2. PRIA
a. Testis
Arteri : berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri testicular. Arteri
tersebut akan bercabang dan berhubungan dengan arteri duktus deferen.
Vena : membentuk pampiniform plexus dari bagian anterior duktus deferens dan
mengelilingi testis. Pampiniform plexus berfungsi sebagai thermoregulatory, yaitu penjaga
temperatur testis agar konstan. Vena testicular kanan akan menuju vena kava inferior,
sedangkan vena testicular kiri akan masuk ke vena renal kiri.
b. Duktus Deferens
Arteri : berasal dari arteri vesical superior yang akhirnya akan menyatu dengan arteri
testicular.
Vena : berasal dari vena testicular, termasuk plexus pampiniform. Bagian ujungnya menuju
vena vesicular plexus atau vena prostatic plexus.
c. Vesika Seminalis
Arteri : berasal dari arteri vesical inferior dan middle rectal arteries.
Vena : mengiringi arteri
d. Duktus Ejakulatori
Arteri : arteri yang berasal dari duktus deferens
Vena : bergabung dengan vena prostatic plexus dan veical plexus
e. Kelenjar Prostat
Arteri :berasal dari arteri iliac internal khususnya arteri vesical inferior, internal pudendal
dan middle rectal arteries.
Vena : membentuk prostatic plexus yang berasal dari vena iliac internal. Vena tersbut akan
menuju vena vesical plexus.
f.
Penis
Arteri: berasal dari cabang arteri hypogastrica yaitu arteri pudenda interna (mendarahi
batang penis), dan cabang dari arteri dorsalis penis yaitu arteri profunda penis (mendarahi
struktur cavernosa).
Vena: berasal dari vena dorsalis penis, yang kemudian melewati bagian superior penis, dan
kemudian cabangnya yaitu vena dorsalis penis profundus yang melewati permukaan inferior
penis.
Persarafan penis berasal dari N. pudendus, dan Plexus pelvicus. Selain itu,
penis juga di persarafi oleh N. dorsalis penis (mempersarafi kulit penis).
5. Pemeriksaan Kehamilan
1. TANDA-TANDA KEHAMILAN
RAGU-RAGU
b. Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Gejala ini
sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness of pregnancy. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan disebut dengan Hiperemesis Gravidarum.
c. Mengidam.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi
zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
PASTI
Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagianbagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar Rotgen tampak kerangka janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakaN
tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin.
2. PEMERIKSAAN
a. Urin
Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut dinyatakan positif
jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya terjadi pada saat tidak
menstruasi atau 12-14 hari setelah konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai
prediksi terhadap kehamilan sebanyak 99,5 %. Hasil negatif palsu dapat terjadi 7karena
rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal yang tidak
akurat, KE atau gangguan pada ovum.
2. Epispadia
Suatu kelainan bawaan pada laki-laki, dimana lubang urethtra terdapat dibagian punggung penis
3. Clitoral Anomali
Kelainan bentuk klitoris
Klitoris yang membesar >10mm
Bentuk klitoris yang tidak simetris dan sering ditemukan pada anak umur 2 atau 3 tahun.
Penatalaksanaan : jika tidak berpengaruh pada fisi, hanya diberikan konseling pada wanita.
4. Fusi Labia
Saat perkembangan tidak terjadinya pembelahan sempurna antara labia kiri dan labia kanan.
Labia menutupi saluran uretra dan yang sering pada labia minora.
Pengobatan : melakukan insisi (memasukkan pinset kedalam lobang)
5. Pseudohermafrodit
Genotip jenis kelamin tertutup oleh gambaran fenotip yang sangat mirip dengan jenis kelamin
lawannya. Kalau pseudohermafrodit mempunyai sebuah testis, pasien tersebut disebut
pseudohermafrodit pria; kalau ada ovarium, pasien tersebut pseudohermafrodit wanita.
o Pseudohermafrodit wanita:
a. Bagian Kepala
Di bagian kepala terdapat sedikit sitoplasma dengan lapisan pelindung yang tebal (akrosom)
dan terdapat 23 kromosom yang akan diturunkan oleh sang ayah kepada anaknya. Akrosom
ini akan menghasilkan enzim:
Hialurodinase : dapat melarutkan hialurodioit corona radiata ovum, sehingga sel
sperma dapat membuahi ovum.
Akrosin (enzim potease) : menghancurkan glikoprotein zona pellusida ovum.
b. Bagian Leher
Terdapat mitokondria yang berukuran besar. Berfungsi untuk memberikan suplai ATP agar
sel sperma dapat bergerak.
c. Bagian Ekor
Berupa flagel yang berfunsi sebagai alat gerak bagi sel sperma.
2. SEL OVUM
a. Corona Radiata
Lapisan terluar dari sel ovum, mengandumg hialurodioit. Merupakan mantel terluar dari sel
sperma, paling tebal, dan berfungsi untuk melindungi sel sperma.
b. Zona Pellusida
Bagian pelindung ovum yang terletak dibagian tengah. Terdiri dari glikoprotein yang
berfungsi sebagai reseptor bagi sel sperma.
c. Membrane Vitellina
Bagian dalam dar sel ovum. Bening, tempat terdapatnya inti sel.
SUMBER
Embriologi Langman
Anatomi Klinik Snell
Buku Ajar Histologi
http://biologi-sma-rahul.blogspot.com/2012/04/gangguan-kelainan-penyakit-pada-sistem.html
http://biodea.blogspot.com/2008/10/struktur-ovarium.html
http://biodea.blogspot.com/2008/10/struktur-sperma.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-practicesd3/asuhan/tanda-tanda-kehamilan-pemeriksaan-diagnostik
http://kiptiyahdinia.blogspot.com/p/pemeriksaan-diagnostik-kehamilan.html