I.
DASAR TEORI
Pesawat atwood adalah suatu system mekanika yang terdiri dari
dua massa yang dihubungkan dengan tali melalui katrol. Peristiwa ini
sangatlah erat kaitannya dengan Hukum Newton, Momen Inersia dan
Momen Gaya yang bekerja pada benda dalam system tersebut.
II.
Hukum Newton
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi
dasar mekanika
klasik.
Hukum
bekerja
pada
ini
menggambarkan
suatu
benda
hubungan
tersebut. Berarti
massa dari
suatu
jika resultan
benda
tetap
gaya nol,
diam,
makapusat
atau
bergerak
sebesar
akan
mengalami percepatan a
linear benda
tersebut
terhadap waktu.
3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki
besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika
ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka
benda B akan memberi gaya sebesar F kepada benda A. F dan F
memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga
terkenal
sebagai
hukum
aksi-reaksi,
dengan
disebut
hukum
Newton dalam
gerak
ini
karyanya
pertama
dirangkum
Philosophi
oleh Isaac
Naturalis
Principia
padat). Leonard
generalisasi
hukum
Euler pada
gerak
tahun
Newton
1750
untuk
memperkenalkan
benda
padat
yang
benda
yang
mendekati kecepatan
diperhitungkan.
memiliki
cahaya,
dimensi.
efek
Ketika
dari relativitas
kecepatan
khusus harus
Tegangan Tali
Untuk membantu dirimu memahami konsep tegangan tali, pahami
ilustrasi berikut ini. Misalnya kita letakan 3 benda pada permukaan
bidang datar, di mana ketiga benda tersebut dihubungkan dengan tali
( Terlampir Gambar 1.1 ).
Ketika kita menarik benda A ke kiri dengan gaya F, benda B dan C
juga ikut tertarik karena ketiga benda tersebut dihubungkan dengan
tali. Pada saat benda A ditarik, tali 1 dan tali 2 tegang sehingga pada
kedua ujung tali tersebut timbul tegangan tali (T). Benda A dan B
dihubungkan dengan tali yang sama sehingga gaya tegangan tali
pada kedua ujung tali 1 sama besar (T1). Demikian juga, besar gaya
tegangan tali pada kedua ujung tali 2 (T2) sama besar, karena benda
B dan C dihubungkan dengan tali yang sama. Ingat bahwa gaya
tegangan tali pada tali 1 (T1) berbeda dengan gaya tegangan tali
pada tali 2 (T2), karena tali 1 bekerja pada benda A dan B sedangkan
tali 2 bekerja pada benda B dan C. Inti penjelasan ini adalah gaya
tegangan tali (T) sama besar apabila tali bekerja pada benda yang
sama, dang besar gaya tegangan tali berbeda apabila bekerja pada
benda yang berbeda.
katrol
digantungkan
tali
dan
pada
kedua
ujung
tali
maka
kita
mengandaikan
gaya
gesekan
nol.
Dalam
kenyataannya gaya gesek tidak pernah bernilai nol. Ini hanya model
ideal. Selain gaya tarik F yang arahnya ke kanan, pada benda juga
bekerja gaya berat (w) dan gaya normal (N). Pasangan gaya berat w
dan gaya normal N bukan pasangan gaya aksi-reaksi. Ingat bahwa
gaya aksi-reaksi bekerja pada benda yang berbeda, sedangkan kedua
gaya di atas (Gaya berat dan Gaya Normal) bekerja pada benda yang
sama. Disebut gaya normal karena arah gaya tersebut tegak lurus
bidang di mana benda berada besar gaya normal sama dengan
gaya berat (N = w). Karena gaya normal (N) dan gaya berat (w)
memiliki gaya berat yang sama dan arahnya berlawanan maka kedua
gaya tersebut saling menghilangkan. Pada gambar a, benda bergerak
karena adanya gaya tarik (F), sedangkan pada gambar b, benda
bergerak karena komponen gaya tarik pada arah horisontal (Fx).
Gambar a
Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :
Gambar b
Gambar b
Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :
gaya
berat
yang
sejajar
permukaan
bidang
miring,
yang sejajar bidang miring (w sin teta). Karena permukaan bidang miring
kasar, maka terdapat gaya gesekan (fg) yang arahnya berlawanan
dengan arah gerakan benda. ( Terlampir Gambar 1.10)
Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :
III.
1. Hukum Newton 1
Bagaimana hubungan yang tepat antara Gaya dan Gerak ? Untuk
mengawalinya, mari kita bayangkan apa yang terjadi ketika gaya total
pada sebuah benda sama dengan nol atau dengan kata lain tidak ada
gaya yang bekerja pada benda. Anda pasti akan setuju bahwa benda
tersebut dalam keadaan diam, dan jika tidak ada gaya yang bekerja
padanya, yaitu tidak ada tarikan atau dorongan, maka benda itu akan
tetap diam. Nah, bagaimana jika terdapat gaya total nol yang bekerja
pada benda yang sedang bergerak ?
Untuk memperjelas permasalahan ini, anggap saja anda sedang
mendorong sekeping uang logam pada permukaan lantai kasar.
Setelah anda berhenti mendorong, keping uang logam tersebut tidak
akan terus bergerak, namun melambat kemudian berhenti. Untuk
menjaganya agar tetap bergerak, kita harus tetap mendorong
(memberikan gaya). Jika dicermati dengan saksama, anda akan
lantai.
Anggapan
mengenai
adanya
pelicin
sempurna
tersebut
membuat uang logam bergerak dengan laju tetap tanpa ada gaya
yang diberikan. Ini adalah gagasan Galileo yang membayangkan
dunia
tanpa
gesekan.
Pemikiran
ini
kemudian
membuatnya
benda
tetap
berada
dalam
keadaan
diam
atau
suatu
keadaan
Newton
benda
diam
dikenal
untuk
tetap
dinamakan
juga
bergerak
inersia.
dengan
atau
Karenanya,
julukan Hukum
memiliki
arah
yang
berlawanan
sehingga
saling
pensil
(pensil
mengambang
karena
tidak
ada
gaya
suatu
benda,
makin
besar
kelembamannya.
Saat
2. Hukum Newton 2
Hukum II Newton kita telah mempelajari tentang resultan gaya.
Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan resultan gaya?
Resultan gaya yang bekerja pada lemari merupakan penjumlahan dari
gaya yang diberikan oleh masing-masing orang. Resultan gaya yang
dialami lemari lebih besar daripada gaya yang diberikan oleh masingmasing orang, sehingga lemari lebih mudah digeser. Jikalemari
tersebut hanya didorong oleh salah satu orang dengan gaya yang
lebih kecil daripada resultan gaya kedua orang tersebut maka lemari
akan lebih sulit digeser. Dengan demikian, semakin besar gaya yang
bekerja pada benda, benda akan bergerak semakin cepat. Jika kamu
kecepatan
merupakan
menyimpulkan
bahwa
gaya
menyebabkan
benda
tersebut
percepatan
total
yang
maka
bekerja
mengalami
kita
pada
percepatan.
dapat
benda
Arah
percepatan tersebut sama dengan arah gaya total. Jika besar gaya
total tetap atau tidak berubah, maka besar percepatan yang dialami
benda juga tetap alias tidak berubah.
Demikian
seterusnya.
Kita
bisa
menyimpulkan
bahwa
sama
dengan
massa
benda
dengan
percepatan benda.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias resultan gaya yang bekerja
pada benda maka benda akan diam apabila benda tersebut sedang
diam; atau benda tersebut bergerak dengan kecepatan tetap, jika
benda sedang bergerak. Ini merupakan bunyi Hukum I Newton. Setiap
gaya F merupakan vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan
hukum II Newton di atas dapat ditulis dalam bentuk komponen pada
koordinat xyz atau koordinat tiga dimensi.
Satuan massa adalah kilogram, satuan percepatan adalah kilogram
meter per sekon kuadrat (kg m/s2). Satuan Gaya dalam Sistem
Internasional adalah kg m/s2. Nama lain satuan ini adalah Newton;
diberikan
untuk
menghargai
jasa
Isaac
Newton.
Satuan-satuan
3. Hukum Newton 3
Pada
Hukum
II
Newton,
kita
belajar
bahwa
gaya-gaya
mendorong
anda
ke
belakang
sehingga
skate
board
yang anda berikan adalah F A ke B, dan gaya ini bekerja pada batu.
Gaya yang diberikan oleh batu kepada kaki anda adalah - F B ke A.
Tanda
negatif
berlawanan
menunjukkan
dengan
gaya
bahwa
aksi
arah
yang
gaya
anda
reaksi
berikan.
tersebut
Jika
anda
Bumi menarik batu, batu juga membalas gaya tarik bumi, di mana
besar gaya tersebut sama namun arahnya berlawanan.
IV.
Momen Inersia
Pada gerak rotasi ini, dikenalkan besaran baru lagi yang dinamakan
momen inersia. Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri.
Momen inersia berarti besaran yang nilainya tetap pada suatu gerak
rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak translasi atau
lurus. Besarnya momen inersia sebuah partikel yang berotasi dengan
jari-jari R seperti pada ( Terlampir Gambar 1.11 ). Didefinisikan
sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jari-jarinya. I = m R2. Untuk
sistem partikel atau benda tegar memenuhi hubungan berikut.
kecepatan
sudut
yang
dialami
benda.
Perubahan
bisa
diartikan
sebagai
kemampuan
suatu
benda
untuk
Mula-mula
partikel
diam,
lalu
bergerak
(mengalami
Perhatikan ruas kiri. rF = Torsi, untuk gaya yang arahnya tegak lurus
sumbu (bandingan dengan gambar di atas). Persamaan ini bisa ditulis
menjadi :
Benda tegar bisa kita anggap tersusun dari banyak partikel yang
tersebar di seluruh bagian benda itu. Setiap partikel-partikel itu punya
massa dan tentu saja memiliki jarak r dari sumbu rotasi. jadi momen
inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia
setiap partikel yang menyusun benda itu.
Ini
cuma
persamaan
umum
saja.
Bagaimanapun
untuk
V.
Momen Gaya
Pada gerak lurus atau gerak translasi, faktor yang menyebabkan
adanya gerak adalah gaya (F). Sedangkan pada gerak rotasi atau
gerak melingkar, selain gaya (F), ada faktor lain yang menyebabkan
benda itu bergerak rotasi yaitu lengan gaya (l) yang tegak lurus
dengan gaya. Secara matematis, momen gaya dirumuskan:
=Fxl
=F.l
Jika antara lengan gaya l dan gaya F tidak tegak lurus maka:
= F . l sin
dimana adalah sudut antara lengan gaya l dengan gaya F.
Lengan gaya merupakan jarak antara titik tumpuan atau poros ke titik
dimana gaya itu bekerja. Jika gaya dikenakan berada di ujung lengan
maka bisa kita katakan lengan gaya ( l ) sama dengan jari-jari
lingkaran (r).
Sehingga momen gaya dapat juga kita tulis
=F.r
Momen gaya terhadap suatu titik didefisinikan sebagai hasil kali
antara gaya dengan jaraknya ke titik tersebut. Jarak yang dimaksud
adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi
tanda positif atau negatif bergantung dari perjanjian
yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum, yang
penting bila arah momen gaya itu berbeda tandanya harus berbada.
Pada gambar 11 diperlihatkan momen gaya terhadap suatu titik.
( Terlampir Gambar 1. 13 )
Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel
yang didefinisikan sebagai momen akibat adanya dua buah gaya yang
sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan. ( Terlampir
Gambar 1. 14 menunjukkan momen kopel tersebut)
Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan
aturan bahwa arah vektor momen merupakan arah bergeraknya
sekrup yang diputar oleh momen. (Terlampir Gambar 1. 15). Pada
gerak lurus, gaya merupakan penyebab benda bergerak lurus
sedangkan dalam gerak rotasi momen gaya merupakan penyebab
benda bergerak rotasi. Ini berarti makin besar momen gaya makin
mudah suatu benda dapat berotasi.
Gerak yang bekerja dalam Pesawat Atwood
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang
ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu
tertentu. Pada umumnya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F =
0 ).
S=v.t
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena
adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau
perlambatan (a=-). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton
II ( S F = m . a ).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2
Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang harus dijalankan pada praktikum ini
adalah:
1. Pasang modul pesawat atwood dalam kondisi benar - benar tegak
lurus, sehingga nanti-
sebelum
anak
atwood.
4. Setelah beban terpasang pada salah satu anak timbangan tadi maka
tempatkan, anak
C)
SBC.
6.
dengan prosedur
(SBC) tetap.
7. Dengan cara yang sama lakukan percobaan dengan membuat jarak
AB (SAB) tetap,
TERLAMPIR
Gambar 1.1
Gambar 1. 2
Gambar 1. 3
Gambar 1. 4
Gambar 1. 5
Gambar 1. 6
Gambar 1. 7
Gambar 1. 8
Gambar 1. 9
Gambar 1. 10
Gambar 1. 11
Gambar 1. 12
Gambar 1. 13
Gambar 1. 14
Gambar 1. 15