Anda di halaman 1dari 2

Tata krama atau adat sopan santun atau yang biasa disebut etiket telah menjadi bahan dalam

hidup kita, ia telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan menjadi meningkat
dan sangat berperan untuk memudahkan manusia diterima di masyarakatnya. Pada waktu anda
masih kanak-kanak, secara tidak sadar orang tua anda telah melatih anda agar menerima
pemberian orang dengan tangan kanan,lalu mengucapkan terima kasih.
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan
antar manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan. Sebagai
contoh, kalau orang indonesia setuju dengan apa yang dikemukakan ia akan menganggukanggukan kepalanya. Sebaliknya di negeri lain ada yang menyatakan setuju dengan menggelenggelengkan kepalanya.

Pentingnya Tata Krama


Orang tua anda juga melatih anda cara makan,minum, menyapa, memberi hormat, berbicara,
berpakaian, dan bersikap jika ada tamu yang datang kerumah anda. Lama kelamaan prilaku anda
terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa memikirkan mengapa anda harus bertindak seperti
yang demikian.
Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama kelamaan dapat merambat
kelingkungan masyarakat yang lebih luas. Banyak manusia yang memiliki jenis manusia tipe
durian, yaitu orang yang penampilannya tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati,
namun berhati emas. Hatinya diliputi sifat-sifat terpuji, seperti rendah hati, suka memaafkan,
suka menolong, dan menghargai orang, serta tidak menyakiti orang lain. Manusia tipe kedongdong akan dijauhi orang setelah merasakan betapa asam sifat-sifatnya.
Disinilah letak betapa pentingnya tata krama. Orang yang mengenal dan menerapkannya akan
melahirkan penampilan yang menarik seperti kulit kedongdong,dan perhatian itu tepancar dari
hati seperti isi durian.
Menurut pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Pengertian Tata krama adalah
kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.
Tata krama terdiri atas tata dan krama. Tata berarti adat, aturan , norma, peraturan. Krama berarti
sopan santun, kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tata krama berarti adab sopan
santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.

Budi Pekerti
Secara umum Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan ini.
Ini adalah tuntunan moral yang paling penting untuk orang Jawa tradisional. Budi Pekerti adalah
induk dari segala etika ,tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan , pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari. Pertama-tama budi pekerti ditanamkan oleh orang tua dan keluarga
dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh masyarakat secara langsung maupun tidak

langsung.
Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya erosi
moral,budi pekerti masih relevan dan perlu direvitalisasi.
Budi Pekerti yang mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu : Perbuatan( Pekerti)
yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik ( Budi).
Dengan definisi yang teramat gamblang dan sederhana dan tidak muluk-muluk, kita semua
dalam menjalani kehidupan ini semestinya dengan mudah dan arif dapat menerima tuntunan budi
pekerti.
Budi pekerti untuk melakukan hal-hal yang patut, baik dan benar.Kalau kita berbudi pekerti,
maka jalan kehidupan kita paling tidak tentu selamat, sehingga kita bisa berkiprah menuju ke
kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama dan berada dalam koridor perilaku yang baik.
Sebaliknya, kalau kita melanggar prinsip-prinsip budi pekerti, maka kita akan mengalami hal-hal
yang tidak nyaman, dari yang sifatnya ringan, seperti tidak disenangi/ dihormati orang lain,
sampai yang berat seperti : melakukan pelanggaran hukum sehingga bisa dipidana.
Penanaman Budi Pekerti
Esensi Budi Pekerti, secara tradisional mulai ditanamkan sejak masa kanak-kanak, baik
dirumah maupun disekolah, kemudian berlanjut dalam kehidupan dimasyarakat.
Dirumah dan keluarga
Sejak masa kecil dalam bimbingan orang tua, mulai ditanamkan pengertian baik dan benar
seperti etika, tradisi lewat dongeng, dolanan/permainan anak-anak yang merupakan cerminan
hidup bekerjasama dan berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan.

Berperilaku yang baik dalam keluarga amat penting bagi pertumbuhan sikap anak selanjutnya.
Dari kecil sudah terbiasa menghormat orang tua atau orang yang lebih tua, misalnya : jalan
sedikit membungkuk jika berjalan didepan orang tua dan dengan sopan mengucap : nuwun sewu
( permisi), nderek langkung ( perkenankan lewat sini).
Selain berperilaku halus dan sopan, juga berbahasa yang baik untuk menghormati sesama,
apakah itu bahasa halus ( kromo) atau ngoko ( bahasa biasa). Bahasa Jawa yang bertingkat
bukanlah hal yang rumit, karena unggah ungguh basa( penggunaan bahasa menurut tingkatnya)
adalah sopan santun untuk menghormat orang lain.

Anda mungkin juga menyukai