Anda di halaman 1dari 48

Presentasi Kasus

DEMAM BERDARAH DENGUE

Novianty
04084811416090
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
2015

Identifikasi

Nama : Tiara Rahmadani Siregar


Umur
: 4 tahun 7 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Alamat
: Tanjung Siapi-api Talang Jambe
Palembang
MRS tanggal : 13 Februari 2015 15.27 WIB

Anamnesis
Keluhan Utama : Demam tinggi
Riwayat Perjalanan Penyakit :
5 hari SMRS penderita demam tinggi terus-menerus, batuk(-), pilek(-),
bintik merah di badan(-), mimisan(-), gusi berdarah(-), nyeri sendi(-),
mual(+) muntah(-), anak belum dibawa berobat.
1 hari SMRS penderita masih demam, mual(+) muntah(+) frekuensi 3x, isi
apa yang dimakan dan diminum sebanyak gelas belimbing setiap
muntah., menyemprot(-). Bintik merah di tangan kanan(+) anak tidak mau
makan, minum sedikit berobat ke RS Myria. Dicek WBC 3900, Ht 35,
Plt 91000 dirujuk ke RSMH dengan diagnosa DBD grade II. BAK
terakhir 5 menit SMRS 200cc.

Riwayat penyakit sebelumnya :


Riwayat demam tinggi disertai bintik-bintik merah
di kulit, demam di pagi hari dan turun di malam
hari disangkal.
Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal.
Riwayat lebam muncul tiba-tiba sejak kecil
disangkal.
Riwayat nyeri ulu hati serupa keluhan saat ini
disangkal

Riwayat penyakit dalam keluarga/lingkungan


sekitarnya yang ada hubungan dengan penyakit
sekarang :
Penderita belum bersekolah, sehari-hari bermain
dengan anak seusianya di sekitar rumah. Riwayat
penyakit yang sama pada teman bermainnya maupun
tetangga sekitar (-)

Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita :


Muntah berak : ada, tidak dirawat
Batuk/pilek : ada, tapi jarang

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Masa kehamilan : cukup bulan


Partus : sectio caessaria, lahir langsung menangis
R/ KPD
: (-)
Ditolong oleh
: SpOG
BB
: 3000 gram
PB
: 49 cm

Riwayat Makanan
Lahir s/d 1 tahun : ASI
6 bln s/d 1 thn : bubur saring + ASI dan susu
formula
1 thn s/d sekarang : nasi biasa + susu fomula
Kesan
: asupan makan baik

Riwayat Tumbuh Kembang


3 bulan : tengkurep
7 bulan : duduk
8 bulan : merangkak
11 bulan : berdiri
14 bulan : berjalan
Riwayat Imunisasi
Tidak pernah diimunisasi

Pemeriksaan Fisik

Berat badan: 13 kg
Tinggi badan: 102 cm
Keadaan umum: sakit sedang
Status gizi: gizi kurang

Tanda vital:
Tekanan darah: 90/50 mmHg
Frekuensi nadi: 128x/m
Frekuensi pernafasan: 32x/m
Suhu tubuh (axial): 380C

Mata : diameter pupil 3 mm, refleks cahaya langsung ODS (+),


refleks cahaya tidak langsung (+), konjungtiva palpebra anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), bentuk telinga normal, deviasi septum (-)
Hidung
: sekret (-), kelainan bentuk (-), nafas cuping hidung
(-)
Tenggorokan: tonsil T0-T0, hiperemis (-)
Bibir : sianosis (-)
Tidak ada tanda-tanda parase atau kelemahan nervus kranialis
dan ekstremitas

Sistem Kardiovaskuler
Ictus cordis tidak terlihat dan tidak teraba
Batas jantung dalam batas normal
Heart rate 128x/m, bunyi jantung I-II normal,
murmur (-), gallop (-)
Konjungtiva palpebra tidak pucat
Akral hangat, CRT < 3 detik, mata cekung (-)

Sistem Respirasi

Dada simetris dan dinamis


Stemfremitus kanan sama dengan kiri
Sonor di kedua lapang paru
Bunyi paru vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Sistem Gastrointestinal

Abdomen datar, lemas


Bising usus (+) normal
Nyeri tekan di daerah epigastrium (-)
Hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas

Akral hangat
Pucat (-)
Rumple Leed Test (+)
Capillary Refill Time < 3 detik

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 16.10 WIB)
Hematologi
Hb : 12,3
RBC : 4.710.000
WBC : 3.800
Ht : 35
Trombosit: 90.000

Hitung Jenis:
Basofil: 0
Eosinofil: 0
Netrofil staf : 0
Netrofil : 40
Limfosit : 52
Monosit : 8

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 16.10 WIB)
Hati
SGOT: 102
SGPT: 37
Ginjal
Ureum: 21
Kreatinin: 0,44

Imunoserologi
Dengue IgM : negatif
Dengue IgG : positif
Dengue NS I Ag: positif

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 19.41 WIB)
Hematologi
Hb : 12
RBC : 4.580.000
WBC : 3.800
Ht : 34
Trombosit: 69.000
LED : 20

Hitung Jenis:
Basofil: 0
Eosinofil: 0
Netrofil : 43
Limfosit : 51
Monosit : 6

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 19.41 WIB)
Hati
SGOT: 128
SGPT: 45
Ginjal
Ureum: 23
Asam urat: 6,10
Kreatinin: 0,42

Imunoserologi
Dengue IgM : negatif
Dengue IgG : positif
Dengue NS I Ag: positif
CRP Kuantitatif: 11

Diagnosis banding
DBD
Demam dengue
Demam tifoid

Diagnosis kerja
TDBD grade II

Tatalaksana
Rawat inap
IVFD RL 6 cc/KgBB/jam (78cc/jam gtt 20x/m
makro)
Paracetamol 3x150 mg per oral
Cek darah rutin, NSI, IgM, IgG, faal ginjal,
SGOT/SGPT
Cek Hb, Ht, trombosit serial /12 jam
Observasi tanda vital dan diuresis /6 jam

Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad fungsionam : Bonam
Quo ad sanasionam: Bonam

Follow Up 14/02/2015
S: demam (-), anak tampak lemas, BAK (+) sedikit
O:
Sens.: cm, TD: 90/60mmHg, N: 94x/m, RR: 25x/m, T: 37,20C
Kepala: NCH (-), CA (-), SI (-)
Toraks: simetris, retraksi (-)
Cor: BJ I-II N, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki (-)
Abdomen: datar, lemas, hepar lien tidak teraba, BU (+) N
Ekstremitas: edema (-), akral hangat, CRT<3 detik

A : DBD grade II
P : IVFD RL 5cc/KgBB/jam (65cc/jam gtt 16x/m)
Paracetamol 3x150 mg bila T > 38,50C
Pantau tanda vital dan diuresis /6 jam
Cek Hb, Ht, Trombosit / 12 jam

Follow Up 15/02/2015
S: demam (-)
O:
Sens.: cm, TD: 90/60mmHg, N: 100x/m, RR: 28x/m, T: 36,6 0C
Kepala: NCH (-), CA (-), SI (-)
Toraks: simetris, retraksi (-)
Cor: BJ I-II N, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki (-)
Abdomen: datar, lemas, hepar lien tidak teraba, BU (+) N
Ekstremitas: edema (-), akral hangat, CRT<3 detik

A : DBD grade II
P : IVFD RL 4cc/KgBB/jam (52cc/jam gtt 13x/m makro)
Paracetamol 3x150 mg bila T > 38,50C
Pantau tanda vital dan diuresis /6 jam
Cek Hb, Ht, Trombosit / 12 jam

Pemeriksaan Laboratorium
15-02-2015
09.56 WIB
Hematologi
Hb : 14,4
Ht : 40
Trombosit: 23.000

19.49 WIB
Hematologi
Hb : 13
Ht : 36
Trombosit: 16.000
RBC : 4.970.000
WBC : 14.200

Follow Up 16/02/2015
S: demam (-), nyeri perut (+), perut kembung (+), BAK (+) sedikit
O:
Sens.: cm, TD: 90/60mmHg, N: 96x/m, RR: 26x/m, T: 36,60C
Kepala: NCH (-), CA (-), SI (-)
Toraks: simetris, retraksi (-)
Cor: BJ I-II N, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki (-)
Abdomen: datar, lemas, hepar lien tidak teraba, BU (+) N
Ekstremitas: edema (-), akral hangat, CRT<3 detik

A : DBD grade II
P : IVFD RL 3cc/KgBB/jam (39cc/jam gtt 9x/m)
Paracetamol 3x150 mg bila T > 38,50C
Pantau tanda vital dan diuresis /6 jam
Cek Hb, Ht, Trombosit / 12 jam

Tinjauan Pustaka
Dengue dan DHF disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue
adalah suatu arbovirus yang termasuk ke dalam genus
Flavivirus

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan


pada penularan infeksi virus dengue, yaitu
manusia, virus, dan vektor perantara
Nyamuk Aedes aegypti yang membawa Virus
Dengue Manusia

Berdasarkan kepastian diagnosis :


Tersangka demam dengue (TDD)
Tersangka demam berdarah (TDBD)
Demam dengue (DD)
Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasar derajat penyakit (demam berdarah dengue) :


Derajat I : demam + gejala non-spesifik + uji bendung (+)
Derajat II : derajat I + perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lainnya
Derajat III : kegagalan sirkulasi ditandai dengan nadi lemah,
takikardia, tekanan nadi 20 mmHg atau hipotensi, sianosis
sirkum oral, kulit lembab dan dingin, dan anak gelisah
Derajat IV : renjatan berat, nadi tak teraba, tekanan darah
tidak terukur

*Derajat III dan IV DSS

Gejala yang Ditemukan


Demam merupakan tanda utama, terjadi mendadak
tinggi selama 2-7 hari, lesu, tidak nafsu makan, muntah.
Dapat disertai nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri
perut
Gejala penyerta lebih mencolok pada demam dengue
daripada demam berdarah dengue
Perdarahan yang paling sering dijumpai adalah
perdarahan kulit dan mimisan

Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering
ditemukan pada DBD
Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada DBD terjadi
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga
menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia dan
syok
Perembesan plasma menyebabkan ekstravasasi cairan
ke dalam rongga pleura (efusi pleura) dan rongga
peritoneal (asites) selama 24-48 jam

Fase kritis sekitar hari ke-4 sampai ke-5 perjalanan


penyakit. Pada fase ini suhu turun dan dapat merupakan
awal penyembuhan pada infeksi ringan namun pada
DBD berat merupakan tanda awal syok
Perdarahan dapat berupa test torniquet positif, petekie,
epistaksis, hematemesis, melena, ataupun hematuria

Tanda-tanda syok :
Anak gelisah, penurunan kesadaran, sianosis
Nafas cepat, nadi teraba lembut kadang tidak teraba
Tekanan darah turun, tekanan nadi < 20 mmHg
Akral dingin, capillary refill time menurun
Diuresis menurun sampai anuria
Fase penyembuhan: keadaan umum semakin membaik, nafsu
makan membaik, gejala gastrointestinal berkurang, status
hemodinamik stabil. Beberapa penderita timbul ruam yang
terkadang gatal, bradikardia dan perubahan elektrokardiografi
dapat ditemukan pada fase ini

Penegakan Diagnosis
Kriteria klinis :
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk test torniquet positif,
petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis, dan / melena
Hepatomegali
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah, serta penurunan
tekanan nadi < 20 mmHg, hipotensi, kaki tangan dingin,
gelisah

Kriteria laboratorium :
Trombositopenia 100.000/mikroliter
Hemokonsentrasi (peningkatan Ht 20 % menurut
standar umur dan jenis kelamin)
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan :
Dua kriteria klinis + trombositopenia dan
hemokonsentrasi, serta dikonfirmasi secara uji serologis

Indikasi Pulang
Keadaan umum baik dan masa krisis telah berlalu atau > 7 hari sejak
panas.
Keadaan umum baik ditandai dengan:
Nafsu makan membaik,
Keadaan klinis penderita membaik,
Tidak demam paling sedikit 24 jam tanpa antipiretik,
Tidak dijumpai distres pernafasan minimal 3 hari setelah syok
teratasi
Hematokrit stabil
Trombosit >50.000 mm3

Edukasi dan Pencegahan


Pencegahan atau pemberantasan DBD dengan
membasmi nyamuk dan sarangnya dengan melakukan
tindakan 3M, yaitu :
Menguras tempat-tempat penampungan air secara
teratur seminggu sekali atau menaburkan bubuk
larvasida (abate)
Menutup rapat tempat penampungan air
Mengubur barang bekas yang dapat menampung air

Komplikasi dan Prognosis


Komplikasi
Perdarahan gastrointestinal masif, ensepalopati, edema paru,
DIC, efusi pleura.
Prognosis
Angka kematian kasus di Indonesia secara keseluruhan < 3%.
Kematian meningkat bila disertai komplikasi. DBD yang akan
berlanjut menjadi syok atau penderita dengan komplikasi sulit
diramalkan, sehingga harus hati- hati dalam melakukan
penyuluhan.

Analisis Kasus

Anamnesis
Keluhan Utama : Demam tinggi
Riwayat Perjalanan Penyakit :
5 hari SMRS penderita demam tinggi terus-menerus, batuk(-), pilek(-),
bintik merah di badan(-), mimisan(-), gusi berdarah(-), nyeri sendi(-),
mual(+) muntah(-), anak belum dibawa berobat.
1 hari SMRS penderita masih demam, mual(+) muntah(+) frekuensi 3x, isi
apa yang dimakan dan diminum sebanyak gelas belimbing setiap
muntah., menyemprot(-). Bintik merah di tangan kanan(+) anak tidak mau
makan, minum sedikit berobat ke RS Myria. Dicek WBC 3900, Ht 35,
Plt 91000 dirujuk ke RSMH dengan diagnosa DBD grade II. BAK
terakhir 5 menit SMRS 200cc.

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 16.10 WIB)
Hematologi
Hb : 12,3
RBC : 4.710.000
WBC : 3.800
Ht : 35
Trombosit: 90.000

Hitung Jenis:
Basofil: 0
Eosinofil: 0
Netrofil staf : 0
Netrofil : 40
Limfosit : 52
Monosit : 8

Pemeriksaan Laboratorium
(13-02-2015 16.10 WIB)
Hati
SGOT: 102
SGPT: 37
Ginjal
Ureum: 21
Kreatinin: 0,44

Imunoserologi
Dengue IgM : negatif
Dengue IgG : positif
Dengue NS I Ag: positif

Tatalaksana
IVFD RL 6 cc/KgBB/jam (78cc/jam gtt 20x/m
makro)
Paracetamol 3x150 mg per oral
Cek darah rutin, NSI, IgM, IgG, faal ginjal,
SGOT/SGPT
Cek Hb, Ht, trombosit serial /12 jam
Observasi tanda vital dan diuresis /6 jam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai