Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali
yang dipisahkan oleh Selat Badung. Nusa Penida merupakan salah satu
Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung. Di dekat pulau ini terdapat juga
pulau-pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan yang juga
merupakan bagian dari Kecamtan Nusa Penida. Perairan pulau Nusa Penida
terkenal dengan kawasan selamnya. Nusa Penida merupakan daerah kering
dengan tekstur tanah berkapur. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai
petani, nelayan dan buruh, dan lainnya sebagai pedagang.
Lebih dari satu per tiga pulau Nusa Penida merupakan pantai berpasir
yang dimamfaatkan oleh para petani rumput laut untuk membudayakan rumput
laut, salah satunya adalah kelompok tani Segara Pelangi. Kelompok tani Segara
Pelangi adalah kelompok tani yang aktif dalam membudidayakan rumput laut di
Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut yang diberdayakan oleh petani Segara
Pelangi adalah rumput laut jenis Eucheuma Spinosum . Hasil panen rumput laut
ini akan dijemur selama beberapa hari hingga rumput laut kering sebelum dijual
ke pengepul setempat.
Rumput laut merupakan tumbuhan yang memiliki banyak sekali mamfaat,
baik itu sebagai makanan, ramuan kecantikan maupun untuk obat. Rumput laut
merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir laut
seperti yang ada di Kecamatan Nusa Penida ini. Kualitas dan harga rumput laut
di Nusa Penida ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kekeringan saat penjemuran.
Penjemuran rumput laut ini merupakan proses yang bisa dibilang cukup
sulit karena jika rumput laut yang dijemur terlalu kering maka akan merugikan
petani karena berat dari rumput laut ini akan berkurang drastis, begitu pula jika
rumput laut ini terlalu basah maka harga yang ditawarkan oleh Pengepul akan
lebih murah. Oleh karena itu penjemuran rumput laut ini harus sempurna tidak
boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering.
Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis berkeinginan untuk
mengangkat judul Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis
i

Mikrokontroler dan Pemrograman Desktop. Dengan adanya sistem ini


diharapkan petani bisa dengan pasti mengetahui tingkat kekeringan saat
penjemuran rumput laut dan juga berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses
pengeringan ini, karena sudah dibantu oleh teknologi yang akan dibuat oleh
penulis.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang penelitian maka penulis dapat mengambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Dimana posisi untuk meletakan sensor ?
2. Seberapa cepat data yang dapat diambil ?
3. Bagaimana cara memprediksikan waktu pengeringan rumput laut ?
4. Bagaimana cara mengetahui tingkat kekeringan rumput laut yang
sempurna saat penjemuran ?
5. Bagaimana menampilkan informasi yang diterima dari sensor ke
desktop ?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah yang ada maka penulis dapat melakukan
penelitian yang bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan tata letak posisi sensor yang tepat.
2. Agar mendapatkan kecepatan data yang diinginkan.
3. Untuk memudahkan petani dalam memprediksi lama waktu
pengeringan.
4. Untuk mengetahui tingkat kekeringan yang sempurna dalam
penjemuran rumput laut.
5. Menampilkan informasi berupa grafik di desktop.

1.4 Mamfaat Penelitian


Adapun beberapa mamfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan Sistem
Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler dan
Pemrograman Desktop ini adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan petani rumput laut memonitoring tingkat kekeringan


yang sempurna pada rumput laut, sehingga petani tidak perlu lagi
repot untuk mengecek berkali-kali tingkat kekeringan rumput laut.
2. Mengetahui

berapa

waktu

yang

dibutuhkan

dalam

proses

penjemuran ini.
3. Meminimalisir tingkat kerugian petani yang ditimbulkan akibat salah
penjemuran baik itu terlalu kering maupun terlalu basah dalam
penjemuran akan sangat merugikan petani rumput laut.
4. Mempermudahkan petani rumput laut yang masih awam dan
belum mengerti akan tingkat kekeringan yang baik pada saat
penjemuran rumput laut.

1.5 Ruang Lingkup


Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dihadapi serta agar
perancangan sistem yang dihasilkan tidak melewati batas, penulis membatasi
sistem yaitu :
1. Tingkat kekeringan rumput laut akan di monitoring secara
berkesinambungan,

dan

sistem

akan

mendeteksi

kadar

kelembaban rumput laut sampai kadar tersebut sesuai dengan


kadar kelembaban yang diharapkan oleh petani rumput laut di
Kecamatan Nusa Penida yaitu sebesar 25 - 30%.
2. Jika kadar kelembaban pada rumput laut sudah dipenuhi, maka
sistem akan secara otomatis menampilkan informasi bahwa rumput
laut sudah kering pada desktop.
3. Aplikasi desktop digunakan untuk memonitoring suhu dan
kelembaban pada rumput laut yang dijemur dan juga memberikan
informasi tingkat kekeringan rumput laut saat dijemur.
4. Aliran listrik dianggap terus menyalah pada saat proses monitoring
ini berlangsung.
5. Rumput laut yang dijemur dianggap sudah melewati proses
pemeraman (fermentasi).

6. Sensor intensitas cahaya digunakan untuk mendeteksi tingkat


cahaya yang membantu proses penjemuran dan juga digunakan
untuk memprediksi berapa waktu yang dibutuhkan untuk menjemur
7. Rumput laut yang dijadikan sampel adalah jenis rumput laut jenis
Eucheuma Spinosum yang banyak dibudidayakan di Kecamatan
Nusa Penida.
8. Kelompok tani Segara Pelangi yang terletak di Desa Ped Banjar
Sental Kangin sebagai studi kasusnya.

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis akan menguraikan dalam
bentuk bab, dan masing-masing bab akan dipaparkan dalam beberapa sub bab,
diantaranya:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Bab ini akan membahas dan menjelaskan dasar teori yang menjadi
landasan dan mendukung pelaksanaan penulisan skripsi dan bab yang
menguraikan tentang kajian pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun
sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.

BAB III. Analisa dan Perancangan Sistem


Bab ini akan membahas dan menguraikan tentang objek penelitian,
variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis
data.
BAB IV. Implementasi Sistem
Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, variabel, metode penelitian,
metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas mengenai teori - teori yang berhubungan dengan
Penerapan Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis
Mikrokontroler dan Pemrograman Desktop serta beberapa teori dan informasi
dari software dan hardware yang digunakan dalam pembangunan sistem ini.

2.1

Sistem
Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan
tertentu. Prosedur merupakan suatu urutan tindakan yang disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap kejadian yang terjadi
berulang-ulang. Pengertian menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :
L. James Havery
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan dengan satu dengan yang lainya
dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan.
John Mc. Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsifungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan effisien.
C.W. Churchman
Sistem adalah sebuah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan
untuk melaksanakan seperangkat tujuan[3].

2.2

Monitoring
Rusyam Tabrani R. (1997) menyatakan pengawasan (monitoring) adalah

pengendalian yang dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan, penilaian


kemampuan, meningkatkan dan menyempurnakan, baik manajemen maupun
bidang operasionalnya[3].

2.3

Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah

chip. Biasanya jika CPU dan peralatan pendukungnya berada pada IC yang
sama, serta digunakan untuk penerapan sistem kendali maka IC tersebut disebut
sebagai mikrokontroler. Secara umum mikrokontroler adalah suatu rangkaian
terintergrasi (IC) yang bekerja untuk aplikasi pengendali. Untuk mendukung
fungsi pengendalinya, suatu mikrokontroler memiliki bagian-bagian seperti
Sentral Processing Unit (CPU), Read Only Memomy (ROM), Random access
Memory (RAM), Pewaktu/Pencacah dan Unit I/O
Contoh dari mikrokontroler adalah Intel 8051, Motorola 68HC11, ATMEL
AVR, dan sebagainya[1].
Ada beberapa definisi dari mikrokontroler diantaranya adalah :
1. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau
sebagian besar elemennya dikemas dalam satu keping IC (intergrated
circuits) sehingga sering disebut dengan mikrokomputer chip tunggal.
2. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada
sebuah chip tunggal.
3. Mikrokontroler dapat diumpamakan sebagai bentuk minimum dari
sebuah mikrokomputer[2].
Mikrokontroler mulai banyak digunakan dalam aplikaksi elektronika,
antara lain dibidang otomatisasi industri, otomotif, pengukuran, telekomonikasi,
penerbangan, dan sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mikrokontroler
adalah sistem yang diciptakan menjadi sangat fleksibel karena modifikasi dan
pengembangan cukup dilakukan pada perangkat lunaknya[1].

Dimulai dari perkembangan komputer yang munculnya mikroprosesor,


mikrokontroler turut berkembang ketika ada kebutuhan sistem komputer yang
sederhana dan praktis. Di Indonesia, tipe mikrokontroler yang banyak beredar
adalah yang berasal dari vendor Atmel. Salah satu produknya adalah AT89S51
yang merupakan keturunan 8051[9].
Ada beberapa spesifikasi (selain harga) yang perlu diperhatikan dalam
memilih mikrokontroler diantaranya[10] :
1. Jumblah pin input/output.
2. Kapasitas memori (ROM, RAM, dan mungkin EEPROM internal).
3. Peripheral internal seperti Timer, ADC, DAC, UART, dan lain-lain.
4. Tegangan operasi dan konsumsi daya.
5. Kecepatan eksekusi program.

2.3.1

Arduino uno R3
Board ini merupakan board UNO terbaru. Selain memiliki fitur-fitur pada

versi sebelumnya, UNO R3 kini menggunakan ATmega16U2 untuk converter


serialnya. Penggunaan ATmega16U2 ini membuat kecepatan transfer menjadi
lebih cepat, dan tentu memory yang lebih banyak. Tidak dibutuhkan driver
tambahan untuk Linux maupun Mac (namun bagi pengguna Windows akan
membutuhkan inf terupdate).
Ada beberapa improvisasi lain yang diterapkan pada UNO R3 ini.
Semuanya untuk kemudahan dan kenyamanan Anda menggunakan board ini,
bahkan untuk di masa yang akan datang.
Spesifikasi
Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut :

Mikrokontroler : ATMEGA328

Tegangan Operasi : 5V

Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V

Tegangan Input (limit) : 6-20 V

Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)

Pin Analog input : 6

Arus DC per pin I/O : 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

Flash Memory : 32 KB dengan 0.5KB digunakan untuk bootloader

SRAM : 2 KB

EEPROM : 1 KB

Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz

Gambar 2.1 Arduino UNO Simple Pack.


2.4

Sensor
Sensor merupakan suatu komponen pengindraan yang digunakan oleh

robot, seperti layaknya manusia, sebuah robot juga akan dapat mengetahui
kondisi lingkungan disekitarnya dengan bantuan sensor. Robot mampu
menghindari penghalang yang ada dengan menggunakan bantuan sensor
kedekatan (proximity). Sebuah robot mampu mematikan api yang ada
disekelilingnya dengan meniupnya atau menyerimnya dengan air itu karena robot
mampu mendeteksi adanya sumber api disekelilingnya dengan bantuan sensor
pendeteksi api[2].
Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut
Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat
kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.

2.5.1

DHT11 Sensor Suhu dan Kelembaban


DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban

udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan


Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang
sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory,
sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini
menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang
kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok
digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Gambar 2.2 Soil Moisture sensor V2

2.5.2

Light Dependent Resistor (LDR)


Light dependent resistor (LDR) ialah jenis resistor yang berubah nilai

tahannya apabila ia terkena cahaya. Komponen ini terbuat dari bahan yang
dinamakan film kadmium sulfida. LDR ini biasanya digunakan dalam suatu
rangkaian pembagi potensial.
Unsur kimia yang disebut kadmium sulfida (CDS) memiliki sifat yang
khas, yaitu resistans listriknya akan berkurang apa bila ada cahaya yang jajuh
diatasnya. Efek dari unsur kimia ini dimamfaatkan dengan menempatkan lapisan

kimia pada kotak logam yang ditutupi jendela tembus pandang. Dibandingkan
transduser lainya, tangkapan LDR sangat lambat (dalam seperseratusan
detik)[2].

Gambar 2.3 Light dependent resistor (LDR)

2.5

Visual Studio 2010


Visual Studio 2010 merupakan sebuah Intergrated Development

Environtment (IDE) atau lingkungan kerja yang digunakan untuk membangun


aplikasi .NET dengan mudah. Visual Studio Profesional 2010 menyediakan
berbagai tool yang lengkap bagi para pengembang untuk membangun aplikasi
yang berjalan di .NET Framework.
Selain itu Visual Studio 2010 juga menyediakan fasilitas untuk menulis
kode program di lingkungan kerja lain, seperti Visual Basic Express Edition yang
juga disediakan oleh Mikrosoft secara gratis bagi para pelajar dan pemula[4].

2.6
2.6.1

Bahasa Pemrograman
Bahasa C#
C# merupakan bahasa pemrograman perusahaan Microsoft yang didisain

dengan target diimplementasikan dengan teknologi

Framework .NET. Pada

tahun 2002 tepatnya bulan Januari, C# maupun Framework .NET diselesaikan


dan dapat diimplementasikan dikalangan industri. Bahasa pemrograman C#
merapakan bahasa baru yang sangat handal dan konsisten serta membawa
kesan bahasa pemrograman yang modern.
.Net adalah sebuah teknologi yangdiciptakan oleh mikrosoft untuk
pengembangan

program-program

yang

berorientasi

objek.

Keistimewaan

teknologi ini adalah para developer tidak hanya dapat mengembangkan program-

program aplikasi biasa, tetapi juga dapat mengembangkan aplikasi-aplikasi


internet. Jadi kesimpulanya teknologi .Net inimemungkinkan para

developer

mengembangkan software yang berupa aplikasiwindows biasa ataupun internet


yang sangat tangguh dan dapat dijalankan disemua jenis hardware dan semua
sistem operasi yang memiliki .Net platfom[11].
C# pada dasarnya bukan bahasa pemrogram yang sulit karena pada
intinya mengambil dari berbagai bahasa pemrograman yang telah ada. Bahasa
pemrograman yang paling banyak digunakan dalam sintaksis C# adalah bahasa
Java[5].
Bahas C# merupakan gabungan dari kecanggihan bahasa keluarga C (C,
C++,

Objective-C,

Java

dan

sebagainya)

dengan

kemudahan

bahasa

pemrograman Visual Basic[6] .

2.6.2

Bahasa C
Bahasa C adalah bahasa yang universal dibandingkan bahasa assembly

yang saat ini banyak digunakan untuk memprogram suatu mikrokontroler.


Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih
fungsi-fungsi dimana masing-masing fungsi tersebut mempunyai nama. Fungsi
utama yang harus ada dalam program C sudah ditentukan namanya, yaitu
bernama main()[1].
Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman yang terstruktur
karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program bagian
(subroutine). Bahasa C menyediakan 5 macam tipe data dasar, yaitu tipe data
integer (nilai numerik bulat yang dideklarasikan dengan int), floating poin (nilai
numerik pecahan ketepatan tunggal yang dideklarasikan dengan float), double
precision (nilai numerik pecahan ketepatan ganda yang dideklarasikan dengan
double), karakter (dideklarasikan dengan char) dan kosong (dideklarasikan
dengan void)[1].

Gambar 2.4 Contoh bahasa C


Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat
untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut standar, ANSI
(American National Standards Institute) membentuk suatu komite (ANSI
Commitee X3J11) pada tahun 1983 yang kemudian menetapkan standar ANSI
untuk bahasa C[7].
Program bahasa C tidak mengenal aturan penulisan pada kolom tertentu
sehingga bisa dimulai dari komlom manapu. Program dalam bahasa C selalu
berbentuk fungsi seperti ditunjukan main (). Program yang dijalankan berada
didalam tubuh program dan dimulai dengan kurungkurawal buka { dan dan
diakhiri dengan kurungkurawal tutup }[9].
2.7

Rumput Laut Eucheuma Spinosum


Rumput laut adalah salah satu biota laut yang paling banyak

dibudidayakan, baik itu di laut maupun di tambak. Produksi rumput laut melalui
budi daya mencapai 2,5 juta ton tahun 2009. Harga rumput laut di daerah
budidaya berkisar antara harga Rp.4.000-4.500/kg.
Budi daya rumput laut cukup prospektif, baik untuk pasar ekspor maupun
pasar dalam negeri. Rumput laut indonesia tergolong dalam rumput laut
berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan rumput laut dari negara
lain[8].
Rumput laut Eucheuma Spinosum

atau yang lebih dikenal dengan

sebutan rumput laut Spinosum ini tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai
dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain tumbuh pada perairan yang jernih,
dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya menempel pada karang
yang mati. Bentuk dari tanaman ini tidak mempunyai perbedaan susunan

kerangka antara akar, batang, dan daun. Keseluruhan tanaman ini merupakan
batang yang dikenal sebagai talus (thallus). Thallus ada yang berbentuk bulat,
silindris atau gepeng bercabang-cabang. Jumlah setiap percabangan ada yang
runcing dan ada yang tumpul. Permukaan kulit luar agak kasar, karena
mempunyai gerigi dan bintik-bintik kasar. Eucheuma Spinosum memiliki
permukaan licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning, atau merah
ungu. Tingginya dapat mencapai 30 cm. Eucheuma Spinosum tumbuh melekat
ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan
kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengn 13ea r khusus mengarah
13ea rah datangnya sinar matahari. Cabang-cabang tersebut ada yang
memanjang atau melengkung seperti tanduk.
Rumput laut Eucheuma Spinosum ini banyak sekali dibudidayakan di
indonesia, khususnya di Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut ini memiliki
berbagai macam fungsi dan kegunaan diantaranya sebagai alat kecantikan
(kosmetik), makanan (agar-agar, permen jeli, kue bolu, dodol dan lain-lain) dan
masih banyak lagi mammfaat yang diberikan oleh rumput laut ini.

Gambar 2.5 Rumput laut Eucheuma Spinosum


2.8

Nusa Penida
Nusa Penida adalah bagian terkecil dari pulau Bali, dimana penduduk

yang tertata rapi dalam sebuah kecamatan yang bernaung di bawah Kabupaten
Klungkung ini dipadati oleh asli orang hindu, dan beberapa islam juga kristen.
Ada dua pulau kecil di dekatnya, yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan,
dan Nusa Penida lah yang menjadi pulau terbesar diantara pulau-pulau tadi.

Nusa Penida juga memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.


Wilayah ini termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia (the global coral
triangle)

yang

saat

ini

menjadi

prioritas

dunia

untuk

dilestarikan.

Keanekaragaman ikan,karang, dan biota lainnya. Kawasan ini memiliki 576 jenis
ikan, 5 diantaranya jenis ikan baru.
Mata pencaharian utama masyarakat Nusa Penida adalah pertanian
rumput laut, wisata bahari, perikanan dan peternakan. Mata pencaharian lainnya
seperti pertanian, berdagang, serta sektor swasta dan pemerintahan. Mayoritas
masyarakat Nusa Penida adalah suku Bali beragama Hindu. Terdapat suku desa
muslim dari 16 desa dinas yaitu desa Toyapakeh. Penduduk Toyapakeh dulunya
nenek moyang mereka berasal dari Jawa dan Lombok. Populasi penduduk
sekitar 50.000 jiwa yang mendiami 3 pulau di kecamatan Nusa Penida. Di
kecamatan Nusa Penida, terdapat 4 sekolah setingkat SMU, 3 sekolah setingkat
SMP dan puluhan sekolah SD. Saat ini sudah ada Universitas kelas jauh yang
dilakukan di kantor kecamatan Nusa Penida guna menampung lulusan SMU
Nusa Penida mencapai jenjang pendidikan strata S1.
Terdapat beberapa pura besar di Nusa Penida seperti Pura Batu Medau
dan Pura Giri Putri. Selain itu terdapat pura sentral di pulau Bali yang terdapat di
Nusa Penida yaitu pura Sad -Khayangan Ped. Masyarakat Nusa Penida
melaksanakan Nyepi Segara setiap tahunnya untuk menghormati laut dan
memberi kesempatan kepada laut untuk beristirahat. Nyepi Segara juga
merupakan bentuk pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana terutama menjaga
keseimbangan antara manusia dengan alam. Aturan adat di Nusa Penida
dituangkan dalam awig-awig (hukum adat) yang dihasilkan dari kesepakatan
(pararem) bersama. Di Desa Lembongan terdapat awig-awig terkait pesisir dan
laut seperti pelarangan penebangan bakau dan pengambilan pasir laut.

2.9

Kelompok Tani Segara Pelangi


Kelompok tani Segara Pelangi adalah salah satu dari sekian banyak

kelompok tani rumput laut yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Kelompok
tani Segara Pelangi terbentuk karena dilatar belakangi oleh tindakan pengepul
yang memberikan harga murah kepada petani, oleh karena itu maka dapat
mengubah harga yang diberikan pengepul petani yang berada di Desa Ped

Banjar Sental Kangin memutuskan untuk membentuk kelompok tani Segara


Pelangi ini.
Kelomok tani ini diketuai oleh Ketut Manca dan diwakili oleh Ketut Wirta.
Pada awalnya terbentuk, kelompok tani ini memutuskan untuk mengirim sendiri
hasil panennya ke pulau Bali untuk mendapatkan harga yang lebih mahal. Saat
ini kelompoktani Segara Pelangi tidak lagi mengirim barang kepulau Bali
melainkan sudah ada beberapa pengepul yang bersedia mengambil rumput laut
hasil panen ditempat dan dengan harga yang bersaing tentunya.
Kegiatan yang

dilakukan oleh kelompok tani Segara Pelangi yaitu

membayar iyuran enam bulan sekali, dan memotong ternak babi/ayam setiap
hari raya besar seperti hari raya Galungan. Kelompok tani ini juga aktif dalam
pembuatan proposal untuk penggalian dana dan memperoleh bantuan dari
pemerintah daerah.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada suatu penelitian sangat mempengaruhi


hasil dari penelitian itu sendiri, karena kesimpulan yang diambil didapat di
peroleh dari proses pengerjaan metode penelitian tersebut. Sistem yang
dirancang dalam laporan ini menggunakan beberapa tahapan metode penelitian
diantaranya sebagai berikut:
3.1

Alur Penelitian
1. Observasi
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi
yang dapat diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian.
2. Studi Literatur (Literature Review )
Studi literatur adalah metode pengumpulan data dan informasi
dengan cara membaca dan memahami berbagai macam literatur yang
sudah ada yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Studi
literatur yang dilakukan pada penelitian ini bersumber dari buku, karya
tulis, diktat catatan kuliah, dan sumber lain baik dalam bentuk media
cetak ataupun media elektronik. Data dan informasi yang dikumpulkan
dari studi literatur menyangkut pembahasan mengenai perancangan dan
pemrograman alat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
mikrokontroler Arduino Uno R3, serta hal-hal lainnya yang mendukung
pengerjaan penelitian ini.
3.

Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan guna menganalisis sistem yang sedang
berjalan sehingga dapat dipahami cara kerja sistem itu sendiri. Hal-hal
yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenaikebutuhan hardware
dan Exositedan bagaimana menghubungkan hardware dengan Exosite
yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan penelitian.
Pembahasan hardware menyangkut bagaimana cara merancang
komunikasi sensor suhu yang dihubungkan dengan Arduino dan

Ethernet shald agar dapat saling terkoneksi dengan tujuan untuk


memonitoring suhu udara di dalam ruangan melalui Exosite.
4. Perancangan Sistem
Perancangan sistem menyangkut pembuatan skema diagram
alur kerja alat. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan
flowchart.
5. Pembuatan alat peraga
Pada tahap ini dilakukan pembuatan alat peraga. Pada alat ini
akan dipasang sensor.
6. Pembuatan Program
Tahap pembuatan program dilakukan berdasarkan hasil yang
diperoleh dalam perancangan sistem.Pembuatan program dalam
penelitian ini menggunakan Bahasa C, dimana software yang digunakan
adalah IDE Arduino uno.
7. Pembuatan Laporan
Laporan suatu penelitian merupakan dokumentasi dari semua
proses yang dilakukan pada penelitian tersebut mulai dari tahap awal
hingga akhir. Laporan yang dibuat pada penelitian ini meliputi semua
tahapan yang dilakukan dalam proses penelitian ini mulai dari latar
belakang masalah yang dimuat dalam pendahuluan, tinjauan pustaka,
analisis dan desain sistem, implementasi sistem, sampai kesimpulan
dan saran.

3.2

Gambaran Sistem
Gambaran sistem adalah penggambaran ilustrasi pada sistem yang akan

dibuat. Pada tahapan ini penulis mengilustrasikan sistem monitoring suhu


berbasis web mengunakan mikrokontroler ATmega328.

Gambar 3.1 Gambaran Sistem

Sensor

kelembaban

DHT11

dan

senor

intensitas

cahaya

FDR

berkomunikasi dan behubungan dengan mikrokontroler menggunakan kabel.


Mikrokontroler akan memproses data-data dan informasi yang diberikan oleh
sensor, dan mikrokontroler juga yang akan mengirim data-data dan informasi
yang disampaikan oleh sensor ke komputer desktop dengan menggunakan kabel
USB.
Sensor

kelembaban

DHT11

digunakan

untuk

memonitor

tingkat

kekeringan rumput laut yang dijemur, sedangkan sensor intensitas cahaya


digunakan untuk memprediksi dan menampilkan grafik paparan sinar matahari
yang terjadi saat proses penjemuran dan menampilkan grafik ke komputer
desktop.

3.3

Flowchart
Pada sistem monitoring penjemuran rumput laut berbasis mikrokontroler

dan pemrograman desktop ini, penulis mencoba menggambarkan alur sistem


pada sebuah flowchat sebagai berikut:
Start

Sensor input data

mikrokontroler

Penjemuran
kering Y/T

Proses Data

Output Grafik

End

Gambar 3.1 Flowchat Sistem


Pada Gambar 3.1 Flowchat sistem, menunjukan proses diawali dengan
Start, kemudian sensor mengimputkan data secara otomatis dan data diolah
mikrokontroler, setelah proses tersebut selesai selenjutnya proses tersebut
mengarah kesebuah decision keputusan sensor mendeteksi atau memutuskan
bahwa rumput laut itu sudah kering atau belum, jika iya (sudah kering) maka
proses selanjutnya adalah menampilkan ke desktop, jika belum proses akan
terus memonitoring. Data yang dihasilkan di desktop adalah data berupa grafik.

BAB IV
JADWAL PENELITIAN
Berdasarkan

metode

perekayasaan

yang

penulis

pakai

dalam

pengembangan sistem ini, maka jadwal penelitian dari perekayasaan sistem ini
penulis tuangkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 jadwal penelitian

KEGIATAN

APRIL

MARET

MEI
3

JUNI
2

Observasi
Studi Litelatur
Analisa sistem
Perancangan sistem
Pembuatan alat peraga
Pengujian, Evaluasi dan
Perbaikan Sistem
Pembuatan laporan

Penelitian ini berlangsung selama empat bulan. Dua bulan pertama akan
penulis manfaatkan untuk studi litelatur dan observasi. Selanjutnya, perancangan
sistem, pembuatan alat monitoring serta pembuatan programakan dilakukan
pada bulan berikutnya.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................i
DAFTAR TABEL..........................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................19
1.1

Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3

Tujuan Penelitian ........................................................................ 2

1.4

Mamfaat Penelitian ..................................................................... 2

1.5

Ruang Lingkup ............................................................................ 3

1.6

Sistematika Penulisan ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5


2.1

Sistem ......................................................................................... 5

2.2

Monitoring ................................................................................... 6

2.3

Mikrokontroler ............................................................................. 6

2.3.1 Arduino uno R3 ....................................................................... 7


2.4

Sensor ........................................................................................ 8

2.5.1 DHT11 Sensor Suhu dan Kelembaban.................................... 9


2.5.2 Light Dependent Resistor (LDR).............................................. 9
2.5

Visual Studio 2010 .................................................................... 10

2.6

Bahasa Pemrograman .............................................................. 10

2.6.1 Bahasa C# ............................................................................ 10


2.6.2 Bahasa C .............................................................................. 11
2.7

Rumput Laut Eucheuma Spinosum ........................................... 12

2.8

Nusa Penida ............................................................................. 13

2.9

Kelompok Tani Segara Pelangi ................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 16


3.1

Alur Penelitian ........................................................................... 16

3.2

Gambaran Sistem ..................................................................... 18

3.3

Flowchart .................................................................................. 19

BAB IV JADWAL PENELITIAN .............................................................. 20

Anda mungkin juga menyukai