Paper 13
Paper 13
Abstract
This research aims is to know factors influencing timeliness of financial
statement forwarding. Bapepam as a regulator of capital market stated Bapepam
Decision Number KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial statement
forwarding from 120 day become 90 day.
Sample of research is 879 firms listed in Jakarta Stock Exchange period 20042006 that selected by using purposive sampling method. Method used in analyzing data
that is logistic regression. Result of this research at level significance 5%, variable
profitability (ROA), liquidity (CR), shareholders dispersion (KP), and reputation of
public accountant firm (KAP) have an effect on by significance to timeliness of
financial statement forwarding. While variable of financial leverage (DER), firms size
(TA) and auditor opinion (OA) not have an effect on to timeliness of financial statement
forwarding.
Keywords: timeliness, financial statement, Bapepam decision
PENDAHULUAN
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam
menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah
informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat
waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya
dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) untuk akademisi, dapat
memberikan referensi dan kontribusi terkait dengan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan; (2) untuk praktisi,
dapat memberikan gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan
posisi keuangan perusahaan kepada publik.
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari)
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK
Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud
melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan
penyampaian laporan keuangan tahunan.
Ketepatan Waktu (Timeliness)
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik
kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna
bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan,
andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut,
terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.
Gregory dan Van Horn (1963) berpendapat dalam Owusu-Ansah (2000), secara
konsepsual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah kualitas ketersediaan informasi
pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu.
Sedangkan Chambers dan Penman (1984: 21) mendefinisikan ketepatan waktu dalam
dua cara, yaitu: (1) ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu
pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, dan (2) ketepatan
waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang
diharapkan.
Dyer dan Mc Hugh (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk
melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah hari
antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh
bursa (2) auditors report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3) total lag: interval jumlah hari antara
tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh
bursa.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh
peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka penyampaian
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan
sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan perusahaan publik tersebut.
Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk
dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) menunjukkan bahwa perusahaan yang
memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan
sebaliknya jika mengalami rugi. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan bahwa
perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya untuk menjadwalkan
pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan
keuangannya terlambat. Kedua penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan akan
dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam
masyarakat.
Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dan Owusu-Ansah
(2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara
signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Ukuran (proksi) yang mereka gunakan untuk variabel ukuran perusahaan ini
adalah dengan total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang
memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan
yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berargumen bahwa perusahaan yang
memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih
banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem
pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan
masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan
keuangan auditannya lebih cepat ke publik.
Kepemilikan Publik dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang
signifikan) terhadap saham perusahaan publik. Suharli dan Rachpriliani (2006)
mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat disebut juga sebagai
struktur kepemilikan saham, yaitu suatu perbandingan antara jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownerships) dengan
jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownerships).
Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang
semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya kosentrasi kepemilikan pihak
luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan
yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki
keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang
besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja
perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa
KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan
jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan
dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal
dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).
Menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang
berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian,
kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. Sedangkan
DeAngelo (1981) menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas
audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Opini Akuntan Publik dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Akuntan publik adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk
tercapainya laporan keuangan yang berkualitas di pasar modal. Akuntan publik bertugas
memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan
10
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk periode waktu 2004,
2005 dan 2006. Digunakannya tiga periode ini untuk dapat melihat konsistensi
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling, dimana populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang
memenuhi kriteria sampel tertentu. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan yang terdaftar di BEJ secara berturut-turut untuk periode 2004 2006.
2.
3.
11
4.
Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan untuk
periode 2004 - 2006.
2.
Profitabilitas.
Profitabilitas
merupakan
indikator
keberhasilan
c.
d.
12
e.
f.
g.
13
DER
CR
= Reputasi KAP
OA
= Opini Auditor
= Error
14
terima Ha; Jika 2 hitung < 2 tabel, terima H0, dengan pengajuan hipotesis sebagai
berikut:
H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Test pada output SPSS di lampiran
ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit
sebesar 10,425 dengan probabilitas signifikansi 0,236 yang nilainya jauh di atas 0,05.
Maka, karena nilai 2 hitung < 2 tabel senilai 15,51 pada df = 8, dapat disimpulkan
bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan model dinyatakan layak.
15
Variabel Independen
ROA
DER
CR
Asset
KP
Koefisien Regresi
-0.019*
0.000ns
-0,006**
0.000ns
0,011*
Sign.
0.031
0.936
0.000
0.201
0.026
Status
HA diterima
HA ditolak
HA diterima
HA ditolak
HA diterima
16
KAP
OA
Chi Square
Prob.
Cox & Snell R2
-0,489*
0,279ns
0.018 HA diterima
0.299 HA ditolak
10,425ns
0,236
0,085
b.
17
d.
18
yang dihasilkan tetap atau tidak ada trend dalam penelitian ini, sehingga tidak
memiliki kecendurangan, maka hasilnya tidak ada pengaruh yang terjadi.
e.
f.
19
DeAngelo (1981) menyatakakan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan
kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Dan
menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang
berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil.
g.
Variabel
ROA
CR
KP
KAP
Koefisien Regresi
-0.020
-0,006
0,011
-0,446
Sign.
0.024
0.000
0.031
0.033
Hasil
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
20
1,291
0.001 Signifikan
6,063
0,640
0,099
pengujian
regresi
logistik
diketahui
faktor-faktor
yang
21
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Shamsul-Nahar. 2006. Board Composition, Audit Committee and Timeliness
Corporate Financial Reports in Malaysia. Corporate Ownership & Control.
Volume 4, Issue 2, Winter: pp. 33-45.
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik
Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
22
Bandi dan Hananto, Santoso Tri. 2000. Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan
Perusahaan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi III Ikatan Akuntan
Indonesia. Hal: 66-77.
Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of Financial
Management. 10th Edition. South-Western.
Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E. 1991. An Examination of Audit Delay: Further
Evidnece from New Zealand. Accounting and Business Research. Vol.22 (82),
(Winter): pp:21-32.
Chambers, Anne E, and Stephen H. Pennman, 1984. The Timeliness of Reporting and
The Stock Price Reaction to Earnings Announcements. Journal of Accounting
Research. Vol. 22 No. 1 Spring.
Courtis, J. K., 1976. Relationships Between Timeliness in Corporate Reporting and
Corporate Attributes. Accounting and Business Research. Winter: pp. 45-56.
DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting
Research. December.
Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. The Timeliness of the Australian Annual
Report. Journal of Accounting Research. Autumn: 204-219.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2005.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2006.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2007.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gilling, D.M, 1977. Timeliness in corporate reporting: some further comment.
Accounting and Business Research, 8(29), Winter: 34-36.
Givoly, D., and D. Palmon, 1984. Timeliness of Annual Earning Announcement, some
empirical evidence. The Accounting Review 57: July.
Gregory, R.H. and Van Horn, R.L, 1963. Automatic Data- Processing Systems:
Principles and Procedures, 2nd Ed. Belmont, California: Wadsworth Publishing
Company, Inc.
Hair, J. et. all. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall.
23
Pasar
Modal
dan
Lembaga
Keuangan.
2008.
24
Lampiran Gambar
25
26
27