TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Retinopati prematuritas adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan
pada pembentukan pembuluh darah retina pada bayi prematur. Retinopati yang
berat ditandai dengan proliferasi pembuluh retina, pembentukan jaringan parut
dan pelepasan retina.
2.2 Etiologi
Retinopati prematuritas terjadi akibat kepekaan pembuluh darah retina di
masa perkembangan terhadap oksigen konsentrasi tinggi (kondisi ketika oeonatus
hams bertahan akibat ketidakmatangan paru). Pajanan oksigen konsentrasi tinggi
(hlperoksia)
mengakihatkan
tingginya
tekanan
oksigen
retina
sehingga
prematur) dan melaporkan bahwa usia gestasi 28 minggu dan berat lahir 1000
gr adalah faktor risiko yang paling signifikan. Penelitian lainnya melaporkan
insidensi 29.2% (165 dari 564 bayi dengan BBLASR). Usia median dari onset
ROP adalah 35 minggu (range 31-40 minggu).
Setiap tahunnya, 500-700 anak mengalami kebutaan akibat ROP di
Amerika Serikat, 2100 bayi akan mengalami gejala sisa sikatrisial, termasuk
miopia, strabismus, kebutaan, dan ablasio retina. Terdapat kurang-lebih 20% dari
semua bayi prematur yang mengalami suatu bentuk strabismus dan kelainan
refraksi pada usia 3 tahun. Hal inilah mengapa bayi dengan usia gestasi kurang
dari 32 minggu atau berat kurang dari 1500 gr harus melakukan kontrol kesehatan
mata setiap 6 bulan, terlepas dari ada atau tidaknya ROP.
Ras kulit hitam menderita ROP yang lebih ringan dibanding ras
Kaukasian. Insidens sedikit lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki. ROP adalah
penyakit bayi prematur. Semua bayi yang memiliki berat lahir kurang dari 1500 gr
dan usia gestasi kurang dari 32 minggu memiliki risiko untuk menderita ROP.
Maka dibuat semacam screening protocol sesuai dengan usia gestasi.
Bayi yang lahir pada usia gestasi 23-24 minggu, harus menjalani