Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PERCOBAAN 2
PEMROGRAMAN DAN WIRING PADA PLC

3.1 Tujuan Percobaan


1. Memperkenalkan salah satu jenis PLC (Omron), memprogram, dan
mensimulasikannya dengan software CX-Programmer.
2. Mempelajari dasar logika dengan diagram ladder.
3. Mempelajari fungsi-fungsi pada diagram ladder.

3.2 Alat dan Bahan


1. PLC Omron tipe CPM1A
2. PC dan Software CX-Programmer

3.3 Dasar Teori


PLC (Programmable Logic Controller) merupakan sebuah computer
yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang
dikontrol dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu atau hanya melibatkan
kontrol dua keadaan (on/off) saja, tetapi dilakukan secara berulang-ulang
seperti umum dijumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan jumlah input/outputnya PLC dibagi menjadi:
1. PLC mikro: jumlah input/output kurang dari 32 terminal
2. PLC mini: jumlah input/output antara 32-128 terminal
3. PLC large: jumlah input/output lebih dari 128 terminal
Sedangkan software yang biasa digunakan untuk memprogram PLC
adalah ZEN, CX Programmer, dan TIA Portal.
Diagram ladder merupakan satu cara untuk menggambarkan proses
kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri. Fungsi diagram ladder
adalah merepresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat
output sistem kontrol.

34
35

Representasi gerbang-gerbang logika dengan diagram ladder adalah


sebagai berikut:
1. Logika AND

A B Y

Gambar 3.1 Diagram ladder logika AND

2. Logika OR
A Y

Gambar 3.2 Diagram ladder logika OR

3. Logika NOT
A Y

Gambar 3.3 Diagram ladder logika NOT

4. Logika NAND
A Y

Gambar 3.4 Diagram ladder logika NAND

5. Logika NOR

A B Y

Gambar 3.5 Diagram ladder logika NOR

6. Logika X-OR

A B Y

A B

Gambar 3.6 Diagram ladder logika X-OR


36

7. Logika X-NOR

A B Y

A B

Gambar 3.7 Diagram ladder logika X-NOR

Selain fungsi logika, pada PLC juga terdapat fungsi-fungsi operasi


lain yaitu dif up dan dif down, timer, dan counter. Berikut fungsi-fungsi
operasi tersebut:
1. Dif Up dan Dif Down
DIFU adalah salah satu aplikasi pada PLC yang memanfaatkan
perubahan nilai dari 0 ke 1. Jadi apabila ada perubahan nilai yang terjadi
dari 0 ke 1 maka output akan berlogika 1. Berikut adalah contoh
pemrogrmaan dari DIFU :

Gambar 3.8 Fungsi dif up dan dif down

DIFD adalah merupakan kebalikan dari DIFU yaitu yang


memanfaatkan perubahan nilai dari 1 ke 0. Jadi apabila ada perubahan nilai
yang terjadi dari 1 ke 0 maka output akan berlogika 1. Untuk contoh
program sama dengan DIFU.
2. Timer
Dengan fungsi timer maka untuk mematikan atau menghidupkan
suatu outputan dapat ditunda dengan mengeset berapa lama waktu yang
dibutuhkan.
37

Gambar 3.9 Fungsi timer

Jika LD 00000 bernilai 1 maka timer akan ON. Kemudian selang


beberapa waktu tertentu (yang sebelumnya telah diset) timer akan meng-
ON-kan LD TIM. Apabila LD time 0 berlogika 1 maka output 302 juga akan
berlogika 1. Untuk pengesetan waktu pada timer ini menggunakan satuan
milisecond.
3. Counter
Counter adalah salah satu instruksi dari PLC dimana fungsinya
untuk menghitung dan keluarannya dapat diaplikasikan ke dalam program
apa saja sesuai perintah. Berikut adalah ladder pemrograman dari counter:

Gambar 3.10 Fungsi counter

LD 0000 berfungsi sebagai clock inputan sedangkan LD 0001


berfunfsi sebagai reset. Pada contoh di atas ditulis #10 yang berarti apabila
tombol LD 00000 berlogika 1 sebanyak 10 kali (counter tersebut diberi 10
clock) maka output 301 akan berlogika 1. Apabila ingin me-reset (berlogika
0) output maka LD 0001 harus berlogika 1.
38

3.4 Langkah Kerja


3.4.1 Percobaan 1: Percobaan Rangkaian Logika
a. Logika AND
1. Buat diagram ladder berikut pada software CX-Programmer.

Gambar 3.11 Diagram ladder logika AND

2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC


(terhubung on-line) dan simulasikan dengan program CX-Programmer.
3. Tulis hasil percobaan pada tabel yang tersedia.
Hasil Percobaan:
Tabel 3.1 Percobaan logika AND
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

b. Logika OR
1. Buat digram ladder berikut pada software CX-Programmer.

Gambar 3.12 Diagram ladder logika OR

2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC


(terhubung on-line) dan simulasikan dengan program CX-Programmer.
3. Tulis hasil percobaan pada tabel yang tersedia.
Hasil Percobaan:
Tabel 3.2 Percobaan logika OR
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
39

3.4.2 Percobaan 2: Percobaan Dif Up dan Dif Down


1. Buat diagram ladder berikut seperti pada software CX-Programmer

Gambar 3.13 Diagram ladder fungsi dif up dan dif down

2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC


(terhubung on-line) dan simulasikan dengan program CX-Programmer.

3. Tulis hasil percobaan pada tabel yang tersedia


Tabel 3.3 Percobaan fungsi dif up dan dif down
Output Dif Output Dif
C Dif Up Dif Down
Up Down
1 1 0 1 0
0 0 1 0 1

3.4.3 Percobaan 3: Percobaan Timer


1. Buat diagram ladder pada CX Programmer sebagai berikut

Gambar 3.14 Diagram ladder fungsi timer


2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC
(terhubung off-line) dan simulasikan dengan program CX-Programmer.
3. Mengamati keluaran timer saat timer selesai menghitung waktu yang
telah ditentukan.
40

3.4.4 Percobaan 4: Percobaan Counter


1. Buat diagram ladder pada CX Programmer sebagai berikut

Gambar 3.15 Diagram ladder fungsi counter


2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC
(terhubung on-line) dan simulasikan dengan program CX-Programmer.
3. Tulis data percobaan pada tabel yang tersedia
Tabel 3.4 Percobaan fungsi counter
E (Input) F (Reset) Counter Y (Output)
1 0 1 0
0 0 1 0
1 0 2 0
0 0 2 0
1 0 3 0
0 0 3 0
1 0 0 1

3.4.5 Percobaan 5: Percobaan Traffic Light


1. Buat diagram ladder pada CX Programmer sebagai berikut
41

Gambar 3.16 Diagram ladder aplikasi traffic light


2. Setelah program dipastikan benar, download program pada PLC
(terhubung on-line) dan simulasikan dengan program CX-
Programmer.
3. Mengamati perubahan kondisi pada lampu merah, kuning, dan hijau.
42

3.5 Analisis dan Pembahasan


3.5.1 Percobaan 1: Percobaan Rangkaian Logika
a. Logika AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua
masukan mempunyai logika 1. Jika tidak maka akan menghasilkan logika 0.
Logika AND mempunyai dua atau lebih dari dua masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Dalam logika AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran
tinggi maka masukan harus bernilai tinggi. Berikut tabel kebenaran dari
logika AND.
Tabel 3.5 Tabel Kebenaran Logika AND
A (Input) B (Input) Y (Output)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Untuk percobaan diaram logika AND dengan menggunakan diagram


ladder pada PLC Omron dengan menggunakan software CX- Programmer.
Gambar diagram ladder untuk logika AND ditunjukkan pada gambar 2.18.

Gambar 3.17 Diagram ladder logika AND

Untuk simulasi/run program diagram Ladder logika AND dengan


software CX-Programmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.18 Hasil simulasi logika AND

Gambar 3.18 merupakan simulasi diagram ladder logika AND. A


(Normally Open) merupakan inputan 1 dengan alamat memory 0.00, B
(Normally Open) merupakan inputan 2 dengan alamat memory 0.01 dan Y
sebagai output dengan alamat memory 10.00. Ketika A dan B diset ON
43

(berlogika 1) maka A dan B akan dialiri arus sehingga koil akan ter-energize
dan berlogika 1. Sedangkan untuk simulasi logika AND yang lain maka dapat
dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Tabel logika AND percobaan dengan ladder
A (Input) B (Input) Y (Output)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Dari tabel 3.7 didapatkan hasil yang sama dengan tabel kebenaran
logika AND sehingga berdasarkan teori dimana untuk menghasilkan logika 1
maka semua masukan harus diberi logika 1.

b. Logika OR
Logika OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari
masukannya pada keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua
masukan harus dalam keadaan 0. Logika OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah
jika semua sinyal masukan bernilai rendah. Berikut tabel kebenaran dari
logika OR.
Tabel 3.7 Tabel logika OR
A (Input) B (Input) C (Output)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Untuk percobaan diagram logika OR dengan menggunakan diagram


ladder pada PLC Omron dengan menggunakan software CX- Programmer.
Gambar diagram ladder untuk logika OR sebagai berikut .
44

Gambar 3.19 Diagram ladder logika OR

Untuk simulasi/Run program diagram Ladder logika OR dengan


software Cx-Programmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.20 Hasil simulasi logika OR

Gambar 3.20 merupakan simulasi diagram ladder logika OR. A


(Normally Open) merupakan inputan 1 dengan alamat memory 0.01, B
(Normally Open) merupakan inputan 2 dengan alamat memory 0.02 dan Y
sebagai output dengan alamat memory 10.01. Ketika kontaktor A diset ON
(berlogika 1) maka kontaktor A akan dialiri arus sehingga koil akan ter-
energize dan berlogika 1 meskipun B diset OFF. Sedangkan untuk simulasi
logika OR yang lain maka dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 3.8 Tabel logika OR percobaan dengan diagram ladder


A (Input) B (Input) C (Output)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Dari tabel 3.8 maka didapatkan hasil yang sama dengan tabel
kebenaran logika OR sehingga berdasarkan teori dimana didapatkan keluaran
1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1.
45

3.5.2 Percobaan 2: Percobaan Dif Up dan Dif Down


Keluaran fungsi Dif Up ini akan menjadi ON selama satu siklus waktu
(scanning) saat sinyal input menjadi ON (saat transisi naik dari sinyal
inputnya), sedangkan keluaran fungsi Dif Down akan menjadi ON selama
satu siklus waktu saat input menjadi OFF (saat transisi turun dari sinyal
outputnya).
Bentuk umum: D (NOT D) address
Keterangan: Addres adalah alamat bit (relay) internal atau output
PLC.

Gambar 3.21 Diagram pewaktuan fungsi dif up

Secara praktis, intruksi differensial up dan differensial down ini


banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang dalam operasinya melibatkan
pendeteksian objek-objek yang bergerak.
Untuk percobaan diagram fungsi dif up dan dif down dengan
menggunakan diagram ladder pada PLC Omron dengan menggunakan
software CX- Programmer. Gambar diagram ladder untuk fungsi dif up dan
dif down sebagai berikut .
46

Gambar 3.22 Diagram ladder fungsi dif up dan dif down

Untuk simulasi/run program diagram Ladder fungsi latch dengan


software CX-Programmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.23 Hasil simulasi fungsi dif up

Saat C diberi logika 1 maka dif up akan ON dan koil Y (10.06) akan
ter-energized. Terdapat fungsi latch untuk mempertahankan kondisi keluaran
dikarenakan fungsi dif up hanya ON dalam 1 siklus waktu saja.
47

Gambar 3.24 Hasil simulasi fungsi dif down

Apabila C diberi logika 0 maka diff down akan ON dan koil Y (10.07)
akan ter-energized. Terdapat fungsi latch untuk mempertahankan kondisi
keluaran dikarenakan fungsi dif down hanya ON dalam 1 siklus waktu saja.

3.5.3 Percobaan 3: Percobaan Timer


Timer pada PLC memiliki fungsi sebagai penghitung waktu. Timer
akan aktif apabila di trigger oleh masukan dan mulai menghitung waktu yang
telah ditentukan. Apabila timer selesai menghitung waktunya, maka akan bisa
digunakan sebagai input yang mempengaruhi output lainnya.
Untuk percobaan diagram fungsi timer dengan menggunakan diagram
ladder pada PLC Omron dengan menggunakan software Cx- Programmer.
Gambar diagram ladder untuk fungsi timer sebagai berikut.

Gambar 3.25 Diagram ladder fungsi timer

Untuk simulasi/Run program diagram Ladder fungsi timer dengan


software CX-Programmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
48

Gambar 3.26 Hasil simulasi fungsi timer

Pada gambar 3.26, kontaktor D (0.05) diberi logika 1 dan timer mulai
menghitung mundur dari 10000ms atau 10s. Selama timer menghitung
waktunya, maka keluaran 10.08 akan tetap dalam kondisi mati.

Gambar 3.27 Hasil simulasi fungsi timer

Pada gambar 3.27, timer telah selesai menghitung waktu yang


ditentukan. Timer akan mengaktifkan kontaktor T0000 yang akan meng-
energized koil 10.08.

3.5.4 Percobaan 4: Percoban Counter


Counter pada PLC memiliki fungsi yaitu sebagai penghitung
perubahan kondisi dari ON ke OFF maupun dari OFF ke ON. Jumlah
hitungannya bisa ditentukan sesuai dengan keinginan user. Counter memiliki
dua jenis, yaitu counter yang menghitung dari besar ke kecil dan ada yang
menghitung dari kecil ke besar. Apabila counter telah selesai mengitung, bisa
dijadikan sebagai input untuk output yang lainnya. Pada counter terdapat juga
input reset yang memiliki fungsi untuk me-reset counter untuk kembali ke
penghitungan awal.
Pada gambar di bawah adalah diagram ladder dari fungsi counter
menggunakan software CX-Programmer.
49

Gambar 3.28 Diagram ladder fungsi counter

Untuk simulasi/run program diagram ladder fungsi counter dengan


software CX-Programmer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.29 Hasil simulasi fungsi counter

Pada gambar 3.29, apabila kontaktor E (0.06) diberi logika 1, maka


counter akan mengitung mundur dari nilai yang ditentukan yaitu 3. Apabila
selanjutnya E diberi logika 0, maka counter tetap bernilai 2. Counter akan
berubah nilai apabila atau bernilai 1 apabila masukan diubah menjadi 1.

Gambar 3.30 Hasil simulasi fungsi counter

Pada gambar 3.30 menunjukan bahwa counter bernilai 0 atau telah


selesai menghitung. Counter akan mengaktifkan kontaktor C0000 dan C000
akan meng-energized koil Y (10.09).
50

Gambar 3. 31 Hasil simulasi fungsi counter (reset)

Pada gambar 3.31, kontaktor F (0.07) memiliki fungsi reset. Kontaktor


F diberi logika 1 sehingga fungsi reset aktif dan mengembalikan counter pada
kondisi penghitungan awal yang telah ditentukan.

3.5.5 Percobaan Traffic Light


Di bawah ini adalah contoh dari diagram ladder yang merupakan
gabungan dari percobaan – percobaan yang telah di lakukan pada plant traffic
light.
51

Gambar 3.32 Diagram ladder aplikasi traffic light

Gambar 3.32 merupakan diagram ladder untuk aplikasi pada traffic


light dengan output lampu merah (10.00), lampu kuning (10.01), dan lampu
hijau (10.02).
52

Gambar 3.33 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu merah

Setelah PB_START ditekan, maka lampu merah akan menyala. Selain


itu akan mengaktifkan timer yang mempertahankan nyala lampu merah, timer
untuk menyalakan lampu kuning, dan timer untuk menyalakan lampu hijau.

Gambar 3.34 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu kuning

Lampu kuning akan menyala saat lampu merah telah menyala selama 5
detik. Setelah itu, lampu merah dan kunig akan tetap menyala.

Gambar 3.35 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu hijau

Lampu hijau akan menyala 9 detik setelah lampu merah menyala


selama 8 detik atau lampu kuning menyala selama 3 detik. Ketika lampu hijau
menyala, maka lampu kuning dan lampu merah akan mati.
53

Gambar 3.36 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu kuning

Saat lampu hijau telah menyala selama 6 detik, maka lampu kuning
akan menyala lagi selama 3 detik.

Gambar 3.37 Hasil simulasi aplikasi traffic light kondisi lampu merah

Lampu merah akan kembali menyala saat lampu kuning menyala


selama 3 detik atau lampu hijau menyala selama 9 detik. Ketika lampu merah
menyala, maka lampu kuning dan lampu hijau akan mati. Kondisi seperti ini
akan kembali lagi seperti kondisi awal dan akan terus berulang kembali.
54

3.6 Kesimpulan
1. Diagram ladder merupakan cara untuk menggambarkan proses kontrol
sekuensial yang umum dijumpai di industri dan berfungsi untuk
merepresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat
output sistem kontrol.
2. Pada logika AND, ketika kedua input berlogika satu maka output akan
berlogika satu. Selain dari itu akan berlogika nol.
3. Pada logika OR, ketika kedua input berlogika nol maka output akan
berlogika nol. Selain dari itu akan berlogika satu.
4. Fungsi timer dapat digunakan untuk menunda suatu proses atau
memberikan penjadwalan proses itu bekerja.
5. Fungsi counter dapat diaplikasikan pada suatu sistem penghitung yang akan
mengerjakan interupsi pada hitungan tertentu.
6. Terdapat dua jenis counter yaitu count up (CNT) dan counte down (CTD),
dimana counter up untuk pencacah naik nilai yang telah ditentukan
sedangkan counter down untuk pencacah turun sampai nila i nol.
7. Kombinasi dari berbagai operasi dalam PLC bida digunakan untuk berbagai
aplikasi sepeti contohnya pada aplikasi traffic light.

Anda mungkin juga menyukai