Eng
Pemrograman
Bagian dari Pemrograman:
Ladder Diagram
Fungsi-fungsi Logika
Latching
Output Jamak
Memasukkan Sebuah Program Ladder/Tangga ke PLC
Daftar Instruksi
Aljabar Boolean
Diagram Blok Fungsi
Bagan Fungsi Sekuensial
Contoh-contoh Pemrograman
Latching
Istilah rangkaian Latching (pengunci) digunakan untuk rangkaian yang
Output Jamak
Dengan ladder diagram, lebih dari satu output dapat
program
yang
digunakan
untuk
memasukkan
Simbol-simbol Diagram
Tangga
Sebagai contoh:
Untuk
mengambar
sebuah
program
tangga
dapat
digunakan
komputer
dengan
memasukkan software yang relefan kedalam komputer, misalnya: MEDOC untuk PLC-PLC
Mitsubishi.
Daftar Instruksi
Metode daftar instruksi merupaka salah satu metode pembuatan
Contoh
Gerbang AND Notasi Mitsubishi
Contoh
Gerbang OR Notasi Mitsubishi
OR Notasi Sprecher+Schuh
Notasi Siemens
Notasi Sprecher+Schuh
Notasi Siemens
Kode-kode Percabangan
Diagram dalam notasi Mitsubishi, yang dapat dipandang sebagai
Kode-kode Percabangan
Diagram dalam notasi Siemens, dijumpai pada langkah 0 sebuah
pada PLC, titik mula sebuah jalur baru. Daftar instruksi yang dimasukkan adalah:
Sistem ini adalah sistem yang operasinya dapat diuraikan sebagai berikut, ketika
X400 tidak diaktifkan, sebuah output akan dihasilkan oleh Y431 namun tidak oleh
Y430. ketika x400 diaktifkan, sebuahoutput akan dihasilkan oleh Y430 namun
tidak oleh Y431.
tangga.
Instruksi-instruksi
dan
AN
tidak
selalu
mengindikasikan
Aljabar Boolean
Aljabar Boolean, hanya terdapat dua buah digit, 0 dan 1. ketika mendapatkan
sebuah operasi AND untuk input A dan input B, kita dapat menuliskannya sebagai
berikut:
AB=Q
A+B=Q
A = Q ( Q akan sama dengan 1 apabila A = 1 atau B =1)
Aljabar Boolean
Ilustrasi persamaan-persamaan Boolean dengan diagram-diagram tangga:
A+B=Y
diagram blok fungsi (function block diagram). Diagram ini pada dasarnya
adalah sama dengan yang digunakan untuk menjabarkan sistem-sistem
logika
sebelumnya,
yang
membedakan
adalah
sebuah
blok
Negasi Input
Output Negatif
Contoh
Aplikasi Pompa
Sebuah operasi digambarkan sebagai sejumlah keadaan (state) yang berdiri sendiri yang
satu sama lainnya dirangkaikan secara sekuensial (berurutan).
2.
3.
Ketika kondisi input ke sebuah keadaan bernilai benar, keadaan tersebut akan
menghasilkan sebuah kondisi output, yaitu sebuah output yang merealisasikan
keadaan tersebut, misalnya keadaan hidup menghasilkan kondisi menyala
atau keadaan mati menghasilkan kondisi padam.
4.
Ketika sebuah kondisi perpindahan terpenuhi, terjadi perubahan dari keadaan sebelumnya
ke keadaan berikutnya.
5.
Apabila kondisi input untuk keadaan berikutnya bernilai benar, keadaan itu terealisasikan.
6.
Proses ini terus berlangsung dari satu keadaan ke keadaan berikutnya hingga satu siklus
mesin penuh selesai dilaksanakan.
Input 2
Percabangan
Percabangan Selektif: memungkinkan terealisasinya keadan-keadaan yang
Percabangan
Percabangan Paralel : memungkinkan dua keadaan atau lebih terealisasikan
Konvergensi/Pengabunga
n
Konvergensi
Penggabungan
Contoh-contoh
Pemrograman
Penerapan pada lampu sinyal
Contoh-contoh
Pemrograman
Tugas
1. Buatlah Gerbang logika dari alajabar Boolean berikut:
A B + A B =Q
Tugas
3. Buatlah 2 buah ilustrasi tentang penggunaan SFC dalam
kehidupan sehari-hari, beserta langkah dan instruksi
pemrograman, ladder digram dan penjelasannya!