Anda di halaman 1dari 42

PENGENDALIAN

INFEKSI DI RUMAH
SAKIT

2 Februari 2012
Onne Myrna
Siloam Hospital Group

LATAR BELAKANG
Pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting
Merupakan standar mutu pelayanan di Rumah sakit
Memberikan keamanan bagi pasien , staf dan
pengunjung
Merupakan standar akreditasi nasional dan internasional
Banyak prosedur dan intervensi medis yang dapat
berkontribusi terjadinya infeksi nosokomial
Para perawat didalam peran dan tugasnya mampu
menjadi pelopor melalui pengetahuan , keterampilan
dan pertimbangan yang tepat dan langsung didalam
prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang
baik dan benar.

INFEKSI NOSOKOMIAL
Health care Associated Infections

Infeksi yang diperoleh pasien saat


menjalani rawat inap di rumah sakit
/klinik
Infeksi yang timbul setelah pasien
pulang dari RS seperti Surgical Site
Infection (Rcn, 1995)
Sangat merugikan pasien dan rumah
sakit

INFEKSI NOSOKOMIAL
Surgical Site Infection
Catheter Associated Urinary Tract Infection
Central Line Associated Blood Stream
Infection
Ventilator Associated Pneumonia
* Multi Drug Resistant Organism : MRSA ,
VRE

CARA PENYEBARAN INFEKSI


Ada dua sumber infeksi :
Endogen - organisme yang tdk berbahaya
disatu bagian dapat menjadi patogen bila
pindah ke bagian lain contoh E. coli
Eksogen atau infeksi silang : organisme
ditransmisikan dari sumber lain contoh :
pasien lain, dokter , perawat , lingkungan
(Peto, 1998)

KEWASPADAAN STANDAR
Kebersihan tangan
Alat Proteksi Diri
Disinfeksi dan
sterilisasi
Penanganan linen
Etika batuk
Kebersihan
lingkungan

Penanganan Linen
Pembuangan
sampah
Penanganan dan
pembuangan
benda tajam
Keamanan dalam
pemberian injeksi
Penempatan
pasien

KEWASPADAAN TAMBAHAN
Berdasarkan transmisi sumber infeksi yaitu :
- udara
- droplet
- kontak ( langsung dan tidak langsung )
Diterapkan bila kewaspadaan standar tidak
cukup untuk mencegah transmisi sumber
infeksi .
Pasien yang suspek dan sudah terdiagnosa
mengidap infeksi yang dapat menular.
Disebut juga kewaspadaan isolasi

STRATEGI PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI
1. Infection Control Program
2. Infection Prevention Checklist : In Patient
and Out Patient

INFECTION CONTROL
PROGRAM
Rumah sakit perlu membuat program untuk
implementasi PPI yang baik dan benar
Sasaran dari program :
- memantau INOS/Surveilans
- pelatihan dan edukasi staf
- pengendalian KLB
- memantau kesehatan staf
- melakukan audit
- pemantauan dalam penggunaan antibiotika
yang
aman

TANGGUNG JAWAB RUMAH


SAKIT
Menyediakan anggaran dan sumber daya
Memastikan suatu lingkungan yang aman
dan bersih
Memastikan makanan dan minuman aman
untuk dikonsumsi
Memastikan kesterilan dari bahan dan
peralatan
Menetapkan Komite dan Tim sebagai
pelaksana Program PPI

ORGANISASI PPI
Komite yang anggotanya terdiri dari : medis,
keperawatan, engineering, farmasi, CSSD, lab
mikro dll. sesuai jenis pelayanan RS
Komite membuat formula kebijakan dan
prosedur
Ketua Komite ditetapkan resmi oleh direktur
TIM adalah pelaksana dan pemantau
program
Pertemuan berkala

LINGKUP KERJA PPI

Bangsal
Dapur
Housekeeping
CSSD
Kamar operasi
Farmasi
Critical care
IGD

Laundry
Endoskopi
Fasilitas dan
lingkungan
Radiologi & Rehab.
Medik
Renovasi dan
kontruksi gedung
dll

INFECTION CONTROL NURSE

Seorang perawat
Punya Pendidikan /kursus tentang PPI
Purna waktu
Peran dan fungsinya :
- kolaborasi dengan lab mikro
- sebagai anggota komite/Tim
- edukator /pemberi saran ( staf, pasien
dan pengunjung )
- Memastikan program berjalan efektif
dan efisien

TUGAS RUTIN IPCN

Membuat jadwal aktifitas


Kunjungan ke departemen/bangsal
Kunjungan ke lab. Mikro
Mendapatkan informasi pasien rawat inap
Surveilans
Audit berkala
Edukasi ( staf baru dan lama )
Memantau, evaluasi dan membuat laporan
hasil program PPI

KEPATUHAN HAND HYGIENE


Edukasi dan pelatihan
Meningkatkan kepedulian ( promosi )
- poster
- video
- leaflet
- talk show
Memastikan fasilitas tersedia dan mudah
dijangkau
Audit kepatuhan terhadap SOP
Apresiasi

ENAM LANGKAH HH YANG EFEKTIF

ALAT PROTEKSI DIRI


Pastikan staf mengerti kapan dan
bagaimana memakai , melepas dan
membuang APD
Pastikan semua jenis APD tersedia setiap
saat dan aman untuk digunakan

JENIS APD

Sarung tangan
Gaun
Apron
Masker dan respirator
Goggles alat proteksi mata
Pelindung wajah ( melindungi wajah,
hidung dan mulut )

YANG HARUS DIINGAT TENTANG


APD use
Dipakai saat akan memulai suatu
prosedur atau kontak dengan
pasien
Sekali APD digunakan , lakukan
dengan hati2 agar tujuan tercapai
Lepaskan segera setelah aktifitas
selesai. dan buang dengan aman
Lanjutkan dengan melakukan cuci
tangan sebelum berpindah pada
aktifitas lain.

PRAKTIK KERJA YANG AMAN


Berhenti dan berpikir apa yang akan
berlangsung
Jauhkan tangan dari wajah
Bekerja dari yang bersih ke kotor atau dari
atas kebawah
Limitasi kontak dengan benda /objek yang
paling banyak disentuh orang ( disekitar
pasien )
Segera mengganti bila terjadi kontaminasi
Lakukan selalu hand hygiene

RUANG PERAWATAN ISOLASI

Cek tekanan negatif ( bila tersedia fasilitas )


Kualitas udara didalam ruang
Pertukaran udara ( 12 X per jam )
Suhu dan kelembaban ( 22 -24C , 55-65% )
Tempat benda tajam
Ketersediaan APD yang tepat
Ketersediaan fasilitas HH ( sabun, gel, tissue )

ETIKA BATUK/BERSIN

DISINFEKSI DAN
STERILISASI
Peralatan medis/instrumen harus dibersihkan sebelum
digunakan
Prosedur dilakukan di lokasi yang sudah ditetapkan
( CSSD )
Disinfeksi peralatan atau lingkungan dilakukan sesuai
dengan tingkat risiko ( high-medium dan low )
Staf yang terlatih
Indikator mutu proses sterilisasi : mekanik, chemical
dan bilogical
Pemantauan terhadap produk steril yang didistribusikan
Kebijakan dan prosedur dipahami, dilaksanakan dan
audit

PROSEDUR PEMBERSIHAN AREA


PASIEN
Staf Housekeeping harus berkomunikasi dengan
staf dimana ditugaskan
Pemakaian disinfektan yang baik dan benar
( contact time, cara pelarutan ) dibuat baru setiap
hari dan bertanggal
Dimulai dari area yang tingkat risiko rendah
Perawatan peralatan kerja
Kain pel harus diganti setiap hari , dan segera bila
tercemar oleh darah dan substansi tubuh
Staf harus menggunakan APD yang tepat dan
benar

Pembersihan , lanjutan
Penggantian air pel setiap kamar
Semua sampah harus terikat baik sebelum dibawa ke luar
Tempat benda tajam tidak diletakkan dilantai , segera
ganti bila sudah terisi dan tutup rapat agar aman saat
transpostasi
Pencucian tempat sampah minimal 1x/minggu
Penggantian Tirai kamar pasien ( terjadwal )
Hindarkan aerosol baik oleh cairan disinfektan dan debu
Lepaskan sarung tangan segera bila sudah tidak
diperlukan
Penentuan kode warna lap/pel untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme

MANAJEMEN LINEN

Tidak melakukan pemilahan di area perawatan pasien


Lakukan teknik aman saat melepas linen kotor
Masukkan segera dalam kantong linen sesuai kategori
Isi kantong linen bagian agar mudah diikat dan aman
utk dibawa
Troli linen kotor harus dicuci setiap kali selesai
memabawa linen kotor
Bila mungkin udara di area linen kotor ( negatif )
APD
Menutup troli setiap membawa linen baik kotor dan
bersih
Pastikan tidak ada benda tajam dalam linen kotor

PAPARAN DARAH & CAIRAN


TUBUH
Lakukan prosedur P3K sesuai prosedur
yang ditetapkan
Laporkan kepada atasan dan IPCN
Segera berobat ke dokter perusahaan
untuk terapi dan tindak lanjut
Membuat laporan kejadian
Konseling bila diperlukan

MANAJEMEN SAMPAH
Tentukan kategori sampah ( medis & umum )
Sediakan kantong plastik yang berbeda
( kuning , hitam ? )
Sampah yang terkena darah dan produk sejenis
( plasma ) dibuang dalam kantong plastik kuning
Semua sampah spesimen lab. masuk kedalam
kantong kuning setelah proses sterilisasi
dilakukan .
Ikuti peraturan /regulasi lokal tentang
pembuangan sampah

RENOVASI DAN
KONTRUKSI
PPI terlibat mulai dari pra proyek, selama dan
sesudah proyek selesai
Memberikan edukasi kepada Pimpro dan
pegawai proyek tentang risiko yang bisa
berbahaya akibat dari proyek tsb.
Buat cheklist tentang apa saja yang harus
ditaati selama bekerja untuk PPI
Lakukan kunjungan ke lokasi untuk memastikan
keamanan dan kenyamanan tetap terpelihara
selama proyek berlangsung misal : pemasangan
partisi, pembuangan puing , aerosol debu dll

AUDIT INTERNAL
Gunakan cheklist
Buat jadwal
Kembalikan hasil audit beserta
rekomendasi kepada departemen untuk
umpan balik dan perbaikan
Hasil audit dapat menjadi program edukasi
yang berkelanjutan dan tepat sasaran

PROGRAM EDUKASI
Bekerja sama dengan DIKLAT
Buat jadwal dan module materi
Semua staf baru harus mendapat
pengenalan Program PPI , kebijakan dan
prosedur yang berlaku
Edukasi dapat secara formal ( dikelas )
maupun saat kunjungan di lapangan.
Pre test dan post test

AUDIT INTERNAL
Gunakan cheklist
Buat jadwal
Kembalikan hasil audit beserta
rekomendasi kepada departemen untuk
umpan balik dan perbaikan
Hasil audit dapat menjadi program edukasi
yang berkelanjutan dan tepat sasaran

KESIMPULAN
Program PPI akan efektif bila semua staf
mengetahui , mengerti dan melaksanakan
Program harus diketahui, disetujui dan didukung
oleh Direktur
Pelaksanaan program harus dipantau dan
dievaluasi secara berkala
Pencegahan dan pengendalian infeksi
merupakan tanggung jawab setiap individu :
Direktur, manager , staf, pasien dan
pengunjung .
Apresiasi terhadap keberhasilan setiap program

It is not easy but achievable !


Thank you

Anda mungkin juga menyukai