Anda di halaman 1dari 33

Ain Sahara, ST, M.

Eng

Pemrograman
Bagian dari Pemrograman:
Ladder Diagram
Fungsi-fungsi Logika
Latching
Output Jamak
Memasukkan Sebuah Program Ladder/Tangga ke PLC
Daftar Instruksi
Aljabar Boolean
Diagram Blok Fungsi
Bagan Fungsi Sekuensial
Contoh-contoh Pemrograman

Latching
Istilah rangkaian Latching (pengunci) digunakan untuk rangkaian yang

memiliki situasi-situasi dimana output harus tetap berada dalam keadaan


hidup meskipun input telah tertutup.
Contoh: sebuah motor yang dinyalakan dengan menekan sebuah saklat

tombol. Meskipun kontak-kontak saklar tidak seterusnya berada dalam


keadaan tertutup, motor tetap harus bekerja hingga saklar tombol
berhenti ditekan.

Output Jamak
Dengan ladder diagram, lebih dari satu output dapat

disambungkan ke sebuah kontak.

Pada rangkaian diatas, sebelum X400 ditutup, tidak satu pun

diantara semua output yang ada dapat dinyalakan.

Masukan Program Ladder


ke
PLC
Tiap-tiap anak tangga pada sebuah diagram ladder
merepresentasikan sebuah instruksi dalam program yang
digunakan oleh PLC/sebuah program lengkap.
Adapun

program

yang

digunakan

untuk

memasukkan

program, output ke memori PLC harus dalam bentuk yang


dapat dimengerti oleh mikroprosesor PLC, yang dinamakan
sebagai bahasa mesin yang pada dasarnya merupakan
kode-kode biner, misalnya: 0010100001110001.

Simbol-simbol Diagram
Tangga
Sebagai contoh:

Untuk memasukkan sebuah kontak yang kemudian diikuti dengan memasukkan


alamatnya, digunakan simbol:

Untuk memasukkan sebuah output, dapat digunakan simbol:

Untuk mengindikasi titik mulai sebuah persambungan (junction) digunakan simbol:

Untuk mengindikasi titik akhir digunakan:

Untuk mengindikasi jalur-jalur horisontal pada rangkaian dipergunakan simbol:

Untuk

mengambar

sebuah

program

tangga

dapat

digunakan

komputer

dengan

memasukkan software yang relefan kedalam komputer, misalnya: MEDOC untuk PLC-PLC
Mitsubishi.

Daftar Instruksi
Metode daftar instruksi merupaka salah satu metode pembuatan

prongram ladder/tangga dengan menggunakan teks. Berikut tabel


Mnemonik-mnemonik untuk berbagai instruksi.

Contoh
Gerbang AND Notasi Mitsubishi

Gerbang AND Notasi Siemens

Gerbang AND Notasi Telemecanique

Contoh
Gerbang OR Notasi Mitsubishi

Gerbang OR Notasi Siemens


I0.1
I0.2

OR Notasi Sprecher+Schuh

Contoh Gerbang NOR


Notasi Mitsubishi

Notasi Siemens

Notasi Sprecher+Schuh

Contoh Gerbang NAND


Notasi Mitsubishi

Notasi Siemens

Kode-kode Percabangan
Diagram dalam notasi Mitsubishi, yang dapat dipandang sebagai

dua blok rangkaian yang di-AND-kan. Instruksi yang digunakan


untuk merealisasikan operasi ini adalah ANB. Daftar instruksinya
sebagai berikut:

Kode-kode Percabangan
Diagram dalam notasi Siemens, dijumpai pada langkah 0 sebuah

instruksi A (. Tanda kurung penutupnya diberikan pada langkah 3.


Hal ini berarti bahwa A pada langkah 0 diterapkan hanya setelah
instruksi-instruksi pada langkah 1 dan langkah 2 dilaksanakan.
Daftar instruksinya sebagai berikut:

Diagram dengan Lebih dari Satu Anak


Tangga
Dalam notasi Mitsubishi instruksi LD atau LDI digunakan untuk mengindikasikan

pada PLC, titik mula sebuah jalur baru. Daftar instruksi yang dimasukkan adalah:

Rangkaian pemilihan kondisi/pensaklaran

Sistem ini adalah sistem yang operasinya dapat diuraikan sebagai berikut, ketika

X400 tidak diaktifkan, sebuah output akan dihasilkan oleh Y431 namun tidak oleh
Y430. ketika x400 diaktifkan, sebuahoutput akan dihasilkan oleh Y430 namun
tidak oleh Y431.

Diagram dengan Lebih dari Satu Anak


Tangga
Dalam notasi Siemens, Instruksi=mengindikasikan akhir sebuah anak

tangga.

Instruksi-instruksi

dan

AN

tidak

selalu

mengindikasikan

awalsebuah anak tangga karena kedua instruksi ini juga dipergunakan


untuk operasi AND dan operasi AND NOT. Daftar instruksi selengkapnya
adalah:

Rangkaian pemilihan kondisi/pensaklaran

Aljabar Boolean
Aljabar Boolean, hanya terdapat dua buah digit, 0 dan 1. ketika mendapatkan

sebuah operasi AND untuk input A dan input B, kita dapat menuliskannya sebagai
berikut:
AB=Q
A+B=Q
A = Q ( Q akan sama dengan 1 apabila A = 1 atau B =1)

Ilustrasi persamaan-persamaan Boolean dengan diagram-diagram tangga:


A+BC=Q

Diangram tangga diatas jika dituliskan dalam konteks notasi


Mitsubishi: X400 + X401 X402 = Y430
Siemens: I0.0 + I0.1 I0.2 = Q2.0

Aljabar Boolean
Ilustrasi persamaan-persamaan Boolean dengan diagram-diagram tangga:
A+B=Y

Diangram tangga diatas jika dituliskan dalam konteks notasi


Mitsubishi: X400 + X401 = Y430
Siemens: I0.0 + I0.1 = Q2.0

Diagram Blok Fungsi


Salah satu format yang cukup banyak digunakan di dalam program adalah

diagram blok fungsi (function block diagram). Diagram ini pada dasarnya
adalah sama dengan yang digunakan untuk menjabarkan sistem-sistem
logika

sebelumnya,

yang

membedakan

adalah

sebuah

blok

direpresentasikan dengan cara menuliskan nama fungsi yang bersangkutan


dituliskan di dalam gambar kotak.

Diagram Blok Fungsi OR

Diagram Blok Fungsi AND

Negasi Input

Diagram Blok Fungsi

Output Negatif

Contoh
Aplikasi Pompa

Bagan Fungsi Sekuensial


Sebuah

bagan fungsi sekuensial (sequential function chart-SFC)


dipergunakan untuk merujuk pada representasi piktorial (gambar) dari
operasi sebuah sistem, guna memperlihatkan rangkaian kejadian
(event) yang berlangsung di dalam operasi tersebut.

Rangkaian proses pada sebuah lampu lalu lintas

Fitur-fitur Bagan SFC


1.

Sebuah operasi digambarkan sebagai sejumlah keadaan (state) yang berdiri sendiri yang
satu sama lainnya dirangkaikan secara sekuensial (berurutan).

2.

Tiap-tiap keadaan memiliki sebuah kondisi input, sebuah kondisi output,


dan sebuah kondisi perpindahan (transfer).

3.

Ketika kondisi input ke sebuah keadaan bernilai benar, keadaan tersebut akan
menghasilkan sebuah kondisi output, yaitu sebuah output yang merealisasikan
keadaan tersebut, misalnya keadaan hidup menghasilkan kondisi menyala
atau keadaan mati menghasilkan kondisi padam.

4.

Ketika sebuah kondisi perpindahan terpenuhi, terjadi perubahan dari keadaan sebelumnya
ke keadaan berikutnya.

5.

Apabila kondisi input untuk keadaan berikutnya bernilai benar, keadaan itu terealisasikan.

6.

Proses ini terus berlangsung dari satu keadaan ke keadaan berikutnya hingga satu siklus
mesin penuh selesai dilaksanakan.

Ilustrasi SFC dan Diagram


Ekivalennya

Input 2

Percabangan
Percabangan Selektif: memungkinkan terealisasinya keadan-keadaan yang

berbeda sesuai dengan kondisi perpindahan yang terjadi.

Percabangan
Percabangan Paralel : memungkinkan dua keadaan atau lebih terealisasikan

dan berjalan secara bersamaan.

Konvergensi/Pengabunga
n
Konvergensi

Konvergensi simultan (serentak)

Penggabungan

Contoh-contoh
Pemrograman
Penerapan pada lampu sinyal

Contoh-contoh
Pemrograman

Program untuk mengoperasikan katup

Penempatan Saklar pada


Sistem
Lokasi Saklar Berhenti Motor

Penempatan Saklar pada


Sistem
Lokasi Saklar Berhenti Darurat

Tugas
1. Buatlah Gerbang logika dari alajabar Boolean berikut:
A B + A B =Q

2. Buatlah Aljabar Boolean dari diagram logika berikut:

Tugas
3. Buatlah 2 buah ilustrasi tentang penggunaan SFC dalam
kehidupan sehari-hari, beserta langkah dan instruksi
pemrograman, ladder digram dan penjelasannya!

Anda mungkin juga menyukai