga memudahkan
untuk membaca program tersebut. Komentar tidak diproses oleh program.

Statemen
Statemen (statement) merupakan inti dari program yang berupa instruksiinstruksi kepada komputer. Logika program dituangkan dalam bentuk
statemen kepada compiler untuk diproses.

Sambungan dari statemen baris sebelumnya.


Untuk memudahkan seorang programmer menuliskan program FORTRAN,

disediakan formulir khusus yang disebut Formulir Kode Fortran (Fortran Coding
Form). Bentuk formulir ini dengan contoh program FORTRAN ditunjukkan
dalam gambar 2.1. Tiap statemen FORTRAN harus mulai dari baris baru,
sedangkan statemen tersebut dapat menggunakan satu atau beberapa baris pada

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

20

formulir ini. Tiap baris berisi 80 spasi dan tiap spasi hanya dapat diisi oleh satu
karakter yang dikenal dalam FORTRAN. Aturan yang harus diikuti dalam
menulis program FORTRAN adalah sebagai berikut :
1. Kolom ke 1 digunakan untuk indikasi bahwa baris yang digunakan adalah
berisi komentar atau berisi metacommand.
Karakter C atau c atau * (asterik) menunjukkan kolom tersebut
berisi komentar yang tidak akan diproses oleh komputer.
Karakter $ (dollar) menunjukkan bahwa baris tersebut berisi
metacommand.
2. Kolom 1 sampai 5 dipergunakan untuk menuliskan nomor pengenal (label),
berupa suatu angka yang menunjukkan letak dari suatu statemen.
3. Kolom 6 dipergunakan untuk indikasi sambungan statemen dari baris
sebelumnya. Karakter yang digunakan adalah semua karakter kecuali blank
atau 0. Jumlah sambungan maksimum 19 buah berturut-turut.
4. Kolom 7 sampai dengan 72 dipergunakan untuk menuliskan statemen
FORTRAN.
5. Kolom ke 73 sampai dengan 80 tidak dipergunakan oleh FORTRAN, dapat
dimanfaatkan sebagai catatan atau nomor pengenal yang tidak diproses oleh
komputer.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Jl. Gajah Mada - Padang

STATEMEN
NUMBER
2

2
1

FORTRAN STATEMEN

Cont

COMM

PROGRAM
PROGRAMER

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

1
,

27

28

29

30

31

32

33

34

15
(

Gambar 2.1 Formulir Kode Fortran (Fortran Coding Form)

35

36

37

38

39

40

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

21

Bagian program yang ditunjukkan dalam program 2.1 menunjukkan struktur


program FORTRAN.
$TITLE :
'Contoh Program FORTRAN'
C Program ini untuk menunjukkan
C Struktur dari program FORTRAN
C=25.0
F=C*1.8+32
WRITE(*,5) C, F
5 FORMAT(1X, F6.2, 1X, 'CELCIUS ADALA SEBESAR ', F6.2,
- 1X,'FAHRENHEIT')
END

Label Statemen
Komentar
Indikasi komentar
Metacommand

Statemen FORTRAN
Indikasi sambunga

Program 2.1 Struktur program FORTRAN


2.2 ELEMEN DASAR FORTRAN
Elemen dasar terpenting dari bahasa FORTRAN adalah statemen.
Statemen ditulis dengan suatu aturan tata bahasa atau bentuk umum atau grammer
atau syntax tertentu yang sudah ditentukan. Kalau penulisan statemen menyalahi
sintaksisnya berarti terjadi kesalahan sistaksis (sintax error). Untuk itu perlu
adanya pemahaman yang baik tentang bentuk umum atau sintaksis dari masingmasing statemen FORTRAN.
Suatu statemen FORTRAN dibentuk dari elemen-elemen dasar berikut :
1. Konstanta
2. Operator
3. Ungkapan
4. Nama
5. Verb
6. Unit specifier
7. Format Specifier

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

22

Program 2.2 menunjukkan elemen-elemen dasar dari statemen FORTRAN.


$TITLE : 'Contoh Program FORTRAN'
C Program ini untuk menunjukkan
C Struktur dari program FORTRAN

nama

verb

konstanta

C = 25.0
operator

F = C * 1.8 + 32

ungkapan

WRITE(*,5) C, F
5 FORMAT(1X, F6.2, 1X, 'CELCIUS ADALAH SEBESAR ',
-F6.2, 1X,'FAHRENHEIT')
END
format specifier
unit specifier

Program 2.2 Elemen-elemen statemen FORTRAN


2.2.1 KONSTANTA
Konstanta adalah bilangan yang tidak berubah harganya selama pelaksanaan
sebuah program. Konstanta diwujudkan dalam bentuk numerik. Modus suatu
konstanta dapat real (bilangan dapat pecahan), integer (tidak mengandung
desimal), konstanta karakter dan konstanta logika.
Contoh :
+327, -173

(konstanta integer)

123.456, 5.0E03, -5.0E-03 (konstanta real)


ABC, , PT. XYZ

(konstanta karakter, diapit oleh petik


tunggal (aposthrope).

.TRUE. , .FALSE.

(konstanta logika hanya memiliki dua


nilai yaitu benar (true) dan salah (false)

2.2.2 OPERATOR
Operator di dalam bahasa FORTRAN dapat terdiri dari operator arithmatika
(arithmetic operator), operator hubungan (relational operator) dan operator
logika (logical operator).

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

23

Pengertian masing-masing operator adalah sebagai berikut :


-

Operator aritmatika adalah tanda operasi yang digunakan di dalam


perhitungan aritmatika.

Operator hubungan adalah tanda operasi yang digunakan untuk


menyatakan hubungan antara dua buah elemen

Operator logika adalah tanda operasi

yang digunakan didalam

perbandingan logika
Tabel 2.1 Operator Aritmatika
Operator
Arti
Contoh
Jenjang*)
**
Perpangkatan
2**10 (210)
1
*
Perkalian
5*12 (5 x 12)
2
/
Pembagian
60/10
2
+
Penambahan
2+3
3
Pengurangan
6-2
3
*)
mana yang lebih dulu diproses jika ada beberapa operator dalam satu
ekspresi aritmatika
Tabel 2.2 Operator Hubungan
Operator
.LT.
.LE.
.EQ.
.NE.
.GT.
.GE.

Arti
Lebih kecil dari
Lebih kecil sama dengan dari
Sama dengan
Tidak sama dengan
Lebi besar dari
Lebih besar sama dengan dari

Contoh
A .LT. B (A<B)
A .LE. B (AB)
A .EQ. B (A=B)
A .NE. B (AB)
A .GT. B (A>B)
A .GE. B (AB)

Tabel 2.1 Operator Logika


Operator
.NOT.
.AND.
.OR.

Arti
Tidak atau bukan
Dan
Atau

Contoh
.NOT. TRUE
TRUE .AND. FALSE
TRUE .OR. FALSE

Hasil
FALSE
FALSE
TRUE

Jenjang
1
2
3

2.2.3 UNGKAPAN
Ungkapan (expression) dalam bahasa FORTRAN dapat berupa ungkapan
arithmatika

(arithmetic

espression),

ungkapan

karakter

(character

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

24

expression), ungkapan hubungan (relational expression) dan ungkapan


logika (logic expression). Pengertian masing-masing ungkapan tersebut
adalah sebagai berikut :
-

Ungkapan Arithmatika merupanakan

bentuk ungkapan matematika

biasa, dengan menggunakan operator aritmatika FORTRAN. Jenjang


menunjukkan urutan mana yang diperoses terlebih dahulu. Untuk
mengubah jenjang dapat dipergunakan pasangan kurung ( dan ).
Contoh 2.1 Ungkapan arithmatika :
FORTRAN
(A+B)/C+D
B**2 4*A*C
(A**2+B**2)**0.5
-

Matematika
A B
D
C
B2 4 X A X C

A2 B 2

Ungkapan Karakter merupakan ungkapan yang dapat berupa konstanta


atau nama variabel. Unkapan karakter tidak boleh menggunakan operator
aritmatika.
Contoh 2.2 :
NAMA = ANTON
Ungkapan Karakter

Ungkapan Hubungan membandingkan nilai dari dua buah numerik atau


karakter yang menghasilkan suatu nilai benar (TRUE) atau salah (FALSE).
Contoh 2.3 :
IF (A .LT. B) C=5 (Jika A Kurang dari B maka C = 5)
Ungkapan hubungan

Ungkapan Logika menyatakan ungkapan suatu nilai logika. Ungkapan


logika dibentuk dengan menggunakan operator logika yaitu .NOT. .OR.
atau .AND.
Contoh 2.4 :
(X.AND. Y) .AND. Z ((X dan Y) dan Z)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

25

Didalam sebuah ungkapan, operator arithmatika mempunyai jenjang tertinggi


(1) diikuti oleh operator hubungan (2) dan yang terendah adalah operator
logika.
Contoh 2.5 :
(A .LT. (B**2)) .AND. (C .GT. D)
Ungkapan hubungan
Ungkapan arithmatika
Ungkapan logika

2.2.4 NAMA
Nama (name) atau disebut juga identifier dapat menunjukkan suatu
variabel (variable), larik (array), fungsi (function) atau rutin bagian
(subroutine). Nama didefinisikan sendiri oleh pembuat program (user defined
name), dimana nama tersebut bersifat case sensitive, artinya huruf besar dan
huruf kecil memiliki arti yang berbeda bagi compiler. Nama didefinisikan
secara bebas dengan aturan sebagai berikut :
-

Terdiri dari 1 sampai 6 huruf, atau kombinasi angka dan huruf

Nama harus dimulai dengan huruf

Tanda-tanda lain selain angka dan huruf tidak boleh digunakan

Dalam menulis nama tidak boleh ada spasi


Nama variabel adalah simbol yang menyatakan suatu besaran, yang

ditentukan oleh statemen yang mendahuluinya. Harga variabel dapat berubahubah selama pelaksanaan program. Tipe dari variabel ada 4 yaitu variabel
bulat (integer), pecahan (Real), karakter dan logika.
Contoh 2.6 :
I, KOB, M123

(variabel tipe integer)

A, DELTA, XL334

(variabel tipe real)

Nama = TEKNIK MESIN

(variabel tipe karakter)

STATUS = .TRUE.

(variabel tipe logika)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

26

2.2.5 VERB
Verb merupakan kata kerja perintah yang terdapat dalam statemen
FORTRAN. Hampir semua statemen FORTRAN memiliki verb, kecuali
satatemen pengerjaan (assignment statement).
Contoh 2.7 :
- WRITE

- FORMAT

- WRITE

- CALL

- PRINT

- GO TO

2.2.6 UNIT SPECIFIER


Unit specifier atau logical unit number (LUN) merupakan nomor unit
alat secara logika yang akan dipergunakan dalam operasi masukan dan
keluaran (I/O). Biasanya, unit ini digunakan bersama-sama statemen masukan
dan keluaran seperti READ, WRITE dan OPEN. Unit specifier dapat berupa :
1. * atau 0 yang menunjukkan unit yang dipergunakan adalah keyboard
atau layar monitor (CRT).
2. Ungkapan integer, yaitu nilai bulat selain 0 yang menunjukkan unit
alat yang dipergunakan adalah file external (printer dan disk). Contoh
spesifikasi alat input dan output seperti berikut ini :

Card Reader (input)

Nomor
logical unit
1

Punch Card (output)

Printer /PRN (output)

Disk (input/output)

Alat input/output

Catatan : Nomor-nomor logical unit untuk komputer berbeda akan


berbeda pula.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

2.2.7

27

FORMAT SPECIFIER
Format specifier menunjukkan format yang akan dipergunakan oleh data
masukan maupun data keluaran. Format ini biasanya digunakan pada
penggunaan statemen READ dan WRITE.

2.3 TIPE DATA


Keberhasilan dalam membuat program komputer sangat ditentukan oleh
ketepatan pemilihan dan penggunaan tipe data yang nantinya diolah
didalam program tersebut. Pendefinisian tipe data yang tepat akan sangat
berpengaruh terhadap pengalokasian memori komputer, yang akan
berpengaruh terhadap kecepatan eksekusi program yang dibuat. Di dalam
FORTRAN dikenal adanya 4 (empat) tipe data yaitu : tipe integer, tipe
real, tipe karakter dan tipelogika.
2.3.1

DATA INTEGER
Data integer adalah data numerik bulat atau data numerik yang
tidak mengandung angka dibelakang koma. Di dalam mendefinisikan
suatu variabel atau konstanta dengan tipe integer nama variabel atau
konstanta tersebut harus memiliki huruf pertama I, J, K, L, M, N (i, j, k, l,
m, n), kecuali kata standar yang sudah dipakai compiler, seperti IF, if, LE,
dan le.
Contoh 2.8 :
I, KOB, M123

(tanpa deklarasi memori yang digunakan 4 byte)

INTEGER*2 ISI

(mendefinisikan variabel integer menjadi 2 byte)

ISI = 275
Jumlah byte menunjukkan jumlah alokasi memori yang disediakan yang
berpengaruh terhadap besarnya jangkauan nilai yang disimpan.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

2.3.2

28

DATA REAL
Tipe data real merupakan data yang dapat pecahan, hasil operasi
pembagian, dan operasi aritmatika lainnya. Di dalam mendefinisikan suatu
variabel atau konstanta dengan tipe real, nama variabel atau konstanta
tersebut harus memiliki huruf awalnya selain I, J, K, L, M, N dan huruf i,
j, k, l, m dan n, kecuali kata standar yang sudah dipakai compiler seperti
READ, read, END, end, FORMAT, format, dan lain sebagainya.
Contoh 2.9 :
A, DELTA, XL334 (tanpa deklarasi memori yang digunakan 4 byte)
REAL*8 NILAI

2.3.3

(mendefinisikan variabel real menjadi 8 byte)

DATA KARAKTER
Data karakter adalah data yang berisi nilai karakter. Jika tidak
didefinisikan, variabel untuk menyimpan nilai data karakter ini adalah 4
byte dan dapat didefinisikan menjadi n byte (n maksimum 127 byte). Tiap
byte dapat menyimpan sebesar 1 karakter.
Contoh 2.10 :

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

Nama = TEKNIK MESIN

29

(karena tidak didefinisikan maka


karakter nama sebesar 4 byte sehingga
informasi yang disimpan
hanya TEKN

CHARACTER*20 ALAMAT (mendefinisikan variabel ALAMAT


dengan panjang 20 karakter)
2.3.4

DATA LOGIKA
Data logika adalah data yang hanya memiliki 2 (dua) keadaan yaitu benar
dan salah. Default dari variabel untuk menyimpan data jenis ini adalah 4
byte dan dapat didefinisikan menjadi 2 byte. Nama dari variabel dengan
tipe data logika adalah bebas, diawali huruf apapun termasuk I, J, K, L, M,
N. Variabel ini harus didefinisikan terlebih dahulu dengan statemen TYPE
atau IMPLICIT.
Contoh 2.11 :
STATUS = .TRUE.
LOGICAL STATUS

medefinisikan variabel logika 4 byte

LOGICAL*2 STATUS

medefinisikan variabel logika 2 byte

2.4 STATEMEN MASUKAN DAN KELUARAN


Didalam membuat program menggunakan bahasa FORTRAN statemen
masukan dan keluaran (I/O) biasanya menggunakan statemen READ atau read
dan WRITE atau writ. Pernyataan READ akan memberitahu komputer untuk
membaca informasi numerik atau simbolik dari peralatan masukan (keyboard,
monitor, disk dll), dan pernyataan WRITE memberitahu komputer untuk
menampilkan atau mencetak data ke unit keluaran (monitor, printer, plotter,
disk, dll). Pernyataan READ atau WRITE biasanya dibarengi dengan
pernyataan FORMAT. Pernyataan FORMAT ini berguna untuk mengatur
tampilan baik masukan maupun keluaran.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

2.4.1

30

STATEMEN READ
Statemen dipergunakan untuk mentransfer atau membaca data dari suatu file,
dapat berupa file di disk, printer, atau console (layar, keyboard).
Bentuk umum :
READ(<unit specifier>,<format specifier>) List
Dimana :
<unit specifier>

nomor peralatan masukan

<format specifier> merupakan spesifikasi format dari data yang akan


dibaca, tipe,letak dan panjang dari data.
List

merupakan kumpulan dari variabel yang akan


menerima data yang dimasukkan.
Nomor peralatan masukan

Contor 2.12:

Format Specifier
READ(1,11) F, G, IK
11 FORMAT(2F10.2,I10)

List Variabel

Format specifier pada statemen READ dapat berupa :


1. Statemen label
2. Variabel numerik integer
3. Ungkapan karakter
4. * (asterik)
A. Format Specifier Berupa Statemen Label
Format specifier yang berupa label statemen berbentuk suatu nilai
konstanta integer yang menunjukkan letak daristateman FORMAT yang
digunakan.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

31

Contoh 2.13 :
C

Contoh 1
READ(*,5)A
5 FORMAT(1X,F5.2)
WRITE (*,5)A
END

Format Specifierberupa statemen label


input List

Contoh 2
INTEGER*2 A(3)
READ (*,5) A
5 FORMAT(I5)
WRITE(*,100) A
100 FORMAT(/,1X,'DATA YANG DIMASUKKAN ADALAH :',/,10X, 3I5)
END

B. Format Specifier Berupa Variabel Numerik Interger


Format specifier yang berupa variabel numerik integer menunjukkan nilai
label statemen FORMAT yang sudah dimasukkan ke variabel numerik
integer tersebut dengan statemen ASSIGN
Contoh 2.14 :
merupakan variabel
numerik integer
ASSIGN 5 TO IFORMAT
5 FORMAT(F7.2)
WRITE(*,11)
11 FORMAT(1X,'MASUKKAN DATA : ',\)
READ(*,IFORMAT) A
WRITE(*,20)
WRITE(*,5) A
20 FORMAT(/,1X,'DATA YANG DIMASUKKAN ADALAH : ',\)
END

C. Format Specifier Berupa Ungkapan Karakter


Format specifier yang berupa ungkapan karakter langsung menunjukkan
benrtuk dari tipr, letak dan panjang data sehingga statemen FORMAT
sudah tidak diperlukan lagi.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

32

Contoh 2.15 :
format specifier berbentuk
ungkapan karakter

CHARACTER*23 BENTUK
BENTUK =(F7.2)
5 FORMAT(F7.2)
WRITE(*,11)
11 FORMAT(1X,'MASUKKAN DATA : ',\)
READ(*,BENTUK) A
WRITE(*,20)
WRITE(*,5) A
20 FORMAT(/,1X,'DATA YANG DIMASUKKAN ADALAH : ',\)
END

D. Format Specifier Berupa * (asterik)


Format specifier yang berupa * (asterik) menunjukkan suatu list
directed I/O transfer, yaitu transfer secara langsung ke alat input tanpa
menggunakan statemen FORMAT. Imput data yang dimasukkan secara
langsung dapat berupa kumpulan dari beberapa nilai data yang
dimasukkan dengan suatu pembatas yang berrupa koma atau spasi. Data
ini berupa :
-

Konstanta : numerik, karakter dan logika

Nilai kosong (null)

Sejumlah data yang diulang dimasukkan dengan bentujk : jumlah


data * konstanta data

Contoh 2.16 :
CHARACTER*10 NAMA
READ(*,*)NAMA
WRITE(*,20)
WRITE(*,21) NAMA
20 FORMAT(/,1X,'DATA YANG DIMASUKKAN ADALAH : ',\)
21 FORMAT(A10)
END

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

2.4.2

33

STATEMEN WRITE

Statemen WRITE dipergunakan sebagai statemen keluaran untuk menuliskan


hasil pengolahan data di peralatan keluaran yan9 ditunjukkan pada <unit
specifier>. Sintaksis dari statemen WRITE adalah :
WRITE (<unit specifier>,<format specifier>) List
Dimana :
<unit specifier>

nomor peralatan masukan

<format specifier> merupakan spesifikasi format dari data yang akan


dibaca, tipe,letak dan panjang dari data.
List

merupakan kumpulan dari variabel yang


datanya akan ditampilkan.
Nomor peralatan masukan

Contor 2.17 :

Format Specifier
WRITE(1,20) F, G, IK
20 FORMAT(2F10.2,I10)

List Variabel

Seperti halnya pada statemen READ, format specifier pada statemen


WRITE juga dapat berupa :
1. Statemen label
2. Variabel numerik integer
3. Ungkapan karakter
4. * (asterik)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

34

A. Format Specifier Berupa Satemen Label


Format specifier yang berupa statemen label berbentuk suatu nilai
konstanta integer yang menunjukkan letak dari statement FORMAT yang
digunakan.
Contoh 2.18 :
Format Specifierberupa statemen label
A=3.90
output List
B=10.00
WRITE(*,21) A, B
21 FORMAT(1X, Nilai A = F7.2, DAN B = , F7.2)
END

Program di atas dapat juga dituliskan seperti pada contoh dibawah dengan
hasil yang persis sama.
Format Specifierberupa statemen label
A=3.90
Output list berupa
B=10.00
kumpu;lan variabel dan
WRITE(*,21) Nilai A = ,A, DAN B = ,B konstanta karakter
21 FORMAT(1X,A10, F7.2, A10, F7.2)
END

Bila ke dua program di atas dijalankan akan didapat hasil :


Nilai A =

3.90 DAN B =

10.00

B. Format Specifier Berupa Variabel Numerik Interger


Format specifier yang berupa variabel numerik integer menunjukkan nilai
label statemen FORMAT yang sudah dimasukkan ke variabel numerik
integer tersebut dengan statemen ASSIGN
Contoh 2.19 :
Format Specifierberupa variabel numerik integer
ASSIGN 21 TO LABEL
Output list berupa
A=3.90
kumpulan variabel
B=10.00
WRITE(*,LABEL) A,B
21 FORMAT(1X, Nilai A = F7.2, DAN B = , F7.2)
END

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

35

C. Format Specifier Berupa Ungkapan Karakter


Format specifier yang berupa ungkapan karakter langsung menunjukkan
benrtuk dari tipr, letak dan panjang data sehingga statemen FORMAT
sudah tidak diperlukan lagi.
Contoh 2.20 :
Format specier berupa
ungkapan karakter

A=3.90
B=10.00
WRITE(*,(1X,Nilai A = ,F7.2,DAN B = ,F7.2))A,B
END

D. Format Specifier Berupa * (asterik)


Format specifier yang berupa * (asterik) menunjukkan suatu list directed
I/O transfer, yaitu transfer secara langsung ke alat input tanpa
menggunakan statemen FORMAT. Imput data yang dimasukkan secara
langsung dapat berupa kumpulan dari beberapa nilai data yang
dimasukkan dengan suatu pembatas yang berrupa koma atau spasi. Data
ini berupa :
-

Konstanta : numerik, karakter dan logika

Nilai kosong (null)

Sejumlah data yang diulang dimasukkan dengan bentujk : jumlah


data * konstanta data

Contoh 2.22 :
IMPLICIT REAL*4(M), REAL*4(I)
WRITE(*,(1X,A,\)) BERAPA METER ?
READ(*,*) METER
FEET = METER * 3.28
Format Specifier berupa *
YARD = METER * 1.09
MILE = METER * 0.00062
INCH = METER *39.37
WRITE(*,*)
WRITE(*,*) NILAI KONVERSINYA :
WRITE(*,*)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN


WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
WRITE(*,*)
END

METER,METER
METER,METER
METER,METER
METER,METER

=
=
=
=

36

,FEET,FEET
,YARD,YARD
,MILE,MILE
,INCH,INCH

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


BERAPA METER ? 10.00
NILAI KONVERSINYA :
10.0000000
10.0000000
10.0000000
10.0000000

2.4.3

METER
METER
METER
METER

=
=
=
=

32.8000000 FEET
10.9000000 YARD
6.200000E-003 MILE
393.7000000 INCH

STATEMEN FORMAT
Statemen FORMAT digunakan untuk menentukan spesifikasi data yang akan
dimasukkan atau dikeluarkan. Statemen FORMAT bebas diletakkan dimana
saja di dalam program. Betuk umum statemen ini adalah :
<label> FORMAT <format-specification>
dimana :
<label>

menunjukkan label dari statemen format yang


akan digunakan oleh statemen READ atau
WRITE

<format-specification> merupakan bentuk yang menyediakan


informasi terhadap letak, tipe dan panjang
data. Format-specification ini harus ditulis di
dalam tanda kurung. Isi dari formatspecification ini adalah EDIT DISKRIPTOR.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

37

A. EDIT DISKRIPTOR DATA INTEGER


Bentuk umum :
<n> I <w> . <d>
dimana :
<n> banyaknya pengulangan
<w> pajang/digit data (harus integer)
<d> banyaknya angka nol dimuka pengganti blank.
Contoh 2.23
NOMOR1 = 1991
NOMOR2 = 5000
NOMOR3 = 7654
WRITE(*,10) NOMOR1, NOMOR2, NOMOR3
10 FORMAT(I4, I6, I3)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


I4

I6

I3
Digit

991

5000***

*** mrnunjukkan panjangnya


terlalu kecil dibanding data
nilai pertama akan hilang

Hal yang sama berlaku untuk statemen FORMAT pada perintah


masukan dengan statemen READ

B. EDIT DISKRIPTOR DATA REAL


Ada 2 (dua) buah edit discriptor untuk format tipe data real yaitu tipe
F untuk data real biasa, E untuk data real ketepatan tunggal dan D
untuk data real ketepatan ganda.
Bentuk umum edit discriptor untuk data numerik real biasa seperti
berikut ini :

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

38

<n> F <w> . <d>


dimana :
<n> banyaknya pengulangan.
<w> pajang/digit seluruh data (harus integer).
<d> menunjukkan digit dibelakang koma
Contoh 2.24.
A = 15.23
B = 25.52
C = 101.243
WRITE(*,10) A, B, C
10 FORMAT(1X, 2F7.2, F9.3)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


15.23 25.52 101.243
F7.2 F7.2
F9.3
Untuk tipe data real ketetapan tunggal digunakan edit diskriptor E
dengan bentuk umum :
<n> E <w> . <d>
dimana :
<n> banyaknya pengulangan.
<w> pajang/digit seluruh data (harus integer).
<d> menunjukkan digit dibelakang koma

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

39

Contoh 2.25 :
A = 0.275E+4
B = 0.125E+04
C = 0.6125E+05
WRITE(*,10) A, B, C
10 FORMAT(1X, E10.3, E10.3, E12.4)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


0.275E+04 0.125E+04 0.6125E+05
3
10
E10.3

3
10
E10.3

4
12
E12.4

Edit Discriptor D digunakan untuk tipe data numerik ketepatan ganda.


Bentuk umum dari edit discriptor ini sebagai berikut :
<n> D <w> . <d>
dimana :
<n> banyaknya pengulangan.
<w> pajang/digit seluruh data (harus integer).
<d> menunjukkan digit dibelakang titik desimal
Contoh 2.26 :
A = 0.275D+4
B = 0.125D+04
C = 0.6125D+05
WRITE(*,10) A, B, C
10 FORMAT(1X, 3D12.3)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


0.275D+4
3
12
D12.3

0.125D+04
3
12
E12.3

0.613D+05
3
12
D12.3

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

40

C. EDIT DISKRIPTOR DATA KARAKTER


Untuk format data tipe karakter/alpanumerik digunakan edit discriptor
A. Bentuk umum dari edit discriptor ini adalah sebagai berikut :
<n> A <w>
dimana :
<n> banyaknya pengulangan.
<w> pajang/digit seluruh data (harus integer).
Contoh 2.27 :
CHARACTER*8 BHS1, BHS2, BHS3
BHS1 = PASCAL
BHS2 = BASIC
BHS3 = FORTRAN
WRITE(*,10) BHS1, BHS2, BHS3
10 FORMAT(1X,3A8)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


123456781234567812345678 (jumlah digit)
PASCAL
BASIC FORTRAN

A8

A8

A8

D. EDIT DISKRIPTOR DATA LOGIKA


Untuk data tipe logika digunakan edit discriptor L dengan bentuk
umum sebagai berikut :
<n> A <w>
dimana :
<n> banyaknya pengulangan.
<w> panjang/digit seluruh data (harus integer).

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

41

Contoh 2.28 :
LOGICAL BENAR, SALAH
BENAR = .TRUE.
SALAH = .FALSE.
WRITE(*,10) BENAR, SALAH
10 FORMAT(1X, 2L10)
END

Bila dijalankan, akan didapatkan hasil :


12345678901234567890 (jumlah digit)
T
F

L10

L10

SOAL-SOAL YANG DIPECAHKAN


1.1. Tentukan keluaran program berikut :
C

PROGRAM PERTAMA YANG DISELESAIKAN


J=1
K=3
L=2*J+K
J=3*J+2*L
K=K+2
L=J+K+L
WRITE(*,20) J, K, L
20 FORMAT(3I5)
END

Eksekusi program :
Baris 1. komputer melewati pernyataan ini karena merupakan sebuah komentar
Baris 2. Komputer menyimpan 1 dalam lokasi penyimpanan berpengenal J
J1
Baris 3. Komputer menyimpan nilai 3 dalam loksi penyimpanan berpengenal K
K3
Baris 4. pernyataan ini memberitahukan komputer untuk menghitung 2xJ+K, dan
menyimpan nilai hasilnya di lokasi penyimpanan berpengelan L

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

42

L 2*J+K (2*1+3)
L5
Baris 5 ini memberitahu komputer untuk menghitung 3*J+2*L mengunakan nilai
J yang sekarang dan L, kemudian menyimpan hasilnya di lokasi
penyimpanan berpengenal J
J 3*J+2*L (3*1+2*5=13)
J 13
Karenanya komputer menghapus nilai J yang sekarang dan menggantinya
dengan 13 di tempat penyimpanan yang sama. Kita gambarkan hal ini
dengan :
J 1 13
Baris 6. Pernyataan ini memberitahu komputer untuk menambah nilai K yang
sekarang dengan 2
K35
Baris 7. Komputer menambahkan nilai J, K, dan L sekarang :
J+K+L=13+5+5=23
Kemudian komputer menghapus nilai L yang sekarang dan menggantinya
dengan 23 di tempatnya.
L 5 23
Baris 8. Komputer mencetak nilai J, K dan L dengan Format seperti tercantum
dalam statemen FORMAT pada statemen dengan label 20, yaitu format
integer dengan masing-masing bernilai 5 digit
13

5 23

5 digit rata kanan

Baris 10. Ini adalah akhir dari program

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

43

1.2 Luas permukaan dan volume suatu kotam berukuran a,b,c diberikan oleh
persamaan :
VOL = a b c
andaikan ukuran sebuah kotak adalah 23.5, 41.3 dan 16.2, temukan program
untuk menyelesaikan persoalan tersebuat.
Jawab :
READ(*,*) A
READ(*,*) B
READ(*,*) C
VOL = A*B*C
WRITE(*,*) VOLUME =
WRITE(*,62) VOL
62 FORMAT(1X,F16.2)
END

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Temukan kesalahan, jika ada, pada masing-masing pernyataan READ berikut
dan pernyataan FORMAT yang menyertai.
a.

READ(*,11) A, K, M, Z
11 FORMAT(F6.0,I15,I10,I15)

c.

READ(*,11) A, B, J, K, L
11 FORMAT(3F8.1, 2I8)

b.

READ(*,11) A, B, C, D, J, K, L
11 FORMAT(4F15.2, 3I15)

2. Temukan kesalahan, jika ada, pada masing-masing pernyataan WRITE berikut


dan pernyataan FORMAT yang menyertai.
a.

WRITE (*,11) A, B, N
11 FORMAT (F10.2, 3X, I8, 5X, I6)

b.

WRITE (*,11) J, Z, K
11 FORMAT (1X, I10, 4X, 2F10.3)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

44

3. Andaikan K berisi 12345, dan pernyataan :


WRITE(*,41) K
dieksekusi, jelaskan keluaran program jika pernyataan FORMAT yang
menyertainya adalah :
a. 41 FORMAT(I10)

c. 41 FORMAT(4X, I3)

b. 41 FORMAT(4X, I8)

d. 41 FORMAT(I5)

PRAKTIKUM
1. Tulis dan jalankan menggunakan FORTRAN, teliti bagaimana bentuk
keluarannya, kemudian simpanlah programnya

C
C

PROGRAM LAT_1A
Program menulis hasil
Bil. Bulat (integer)
KK = 779
LL = 29
WRITE(*,10)KK, LL
10 FORMAT (I3, I2)
STOP
END

C
C

PROGRAM LAT_1B
Program menulis hasil
Bil. Bulat (integer)
KK = 779
LL = 29
WRITE(*,10)KK, LL
10 FORMAT (I5, I5)
STOP
END

C
C

PROGRAM LAT_1C
Program menulis hasil
Bil. Bulat (integer)
KK = 779
LL = 29
WRITE(*,10)KK, LL
10 FORMAT (2I5)
STOP
END

2. Tulis dan jalankan menggunakan FORTRAN, teliti bagaimana bentuk


keluarannya, kemudian simpanlah programnya.

C
C

PROGRAM LAT_2A
Program menulis hasil
Bilangan Real
XMAX = 0.17
YMAX = 123.9
WRITE(*,10)XMAX, YMAX
10 FORMAT (F4.2, F5.1)
STOP
END

C
C

PROGRAM LAT_2B
Program menulis hasil
Bilangan Real
XMAX = 0.17
YMAX = 123.9
WRITE(*,10)XMAX, YMAX
10 FORMAT (F7.2, F7.1)
STOP
END

C
C

PROGRAM LAT_2B
Program menulis hasil
Bilangan Real
XMAX = 0.17
YMAX = 123.9
WRITE(*,10)XMAX, YMAX
10 FORMAT (2F7.2)
STOP
END

3. Tulis dan jalankan menggunakan FORTRAN, teliti bagaimana bentuk


keluarannya, kemudian simpanlah programnya.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

PROGRAM LAT_3A
Program menulis hasil
DOUBLEPRECISION XMAX, XERR
XMAX = 1234567.0
XERR = 0.879
WRITE(*,10)XMAX, XERR
10 FORMAT (E17.7, E16.3)
STOP
END

45

PROGRAM LAT_3B
Program menulis hasil
DOUBLEPRECISION XMAX, XERR
XMAX = 1234567.0
XERR = 0.879
WRITE(*,10)XMAX, XERR
10 FORMAT (2E17.7)
STOP
END

4. Tulis dan jalankan menggunakan FORTRAN, teliti bagaimana bentuk


keluarannya, kemudian simpanlah programnya.

PROGRAM LAT_4A
Program menulis hasil
DOUBLEPRECISION XMAX
XMAX = 776688.0
WRITE(*,10) XMAX
10 FORMAT (3X,NILAI XMAX =,F8.1)
STOP
END

PROGRAM LAT_4B
Program menulis hasil
XA=112233.0
XB=445566.0
WRITE(*,10) XA
WRITE(*,11) XB
10 FORMAT (/,NILAI XA =,F8.1)
11 FORMAT (/,NILAI XB =,F8.1)
STOP
END

5. Buatlah program untuk menghitung posisi Y(t) dan kecepatan V(t) suatu gerak
1
berubah beraturan yang dinyatakan dalam persamaan Y (t ) Yo Vo t At 2 dan
2
V (t ) Vo At , sebagai masukan adalah Yo ,Vo , A dan t .

STANDAR KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan mata kuliah Bahasa Komputer
mahasiswa mampu mengembangkan paket program aplikasi
mandiri untuk menyelesaikan masalah keteknikan khususnya
Teknik Sipil dengan bahasa FORTRAN

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat membuat program aplikasi yang lebih
kompleks yang membutuhkan adanya pengambilan keputusan
dalam mengatur aliran logika program.

INDIKATOR
1. Mahasiswa dapat menggunakan stetemen perulangan dalam
mengatur aliran logika pemrograman dimana dibutuhkan
adanya pengerjaan sebuah statemen yang berulang-ulang
(looping and repetition)
2. Mahasiswa dapat menerapkan penyeleksian kondisi pada
sebuah
statemen
yang
memiliki
beberapa
opsi
pengerjaan yang berbeda sesuai dengan kondisi yang
dihasilkan.

46

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 47

3.1 PERULANGAN
Statemen kontrol atau statemen kendali termasuk executabel statement, yang
mengendalikan urutan dari proses statemen-statemen di dalam blok program. Di
dalam sebuah program, kadang kala, terdapat suatu eksekusi statemen yang sama
yang dilakukan berulang-ulang. Dimana, pengulangan suatu proses adalah hal
yang mendasar untuk penulisan progran komputer, dan akan sangat berguna untuk
mempunyai sebuah komando mirip makro seperti DO WHILE 1 I N.
3.1.1 STATEMEN CONTINUE
Pernyataan CONTINUE digunakan sebagai dummy statement (statemen
boneka), yang digunakan untuk terminal statement pada statemen DO atau
statemen GOTO
3.1.2 STATEMEN END
Fungsi dari statemen END pada program utama adalah untuk mengahiri proses
dari program, sedangkan pada unit program mempunyai fungsi seperti
RETURN. Statemen END harus terletak diakhir dari program dan tidak boleh
digabung dengan statemen lain. Bentuk umum dari statemen ini adalah :
END
Contoh 3.1 :
END selalu di akhir program
A= 20.0
WRITE(*,21) A
21 FORMAT(1X,NILAI A = ,F7.2)
END

3.1.3

STATEMEN STOP
Statemen ini berfungsi untuk menghentikan proses pengerjaan program.
Statemen STOP tidak mesti ada didalam sebuah program. Penempatan

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 48

statemen ini boleh dimana saja di dalam program. Bentuk umum statemen
STOP adalah sebagai berikut :
STOP [<n>]
Dimana :
<n>

merupakan suatu konstanta angka yang panjangnya tidak


boleh lebih dari lima digit atau suatu string dan sifatnya
opsional.

Contoh 3.1 :
A=10.0
B=60.0
WRITE(*,100) A
STOP PROSES DIHENTIKAN DENGAN STATEMEN STOP
WRITE(*,200) B
100 FORMAT(1X,NILAI A =,F5.1,/)
200 FORMAT(1X,NILAI B =,F5.1)
END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :


NILAI A = 10.0
PROSES DIHENTIKAN DENGAN STATEMEN STOP

3.1.4

STATEMEN PAUSE
Tidak seperti statemen STOP yang menghentikan/keluar dari program, statemen
PAUSE digunakan untuk menghentikan sementara proses eksekusi program.
Pengaruh dari penghentian sementaran program dengan statemen PAUSE akan
berakhir atau eksekusi program dilanjutkan apabila ditekan tombol <Enter>. Bentuk
umum statemen PAUSE sebagai berikut :
PAUSE [<n>]
Dimana :
<n>

merupakan suatu konstanta angka yang panjangnya tidak boleh lebih


dari lima digit atau suatu string dan sifatnya opsional.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 49

Contoh 3.2 :
A=10.0
B=60.0
WRITE(*,100) A
PAUSE Tekan Tombol RETURN untuk melihat nilai B
WRITE(*,200) B
100 FORMAT(1X,NILAI A =,F5.1,/)
200 FORMAT(1X,NILAI B =,F5.1)
END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :


NILAI A = 10.0
Tekan Tombol RETURN untuk melihat nilai B
Please press <return> to continue.
NILAI B = 60.0

3.1.5 STATEMEN DO
Pernyataan DO digunakan untuk mengulang suatu statemen atau proses sebanyak N
kali. Bentuk umum dari statemen ini adalah sebagai berikut :
DO <slabel>[,] <nama variabel> = <exp1>,<exp2>[,<exp3>]

Dimana :
<slabel>

: adalah statemen label dari suatu executabel


statement.

<nama variabel>
<exp1>

: suatu variabel numerik integer


: nilai numerik bulat sebagai awal perulang-an
(starting point)

<exp2>

: nilai numerik bulat akhir perulangan (end


point)

<exp3>

: nilai numerik bulat sebagai peningkatan


(interval) perulangan.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 50

Statemen label
Variabel numerik integer
Awal perulangan
Akhir perulangan
Peningkatan (increment)

Contoh 3.3 :

DO 5 I=1,5,1
5 WRITE(*,21) I
21 FORMAT(1X,I2,.,1X,KOMPUTER)
END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.
5.

KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER

Tampak statemen WRITE akan diproses sebanyak lima kali, yaitu


hitungan I = 1 sampai I = 5 dengan interval 1.
Untuk pengulangan menurun gunakan nilai awal lebih besar dari nilai akhir
dengan interval bertanda minus (-) seperti tampak dalam contoh 3.4 berikut.
Contoh 3.4 :

DO 5 I=8,1,-2
5 WRITE(*,21) I
21 FORMAT(1X,NILAI I = ,I2)
END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :


NILAI
NILAI
NILAI
NILAI

I
I
I
I

=
=
=
=

8
6
4
2

Selain hal tersebut di atas, statemen DO juga bisa menggunakan blok


program DO-CONTINUE (badan DO-loop diindentasi lebih kedalam untuk
memudahkan pembacaan). Bentuk statemen ini sebagai berikut:

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

DO n I = IN,IE,IC
.
.
.
BADAN DO LOOP
.
.
.
n CONTINUE

- 51

Dimana :
IN = nilai awal indeks
IE = nilai uji/akhir indexs
IC = peningkatan/interval
n = statemen label (nomor
Pernyataan CONTINUE)

Untuk jelasnya, stateman DO dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir


seperti tampak dalam gambar 3.1.

I IN

DO n
I = IN,IE, IC

Badan DO
Badan DO
I I + IC
Ya
belum selesai

I IE

n
belum selesai
Tidak
SELESAI

SELESAI

(a)

(b)

Gambar 3.1 Diagram Alir Statemen DO

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 52

MULAI

Contoh 3.6
SUM 0

C PROGRAM PENENTUAN RATA-RATA


C
SUM=0.0
DO 200 I=1,100
READ(*,*)A
SUM = SUM+A
200 CONTINUE
AVE = SUM/100.0
WRITE(*,20)AVE
20 FORMAT(1X,F10.2)
STOP
END

DO 200
I=1,100
BACA A

SUM SUM + A

200

AVESUM/100.0

CETAK
AVE

SELESAI

Gambar 3.2 Diagram alir contoh 3.6,


Menghitung rata-rata 100
bilangan
3.1.6

KELUAR DARI DO-LOOP


Terdapat dua cara untuk keluar dari suatu DO-loop : (a) keluar secara
normal, (b) keluar tak normal. Pembahasan hal tersebut akan dibahas lebih
detail di bawah ini.
A. Keluar Normal
Program akan keluar dari perulangan secara normal terjadi apabila
indeks I melebihi nilai uji IE (seperti ditunjukkan pada diagram alir pada
gambar 3.1 (a). Dalam kasus demikian, pengendalian dialihkam ke
pernyataan pertama setelah Do-loop. Semua contoh di atas keluar secara
normal.
B. Keluar Tak Normal
Dimungkinkan beralih dari dalam ke luar suatu DO loop, misalnya
dengan sebuah penyeleksian kondisi IF di dalam DO loop, walaupun
nilai indeks yang sekarang tidak melebihi nilai uji IE. Suatu sifat

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 53

mendasar dari keluar tidak normal suatu DO loop adalah bahwa pada
saat keluar, nilai indeks I yang sekarang dipertahankan, karenanya dapat
digunakan dalam perhitungan lebih lanjut atau dalam operasi
masukan/keluaran. Kerangka program berikut

menggambarkan

bilangan indeks K terdefinisi atau tidak.


DO 100 K = 1, 100, 2
***
***
IF( X .LT. Y) GO TO 200
***
***
100 CONTINUE
***
***
Nilai Indeks K tidak terdefinisi untuk pernyataan
ini

***
STOP
200 * * *
***
***
STOP

Nilai indeks K terdefinisi untuk pernyataan ini

CONTOH 3.7 :
READ (*,8) K
8 FORMAT(I10)
KK = K/2
DO 100 I = 2, KK
IF (K .EQ.(K/I)*I) GO TO 50
100 CONTINUE
WRITE(*,10)K
10 FORMAT(10X,I5,1X,ADALAH
+PRIMA)
STOP
50 WRITE(*,20)K,I
20 FORMAT(10X,I5,1X,BUKAN PRIMA
+10X,I5,1X,ADALAH PEMBAGI)
STOP
END

MULAI
BACA K
KK K/2

DO 100
I=2, KK
Ya (keluar tak normal)
I membagi K
Tidak
100

K bukan prima
I pembagi

Keluar normal
K prima

SELESAI

Gambar 3.3 Diagram alir contoh 3.7,


Mencari bilangan prima

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

3.1.7

- 54

PENGALIHAN DI DALAM DAN KE SUATU DO-LOOP


Seseorang selalu dapat beralih dari suatu titik dalam suatu DO loop ke titik

lainnya dalam DO loop yang sama, dan seseorang secara bebas dapat melompat ke
luar dari DO loop sembarang. Tetapi tidak mungkin untuk melompat ke tengahtengah DO loop. Yakni, satu-satunya cara untuk beralih ke pernyataan di dalam
suatu DO loop hanyalah melalui pernyataan DO yang sama.
Andaikan kita ingin sebuah ruas program FORTRAN menggunakan DO loop
yang menghitung jumlah 1+2+3+5+6+7+ 8+9+10 tanpa melalui bilangan 4,
bandingkan dua program berikut :
(A)

ISUM =0
DO 100 I=1,10
IF(I .EQ. 4) I = I + 1
ISUM = ISUM + I
100 CONTINUE

(B)

ISUM = 0
50 DO 200 I=1,10
IF(I .EQ. 4) GO TO 50
ISUM = ISUM + I
200 CONTINUE

Progran A tidak benar karena indeks I diubah di dalam DO loop. Yaitu, jika
pernyataan
IF(I .EQ. 4) I = I + 1
ISUM = ISUM + I
tidak berada dalam sebuah DO loop, maka 5 akan ditambahkan pada ISUM jika I
mula-mula berisi 4. Tetapi, karena disini beada di tengah-tengah DO loop,
pernyataan-pernyataan tersebut tidak diijinkan.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 55

Berlawanan dengan hal ini, program B memuat penggunaan DO loop secara


benar, tetapi logika program salah. Terdapat suatu ke luar tak normal bilamana I
bernilai 4, tetapi pengendalian dialihkan lagi ke pernyataan DO, dan indeks
dikembalikan ke nilai awal.Sehingga hasil exsekusi hanya akan menjumlahkan 1+2+3
berulang-ulang. Hasilnya adalah :
1+2+3+1+2+3+
Program B akan menghitung jumlah yang diminta apabila pernyataan
IF(I .EQ. 4) GO TO 50
diganti dengan :
IF(I .EQ. 4) GO TO 200
MULAI

Contoh 3.8 :

BACA LAR

C PROGRAM PENENTUAN
C BILANGAN TERBESAR
C
REAL LAR
READ (*,10) LAR
10 FORMAT(F10.2)
DO 50 I = 1, 99
READ (*,*) X
IF(LAR.GE.X)GO TO 50
LAR = X
50 CONTINUE
WRITE(*,20)LAR
20 FORMAT(1X,F10.2)
STOP
END

DO 50
I=1, 99

BACA X
Ya
LAR X
Tidak
LAR X

50

CETAK LAR

SELESAI

Gambar 3.4 Diagram alir contoh 3.8,


Menentukan Bilangan Terbesar

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

3.1.8

- 56

DO-LOOP BERSARANG (NASTED DO)

Dimungkinkan mempunyai sebuah DO loop (lebih dalam) di dalam rentang


DO loop lain (lebih luar). DO loop yang terbentuk disebut DO loop bersarang (nasted
do). Aturan yang berlaku pada DO loop bersarang pada dasarnya sama dengan DO
loop tunggal. Tetapi berikut adalah hal-hal yang penting di dalam penggunaan DO
loop bersarang:
1. Karena indeks tidak dapat didefinisikan ulang didalam badan DO loop, indeks
DO loop yang lebih dalam harus tidak sama dengan indeks DO loop sebelah luar.
2. Do loop yang lebih dalam harus terletak di dalam DO loop yang lebih luar; yatiu
tidak boleh jadi tumpang tindih. Gambar 3.5 menggambarkan cara DO loop
bersarang dibentuk.
3. Banyaknya Do loop bersarang dibatasi oleh kompailer. Pengalihan pengendalian
di dalam DO loop bersarang dapat memperdayakan, tetapi atauran-aturan tetap
sama seperti DO loop tunggal.
4. DO loop boleh memiliki pernyataan terakhir yang sama seperti ditunjukkan dalam
gambar 3.6.
DO 18____________
***
***
DO 20___________
***
***
DO 30___________
***
***
30 CONTINUE
***
***
20 CONTINUE
***
***
18 CONTINUE
Dapat diterima
( DO loop bersarang )
(a)

DO 18____________
***
***
***
DO 20___________
***
***
***
18 CONTINUE
***
***
***
20 CONTINUE

Tidak dapat diterima


(DO loop tumpang tindih)
(b)

GAMBAR 3.5 Penggunaan DO loop bersarang

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

DO 20___________
***
***
DO 10___________
***
***
10 CONTINUE
20 CONTINUE

- 57

DO 10___________
***
***
DO 10___________
***
***
10 CONTINUE

DO 10___________
***
***
DO 10___________
***
***
10 PERNYATAAN TEREKSEKUSI

GAMBAR 3.5 Penggunaan DO loop bersarang dengan akhir yang sama

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 58

3.2 PENYELEKSIAN KONDISI


3.2.1

STATEMEN GO TO
Statemen GO TO merupakan statemen loncatan, yaitu digunakan untuk
meloncat ke suatu statemen lainnya yang tertentu. Ada dua bentuk
statemen ini, yaitu :
Statemen GO TO tanpa syarat (unconditional GO TO)
Statemen GO TO pengerjaan (assigned GO TO)
Statemen GO TO bersyarat/terhitung (computed GO TO)
A. STATEMEN GO TO TANPA SYARAT
Statemen ini memberiperintah agar program dilanjutkan langsung ke
statemen nomor <slabel>. Bentuk umum :
GO TO <slabel>
Dimana :
<slabel> = nomor statemen yang dapat dilaksanakan.
variabel <slabel> (integer) adalah salah satu
nomor statemen yangterdapat dalam program.
Dengan statemen ini program dapat meloncati beberapa baris
statemen di atas atau dibawahnya.
Contoh 3.11 :
5 WRITE(*,(1X,A))KOMPUTER
GO TO 5
END

Bila program ini dijalankan didapat hasil :


KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUTER
KOMPUT^C

Tanda C ini menunjukkan ditekan tombol CTRL+C (Break)


Karena program akan terus berjalan (loop tak terhingga)

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 59

B. STATEMEN GO TO PENGERJAAN
Statemen ini memberi perintah agar program meloncat ke statemen
nomor <slabel> yang ditunjukkan oleh isi dari <name>. Bentuk
umumnya :
GO TO <name>[[,](<slabel>[,<slabel>])]
Dimana :
<name> adalah nama variabel integer yang diisi statemen label
dengan perintah ASSIGN
Jadi salah satu nilai dari <slabel> harus sama dengan nilai dari
<name>. Kalau nilai dari <name> tidak ada yang sama dari salah
satu <slabel>, maka proses tidak akan melompat ke suatu statemen
label apapun, tetapi akan dilanjutkanke statemen berikutnya.
CONTOH 3.12 :
ASSIGN 15 TO LONCAT
GOTO LONCAT,(15)
WRITE(*,(1X,A))TIDAK DITAMPILKAN
15 WRITE(*,(1X,A))DITAMPILKAN
WRITE(*,(1X,A))INI JUGA DITAMPILKAN
END

Bila dijalankan akan didapatkan hasil :


DITAMPILKAN
INI JUGA DITAMPILKAN

Nama variabel integer LONCAT berisi nilai statemen label 15 dan


statemen
GOTO LONCAT,(15)
akan membawa proses meloncat ke statemen label 15, karena nilai
variabel integer LONCAT sama dengan statemen label tersebut.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 60

C. STATEMEN GOTO BERSYARAT


Statemen ini digunakan untuk mengontrol loncatan dari nilai
ungkapan integer <i>. Bentuk umum :
GOTO (<slabel>[,<slabel>])[,]<i>
Dimana :
<slabel> adalah statemen label dari suatu executabel statemen yang
berada pada unit program yang sama dengan statemen
GOTO bersyarat tersebut.
<i>

adalah ungkapan integer

Statemen GOTO bersyarat akan menuju ke <slabel> yang pertama


bila ungkapan <i> bernilai 1, akan menuju ke <slabel> kedua bila
<i> bernilai 2 dan seterusnya.
Contoh 3.13

WRITE(*,(1X,A))
<< PILIHAN >>
WRITE(*,*)
WRITE(*,(1X,A)) 1. Menghitung isi silinder
WRITE(*,(1X,A)) 2. Menghitung luas segi tiga
WRITE(*,(1X,A)) 3. Menghitung isi kubus
WRITE(*,*)
WRITE(*,(1X,A)) 4. SELESAI
15 WRITE(*,(//,1X,A,\))PILIH NOMER (1-4)?
READ(*,(I1)) NOMER
Computed GOTO
C
- 1 1000
C menuju ke label sesuai dengan nomor yang dipilih
- 2 2000
WRITE(*,*)
- 3 3000
GOTO(1000,2000,3000,4000) NOMER
- 4 4000
BUNYI = 7
WRITE(*,(1X,A,A))SALAH PILIH!!,Ulangi, BUNYI
GOTO 15
C
C MENGHITUNG ISI SILINDER
1000 WRITE(*,(1X,A,\))JARI-JARI LINGKARAN?
READ(*,(F7.2)) R
WRITE(*,(1X,A,\))TINGGI SILINDER?

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 61

READ(*,(F7.2)) T
XISI = 3.1419 *R**2*T
WRITE(*,(/,1X,A,F7.2))ISI SILINDER =,XISI
GOTO 4000
C
C MENGHITUNG LUAS SEGI TIGA
2000 WRITE(*,(1X,A,\))PANJANG SISI DASAR?
READ(*,(F7.2)) S
WRITE(*,(1X,A,\))TINGGI SEGITIGA?
READ(*,(F7.2)) T
XLUAS = 0.5*S*T
WRITE(*,(/,1X,A,F7.2))LUAS SEGITIGA =,XLUAS
GOTO 4000
C
C MENGHITUNG ISI KUBUS
3000 WRITE(*,(1X,A,\))PANJANG SISI KUBUS?
READ(*,(F7.2)) S
WRITE(*,(1X,A,\))TINGGI SILINDER?
READ(*,(F7.2)) T
XISI = S*S*S
WRITE(*,(/,1X,A,F7.2))ISI KUBUS =,XISI
GOTO 4000
C
C SELESAI
4000 CONTINUE
END

Bila dijalankan akan ditampilkan 4 buah pilihan dan anda


dapat memilih salah satu dari pilihan tersebut :
<<

PILIHAN

>>

1. Menghitung isi silinder


2. Menghitung luas segi tiga
3. Menghitung isi kubus
4. SELESAI

Pilih proses yang


and pilih

PILIH NOMER (1-4)?2

Jika misalnya dipilih 2, berarti akan menghitung luas segi tiga, maka
akan ditanyakan :
PANJANG SISI DASAR?20.0
TINGGI SEGITIGA?15.0
LUAS SEGITIGA = 150.00

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

3.2.2

- 62

STATEMEN IF
Statemen atur kondisional dan iterasi (pengulangan) merupakan
komponen bahasa FORTRAN yang dapat digunakan untuk membuat
keputusan. Keputusan diambil setelah meninjau beberapa kondisi
tertentu. Untuk keperluan ini dikenal adanya statemen IF.
Ada 3 macam statemen IF yaitu :
-

IF logika (logical IF)

IF aritmatika (arithmetic IF)

IF blok (Block IF)

A. IF LOGIKA
IF logika digunakan untuk menyeleksi suatu statemen logika atau
statemen hubungan (relasi), jika kondisinya benar (TRUE) maka
statemen yang mengikutinya akan diperoses. Sebaliknya, jika salah
(FALSE) proses akan meloncat ke statemen berikutnya (ungkapan
logika yang digunakan .LT.,.LE.,.EQ.,.NE.,.GT.,.GE.). Dua operator
logika yang sangat berguna selain .NOT. adalah .OR. (logika atau ) dan
.AND. (logika dan).
Bentuk umum :
IF(<expresi>) <statemen>
Dimana :
<expresi> ungkapan logika atau ungkapan hubungan yang akan
diseleksi.
<statemen> executable statement, kecuali statemen DO, blok IF
atau statemen IF logika lainnya.
Berikut adalah contoh pendeklarasian IF logika yang benar :
IF(X .GT. 3 .AND. Y .LE. 2) GOTO 3
IF(A .LE. X .OR. Y .LE. 2) GOTO 5
IF(.NOT. (X .LT. Y .OR. G .GT. GG)) GOTO 3

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 63

MULAI

Contoh 3.15

BACA ITAHUN

C PROGRAM MENCARI TAHUN KABISAT


WRITE(*,(1X,A,\))TAHUN ?
READ(*,(BN,I4)) ITAHUN
XTAHUN=ITAHUN/4.0
JTAHUN=ITAHUN/4
IF(XTAHUN .EQ. JTAHUN) GOTO 100
Ya
WRITE(*,(1X,A,I4,A))TAHUN,
+ITAHUN,BUKAN TAHUN KABISAT
GOTO 200
100 WRITE(*,(1X,A,I4,A))TAHUN,
+ITAHUN,ADALAH TAHUN KABISAT
TULIS :
TAHUN KABISAT
200 CONTINUE
END

HITUNG
XTAHUN = ITAHUN/4.0
JTAHUN =ITAHUN/4

XTAHUN=
JTAHUN
Tidak
TULIS :
BUKAN TAHUN
KABISAT

CONTINUE

Bila program tersebut dijalankan akan didapatkan


hasil :
TAHUN ? 1987
TAHUN 1987 ADALAH BUKAN TAHUN KABISAT

SELESAI

Gambar 3.7 Diagram alir contoh 3.15,


Menentukan Tahun Kabisat

B. IF ARITMATIKA
Statemen IF aritmatika digunakan untuk menyeleksi kondisi suatu
ungkapan aritmatika apabila bernilai positif, negatif atau nol.
Gambar 3.8 menunjukkan diagram alir dari if aritmatika.
Bentuk umu IF aritmatika adalah :
IF (<expressi>) <slabel>,<slabel>, <slabel>
dimana :
<expressi> merupakan ekspresi aritmatika (disebelah kanan
tanda =) yang akan dievaluasi harganya.
<slabel> merupakan nomor statemen yang dituju selanjutnya
bila <expressi> lebih kecil, sama dengan atau
lebih besar dari nol.

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

TRUE

<0

E<0

ATAU

- 64

>0

E
=0

FALSE
TRUE

E=0
FALSE

Gambar 3.8 Diagram alir IF Arithmatika


Berikut adalah contoh pendeklarasian statemen IF aritmatika yang sahih :
IF (A+B) 21, 23, 24
IF(X) 3, 4, 5
IF(A*XZ**3-A*B) 2, 3, 4

IF(Z-0.001)12, 12, 13
IF(K(I,J)-1)20, 40, 30

Contoh 3.16 :
C
C
C
C

MULAI

BACA ID
PROGRAM PREMI
PAY 50000
PREMI = 9.75 JIKA BELUM KAWIN
PREMI = 16.25 KAWIN TANPA ANAK
NEGATIF
PREMI = 24.50 KAWIN PUNYA ANAK
POSITIF
TYPE
REAL NET
WRITE(*,*)TYPE ?
NOL
READ(*,*)TYPE
PAY = 50000.00
NET PAY-9.75
NET PAY-16.25
NET PAY-24.50
IF(TYPE) 10,20,30
10 NET = PAY -9.75
CETAK
GOTO 75
ID, NET
20 NET = PAY 16.25
GOTO 75
SELESAI
30 NET = PAY 24.50
75 WRITE(*,40)NET
40 FORMAT(1X,F12.2)
Gambar 3.9 Diagram alir contoh 3.16,
END

Menentukan Jumlah Premi

C. IF BLOK
Statemen IF blok dapat terdiri dari statemen IF-THEN, ELSE,
ELSEIF dan ENDIF.
Bentuk umum :
IF(<statemen>) THEN
ELSE

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 65

ELSEIF (<statemen>) THEN


ENDIF
Berikut contoh pendeklarasian IF-THEN, ELSE, ELSEIF dan
ENDIF :
A. IF (IREMAIN .EQ. 2) THEN
<statemen>
ENDIF
B. IF(IREMAIN .EQ.2) THEN
<statemen>
ELSE
<statemen>
ENDIF
C. IF(IREMAIN .EQ. 2) THEN
<statemen>
ELSEIF (IREMAIN .EQ.3) THEN
<statemen>
ELSE
<statemen>
ENDIF
Contoh 3.17 :
C DEKLARASI VARIABEL
CHARACTER*20 NAMA(5), KET, GARIS*52
REAL*4 NILAI(5)
DATA NAMA /ARIEF,BUDI,CANDRA,DEWI,EDI/
DATA NILAI/95.9,57.5,23.5,90.0,65.75/
C CETAK JUDUL TABEL
GARIS=----------------------------------------
WRITE(*,(1X,A))

DAFTAR NILAI UJIAN

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 66

WRITE(*,*)
WRITE(*,(1X,A)) GARIS
WRITE(*,(1X,A)) NAMA MAHASISWA

NILAI

WRITE(*,(1X,A)) GARIS
DO 15 I=1,5
IF(NILAI(I) .GT. 75.0) THEN
KET = LULUS SANGAT BAIK
ELSEIF(NILAI(I) .GT. 65.0) THEN
KET = LULUS BAIK
ELSEIF(NILAI(I) .GT. 55.0) THEN
KET = LULUS CUKUP
ELSE
KET =TIDAK LULUS
ENDIF
15 WRITE(*,40) NAMA(I), NILAI(I), KET
40 FORMAT(1X,A20,2X,F6.2,2X,A20)
WRITE(*,(1X,A)) GARIS
END

KETERANGAN

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

MULAI
BACA
DATA NAMA, NILAI

CETAK
JUDUL TABEL

DO I=1,5

YA
KET =LULUS SANGAT BAIK

NILAI(I) >
75.0 ?

TIDAK
NILAI(I) >
65.0 ?

YA

KET =LULUS BAIK

TIDAK
NILAI(I) >
55.0 ?

YA

KET =LULUS CUKUP

TIDAK
KET =TIDAK LULUS

CETAK
JUDUL TABEL

15

SELESAI

Gambar 3.10 Diagram alir contoh 3.17,


Menentukan kelulusan mahasiswa

- 67

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 68

SOAL-SOAL YANG DIPECAHKAN


3.1 Temukan nilai akhir K setelah tiap ruas program FORTRAN berikut dilaksanakan
a.

K=2
10 DO 20 I=3,8,2
IF (I .EQ.5) GOTO 20
K=K+1
20 CONTINUE
K=2*K

b.

K=2
10 DO 20 I=3,8,2
IF (I .EQ.5) GOTO 10
K=K+1
20 CONTINUE
K=2*K

Jawab :
a. Pernyataan pertama memberi nilai 2 kepada K. Kemudian DO loop dieksekusi
sebagai berikut :
(i) Pertama untuk I=3. karena I5, pernyataan K=K+1 dieksekusi, yang
menghasilkan :
K K+1 = 2+3=5
(ii) Kemudian untuk I=5. Karena I=5,pengendalian dialihkan ke
CONTINUE yang mendaur-ulang DO loop
(iii)Kemudian untuk I=7. Karena I5, pernyataan K=K+1 dieksekusi,
yang menghasilkan :
K K+1 = 5+7=12
Nilai I berikutnya melampaui nilai uji, sehingga pengendalian
dialihkan ke pernyataan yang menyusul DO loop, yang melipat duakan
nilai K. Karenanya nilai K terakhir adalah 24.
b. Pernyataan pertama memberi nilai 2 kepada K. Kemudian DO loop dieksekusi
sebagai berikut :
(i) Pertama untuk I=3. Karena I5 pernyataan K=K+1 dieksekusi, yang
menghasilkan :
K K+1 = 2+3=5
(ii) Kemudian untuk I=5. Karena I=5, pengendalian dialihkan ke
pernyataan DO

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 69

Karena pengendalian dialihkan ke pernyataan DO, DO loop mulai dari


awal lagi dan menetapkan I=3. Jadi, (i) dan (ii) diulang berkali-kali. Ini
memberikan sebuah loop tak terhingga dan tidak terdapat nilai terakhir
dari K.
3.2 Tuliskan pernyataan-pernyataan berikut dalam FORTRAN :
a. Jika X>Y, berhenti
b. Jika JK, lanjut ke pernyataan berpengenal 31
c. Jika a2B+C, lanjutkan ke pernyataan berpengenal 41
d. Jika A-BX3, berhenti
Jawab :
a. IF(X .GT. Y) stop

c. IF(A**2 .LE. B+C) GOTO 41

b. IF(J .NE. K) GOTO 31

d. IF(A-B .GE. X**3) STOP

3.3 Andaikan X dan Y telah didefinisikan. Tuliskan sebuah pernyataan FORTRAN


atau ruas FORTRAN yang (a) mengalihkan pengendalian ke pernyataan
berpengenal 41 jika a2 Y, dan jika tidak demikian mengalohkan pengendalian
ke pernyataan berpengenal 42; (b) menetapkan K=0 jika X+Y>100, dan jika
tidak menetapkan K=1.
Lakukan hal di atas dalam dua cara, sekali dengan sebuah pernyataan IF logika.
Jawab :
a . (i) perhatikan bahwa a2 Y, jika dan hanya jika a2 Y negatif atau nol
IF (X**2-Y) 41, 41, 42
(ii)

IF (X**2 .LE. Y) GOTO 41


42

b. (i) Perhatikan bahwa X+Y>100 jika dan hanya jika X+Y-100 positif
IF(X+Y-100.0)20, 20, 10
10 K=0
GOTO 30

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

- 70

20 K=1
30 .
IF (X+Y .LE. 100.0) GOTO 20
K=0
GOTO 30
20 K=1
30 .

(ii)

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Pada tiap pernyataan DO berikut, temukan kesalahan, jika ada :
a. DO 700, LAMB=1,14,l
b. DO 800 J=7,M**2,2

c. DO 900 K=I, J, K
d. DO 1000 LONG=K234 , K123, K345

2. Temukan nilai K setelah tiap ruas FORTRAN berikut dieksekusi


a.

K=3
DO 100 J=3,7,3
K=K+J
100 CONTINUE
K=3*K

c.

K=3
M=2
DO 300 J=3,7,M
K=K+J
300 CONTINUE
K=3*K

b.

K=3
M=2
DO 300 J=3,7,M
M=M+K
300 CONTINUE
K=3*K
D.
K=3
M=2
DO 400 J=M,7,M
K=J+K+M
IF(K.GT.9) GOTO 10
400 CONTINUE
10 K=3*K

3. Temukan kesalahan jika ada, pada tiap pernyataan FORTRAN berikut:


a.
b.
c.
d.

IF(A=B) GOTO 50
IF(X GT Y) STOP
IF(B**2-A*C) STOP
IF(X.LT.Y+Z) 10,15, 20

e. IF(X.LE.100) GOTO K
f. IF(A-100)10,20,30
g. IF(X.GE.Y) GOTO 55
h. IF(INT.LT.AMOUNT STOP

4. Jika J dan K masing-masing berisi 3 dan 5. temukan nilai akhir J setelah


masing-masing ruas program dieksekusi :
a.

IF(J.GE.K) J=J+2
J=J+2

b.

IF(J.LT.K-1) GOTO 10
J=J+2
10 J=J+K

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

c.

IF(5*J.EQ.3*K) J=J+2
J=J+2

d.

D.

IF(J-) 10,10,20
10 J=K
20 J=J+2

- 71

IF(J.GE.K+1) GOTO 10
J=J+2
10 J=J+K
IF(2*J-K)10,10,20
10 J=K
20 J=J+2

PRAKTIKUM
1. Tulislah bebrapa program FORTRAN berikut, jalankan, amati prosesnya dan
simpan dengan nama berbeda.

PROGRAM LAT3_1A

PROGRAM LAT3_1B

Program statemen STOP

Program statemen PAUSE

A = 10.0

A=10.0

WRITE(*,4) A

B=12.0

4 FORMAT (1X,NILAI A = ,F4.1)

WRITE(*,4) A

STOP

PAUSE TEKAN <ENTER> UNTUK MELIHAT NILAI B

END

WRITE(*,6) B
4 FORMAT(1X,NILAI A = , F4.1)
6 FORMAT(1X, NILAI B = ,F4.1)
STOP
END

PROGRAM LAT3_1C

Program statemen membuat fungsi

Y(X)= LOG10 (X)


DO J=1,20,2
X=FLOAT(J)
Y=LOG10(X)
WRITE(*,50) X, Y
ENDDO
50 FORMAT(1X,NILAI A = , F7.5,
- 3X,NILAI LOG10(X) = ,F9.5)
END

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN

PROGRAM LAT3_1E

PROGRAM LAT3_1F

Program menghitung jumlah bilangan

Program menghitung nilai dari persamaan

dari 1 sampai N

a (v b )

T ( P, V ) P 2
V R

DOUBLEPRECISION Y
WRITE(*,*) N = ?

C
CHARACTER*17 IFX1

READ(*,*) IAKHIR

DOUBLEPRECISION P,V,T

Y=0.0
DO 10 N=1, IAKHIR

PERSAMAAN GAS CO2

X=FLOAT(N)

R=8.31*1.0E+3

Y=Y+X

A=366.0

WRITE(*,4) N,Y

B=0.0429

10 ENDDO

- 72

DO M=1, 25

4 FORMAT(1X,JUMLAH BIL. DARI

P=10000.0*FLOAT(M)

- 1-- , I5, ADALAH, F9.1)

DO N=1,M

STOP

V=FLOAT(N)

END

T=(P+A/V**2)*(V-B)/R
WRITE(*,10) P, V, T
ENDDO
ENDDO
10 FORMAT(1X, P= ,F9.1,\,1X,V= ,F9.1,\,1X,T=,F9.1)
STOP
END

C
C

PROGRAM LAT3_1F
Program mencari bilangan terbesar
REAL LAR
WRITE(*,*) N = ?
READ(*,10) N
10 FORMAT(I6)
WRITE(*,*) LAR = ?
READ(*,20) LAR
I=1
100 READ(*,20) X
20 FORMAT(F12.2)
IF (LAR .GE.X) GOTO 200
LAR=X
200 I=I+1
IF (I .LE.N-1) GOTO 100
WRITE(*,30) LAR
30 FORMAT(1X,BIL. TERBESAR ADALAH,2X,F12.2)
STOP
END

2. Buatlah program untuk menghitung :


a. y(t ) t 2 t 1.0 dengan batasan nilai t = 1 sampai dengan t = 100

Anda mungkin juga menyukai