Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Transmisi Daya Arus Bolak-balik

Perbaikan Faktor Daya

GROUP

: 11

ANGGOTA

: 1. Muhammad Ridho

(03111004011)

2. Hendry Bayu Saputra

(03111004025)

3. M. Arif Amiruddin

(03111004095)

4. Riko Andika Wijaya

(03111004102)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

Kata Pengantar
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Transmisi Daya Arus Bolakbalik. Pembahasan makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapakan terima kasih kepada rekan-rekan Elektro khususnya rekanrekan kelompok 11. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penulis berharap agar
pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya. Untuk itu penyusun mengucapkan terima
kasih.

Indralaya, November 2014

Kelompok 11

I.

DAYA

Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga
listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya
dinyatakan dalam satuan Watt.
Terdapat tiga macam daya yaitu :
1.

Daya aktif (P)

Daya aktif adalah daya yang terpakai untuk melakukan usaha atau energi sebenarnya. Satuan daya aktif
adalah watt.
P = VI
2.

Daya reaktif (Q)

Daya Reaktif (reactive power) adalah daya yang di suplai oleh komponen reaktif. Satuan daya reaktif adalah
VAR.
P1 = V I cos
3.

Daya semu (S)

Daya semu (apparent power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms (Vrms) dan arus
rms (Irms) dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri antara daya aktif
dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.
Q1 = V I sin
II.

FAKTOR DAYA
Faktor daya dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya nyata (Watt) dan daya semu

(VA) yang digunakan dalam rangkaian arus bolak balik. Nilai faktor daya yang besar membawa pengaruh
baik pada jaringan primer maupun sekunder. Makin besar daya reaktif suatu beban, maka makin kecil pula
faktor dayanya. Faktor daya yang terbelakang (lagging) terjadi pada kondisi dimana arus terbelakang terhadap
tegangan dan keadaan ini dijumpai pada jaringan yang banyak terdapat beban induktif. Sebaliknya faktor daya
yang terdahulu (leading) terjadi pada kondisi arus mendahului tegangan dan keadaan ini dijumpai pada beban
kapasitif.
Faktor daya diekspresikan dengan nilai berkisar antara 0 dan 1.0. Faktor daya 1.0 menunjukkan tanpa
daya reaktif faktor daya lebih kecil dari 0.9 dianggap jelek karena memiliki banyak beban reaktif. Faktor daya
rendah yang umumnya lebih kecil dari 0.9, berimplikasi terhadap konsumsi daya reaktif yang tinggi pada

gilirannya menyebabkan daya semu yang cukup besar sehingga menyebabkan lonjakan tagihan rekening
listrik yang dilakukan oleh PLN. Faktor daya bervariasi tergantung kepada gawai listrik yang disambungkan.
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat
menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat
dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya reaktif yang tinggi akan
meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih
kecil atau sama dengan satu.

Faktor daya bisa dikatakan sebagai besaran yang menunjukkan seberapa efisien jaringan yang kita
miliki dalam menyalurkan daya yang bisa kita manfaatkan.
Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1, semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) artinya semakin
banyak daya nyata yang diberikan sumber yang bisa kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah
faktor daya (mendekati 0) maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah daya
tampak yang sama
III.

PENYEBAB FAKTOR DAYARENDAH

Hal-hal yang menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya penggunaan beban induktif berupa :
1.

Transformator,

2.

Motor induksi,

3.

Generator Iiduksi, dan

4.

Lampu TL.

4. Alasan Faktor Daya Diperbaiki

Beberapa alasan mengapa besarnya faktor daya harus diperbaiki, diantaranya :


1.

Mengurangi biaya pengoperasian peralatan listrik,

2.

Meningkatkan kapasitas sistem dan mengurangi rugi-rugi pada sistem yang dioperasikan, dan

3.

Mengurangi besarnya tegangan jatuh yang biasa disebabkan pada saat transmisi daya.

IV.

PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan memasang kapasitor statis yang terhubung
parall pada jaringan tersebut

Kapasitor merupakan komponen yang hanya dapat menyimpan dan memberikan energi yang terbatas sesuai
dengan kapsitasnya. Pada dasarnya kapasitor tersusun oleh dua keping sejajar yang disebut electrodes yang
dipisahkan oleh suatu ruangan yang disebut dielectric yang pada saat diberi tegangan akan menyimpan energi.
Dalam sistem tenaga listrik kapasitor sering digunakan untuk memperbaiki tegangan jaringan dan untuk
menyuplai daya reaktif ke beban yang berfungsi untuk memperbaiki nilai faktor daya dari sistem. Dalam
perbaikan faktor daya kapasitor-kapasitor dirangkai dalam suatu panel yang disebut capacitor bank. Selain itu
kapasitor bank dapat juga digunakan untuk aplikasi lain yaitu filter harmonisa, proteksi terhadap petir, untuk
transformer testing, generator impuls, voltage divider kapasitor
Apabila kapasitor dipasang maka daya reaktif yang harus disediakan oleh sumber akan berkurang
sebesar (yang merupakan daya reaktif berasal dari kapasitor). Karena daya aktif tidak berubah
sedangkan daya reaktif berkurang, maka dari sudut pandang sumber, segitiga daya yang baru
diperoleh

Daari Gambar didapat,

V.

CONTOH SOAL

Anda mungkin juga menyukai