PERCOBAAN 2
PEMROGRAMAN DAN WIRING PADA PLC
34
35
A B Y
2. Logika OR
A Y
3. Logika NOT
A Y
4. Logika NAND
A Y
5. Logika NOR
A B Y
6. Logika X-OR
A B Y
A B
7. Logika X-NOR
A B Y
A B
b. Logika OR
1. Buat digram ladder berikut pada software CX-Programmer.
(berlogika 1) maka A dan B akan dialiri arus sehingga koil akan ter-energize
dan berlogika 1. Sedangkan untuk simulasi logika AND yang lain maka dapat
dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Tabel logika AND percobaan dengan ladder
A (Input) B (Input) Y (Output)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Dari tabel 3.7 didapatkan hasil yang sama dengan tabel kebenaran
logika AND sehingga berdasarkan teori dimana untuk menghasilkan logika 1
maka semua masukan harus diberi logika 1.
b. Logika OR
Logika OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari
masukannya pada keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua
masukan harus dalam keadaan 0. Logika OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah
jika semua sinyal masukan bernilai rendah. Berikut tabel kebenaran dari
logika OR.
Tabel 3.7 Tabel logika OR
A (Input) B (Input) C (Output)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Dari tabel 3.8 maka didapatkan hasil yang sama dengan tabel
kebenaran logika OR sehingga berdasarkan teori dimana didapatkan keluaran
1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1.
45
Saat C diberi logika 1 maka dif up akan ON dan koil Y (10.06) akan
ter-energized. Terdapat fungsi latch untuk mempertahankan kondisi keluaran
dikarenakan fungsi dif up hanya ON dalam 1 siklus waktu saja.
47
Apabila C diberi logika 0 maka diff down akan ON dan koil Y (10.07)
akan ter-energized. Terdapat fungsi latch untuk mempertahankan kondisi
keluaran dikarenakan fungsi dif down hanya ON dalam 1 siklus waktu saja.
Pada gambar 3.26, kontaktor D (0.05) diberi logika 1 dan timer mulai
menghitung mundur dari 10000ms atau 10s. Selama timer menghitung
waktunya, maka keluaran 10.08 akan tetap dalam kondisi mati.
Gambar 3.33 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu merah
Gambar 3.34 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu kuning
Lampu kuning akan menyala saat lampu merah telah menyala selama 5
detik. Setelah itu, lampu merah dan kunig akan tetap menyala.
Gambar 3.35 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu hijau
Gambar 3.36 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu kuning
Saat lampu hijau telah menyala selama 6 detik, maka lampu kuning
akan menyala lagi selama 3 detik.
Gambar 3.37 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu merah
3.6 Kesimpulan
1. Diagram ladder merupakan cara untuk menggambarkan proses kontrol
sekuensial yang umum dijumpai di industri dan berfungsi untuk
merepresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat
output sistem kontrol.
2. Pada logika AND, ketika kedua input berlogika satu maka output akan
berlogika satu. Selain dari itu akan berlogika nol.
3. Pada logika OR, ketika kedua input berlogika nol maka output akan
berlogika nol. Selain dari itu akan berlogika satu.
4. Fungsi timer dapat digunakan untuk menunda suatu proses atau
memberikan penjadwalan proses itu bekerja.
5. Fungsi counter dapat diaplikasikan pada suatu sistem penghitung yang akan
mengerjakan interupsi pada hitungan tertentu.
6. Terdapat dua jenis counter yaitu count up (CNT) dan counte down (CTD),
dimana counter up untuk pencacah naik nilai yang telah ditentukan
sedangkan counter down untuk pencacah turun sampai nila i nol.
7. Kombinasi dari berbagai operasi dalam PLC bida digunakan untuk berbagai
aplikasi sepeti contohnya pada aplikasi traffic light.