PENDAHULUAN
berapa
waktu
yang
dibutuhkan
dalam
proses
penjemuran ini.
3. Meminimalisir tingkat kerugian petani yang ditimbulkan akibat salah
penjemuran baik itu terlalu kering maupun terlalu basah dalam
penjemuran akan sangat merugikan petani rumput laut.
4. Mempermudahkan petani rumput laut yang masih awam dan
belum mengerti akan tingkat kekeringan yang baik pada saat
penjemuran rumput laut.
dan
sistem
akan
mendeteksi
kadar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas mengenai teori - teori yang berhubungan dengan
Penerapan Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis
Mikrokontroler dan Pemrograman Desktop serta beberapa teori dan informasi
dari software dan hardware yang digunakan dalam pembangunan sistem ini.
2.1
Sistem
Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen-elemen atau
kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan
tertentu. Prosedur merupakan suatu urutan tindakan yang disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap kejadian yang terjadi
berulang-ulang. Pengertian menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :
L. James Havery
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan dengan satu dengan yang lainya
dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan.
John Mc. Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsifungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan effisien.
C.W. Churchman
Sistem adalah sebuah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan
untuk melaksanakan seperangkat tujuan[3].
2.2
Monitoring
Rusyam Tabrani R. (1997) menyatakan pengawasan (monitoring) adalah
2.3
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Biasanya jika CPU dan peralatan pendukungnya berada pada IC yang
sama, serta digunakan untuk penerapan sistem kendali maka IC tersebut disebut
sebagai mikrokontroler. Secara umum mikrokontroler adalah suatu rangkaian
terintergrasi (IC) yang bekerja untuk aplikasi pengendali. Untuk mendukung
fungsi pengendalinya, suatu mikrokontroler memiliki bagian-bagian seperti
Sentral Processing Unit (CPU), Read Only Memomy (ROM), Random access
Memory (RAM), Pewaktu/Pencacah dan Unit I/O
Contoh dari mikrokontroler adalah Intel 8051, Motorola 68HC11, ATMEL
AVR, dan sebagainya[1].
Ada beberapa definisi dari mikrokontroler diantaranya adalah :
1. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau
sebagian besar elemennya dikemas dalam satu keping IC (intergrated
circuits) sehingga sering disebut dengan mikrokomputer chip tunggal.
2. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada
sebuah chip tunggal.
3. Mikrokontroler dapat diumpamakan sebagai bentuk minimum dari
sebuah mikrokomputer[2].
Mikrokontroler mulai banyak digunakan dalam aplikaksi elektronika,
antara lain dibidang otomatisasi industri, otomotif, pengukuran, telekomonikasi,
penerbangan, dan sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mikrokontroler
adalah sistem yang diciptakan menjadi sangat fleksibel karena modifikasi dan
pengembangan cukup dilakukan pada perangkat lunaknya[1].
2.3.1
Arduino uno R3
Board ini merupakan board UNO terbaru. Selain memiliki fitur-fitur pada
Mikrokontroler : ATMEGA328
Tegangan Operasi : 5V
SRAM : 2 KB
EEPROM : 1 KB
Sensor
Sensor merupakan suatu komponen pengindraan yang digunakan oleh
robot, seperti layaknya manusia, sebuah robot juga akan dapat mengetahui
kondisi lingkungan disekitarnya dengan bantuan sensor. Robot mampu
menghindari penghalang yang ada dengan menggunakan bantuan sensor
kedekatan (proximity). Sebuah robot mampu mematikan api yang ada
disekelilingnya dengan meniupnya atau menyerimnya dengan air itu karena robot
mampu mendeteksi adanya sumber api disekelilingnya dengan bantuan sensor
pendeteksi api[2].
Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut
Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat
kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.
2.5.1
2.5.2
tahannya apabila ia terkena cahaya. Komponen ini terbuat dari bahan yang
dinamakan film kadmium sulfida. LDR ini biasanya digunakan dalam suatu
rangkaian pembagi potensial.
Unsur kimia yang disebut kadmium sulfida (CDS) memiliki sifat yang
khas, yaitu resistans listriknya akan berkurang apa bila ada cahaya yang jajuh
diatasnya. Efek dari unsur kimia ini dimamfaatkan dengan menempatkan lapisan
kimia pada kotak logam yang ditutupi jendela tembus pandang. Dibandingkan
transduser lainya, tangkapan LDR sangat lambat (dalam seperseratusan
detik)[2].
2.5
2.6
2.6.1
Bahasa Pemrograman
Bahasa C#
C# merupakan bahasa pemrograman perusahaan Microsoft yang didisain
program-program
yang
berorientasi
objek.
Keistimewaan
teknologi ini adalah para developer tidak hanya dapat mengembangkan program-
developer
Objective-C,
Java
dan
sebagainya)
dengan
kemudahan
bahasa
2.6.2
Bahasa C
Bahasa C adalah bahasa yang universal dibandingkan bahasa assembly
dibudidayakan, baik itu di laut maupun di tambak. Produksi rumput laut melalui
budi daya mencapai 2,5 juta ton tahun 2009. Harga rumput laut di daerah
budidaya berkisar antara harga Rp.4.000-4.500/kg.
Budi daya rumput laut cukup prospektif, baik untuk pasar ekspor maupun
pasar dalam negeri. Rumput laut indonesia tergolong dalam rumput laut
berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan rumput laut dari negara
lain[8].
Rumput laut Eucheuma Spinosum
sebutan rumput laut Spinosum ini tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai
dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain tumbuh pada perairan yang jernih,
dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya menempel pada karang
yang mati. Bentuk dari tanaman ini tidak mempunyai perbedaan susunan
kerangka antara akar, batang, dan daun. Keseluruhan tanaman ini merupakan
batang yang dikenal sebagai talus (thallus). Thallus ada yang berbentuk bulat,
silindris atau gepeng bercabang-cabang. Jumlah setiap percabangan ada yang
runcing dan ada yang tumpul. Permukaan kulit luar agak kasar, karena
mempunyai gerigi dan bintik-bintik kasar. Eucheuma Spinosum memiliki
permukaan licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning, atau merah
ungu. Tingginya dapat mencapai 30 cm. Eucheuma Spinosum tumbuh melekat
ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan
kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengn 13ea r khusus mengarah
13ea rah datangnya sinar matahari. Cabang-cabang tersebut ada yang
memanjang atau melengkung seperti tanduk.
Rumput laut Eucheuma Spinosum ini banyak sekali dibudidayakan di
indonesia, khususnya di Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut ini memiliki
berbagai macam fungsi dan kegunaan diantaranya sebagai alat kecantikan
(kosmetik), makanan (agar-agar, permen jeli, kue bolu, dodol dan lain-lain) dan
masih banyak lagi mammfaat yang diberikan oleh rumput laut ini.
Nusa Penida
Nusa Penida adalah bagian terkecil dari pulau Bali, dimana penduduk
yang tertata rapi dalam sebuah kecamatan yang bernaung di bawah Kabupaten
Klungkung ini dipadati oleh asli orang hindu, dan beberapa islam juga kristen.
Ada dua pulau kecil di dekatnya, yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan,
dan Nusa Penida lah yang menjadi pulau terbesar diantara pulau-pulau tadi.
yang
saat
ini
menjadi
prioritas
dunia
untuk
dilestarikan.
Keanekaragaman ikan,karang, dan biota lainnya. Kawasan ini memiliki 576 jenis
ikan, 5 diantaranya jenis ikan baru.
Mata pencaharian utama masyarakat Nusa Penida adalah pertanian
rumput laut, wisata bahari, perikanan dan peternakan. Mata pencaharian lainnya
seperti pertanian, berdagang, serta sektor swasta dan pemerintahan. Mayoritas
masyarakat Nusa Penida adalah suku Bali beragama Hindu. Terdapat suku desa
muslim dari 16 desa dinas yaitu desa Toyapakeh. Penduduk Toyapakeh dulunya
nenek moyang mereka berasal dari Jawa dan Lombok. Populasi penduduk
sekitar 50.000 jiwa yang mendiami 3 pulau di kecamatan Nusa Penida. Di
kecamatan Nusa Penida, terdapat 4 sekolah setingkat SMU, 3 sekolah setingkat
SMP dan puluhan sekolah SD. Saat ini sudah ada Universitas kelas jauh yang
dilakukan di kantor kecamatan Nusa Penida guna menampung lulusan SMU
Nusa Penida mencapai jenjang pendidikan strata S1.
Terdapat beberapa pura besar di Nusa Penida seperti Pura Batu Medau
dan Pura Giri Putri. Selain itu terdapat pura sentral di pulau Bali yang terdapat di
Nusa Penida yaitu pura Sad -Khayangan Ped. Masyarakat Nusa Penida
melaksanakan Nyepi Segara setiap tahunnya untuk menghormati laut dan
memberi kesempatan kepada laut untuk beristirahat. Nyepi Segara juga
merupakan bentuk pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana terutama menjaga
keseimbangan antara manusia dengan alam. Aturan adat di Nusa Penida
dituangkan dalam awig-awig (hukum adat) yang dihasilkan dari kesepakatan
(pararem) bersama. Di Desa Lembongan terdapat awig-awig terkait pesisir dan
laut seperti pelarangan penebangan bakau dan pengambilan pasir laut.
2.9
kelompok tani rumput laut yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Kelompok
tani Segara Pelangi terbentuk karena dilatar belakangi oleh tindakan pengepul
yang memberikan harga murah kepada petani, oleh karena itu maka dapat
mengubah harga yang diberikan pengepul petani yang berada di Desa Ped
membayar iyuran enam bulan sekali, dan memotong ternak babi/ayam setiap
hari raya besar seperti hari raya Galungan. Kelompok tani ini juga aktif dalam
pembuatan proposal untuk penggalian dana dan memperoleh bantuan dari
pemerintah daerah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alur Penelitian
1. Observasi
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi
yang dapat diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian.
2. Studi Literatur (Literature Review )
Studi literatur adalah metode pengumpulan data dan informasi
dengan cara membaca dan memahami berbagai macam literatur yang
sudah ada yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Studi
literatur yang dilakukan pada penelitian ini bersumber dari buku, karya
tulis, diktat catatan kuliah, dan sumber lain baik dalam bentuk media
cetak ataupun media elektronik. Data dan informasi yang dikumpulkan
dari studi literatur menyangkut pembahasan mengenai perancangan dan
pemrograman alat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
mikrokontroler Arduino Uno R3, serta hal-hal lainnya yang mendukung
pengerjaan penelitian ini.
3.
Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan guna menganalisis sistem yang sedang
berjalan sehingga dapat dipahami cara kerja sistem itu sendiri. Hal-hal
yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenaikebutuhan hardware
dan Exositedan bagaimana menghubungkan hardware dengan Exosite
yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan penelitian.
Pembahasan hardware menyangkut bagaimana cara merancang
komunikasi sensor suhu yang dihubungkan dengan Arduino dan
3.2
Gambaran Sistem
Gambaran sistem adalah penggambaran ilustrasi pada sistem yang akan
Sensor
kelembaban
DHT11
dan
senor
intensitas
cahaya
FDR
kelembaban
DHT11
digunakan
untuk
memonitor
tingkat
3.3
Flowchart
Pada sistem monitoring penjemuran rumput laut berbasis mikrokontroler
mikrokontroler
Penjemuran
kering Y/T
Proses Data
Output Grafik
End
BAB IV
JADWAL PENELITIAN
Berdasarkan
metode
perekayasaan
yang
penulis
pakai
dalam
pengembangan sistem ini, maka jadwal penelitian dari perekayasaan sistem ini
penulis tuangkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 jadwal penelitian
KEGIATAN
APRIL
MARET
MEI
3
JUNI
2
Observasi
Studi Litelatur
Analisa sistem
Perancangan sistem
Pembuatan alat peraga
Pengujian, Evaluasi dan
Perbaikan Sistem
Pembuatan laporan
Penelitian ini berlangsung selama empat bulan. Dua bulan pertama akan
penulis manfaatkan untuk studi litelatur dan observasi. Selanjutnya, perancangan
sistem, pembuatan alat monitoring serta pembuatan programakan dilakukan
pada bulan berikutnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................i
DAFTAR TABEL..........................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................19
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Sistem ......................................................................................... 5
2.2
Monitoring ................................................................................... 6
2.3
Mikrokontroler ............................................................................. 6
Sensor ........................................................................................ 8
2.6
2.8
2.9
3.2
3.3
Flowchart .................................................................................. 19