Anda di halaman 1dari 72

Sistem

Manajemen
Lingkungan

Raudah, ST., M. Sc
raudah_pnl@yahoo.co.id

Silabus mata kuliah Manajemen


Lingkungan
1.

Konsep manajemen lingkungan

2.

Identifikasi dampak lingkungan

3.

Kebijakan lingkungan

4.

Konsep dan aplikasi ISO 14.000

5.

Peaturan perundangan ( sumber : Undang-undang yang berlaku internsioanl,


nasional dan perubahan peraturan UU sampai tahun 2003)

6.

Pelingkupan manajemen lingkungan (skoping, kegunaan, macam dan proses)

7.

AMDAL

8.

Analisis risiko lingkungan

9.

Baku mutu

10.

Penyajian informasi lingkungan

11.

Sistem evaluasi

Konsep manajemen lingkungan


Manajemen lingkungan adalah:
aspek-aspek
dari
keseluruhan
fungsi
manajemen (termasuk perencanaan) yang
menentukan dan membawa pada implementasi
kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO
14001 oleh Sturm, 1998).
suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan
ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk
mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol
dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan
oleh
karenanya
merupakan
risiko-risiko
lingkungan.

definisi

Praktek manajemen lingkungan yang


dilakukan secara sistematis,
prosedural, dan dapat diulang disebut
dengan sistem manajemen
lingkungan (EMS).

Definisi EMS menurut ISO 14001


adalah
bagian
dari
sistem
manajemen
keseluruhan yang berfungsi menjaga
dan mencapai sasaran kebijakan
lingkungan. Sehingga EMS memiliki
elemen
kunci
yaitu
pernyataan
kebijakan lingkungan dan merupakan
bagian
dari
sistem
manajemen
perusahaan yang lebih luas.

Berdasarkan cakupannya,
manajemen lingkungan di bagi atas
2:
1.
2.

Lingkungan internal
Lingkungan eksternal

Lingkungan internal:

Sistem Manajemen
Dalam Pengelolaan
Lingkungan Perusahaan
Joni Hermana
Jurusan Teknik Lingkungan ITS
Sukolilo SURABAYA 60111 (

hermana@its.ac.id); hp: 08123029313

Joni HERMANA
Adalah Guru Besar Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
ITS, Surabaya. Saat ini juga menjabat sebagai Dekan FTSP ITS. Menempuh
pendidikan S1 di Jurusan Teknik Lingkungan ITB, Bandung (19801986); S2 bidang
Sanitasi Lingkungan di University of Ghent, Belgia, (19891991); serta S3 bidang Teknik
dengan Spesialisasi Pengolahan Air Limbah Industri di University of Newcastle, Inggris
(19941997). Selain itu, tercatat juga sebagai International Fellow dari LEAD
(Leadership for Environment and Development) setelah mengikuti pendidikan di 4 kota
dunia (Jakarta Sao Paolo Guilin Moscow) selama periode waktu 1999 2001.
Selain tugas utama, yang bersangkutan juga aktif dalam mengikuti berbagai aktivitas
profesional maupun kemasyarakatan, khususnya dalam pembangunan berkelanjutan.
Beberapa hal yang pernah ditekuni adalah sebagai Sekertaris Badan Pengawas PDAM
Surabaya, anggota inti Dewan Lingkungan Hidup Jawa Timur, anggota International
Water Association (IWA).

Ragam Dimensi
Pembangunan
Berkelanjutan
Memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengabaikan peluang
generasi yang akan datang
untuk memperoleh
kebutuhannya sendiri.

Pencapaian secara simultan tiga


unsur penting, yaitu:
Kesejahteraan Ekonomi
Kualitas Lingkungan
Kesetaraan Ekuitas

Kualitas hidup yang lebih baik


untuk setiap orang serta
generasi yang akan datang

Perubahan paradigma strategi untuk


melaksanakan pembangunan
berkelanjutan:
Pendekatan Tradisional

Sistem pemikiran yang terkotakkotak terfokus pada bagian


tertentu saja secara parsial

Sustainable Approach

Sistem pemikiran fokus pada


ketergantungan bagian dan
mengoptimasikan seluruh sistem

Dampak lingkungan/sosial dilakukan ahli Dampak lingkungan/sosial dianalisis


sebelum pembuat keputusan
setelah keputusan strategis dilakukan

merencanakan strategi pembangunan


Forecasting: dimana kita saat ini
bagaimana kita dapat meningkatkan
5%
Posisi perusahaan hanya satu-satunya
tujuan

Backcasting: seperti apakah dunia yang


berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad,
dan bagaimana cara kita mencapainya?
Stakeholder terlibat dalam memahami
berbagai pandangan untuk mendapatkan
solusi yang terbaik solution

Perusahaan menyusun konsep


bagaimana mereka mengelola
lingkungan:
Pembangunan
Berkelanjutan

Pengelolaan
Dampak

Pentaatan
Lingkungan
End-of-pipe

Pencegahan pencemaran; Integrasi Strategis


Sistem manajemen

Batasan dampak
kegiatan saat ini

Desain ulang untuk


menghilangkan dampak
kegiatan

Merubah kegiatan dan


merencanakan sistem
industri

Trend Global
Tantangan pembangunan berkelanjutan berasal dari
pertemuan dua kecenderungan utama

Penurunan Ketersediaan SDA


dan Ekosistem
Penurunan
Batas
Aktivitas

Ketahanan

Dampak = Populasi x Pemakaian x


Teknologi

Dua dunia yang berbeda !!

Mengapa Pengelolaan Lingkungan?


Produk/Jasa

PRODUSEN

KONSUMEN
Uang/Imbalan

Sumberdaya Alam penghasil Energi:


-Renewable; energi air, matahari, hutan,
biomassa, angin, laut dan gelombang
-Non-renewable; batu bara, minyak dan gas
bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun
energi geothermal.
SDA penghasil Bahan Baku:
-Mineral, Gas Bumi, Perairan, Tanah, Hutan dan
lain-lain
SDA Lingkungan Hidup:
-Udara, ruang, perairan, tanah, dan sebagainya

Pencemaran Lingkungan :
-Pencemaran Udara
-Pencemaran Air
-Pencemaran Tanah
Masalah Kependudukan

Permasalahan Lingkungan Global


1.

Kerusakan dan menipisnya sumberdaya


lingkungan global

2.
3.

Kerusakan atmosfir
Kerusakan lapisan ozon
Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan
Menipisnya keanekaragaman hayati
Pencemaran dan menipisnya sumber daya
kelautan

Konsumsi yang berlebihan


Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup

Dampak Lingkungan
Pengelolaan SDA:
Pengurangan SDA dan Energi
Pencemaran Lingkungan
Perubahan Iklim
Perubahan Tata Guna Lahan
Kehilangan Keanekaragaman Hayati

17

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Pengurangan SDA dan Energi

Sumber energi yang non-renewable

Sumber energi yang renewable


SUMBER
ENERGI

Batubara

Minyak Bumi

Gas Alam

Biomassa

Ekivalen CO2

18

CO

CO2

1.97

15.96

0.15

5.28

19.72

79.79

14.95

29.63

70.08

144.09

N2O

0,002

CH4

14.8

2.61 x 10-14

0.065

0.002

0.008

0.102

1.50

0,012
3 x 10-15

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Pencemaran Lingkungan

Polusi Udara;
Smog, Hujan Asam, Debu dan Partikulat
Polusi Air;
Air permukaan dan Air tanah
Polusi Limbah B3;
Limbah korosif, reaktif, toksik atau yang mudah
terbakar/meledak
Polusi Radioaktif;
Mineral, air/tanah
19

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Perubahan Iklim

20

Skala global dan lokal


Dipengaruhi oleh;
peningkatan konsentrasi CO2 di udara
(efek rumah kaca),
polusi partikulat/debu,
kecepatan penggundulan hutan,
pencemaran panas (industri maupun
transportasi)
Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS

Peta suhu bumi 1995-2004

Penyebab

Gas-gas Rumah Kaca

Berdasarkan Konvensi Perserikatan BangsaBangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim


(United Nations Framework Convention on
Climate Change UNFCCC), ada 6 jenis gas
yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu :
Karbondioksida

(CO2)
Dinitro Oksida (N2O)
Metana (CH4)
Sulfurheksaflorida (SF6)
Perflorokarbon (PFCs)
Hidroflorokarbon (HFCs)

Gas-gas Rumah Kaca

Sumber CO2

Tabel 5. Peringkat negara pencemar


emisi karbon di dunia
Negara

Peringkat

Kontribusi (%)

Amerika Serikat
Uni Sovyet (lama)
Brasil
Cina
India
Jepang
Jerman Barat (lama)
Inggris
Indonesia
Perancis

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

19.8
12.8
11.2
7.1
4.2
4.1
3.0
2.9
2.6
2.3

27

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Perubahan Tata Guna


Lahan

Proses Produksi di rural dan Konsumsi Energi di daerah


urban

Aktivitas penggunaan energi dapat dikonversi dalam


luasan area yang diperlukan untuk produksi (misal :
hidroelektrik/Kedungombo?)

Tanah yang digunakan untuk industri nuklir akan


terkontaminasi berabad-abad

28

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Kehilangan
Keanekaragaman Hayati
Akibat aktivitas manusia
Dampaknya:

Hilangnya

sumber-sumber genetik
Hilangnya sumber pangan potensial dan
pengendali penyakit
Stabilitas ekosistem berkurang
Hilangnya daya tahan ekosistem

29

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik


Lingkungan FTSP - ITS

Permasalahan LH di Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persediaan air dan sanitasi


Pengelolaan limbah padat
Emisi kendaraan di daerah urban
Polusi industri, terutama di pulau pulau yang
menjadi lokasi industri
Pengelolaan daerah pertambangan dan area
konsesi hutan di berbagai pulau
Proteksi daerah aliran sungai (DAS)
Proteksi keanekaragaman hayati dan
keberlanjutan dari ekosistem global

ISO 14001
International Standard Organization 14001

Tentang ISO

Standar internasional yang berisi


syarat-syarat untuk mengadakan,
mengimplementasikan serta
mengoperasikan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML)
Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan
untuk memperjelas edisi th. 1996
dan lebih kompatible dengan ISO
9001

Tentang ISO

IEC (1906)
ISA (1926)
International Organization for
Standardization (23 Februari 1947),
berpusat di Jenewa
Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar
dan 170.700 halaman teknis

SEJARAH PERKEMBANGAN ISO


14000

Conference on Human
and Environment oleh
PBB pada tahun 1972
UNEP dan WCED 1987
Our Common future
UNCED, 1989 KTT Bumi
Rio de Janeiro, 1992
BCSD
SAGE, 1991
Komisi Teknis TC-207
ISO Seri 14000

SEJARAH PERKEMBANGAN ISO 14001


EU
EMAS

CEN

CIA

UNCED

ISO 9001

IEC/ ISO

Pengembangan
Berkelanjutan

BSI
ISO 9000

BS 7750

SAGE
ISO-SHEMS

ISO TC 176

VISION 2000

ISO 14001
Standar Sistem Manajemen Lingkungan yang
Diterima Secara Internasional
Penjelasan :
EU : European Union; CEN : Comite European de Normalisation; CIA : Chemical Industries Association
UNCED: 1992 United Nations on the Environment and Development
IEC : International Electrotechnical Commission; ISO : International Organization for Standardization
BSI : British Standard Institutes; SAGE : 1991 Strategic Advisory Group for the Environment
EMAS : Eco-Management and Audit Scheme; BS : British Standards
TC : Technical Committee; SHEMS : Safety, Health, and Environmental Management Systems

Modul 01 Pelatihan ISO 14000


J urusan Teknik Lingkungan FTSPITS

Alasan Perlunya Standar

Adanya Technical Barriers to Trade


Mencegah Non-TBT
Liberalisasi perdagangan dunia
Saling ketergantungan antar sektor
Sistem komunikasi seluruh dunia
Perlunya penyeragaman standar
teknologi

Kriteria Standar Sistem


Manajemen

Generic aplikabel untuk semua jenis


organisasi/perusahaan

Sistem Manajemen mengacu


kepada apa yang dilakukan suatu organisasi
untuk mengelola proses atau aktivitasnya untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sendiri,
yaitu; - mentaati peraturan, sesuai dengan
ketetapan lingkungan

Model Acuan untuk diikuti dalam


penyusunan maupun pelaksanaan

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN


Sistem Manajemen Lingkungan menurut
ISO 14001:2004 adalah bagian dari
sistem manajemen organisasi yang
digunakan untuk mengembangkan dan
mengimplementasi kebijakan lingkungan
dan mengelola aspek-aspek lingkungannya.

SML ISO 14000 berarti


Apa yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan
oleh aktivitasnya

Jadi concerns proses bukan produk/hasil !

Penerapan ISO di Indonesia

ISO 14001 = SNI 19-14001


Sertifikasi organisasi yang telah
melakukan SML
Data 2005 (Database Nasional
Sertifikasi ISO 14001) adalah
berjumlah: 384 perusahaan
mendapatkan sertifikasi ISO 14001

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14001-14009 : SML (EMS)


ISO seri 14010-14019 : Audit Lingkungan
ISO seri 14020-14029 : Environmental Labelling
(Ecolabel)
ISO seri 14030-14039 : Environmental
Performance Evaluation (EPE)
ISO seri 14040-14049 : Life Cycle Assessment (LCA)
ISO seri 14050
: Term and Definition

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14001-14009 tentang


Environmental Management System
(EMS) atau Sistem Manajemen
Lingkungan (SML).
ISO 14001 tentang SML ini adalah seri
yang paling banyak dikenal karena
sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah
sertifikasi untuk ISO 14001 ini.

ISO seri 14001-14009

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14010-14019 tentang Environmental


Auditing (Audit Lingkungan)
ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam
penerapan sistem manajemen lingkungan, jadi
tidak memerlukan sertifikasi.
ISO seri 14020-14029 tentang Environmental
Labelling (Ekolabel).
ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi,
tetapi yang disertifikasi adalah produknya
sedangkan EMS yang disertifikasi adalah
sistemya.

ISO seri 14010-14019

ISO seri 14020-14029

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14030-14039 tentang Environmental


Performance Evaluation (EPE) atau Evaluasi
Kinerja Lingkungan.
Diukur dengan mengkuantifikasi dampak
kegiatan terhadap lingkungan.
ISO seri 14040-14049 tentang Life Cycle
Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup
Produk
Standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi,
dimana setiap produk mempunyai siklus hidup

ISO seri 14030-14039

ISO seri 14040-14049

ISO 14000 SERIES

ISO 14050 tentang Term and Definition


Dalam dokumen ini terdapat definisidefinisi yang digunakan dalam ISO seri
14000.

ISO seri 14050

STRUKTUR ISO SERI 14000

1401
1

ELEMEN DALAM SML

Kebijakan Lingkungan
Perencanaan
Implementasi dan Operasi
Pemeriksaan
Pengkajian Manajemen

Perbandingan ISO 14001:1996 dan


2004

ELEMEN-ELEMEN SML
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1 Aspek-Aspek Lingkungan
4.3.2 Perundangan dan Peraturan
Lingkungan
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program

ELEMEN-ELEMEN SML
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung
Jawab dan Wewenang
4.4.2 Kompetensi, Pelatihan, dan
Kepedulian
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian Dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Persiapan Tanggapan dan Tindakan
Darurat

ELEMEN-ELEMEN SML
4.5 Pemeriksaan
4.5.1
4.5.2
4.5.3

Pemantauan dan Pengukuran


Evaluasi Ketaatan
Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Tindakan
Pencegahan
4.5.4
Pengendalian Rekaman
4.5.5
Audit Internal

4.6 Pengkajian Manajemen

Keuntungan SML
Mengurangi penggunaan bahan
baku/SD;
Mengurangi konsumsi energi;
Meningkatkan efisiensi proses;
Mengurangi timbulan limbah dan
biaya penanganannya, dan
Memanfaatkan sumberdaya yang
dapat didaur-ulang.

Kerugian SML
Prosedur terdokumentasi dan
tertulis sangat rinci sehingga
keberhasilan sangat tergantung dari
kesadaran karyawan

EMAS

Eco-Management and Audit Scheme

TENTANG EMAS

Program 3 (tiga) tahunan


Alat bantu manajemen untuk
meningkatkan kinerja lingkungan suatu
organisasi dan menyelaraskan tujuan
organisasi dengan peraturan yang
berlaku.
Meningkatkan kinerja lingkungan
sebesar 33%.
Hingga tahun 2003: 82 organisasi EMAS
versus 2.917 organisasi ISO 14001 yang
mencatat (di UK)

LANGKAH-LANGKAH EMAS

SYARAT-SYARAT EMAS
Mematuhi peraturan lingkungan
Membuat analisis lingkungan sekitar
Mengaplikasikan program dan sistem
manajemen lingkungan
Membuat audit lingkungan
Menetapkan tujuan dan sasaran
Mengkomunikasikan pernyataan
lingkungan dengan organisasi terkait
(diakui)

SYARAT AKREDITASI
EMAS

Menetapkan Kebijakan Lingkungan


Melakukan Review Lingkungan
Menyusun Program Lingkungan
Membuat Sistem Manajemen
Melakukan Siklus Audit
Membuat Pernyataan Publik Tahunan
Mengaudit Secara Eksternal

ISO 14001
EMAS

EMAS diharuskan melakukan analisis lingkungan untuk


kriteria tertentu
Mewajibkan audit, review dan pernyataan publik
(Environmental Statement)

EMAS untuk kegiatan industri, ISO untuk semua aktivitas


organisasi
Lebih menekankan pada EVABAT (Economically Viable
Application of Best Available Technology)

EMAS mensyaratkan adanya verifikasi eksternal sistem


manajemen dan auditnya, sedangkan ISO 14001 tidak
Komunikasi dengan Otoritas, Publik maupun Kontraktor
EMAS masih terbatas di Eropa, ISO diaplikasi internasional

PROPER

Program For Pollution Control, Evaluation & Rating


EMAS versi INDONESIA !

PROPER

Tujuan: Peningkatan pentaatan


& kinerja perusahaan dalam
pengelolaan lingk. hidup secara
kontinu lewat implikasi
instrumen insentif & disinsentif
reputasi dengan mekanisme
penyebaran informasi
(disclosure) kepada publik dan
stakeholders
Pihak terkait & peran :
BAPEDAL: rating &
disclosure
Masyarakat: social pressure
Pasar: reputation

PROPER
LATAR BELAKANG

1980-1990an : PENGENDALIAN POLUSI


DI INDONESIA TIDAK MEMADAI

PROPER DICETUSKAN U/
MEMPERBAIKI KONDISI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

LANDASAN PROPER
KATA KUNCI:
1. PENGAWASAN PENTAATAN DLM
PENGELOLAAN LINGK.HIDUP

UU NO. 23/1997 PASAL 22 (1)

2. HAK ATAS INFORMASI LINGK.


HIDUP

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)

3. HAK MASY. U/ BERPERAN DLM


PENGELOLAAN LINGK. HIDUP

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (3)


UU NO.23/1997 PASAL 7 (1)

4. KEWAJIBAN PERUSH. U/
MEMBERIKAN INFORMASI

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)

HASIL EVALUASI PROPER:

EMAS

KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO


EMISI

HIJAU

KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN


PERSYARATAN

KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN

BIRU
MERAH

HITAM

BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG


SIGNIFIKAN

KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI


PERSYARATAN

HASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK

ISO 14001

PROPER

Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER


(data 2005, database Nasional sertifikasi ISO 14001)
Peringkat Proper
2004-2005

Jumlah yang ber-sertifikasi


ISO 14001

Emas

(nihil)

Hijau

(total 23)

13

Biru

(total 221)

30

Merah

(total 150)

Hitam

(total 71)

Anda mungkin juga menyukai