Anda di halaman 1dari 19

I.

Tujuan
Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar ladder diagram
Mahasiswa mampu menggunakan sebuah perangkat lunak simulator ladder diagram

II. Landasan Teori


LADDER DIAGRAM PLC
Ladder Diagram adalah sebuah metoda pemprograman yang umum digunakan pada
PLC. Ladder diagram merupakan tiruan dari logika yang diaplikasikan langsung oleh
relay. Bagai manakah Ladder Diagram itu bekerja? atau dengan kata lain, bagaimana
sebenarnya representasi dari Ladder Diagram itu sehi gga dapat menyusun logika-
logika boolean?
Gambar 1.1 adalah sebuah rangkaian kontak relay yang dibuat sedemikian sehingga
dapat membentuk rangkain logika sebagai berikut. Relay C akan on ketika Relay
A ff dan Relay B on.

Gambar 1.1 Analogi Ladder Diagram

Dalam logik a Boolean d irumuskan sebagai C = A.B

Gambar 1.2. Skematik Gerbang Digital yang Ekivalen dengan C= A.B


Gambar 1.3 merupakan contoh implementasi kasus diatas pada PLC, dengan 2 buah
tombol pada input. Ketiga Relay tersebut diatas digantikan oleh perangkat internal
PLC yang secara konsep dapat membentuk ladder diagram.

Gambar 1.3 Contoh Aplikasi di da am PLC

Jadi, ladder diagram merepresentasikan sistem kontak Relay seperti pada Gambar 1.1
yang merupakan perangkat lunak PLC tersebut. Sebenarnya, implementasi itu bukan
hanya dengan ladder diagram saja. Tetapi juga dapat menggunakan cara lain, yaitu
dengan menggunakan MNEMONI C (dibahas pada modul berikutnya). Semua
kombinasi logika baik dasar maupun yang dikembangkan dapat diimplement asikan
dengan ladder diagram seperti AND, OR, XOR, NOR, NAND, serta rangkaian
kombinasiona l pada umu mnya.
Sruktur Ladder diagram adalah sebagai berikut. Sebuah ladder diagram terdiri atas:
Satu atau beberapa rung atau baris tangga (ladder)
Setiap rung terdiri atas minimal satu kontak Relay dan 1 kontak output. Dengan kata
lain terdiri atas bagian input dan bagian output
CR atau disebut sebagai Relay perantara sebagai bagian kontrol pada ladder diagram
dapat menempati input maupun output
Perhatikan Gambar 1.4 berikut ini.

Gambar 1.4 bagian input dan output dari sebuah ladder

Komponen CR dapat menempati bagian input maupun output, seperti dilukiskan pada
Gambar 1.5 berikut ini.

Gambar 1.5 Ladder diagram untuk saklar Latch ON-OFF

I0 dan I1 adalah komponen input (berupa saklar push button, misalkan) O0 adalah
komponen output. F0 adalah CR. Perhatikan F0 menenpati bagian input dan sekaligus
bagian output. Ladder demikian ini sering disebut Latch. Disebut demikian karna dapat
menahan output pada status ON maupun OFF hanya dengan menekan saklar I0 agar
)0 ON dan sebaliknya O0 menjadi OFF dengan menekan saklar I1.

PROGRAM SIMULATOR LADDER


LADSIM, yang diperkenalkan pada praktikum ini adalah 1 dari sekian perangkat lunak
simulator ladder diagram. Versi program yang digunakan pada praktikum ini adalah
versi student yang hanya memiliki fitur sbb.

Modul Inputs sebanyak 16 buah : I0 s.d. I15

Modul Outputs sebanyak 16 buah : O0 s.d.O15

Modul CR (dinamakan Flags) sebanyak 16 buah : F0 s.d. F15 Modul Counters


sebanyak 8 buah : C1 s.d. C8
Modul Timers sebanyak 8 buah : T1 s.d. T8 Modil Registers sebanyak 4 buah R1 s.d.
R4

III. Alat dan Komponen Yang digunakan

Seperangkat PC dengan Windows XP


Program LADSIM versi 3.0

IV. Langkahlangkah percobaan


1. Dengan bantuan instruktur, pelajarilah terlebih dahulu cara menggunakan
perangkat lunak simulator yang bernama LADSIM versi 3.0 (student edition).
Tentukan fitur dan fasilitas yang dimilikinya dan sebutkan fungsi masing-
masingnya. Perhatikan bahwa LADSIM hanya memiliki tipe saklar input
berupa saklar TOGGLE. Untuk mensimulasi saklar jenis PUSH BUTTON,
maka klik dua kali secara cepat pada saklar yang difungsikan sebagai push
button. Pada kondisi mode RUN PROGRAM
2. Lakukan percobaan untuk membuat sistem saklar latch seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.5. Pada ladder diagram tersebut terdapat 2 input
dan 1 output serta 1 CR (control relay). Input I0 (push button) digunakan
sebagai saklar ON-POWER dan I1(push button) sebagai OFF-POWER.
Sementara itu, O0 adalah outputnya. Selama dioperasikan perhatikan bagian
jendela Debugger pada bagian Outputnya.
3. Buat ladder diagram berikut ini pada Gambar 1.6

Gambar 1.6
Kemudian perhatikan outputnya dengan mengaktifkan I0 dan I1 secara tidak
bersamaan. Apakah hasilnya sama dengan Langkah 2 ? Jika sama, tunjukkan
bahwa fungsi keduanya adalah sama dengan cara menurungan persamaan
rangkaian kombinasional dari kedua ladder tersebut.
4. Untuk persoalan pada langkah 2 dan 3, dapatkan direalisasikan dengan hanya
1 rung?
5. Realisasikan rangkaian kombinasional berikut ini dengan LADSIM
O1 = I1.I2. I3. I4. I5. I6. I7. I8. I9. I10. I11. I12. I14. I14
O2 = O1
6. Perhatikan tabel kebenaran berikut ini
Tabel 1.1

Dari tabel kebenaran tersebut diperoleh output sebagai berikut:


F0 = X.Y
F1 = X.Y
F2 = X.Y
F3 = X.Y
Dengan memilih I0=X dan I1=Y dan berturut turut untuk F0,F1,F2, dan F3
adalah sama dengan O1,O2,O3, dan O4, realisasikan dengan LADSIM.
Lakukan pengujian dengan memberi kombinasi logika pada saklar I0 dan I1
sesuai dengan Tabel 1.1.
7. Seperti pada langkah 6, realisasikan untuk Tabel 1.2 berikut ini

8. Buatlah ladder diagram untuk enkoder lambang heksadesimal ke kode binernya.


Tetapkan bawa lambang 0,1,2 hingga F dinyatakan dengan saklar I0 s.d. I15 pada
LADSIM. Pada bagian outputnya, Y3=O0,Y2=O1, Y1=O2, dan Y0=O3.
Gambar 1.7 Rangkaian logika enkoder lambang heksadesimal ke biner
9. Cobalah dengan memperhatikan komposisi output pada LADSIM, buatkan
kombinasi input 7 bit untuk menggambarkan kode digit angka desimal seperti seven-
segment.

V. Hasil Pengamatan
1. Jelaskan bagaimana cara kerja sistem latch seperti yang diutarakan pada langkah
2 dan 3
Jawab:
Cara kerja dari rangkaian 1.5 adalah ketika saklar ditutup maka coil akan
terhubung ke sumber tegangan saat I0 tertutup sesaat akan terkunci oleh saklar
dari coil F0 dan menghasilkan output, untuk mematikan sistem latch kita harus
membuat sakelar NC sebagai tombol stop untung memutuskan arus yang mengalir
menuju coil.

2. Buktikan bahwa ladder pada Gambar 1.5 sama dengan ladder diagram pada
Gambar 1.6 !
Realisasi ladder diagaram langkah 4
Realisasi ladder diagram untuk langkah 5
Realisasi ladder diagram untuk langkah 6
Realisasi ladder diagram untuk langkah 7
Realisasi ladder diagram untuk langkah 8
Tabel kebenaran dan realisasi ladder diagram untuk langkah 9.
VI. Pertanyaan dan Tugas
1. LADSIM memiliki keterbatasan hanya 9 buah input yang bisa dipasang pada
setiap rung-nya. Bagaimana caranya untuk mengatasi persoalan jika sebuah
ladder diagram memiliki lebih dari 9 komponen input pada sebuah rung-nya?.
2. Apa fungsi Flag pada sistem LADSIM ?
3. Dari fungsinya, apa nama rangkaian logika pada langkah 6 (misalnya enkoder,
dekoder, adder dsb.)?
4. Pertanyaan yang sama seperti nomor 3. untuk rangkaian logika pada langkah
7.
5. Berapakah jumlah maksimum rung yang bisa dimuat/dijalankan oleh
LADSIM untuk versi program yang dioperasikan pada praktikum ini.

Jawab :
1. Apabila input melebihi 9 buah maka kita harus menambahkan input bantuan
dengan menghubungkannya menggunakan flag, flag berfungsi
menghubungkan rung satu dengan rung selanjutnya.
2. Flag dapat berfungsi sebagai sebuah kontak bantu untuk menghubungkan rung
satu dengan rung selanjutnya.
3. Rangkaian logika decoder dari 2 ke 6.
4. Rangkaian logika encoder bilangan decimal ke bilangan biner.
5. Jumlah rung yang digunakan pada praktikum berjumlah tidak melebihi 15
rung, tetapi pada software LADSIM rung berjumlah tak hingga.

Anda mungkin juga menyukai