Anda di halaman 1dari 36

4.

Hukum Newton dan


Dinamika

Sir Isaac Newton (1643-1727)

Bidang fisika yang hanya mempelajari


gerak tanpa mengindahkan penyebab
munculnya gerak tersebut dinamakan

kinematika
Dalam kinematika kita membahas benda yang tiba-tiba
bergerak,
tiba-tiba berhenti, tiba-tiba berubah kecepatan, tanpa
mencari tahu
mengapa hal tersebut terjadi

Pada bab ini dan beberapa bab


berikutnya
kita akan mempelajari gerak beserta
penyebab munculnya gerak tersebut.
Dalam fisika bidang ini dinamakan

dinamika

4.1 Hukum Tentang Gerak


Newton
menemukan bahwa semua persoalan gerak di alam
semesta dapat diterangkan hanya dengan tiga hukum
yang sederhana.

Hukum Newton I
Semua benda cenderung mempertahankan
keadaannya: benda yang diam tetap diam dan
benda yang bergerak, tetap bergerak dengan
kecepatan konstant

Hukum Newton II
Sebelum mengungkapkan hukum Newton II mari kita
definisikan besaran yang namanya momentum yang
merupakan perkalian dari massa dan kecepatan, yaitu

Dengan
momentum, m massa, dan
kecepatan. Hukum
Newton II menyatakan bahwa laju perubahan momentum
benda sama dengan gaya yang bekerja pada benda
tersebut

Khusus benda yang tidak


mengalami perubahan massa
selama bergerak maka
Sehingga

Hukum Newton III


Hukum ini mengungkapkan keberadaan gaya reaksi yang sama
besar dengan gaya aksi, tetapi berlawanan arah. Jika benda
pertama melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka
benda kedua melakukan gaya yang sama besar pada benda
pertama tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi)
Bumi menarik tubuh kita dengan gaya yang sama dengan
berat tubuh kita, maka pada saat bersamaan tubuh kita
juga menarik bumi dengan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah.

Jika kamu mendorong


dinding dengan
tangan, maka pada
saat bersamaan
dinding mendorong
tanganmu dengan
gaya yang sama
tetapi berlawanan
arah.

4.2 Diagram Gaya Bebas


Jika pada benda bekerja sejumlah gaya maka semua gaya
tersebut harus dijumlahkan terlebih dahulu (secara vektor)
sebelum menerapkan persamaan (4.2) - (4.4)

untuk

menghitung percepatan.
Untuk menghandari kesalahan dalam menghitung gaya-gaya
yang bekerja pada benda, kita akan sangat tertolong apabila
terlebih dahulu melukis diagram gaya bebas yang bekerja pada
benda. Contoh, sebuah benda berada di atas bidang datar yang
licin ditarik ke kanan dengan gaya F (lihat gambar 4.1)

Gambar 4.1 Benda di atas bidang datar yang licin ditarik ke kiri dengan
gaya F

Gambar 4.1 Benda di atas bidang datar yang licin diratik ke kanan
dengan gaya F

Gaya-gaya yang bekerja pada


benda adalah :
Gaya berat (akibat gravitasi)
yang
arahnya ke bawah
Gaya penahan yang dilakukan
oleh
lantai yang arahnya ke atas,
tegak lurus
lantai, gaya ini disebut gaya
normal
Gaya tarikan tali yang Gambar
arahnya
4.2 Diagram gaya bebas pada benda.
ke

Contoh 4.1

Sebuah balok berada di atas bidang miring yang licin


dengan
sudut kemiringan terhadap bidang datar.
Gambarkan diagram gayanya.
Jawab.

Gambar 4.3 Diagram gaya pada benda yang berada di atas


bidang miring.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah :
Gaya berat (akibat gravitasi) yang arahnya ke bawah.
Gaya normal yang tegak lurus bidang.

4.3 Aplikasi Hukum Newton


Benda di atas bidang datar
Benda bermassa m di atas bidang datar yang licin ditarik
dengan gaya F seperti tampak pada Gbr 4.4. Kita akan
menggambarkan diagram gaya bebas dan menentukan
percepatan benda.
Gaya dalam arah vertikal

NOL karena

Gambar 4.4 Benda dikenai gaya


mendatar F

sehingga tidak ada


percepatan dalam arah
vertikal. Gaya dalam arah
horizontal adalah F
sehingga percepatan
dalam arah horizontal
adalah

Gambar 4.5 Diagram gaya bebas yang bekerja


pada balok

Jika terdapat beberapa gaya


yang bekerja secara serentak
maka
untuk
menghitung
PERCEPATAN kita hitung terlebih
dahulu GAYA TOTAL yang bekerja
pada benda.
Gambar 4.6 Benda dikenai gaya mendatar F1
dan F2 yang searah

Gaya total arah vertikal


NOL karena gaya N dan
W sama besar
Gaya dalam arah
horizontal F1+F2,
sehingga percepatan
benda arah horizontal

Gambar 4.7 Diagram gaya bebas pada


benda

Jika kedua gaya yang bekerja pada benda berlawanan


arah, maka gaya total dalam arah vertikal tetap nol,
sedangkan gaya arah horizontal adalah F1-F2, sehingga
percepatan arah horizontal

Gambar 4.8 Dua gaya yang berlawanan arah yang bekerja


pada benda secara bersamaan

Gaya F dapat diuraikan atas dua komponen yang searah dan


tegak lurus bidang datar. Komponen F yang sejajar bidang datar
adalah
F cos , dan yang tegak lurus F sin .
Gaya total arah horizontal yang bekerja
pada benda

Gaya total arah vertikal

Sehingga percepatan benda arah


horizontal

Gambar 4.9 (kiri) Benda dikenai gaya F yang arahnya


membentuk sudut a terhadap arah mendatar, (kanan) diagram
gaya yang bekerja pada benda

Ada dua kondisi yang mungkin dipenuhi untuk gerakan


dalam arah vertikal :
a) Jika benda belum bergerak dalam arah vertikal maka
sehingga
atau
Kondisi ini dipenuhi jika
yaitu komponen
gaya F arah vertikal lebih kecil dari berat benda
b) Jika benda sudah mulai bergerak dalam arah vertikal
maka
sehingga gaya arah vertikal yang bekerja pada
benda adalah
Kondisi ini dipenuhi jika
arah vertical adalah

percepatan benda

Contoh 4.2
Sebuah benda ditarik dengan gaya F1 = 100 N ke kanan membentuk
sudut 37 dengan arah horizontal dan gaya F2 = 20 N ke kiri. Jika
massa benda 10 kg, tentukan percepatan benda. Tentukan juga
percepatan benda jika F1 diperbesar menjadi 200 N.
Gaya total arah
horizontal

Percepatan arah
horizontal
Berat benda
Gaya penggerak
arah vertikal adalah
Tampak bahwa
sehingga benda tidak
melakukan gerakan dalam arah vertikal.

Benda di atas bidang miring


Perhatikan!
Gambar 4.12. Sebuah benda berada di atas bidang miring yang licin

Gambar 4.12

Gambar 4.13 (kiri) Diagram gaya yang bekerja pada benda. (kanan) diagram gaya yang
ekivalen dengan gambar kiri, dimana berat dirubah dalam dua komponen yang tegak
lurus

Gaya total arah sejajar bidang

Percepatan benda dalam arah sejajar


bidang

Gaya total arah tegak lurus bidang

F tidak sejajar bidang, seperti Gbr 4.14. Benda ditarik dengan


gaya F yang membentuk sudut dengan arah kemiringan
bidang

Gaya total arah sejajar bidang

Percepatan benda dalam arah sejajar


bidang

Gaya total arah tegak lurus bidang

Tegangan
Tali

Benda bermassa m1, m2, m3 dihubungkan dengan tali. Benda m3


ditarik dengan gaya mendatar F. Percepatan ketiga benda sama
besarnya (karena dihubungkan oleh tali), yaitu

Berapa tegangan tali ? Tegangan tali yang menghubungkan


benda m1 dan m2, berbeda dengan tegangan tali yang
menghubungkan benda m2 dan m3.

Diagram gaya yang bekerja pada benda


m1
Komponen gaya arah mendatar T1 menghasilkan
percepatan a, sehingga terpenuhi

Tegangan tali yang menghubungkan m2 dan


m3

Gaya mendatar yang bekerja pada


benda adalah tegangan tali T2 yang
arahnya ke kri dan gaya tarik F yang
arahnya ke kanan

Pesawat Atwood
Gambar 4.19. Peralatan ini sering digunakan untuk
mendemonstrasikan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan, peralatan ini dapat
mengatur kecepatan dan percepatan . Besarnya percepatan dan
kecepatan yang dihasilkan bergantung pada massa beban yang
digantung pada dua sisi tali
Benda m1 dan m2 dihubungkan dengan tali
melalui sebuah katrol. Massa tali sangat kecil
dibandingkan dengan massa dua beban,
sehingga massa tali dapat diabaikan. Jika
massa katrol juga sangat kecil, sehingga
dianggap tak bermassa.
Kita asumsikan tegangan tali T dan
m1>m2 , dengan asumsi ini maka
m1 bergerak ke bawah dan m2
bergerak ke atas
Gbr. 4.19. Pesawat
Atwood

Jumlahkan persamaan (4.23) dan


(4.24)
Gbr 4.20. Diagram gaya
pesawat Atwood

Tampak dari persamaan (4.25) percepatan akan makin kecil jika


selisih massa dua benda makin kecil. Sehingga kita dapat
menghasilkan percepatan yang diinginkan dengan memilih massa
dua benda yang sesuai

4.4 Gaya Gesekan


Jika sebuah balok di atas meja dan kita dorong dalam arah sejajar
dengan permukaan meja. Kita akan amati fenomena sebagai
berikut :
i) Jika gaya dorongan yang diberikan tidak terlalu besar maka
benda belum bergerak
ii) Jika gaya diperbesar terus maka ada nilai gaya tertentu di
mana benda mulai bergerak
Tidak bergeraknya benda meskipun diberikan gaya dorong,
menandakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada benda nol.
Jadi, disamping gaya dorong yang kita berikan, ada gaya lain
yang bekerja pada benda yang besarnya sama dengan gaya
dorong yang kita berikan tetapi berlawanan arah. Gaya apakah
itu???

Gaya tersebut adalah


gaya gesekan antara
permukaan benda dengan
permukaan bidang

Gbr. 4.21 Diagram gaya pada benda saat benda belum


bergerak

Gaya gesekan dan


gaya yang diberikan. Gaya
total yang bekerja pada benda adalah
Jika benda
belum bergerak maka

Kita simpulkan, selama benda


belum bergerak maka gaya
gesekan sama dengan gaya yang
diberikan pada benda

Jika gaya yang diberikan diperbesar terus maka gaya gesekan pun
makin besar (selama benda masih belum bergerak) karena kedua
gaya tersebut saling meniadakan, sampai suatu saat benda tepat
bergerak.
Pada saat benda tepat mulai bergerak, gaya gesekan
tidak sanggup lagi mengimbangi gaya yang diberikan,
pada dua permukaan yang mengalami kontak, ada nilai
maksimum dari gaya gesekan yang dapat dihasilkan.
Besarnya gaya gesekan maksimum memenuhi

N adalah gaya normal oleh bidang pada benda dan s adalah


konstanta yang bergantung pada sifat permukaan dua benda
yang melakukan kontak. Dinamakan koefisien gesekan statis

Saat benda bergerak gaya gesekan tetap ada,


tetapi nilainya berbeda. Untuk membedakan kita
definisikan gesekan statis dan gesekan kinetis
saat benda bergerak.

Gaya gesekan kinetis hanya memiliki satu nilai, tidak


bergantung pada kecepatan relatif antara dua
permukaan yang melakukan kontak, Besarnya
memenuhi

Gaya yang diperlukan untuk mempertahankan benda


yang bergerak agar tetap bergerak lebih kecil, daripada
gaya yang diperlukan untuk memulai gerakan sebuah
benda.
Ini penyebabnya mengapa saat memulai mengayuh
sepeda akan terasa berat daripada mempertahankan
sepeda tetap bergerak, sifat diatas menghasilkan
ketidak samaan :
Dari pembahasan di atas, dapat kita
ringkas tentang gaya gesekan yang
bekerja pada benda

4.5 Pemahaman Gaya Gesekan


Untuk memahami penggunaan gaya gesekan mari kita
bahas contoh-contoh berikut ini.
Contoh 1.
Sebuah benda yang bermassa 5 kg berada di atas bidang datar. Koefisien
gesekan antara benda dan bidang adalah s = 0,4 dan k = 0,2. Jika
benda ditarik dengan gaya 15 N arah horizontal ke kanan apakah benda
bergerak dan berapa gaya gesekan benda dan bidang ?
Karena tidak ada gerakan ke
vertikal
Gaya gesekan statik maksimum
Diagram gaya yang bekerja

Karena benda belum bergerak maka gaya


gesekan yang bekerja pada benda adalah
gaya gesekan statik yang besarnya sama
dengan gaya yang diberikan

Contoh 2.
Kembali ke soal pada contoh 1,
jika gaya yang diberikan adalah F =25 N maka F > fs
maks, yang berakibat benda sudah bergerak. Karena
benda bergerak maka gaya gesekan berubah menjadi
gaya gesekan kinetik

Percepatan benda
adalah

Contoh 3
Sebuah benda bermassa 4 kg berada di atas bidang yang
memiliki kemiringan 37 dan koefisien gesekan dengan benda s
= 0,4 dan k = 0,3. Apakah benda akan meluncur ke bawah?
Berapakah gaya gesekan benda dengan bidang ?
Benda tidak melakukan gerakan dalam
arah tegak lurus bidang sehingga

Gaya gesekan statik


maksimum
Karena
Gaya gesekan yang bekerja

Percepatan benda
adalah

Gaya penggerak benda arah sejajar


bidang

Contoh 4
Pada contoh diatas, misalkan benda ditarik dengan gaya F sejajar
bidang ke atas. Berapa besar gaya F agar benda tidak bergerak
Agar benda tidak
bergerak maka
1) F harus cukup besar
sehingga dapat
menahan benda
dari kecenderungan
bergerak ke bawah
2) F tidak boleh sangat
besar agar benda
tidak tertarik ke
atas
Untuk menghindari benda
bergerak ke atas

Untuk menghindari benda


bergerak ke bawah
atau

Dapat kita simpulkan F harus


memenuhi

Contoh 5
Sekarang kita lihat kasus di mana gaya yang menarik benda membentuk
sudut tertentu dengan bidang. Gaya F sebesar 20 N ditarik ke kanan
membentuk sudut 37 dengan arah horizontal. Massa benda 5 kg dan
koefisien gesekan s = 0,4 dan k = 0,2 Apakah benda sudah bergerak?
Berapa gaya gesekan benda dengan bidang?

Gaya gesekan statik maksimum


Gaya penarik benda ke kanan
Gaya-gaya arah vertikal
Karen
a
Gesekan
kinetis
Percepatan benda
Sehingga benda tidak bergerak
vertikal

Contoh 6
Sebuah benda yang memiliki massa 5 kg berada di atas bidang
dengan koefisien gesekan mius =0,3 dan miu k = 0,2. Benda
tersebut dihubungkan dengan benda yang memiliki massa 2 kg oleh
seutas tali yang dilewatkan pada sebuah katrol. Tentukan percepatan
benda dan tegangan tali.

Pertama, cek apakah benda sudah


bergerak, lihat diagram gaya m1

Gaya gesekan
statik
Gaya yang memaksa benda m1 bergerak
ke kanan adalah berat m2, yaitu
Sehingga gaya gesekan
pada m1 menjadi gesekan
kinetik
Percepatan ke dua benda sama
(karena dihubungkan oleh tali yg
sama)

Besar tegangan tali


dilihat dari m2
Atau

Anda mungkin juga menyukai