Gejala positif
Gejala dikategorikan sebagai "positif" meliputi:
Halusinasi: Individu dengan skizofrenia mungkin mendengar suara-suara
atau melihat sesuatu yang tidak ada atau mengalami sensasi yang tidak biasa
pada atau di dalam tubuhnya. Kadang-kadang suara berupa pujian dan
meyakinkan; kadang-kadang juga mengancam dan menakutkan. Suara-suara
tersebut juga dapat memerintahkan individu untuk melakukan hal-hal yang tidak
biasa dia lakukan dan mungkin berbahaya.
Gangguan pikiran: Cara berpikir individu dengan skizofrenia bisa sangat
berbeda dengan cara orang lain. Pikiran mereka sering tidak teratur dan
terfragmentasi dan pembicaraanya mungkin tidak logis atau tidak koheren.
Mereka mungkin merasa bahwa alur pikirannya terlalu cepat dan hal tersebut
tidak mungkin untuk dikejar. Seringkali terdapat tanggapan yang tidak pantas
terhadap gangguan ini: orang mungkin berbicara tentang sesuatu yang
menyedihkan atau menakutkan dan tertawa pada saat yang sama.
Delusi: Individu memiliki keyakinan yang aneh, tidak realistis, yang tidak
pantas bagi budaya mereka dan tetap dipertahankan, meskipun kenyataannya
adalah sebaliknya. Mereka mungkin percaya bahwa ia mendapatkan instruksi
dari alien atau diawasi oleh orang lain yang akan menimbulkan bahaya. Sangat
tidak efektif untuk berdebat melawan delusi karena hal tersebut sangat nyata
bagi mereka, tidak peduli apa yang orang lain katakan. Delusi dapat mungkin
primer atau sekunder. Delusi sekunder adalah interpretasi dari ilusi atau
halusinasi. Jika orang tersebut mendengar suara seorang agen polisi ( "halusinasi
auditorik") mereka mungkin membentuk khayalan bahwa mereka berada di
bawah pengawasan polisi. Delusi primer adalah keyakinan yang tidak realistis
yang muncul entah dari mana. Lebih dari 90% pasien dengan skizofrenia akan
mengalami delusi pada tahap tertentu.
Perasaan terhadap diri yang berubah: Individu mungkin merasa bahwa
tubuh mereka dipisahkan dari dalam diri mereka. Hal ini menyebabkan
kebingungan siapa diri mereka dan dapat menyebabkan perasaan
ketidakhadiran dirinya sebagai seseorang.
Gangguan memori: Tiap individu mungkin dapat megingat bahwa suatu
peristiwa pernah terjadi, tetapi tidak dapat menspesifikasikannya, seperti di
mana, kapan, atau bagaimana perstiwa itu terjadi. Selain itu, sebuah gangguan
juga dapat menyebabkan seseorang melupakan peristiwa sebelumnya.
Gejala negatif
Gejala dikategorikan sebagai "negatif" meliputi:
Kurangnya motivasi atau apatis: Individu mungkin tampak malas karena ia
memiliki energi atau kepentingan dalam hidup yang kurang. Dia mungkin
berusaha keras dengan tugas-tugas yang tampaknya sangat dasar seperti
bangun dari tempat tidur atau mandi, dan mungkin tidak dapat melakukan
sesuatu kecuali tidur dan makan.
Perasaan atau emosi tumpul: Orang tersebut merasa dan memperlihatkan
afek yang "datar" dan ekspresi wajah yang mungkin tidak ada. Bahkan, individu
dapat merasakan emosi dan bisa menerima kebaikan dan bantuan tetapi tidak
dapat mengungkapkannya secara lahiriah. Gejala ini menjadi lebih jelas ketika
gangguan berlangsung.